(RPP)
A. Kompetensi Inti:
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait
denganpengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
4.8. Mengembangkan cerita 4.6.1 Menyususn kemb hikayat ke dalam bentuk cerpen,
rakyat (hikayat) ke dalam
bentuk cerpen dengan
memerhatikan isi dan nilai-
nilai.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintific dengan model pedagogik genre, saintifik
( model discovery), dan CLIL peserta didik membandingkan penggunaan bahasa dalam cerpen dan
hikayat dengan menggunakan model rekontruksi peserta dapat membandingkan nilai dalam hikayat
dengan komunikatif, tanggung jawab, dan proaktif.
D. Materi
E. Metode/Model
Pendekatan : saintifik
Model : sintesis pedagogi genre, saintifik (discovery dan rekonstruksi) , dan CLIL
Metode : ceramah, diskusi kelompok, demonstrasi
F. Media/ Alat/Bahan
1. Teks Hikayat bayan budiman
2. Teks cerita Putri Sedepa (Cerita rakyat Rejang Lebong (integrasi kearifan lokal)
3. Laptop dan LCD
G. Sumber Pembelajaran
1. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X Tahun 2016.
2. 2. Kosasih, Engkos. 2016. Cerdas Berbahasa Indonesia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:PT
Erlangga.
3. Internet
H. Metode/Model
Pendekatan : saintifik
Model : sintesis pedagogi genre, saintifik (discovery dan rekonstruksi) , dan CLIL
Metode : ceramah, diskusi kelompok, demonstrasi
B. Langkah-langkah Pembelajaran
PERTEMUAN KE 1
Alokasi
Tahap Langkah-langkah pembelajaran
waktu
1. Pendahuluan: 1. Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri 5 menit
anugerah Tuhan dan saling mendoakan.
2. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru
berhubungan dengan pembelajaran sebelumnya
tentang teks anekdot (tanya jawab).
3. Peserta didik menerima informasi tentang hal-hal yang
akan dipelajari, yaitu Memahami nilai-nilai
cerpen.Memahami nilai-nilai hikayat, Memahami
Kebahasan Cerpen, Memahami kebahasan Hikayat,
Membandingkan Nilai-nilai dan kebahasaan cerita
rakyat dan cerpen
4. Membandingkan penggunaan bahasa dalam cerpen
dan hikayat. mnelalui langkah pembelajaran dengan
model pembelajaran discovery learning dan
rekonstruksi dan penilaian baik sikap, pengetahuan
dan keterampilan.
5. Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok,
dengan jumlah anggota setiap kelompok 4 orang
2. INTI DISCOVERY 70
Stimulation (pemberian rangsangan) menit
Peserta didik membaca teks cerita rakyat (hikayat)yang
berjudul Bayan Budiman
Problem statement (identifikasi masalah)
Peserta didik berdiskusi tentang berbagai jenis
nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra.
Guru menugaskan peserta didik untuk
mengidentifikasi nilai-nilai apa saja yang
terkandung dalam cerita rakyat (hikayat).
Data collection (Pengumpulan Data)
Peserta didik mendiskusikan nilai-nilai dan isi
yang terkandung dalam cerita rakyat (hikayat).
Peserta didik menemukan dan
mengelompokkan nilai-nilai dan isi yang
terkandung dalam cerita rakyat (hikayat)
Data Processing (Pengolahan Data)
Peserta didik berdiskusi untuk menentukan nilai-
nilai yang tepat dalam cerita rakyat Bayan budiman
Verification (Pemeriksaan data)
Siswa memeriksa dalam bentuk diskusi hasil
pengumpulan dan pegolahan informasi tentang:
Peserta didik menggali informasi mengenai
nilai-nilai dari isi cerita rakyat
Generalisation (penarikan kesimpulan)
Peserta didik berdsikusi menyimpulkan materi
pembelajaran
Peserta didik merumuskan nilai-nilai yang
terdapat dalam cerita rakyat
PERTEMUAN KE-2
Tahap Langkah-langkah pembelajaran Alokasi waktu
1. Pendahuluan: 1. Peserta didik merespon salam tanda 5 menit
mensyukuri anugerah Tuhan dan saling
mendoakan.
2. Peserta didik merespon pertanyaan dari
guru berhubungan dengan pembelajaran
sebelumnya tentang nilai-nilai teks cerita
rakyat (hikayat). (tanya jawab).
3. Peserta didik menerima informasi tentang
hal-hal yang akan dipelajari dan dikuasai
khususnya tentang menceritakan kembali
isi cerita rakyat (hikayat) yang di dengar
dan dibaca.
C. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Teknik penilaian : Observasi : sikap religius dan sikap sosial
b. Bentuk penilaian : lembar pengamatan
c. Instrumen penilaian : jurnal (terlampir)
2. Pengetahuan
Jenis/Teknik tes : tertulis dan lisan
Bentuk tes : uraian
Tertulis
Penugasan
Instrumen Penilaian (terlampir)
3. Keterampilan
Teknik/Bentuk Penilaian : Praktik/Performence
fortofolio
Instrumen Penilaian (terlampir)
Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas.
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor
sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali ters remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis
kembali.
Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut:
a. Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum) diberikan materi masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
b. Siwa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
Sebermula ada saudagar di negara Ajam. Khojan Mubarok namanya, terlalu amat kaya, akan tetapi ia
tiada beranak. Tak seberapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan, maka saudagar Mubarok pun
beranaklah istrinya seorang anak laki-laki yang diberi nama Khojan Maimun. Setelah umurnya Khojan
Maimun lima tahun, maka di serahkan oleh bapaknya mengaji kepada banyak guru sehingga sampai
umur Khojan Maimun lima belas tahun. Ia dipinangkan dengan anak saudagar yang kaya, amat elok
parasnya, namanya Bibi Zainab. Hatta beberapa lamanya Khojan Maimun beristri itu, ia membeli seekor
burung bayan jantan. Maka beberapa di antara itu ia juga membeli seekor tiung betina, lalu di bawanya
ke rumah dan di taruhnya hampir sangkaran bayan juga
Pada suatu hari Khojan Maimun tertarik akan perniagaan di laut, lalu minta izinlah dia kepada istrinya.
Sebelum dia pergi, berpesanlah dia pada istrinya itu, jika ada barang suatu pekerjaan, mufakatlah
dengan dua ekor unggas itu, hubaya-hubaya jangan tiada, karena fitnah di dunia amat besar lagi tajam
dari pada senjata. Hatta beberapa lama di tinggal suaminya, ada anak Raja Ajam berkuda lalu
melihatnya rupa Bibi Zainab yang terlalu elok. Berkencanlah mereka untuk bertemu melalui seorang
perempuan tua. Maka pada suatu malam, pamitlah Bibi Zainab kepada burung tiung itu hendak menemui
anak raja itu. Maka bernasihatlah ditentang perbuatannya yang melanggar aturan Allah SWT. Maka
marahlah istri Khojan Maimun dan disentakkannya tiung itu dari sangkarnya dan dihempaskannya
sampai mati. Lalu Bibi Zainab pun pergi mendapatkan bayan yang sedang berpura-pura tidur. Maka
bayan pun berpura-pura terkejut dan mendengar kehendak hati Bibi Zainab pergi mendapatkan anak
raja. Maka bayan pun berpikir bila ia menjawab seperti tiung maka ia juga akan binasa. Setelah ia sudah
berpikir demikian itu, maka ujarnya, “Aduhai Siti yang baik paras, pergilah dengan segeranya
mendapatkan anak raja itu. Apapun hamba ini haraplah tuan, jikalau jahat sekalipun pekerjaan tuan,
Insya Allah di atas kepala hambalah menanggungnya. Baiklah tuan sekarang pergi, karena sudah dinanti
anak raja itu. Apatah dicari oleh segala manusia di dunia ini selain martabat, kesabaran, dan kekayaan?
Adapun akan hamba, tuan
ini adalah seperti hikayat seekor unggas bayan yang dicabut bulunya oleh tuannya seorang istri
saudagar.”
Maka berkeinginanlah istri Khojan Maimun untuk mendengarkan cerita tersebut. Maka Bayanpun
berceritalah kepada Bibi Zainab dengan maksud agar ia dapat memperlalaikan perempuan itu. Hatta
setiap malam, Bibi Zainab yang selalu ingin mendapatkan anak raja itu, dan setiap berpamitan dengan
bayan. Maka diberilah ia cerita-cerita hingga sampai 24 kisah dan 24 malam. Burung tersebut bercerita,
hingga akhirnyalah Bibi Zainab pun insaf terhadap perbuatannya dan menunggu suaminya Khojan
Maimum pulang dari rantauannya.
Burung Bayan tidak melarang malah dia menyuruh Bibi Zainab meneruskan rancangannya itu, tetapi
dia berjaya menarik perhatian serta melalaikan Bibi Zainab dengan cerita-ceritanya. Bibi Zainab terpaksa
menangguh dari satu malam ke satu malam pertemuannya dengan putera raja. Begitulah seterusnya
sehingga Khoja Maimun pulang dari pelayarannya.
Bayan yang bijak bukan sahaja dapat menyelamatkan nyawanya tetapi juga dapat menyekat isteri
tuannya daripada menjadi isteri yang curang. Dia juga dapat menjaga nama baik tuannya serta
menyelamatkan rumah tangga tuannya. Antara cerita bayan itu ialah mengenai seekor bayan yang
mempunyai tiga ekor anak yang masih kecil. Ibu bayan itu menasihatkan anak-anaknya supaya jangan
berkawan dengan anak cerpelai yang tinggal berhampiran. Ibu bayan telah bercerita kepada anak-
anaknya tentang seekor anak kera yang bersahabat dengan seorang anak saudagar.
Pada suatu hari mereka berselisih faham. Anak saudagar mendapat luka di tangannya. Luka tersebut
tidak sembuh melainkan diobati dengan hati kera. Maka saudagar itupun menangkap dan menangkap
anak kera itu untuk mengubati anaknya
Lampiran Penilaian
a. Penilaian Sikap
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP
2
3
4
5
b. Penilaian Pengetahuan
Kisi-kisi
Materi No
Kompetensi
IPK Pokok Stimulu Indikator Soal soal
Dasar
s
3.8. Meng- Nilai-nilai - Peserta didik dapat 1
3.8.1 Menjelaskan
identifikasi nilai- dalam cerita Teks menyebutkan dan
pengertian macam-
nilai dan isi yang rakyat cerita menjelaskan nilai-nilai
macam nilai yang
terkandung (hikayat) rakyat yang terkandung
ada pada cerita
dalam cerita dalam cerita rakyat
rakyat (hikayat )lisan
rakyat (hikayat) Nilai-nilai
maupun tulisan.
baik lisan dalam cerita Disajikan teks cerita
maupun tulis. 3.8.2 mengidentifikasi rakyat rakyat peserta didik 2
nilai-nilai dan isi yang (hikayat) mengidentifikasikan
terkandung dalam nilai-nilai yang
cerita rakyat (hikayat) terkandung dalam teks
lisan mapun tulis cerita rakyat tersebut.
Tes Tertulis
1. Sebutkan dan jelaskan nilai-nilai yang terdapat dalam teks cerita rakyat Hikayat!
2. Perhatikan kutipan teks berikut ini!
Putri Sedepa
(Asal usul Batu Menangis Suban Air Panas)
…………..
Kehidupan Pangeran Sakti dengan Putri Sedepa berjalan layaknya kehidupan manusia pada
umumnya. Pangeran Sakti membangun sebuah pondok di daerah yang sekarang dikenal dengan
sebutan Suban Air Panas. Di daerah itu juga Pangeran sakti membuka kebun untuk menghidupi
keluarga kecilnya. Hingga pada suatu hari....
“Dinda, hari ini kanda akan membuka kebun di arah utara kebun kita yang dulu. Mungkin kanda tak
sempat untuk pulang makan siang. Kanda harap, Dinda bersedia mengantarkan makan siang ke
kebun kita!” pinta pangeran Sakti kepada istrinya.
“Tentu kanda, akan dinda siapkan makanan yang enak untuk makan siang kanda di sana!’
Maka, berangkatlah Pangeran Sakti tanpa membawa bekal sedikitpun, karena ia yakin istrinya akan
membawakannya makanan dan minuman. Tak lama berselang, Putri Sedepa pun segera
menyiapkan makan siang untuk suaminya. Ia menanak nasi, memasak gulai ikan mas dan lalap
pucuk ubi. Tak lupa ia siapkan juga air minum yang sudah didinginkan sejak tadi malam. Kemudian,
ia susun dengan rapi di dalam beronang. Menjelang tengah hari berangkatlah Putri Sedepa menuju
kebun.
Namun, ditengah perjalanan tiba-tiba saja, Putri Sedepa melihat aliran air yang jernih dan
mengeluarkan asap. Ia menjadi begitu penasaran, dengan melepaskan beronang yang berisi
makanan untuk suaminya, Putri Sedepa mencoba untuk menyentuh air itu. Terasa hangat. Putri
Sedepa pun semakin penasaran darimanakan asal air ini? pikirnya, ia mencoba menuju hulu aliran
air itu, dan tanpa sadar telah meninggalkan beronang berisi makanan itu di tengah jalan. Ia terus
berjalan menyusuri asal aliran tersebut, semakin lama semakin jauh.
(Putri Sedepa -Asal Usul batu Menangis Suban Air Panas-, Ardesi Yulianita)
Kunci Jawaban
c. PENILAIAN KETERAMPILAN
1. Praktik/Performance
Materi Pokok No
Kompetensi Dasar IPK Indikator Soal
Soal
4.8 Menceritakan kembali 4.8.1 agian-bagian Teks cerita Peserta didik 1.
isi cerita rakyat (cerita penting dari isi cerita rakyat dapat menuliskan
rakyat) yang didengar dan rakyat lisan maupun bagian-bagian
dibaca. tulis. penting dari cerita
4.7.1 Mengikuti alur rakyat
dan struktur isi
cerita rakyat lisan Peserta didik
maupun tulisan. menyusun alur
4.7.2 Menceritakan dan struktur isi
kembali isi cerita cerita rakyat
rakyat lisan
maupun tulis
Menceritakan
kembali isi cerita
rakyat sesuai
dengan bahasa
sendiri
Petunjuk Kerja
1. Tuliskan bagian-bagian penting dari Hikayat Bayan Budiman dan Putri Sedepa!
2. Ceritakan kembali cerita Putri Sedepa dengan gaya khas masing-masing di depan kelas!
PEDOMAN PENSKORAN
No Aspek yang Dinilai Skor
h. 1 Peserta didik menentukan topik teks cerita rakyat putri sedepa sangat sesuai isi 4
teks
i. Peserta didik menentukan topik teks cerita rakyat putri sedepa sesuai isi teks 3
j. Peserta didik menentukan topik teks cerita rakyat putri sedepa kurangsesuai isi 2
teks
k. Peserta didik menentukan topik teks cerita rakyat putri sedepa tidak sesuai isi teks 1
No Aspek yang Dinilai Skor
l. 2 Peserta didik menulis teks cerita rakyat putri sedepa sangat sesuai dengan 4
kerangka alur, struktur cerita rakyat
m. Peserta didik menulis teks cerita rakyat putri sedepasesuai dengan kerangka alur, 3
struktur cerita rakyat
n. Peserta didik menulis teks cerita rakyat putri sedepa kurang sesuai dengan 2
kerangka alur, struktur cerita rakyat
o. Peserta didik menulis teks cerita rakyat putri sedepa tidak sesuai dengan kerangka 1
alur, struktur cerita rakyat
No Aspek yang Dinilai Skor
p. 3 Peserta didik menceritakan kembali teks cerita rakyat putri sedepa sangat sesuai 4
dengan isi dan gaya khas masing-masing
q. Peserta didik memerankan teks cerita rakyat putri sedepa sesuai dengan isi dan 3
gaya khas masing-masing
r. Peserta didik memerankan teks cerita rakyat putri sedepa kurang sesuai dengan isi 2
dan gaya khas masing-masing
s. Peserta didik memerankan teks cerita rakyat putri sedepa tidak sesuai dengan isi 1
dan gaya khas masing-masing
2. Portofolio
Semua hasil pekerjaan siswa
a. Kerangka teks cerita rakyat putri sedepa
b. Teks cerita rakyat putri sedepa
Dimasukkan dalam map fortofolio
Jenis Tugas :
Kelas :
Semester/ Tahun Pelajaran : 1/ 2018 - 2019