Anda di halaman 1dari 9

BAB 3.

METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian


Metode penelitian sangat diperlukan dalam proses penelitian ilmiah sebab
metode penelitian merupakan langkah-langkah operasional dalam penelitian
sehingga diperoleh hasil yang benar, obyektif dan ilmiah. Menurut Usman
(2003:42) metode diartikan ‘sebagai suatu prosedur atau cara untuk mengetahui
sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis”, sedangkan penelitian
adalah “suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan yang terdapat
dalam penelitian”.
Indriantoro dan Supomo (2002:3) “metode penelitian bahwa penelitian
merupakan penyelidikan sistematis dan terorganisasi”. Kata sistematis dan
terorganisasi menunjukkan bahwa untuk mencapai tujuannya, penelitian
menggunakan cara-cara atau prosedur-prosedur tertentu yang diatur dengan baik
(metode-metode). Metode penelitian berisi pengetahuan yang mengkaji ketentuan
mengenai metode-metode yang digunakan dalam penelitian.
Soehartono (2002:35) penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran
tentang suatu masyarakat atau suatu kelompok orang tertentu atau gambaran
tentang suatu gejala atau hubungan antara dua atau lebih dan penelitian ini
meliputi :
1) Penelitian ini yang menggambarkan karakteristik suatu masyarakat atau
suatu kelompok orang tertentu
2) Penelitian yang menggambarkan penggunaan fasilitas masyarakat
3) Penelitian yang memperkirakan proporsi orang yang mempunyai
pendapat, sikap atau bertingkah laku tertentu
4) Penelitian yang berusaha untuk melakukan semacam ramalan
5) Penelitian deskriptif lain adalah penelitian yang mencari hubungan antara
dua variabel atau lebih
Menurut Sugiyono (2008:5) metode penelitian adalah “cara ilmiah yang
digunakan untuk mendapatkan data objektif, valid dan reliabel dengan tujuan
32

dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan, sehingga


dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.
Indrianto dan Supomo (2002:25) berpendapat bahwa :
“Penelitian deskriptif adalah penelitian terhadap masalah-masalah berupa fakta-
fakta saat ini dari suatu populasi dan memiliki tujuan untuk menguji hipotesis atau
menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan current status dari subyek yang
diteliti”.
Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Kualitiatif menurut
Bogdan dan Taylor sebagaimana dikutip Moleong (2001:2) bahwa “metode
penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan informasi
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau perilaku yang
diamati”. Sedangkan menurut Straus dan Corbin (2007:4) mengungkapkan bahwa
“metode penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak
diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan dan sebagian datanya
dapat dihitung sebagaimana data sensus, namun analisanya bersifat kualitatif”.
Sesuai dengan permasalahan yang dipilih dan tujuan penelitian yang telah
diterapkan, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan
paradigm kualitatif.

3.2 Tahap Persiapan


Tahap persiapan merupakan tahap awal yang dilakukan dalam proses
penelitian. Hal-hal yang akan dilakukan oleh peneliti untuk penelitian yaitu :
a. Studi kepustakaan
Dengan mempelajari bahan-bahan referensi yang berkaitan dengan obyek
penelitian guna menambah pengetahuan dan konsep-konsep yang dipakai
sebagai dasar dalam mengadakan penelitian dan untuk memperoleh
pengetahuan tentang teknik-teknik untuk menganalisa data yang diperoleh.
b. Menentukan lokasi penelitian
Lokasi penelitian yaitu pada UD. Sadis Roti yang terletak di Jalan Dr.
Soetomo, Kecamatan Kaliwates Jember. Alasan peneliti melakukan
penelitian di UD. Sadis Roti yaitu :
33

1) UD. Saids Roti merupakan salah satu produsen penghasil produk


berbahan baku edamame
2) UD. Saids Roti memiliki ruang lingkup peasaran yang cukup luas
meliputi: Banyuwangi, Surabaya, Semarang, Jakarta
3) Pemasaran produk sudah di berbagai toko penjual oleh- oleh khas
Jember
c. Observasi pendahuluan
Observasi pendahuluan dilakukan dengan mengamati kejadian atau
aktivitas yang ada di lokasi penelitian guna untuk merumuskan masalah
yang akan diteliti. Observasi awal perusahaan dilakukan untuk memeroleh
informasi awal yang terkait dengan pelaksanaan pengawasan proses
produksi di UD Saids Roti Jember.
d. Menentukan Informan
Informan dalam kualitatif tidak dibatasi jumlahnya, namun harus
disesuaikan dengan kebutuhan informasi yang diperlukan oleh peneliti.
Informan diperlukan utnuk memberi segala informasi yang dibutuhkan
peneliti dalam penelitiannya. Menurut Spradley (dalam Sugiono,
2000:221), “seorang informan adalah orang yang memiliki kriteria sebagai
berikut:
1) Mereka menguasai atau memahami sesuatu melalui proses enkulturasi,
sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui, tetapi juga dihayati
2) Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau terlibat
dalam kegiatan yang sedang diteliti
3) Mereka mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi
4) Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil sendiri
5) Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan penelitian
sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan semacam guru atau
narasumber.
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel sumber data atau
informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive, dimana key
34

informan di ambil sesuai dengan pertimbangan tertentu seperti sifat-sifat populasi


ataupun ciri-ciri yang sudah diketahui sebelumnya.

Adapun key informan yang dipilih pada awal penelitian ini adalah:
Nama : Rolina Halif
Jabatan : Asisten Manajer Perusahaan
Topik wawancara :Mengenai gambaran umum perusahaan dan
pengawasan produksi pia edamame

3.3 Tahap Pengumpulan Data


a. Pengumpulan Data Primer
Pengumpulan data primer yang berkaitan langsung dengan permasalahan dan
tujuan penelitian dilakukan dengan teknik sebagai berikut :
1) Observasi
Observasi sangat penting dalam penelitian karena akan diperoleh data yang
diperlukan. Observasi merupakan proses pencatatan pada perilaku subjek
(orang), objek (benda) atau kejadian yang sistematis tanpa adanya pernyataan
atau komunikasi dengan individu. Menurut Sugiyono (2016:64) bahwa
observasi adalah semua ilmu pengetahuan yaitu para ilmuan hanya dapat
bekerja berdasarkan data yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang
diperoleh melalui observasi. Keuntungan melakukan observasi menurut
Soehartono (2000:69) adalah:
a) Data yang diperoleh adalah data yang segar dalam arti data yang
dikumpulkan dieroleh dari subjek pada saat terjadinya tingkah laku
b) Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung. Tingkah laku yang
diharapkan mungkin akan muncul atau tidak, Karena tingkah laku dapat
dilihat, maka kita dapat segera mengatakan bahwa yang diukur memang
suatu yang dimaksudkan untuk diukur.
2) Wawancara
Menurut Sugiyono (2016:72) wawancara digunakan sebagai pengumpulan
data apabila peneliti ingi melakukan studi pendahulua untuk emnemukan
35

permasalahan yang ahrus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui
hal hal dari responden yang lebih mendalam.
3) Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data berupa dokumen,
arsip-arsip perusahaan, ataupun catatan-catatan yang diambil dari lokasi
penelitian yang berkaitan dengan permasalahan yang diangkat oleh peneliti
yang selanjutnya dapat digunakan sebagai sarana untuk kelengkapan data.
4) Studi Pustaka
Studi pustaka digunakan peneliti sebagai sarana untuk memperdalam teori
dan memperkuat konsep yang berkaitan dengan permasalahan dalam
penelitian ini.

3.4 Tahap Pemeriksaan Keabsahan Data


Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian perlu dilakuan agar data-data
dan informasi yang diperoleh memiliki kesesuaian dengan keadaan yang
sebenarnya sehingga derajat kepercayan terhadap data tersebut memadai. Menurut
Usman dan Setiady (2003:80) pemeriksaan keabsahan data dapat dilakukan
dengan cara :
1) Memperpanjang masa penelitian baik dengan melakukan wawancara ulang
maupun dengan observasi
2) Trianggulasi yaitu membandingkan dan mengecek ulang derajat
kepercayaan suatu informasi. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu
untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data itu
3) Mendiskusikan dengan orang-orang yang mempunyai kompotensi untuk
mendiskusikan proses dan hasil penellitian.

3.5 Tahap Analisis Data


Seluruh data yang telah dikumpulkan oleh peneliti dianalisis secara
kualitatif. Tahap ini selanjutnya digunakan untuk memecahkan permasalahan
dalam penelitian. Menurut Patton (dalam Moleong 200:103) “analisis data adalah
36

proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola, kategori


dan satuan uraian dasar”.
Teknik yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode analisis
domain dan taksonomi. Idrus (2009:152) mengemukaan “analisis domain adalah
suatu kategori pengertian budaya yang memasukkan kategori-kategoru yang lebih
kecil lainnya”. Sedangkan Sugiyono (2008:256) menyebutkan “analisis domain
adalah langkah pertama dalam peelitian kualitatif yang ada pada umumnya
dilakukan dengan memperoleh gambaran umum dan menyeluruh tentang situasi
sosial yang diteliti atau objek penelitian”. Kemudian analisis domain diungkap
lebih mendalam dengan menggunakan analisis taksonomi. Idrus (2009:155)
mengungkapkan, “analisis taksonomi dimaksukan untuk memperjelas istilah atau
bagian perilaku itu secara sistematis diorganisasikan atau dihubung-hubungkan”.
Selanjutnya Sugiyono (2008:261) menyatakan bahwa, analisis taksonomi adalah
“analisis terhadap keseluruhan data yang terkumpul berdasarkan domain yang
telah ditetapkan menjadi cover term sehingga dapat diurai kembali lebih rinci dan
mendalam”.

Tabel 3.1 Model Analisis Domain


Domain Hubungan Semantik Pertanyaan Struktural
(a) (b) (c)
Pengawasan produksi pia Pengawasan produksi pia Bagaimana pengawasan
edmamae pada UD. Saids edamame produksi pia edamame
Roti yang dilakukan oleh UD.
Saids Roti?
37

Tabel 3.2 Model Analisis Taksonomi


Bidang Bentuk Deskripsi Hasil
(a) (b) Kegiatan (d)
(c)
Pengawasan Pengawasan Mengawasi proses Mengetahui
produksi Pia produksi pada penerimaan bahan tentang
Edamame pada UD tahap input baku dari pengawasan bahan
Saids Roti pemasok untuk baku yang di dapat
menjaga kualitas dari pemasok apa
bahan baku sudah sesuai
dengan standart
kualitas dan
kuantitas yang
dibutuhkan
perusahaan

Pengawasan Mengetahui
mesin dan kesiapan mesin
peralatan yang dan peralatan yang
digunakan akan digunakan
dalam produksi
Pengawasan Mengetahui
Tenaga Kerja tentang kinerja
pegawai dalam
melakukan tugas
masing - masing
Pengawasan Pengawasan pada Mengetahui
produksi pada proses penyiapan kesiapan bahan
tahap bahan dalam olahan pia
transformasi edamame
38

Pengawasan pada Mengetahui


proses bahan-bahan yang
pencampuran akan dijadikan
bahan adonan
Pengawasan pada Mengetahui hasil
proses pengolahan edamame sebagai
isi pia edamame isi dalam pia
Pengawasan pada Mengetahui hasil
proses pengovenan
pengovenan menjaga tingkat
kematangan pia
edamame
Pengawasan pada Mengetahui hasil
proses akhir proses
pendinginan setelah pia matang
Pengawasan pada Mengetahui proses
proses pengemasan
pengemasan produk sesuai
dengan kualitas
Pengawasan Pengawasan pada Mengetahui
produksi pada tahap kelayakan tempat
tahap output penyimpanan penyimpanan agar
produk akhir kualitas produk
akhir tetap terjaga
sebelum
didistribusikan
kepada agen

3.6 TahapPenarikan Kesimpulan


39

Tahap penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dalam pelaksanaan


ini setelah proses interprestasi data dilakukan. Penarikan kesimpulan diperoleh
berdasarkan data-data dilapangan dan analisis, sehingga akhirnya ditemukan
jawaban dari perumusan masalah yang telah dibuat. Penarikan kesimpulan dengan
penajbaran yang bersifat umum ke khusu dalam hal – hal yang bersifat umu.
Meetode penarikan kesimpulan dalam penelitian ini adalah metode induktif yaitu
penarikan dari hal – hal yang bersifat khusu yakni penelitian ini hanya dilakukan
pada UD Saids Roti Jember. Dengan fenomena – fenomena yang diperoleh
peneliti dari lapangan tersebut diintrogasikan dengan teori –teori melalui tahap
interpretasi data.

Anda mungkin juga menyukai