BIOLOGI
PERANAN BIOLOGI DALAM ISYU LINGKUNGAN
DOSEN PENGAMPU : Prof. DR Arrijani, M.Si.
Kelompok 3:
PATRICIA PUTRI PINATIK (23504001)
DAVID GRIFALDI KAPELE (23504005)
MOUREN FIORENCA PANGEMANAN (23504022)
ANUGERAH JULIO HIZKIA KUMENDONG (23504024)
MIKHA RAJAGUKGUK (23504030)
AFRILIA LUMINTANG (23504034)
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Prof. DR Arrijani, M.Si. selaku
dosen mata kuliah BIOLOGI. Kami menyadari bahwa makalah ini masih terbatas
dan belum sempurna, karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Namun, kami berusaha dan bekerja keras supaya makalah ini bermanfaat bagi kita
dan pembaca sekalian. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………..ii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………….1
1.3 Tujuan Masalah…………………………………………………………………………..…2
1.4 Manfaat Penulisan…………………………………………………………………………3
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Perubahan Iklim yang Mempengaruhi Kehidupan Bumi……………….5
2.6 Konsep konservasi spesies dan ekosistem dalam ilmu biologi dan
manfaatnya dalam melindungi kehidupan Bumi………………………………….11
3.2 Saran………………………………………………………………………………………..….19
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Latar belakang makalah tentang "Peranan Biologi dalam Isu Lingkungan" bisa
dimulai dengan menggambarkan pentingnya isu lingkungan saat ini. Isu-isu seperti
perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan polusi telah menjadi
perhatian global. Kemudian, jelaskan bagaimana bidang biologi memiliki peran
yang sangat penting dalam memahami, mengatasi, dan merespons masalah-
masalah lingkungan ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Ilmu Biologi
Biologi atau ilmu hayat
adalah ilmu yang
mempelajari aspek fisik
kehidupan. Istilah "biologi"
dipinjam dari bahasa
Belanda, biologie, yang
juga diturunkan dari gabungan
kata bahasa Yunani, βίος, bios
("hidup") dan
λόγος, logos ("lambang",
"ilmu"). Istilah "ilmu hayat"
dipinjam dari bahasa
Arab, juga berarti "ilmu
kehidupan". Obyek kajian
biologi pada masa kini
sangat luas dan mencakup
semua makhluk hidup
dalam berbagai aspek
kehidupannya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perubahan Iklim yang Mempengaruhi Kehidupan Bumi
Perubahan iklim memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan di Bumi.
Beberapa dampaknya meliputi:
1. Perubahan Suhu: Pemanasan global menyebabkan suhu Bumi meningkat,
yang dapat mengganggu ekosistem dan migrasi spesies.
2. Perubahan Pola Cuaca: Perubahan iklim menyebabkan pola cuaca yang
tidak stabil, yang dapat mempengaruhi pertanian, air bersih, dan kejadian
cuaca ekstrem.
3. Kehilangan Habitat: Pemanasan global juga dapat menyebabkan pencairan
es di kutub dan naiknya permukaan laut, mengancam habitat laut dan darat.
4. Perubahan Ekosistem: Pemanasan global dapat mengganggu ekosistem di
seluruh dunia. Ini dapat mengakibatkan perubahan dalam distribusi spesies,
migrasi hewan, dan kerusakan habitat alami.
5. Kehilangan Keanekaragaman Hayati: Perubahan iklim dapat mengancam
keberlangsungan banyak spesies tumbuhan dan hewan, yang dapat
mengakibatkan kepunahan.
6. Kesehatan Manusia: Perubahan iklim dapat mempengaruhi kesehatan
manusia melalui peningkatan suhu, penyebaran penyakit vektor, dan
ketidakstabilan pasokan makanan.
Pemahaman yang lebih baik tentang peran biologi dalam perubahan iklim
dapat membantu kita melindungi keanekaragaman hayati Bumi dan
mengurangi dampak negatif perubahan iklim pada kehidupan di planet ini.
Dengan bantuan ilmu biologi, kita dapat mengembangkan strategi dan solusi
yang lebih efektif dalam mengatasi masalah polusi dan menjaga kualitas
lingkungan, yang sangat penting untuk keberlanjutan dan
kesejahteraan planet kita.
4. Konservasi Tanah dan Air: Ilmu biologi membantu dalam pengembangan teknik
konservasi tanah dan air untuk menghindari erosi tanah dan pencemaran air
tanah.
5. Penelitian Varietas Tahan Iklim: Dalam menghadapi perubahan iklim, ilmu
biologi membantu dalam pengembangan varietas tanaman yang lebih tahan
terhadap suhu ekstrem, kekeringan, atau banjir.
Zoonosis adalah penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Lebih
dari 75% penyakit zoonosis berasal dari hewan[1]. Oleh karena itu, biologi dapat
membantu dalam mencegah penyakit zoonotik dan menjaga kesehatan
ekosistem dengan cara sebagai berikut:
1. Pengendalian vektor dan tikus: Upaya ini penting dalam menjaga kesehatan
masyarakat dan mencegah penyebaran penyakit zoonosis.
2. Pelatihan pegawai kesehatan hewan: Pelatihan ini dapat membantu
meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam melakukan koordinasi,
komunikasi, dan kolaborasi untuk penanggulangan zoonosis.
3. Kerjasama antarbidang: Penanganan zoonosis memerlukan kerjasama yang
sangat erat dari berbagai bidang yang terkait seperti kesehatan hewan,
kesehatan masyarakat, dan kesehatan lingkungan[6]. Konsep "one health"
menggagas pendekatan multidisiplin hingga transdisiplin yang tidak hanya
berbicara mengenai bagaimana pentingnya menjaga kesehatan manusia,
akan tetapi juga menjaga kesehatan hewan dan lingkungan.
4. Pengendalian penyakit hewan: Direktorat Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan bertanggung jawab terhadap peningkatan produksi
peternakan dalam rangka mencukupi kebutuhan protein hewani untuk
masyarakat Indonesia serta upaya peningkatan kesehatan hewan untuk
mencegah muncul dan menyebarnya penyakit hewan, khususnya penyakit
hewan yang menular ke manusia atau disebut juga zoonosis.
5. Penggunaan antibiotik yang tepat: Langkah yang bisa dilakukan untuk
mencegah terjadinya resistensi antibiotik adalah dengan menggunakan
antibiotik sesuai dengan petunjuk dokter.
Peranan ilmu biologi dalam bidang pengelolaan lingkungan hidup antara lain:
Akan tetapi hal tersebut akan menimbulkan masalah lingkungan baru yaitu
pencemaran udara. Asap dari hasil pembakaran akan mencemari lingkungan di
sekitarnya.
Untuk menghindari hal tersebut kita dapat mengolah sampah daun menjadi
kompos organik dengan metode komposting yang beragam. Misalnya dengan
sanitary landfill, ozaki atau lainnya. Metode-metode tersebut akan menghasilkan
pupuk organik yang basah dan kering yang berguna bagi tanaman.
5. Pencemaran minyak
Pencemaran minyak tidak hanya terjadi di darat namun seringkali terjadi juga di
laut. Misalnya saja tumpahnya minyak bumi hasil eksplorasi di perairan laut atau
juga akibat kapal pengangkut minyak yang tenggelam atau bocor, karamnya kapal
penumpang. Tentu saja tumpahan minyak dari bahan bakar atau muatan minyak
yang diangkut akan memicu kerusakan terhadap ekosistem di perairan. Pemulihan
perairan dari tumpahan minyak tersebut dapat memanfaatkan cabang ilmu biologi
dengan memakai bakteri pengurai minyak sehingga tumpahan minyak tersebut
dapat segera diuraikan. Atau dapat juga dengan mengembangbiakkan hewan atau
tanaman laut yang dapat menyerap/memakan tumpahan minyak dalam proses
metabolisme tubuhnya.
6. Pencemaran udara
Pencemaran udara biasanya banyak terjadi di daerah perkotaan atau daerah pusat
industri. Lingkungan perkotaan saat ini yang penuh dengan kendaraan pribadi dan
kendaraan transportasi umum masih banyak menggunakan bahan bakar yang
tidak ramah lingkungan sehingga membuat pencemaran udara daerah perkotaan
semakin tinggi dan kondisi ini sudah sangat mengkhawatirkan. Untuk mengatasi
hal ini, kita bisa menerapkan solusi pembukaan lahan hijau dengan memanfaatkan
bidang biologi meskipun lahan yang digunakan sempit. Hal ini dapat dimulai oleh
masing-masing keluarga yang membudayakan menanam tanaman di rumah untuk
menambah kandungan oksigen di udara lebih banyak. Selain itu pula dapat di
galakkan penanaman khusus tanaman yang dapat meredam polousi udara dengan
menyerap partikel-partikel polutan pencemaran udara.
7. Melakukan kegiatan reboisasi/penghijauan
8. Konservsi SDA
Konservasi Sumber Daya Alam (SDA) adalah suatu upaya pelestarian SDA dengan
masih memperhatikan manfaat yang bisa didapatkan pada saat itu serta dengan
cara tetap mempertahankan suatu keberadaan setiap komponen-komponen
lingkungan untuk pemanfaatan di masa yang akan datang. Konservasi merupakan
salah satu cara yang baik dalam rangka ikut serta membantu melestarikan sumber
daya alam yang bisa diperbaharui.
Kita harus terus mendukung penelitian biologi, upaya konservasi, dan tindakan
berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan melindungi planet kita
untuk generasi mendatang. Dengan demikian, peranan biologi dalam isu
lingkungan sangatlah krusial dan harus terus dihargai serta diterapkan dalam
upaya kita untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.
3.2 Saran
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari tulisan
maupun bahasan yang kami sajikan, oleh karena itu mohon diberikan sarannya
agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi, dan semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi kita semua, dan menjadi wawasan kita dalam
memahami paragraf.
Bagi yang ingin melanjutkan atau mengambil makalah ini dengan mohon
ditambahkan daftar pustaka serta daftar penulis sebagai bentuk apresiasi.
Penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu kami sebagai
penulis terbuka untuk adanya saran maupun kritik.
DAFTAR PUSTAKA
Kesehatan manusia terkait faktor lingkungan, pencegahan menyakit zoonotik
terhadap manusia dan menjaga kesehatan ekosistem
https://departemenperkesling.fk.ugm.ac.id/seminar-rabuan-one-health-
mengeksplorasi-keterkaitan-perdagangan-satwa-liar-resistensi-antimikroba-dan-
kesehatan-manusia/
https://web.mei.edu/locs?
FilesData=Peranan+Vektor+Sebagai+Penular+Penyakit+Zoonosis.pdf&docid=R32x
530
https://www.fao.org/3/ca5749id/ca5749id.pdf
http://siakpel.bppsdmk.kemkes.go.id:8102/akreditasi_kurikulum/
modul_220124011228cc17c5c7738680c17c9503adfd1867c6.pdf
https://www.fao.org/3/CA1086ID/ca1086id.pdf
http://pojokiklim.menlhk.go.id/read/konsep-one-health-dalam-pengendalian-
penyakit
https://www.itb.ac.id/news/read/57565/home/bioteknologi-untuk-solusi-
pencemaran-lingkungan-akibat-tumpahan-minyak
https://www.bola.com/ragam/read/4525528/pengertian-keanekaragaman-hayati-
tingkatan-manfaatnya-bagi-manusia-dan-lingkungan