Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Berdasarkan jenisnya, penelitian ini menggunakan penelitian
kualitatif. Menurut Lexy J. Moleong penelitian kualitatif adalah penelitian
yang dimaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
obyek penelitian dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
metode ilmiah.1
Pada dasarnya dalam bidang penelitian dikenal ada dua jenis
penelitian, yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif. Pada jenis penelitian
kuantitatif mencakup setiap penelitian yang menggunakan perhitungan
presentase, rata-rata, chi-kuadrat dan perhitungan lainnya. Sedangkan pada
penelitian kualitatif tidak terdapat perhitungan, melainkan adanya
penggambaran dengan kata-kata atau kalimat (deskriptif) terhadap data yang
diperoleh guna mendapat suatu kesimpulan. Dengan demikian, maka
penelitian dalam ini tergolong penelitian kualitatif, maka yang ingin diketahui
adalah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan hasil praktek seni tari
siswa MI Nurul Iman Oku Timur pada masa pembelajaran daring.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan deskriptif.
Pendekatan deskriptif merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi
tertentu yang diperoleh peneliti dari subyek yang berupa individu,
organisasional atau perspektif yang lain. Adapun tujuannya adalah untuk
menjelaskan aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati dan
menjelaskan karakteristik fenomena/ masalah yang ada.
Pada umumnya, penelitian deskriptif tidak menggunakan hipotesis
(non hipotesis) sehingga dalam penelitiannya tidak perlu merumuskan
hipotesis. Ada tiga macam pendekatan yang termasuk dalam penelitian

1
Lexi J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002),
h.11
deskriptif, yaitu penelitian kasus atau studi kasus, penelitian kausal
komparatif dan penelitian korelasi.2 Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan pendekatan studi kasus, yaitu mendeskripsikan suatu latar
belakang obyek atau peristiwa tertentu secara rinci dan mendalam.
B. Sumber Data
Data merupakan kumpulan bahan keterangan dari hasil pencatatan
peneliti baik berupa fakta maupun angka yang dapat dijadikan bahan untuk
menyusunsebuah informasi. Data artinya informasi yang didapat melalui
pengukuran-pengukuran tertentui untuk digunakan sebagai landasan dalam
menyusun argumentasi logis menjadi fakta.3
Data diperoleh dari fakta atau permasalahan yang terjadi. Pada
penelitian sumber data peneliti dibagi menjadi dua yaitu:
1. Sumber Data Primer
Sumber data primer merupakan orang yang memberikan data
pokok dalam sebuah penelitian Sumber data primer adalah sumber
data yang langsung memberikan data pada pengumpul data‖.4
Sumber primer ini bukan hanya sebagai pemberi respon, tetapi
sebagai pemilik informasi dan narasumber. Dalam penelitan ini yang
bertindak sebagai narasumber yaitu siswa MI Nurul Iman Oku Timur..
2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder yang disebut juga sebagai data penunjang.
Sumber sekundernya merupakan sumber yang tidak langsung
memberikan data pada pengumpulan data, misalnnya melalui orang lain
atau melalui dokumen‖.5 Sumber data sekunder adalah sumber yang
tidak secara langsung memberikan data kepada pengumpul data.
Sumber sekunder dalam penelitian ini merupakan sumber yang sifatnya

2
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), h.81.
3
Abdurrahman Fathoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta:
Rineka Cipta, 2011), h.104.
4
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R & D, (Bandung: Rosdakarya,
2009),h.137.
5
Ibid.
mendukung sumber primer. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber
sekunder adalah diambil dari buku penunjang, data hasil observasi dan
dokumentasi yang berkaitan dengan fokus pemelitian.
C. Teknik Pengumpulan Data
Ada berbagai macam cara yang digunakan seorang peneliti untuk
mengumpulkan data yang diperlukan sehingga penelitian berjalan dengan
baik dan lancar. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu :
1. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan dua belah pihak pewawancara (interviewer)
yang menggunakan pertanyaan dan terwawancara (interviewee)
memberikan jawaban atas pertanyaan itu.6 Wawancara dilakukan secara
terbuka dengan cara mengadakan wawancara dengan informan yang
dianggap perlu atau dilakukan pada waktu dan konteks yang dianggap
tepat, guna mendapatkan data yang valid dan dilakukan berkali-kali
sesuai dengan keperluan.
Metode ini ada dua jenis yaitu :
a. Wawancara terstruktur, adalah wawancara yang pewawancaranya
menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan yang akan diajukan,
wawancara ini bertujuan mencari jawaban terhadap hipotesis kerja.
b. Wawancara tak terstruktur merupakan wawancara yang dilakukan
untuk menemukan informasi yang bukan baku atau informasi
tunggal, pertanyaan biasanya tidak disusun terlebih dahulu, akan
tetapi disesuaikan dengan keadaan.
2. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah penelitian dengan menyelidiki
benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-
peraturan tertulis seperti, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. 7
6
Lexi J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007),
h.186.
7
Ibid, h.136.
Fungsi dari metode dokumentasi adalah untuk memperkuat penelitian
yang dilakukan oleh penulis.
3. Observasi (pengamatan)
Observasi merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang
mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang
berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu,
peristiwa, tujuan dan perasaan. Dalam penelitian ini peneliti melakukan
observasi untuk melihat kondisi fasilitas yang tersedia di MI Nurul Iman
Oku Timur, serta mengamati secara langsung bagaimana sikap para
siswa.
D. Teknik Keabsahan Data
Menurut Moleong yang dimaksud dengan keabsahan data bahwa
setiap keadaan harus memenuhi:8
1. Mendemonstrasikan nilai yang benar
2. Menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan, dan
3. Memperbolehkan keputusan luar yang dapat dapat dibuat tentang
konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dan temuan dan keputusan-
keputusannya.
Pemeriksaan keabsahan data didasarkan atas kriteria tertentu. Kriteria
itu terdiri dari derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (tranferability),
kebergantungan (dependability) dan kepastian (confirmability).9 Masing-
masing kriteria tersebut memiliki menggunakan teknik pemeriksaan sendiri-
sendiri.
Moleong berpendapat bahwa Dalam penelitian diperlukan suatu
teknik pemeriksaan keabsahan data. Sedangkan untuk memperoleh keabsahan
temuan perlu diteliti kredibilitasnya dengan menggunakan teknik sebagai
berikut :
1. Presistent Observation (ketekunan pengamatan)

8
Ibid, h.320-321.
9
Lexi J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002),
h.324.
Yaitu mengadakan observasi secara terus-menerus terhadap
objek penelitian guna memahami gejala lebih mendalam terhadap
berbagai aktivitas yang sedang berlangsung di lokasi penelitian.
Ketekunan pengamatan dilakukan dengan cara mengamati dan
membaca secara cermat sumber data penelitian sehingga data yang
diperlukan dapat diidentifikasikan. Selanjutnya dapat diperoleh
deskripsi-deskripsi hasil yang akurat dalam proses perincian maupun
penyimpulan.
2. Triangulasi
Yaitu pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau pembanding
terhadap data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi
sumber data dengan cara membandingkan dan mengecek balik derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat
yang berbeda dalam metode kualitatif.
3. Peerderieng (pemeriksaan sejawat melalui diskusi)
Bahwa yang dimaksud dengan pemeriksaan teman sejawat
melalui diskusi yaitu teknik yang dilakukan dengan cara mengekspos
hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi
analisis dengan rekan-rekan sejawat.
E. Teknik Analisis Data
Sugiyono mengatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke
dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami diri sendiri maupun orang
lain.
Setelah data terkumpul, dilakukan pemilahan secara selektif
disesuaikan dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian. Setelah
itu, dilakukan pengolahan dengan proses editing, yaitu dengan meneliti
kembali data-data yang didapat, apakah data tersebut sudah cukup baik dan
segera dapat dipersiapkan untuk proses berikutnya.
Secara sistematis dan konsisten, data yang diperoleh dituangkan
dalam suatu rancangan konsep yang kemudian dijadikan dasar utama dalam
memberikan analisis. Analisis data menurut Bogdan & Biklen yang dikutip
oleh Moleong memiliki makna yaitu upaya yang dilakukan dengan jalan
bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya, menjadi
satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan
pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan
memudahkan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.10
Untuk menganalisis data yang diperoleh melalui observasi, interview,
dan dokumentasi, maka penulis menggunakan teknik analisis deskriptif
kualitatif dengan pertimbangan bahwa penelitian ini berusaha
menggambarkan dan mempresentasikan data secara sistematis, ringkas dan
sederhana tentang upaya meningkatkan hasil praktek seni tari siswa MI Nurul
Iman Oku Timur pada masa pembelajaran daring, sehingga lebih mudah
dipahami oleh peneliti maupun orang lain.
Mendeskripsikan data kualitatif adalah dengan cara menyusun dan
mengelompokkan data yang ada, sehingga memberikan gambaran nyata
terhadap responden. Metode penelitian kualitatif tidak mengandalkan bukti
berdasarkan logika matematis, prinsip angka, atau metode statistik.
Langkah-langkah dalam proses analisis data yang dilakukan oleh
peneliti adalah sebagai berikut :
1. Reduksi data
Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah
peneliti untuk pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila
diperlukan.
2. Display atau penyajian data

10
Ibid, h.248.
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
menyajikan data (mendisplay data). Dalam penelitian kualitatif
penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dengan mendisplay
data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.
3. Menarik kesimpulan (verifikasi)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan
Huberman sebagaimana yang dikutip oleh Sugiyono adalah penarikan
kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan itu mula-mula masih sangat kabur, diragukan, akan
tetapi dengan bertambahnya data, maka kesimpulan itu lebih
“grounded”. Jadi kesimpulan senantiasa harus diverifikasi selama
penelitian berlangsung. Verifikasi dapat dengan singkat mencari data
baru, dapat pula lebih mendalam bila penelitian dilakukan oleh suatu
team untuk mencapai inter-subjective consensus yakni persetujuan
bersama agar lebih menjamin validitas dan confirmability.

Anda mungkin juga menyukai