Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Islam YKS Kota Depok. Pada SMP
Islam YKS Kota Depok telah melaksanakan program pendidikan formal
kompetensi pedagogik guna meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.
Waktu penelitian dimulai pada bulan Juli – November 2023

C. Subjek dan Informasi Penelitian


Penelitian kualitatif tidak mengenal adanya jumlah sampel minimum
(sample size). Umumnya penelitian kualitatif menggunakan jumlah sampel kecil.
Bahkan pada kasus tertentu menggunakan hanya 1 informan saja. Setidaknya ada
dua syarat yang harus dipenuhi dalam menentukan jumlah informan yaitu
kecukupan dan kesesuaian.
Subjek penelitian dalam penelitian kualitatif biasa disebut informan.
Informan merupakan komponen utama yang memiliki kedudukan penting dalam
penelitian, karena dari para informan inilah terdapat aspek-aspek yang menjadi
kajian untuk diteliti.
Penelitian yang peneliti lakukan ini adalah penelitian tentang kompetensi
pedagogik guru dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar SMP Islam
YKS Kota Depok. Sebagai informan utama dalam penelitian ini yaitu Kepala
Sekolah SMP Islam YKS, Sie. Kurikulum SMP Islam YKS dan 2 orang guru
SMP Islam YKS.
Mekanisme dan Rancangan Penelitian tentang implementasi kurikulum
dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar ini mengikuti prosedur urutan
linear dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menetapkan Informan.Walaupun hampir setiap orang dapat menjadi informan,
tapi tidak setiap orang dapat menjadi informan yang baik. Seorang informan
yang baik adalah seorang yang sudah mempunyai pengalaman informal selama
bertahun-tahun. Secara umum, dalam penelitian ini memberikan batasan bahwa

48
49

informan paling tidak harus mempunyai keterlibatan dalam implemnetasi


kurikulum dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar.
2. Mewawancarai Informan. Wawancara merupakan jenis peristiwa percakapan
(speech event) yang khusus. Spradley berpendapat bahwa wawancara lebih
dekat ke percakapan persahabatan. Maka ia mendefinisikan bahwa wawancara
etnografis merupakan serangkaian percakapan persahabatan yang ke dalamnya
peneliti secara perlahan memasukkan beberapa unsur baru untuk membantu
informan memberikan jawaban sebagai informan. Jika wawancara etnografi
dilakukan secara eksklusif, atau memasukkan unsur etnografis dengan ritme
pertanyaan yang terlalu cepat, maka wawancara itu bisa berubah seperti
interogasi formal.
3. Membuat Catatan Etnografis. Memulai mengumpulkan catatan penelitian,
bahkan sebelum melakukan kontak dengan informan, peneliti mempunyai
berbagai kesan, pengamatan, dan keputusan untuk dicatat. Menurut Spradley,
kalau peneliti melakukan penelitian pada komunitas asing, maka dibutuhkan
waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum melakukan wawancara
sistematis dengan informan.
4. Mengajukan Pertanyaan Deskriptif. Wawancara etnografis meliputi dua proses
yang berbeda, namun saling melengkapi, yaitu mengembangkan hubungan dan
memperoleh informan. Hubungan mendorong informan menceritakan budaya
yang dimilikinya. Memperoleh informan membantu pengembangan hubungan.
5. Melakukan Analisis Wawancara Etnografis. Sebelum memulai wawancara
berikutnya, menganalisis data yang terkumpul. Analisis ini memungkinkan
etnografer menemukan berbagai permasalahan untuk ditanyakan dalam
wawancara selanjutnya. Analisis ini juga memungkinkan ditemukannya makna
berbagai hal bagi informan.
6. Membuat Analisis Domain. Analisis ini mengarahkan pada penemuan jenis
domain yang lain. Jika etnografer semantara telah mengindentifikasi beberapa
domain, maka perlu ia menguji dengan para informannya. Pengujian ini
dilakukan dengan cara menanyakan beberapa pertanyaan struktural untuk
memperkuat atau melemahkan domain yang telah dihipotesiskan.
50

7. Mengajukan Pertanyaan Struktural. Wawancara etnografis yang aktual dimulai


dengan mengajukan pertanyaan deskriptif. Dengan menggunakan sampel
bahasa yang terkumpul dari wawancara ini, peneliti melangkah ke langkah
berikutnya, yang memasukkan beberapa strategi untuk melakukan analisis
terhadap wawancara etnografis.
8. Membuat Analisis Taksonomik. Melalui wawancara etnografi, yang di
dalamnya peneliti ajukan, baik pertanyaan deskriptif maupun pertanyaan
struktural, peneliti mendapatkan sebuah bangunan informasi yang berkembang.
Dalam kombinasi dengan analisis domain, pertanyaan ini mulai
mengungkapkan sistem makna suasana budaya itu dalam istilahnya sendiri.
D. Tehnik dan Instrumen Penelitian
E. Keabsahan Data
F. Analisis Data
G. Pendekatan dan Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif, sebab itu pendekatan

yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif deskriptif. Maksudnya

dalam penelitian kualitatif data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka

melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan,

dokumen pribadi, catatan memo dan dokumen resmi lainnya. Pendekatan ini

merupakan suatu proses pengumpulan data secara sistematis dan intensif untuk

memperoleh pengetahuan tentang bagaimana kompetensi pedagogik guru di

SMP Islam YKS Kota Depok dan sejauhmana kompetensi pedagogik guru

dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa di SMP Islam YKS

Kota Depok.
51

Menurut Bogdan dan Taylor metode kualitatif sebagai “prosedur

penelitian yang menyajikan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”.1

Dengan kesesuaian itu maka dirasa penggunaan pendekatan kualitatif

dalam judul “Kompetensi Pedagogik Guru dalam Meningkatkan Motivasi dan

Prestasi Belajar Peserta Didik di SMP Islam YKS Kota Depok” akan dapat

mengolah dan menemukan keilmuan yang baru.

2. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif.

Rusdin Pohan mengungkapkan bahwa: “metode deskriptif itu merupakan

penelitian terhadap fakta-fakta yang ada saat sekarang dan melaporkannya

seperti apa yang terjadi”.2

Untuk mengumpulkan data yang berkenaan dengan kompetensi

pedagogik guru, perlu juga dilakukannya kajian pustaka (library research),

dengan cara membaca buku-buku, tulisan serta artikel yang berhubungan

dengan pembahasan skripsi ini. Kemudian untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini, perlu dilakukan penelitian lapangan (field research) untuk

mendapatkan data dan informasi yang dapat dipercaya, yaitu dengan

pengumpulan data serta terjun langsung ke lokasi penelitian untuk mencari atau

mengumpulkan data yang berkaitan dengan judul penelitian yang bertempat di

SMP Islam YKS Kota Depok.

1
Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,
2008), 4.
2
Rusdin Pohan, Metodologi Penelitian Pendidikan (Banda Aceh: Ar-Rijal Institute,
2008), 6.
52

Metode pendekatan kualitatif dalam penelitian lapangan “cenderung

menggali makna dan pengetahuan melalui narasi dan cerita yang diberikan oleh

partisipan.3 Penggunaan wawancara mendalam dan teknik observasi mendetail

memungkinkan peneliti untuk mendapatkan informasi yang kaya tentang

bagaimana peserta menjalani kehidupan sehari-hari mereka dan memberikan

perspektif yang lebih dalam tentang fenomena yang diteliti.

Dalam hal ini peneliti berupaya mendeskripsikan secara mendalam

bagaimana kompetensi pedagogik dalam meningkatkan motivasi peserta didik

di SMP Islam YKS kota Depok .

B. Sumber Data

Sumber Data di dalam penelitian merupakan faktor yang sangat penting,

karena sumber data akan menyangkut kualitas dari hasil penelitian. Oleh

karenanya, sumber data menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan metode

pengumpulan data. Sumber data terdiri dari : sumber dat pimer dan sumber

data sekunder

1. Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian,

dalam hal ini peneliti memperoleh data atau informasi langsung dengan

menggunakan instrumen-instrumen yang telah ditetapkan. Data primer

dikumpulkan oleh peneliti untuk mnjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian.

Pengumpulan data primer merupakan bagian internal dari proses penelitian dan

yang seringkali diperlukan untuk tujuan pengambilan keputusan. Data primer

3
Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (Eds.). (2018). The Sage handbook of qualitative
research. Sage Publications.
53

dianggap lebih akurat, karena data ini disajikan secara terperinci. Pada

penelitian ini jawaban data primer diperoleh dari hasil wawancara dari Bapak

Khodirin, S. Pd selaku Kepala Sekolah SMP Islam YKS dan Bapak Jayadi, SE

selaku Wakas Kurikulum maupun dengan para dewan guru.

Pemilihan informan dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan cara

snowball sampling yakni informan kunci akan menunjuk orang-orang yang

mengetahui masalah yang akan diteliti untuk melengkapi keterangannya dan

orang-orang yang ditunjuk akan menunjuk orang lain bila keterangan yang

diberikan kurang memadai begitu seterusnya, dan proses ini akan berhenti jika

data yang digali diantara informan yang satu dengan yang lainnya ada

kesamaan sehingga data dianggap cukup dan tidak ada yang baru. Bagi peneliti

hal ini juga berguna terhadap validitas data yang dikemukakan oleh para

informan.

2. Sekunder

Sumber data sekunder merupakan data yang diperoleh lewat pihak lain,

tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subyek penelitiannya. Atau dengan

kata lain dapat pula didefinisikan sebagai sumber yang dapat memberikan

informasi/data tambahan yang dapat memperkuat data pokok. Dilihat dari segi

sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi

atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi, dan

dokumen resmi yang berkaitan dengan fokus penelitian. Semua data tersebut

diharapkan mampu memberikan deskripsi tentang kompetensi pedagogik


54

dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar peserta didik di SMP Islam

YKS Kota Depok.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, jenis data yang diperoleh adalah data kualitatif.

Sehubungan dengan penelitian lapangan, maka untuk mendapatkan data-data

yang dimaksudkan, perlu dilakukan dengan proses terjun langsung di lokasi

penelitian yakni melalui studi dokumentasi, observasi, wawancara maupun

dengan pencatatan lapangan. Data yang diteliti sebagai bahan penelitian dari

SMP Islam YKS diperoleh dengan cara sebagai berikut:

1. Observasi Partisipan

Observasi dalam artian pengamatan terhadap objek baik secara

langsung maupun tidak langsung. Observasi merupakan teknik pengumpulan

data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan

mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati dan

diteliti. Metode ini digunakan dengan cara mengadakan pengamatan pada

waktu kegiatan sedang berlangsung. Metode observasi pada penelitian ini

digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan fokus penelitian.

Berdasarkan jenis observasi tersebut, pada penelitian ini peneliti

menggunakan jenis observasi partisipatif. Akan tetapi tergolong dalam

partisipasi pasif. Hal tersebut dikarenakan peneliti datang ditempat kegiatan

orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Dalam

hal ini peneliti tidak terlibat di dalamnya, pengamat berada di luar subyek yang

diamati dan tidak ikut dalam kegiatan yang mereka lakukan sehingga pengamat
55

akan lebih mudah dalam menggali munculnya tingkah laku. Metode observasi

ini digunakan untuk mengamati langsung pelaksanaan pengembangan

kompetensi pedagogik guru dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar

peserta didik. Observasi yang peneliti lakukan adalah mengamati kegiatan

pengembangan, proses pembelajaran dan lain-lain.

2. Wawancara atau Interview Mendalam

Metode wawancara atau interview adalah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap

muka dengan pihak yang bersangkutan.4 Metode wawancara atau interview

ntuk penelitian ini digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian.

dalam hal ini peneliti memakai teknik wawancara mendalam (in deep

interview), yaitu dengan menggali informasi mendalam mengenai upaya guru

dalam menanggulangi pengaruh negatif perkembangan teknologi informasi.

Metode wawancara adalah suatu percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu pewawancara

(interviewer), yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai

(interviewed) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Pada umumnya

terdapat tiga jenis wawancara, yaitu wawancara terstruktur, wawancara semi

terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Berdasarkan jenis wawancara

tersebut, pada penelitian ini akan digunakan metode wawancara tertsruktur.

Peneliti telah menyiapkan berbagai pertanyaan yang ditulis dalam

pedoman wawancara. Metode ini digunakan untuk menggali data tentang

bagaimana pengembangan kompetensi pedagogik guru dalam meningkatkan


4
Nasution, Metodologi Research Penelitian Ilmiah, (Jakarta: Budi Aksara, 2002), 113.
56

motivasi dan prestasi belajar peserta didik. Sedangkan subyek yang

diwawncarai adalah Kepala Madrasah Waka Kurikuum, Guru dan Siswa.

3. Dokumentasi

Pengumpulan data yang diperoleh dilengkapi dengan metode

dokumentasi. “Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar atau majalah,

prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya”. 5 Dokumentasi merupakan

teknik pengumpulan data yang ditujukan untuk memeperoleh data langsung

dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturanperaturan,

laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, dan data yang relevan dengan

penelitian.

Metode dokumentasi dalam penelitian ini akan diuraikan data tentang

keadaan SMP Islam YKS khususnya mengenai pengembangan kompetensi

pedagogik guru dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar peserta

didik. Dokumentasi tersebut berasal dari kegiatan pengembangan kompetensi

pedagogik guru dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar peserta

didik dan lain-lain. Selain itu, juga didukung dengan kegiatan pelaksanaan

belajar mengajar di kelas yang berhubungan dengan kompetensi pedagogik

guru, RPP, Silabus, dll. Dokumentasi juga digunakan sebagai rekap seluruh

kegiatan penelitian baik berupa foto kegiatan penelitian dan kegiatan

5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2003), 236.
57

pembelajaran, hasil wawancara, sertifikat atau surat tugas bukti guru telah

melakukan sosialisasi maupun seminar serta surat ijin penelitian. Dokumentasi

ini bertujuan untuk memperkuat data penelitian.

D. Teknik Analisis Data

Setelah rangkaian data terkumpul, langkah selanjutnya adalah melakukan

analisis data. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuanya dapat

diinformasikan kepada orang lain. Secara umum, analisis selama dilapangan

berdasarkan model Miles dan Hiberman dibagi dalam 3 tahap, yakni reduksi

data, display data, dan verifikasi/kesimpulan. Secara lebih rinci, data yang telah

terkumpulkan dianalisi dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Mereduksi data bisa berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Setelah

data penelitian yang diperoleh di lapangan terkumpul, proses data reduction

terus dilakukan dengan cara memisahkan catatan antara data yang sesuai

dengan data yang tidak, berarti data itu dipilih-pilih. Data yang peneliti

pilih-pilih adalah hasil dari pengumpulan data lewat metode observasi,

metode wawancara dan metode dokumentasi. Seperti data hasil observasi

mulai dari program pengembangan kompetensi yang dirancang Kepala

Sekolah sampai pada pelaksanaan pembelajaran oleh guru. Semua data itu
58

dipilih-pilih sesuai dengan masalah penelitian yang peneliti pakai. Data

yang peneliti wawancara di lapangan juga dipilih-pilih, mana data yang

berkaitan dengan masalah penelitian seperti hasil wawancara mengenai guru

dalam merancang pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran sampai pada

evaluasi. Semua data wawancara itu dipilih - pilih yang sangat mendekati

dengan masalah penelitian.

2. Penyajian Data

Pada penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.

Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian

kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Data yang peneliti sajikan

adalah data dari pengumpulan data kemudian dipilih-pilih mana data yang

berkaitan dengan masalah penelitian, selanjutnya data itu disajikan

(penyajian data). Dari hasil pemilihan data, maka data tersebut dapat

disajikan seperti data tentang pengembangan kompetensi pedagogik guru

dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar peserta didik.

3. Verifikasi Data/ Kesimpulan

Langkah yang terakhir adalah menarik kesimpulan. Penarikan kesimpulan

yaitu upaya untuk mengartikan data yang ditampilkan dengan melibatkan

pemahaman peneliti. Kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal,

didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali

kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan merupakan kesimpulan

yang kredibel. Data yang didapat merupakan kesimpulan dari berbagai


59

proses dalam penelitian kualitatif, seperti pengumpulan data kemudian

dipilih-pilih data yang sesuai, disajikan, setelah disajikan ada proses

menyimpulkan, setelah menyimpulkan data, ada hasil penelitian yaitu

temuan baru berupa deskripsi, yang sebelumnya masih remang-remang tapi

setelah diadakan penelitian masalah tersebut menjadi jelas. Berdasarkan

rumusan masalah dan tujuan yang akan dibahas, kesimpulan dari data yang

telah diplih dan telah disajikan bahwa dalam pengembangan kompetensi

pedagogik guru perlu dilakukan karena sebagai seorang guru tugas

utamanya adalah mengajar, menyampaikan materi kepada siswa, dengan

begitu diperlukan kemampuan dalam memahami karakteristik siswa,

kemampuan merancang pembelajaran, kemampuan melaksanakan

pembelajaran dan penilaian serta dapat mengembangkan potensi yang

dimiliki siswa. Hal tersebut sesuai dengan indikator dalam kompetensi

pedagogik.

Bagan 3.1

Analisis Situs Tunggal

Pengumpulan Data Reduksi Data

Verifikasi/Penarikan
Penyajian Data
Kesimpulan
60

E. Pengecekan Keabsahan Data

Agar data yang ditemukan di lokasi penelitian bisa memperoleh

keabsahan data, maka dilakukan teknik pemeriksaan keabsahan data dengan

menggunakan beberapa teknik pemeriksaan tertentu yaitu:

1. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen penelitian itu

sendiri. Kehadiran peneliti dalam pengumpulan data tidak cukup bila

dilakukan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan perpanjangan kehadiran

agar terjadi peninngkatan derajat kepercayaan atas data yang dikumpulkan

sekaligus mendeteksi dan membatasi kekeliruan dari peneliti maupun dari

informan yang sekiranya dapat mengotori data. Kehadiran peneliti di lokasi

penelitian tidak terbatas pada hari dan jam-jam kerja, saat di luar jam-jam

tersebut peneliti juga hadir terutama bila berjanji akan melakukan

wawancara.

Kemudian, sepanjang tesis ini masih dalam taraf pengerjaan sampai

setelah mendapat tanggapan, kritikan dan saran dari tim penguji tesis UMJ,

maka peneliti harus tetap melakukan penelitian disana guna mengecek dan

mengkonfirmasi kembali data kepada sumbernya apabila peneliti merasa

kurang yakin akan keabsahan data.

2. Triangulasi

Yang dimaksud dengan triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan

data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Pada penelitian ini
61

peneliti menggunakan triangulasi dengan sumber, triangulasi teori dan

triangulasi dengan metode. Pertama, peneliti menerapkan triangulasi dengan

sumber, peneliti membandingkan dan mengecek balik informasi yang

diperoleh melalui teknik pengumpulan data yang berbeda. Hal ini dapat

dicapai dengan jalan:

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara,

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang di depan umum dengan

apa yang dikatakan secara pribadi,

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu,

d. Membandingkan keadaan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat

dan pandangan orang,

e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

F. Tahap-tahap Penelitian

Ada beberapa tahapan pokok dalam penelitian kualitatif yaitu:

1. Tahap pra lapangan, yaitu kegiatan yang dilakukan seorang peneliti

sebeleum terjun kelapangan. Kegiatan tersebut meliputi penentuan fokus,

penyesuaian paradigma dengan teori dan disiplin ilmu, penjajakan

dengan konteks penelitian mencakup observasi awal kelapangan. Dalam

hal ini tempat yang kami jadikan obyek penelitian adalah SMP Islam

YKS Kota Depok


62

2. Tahap kegiatan lapangan, tahap ini meliputi pengumpulan data-data yang

terkait dengan fokus penelitian, yaitu tentang bagaimana metode

penanaman nilai-nilai agama Islam yang dalam penelitian ini peneliti

mencoba menggali data di SMP Islam YKS Kota Depok

3. Tahap analisis data, tahap ini meliputi kegiatan mengolah dan

mengorganisir data yang diperoleh melalui observasi, wawancara

mendalam dan dokumentasi. Setelah itu, dilakukan penafsiran data sesuai

dengan konteks permasalahan yang diteliti. Selanjutnya dilakukan

pengecekan keabsahan data dengan cara mengecek sumber data dan

metode yang digunakan, untuk memperoleh data yang valid, dan

akuntabel

4. Tahap penulisan laporan, tahap ini meliputi kegiatan penyususan hasil

penelitian dari semua rangkaian kegiatan pengumpulan data sampai

pemberian makna data. Setelah itu melakukan konsultasi hasil penelitian

dengan dosen pembimbing untuk mendapatkan kritikan, perbaikan dan

saran yang kemudian ditindak lanjuti dengan perbaiakan atas semua yang

disarankan oleh dosen pembimbing dengan menyempurnakan hasil

penelitian. Langkah terakhir adalah pengumpulan kelengkapan

persyaratan ujian tesis.

G. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokus penelitian adalah di SMP Islam YKS Kota Depokyang berada di

Jalan Raya Sawangan No. 47 Kota Depok, Jawa Barat 16434, Indonesia.
63

Alasan memilih lokus penelitian di SMP Islam YKS Kota Depok disebabkan

oleh beberapa pertimbangan sebagai berikut:

1. Karakteristik Sekolah Menengah Pertama (SMP )

SMP merupakan tingkat pendidikan menengah pertama dalam pendidikan

formal di Indonesia yang memiliki fokus pada pendidikan agama dan

akhlak. Pemilihan SMP sebagai lokus penelitian mungkin didorong oleh

keinginan untuk mengkaji lebih dalam bagaimana kompetensi pedagogik

dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar peserta didik.

2. Potensi Dampak Positif

SMP merupakan tahap pendidikan yang kritis dalam menumbuhkan dan

meningkatkan motivasi dan prestasi belajar peserta didik. Kompetensi

pedagogik dapat memiliki dampak positif yang signifikan dalam

meningkatkan motivasi dan prestasi belajar peserta didik.

3. Kemungkinan untuk Kajian Komparatif

SMP Islam YKS Kota Depok dapat menjadi lokus penelitian yang cocok

untuk kajian komparatif dengan madrasah atau sekolah lainnya. Melalui

perbandingan ini, peneliti dapat melihat bagaimana faktor kontekstual,

kompetensi pedagogik dapat memiliki dampak positif yang signifikan

dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar peserta didik. yang

berbeda di antara berbagai lembaga pendidikan.

4. Kerjasama dengan Lembaga Pendidikan

Kemungkinan kerjasama dan dukungan dari SMP Islam YKS Kota Depok

dapat menjadi faktor penentu dalam pemilihan lokasi penelitian.


64

Kolaborasi yang baik dengan lembaga pendidikan ini dapat memudahkan

akses peneliti ke data dan responden yang relevan, serta memperkuat

validitas dan generalisasi temuan penelitian.

Pemilihan lokus penelitian di SMP Islam YKS Kota Depok menawarkan

peluang yang menarik untuk menggali lebih dalam tentang Komptensi

pedagogik dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar peserta didik.

Melalui lokus penelitian ini, diharapkan hasil penelitian dapat memberikan

kontribusi yang berarti dalam pengembangan pendidikan yang lebih efektif

dan berdampak positif bagi peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai