Anda di halaman 1dari 16

MODUL AJAR

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA


Nama Penyusun : Marsanti
Sekolah : SMP Negeri 5 Samarinda
Tahun Penyusunan : 2022
Jenjang : SMP
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Fase/Kelas/Semester : D/VII/1
Alokasi Waktu : 8 x 40 menit ( 4 x Pertemuan)
Capaian Pembelajaran
Peserta didik memahami informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari
berbagai jenis teks misalnya teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan eksposisi dari teks
visual dan audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik
menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan simpati, kepedulian empati atau pendapat pro
dan kontra dari teks visual dan audiovisual. Peserta didik menggunakan sumber informasi lain
untuk menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan informasi pada teks. Peserta didik
mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi berbeagai topic aktual yang dibaca dan dipirsa.
Domain konten Tujuan Pembelajaran
Membaca dan Memirsa Pertemuan 1
Peserta didik menilai elemen intrinsik seperti 7.2.2.1 Peserta didik mengenali majas sarkasme
alur dan perubahan sikap tokoh dalam teks dalam teks naratif dengan menuliskan ulang kalimat
fiksi. majas sarkasme tersebut dengan baik.
Pertemuan 2
7.2.2.2 Peserta didik menganalisis penokohan dalam
cerita fantasi dengan menjawab pertanyaan tentang
tokoh pada cerita “Kue-Kue Mao” dan “Keberanian
Emas.”
Pertemuan 3
7.2.2.3 Peserta didik berlatih menilai alur pada teks
naratif dengan mengisi diagram alur secara tepat.
Pertemuan 4
7.2.2.4 Peserta didik menemukenali ragam kalimat
dalam teks naratif melalui latihan mengubah kalimat
langsung menjadi kalimat tak langsung dengan
tepat.
Profil Pelajar Pancasila
 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
 Kritis
 Gotong royong
 Kreatif
 Berkebinekaan global
 Mandiri
Kompetensi Awal
Mengetahui alur teks cerita dan majas

Sarana dan Prasarana


Infocus, Laptop, Buku.

Target Peserta Didik Model Pembelajaran


 Peserta didik regular.  Model Pembelajaran Langsung (Direct
Instructions).
Pemahaman Bermakna
Memahami tentang majas sarkasme, penokohan dalam teks cerita, alur dan ragam kalimat.
Pertanyaan Pemantik
LAMPIRAN
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Nama : ……………………………
Hari / Tanggal : ……………………………
Kelas : …………………………...

Domain konten Tujuan Pembelajaran


Membaca dan Memirsa Pertemuan 1
Peserta didik menilai elemen intrinsik seperti 7.2.2.1 Peserta didik mengenali majas sarkasme
alur dan perubahan sikap tokoh dalam teks dalam teks naratif dengan menuliskan ulang kalimat
fiksi. majas sarkasme tersebut dengan baik.
Pertemuan 2
7.2.2.2 Peserta didik menganalisis penokohan dalam
cerita fantasi dengan menjawab pertanyaan tentang
tokoh pada cerita “Kue-Kue Mao” dan “Keberanian
Emas.”
Pertemuan 3
7.2.2.3 Peserta didik berlatih menilai alur pada teks
naratif dengan mengisi diagram alur secara tepat.
Pertemuan 4
7.2.2.4 Peserta didik menemukenali ragam kalimat
dalam teks naratif melalui latihan mengubah kalimat
langsung menjadi kalimat tak langsung dengan
tepat.

Panduan Kegiatan
Pertemuan 1
Mengenali Majas Sarkasme dalam Cerita Fantasi

"Kau mau jadi sok jagoan, ya? Jauhi Mao atau kami semua akan menjauhimu!"
Pernyataan di atas adalah contoh sarkasme. Majas sarkasme adalah majas yang berisi
sindiran yang bertujuan untuk menyakiti perasaan seseorang. Majas sarkasme digunakan
penulis untuk menggambarkan perilaku tokoh antagonis, yaitu tokoh yang memiliki
perilaku buruk dalam cerita.
Majas sarkasme biasanya diucapkan secara langsung oleh tokoh cerita. Dalam cerita komik,
pengungkapan langsung dapat dikenali dari penulisannya dalam balon kata. Bacalah ulang cerita
"Kue-Kue Mao" dan tuliskan pengungkapan tokoh yang menggunakan majas sarkasme.
Sebutkan pula nama tokoh yang mengucapkannya. Jangan lupa menuliskan tanda baca yang
tepat untuk ungkapan langsung tersebut. Kalian dapat mengikuti contoh di bawah ini.
1. "Dasar bodoh! Kau selalu membuat kekacauan!" kata Yari.
2.
3.
4.
5.

Pertemuan 2
Membandingkan Penokohan dalam Cerita Komik
Pada bagian awal bab ini terdapat sedikit penjelasan tentang cerita rakyat. Cerita rakyat adalah
cerita yang dituturkan secara turun-temurun. Biasanya, cerita rakyat memiliki beberapa versi.
Sekarang kalian akan mengkaji struktur komik "Keberanian Emas" yang diadaptasi dari cerita
rakyat "Timun Mas" ini. Bacalah dengan cermat, ya.
Protagonis: Tokoh utama dalam cerita iksi. Antagonis: Tokoh lawan atau tokoh dalam cerita
iksi yang menentang tokoh utama.

Kalian telah membaca dua cerita komik, yaitu "Kue-Kue Mao" dan "Keberanian Emas".
Keduanya sama-sama menampilkan tokoh cerita yang berusaha untuk mengatasi
permasalahannya. Dua cerita fantasi tersebut tentunya memiliki perbedaan pula. Salah satu
perbedaan yang dapat kalian amati adalah terkait penokohan. Diskusikan pertanyaan ini dengan
teman kalian.
1. Siapakah protagonis dalam cerita "Kue-Kue Mao"?
2. Siapakah protagonis dalam cerita "Keberanian Emas"?
3. Siapakah antagonis dalam cerita "Kue-Kue Mao"?
4. Siapakah antagonis dalam cerita "Keberanian Emas?"
5. Bandingkan protagonis dalam cerita "Kue-Kue Mao" dan "Keberanian Emas"!
a. Apakah permasalahan yang dihadapi oleh setiap protagonis?
b. Bagaimana perbandingan sifat dan perilaku setiap protagonis?
c. Bagaimana setiap protagonis menyelesaikan masalahnya?
d. Adakah pihak lain yang membantu setiap protagonis dalam menyelesaikan masalahnya?
Pertemuan 3
Menilai Alur dalam Cerita Fantasi
Sekarang kajilah cerita "Keberanian Emas" dengan diagram alur teks naratif ini. Isilah kotak-
kotak ini dengan apa yang kalian pahami terhadap perbuatan tokoh atau adegan dalam cerita.

Dengan mengkaji diagram di atas, kalian berlatih untuk mengkaji atau menilai alur pada
teks naratif.

Pertemuan 4
Kalimat Langsung dan Tak Langsung dalam Teks Fantasi
Selain sarkasme yang telah kita pelajari, kalimat langsung dan tak langsung pun umum ditemui
dalam bacaan fantasi.

Kalimat langsung adalah kalimat kutipan perkataan seseorang secara langsung.

Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menyatakan kembali ucapan seseorang.
Kalimat Langsung
Raksasa berseru, "Dasar bebal! Berani-beraninya kau melukaiku! Akan kutangkap dan kumakan
habis kau, gadis bodoh!"
Kalimat Tak Langsung
Raksasa tak menyangka Emas berani melukainya. Ia mengancam akan menangkap dan memakan
Emas.
Kalimat Langsung
Ibu berkata, "Terima kasih, Tuan Pertapa!"
Kalimat Tak Langsung
Ibu mengatakan terima kasih kepada pertapa.
Ciri-ciri kalimat langsung adalah menggunakan tanda petik buka (") pada bagian awal
kalimat dan tanda petik tutup (") pada akhir kalimat. Sekarang ubah kalimat-kalimat langsung
berikut menjadi kalimat tidak langsung.
1. Emas berkata, "Jangan sedih terus, Bu. Kita pasti bisa menemukan cara untuk mengalahkan
raksasa itu."
2. Raksasa berteriak, "Kemarilah, aku tak sabar untuk memakanmu!"
3. Emas menjawab, "Coba saja, aku tidak takut!"
4. Teman Emas bertanya, "Emas, kau mau ikut memetik bunga di ladang nanti?"
5. Pertapa berpesan, "Gunakanlah keempat benda ini untuk mengalahkan raksasa. Tapi ingat,
Emas harus percaya dan memiliki keberanian."

Bahan Bacaan
Kalimat langsung adalah kalimat kutipan perkataan seseorang secara langsung.
Kalimat tak langsung adalah kalimat yang menyatakan kembali ucapan seseorang.
Cerita rakyat adalah cerita yang dituturkan secara turun-temurun. Biasanya, cerita rakyat
memiliki beberapa versi.
Majas sarkasme biasanya diucapkan secara langsung oleh tokoh cerita. Dalam cerita komik,
pengungkapan langsung dapat dikenali dari penulisannya dalam balon kata.
Assesmen
A. Asesmen Diagnostik

B. Asesmen Formatif
Asesmen sikap
Jurnal Perkembangan Sikap
Nama Sekolah : SMP Negeri 5 Samarinda
Kelas/Semester : VII/1
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Tanda Rencana
Butir
No. Tanggal Nama Siswa Catatan Perilaku Tangan Tindak
Sikap
Siswa Lanjut

Kisi-Kisi Soal:
Nama Sekolah : SMP Negeri 5 Samarinda
Kelas/Semester : VII/1
Tahun pelajaran : 2022/2023
Kelas/
Bentuk
No. Tujuan Pembelajaran Materi Semes Indikator Soal
Soal
ter
7.2.2.1 Peserta didik Majas VII/1 Disajikan teks cerita fantasi, siswa Uraian
mengenali majas sarkasme dapat menentukan majas sarkasme
sarkasme dalam teks dalam teks tersebut dengan tepat.
naratif dengan
1
menuliskan ulang
kalimat majas sarkasme
tersebut dengan baik.

7.2.2.2 Peserta didik Penokohan VII/1 Disajikan teks cerita fantasi, siswa Uraian
menganalisis dapat menentukan majas sarkasme
penokohan dalam cerita dalam teks tersebut dengan tepat.
fantasi dengan
menjawab pertanyaan
2
tentang tokoh pada
cerita “Kue-Kue Mao”
dan “Keberanian
Emas.”

7.2.2.3 Peserta didik Menilai alur VII/1 Disajikan teks cerita fantasi, siswa Uraian
berlatih menilai alur dapat menentukan majas sarkasme
pada teks naratif dalam teks tersebut dengan tepat.
3 dengan mengisi
diagram alur secara
tepat.

7.2.2.4 Peserta didik Kalimat VII/1 Disajikan teks cerita fantasi, siswa Uraian
menemukenali ragam langsung dan dapat menentukan majas sarkasme
kalimat dalam teks tidak dalam teks tersebut dengan tepat.
naratif melalui latihan langsung
4
mengubah kalimat
langsung menjadi
kalimat tak langsung
dengan tepat.
Belajar dengan Gajah Mada

Minggu pagi yang cerah Ardi, Handi, dan Dani berada di Candi Trowulan. Mereka merupakan
siswa pilihan dari sebuah SMP yang sedang melakukan tugas pengamatan untuk karya ilmiah
remaja. Di tengah keramaian orang yang sedang berwisata, mereka sibuk menyelesaikan
laporannya.

“Tolooong,“ tiba-tiba terdengar suara Handi berteriak minta tolong. Dani dan Ardi yang berada
tidak jauh dari tempat itu segera berlari menghampiri. Betapa kagetnya mereka berdua melihat
Handi berada di sebuah lubang dan hanya kelihatan tangannya. Dengan reflek Ardi dan Dani
menarik berusaha menolong Handi. Tapi “Aaahh...!” terdengar teriakan keras dan mereka bertiga
terseret masuk ke lubang itu.

“Di mana kita??” Ardi bertanya sambil menatap tembok sekelilingnya yang memancarkan
kemilau keemasan.

“Tempat apa ini?” Handi dan Dani bertanya hampir bersamaan.

Tiba-tiba, di hadapan mereka, muncul laki-laki bertubuh kekar.

“Kalian bertiga saya panggil untuk menemui leluhurmu!” laki-laki tegap itu berujar dengan
penuh wibawa. Ketiga anak itu terbelalak.

“Sii aa .. pa Bapak?” sambil gemetar Handi memberanikan diri untuk bertanya.

“Aku yang berjanji tak akan makan buah palapa sebelum Nusantara bersatu,” jawab laki-laki itu
dengan mata tajam menatap ke arah tiga anak yang masih ketakutan itu.

“Gaajah Maada ...!” suara ketiganya seperti tercekat.

“Ya benar akulah Gajah Mada yang sejak muda berusaha keras berlatih untuk menjadi orang
berguna,” suara laki-laki itu dengan sangat berwibawa.

“Apa yang sudah kamu lakukan untuk menyiapkan dirimu agar menjadi orang berguna?” mata
laki-laki itu lekat menatap Handi. Kemudian dia beralih memegang bahu Ardi dan Dani.

“Saya berusaha menjadi juara kelas dengan belajar tiap hari,” Ardi menjawab agak terbata-bata.

“Saya belajar tiap malam sehingga saya selalu rangking satu di sekolah,” Handi menyahut.

“Saya les semua mata pelajaran sehingga selalu mendapat prestasi Matematika tertinggi di
kelasku,” Dani menimpali jawaban teman-temannya.

“Belum cukup, kalian semua harus menambahkan jawaban lagi dengan benar untuk dapat
dikembalikan ke tempat semula,” laki-laki itu semakin mendekat. Ketiga anak itu berpikir keras
untuk mengungkapkan hal terbaik apa yang telah diperbuat selama ini. Setelah satu jam berpikir
keras Handi membuka pembicaraan.

“Saya selalu berusaha untuk tidak terlambat datang ke sekolah dan menyelesaikan tugas tepat
waktu,” Handi memulai mengajukan ide.

“Saya berusaha bekerja keras dan tidak mencontek waktu ujian,” kata-kata Ardi meluncur deras.

“Saya mendengarkan teman yang berbeda pendapat dan meresponnya dengan santun,” Dani
bertutur dengan lancar.
Selesai Dani menyelesaikan kalimatnya, terdengar dentuman keras. Buuuum...! Seakan ada yang
mengangkat mereka bertiga tiba-tiba sudah kembali berada di area Candi Trowulan tempat
mereka melakukan pengamatan. Ketiganya mengusap mata. Seakan tidak percaya mereka saling
berangkulan.

“Benar kata Gajah Mada tadi...” Handi berucap lirih.  

“Iya kita tidak cukup hanya dengan pintar,” Ardi berkata hampir tak terdengar.

“Ya kita harus memiliki perilaku yang baik...,” Dani berteriak lantang sambil menyeret kedua
temannya menuju area candi yang harus diamati. Mereka bertiga bertekad menyelesaikan
tugasnya tepat waktu. Seperti biasanya mereka bekerja keras untuk menghasilkan sebuah karya.

SOAL 1

Bacalah ulang cerita "Belajar dengan Gajah Mada" dan tuliskan pengungkapan tokoh yang
menggunakan majas sarkasme. Sebutkan pula nama tokoh yang mengucapkannya. Jangan lupa
menuliskan tanda baca yang tepat untuk ungkapan langsung tersebut.
1. .
2.
3.
4.
5.

SOAL 2
1. Siapakah protagonis dalam cerita "Belajar dengan Gajah Mada"?
2. Siapakah protagonis dalam cerita "Keberanian Emas"?
3. Siapakah antagonis dalam cerita ""Belajar dengan Gajah Mada"?
4. Siapakah antagonis dalam cerita "Keberanian Emas?"
5. Bandingkan protagonis dalam cerita "Belajar dengan Gajah Mada" dan "Keberanian Emas"!
a. Apakah permasalahan yang dihadapi oleh setiap protagonis?
b. Bagaimana perbandingan sifat dan perilaku setiap protagonis?
c. Bagaimana setiap protagonis menyelesaikan masalahnya?
d. Adakah pihak lain yang membantu setiap protagonis dalam menyelesaikan masalahnya?

SOAL 3
Sekarang kajilah cerita "Belajar dengan Gajah Mada" dengan diagram alur teks naratif ini. Isilah
kotak-kotak ini dengan apa yang kalian pahami terhadap perbuatan tokoh atau adegan dalam
cerita.
SOAL 4

Carilah 2 kalimat langsung dan kalimat tidak langsung dalam teks cerita "Belajar dengan Gajah
Mada"

Kalimat langsung

1.
2.
Kalimat tidak langsung
3.
4.

C. Asesmen Sumatif
Teknik : tes tertulis
Bentuk : Esai/ uraian
Instrumen
Kisi-Kisi Soal:
Nama Sekolah : SMP Negeri 5 Samarinda
Kelas/Semester : VII/1
Tahun pelajaran : 2022/2023
Kelas/
Bentuk
No. Tujuan Pembelajaran Materi Semes Indikator Soal
Soal
ter
Soal:

Glosarium

Daftar Pustaka
Subarna, Rakhma, Sofie Dewayani, & C. Erni Setyowati. 2021. Bahasa Indonesia SMP Kelas
VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Subarna, Rakhma, Sofie Dewayani, & C. Erni Setyowati. 2021. BukuPanduan Guru Bahasa
Indonesia SMP Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi.

Samarinda, 04 Oktober 2022

Mengetahui,
Plt, Kepala Sekolah, Guru Pamong,

Darminto, SE., S. Pd., M. Pd. Giffari Rakeh Dirga Wardhana, S. Pd.


NIP 19660915 199802 1 005 NIP. 19960815 202221 1 001

Anda mungkin juga menyukai