Dosen Pembimbing
Disusun Oleh
KEMENTERIAN PERTANIAN
2022
5
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya,
penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Tingkat dan Struktur
Trofik Ekosistem” dengan tepat waktu.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pengampu Bapak Susilo Wibowo pada mata kuliah Agroekologi. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang tingkat dan
struktur trofik ekosistem.
Saya menyadari bahwa makalah yang saya susun masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran saya harapkan dari pembaca dan
dengan segenap hati akan saya sempurnakan makalah ini atas kritik dan saran
yang telah saya tampung.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER ......................................................................................................... I
KATA PENGANTAR .................................................................................... II
DAFTAR ISI .................................................................................................. III
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... IV
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 5
1.1. Latar Belakang ...................................................................... 5
1.2. Tujuan ................................................................................... 6
1.3. Manfaat ................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 7
2.1. Pengertian Ekologi ..................................................................... 7
4.1. Kesimpulan.................................................................................. 23
4.2. Saran........................................................................................... 24
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
5
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Agroekologi,
b. Menambah pengetahuan tentang ekosistem,
c. Menambah pengetahuan tentang ekologi,
d. Mengetahui tingkat dan struktur topik ekosistem, dan
e. Menambah pengetahuan tentang struktur topik ekosistem.
1.3. Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu :
a. Mahasiswa dapat mengetahui definisi dari ekosistem,
b. Mahasiswa dapat mengetahui struktur dan tingkat topik ekosistem,
dan
c. Mahasiswa dapat terlatih untuk mengerjakan makalah.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
Autekologi yaitu ilmu yang membahas sejarah hidup dan
pola adaptasi individu-individu organisme terhadap
lingkungan.
Sinekologi yaitu ilmu yang membahas golongan atau
kumpulan organisme yang berasosiasi bersama sebagai
satu kesatuan. 4 Bila studi dilakukan untuk mengetahui
hubungan jenis serangga dengan lingkungannya, maka
kajian ini bersifat autekologi, namun apabila studi
dilakukan untuk mengetahui karakteristik lingkungan
dimana seranggaitu hidup maka pendekatannya bersifat
sinekologi.
8
oleh pemerintah kurang tepat yaitu pada hal-hal
sebagai berikut :
Pada sektor pertanian : dengan ditetapkannya
kebijakan tentang rekayasa genetika meliputi
pangan transgenik, tanaman transgenik, dan
hewan transgenik telah menimbulkan
permasalahan agroekologi.
Pada sektor kehutanan: dengan adanya
kebijakan pembukaan lahan hutan untuk
berbagai kegiatan telah menimbulkan
pembalakan/illegal logging sehingga terjadi
kebakaran hutan yang menimbulkan
pencemaran sehingga menimbulkan
perubahan iklim global, penipisan lapisan
ozon dan menimbulkan erosi sehingga terjadi
pencemaran sungai , danau dan laut. Pada
bidang pemasaran hasil pertanian, 7
penetapan kebijakannya kurang tepat
sehingga tidak ada mekanisme pasar
sehingga terjadi kegagalan pasar yaitu pada
saat tertentu harga melambung tinggi dan
pada saat lain harganya sangat rendah
sehingga merugikan petani.
Kondisi masyarakat yang miskin dan gaya hidupnya,
Kondisi masyarakat yang miskin dan gaya hidupnya
menyebabkan terjadinya:
Ketidakmampuan mengadopsi teknologi
dan mengatur kelahiran sehingga tidak
mampu mengelola SDA sehingga
menyebabkan terjadinya degradasi lahan
dan erosi lahan.
Hilangnya nilai-nilai inti karena terlalu
berfokus pada manusia (antroposentris) dan
kotemposentris, sehingga pudarnya adat.
9
Terjadinya simplifikasi ekologi dengan
adanya penanaman monokultur
(perkebunan sawit), sehingga terjadi
kepunahan spesies dan hilangnya habitat
hidup liar.
10
Interdependency atau keterkaitan
Utility atau manfaat
Sustainability atau kelestarian
BAB III
PEMBAHASAN
Materi dan energi berasal dari lingkungan abiotik akan kembali lagi
ke lingkungan abiotik. Dalam hal ini komunitas dalam lingkungan abiotiknya
merupakan suatu sistem yang disebut ekosistem. Jadi konsep ekosistem
menyangkut semua hubungan dalam suatu komunitas dan di samping itu
juga semua hubungan antara komunitas dan lingkungan abiotiknya.
Tingkatan Trofik IV
(Dekomposer)
Tingkatan Trofik II
(Konsumen I)
Tingkatan Trofik I
(Produsen)
11
Gambar 1. Tingkatan Trofik
A. Komponen Autotropik
Autotropik berasal dari kata Auto = sendiri dan trophikos =
menyediakan makan. Autotrof adalah organisme yang mampu
menyediakan/ mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan
organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti
matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai
produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau. Komponen
autotropik (memberi makanan sendiri), disini terjadi pengikatan
energi sinar matahari menggunakan senyawa-senyawa anorganik
sederhana dan membangun senyawa kompleks. Contoh :
Tumbuhan hijau.
B. Komponen Heterotropik
12
Heterotropik berasal dari kata Heteros = berbeda dan trophikos =
makanan. Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan
bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut
disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah
manusia, hewan, jamur, dan mikroba. Komponen heterotropik
(memakan yang lainnya), di sini terjadi pemakaian, pengaturan
kembali dan perombakan bahan-bahan yang kompleks.
Menurut Wiegert Van Owens (1970), komponen Heterotropik :
Biophag : organisme yang makan organisme hidup.
Saprophag : organisme yang makan organisme mati.
Dari aspek kehidupan, ekosistem terdiri dari komponen
biotik dan komponen abiotik yang berkaitan erat dan
memiliki hubungan timbal balik satu dengan lainnya.
C. Komponen Biotik
Manusia, hewan dan tumbuhan termasuk komponen biotik
yang terdapat dalam suatu ekosistem. Komponen biotik di
bedakan menjadi 3 golongan yaitu produsen, konsumen dan
decomposer.
Produsen
Semua produsen dapat menghasilkan makanannya
sendiri sehingga disebut organisme autotrof.
Sebagai produsen, tumbuhan hijau mnghasilkan
makanan (karbohidrat) melalui proses potosintesis.
Makanan di manfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri
maupun makhluk hidup lainnya. Dengan demikian
produsen merupakan sumber energi utama bagi
organisme lain, yaitu konsumen.
Konsumen
Semua konsumen tidak dapat membuat makanan
sendiri di dalam tubuhnya sehingga disebut
heterotrof. Mereka mendapatkan zat-zat organik
yang telah di bentuk oleh produsen, atau dari
konsumen lain yang menjadi mangsanya.
13
Berdasarkan jenis makanannya,konsumen di
kelompokkan sebagai berikut:
Pemakan tumbuhan (herbivora), misalnya
kambing, kerbau, kelinci dan sapi.
Pemakan daging (karnivora), misalnya
harimau, burung, elang, dan serigala.
Pemeken tmbuhan dan daging (omnivore),
misalnya ayam, itik, dan orang hutan.
D. Dekomposer
Kelompok ini berperan penting dalam ekosistem. Jika
kelompok ini tidak ada, kita akan melihat sampah yang
menggunung dan makhluk hidup yang mati tetap utuh selamanya.
Dekomposer berperan sebagai pengurai, yang menguraikan zat-
zat organik (dari bangkai) menjadi zat-zat organik penyusunnya.
E. Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan komponen yang kedua
dalam ekosistem ditinjau dari aspek kehidupan. Komponen ini
terdiri dari bahan tak hidup berupa unsur-unsur fisik (lingkungan)
dan unsur- unsur kimia (senyawa organik dan senyawa
anorganik), misalnya tanah, air, udara, sinar matahari dan
sebagainya, yang berada di lingkungan dalam bentuk medium
atau substrat melangsungkan kehidupan. Misalnya pada ekosistem
danau ditemukan komponen abiotik yang terdiri dari senyawa
anorganik seperti H2O, CO2, O2, K, Na, dan P, dan senyawa
organik seperti senyawa asam amino dan senyawa karbon
(humus).
Bagian dari komponen abiotik adalah :
Tanah
Sifat-sifat fisik tanah yang berperan dalam
ekosistem meliputi tekstur,kematangan, dan
kemapuan menahan air.
Air
14
Hal-hal penting pada air yang mempengaruri
kehidupan makhluk hidup adalah suhu air, kadar
mineral air, salinitas, arus air, penguapan, dan
kedalaman air.
Udara
Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa
gas. Gas itu berbentuk atmosfer yang melingkupi
makhluk hidup. Oksigen, karbon dioksida, dan
nitrogen merupakan gas yang paling penting bagi
kehidupan makhluk hidup. Cahaya matahari
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama
bagi kehidupan di bumi ini. Namun
demikian,penyebaran cahaya di bumi belum
merata. Oleh karena itu, organisme harus
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang
intensitas dan kualitas cahayanya berbeda.
Suhu atau temperature
Setiap makhluk hidup memerlukan suhu optimum
untuk kegiatan metabolisme dan
perkembangbiakannya.
15
mencakup semua mahluk hidup dalam suatu area yang memungkinkan
terjadinya interaksi dengan lingkungannya, baik yang bersifat abiotik
meupun biotik. Semua bentuk pada interkasi antara komponen ekosistem
merupakan suatu azas, yakni azas keanekaragaman, azas kerjasama,
azas persaingan, azas interkasi dan azas keanekaragaman.
16
dasar yang diperoleh dari suatu lingkungan, dan kualitas lingkungan
dapat menjadi ukuran derajat pmenuhan kebutuhan dasar tersebut.
Semakin tinggi derajat kualitas kehidupan dalam suatu lingkungan berarti
semakin tinggi pula derajat pemenuhan kebutuhan dasar, atau
sebaliknya.
1. Lingkaran Energi
Sesuai dengan azas pertama dari azas dasar ilmu lingkungan, yaitu
semua energi yang memasuki sebuah organisme hidup atau
populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang
tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat diubah dari suatu bentuk
ke bentuk yang lainnya tetapi tidak dapat hilang, dihancurkan, atau
diciptakan.
17
Gambar 3. Transfer energi dan materi melalui organisme
2. Rantai Makanan
Rantai makanan merupakan perpindahan energi makanan dari
sumber daya tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jenjang
makan (tumbuhan-herbivora-carnivora). Pada setiap tahap
pemindahan energi, 80 – 90% energi potensial hilang sebagai panas,
karena itu langkah-langkah dalam rantai makanan terbatas 4-5
langkah saja. Dengan perkataan lain, semakin pendek rantai makanan
semakin besar pula energi yang tersedia.
18
b. Rantai makanan sisa (detritus food chain
Bahan mati mikroorganisme (detrivora = organisme pemakan
sisa) predator.
19
mantap memungkinkan terjadinya penimbunan
keanekaragaman biologi dalam ekosistem yang mantap,
yang kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi
lebih jauh lagi.
F. Piramida Ekologi
20
energi terjadi penurunan sejumlah energi berturut-
turut yang tersedia di tiap tingkat trofik.
21
Gambar. 7 Piramida Biomassa
G. Piramida Jumlah
Yaitu suatu piramida yang menggambarkan jumlah individu pada
setiap tingkat trofik dalam suatu ekosistem. Piramida jumlah
umumnya berbentuk menyempit ke atas. Organisme piramida
jumlah mulai tingkat trofik terendah sampai puncak adalah sama
seperti piramida yang lain yaitu produsen, konsumen primer dan
konsumen sekunder, dan konsumen tertier. Artinya jumlah
tumbuhan dalam taraf trofik pertama lebih banyak dari pada
hewan (konsumen primer) di taraf trofik kedua.
22
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Ekologi pertanian merupakan salah satu cabang ilmu
ekologi yang fokus dalam mempelajarai berbagai eksosistem
dalam lingkungan pertanian. Agroekologi merupakan salah satu
solusi untuk menghindari kerusakan lingkungan, terutama yang
diakibatkan oleh manusia.
Ekosistem menurut UU No. 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) adalah
tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh-
menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk
keseimbangan, stabilitas dan produktivitas lingkungan hidup.
23
Heterotropik berasal dari kata Heteros = berbeda dan
trophikos = makanan. Heterotrof merupakan organisme yang
memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan
bahan tersebut disediakan oleh organisme lain.
4.2. Saran
Adapun saran dari makalah ini yaitu, kita sebagai manusia harus menjaga
lingkungan agar tetap lestari dan terjaga.
24
DAFTAR PUSTAKA
25