Anda di halaman 1dari 10

21

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

1.1. Metodologi Penelitian


Sugiyono (2009:9) mengemukakan bahwa metode kualitatif ialah
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan
untuk meneliti pada obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai
instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive
sampling dan snowball, teknik penelitian trianggulasi (gabungan), analisis data
bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makna dari pada generalisasi.1
Peneliti menganggap permasalahan yang diteliti cukup kompleks dan
dinamis sehingga data yang diperoleh dari para nara sumber tersebut dijaring
dengan metode yang lebih alamiah yakni interview langsung dengan para
narasum bersehingga didapatkan jawaban yang alamiah. Selainitu, peneliti
bermaksud untuk memahami situasi social secara mendalam, menemukan pola
dan teori yang sesuai dengan data yang diperoleh di lapangan. Penelitian
kualitatif tidak pernah terlepas dari istilah analisis fenomenologi. Peneliti dalam
pandangan fenomenologis berusaha memahami peristiwa dan kaitannya
terhadap orang-orang yang berada dalam situasi tertentu.

1.2. Lokasi Penelitian


Penelitian ini merupakan implementasi dari analisis SWOT yang akan
dilaksanakan di outlet “Tahu Baxo Ibu Pudji” yang terletak di Jalan Letjen
Soeprapto No.24 Ungaran, Kabupaten Semarang Nomor Telepon 024-
76914420

1
Sugiyono , Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif dan, R&D) (Bandung:
Alfabeta, 2009)
22

1.3. Teknik Pengumpulan Data


Teknik atau metode pengumpulan data merupakan cara yang digunakan
untuk memperoleh data yang diteliti. Metode pengumpulan data bertujuan
untuk mengungkap fakta mengenai variabel yang diteliti, sehingga tujuan untuk
mengetahui (goal of knowing) harus dicapai dengan menggunakan metode atau
cara-cara yang efisien dan akurat.2
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural
setting (kondisialamiah), sumber data primer. Dan teknik pengumpulan data
lebih banyak pada observasi berperan serta (participant observation),
wawancara mendalam (in dept interview) dan dokumentasi.

1.3.1. Pengamatan (Observasi)


Ciri khas metode kualitatif adalah tidak dapat dipisahkan dari
pengamatan/ observasi. Observasi merupakan metode pengum/ulan data yang
menggunakan pengamatan terhadap obyek penelitian.3 Observasi dilakukan
untuk mengamati secara langsung dan membuat catatan deskriptif secara
selektif terhadap semua kegiatan yang berkenaan dengan pemasaran produk
Tahu Baxo Bu Pudji.
Dalam penelitian ini pengamatan yang dilakukan oleh penelitian dalah
pengamatan terbuka, yaitu pengamatan yang diketahui oleh subyek, sehingga
dengan sukarela memberikan kesempatan kepada pengamat untuk mengamati
peristiwa yang terjadi, dan mereka menyadari bahwa ada orang lain yang
sedang mengamati mereka.

2
Azwar, Saifudin, Metode Penelitian,Cetakan ke-6 (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003)
3
Yatim Riyanto, Metodelogi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Surabaya : Unesa Universitas
Perss, 2007)
23

1.3.2. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data yang dilakukan melalui
percakapan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang
mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan
jawaban atas pertanyaan itu.4Pada penelitian ini menggunakan pedoman
wawancara (interview guide) berupa daftar pokok-pokok pertanyaan yang
harus tercakup oleh pewawancara selama kegiatan wawancara berlangsung.
Dalam penelitian ini dilakukan wawancara dengan pihak manajemen
perusahaan Tahu Baxo Bu Pudji yaitu orang-orang yang dianggap penting,
dalam arti orang tersebut memiliki banyak informasi mengenai masalah yang
diteliti yaitu strategi pemasaran outlet Tahubaxo Ibu Pudji Jl. Semarang-
Bawen Km 24 Ungaran. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang
jelas dan rinci tentang fokus penelitian. Peneliti melakukan wawancara
dengan membuat instrumen pertanyaan sebagai pedoman dalam
berwawancara yang memungkinkan timbulnya pertanyaan lain selama proses
wawancara berlangsung. Subyek penelitian diberi kebebasan dalam
menjawab.
Teknik wawancara dilakukan secara formal dan intensif. Wawancara
digunakan untuk mendapatkan fakta dan informasi yang berkaitan dengan: 1)
kondisi lingkungan eksternal dan faktor internal 2) strategi pemasaran saat ini
yang telah diterapkan dan dampaknya 3) Strategi pemasaran setelah dianalisis
dengan SWOT

1.3.3. Dokumentasi
Menurut Arikunto, metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai
hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,

4
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya,186, 2007)
24

prasasti, notulen rapat, lengger, agenda,dan sebagainya5. Moleong


mengungkapkan bahwa dokumen digunakan dalam penelitian sebagai sumber
data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan
untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan.6
Dengan metode dokumentasi, peneliti mengumpulkan data dari
dokumen yang sudah ada, sehingga dengan metode ini peneliti dapat
memperoleh catatan-catatan yang berhubungan dengan penelitian. Dalam
penelitian ini dokumentasi diambil dari berbagai kegiatan yang sedang
berlangsung baik melalui catatan maupun dokumentasi bergambar.
Dokumentasi ini bisa juga berupa arsip yang dipunyai oleh pihak manajemen
perusahaan yang diteliti.

1.4. Unit pengamatandan Unit Analisis


1.4.1. Unit Analisis
Djam’an Satori & Aan Komariah, menjelaskan unit Analisis
merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah topik penelitian
dan memenuhi syarat- sayarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.
Unit analisis dalam penelitian ini adalah di Outlet Tahu Baxo Ibu Pudji dan
pihak manajemen perusahaan sebagai unit analisis karena sesuai dengan
masalah penelitian dan merupakan objek dari penelitian ini.
1.4.2. Unit Pengamataan
Konsep unit pengamatan dalam penelitian adalah bagian kecil dari
anggota unit analisis yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat
mewakili unit analisis secara representatif. Unit pengamatan dalam penelitian
ini adalah manajemen perusahaan jika didasarkan pada pertimbangan peneliti

5
Arikunto S, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Ed Revisi VI (Jakarta : PT. Rineka Cipta,
2006)
6
Lexy J. Moleong,Metode Penelitian Kualitatif (Jandung : PT. Remaja Rosda Karya,2011)
25

karena unit analisis terebut dapat mewakili seluruh unit analisis yang
berkaitan dengan pemilihannya.7

1.5. Teknik Keabsahan Data


Keabsahan suatu data dapat dilakukan dengan teknik pemeriksaan
berdasarkan kriteria tertentu. Menurut Moleong ada 4 kriteria dalam teknik
pemeriksaan keabsahan data; yaitu 1) derajat kepercayaan (kredibilitas), 2)
keteralihan, 3) ketergantungan, 4) kepastian.8
Teknik pemeriksaan data yang digunakan untuk membuktikan
kebenaran atau kepercayaan data tersebut dapat dilakukan melalui perpanjangan
keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pengecekan sejawat,
kecukupan referensial, kajian kasus negatif, pengecekan anggota, uraian rinci,
audit kebergantungan, dan audit kepastian. Dari berbagai macam teknik
tersebut maka pemeriksaan data kriteria derajat kepercayaan digunakan teknik
triangulasi. Triangulasi merupakan suatu cara untuk mendapatkan data yang
benar-benar absah dengan menggunakan pendekatan metode ganda. Triangulasi
adalah cara untuk memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu sendiri
sebagai keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.
Berikut macam-macam cara triangulasi:
a. Triangulasi sumber
Triangulasi sumber berarti membandingkan mencek ulang derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui sumber yang berbeda.
Misalnya, membandingkan hasil pengamatan dengan wawancara;
membandingkan antara apa yang dikatakakan masyarakat umum terhadap
tahu baxo ibu pudji dengan yang dikatakan secara pribadi oleh staff tahu
baxo bu pudji dan membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang
telah ada.
7
Djam’an Satori & Aan Komariah, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung : Alfabeta, 2011: 46.)
8
Lexy J. Moleong,Metode Penelitian Kualitatif (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2011:186)
26

b. Triangulasi waktu
Triangulasi waktu digunakan untuk validitas data yang berhubungan dengan
perubahan suatu proses dan perilaku manusia, karena perilaku manusia
mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Untuk mendapatkan data yang
sah melalui observasi peneliti mengadakan pengamatan di outlet tahu baxo
bu pudji tidak hanya satu kali pengamatan saja
c. Triangulasi metode
Triangulasi metode adalah usaha mengecek keabsahan data atau
megengecek keabsahan temuan penelitian. Triangulasi metode dapat
dilakukan dengan menggunakan lebih dai satu tekhnik pengumpulan data
untuk mendapatkan data yang sama, pelaksanaan juga dapat dilakukan
dengan cara cek dan ricek. Peneliti membandingkan hasil wawancara yang
telah diperoleh dari informasi yaitu mengenai strategi pemasaran tahu baxo
ibu pudji. Peneliti juga mengecek kebenaran hasil wawancara dengan teori
yang terkait.
Dalam penelitian ini penelitian menggunakan triangulasi sumber yang
digambarkan dalam bagan sebagai berikut,

Tahu Baxo Ibu Pudji

Pembeli Agen

Gambar 3. Triangulasi Sumber


27

1.6. Instrumen Penelitian


Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan
fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan
pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan
membuat kesimpulan atas hasil penelitiannya. Namun, jika selanjutnya setelah
fokus penelitian menjadi jelas maka kemungkinan akan dikembangkan
instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan
membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan
wawancara. Peneliti akan terjun secara langsung ke lapangan sendiri, baik pada
grand tour question, tahap focused and selection, melakukan pengumpulan
data, analisis serta membuat kesimpulan.
Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.9 Kedudukan peneliti di
dalam penelitian kualitatif sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data,
analisis, penafsir data, dan pada akhirnya peneliti menjadi pelapor hasil
penelitiannya. Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen atau alat
penelitian adalah peneliti itu sendiri (human instrument).
Sesuai dengan pendapat dari Lincoln and Guba dalam Penelitian
Kualitatif menyatakan bahwa
“The instrument of choice is naturalistic inquiry is the human. We shall see that other
forms of instrumentation may be used in later phases of the inquiry, but the human is the
initial and continuing mainstay. But if human instrument has been used extensively in
earlier stages of inquiry, so that an instrument can be constructed that is grounded in
the data that the human instrument has product.”10

9
Sugiyono, 2009: 305. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D Bandung : Alfabeta
10
Lincoln and Guba ,1986. Naturalistic Inquiry. London : Sega Publication
28

1.7. Teknik Analisis Data


Analisis data merupakan proses mencari dan mengatur secara sistematis
transkip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain yang telah
dihimpun oleh peneliti untuk menambah pemahaman peneliti sendiri dan untuk
memungkinkan peneliti melaporkan apa yang telah ditemukan pada pihak lain.
Bogdan & Biklen,Moleong, mengatakan bahwa analisis data kualitatif
merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat
dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa
yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat
diceritakan kepada orang lain.11
Teknik analisis data model interaktif Miles and Huberman dapat
digambarkan dalam bagan berikut:

Gambar 4. Teknik Analisis Data

11
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2011:186)
29

Dalam penelitian ini analisis data dilakukan selama pengumpulan data


di lapangan dan setelah semua data terkumpul dengan menggunakan teknik
analisis model interaktif. Seperti yang dikemukakan oleh Miles and Huberman
bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
Analisis data berlangsung secara simultan yang dilakukan bersamaan dengan
proses pengumpulan data dengan alur tahapan: pengumpulan data (data
collection), reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan
kesimpulan atau verifikasi (conclution drawing & verifying)12. Peneliti
menggunakan model analisis interaktif yang mencakup tiga komponen yang
saling berkaitan, yaitu pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan
kesimpulan.

1.7.1. Reduksi data


Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu. Tahap-tahap dalam reduksi data adalah:
a. Mengumpulkan data dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi,
kemudian dipilih dan dikelompokkan berdasarkan kemiripan data.
b. Data yang telah dikategorikan tersebut diorganisir sebagai bahan
penyajian data.13

1.7.2. Penyajian Data


Penyajian data yaitu deskripsi kumpulan informasi tersusun yang
memungkinkan untuk melakukan penarikan kesimpulan dalam pengambilan
tindakan penyajian data kualitatif yang lazim digunakan adalah dalam bentuk

12
Miles and Huberman , Analisa Data Kualitatif .Buku Sumber Tantang Metode- Metode Baru
(Jakarta: UI Press, 1984)
13
Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung : Alfabeta , 2010)
30

teks naratif. Penyajian data dilaksanakan dengan cara deskriptif yang


didasarkan kepada aspek yang diteliti.14

1.7.3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi


Permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mencari makna dari
setiap gejala yang diperolehnya di lapangan, mencatat keteraturan atau pola
penjelasan dan konfigurasi yang mungkin ada, alur kausalitas, dan proposisi.
Selama penelitian masih berlangsung, setiap kesimpulan yang ditetapkan akan
terus-menerus di verifikasi hingga benar-benar diperoleh konklusi yang valid
dan kokoh. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah
temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa
deskripsi atau gambaran suatu obyek yang dulunya masih remang-remang
atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas.

14
AgusSalim, Teori dan Paradigma Penelitian Sosial (Yogyakarta : Tiara Wacana , 2006)

Anda mungkin juga menyukai