METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
dan terjadi pada objek penelitiannya. Metode kualitatif yaitu sebagai prosedur
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan ini
diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Dalam hal ini
mementingkan proses dari pada hasil dan membatasi studi tentang fokus. Ia
penelitian bersifat sementara dan hasil penelitian disepakati oleh peneliti dan
subjek penelitian.1
1
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. (Jakarta: Remaja Rosda Karya
2004)., hlm. 3
Menurut teknik penjelasannya, maka bentuk penelitian ini adalah
variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat
yang lain.2
mengamati segala sesuatu yang di dalam orang dalam bahasa yang seloyal
mungkin tentang perasaan dan pengalaman mereka atau mengamati orang lain
dalam lingkungannya.
pertama, apa yang tampil dalam pengamatan, yang berarti seluruh proses
2
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Jakarta: Djambatan 2002), hlm. 10
3
M. MunandarSoelaeman, Ilmu Sosial Dasar; Teori dan Konsep Ilmu Sosial. (Bandung:
Eresco, 1987), hlm. 126
Penelitian ini diagendakan dari bulan Januari 2018 hingga Oktober
2020, adapun tempat penelitian ini adalah Pesantren Sabilul Hasanah di Desa
C. Subjek Penelitian
Adapun jenis data penelitian ini dibagi pada dua bentuk, yaitu data
primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini berasal dari
pimpinan dan pengelola pondok pesantren dan para santri yang menjadi subjek
adalah para pimpinan pesantren Sabilul Hasanah, ustadz dan santri. Oleh
ustadz inilah yang memiliki latar belakang keilmuan yang lebih memadai
Sementara data sekunder adalah data yang berasal dari literatur dan hasil
penelitian sejenis.
1) Wawancara (Interview)
5
Joko P Subagyo, Metode Penelitian: dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2004), hal. 39
6
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Research Sosial, (Bandung: Alumni, 1990), hal.
39
Pada penelitian ini, wawancara tidak ditulis langsung di depan
dilihat oleh subjek penelitian, hidup saat itu menangkap arti fenomena
7
Lexy J Moleong,. Metodologi penelitian…hal. 234
Pada instrumen ini, peneliti akan mengamati secara langsung
diakomodir.
3) Dokumentasi
profil pengajar dan santri serta sejarah pesantren mulai dari awal
berdirinya hingga saat ini. selain itu juga melalui dokumentasi akan
b) Instrumen Penelitian
8
Lexy J Moleong, metodologi penelitian…hal. 216-217
9
Nasution, S. Metode Penelitian Ilmiah: Naturalistik Kualitatif. (Bandung: Tarsito,
2003), hlm. 55
belum mempunyai bentuk yang pasti, masalah, fokus penelitian, prosedur
kualitatif dilakukan:
1. Analisis selama pengumpulan data yang dilakukan melalui tiga tahap yaitu
ditemukan data yang belum akurat dan guna menjaga keabsahan data, maka
atau reduksi; (e) data-data yang telah direduksi diberi kode-kode tertentu agar
lebih sistematis dalam penganalisaan lebih lanjut; (f) setelah direduksi semua
data, maka dilanjutkan dengan analisis data untuk menyusun hasil penelitian
serta kesimpulan penelitian; (g) menyusun deskripsi data atau penyajian hasil
penelitian.
kebenaran data pada sumber lain yaitu membandingkan data hasil wawancara
pendapat dari subjek penelitian untuk menilai kebenaran data yang sudah
penelitian ini digunakan pada situasi lain, maka peneliti mendeskripsikan data
pemakai lain untuk mentranfer hasil penelitian ini pada situasi lain; 3)
yang dirumuskan terlebih dahulu sehingga data yang diperoleh dapat ditarik
telah dikumpulkan.
penyakit warga dusun setempat, yang pada waktu itu masih bernama
Dusun Pursowari Desa Mainan. Dan berangkat dari rasa kepedulian yang
singkat wilayah ini akan menjadi ramai layaknya sebuah kota santri.
Hasrat unutk mendirikan Pondok Pesantren tersebut, ternyata
Sabilul Hasanah dimulai pada bulan Januari 1995 untuk Madrasah Diniyah
berikut pengajian kitab salafi (informal) dan pada tanggal 17 juli 1995
(Pendidikan Formal).
tercinta berupa pemikiran dan kerja nyata sesuai dengan kemampuan yang
Ayat :122
Karimah) juga intelektual. Maka perlu kita sadari bersama bahwa Pondok
Pesantren Sabilul Hasanah adalah bagian daria daerah yang berjuang untuk
Kabupaten.
didasari oleh niatan yang cukup besar untuk dapat menjadi salah satu
dan negara Indonesia tercinta, berupa pemikiran dan kerja nyata sesuai
dengan kemampuan yang ada, demi memajukan pembangunan manusia
diminati oleh masyarakat dengan jalan yang halal dan diridhoi oleh
Allah SWT.
tersebut diupayakan dapat terlaksana dalam kurun waktu yang relatif tidak
dengan perencanaan yang matang dan rasa percaya diri yang tinggi.10
10
sabilulhasanah.com, diakses pada tanggal 4 Desember 2017
3. Demografi Pondok Pesantren
rendah. Dan saat ini memiliki kantor sekretariat di Palembang (Ibu kota
Komplek Griya Mitra 2 Bok A No. 23 Bukit Lama Kec. Ilir Barat I Kota
Palembang.
perkekebunan karet baik milik masyarakat setempat maupun milik PT. dan
tanah merah.
pada pesantren khalafi, yakni pesantren yang tidak hanya mengajarkan ilmu
agama namun juga ilmu umum. Memperhatikan sistem dan kajian kitab-kitab
disediakannya pendidikan formal, MTs dan MA. Pendidikan formal MTs dan
Selain pendidikan formal MTs dan MA, Pesantren Sabilul Hasanah juga
berorientasi pada pendidikan agama dan kajian kitab kuning dengan muata
(Jurumiyah, Al-Imrithi dan Alfiyah Ibnu Malik) Fiqh (Fathul Qarib, Fathul
11
https://sabilulhasanah.com/madrasah-mualimin-mualimat-m3/ diakses pada 25 Maret 2018
12
Wawancara KH. Mudarris, pada 25 Januari 2018
tampak nyata karena pimpinan Pesantren Sabilul Hasanah, KH. Mudarris. SM
NU dan non-NU.
merupakan jaringan kultural yang berakar dari hubungan guru dan santri.
kurikulum yang tidak merujuk ke kitab kuning. Perbedaan materi ini sangat
13
http://www.nu.or.id/post/read/18297/cermat-bedakan-pesantren-nu-dan-non-nu, diakses pada 25
Maret 2019
Ciri khas keNUan pesantren Sabilul Hasanah di antaranya juga terlihat
Nahwu (Jurumiyah, Al-Imrithi dan Alfiyah Ibnu Malik) Fiqh (Fathul Qarib,
sebagainya.
kitab-kitab standar yang “harus” ada pada pesantren NU. Demikian juga ke
penelitian ini.
perincian jumlah santri pria berjumlah 501 orang dan santri perempuan
berjumlah 125 orang.14 Santri ini memiliki latar belakang daerah yang
beragam. Sebagain besar masih berasal dari kabupaten Banyuasin dan Muba.
Asal suku santri juga beragam, terdapat suku Melayu, Jawa, Bugis, Sunda dan
Sebagaimana halnya santri, para ustadz ini juga berasal dari suku yang
Karena itu dijumpai beberapa ustadz yang tidak berhaluan NU, ada juga dari
8. Struktur Organisasi
Majelis Pengasuh
Pengurus Harian
Bidang-bidang