Anda di halaman 1dari 7

METODE PENELITIAN

3.1. jenis peneitian


Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan pendekatan berdasarkan angka. Menurut Maleong dalam
Herdiansyah (2010: 9), penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian ilmiah yang
bertujuan untuk memahami suatu laporan dalam bentuk angka secara alamiah dengan
mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dan
yang diteliti. Sedangkan menurut Mulyana (2008: 151), Penelitian kuantitatif adalah
metode ilmiah berdasarkan angka untuk subjek penelitian kecerdasan anak di bawah
umur yang kecanduan handphone.

Adapun penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang


menggambarkan suatu angka untuk penelian anak di bawah umur. Menurut Sugiyono
(2012: 13), penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa
membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Tujuan dari
penelitian kuantitatif ini adalah untuk membuat angka secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Dalam penelitian ini hal yang akan dideskripsikan yaitu bagaimana peranan dari
peneliti dalam meneliti kecerdasan anak di bawah umur yang telah terpapar
handphone.

3.2. Subjek Penelitian


Menurut Maleong (2010: 132) mendeskripsikan subjek penelitian
sebagai informan, yang artinya orang pada latar penelitian yang dimanfaatkan untuk
memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Maksudnya adalah
penelitian kuantitatif mengacu pada suatu maksud atau arti, konsep-konsep, definisi,
karakteristik, simbol-simbol, dan deskripsi dari berbagaihal.

Tidak ada satupun penelitian yang dapat dilakukan tanpa adanya


subjek penelitian, karena seperti yang telah diketahui bahwa dilaksanakannya
penelitian dikarenakan adanya masalah yang harus dipecahkan, maksud dan tujuan
penelitian adalah untuk memecahkan persoalan yang timbul tersebut. Untuk
memecahkan persoalan atau masalah yang diangkat didalam penelitian maka
dilakukan dengan cara mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari informan.

Dalam penelitian ini, pengambilan subyek atau sumber data penelitian


menggunakan teknik “purpose sampling”. Menurut Sugiyono (2013: 218-219),
purpose sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut yang
dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai
penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek atau situasi sosial
yang diteliti.

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian yaitu anak


dibawah umur yang terpapar handpone dalam hal ini peneliti harus melakukan
tugasnya dengan sebaik baiknya.

3.3. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian


A. Lokasi penelitian
Tempat pelakanaan Penelitian dilakukan di perumahan Jalan Kenjeran
Kecamatan Kapas Badya baru Kecamatan Kenjeran kota 5urabayab . Alasan
pemilihan perumahan kenjeran karena di perumahan tersebut bayak nya anak yang
bermain handpone.

B. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian ini dilaksanakan
sejak tanggal dikeluarkannya ijin penelitian dalam kurun waktu kurang
lebih 1 (zatu) bulan, 2 minggu pengumpulan data dan 2 minggu pengolahan
data yang meliputi penyajian dalam bentuk skripsi dan proses bimbingan
berlangsung.
3.4. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari angket.
teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan tertulis untuk dijawab
secara tertulis pula oleh responden. Angket merupakan kumpulan pertanyaan-
pertanyaan yang tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden
tentang diri pribadi atau hal-hal yang ia ketahui. Tujuan penyebaran angket ialah
mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah, tanpa merasa khawatir bila
responden memberi jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian
daftar pertanyaan. Disamping itu, responden mengetahui informasi tertentu yang
diminta.

Menurut Sugiyono (2012: 137), menyatakan bahwa data bersumber


dari data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya
lewat orang lain atau lewat dokumen. Data dalam penelitian ini, merupakan data
yang kami peroleh dari narasumber yang ada pada anak di bawah umur.

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis


dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:

A.Teknik Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2013:240) dokumen merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-
karya monumental dari seorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan
harian, sejarah kehidupan (life histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan.
Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain.
Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar,
patung, film dan lain-lain.Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan
metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini
studi dokumentasi, dalam bentuk catatan atau dokumen kegiatan penelitian dan
wawancara kepada anak di bawah umur
B.Teknik Angket
Angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan
pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden, Angket merupakan
kumpulan pertanyaan-pertanyaan yang tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden tentang diri pribadi atau hal-hal yang ia ketahui, Tujuan
penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah, tanpa
merasa khawatir bila responden memberi jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan
dalam pengisian daftar pertanyaan. Disamping itu, responden mengetahui informasi
tertentu yang diminta:

Berikut ini merupakan langkah-langkah praktis untuk menyusun angket penelitian:

1. Menentukan tujuan penelitia

Penyusunan instrumen penelitian harus disesuaikan dengan tujuan


penelitian. Oleh karenanya, tujuan penelitian sudah harus ditetapkan terlebih dahulu

2. Menentukan variabel penelitian

Setelah memiliki tujuan penelitian, peneliti biasanya melakukan kajian


pustaka dan menyusun landasan teori penelitian. Data ini biasanya menjadi acuan
dalam menentukan variabel penelitian. Variabel penelitian inilah yang nantinya akan
dikembangkan menjadi indikator penelitian.

3.Menentukan bentuk pertanyaan

Bentuk angket sangatlah beragam, seperti angket terbuka dan angket


tertutup. Oleh karenanya, perlu ditentukan bagaimana bentuk pertanyaan yang akan
digunakan di dalam angket. Bentuk pertanyaan dapat berupa pilihan ganda, isian
singkat, esai, menjodohkan, benar-salah, dsb. Bentuk pertanyaan yang disusun
biasanya berpengaruh terhadap teknik penilaian dan teknik analisis data yang akan
digunakan.

4. Menentukan teknik penilaian

Teknik penilaian atau teknik skoring digunakan untuk menilai data


yang telah terkumpul. Jenis soal tes berupa pertanyaan yang memiliki nilai benar
atau salah, biasanya menggunakan skala dikotomus atau skala politomus. Skala
dikotomus biasanya memiliki 1 jawaban benar. Sementara skala politomus biasanya
memiliki lebih dari 1 kemungkinan jawaban benar. Jenis soal tes yang menggunakan
skala psikometrik (tidak ada jawaban salah), biasanya menggunakan skala
pengukuran seperti skala Likert, skala Thurstone, skala Deskriptor, skala Chapin,
skala Bogardus, dsb.

5. Menentukan teknik analisis data

Teknik analisis data dapat berupa analisis deskriptif dan analisis


inferensial (analisis hubungan, analisis regresi, analisis faktor, dsb).

6. Menyusun item pertanyaan

berdasarkan variabel dan indikator yang sudah ditetapkan Untuk


mempermudah penyusunan item pertanyaan, biasanya peneliti dapat membuat kisi-
kisi. Tabel kisi-kisi setidaknya terdiri atas kolom variabel, indikator, butir soal, dan
kunci jawaban.

7. Uji validitas

isi Pengujian validitas isi dilakukan untuk memastikan apakah item


pertanyaan dapat mengukur dengan tepat sesuai dengan tujuan penelitian. Uji
validitas isi biasanya dilakukan oleh ahli materi terkait. Peneliti dapat memberikan
kisi-kisi angket yang telah dibuat sebelumnya kepada ahli materi. Sebagai contoh,
angket penelitian mengenai bahaya merokok dapat divalidasi oleh ahli bidang
kesehatan seperti dokter/ tenaga kesehatan.

8. Uji validitas konstruk

Pengujian validitas konstruk dilakukan untuk memastikan bahwa angket


penelitian telah disusun menggunakan tata bahasa yang tepat dan mudah dipahami.
Uji validitas ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah validasi
oleh ahli bahasa. Pada tahapan ini, peneliti biasanya menggunakan layanan
proofreading angket oleh ahli bahasa. Pada beberapa penelitian bahkan dibutuhkan
layanan back-to-back translation. Back-to-back translation yaitu menerjemahkan
suatu dokumen yang sudah diterjemahkan dari bahasa asal ke bahasa tujuan
kemudian diterjemahkan lagi ke bahasa asal. Proses ini digunakan untuk memastikan
bahwa tidak ada penggunaan istilah yang ambigu atau dapat memicu salah tafsir.
Peneliti sebaiknya menggunakan layanan proofreading maupun back-to-back
translator yang telah terbukti profesional dan berpengalaman seperti Penerjemah
Jakarta. Penerjemah Jakarta juga menyediakan surat keterangan proofreading
ataupun surat keterangan penerjemah jika diperlukan oleh peneliti.

9. Uji validitas dan uji reliabilitas empiris

Angket yang sudah selesai uji validitas internal (isi dan konstruk), dapat
diuji validitas dan reliabilitasnya secara empiris di lapangan. Jika terdapat item
pertanyaan yang tidak lolos pengujian, biasanya item tersebut dihapus atau
diperbaiki. Sementara jika hasil pengujian memiliki hasil yang baik, maka seluruh
item pertanyaan dalam angket siap digunakan untuk pengambilan data penelitian

3.5. Teknik Analisis Data


Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dokumentasi dan bahan-
bahan lain sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan
kepada orang lain (Sugiyono, 2013: 244). Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Menurut Miles dan Huberman
(1992:15-19), Langkah-langkah analisis data adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan data, yaitu mengumpulkan data di lokasi penelitian dengan melakukan


observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan menentukan strategi pengumpulan data
yang dipandang tepat dan untuk menentukan fokus serta pendalaman data pada proses
pengumpulan data berikutnya.

2. Reduksi data, yaitu sebagai proses seleksi, pemfokusan, pengabstrakan, transformasi


data kasar yang ada di lapangan langsung, dan diteruskan pada waktu pengumpulan
data, dengan demikian reduksi data dimulai sejak peneliti memfokuskan wilayah
penelitian.

3. Penyajian data, yaitu rangkaian organisasi informasi yang memungkinkan penelitian


dilakukan. Penyajian data diperoleh berbagai jenis, jaringan kerja, keterkaitan kegiatan
atau tabel.

4. Penarikan kesimpulan, yaitu dalam pengumpulan data, peneliti harus mengerti dan
tanggap terhadap sesuatu yang diteliti langsung di lapangan dengan menyusun pola-
pola pengarahan dan sebab akibat.
Adapun hazil tersebut ialah:

Anda mungkin juga menyukai