Anda di halaman 1dari 4

TAKE HOME TEST /UAS (2022)

METODE PENELITIAN KUALITATIF


Dosen Pengampu : Prof. Dr. A. Hardoko, M.Pd

Nama : Eko Nopianto


Nim : 2005056052
Fakultas : FKIP
Jurusan : IPS
Prodi : PPKn
Kelas :B
Angkatan : 2020
Mata Kuliah : Metode Penelitian

Soal,
1. Jelaskan bahwa dalam penelitian kualitatif memiliki sifat dan makna penelitian yang
mendalam atau sering disebut “grounded research”. Berikan contoh konkrit dalam
proses implementasinya ?
Jawab : Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam
penelitian kualitatif. Oleh karena itu penelitian kualitatif sering disebut dengan grounded
research, yang artinya semakin mendalam, teliti, dan tergali suatu data yang didapatkan, maka
bisa diartikan pula bahwa semakin baik kualitas penelitian tersebut.
Grounded Research merupakan salah satu lingkup dalam penelitian kualitatif yaitu penelitian
yang dilakukan dengan wawancara mendalam dan juga pengalaman dari subjek penelitian.
Diibaratkan sebuah butir telur yang akan dilakukan penelitian, dalam penelitian kuantitatif
telur tersebut oleh peneliti dilakukan penelitian hanya dibagian luar telurnya saja sedangkan
penelitian kualitatif dilakukan penelitiannya sampai kedalam kuning telur tersebut. Contoh
konkrit dalam proses implementasinya : Seorang peneliti tertarik pada suatu masyarakat
tradisional di Kalimantan. Dia ingin meneliti makna hidup masyarakat di sana. Maka sebelum
penelitian, dia menentukan langkah-langkah, menggali berbagai informasi, dan melakukan
kajian terhadap tema penelitiannya. Meski telah memiliki beberapa informasi dan kajian
sebelumnya, dia harus menyingkirkan semua praduga yang ada sebelum terjun ke lapangan.
Artinya, seolah-olah tidak tahu apapun tentang sesuatu yang akan muncul dalam
penelitiannya. Dia kemudian tinggal bersama masyarakat tersebut selama beberapa waktu
sekaligus melakukan observasi dan wawancara. Selain itu, dengan tinggal bersama
masyarakat tersebut diharapkan dapat lebih memahami kehidupan mereka. Dari observasi dan
wawancara itulah data-data penelitian diperoleh. Setelah data yang dimiliki dirasa cukup,
peneliti kemudian melakukan analisis sehingga terbentuk sebuah asumsi atau teori baru
berdasarkan data yang dimiliki. Peneliti kemudian mengembalikan data dan teori tersebut ke
lapangan untuk diuji kebenarannya. Pengambilan data, analisis, dan pengembalian data ke
lapangan dilakukan secara terus-menerus yang akhirnya membentuk suatu teori yang mantap.
Hal ini membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk mengambil ulang, mengonfirmasi,
mengolah, dan sebagainya.

2. Mengapa dikatakan bahwa dalam penelitian kualitatif responden cenderung sedikit


sedang di penelitian kuantitatif cenderung banyak sampelnya?
Jawab : Dari segi besarnya responden atau objek penelitian, metode penelitian kualitatif
memiliki objek yang lebih sedikit dibandingkan dengan penelitian kuantitatif, sebab lebih
mengedepankan kedalaman data, bukan kuantitas data. Sedangkan metode penelitian
kuantitatif cocok digunakan untuk mendapatkan informasi yang luas tetapi tidak mendalam.
Pada prinsipnya, semakin banyak sampel semakin baik hasil penelitian. Selain itu penelitian
kualitatif memakan waktu relatif lebih lama daripada penelitian kuantitatif. Apabila penelitian
kualitatif memiliki responden yang banyak akan memungkinkan memakan waktu penelitian
yang panjang bisa menimbulkan biaya penelitian yang besar. Lamanya waktu yang diperlukan
terjadi karena peneliti harus berlama-lama dengan subjek dan bisa beberapa kali datang ke
lokasi penelitian jika data dirasa belum cukup. Beda halnya dengan penelitian kuantitatif yang
tidak perlu mengenal subjek penelitian secara langsung.

3. Buatlah sebuah deskripsi latar belakang masalah dan rumusan masalah dari judul
penelitian: “ Studi tentang analisis pelaksanaan HAM di sekolah “. ?
Jawab :
Latar Belakang Masalah
Pentingnya pendidikan selain untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, juga untuk
memajukan HAM di Indonesia, pendidikan juga berperan penting untuk memajukan
pengetahuan, harkat dan martabat bangsa Indonesia. Pendidikan merupakan suatu hak yang
diberikan berdasarkan konstitusi sehingga pendidikan juga menjadi suatu kewajiban yang
diberikan oleh negara kepada masyarakat. Di Indonesia, hak pendidikan diakui dan dijamin
dalam UUD 1945. Sasaran pendidikan secara konkret adalah mencerdasarkan kehidupan
bangsa sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945.
Ki Hajar Dewantara dalam Zuriah (2011:122) mengemukakan bahwa “pendidikan
sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat
memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan mengendalikan anak yang selaras dengan
alam dan masyarakatnya”. Ki Hajar Dewantara juga mengemukakan pendapatnya mengenai
esensi dari sebuah pendidikan yang menyatakan bahawa tujuan pendidikan yaitu mengajarkan
berbagai ilmu kepada anak didik dengan harapan agar anak dapat menjadi pribadi yang baik
dan sempurna hidupnya dan selaras dengan masyarakat beserta alamnya.
Sekolah merupakan tempat berkumpulnya pelajar yang bertujuan untuk menuntut ilmu
dan bersosialisasi. Di lingkungan sekolah siswa diberi fasilitas-fasilitas dan hak-hak tertentu
seperti keamanan dan kenyamanan dalam proses belajar mengajar, namun dalam
kenyataannya banyak terjadi fenomena-fenomena yang melenceng yang kerap terjadi dalam
lingkungan sekolah seperti maraknya kasus-kasus bullying yang semakin hari makin marak
dan memprihatinkan.
Lingkungan sekolah sebagai pusat pendidikan, merupakan tempat yang harus
menerapkan hak asasi manusia. Upaya penegakkan HAM oleh pihak sekolah dilakukan
dengan cara sekolah memberikan pemahaman tentang HAM dan fungsinya, serta
mengajarkan pendidikan moral dalam menumbuhkan kesadaran HAM. Dengan demikian
pelaksanaan HAM di sekolah membutuhkan dukungan dan kerja sama yang baik antara anak
didik, guru, kepala sekolah, orang tua, masyarakat, stakeholder pendidikan, dan pemerintah
sehingga diharapkan adanya Sekolah Ramah HAM akan memberikan manfaat yang positif
bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka permasalahan
utama atau rumusan pokok ialah “Bagaimanakah pelaksanaan HAM di sekolah” Berdasarkan
rumusan pokok diatas maka dapat diuraikan sub rumusan masalah, sebagai beriku :
1. Bagaimana pelaksanaan HAM di sekolah?
2. Apa bentuk pelanggaran HAM di sekolah?
3. Upaya apa saja yang dapat dilakukan pihak sekolah dalam mengatasi hambatan
pelaksanaan HAM di sekolah?

4. Dalam sebuah penelitian kualitatif dijumpai apa yang disebut siklus penelitian dalam
proses. Deskripsikan secara ringkas ?
Jawab : Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian untuk mengungkap suatu
fenomena sosial dan masalah manusia yang terjadi pada individu, kelompok, masyarakat atau
organisasi berupa perilaku, persepsi, motivasi atau tindakan. penelitian kualitatif berangkat
dari kasus tertentu yang pada situasi sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan di
berlakukan ke populasi, tetapi di transferkan ke tempat lain pada situasi sosial yang memiliki
kesamaan dengan situasi sosial pada kasus berbeda. Oleh karena itu penelitian kualitatif
penelitian kualitatif sering disebut siklus penelitian dalam proses karena penelitian kualitatif
lebih banyak mementingkan segi "proses" daripada " hasil". Hal ini disebabkan oleh
hubungan bagian-bagian yang sedang diteliti akan jauh lebih jelas apabila diamati dalam
proses.

5. Ambil salah satu contoh proposal kualitatif ( bebas tema dan ruang lingkupnya, tidak
harus PKn) di internet kemudian lakukan review ( mengkritisi) terhadap proposal
tersebut berdasarkan komponen2 yang ada ( komentar dan tanggapan anda)
Judul Proposal Kualitatif : “Studi tentang kesadaran berperilaku disiplin pada siswa sman 1
teluk pandan di kecamatan teluk pandan”.
Oleh : Siti Nur dari Universitas Mulawarman
- Pada bab 1 pendahuluan, penelitian tersebut tidak ada mendiskirpsikan tentang identifikasi
masalah dan pembatasan masalah.
- Pada bab 2 tinjauan pustaka, tidak ada diberikan bagian keterangan konsep dan teori.
- Pada bab 3 metode, penelitian tersebut tidak ada mendiskirpsikan tentang definisi
konsepsional dan fokus penelitian. Kemudian sumber data, waktu dan lokasi penelitian
tidak diikut sertakan dalam daftar isi.

Anda mungkin juga menyukai