Anda di halaman 1dari 15

BAB II

METODE

2.1 Metode Penelitian


Penelitian adalah suatu proses investigasi yang dilakukan
dengan aktif, tekun dan sistematis dalam waktu yang lama
menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku, yang
bertujuan untuk menemukan, menginterpretasikan dan merevisi
fakta-fakta.
Penelitian menurut Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat
(2002:30)

adalah

Upaya

kegiatan

menyusun

pengetahuan

(knowledge) dan atau membangun suatu ilmu (science) dengan


menggunakan metode dan teknik tertentu menurut prosedur
sistematis.
Penelitian menurut Nazir (2013:84) adalah Suatu proses
mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu yang lama dengan
menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.
Desain penelitian menurut Nazir (2013:84) adalah Semua
proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan
penelitian. Dalam pengertian yang lebih sempit, desain penelitian
hanya mengenai pengumpulan dan analisis data saja.

15

16

Lebih lanjut dijelaskan bahwa dalam pengertian yang lebih


luas, desain penelitian mencakup proses-proses berikut :
a. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian;
b. Pemilihan kerangka konsepsual untuk masalah penelitian
serta
hubungan-hubungan
dengan
penelitian
sebelumnya;
c. Memformulasikan masalah penelitian termasuk membuat
spesifikasi dari tujuan, luas jangkau (scope), dan
hipotesis untuk diuji;
d. Membangun penyelidikan atau percobaan;
e. Memilih serta memberi definisi terhadap pengukuran
variabel-variabel;
f. Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan;
g. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data;
h. Membuat coding, serta mengadakan editing dan
prosesing data;
i. Menganalisis data serta pemilihan prosedur statistik
untuk mengadakan generalisasi serta inferensi statistik;
j. Pelaporan hasil penelitian, termasuk proses penelitian,
diskusi serta interpretasi data, generalisasi, kekurangankekurangan dalam penemuan, serta menganjurkan
beberapa saran-saran dan kerja penelitian yang akan
datang. (Nazir, 2013:84)

Pendapat pakar yang menghubungkan kegiatan penelitian


dari aspek tujuan dan kegunaan penelitian, seperti dikemukakan
Sugiyono (2012:3) :
Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu.
Secara umum tujuan penelitian ada tiga macam yaitu bersifat
penemuan, pembuktian dan pengembangan. Penemuan
berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data
yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah
diketahui. Pembuktian berarti data yang diperoleh itu
digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan
terhadap informasi atau pengetahuan tertentu, dan
pengembangan berarti telah memperdalam dan memperluas
pengetahuan yang ada.

17

Arikunto (2010:59), ada tiga persyaratan penting dalam


mengadakan penelitian yaitu :
1. Sistematis, artinya dilaksanakan menurut pola tertentu,
dari yang paling sederhana sampai kompleks hingga
tercapai tujuan secara efektif dan efisien;
2. Berencana artinya dilaksanakan dengan adanya unsur
dipikirkan langkah-langkah pelaksanaannya;
3. Mengikuti konsep ilmiah artinya mulai awal sampai akhir
kegiatan penelitian mengikuti cara-cara yang sudah
ditentukan, yaitu prinsip yang digunakan untuk
memperoleh ilmu pengetahuan.

Metode pengumpulan data kegiatan penelitian merupakan


aktivitas yang dilakukan dalam kegiatan penelitian yang bertempat di
Dinas Kehutanan, Kabupaten Muara Enim untuk memahami aspekaspek yang berkaitan dengan fokus masalah selama melaksanakan
kegiatan penelitian. Pada penelitian ini penulis akan menggunakan
metode penelitian deskriptif dengan pendekatan induktif.
Menurut Nazir (2013 : 54) :
Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status
sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu
sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa
sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk
membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta fakta, sifatsifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki.
Mengenai pendekatan induktif, Moleong (2013:10) analisis
data secara induktif dapat digunakan karena beberapa alasan,
diantaranya:
1. Proses induktif lebih dapat menemukan kenyataankenyataan jamak sebagai yang terdapat di dalam data.

18

2. Analisis induktif lebih dapat membuat hubungan peneliti


dan responden menjadi eksplisit, dapat dikenal, dan
akuntabel.
3. Analisis demikian lebih dapat menguraikan latar secara
penuh dan dapat membuat keputusan-keputusan tentang
dapat atau tidaknya pengalihan pada suatu latar lainnya.
4. Analisis induktif lebih dapat menemukan pengaruh
bersama yang mempertajam hubungan-hubungan.
5. Analisis demikian dapat memperhitungkan nilai-nilai
secara eksplisit sebagai bagian dari struktur analitik.
Berpikir induktif menurut Azwar (2011:40) adalah Proses
logika yang berangkat dari data empirik lewat observasi menuju
kepada suatu teori. Dengan kata lain, induksi adalah proses
mengorganisasikan fakta-fakta atau hasil-hasil pengamatan yang
terpisah-pisah menjadi suatu rangkaian hubungan atau suatu
generalisasi.
Penjelasan maupun alasan yang dikemukakan oleh para ahli
diatas maka penulis menyimpulkan bahwa metode penelitian
deskriptif pendekatan induktif merupakan usaha yang dilakukan
untuk mempelajari, mengamati, menyelidiki dan menggambarkan
suatu hal, gejala atau permasalahan tertentu yang bersifat khusus
dengan pengumpulan data serta mencari fakta di lapangan sehingga
diperoleh gambaran yang bersifat umum untuk diambil kesimpulan.

19

2.2 Teknik Pengumpulan Data


Teknik

pengumpulan

data

merupakan

metode

yang

dilakukan peneliti dalam mengumpulkan data yang diperlukan dalam


penelitian dari berbagai sumber.
Menurut Arikunto (2010:172), Sumber data adalah subjek
dari mana data dapat diperoleh. Selanjutnya dikatakan bahwa
sumber data diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu :
1. Person, yaitu sumber data yang langsung memberikan data
berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban
tertulis melalui angket. Dalam penelitian ini, responden yang
diambil, yaitu :
a. Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Muara Enim;
b. Sekretaris Dinas Kehutanan Kabupaten Muara Enim;
c. Kepala Bidang Pelestarian Hutan dan Lahan;
d. Kepala Seksi Rehabilitasi Hutan dan Lahan;
e. Ketua Kelompok Pelaksana Hutan Rakyat (3 Kelompok).
2. Place, yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa
keadaan diam dan bergerak. Dalam kegiatan penelitian ini,
penulis melakukan penelitian di Dinas Kehutanan Kabupaten
Muara Enim.
3. Paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda
berupa huruf, angka, gambar, atau simbol-simbol lain. Untuk
sumber data paper yang diambil penulis dalam penelitian ini

20

yaitu dokumen-dokumen berupa Undang-Undang, Peraturan


Pemerintah, Peraturan Menteri Kehutanan dan arsip-arsip di
Dinas Kehutanan, Kabupaten Muara Enim.
Menurut Lofland dan Lofland (1984:47) dalam Moleong
(2011:157) bahwa : Sumber data utama dalam penelitian kualitatif
ialah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah kata tambahan
seperti dokumen dan lain-lain. Data menurut sumbernya dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Sumber data primer, yaitu data langsung diterima dari pihak
pertama berupa pendapat pribadi yang subyektif sifatnya,
oleh karena itu agar relative cenderung lebih obyektif
selayaknya dikumpulkan dari beberapa informan yang
memenuhi syarat penelitian.
2. Sumber data sekunder, yaitu data yang sudah diolah
berbagai pihak atau satu pihak yang sifatnya sudah lebih
obyektif dan dapat dikumpulkan dari buku, koran, majalah,
bulletin, jurnal, seminar dan hasil penelitian orang lain.
Gulo (2010:115) menyebutkan, ...wawancara, observasi,
kuesioner,

dan

dokumentasi,

yang

kesemuanya

merupakan

sebagian dari metode pengumpulan data. Pada penelitian ini,


penulis menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Karena
melalui metode pengumpulan data tersebut, pemanfaatan dana

21

hutan rakyat dapat dilihat apakah telah terlaksana dengan baik atau
belum. Berikut ini metode pengumpulan data yang digunakan oleh
penulis :
1. Wawancara
Menurut Gulo (2010:119), Wawancara merupakan
bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden.
Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya-jawab dalam
hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden
merupakan pola media yang melengkapi kata-kata secara
verbal. Karena itu, wawancara tidak hanya menangkap
pemahaman atau ide, tetapi juga dapat menangkap perasaan,
pengalaman, emosi, motif, yang dimiliki oleh responden yang
bersangkutan. Di sinilah terletak keunggulan dari metode
wawancara.
Dijelaskan

lebih

lanjut

menurut

Gulo

(2010:119),

keunggulan wawancara sebagai alat penelitian adalah:


1. Wawancara dapat dilaksanakan kepada setiap individu
tanpa dibatasi oleh faktor usia maupun kemampuan
membaca.
2. Data
yang
diperoleh
dapat
langsung
diketahui
obyektivitasnya karena dilaksanakan secara tatap muka.
3. Wawancara dapat dilaksankan langsung kepada responden
yang diduga sebagai sumber data (dibandingkan dengan
angket yang mempunyai kemungkinan diisi oleh orang lain).
4. Wawancara dapat dilaksanakan dengan tujuan untuk
memeperbaiki hasil yang diperoleh baik melalui observasi
terhadap obyek manusia maupun bukan manusia; juga hasil
yang diperoleh melalui angket.
5. Pelaksanaan wawancara dapat lebih fleksibel dan dinamis
karena dilaksanakan dengan hubungan langsung, sehingga

22

memungkinkan diberikannya penjelasan kepada responden


bila suatu pernyataan kurang dapat dimengerti.
Pentingnya

melakukan

wawancara,

lebih

lanjut

dikemukakan Nazir (2013:193-194) :


Wawancara adalah proses memperoleh keterangan
untuk tujuan penelitian dengan cara tanya-jawab, sambil
bertatap muka antara si penanya atau pewawancara
dengan si penjawab atau responden dengan
menggunakan alat yang dinamakan interview guide
(panduan wawancara).

Pemahaman wawancara yang dibagi kedalam bentuk


susunan juga dikemukakan Esterberg (2002) dalam Sugiyono
(2012:233) menyebutkan :
Beberapa macam wawancara, yaitu wawancara
terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur.
Wawancara semiterstruktur dalam pelaksanaannya lebih
bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur.
Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk
menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana
pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ideidenya.

Berdasarkan beberapa pengertian wawancara tersebut


diatas, penulis menggunakan pedoman wawancara semi
terstruktur karena lebih mudah diaplikasikan pada saat kegiatan
penelitian di Dinas Kehutanan, Kabupaten Muara Enim.
Dengan tujuan mendapatkan data yang lebih banyak, akurat
dan mendalam dengan adanya pendapat-pendapat yang lebih
terperinci dari para responden yang berbeda-beda.

23

Melalui metode wawancara, penulis dapat menyimpulkan


kecenderungan-kecenderungan
pertanyaan-pertanyaan

yang

dari

responden

diajukan

dalam

terhadap

wawancara,

kemudian hal ini juga diperkuat oleh hasil pengamatan dan data
mengenai objek yang diamati. Sehingga dapat diperoleh
kesimpulan yang diperlukan pada saat kegiatan penelitian.

2. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2010:201) :
Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya
barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode
dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis
seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturanperaturan, notulen rapat, catatan harian, dan
sebagainya.

Dengan demikian, metode dokumentasi merupakan


suatu cara dalam mengumpulkan data dengan mempelajari
dokumen-dokumen, arsip-arsip dan laporan-laporan tertulis
lainnya

yang

ada

hubungannya

dengan

objek

atau

permasalahan penelitian.

Menurut Arikunto (2010:201-202), metode dokumentasi


dapat dilaksanakan dengan :
a. Pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis
besar atau kategori yang akan dicari datanya.
b. Check-list, yaitu daftar variabel yang akan
dikumpulkan datanaya. Dalam hal ini peneliti tinggal

24

memberikan tanda atau tally setiap pemunculan


gejala yang dimaksud.
Dengan menggunakan teknik dokumentasi, penulis
mengumpulkan data dan informasi dari dokumen-dokumen
yang ada dan berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.
Dokumentasi

dimaksudkan

untuk

meningkatkan

atau

memperkuat keabsahan suatu data, dan sebagai bahan untuk


melakukan perbandingan dengan hasil wawancara, sejauh ada
dokumentasi yang bisa diperoleh di lapangan.

2.3 Teknik Analisis Data


Untuk mengolah data agar memiliki arti dan makna yang
berguna dalam memecahkan masalah, maka dibutuhkan analisis
data. Dalam penyusunan laporan akhir, penulis menggunakan
metode analisis kualitatif, yaitu analisis data yang dilaksanakan
dengan jalan menggambarkan, dan menguraikan secara mendalam
keadaan yang sebenarnya di lapangan atau peristiwa yang terjadi.
Menurut Nazir (2013:346), Analisis data merupakan bagian
yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan analisislah,
data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam
memecahkan masalah penelitian.
Analisis yang merupakan kegiatan kajian untuk memperoleh
arti dan makna pemecahan masalah, menjadikan kegiatan analisis

25

sebagai aktivitas kreatif sebagaimana dikemukakan Nasution dalam


buku Sugiyono (2012:334) :
Melakukan analisis adalah pekerjaan yang sulit, memerlukan
kerja keras. Analisis memerlukan daya kreatif serta
kemampuan intelektual yang tinggi. Tidak ada cara tertentu
yang dapat diikuti untuk mengadakan analisis, sehingga
setiap peneliti harus mencari sendiri metode yang dirasakan
cocok dengan sifat penelitiannya. Bahan yang sama bisa
diklasifikasikan lain oleh peneliti yang berbeda.
Lebih lanjut, analisis data kualitatif menurut Sugiyono
(2012:335) adalah :
Bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang
diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu
atau menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang
dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan
data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat
disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak
berdasarkan data yang terkumpul.
Perolehan data yang valid memerlukan proses check dan
recheck (triangulasi) antara suatu sumber data dengan sumber data
yang lainnya. Menurut Moleong (2008:330), Teknik triangulasi
adalah pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu
yang diluar data itu untuk keperluan data dengan memanfaatkan
sesuatu yang diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi dilakukan
apabila terdapat data yang bertentangan, tidak sejalan atau berbeda
mengenai hak yang sama dari dua sumber data serta pengecekan
terhadap data yang tidak jelas sehingga dapat diperoleh data yang
dipercaya kebenarannya.

26

Triangulasi terbagi atas tiga bagian diantaranya triangulasi


sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. Penjelasannya
sebagai berikut :
1. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber yaitu untuk menguji kredibilitas data yang
telah diperoleh melalui sumber.
2. Triangulasi Teknik
Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data kepada sumber yang sama pada teknik yang
berbeda.
3. Triangulasi Waktu
Waktu juga mempengaruhi kredibilitas data. Data yang
dikumpulkan dengan teknik wawancara disaat pagi hari saat
narasumber masih segar, belum banyak masalah, akan
memberikan data lebih valid sehingga kredibel. Triangulasi
dapat juga dilakukan dengan cara mengecek hasil penelitian,
dari hasil tim peneliti lain yang diberi tugas melakukan
pengumpulan data.

27

Cara yang dilakukan oleh penulis untuk menguji keabsahan


data dengan menggunakan triangulasi sumber adalah sebagai
berikut :
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil
wawancara.
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum
dengan apa yang dikatakan orang secara pribadi.
3. Membandingkan dengan apa yang dikatakan orang-orang
tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan orang
sepanjang waktu.
4. Membandingkan keadaan dengan perspektif seseorang
dengan berbagai pendapat dan pandangan orang banyak.
5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen
yang berkaitan.
Bentuk-bentuk kegiatan analisis dapat diketahui melalui
pendapat Miles and Huberman (1984) dalam buku Sugiyono (2012:
337-345) bahwa, Aktivitas dalam analisis data, yaitu data
reduction, data display, dan conclusion drawing / verification.
Adapun langkah-langkah analisis data sebagai berikut :
1. Data reduction (Reduksi Data)
Merupakan proses berpikir sensitif yang memerlukan
kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang
tinggi. Bagi peneliti yang masih baru, dalam melakukan reduksi
data dapat mendiskusikan pada teman atau orang lain yang
dipandang ahli. Melalui diskusi itu, wawasan peneliti akan

28

berkembang sehingga dapat mereduksi data-data yang


memiliki nilai temuan dan pengembangan teori yang signifikan.
2. Data Display (Penyajian Data)
Setelah direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data
bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan
antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Yang paling sering
digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif
adalah dengan teks yang bersifat naratif.
3. Conclusion Drawing / Verification
Penarikan kesimpulan dan verifikasi, dengan demikian
kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjadi
rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin
juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah
dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat
sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada di
lapangan.

2.4 Tempat dan Waktu Kegiatan Penelitian


2.4.1

Tempat Kegiatan Penelitian


Dalam kegiatan penelitian ini, penulis memilih lokasi
penelitian di Dinas Kehutanan Kabupaten Muara Enim.

2.4.2

Waktu Kegiatan Penelitian


Waktu yang digunakan dalam penelitian ini dimulai
dari tahap persiapan penelitian, proses penelitian hingga
penulisan penelitian yang dilaksanakan dalam kurun waktu 7
bulan yakni dimulai saat bulan September hingga bulan April.
Magang merupakan bagian dari penelitian ini yang
bertujuan untuk mengetahui keadaan atau kondisi langsung
lokasi

penelitian

serta

dapat

membantu

dalam

29

mengumpulkan data. Kegiatan magang dilakukan selama


1(satu) bulan terhitung mulai dari 5 Januari hingga 4 Februari
2015.
TABEL 2.1
Jadwal Magang Dan Penyusunan Laporan Akhir

TAHUN 2014
NO

KEGIATAN

SEP

OKT

NOV

TAHUN 2015
DES

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
1.

Pengajuan
Judul

2.

Penyusunan
dan
pangajuan
Usulan
Penelitian

3.

Seminar
Usulan
Penilitian

4.

Perbaikan
usulan
Penelitian

4.

Magang dan
Pengumpulan
Data

5.

Penyusunan
Laporan Akhir

6.

Ujian
Komprehensif

JAN
4

Sumber : Kalender Akademik IPDN, 2014/2015


Keterangan :
: Pelaksanaan Kegiatan

FEB
4

MAR
4

APR
4

Anda mungkin juga menyukai