Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

BIOLOGI
PERANAN BIOLOGI DALAM ISYU LINGKUNGAN
DOSEN PENGAMPU : Prof. DR Arrijani, M.Si.

Kelompok 3:
PATRICIA PUTRI PINATIK (23504001)
DAVID GRIFALDI KAPELE (23504005)
MOUREN FIORENCA PANGEMANAN (23504022)
ANUGERAH JULIO HIZKIA KUMENDONG (23504024)
MIKHA RAJAGUKGUK (23504030)
AFRILIA LUMINTANG (23504034)

FAKULTAS MATEMATIKA, ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN KEBUMIAN


PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat-
Nya sehingga makalah dengan judul “PERANAN BIOLOGI DALAM ISYU
LINGKUNGAN” dapat selesai. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah BIOLOGI. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkonstribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Prof. DR Arrijani, M.Si. selaku
dosen mata kuliah BIOLOGI. Kami menyadari bahwa makalah ini masih terbatas
dan belum sempurna, karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Namun, kami berusaha dan bekerja keras supaya makalah ini bermanfaat bagi kita
dan pembaca sekalian. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………….i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………..ii

BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………….1
1.3 Tujuan Masalah…………………………………………………………………………..…2
1.4 Manfaat Penulisan…………………………………………………………………………3

BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Perubahan Iklim yang Mempengaruhi Kehidupan Bumi……………….5

2.2 Dampak kehilangan keanekaragaman hayati terhadap ekosistem


manusia dan Upaya Membantu Pelestariannya………………………………………6

2.3 Mengatasi Masalah Polusi dan mempertahankan kualitas


lingkungan……………………………………………………………………………………………7

2.4 Konstribusi biologi dalam mendukung pertanian berkelanjutan


dan ketahanan pangan di tengah lingkungan…………………………………………8

2.5 Kesehatan manusia terkait faktor lingkungan, pencegahan


menyakit zoonotik terhadap manusia dan menjaga kesehatan
ekosistem……………………………………………………………………………………………….9

2.6 Konsep konservasi spesies dan ekosistem dalam ilmu biologi dan
manfaatnya dalam melindungi kehidupan Bumi………………………………….11

2.7 Peran penting ilmu Biologi dalam pemahaman, pemeliharaan, dan


penyelesaian isu-isu lingkungan global………………………………………………13

2.8 Peran disiplin biologi dalam memahami, mengatasi, merespons isu-


isu lingkungan………………………………………………………………………………………
16

2.9 Konsep ekologi, keanekaragaman hayati, dan bioteknologi……………17

BAB III : PENUTUP


3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………..….19

3.2 Saran………………………………………………………………………………………..….19

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Latar belakang makalah tentang "Peranan Biologi dalam Isu Lingkungan" bisa
dimulai dengan menggambarkan pentingnya isu lingkungan saat ini. Isu-isu seperti
perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan polusi telah menjadi
perhatian global. Kemudian, jelaskan bagaimana bidang biologi memiliki peran
yang sangat penting dalam memahami, mengatasi, dan merespons masalah-
masalah lingkungan ini.

1. Keanekaragaman Hayati: Biologi berperan dalam menjaga dan memahami


keanekaragaman hayati di Bumi. Menjelaskan bagaimana kerusakan habitat dan
spesies dapat memiliki dampak besar pada ekosistem.

2. Ekologi: Biologi ekologi membantu kita memahami interaksi kompleks antara


organisme dan lingkungan mereka, termasuk dampak perubahan iklim.

3. Sains Lingkungan: Peran biologi dalam ilmu lingkungan mencakup pemantauan


polusi, penelitian tentang kualitas air dan udara, serta dampaknya terhadap
kehidupan manusia dan alam.

4. Pertanian dan Pangan: Menjelaskan bagaimana biologi berperan dalam


pertanian berkelanjutan dan masalah keamanan pangan, serta cara
meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

5. Kesehatan Manusia: Menyoroti keterkaitan antara kesehatan manusia dan


lingkungan, termasuk penularan penyakit zoonotik.

6. Konservasi: Bagaimana biologi mendukung upaya konservasi untuk melindungi


spesies terancam dan ekosistem yang rentan.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam makalah "Peranan Biologi dalam Isu Lingkungan"
dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana perubahan iklim memengaruhi kehidupan di Bumi, dan apa


peran biologi dalam memahami serta merespons perubahan ini?

2. Apa dampak dari kehilangan keanekaragaman hayati terhadap ekosistem


dan manusia, dan bagaimana biologi dapat membantu dalam upaya
pelestariannya?
3. Bagaimana ilmu biologi dapat digunakan untuk mengatasi masalah polusi
dan mempertahankan kualitas lingkungan?

4. Apa kontribusi biologi dalam mendukung pertanian berkelanjutan dan


ketahanan pangan di tengah tekanan lingkungan yang semakin meningkat?

5. Bagaimana kesehatan manusia terkait erat dengan faktor lingkungan, dan


bagaimana biologi dapat membantu dalam mencegah penyakit zoonotik
dan menjaga kesehatan ekosistem?

6. Bagaimana konsep konservasi spesies dan ekosistem diterapkan dalam


ilmu biologi, dan apa manfaatnya dalam melindungi kehidupan di Bumi?

7. Bagaimana ilmu biologi memainkan peran penting dalam pemahaman,


pemeliharaan, dan penyelesaian isu-isu lingkungan global?

8. Bagaimana disiplin biologi berperan dalam memahami, mengatasi, dan


merespons isu-isu lingkungan saat ini?

9. Bagaimana konsep ekologi, keanekaragaman hayati, dan bioteknologi


berperan dalam menjawab tantangan dan mengatasi permasalahan
lingkungan seperti perubahan iklim, kehilangan biodiversitas, dan polusi?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Memahami Pentingnya Biologi: Menjelaskan betapa pentingnya ilmu biologi
dalam memahami, menjelaskan, dan merespons isu-isu lingkungan yang sedang
terjadi.

2. Mengidentifikasi Solusi Lingkungan: Menyoroti peran biologi dalam


mengidentifikasi solusi untuk masalah lingkungan seperti perubahan iklim,
kehilangan keanekaragaman hayati, dan polusi.

3. Mendorong Konservasi: Menggambarkan bagaimana ilmu biologi dapat


digunakan untuk mendukung upaya konservasi untuk melindungi spesies
terancam dan ekosistem yang rentan.

4. Memahami Keterkaitan Lingkungan dan Kesehatan: Mengedukasi tentang


hubungan erat antara kesehatan manusia dan lingkungan, termasuk risiko
penyakit zoonotik.
5. Mendorong Pertanian Berkelanjutan: Menjelaskan peran biologi dalam
mendukung pertanian berkelanjutan dan ketahanan pangan di tengah tantangan
lingkungan yang semakin meningkat.

6. Memotivasi Tindakan: Mengilhami pembaca untuk mengambil tindakan positif


dalam melindungi dan merawat lingkungan, serta untuk lebih memahami betapa
pentingnya ilmu biologi dalam upaya tersebut.

Dengan demikian, tujuan makalah ini adalah untuk menyampaikan


pentingnya ilmu biologi dalam konteks isu lingkungan dan mendorong kesadaran
serta tindakan yang lebih besar dalam menjaga dan melestarikan
lingkungan alam kita.

1.4. Manfaat Penulisan


Penulisan makalah tentang "Peranan Biologi dalam Isu Lingkungan" memiliki
sejumlah manfaat yang penting, termasuk:
1. Peningkatan Kesadaran: Makalah ini dapat meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang isu-isu lingkungan yang mendesak, seperti perubahan
iklim, keanekaragaman hayati, dan polusi, serta bagaimana ilmu biologi
berperan dalam pemahaman dan penanganannya.
2. Pendidikan: Makalah ini dapat digunakan sebagai alat pendidikan untuk
mengedukasi siswa, mahasiswa, dan masyarakat umum tentang konsep-
konsep biologi yang relevan dengan isu-isu lingkungan.
3. Penelitian Lebih Lanjut: Makalah ini dapat mendorong penelitian lebih
lanjut dalam bidang biologi lingkungan, termasuk ekologi, konservasi, dan
sains lingkungan.
4. Tindakan Konkrit: Dengan menyoroti solusi dan langkah-langkah konkret
yang dapat diambil dengan bantuan ilmu biologi, makalah ini dapat
menginspirasi tindakan yang lebih besar dalam melindungi dan merawat
lingkungan.
5. Keterlibatan Masyarakat: Membantu masyarakat memahami peran mereka
dalam menjaga lingkungan dan mendorong partisipasi aktif dalam upaya
konservasi dan pengelolaan sumber daya alam.
6. Dukungan Kebijakan: Makalah ini dapat memberikan dasar ilmiah untuk
dukungan kebijakan yang lebih kuat terkait dengan perlindungan lingkungan
dan pengelolaan sumber daya alam.
7. Peningkatan Kualitas Hidup: Dengan memahami hubungan erat antara
lingkungan dan kesehatan manusia, makalah ini dapat membantu
meningkatkan kualitas hidup manusia melalui perlindungan terhadap
lingkungan yang sehat.
8. Pelestarian Keanekaragaman Hayati: Makalah ini dapat membantu
mempromosikan kesadaran akan pentingnya pelestarian keanekaragaman
hayati dan menjaga ekosistem yang seimbang.
Dengan demikian, penulisan makalah ini memiliki manfaat yang luas, baik
dalam mendidik, menginspirasi, dan mendorong tindakan untuk melindungi
lingkungan alam kita yang rapuh.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Ilmu Biologi
Biologi atau ilmu hayat
adalah ilmu yang
mempelajari aspek fisik
kehidupan. Istilah "biologi"
dipinjam dari bahasa
Belanda, biologie, yang
juga diturunkan dari gabungan
kata bahasa Yunani, βίος, bios
("hidup") dan
λόγος, logos ("lambang",
"ilmu"). Istilah "ilmu hayat"
dipinjam dari bahasa
Arab, juga berarti "ilmu
kehidupan". Obyek kajian
biologi pada masa kini
sangat luas dan mencakup
semua makhluk hidup
dalam berbagai aspek
kehidupannya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perubahan Iklim yang Mempengaruhi Kehidupan Bumi
Perubahan iklim memiliki dampak yang signifikan pada kehidupan di Bumi.
Beberapa dampaknya meliputi:
1. Perubahan Suhu: Pemanasan global menyebabkan suhu Bumi meningkat,
yang dapat mengganggu ekosistem dan migrasi spesies.
2. Perubahan Pola Cuaca: Perubahan iklim menyebabkan pola cuaca yang
tidak stabil, yang dapat mempengaruhi pertanian, air bersih, dan kejadian
cuaca ekstrem.
3. Kehilangan Habitat: Pemanasan global juga dapat menyebabkan pencairan
es di kutub dan naiknya permukaan laut, mengancam habitat laut dan darat.
4. Perubahan Ekosistem: Pemanasan global dapat mengganggu ekosistem di
seluruh dunia. Ini dapat mengakibatkan perubahan dalam distribusi spesies,
migrasi hewan, dan kerusakan habitat alami.
5. Kehilangan Keanekaragaman Hayati: Perubahan iklim dapat mengancam
keberlangsungan banyak spesies tumbuhan dan hewan, yang dapat
mengakibatkan kepunahan.
6. Kesehatan Manusia: Perubahan iklim dapat mempengaruhi kesehatan
manusia melalui peningkatan suhu, penyebaran penyakit vektor, dan
ketidakstabilan pasokan makanan.

Peran biologi dalam memahami dan merespons perubahan iklim sangat


penting. Biologi dapat membantu dengan cara berikut:
1. Studi Ekosistem: Ilmu biologi memungkinkan kita memahami bagaimana
perubahan iklim memengaruhi ekosistem dan spesies di dalamnya.
2. Konservasi: Ilmu biologi membantu kita mengidentifikasi spesies yang
terancam punah akibat perubahan iklim dan mengembangkan strategi
konservasi untuk melindungi mereka.
3. Adaptasi dan Mitigasi: Melalui penelitian biologi, kita dapat mencari cara-
cara untuk membantu spesies beradaptasi dengan perubahan iklim atau
mengurangi emisi gas rumah kaca untuk memitigasi pemanasan global.
4. Penelitian dan Pemahaman: Ilmu biologi memainkan peran penting dalam
memahami bagaimana organisme, ekosistem, dan keanekaragaman hayati
merespons perubahan iklim.
5. Pemantauan: Ilmu biologi memungkinkan kita untuk memantau dampak
perubahan iklim pada lingkungan dan kehidupan liar, sehingga dapat
mengambil tindakan pencegahan dan mitigasi yang sesuai.

Pemahaman yang lebih baik tentang peran biologi dalam perubahan iklim
dapat membantu kita melindungi keanekaragaman hayati Bumi dan
mengurangi dampak negatif perubahan iklim pada kehidupan di planet ini.

2.2 Dampak kehilangan keanekaragaman hayati terhadap


ekosistem manusia dan Upaya Membantu Pelestariannya
Kehilangan keanekaragaman hayati memiliki dampak serius terhadap ekosistem
dan manusia. Dampak tersebut meliputi:

1. Stabilitas Ekosistem: Keanekaragaman hayati memainkan peran kunci dalam


menjaga stabilitas ekosistem. Semakin beragam spesies yang ada dalam suatu
ekosistem, semakin kuat kemampuannya untuk beradaptasi dengan perubahan
dan tetap stabil.

2. Layanan Ekosistem: Ekosistem yang beragam menyediakan berbagai layanan


ekosistem penting seperti penyediaan makanan, air bersih, penyerapan karbon,
dan regulasi iklim. Kehilangan keanekaragaman hayati dapat mengganggu
layanan-layanan ini.

3. Ketahanan Pangan: Banyak masyarakat bergantung pada beragam spesies


tumbuhan dan hewan untuk kehidupan sehari-hari. Kehilangan keanekaragaman
hayati dapat mengancam ketahanan pangan.

4. Kesehatan Manusia: Organisme beragam dalam ekosistem dapat berkontribusi


pada kesehatan manusia melalui pengembangan obat-obatan dan melalui
penyebaran penyakit jika keanekaragaman hayati terganggu.

5. Ekonomi: Kehilangan keanekaragaman hayati dapat merugikan ekonomi,


terutama bagi sektor-sektor seperti pertanian, perikanan, dan pariwisata.

Peran biologi dalam pelestarian keanekaragaman hayati melibatkan:

1. Konservasi Spesies: Ilmu biologi membantu dalam identifikasi dan


perlindungan spesies-spesies yang terancam punah melalui program konservasi.
2. Pemulihan Habitat: Biologi memungkinkan kita untuk memahami bagaimana
memulihkan dan menjaga habitat alami yang penting bagi keanekaragaman
hayati.

3. Restorasi Ekosistem: Melalui penelitian biologi, ekosistem yang terdegradasi


dapat dipulihkan untuk mendukung keanekaragaman hayati.

4. Pendidikan dan Kesadaran: Pendidikan biologi dapat meningkatkan kesadaran


masyarakat tentang pentingnya menjaga keanekaragaman hayati.

5. Penelitian dan Pemantauan: Biologi memberikan alat dan metode untuk


memahami, memantau, dan mengelola keanekaragaman hayati secara efektif.

Pelestarian keanekaragaman hayati adalah langkah penting untuk


mendukung ekosistem yang sehat, kesejahteraan manusia, dan masa depan bumi
yang berkelanjutan.

2.3 Mengatasi Masalah Polusi dan mempertahankan kualitas


lingkungan
Ilmu biologi memiliki peran penting dalam mengatasi masalah polusi dan
mempertahankan kualitas lingkungan. Berikut beberapa cara di mana ilmu biologi
dapat digunakan dalam upaya ini:

1. Bioremediasi: Ilmu biologi memungkinkan penggunaan organisme hidup


seperti bakteri, alga, dan jamur untuk membersihkan polutan dari
lingkungan. Proses ini disebut bioremediasi dan dapat digunakan untuk
menghilangkan polutan dari tanah, air, atau udara.
2. Penilaian Dampak Lingkungan: Ilmu biologi membantu dalam penilaian
dampak lingkungan dari kegiatan manusia, seperti proyek konstruksi atau
industri. Ini membantu mengidentifikasi potensi dampak negatif dan
mencari solusi untuk mengurangi dampak tersebut.
3. Pengendalian Organisme Pengganggu: Biologi dapat digunakan untuk
mengendalikan organisme pengganggu seperti hama tanaman atau spesies
invasif. Ini membantu melindungi ekosistem alami dari gangguan yang
dapat merusak keseimbangan ekosistem.
4. Monitoring Kualitas Lingkungan: Ilmu biologi memungkinkan
pengembangan alat dan metode untuk memantau kualitas air, udara, dan
tanah secara terus-menerus. Ini membantu dalam mendeteksi perubahan
yang merugikan dan mengambil tindakan secepatnya.
5. Konservasi dan Restorasi Habitat: Ilmu biologi juga terlibat dalam
pelestarian habitat alami dan usaha restorasi untuk memulihkan ekosistem
yang terganggu oleh polusi atau aktivitas manusia lainnya.
6. Pengembangan Teknologi Ramah Lingkungan: Penelitian biologi
berkontribusi pada pengembangan teknologi ramah lingkungan seperti
penggunaan energi terbarukan, biofuel, dan alternatif hijau lainnya untuk
mengurangi dampak polusi.
7. Pendidikan dan Kesadaran: Ilmu biologi dapat digunakan untuk mendidik
masyarakat tentang pentingnya menjaga kualitas lingkungan dan
meminimalkan polusi.

Dengan bantuan ilmu biologi, kita dapat mengembangkan strategi dan solusi
yang lebih efektif dalam mengatasi masalah polusi dan menjaga kualitas
lingkungan, yang sangat penting untuk keberlanjutan dan
kesejahteraan planet kita.

2.4 Konstribusi biologi dalam mendukung pertanian


berkelanjutan dan ketahanan pangan di tengah lingkungan
Biologi memiliki peran penting dalam mendukung pertanian berkelanjutan dan
ketahanan pangan, terutama di tengah tekanan lingkungan yang semakin
meningkat. Berikut beberapa kontribusi biologi dalam konteks ini:

1. Kultivar Tanaman Unggul: Ilmu biologi memungkinkan pengembangan varietas


tanaman yang lebih tahan terhadap penyakit, hama, dan kondisi lingkungan yang
berubah, sehingga meningkatkan hasil panen dan ketahanan pangan.

2. Pengelolaan Organisme Pengganggu: Biologi membantu dalam pengembangan


metode pengendalian hama dan penyakit tanaman yang lebih berkelanjutan,
seperti penggunaan agen biologis seperti predator alami atau mikroba yang
menguntungkan.

3. Praktik Pertanian Ramah Lingkungan: Konsep agroekologi, yang didasarkan


pada prinsip-prinsip biologi, mempromosikan praktik pertanian yang lebih
berkelanjutan, seperti pola tanam yang lebih baik, rotasi tanaman, dan
penggunaan pupuk organik.

4. Konservasi Tanah dan Air: Ilmu biologi membantu dalam pengembangan teknik
konservasi tanah dan air untuk menghindari erosi tanah dan pencemaran air
tanah.
5. Penelitian Varietas Tahan Iklim: Dalam menghadapi perubahan iklim, ilmu
biologi membantu dalam pengembangan varietas tanaman yang lebih tahan
terhadap suhu ekstrem, kekeringan, atau banjir.

6. Konservasi Keanekaragaman Hayati Pertanian: Biologi mendukung pelestarian


keragaman genetik dalam tanaman pertanian, yang penting untuk menjaga
ketahanan pangan jangka panjang.

7. Pemantauan Lingkungan Pertanian: Ilmu biologi memungkinkan pemantauan


dampak lingkungan dari praktik pertanian, sehingga dapat diterapkan tindakan
perbaikan yang sesuai.

8. Pengembangan Teknologi Pertanian Modern: Biologi berperan dalam


pengembangan teknologi pertanian modern seperti bioteknologi, pertanian
hidroponik, dan pertanian vertikal, yang dapat meningkatkan produktivitas
dengan lebih efisien menggunakan sumber daya.

Melalui pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip biologi dalam


pertanian, kita dapat mencapai pertanian yang lebih berkelanjutan, meningkatkan
ketahanan pangan global, dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

2.5 Kesehatan manusia terkait faktor lingkungan, pencegahan


menyakit zoonotik terhadap manusia dan menjaga kesehatan
ekosistem
Kesehatan manusia sangat erat kaitannya dengan faktor lingkungan. Berikut
adalah beberapa faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan
manusia:

1. Polusi udara: Udara yang tercemar dapat menyebabkan masalah


pernapasan, seperti asma dan bronkitis, serta meningkatkan risiko penyakit
kardiovaskular dan kanker.
2. Bahan kimia berbahaya: Paparan bahan kimia berbahaya, seperti pestisida
dan logam berat, dapat menyebabkan kerusakan organ, kanker, dan masalah
reproduksi.
3. Air yang tercemar: Air yang tercemar dapat menyebabkan penyakit seperti
diare, kolera, dan hepatitis.
4. Paparan radiasi: Paparan radiasi dapat menyebabkan kanker dan masalah
kesehatan lainnya.
5. Faktor perilaku: Perilaku manusia, seperti merokok, minum alkohol, dan
makan makanan yang tidak sehat, dapat mempengaruhi kesehatan.
6. Faktor budaya: Budaya masyarakat dapat mempengaruhi kesehatan, seperti
budaya patriarki yang dapat mempengaruhi angka kematian ibu.

Dalam mengoptimalkan kesehatan lingkungan, masyarakat dapat mengurangi


paparan penyakit serta polutan yang memiliki efek toksik pada tubuh. Manfaat
intervensi kesehatan lingkungan dapat meningkatkan kehidupan semua orang
serta mendukung tujuan SDGs Nomor 3 yaitu Kehidupan Sehat dan Sejahtera.

Zoonosis adalah penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Lebih
dari 75% penyakit zoonosis berasal dari hewan[1]. Oleh karena itu, biologi dapat
membantu dalam mencegah penyakit zoonotik dan menjaga kesehatan
ekosistem dengan cara sebagai berikut:

1. Pengendalian vektor dan tikus: Upaya ini penting dalam menjaga kesehatan
masyarakat dan mencegah penyebaran penyakit zoonosis.
2. Pelatihan pegawai kesehatan hewan: Pelatihan ini dapat membantu
meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam melakukan koordinasi,
komunikasi, dan kolaborasi untuk penanggulangan zoonosis.
3. Kerjasama antarbidang: Penanganan zoonosis memerlukan kerjasama yang
sangat erat dari berbagai bidang yang terkait seperti kesehatan hewan,
kesehatan masyarakat, dan kesehatan lingkungan[6]. Konsep "one health"
menggagas pendekatan multidisiplin hingga transdisiplin yang tidak hanya
berbicara mengenai bagaimana pentingnya menjaga kesehatan manusia,
akan tetapi juga menjaga kesehatan hewan dan lingkungan.
4. Pengendalian penyakit hewan: Direktorat Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan bertanggung jawab terhadap peningkatan produksi
peternakan dalam rangka mencukupi kebutuhan protein hewani untuk
masyarakat Indonesia serta upaya peningkatan kesehatan hewan untuk
mencegah muncul dan menyebarnya penyakit hewan, khususnya penyakit
hewan yang menular ke manusia atau disebut juga zoonosis.
5. Penggunaan antibiotik yang tepat: Langkah yang bisa dilakukan untuk
mencegah terjadinya resistensi antibiotik adalah dengan menggunakan
antibiotik sesuai dengan petunjuk dokter.

Dengan melakukan upaya-upaya tersebut, diharapkan dapat membantu


mencegah terjadinya penyakit zoonotik dan menjaga kesehatan ekosistem.
2.6 Konsep konservasi spesies dan ekosistem dalam ilmu
biologi dan manfaatnya dalam melindungi kehidupan Bumi
Konservasi memiliki arti sempit perlindungan. Istilah “konservasi” berasal dari kata
conservation yang mengandung makna kata con- (together) dan servare
(keep/save) yang memiliki pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita
punya (keep/save what you have) dengan bijaksana (wise use). Sedangkan dalam
arti luas, pengertian konservasi adalah upaya, langkah dan metode pengelolaan
dan penggunaan biosfer secara bijaksana agar memperoleh keuntungan terbesar
secara lestari untuk generasi sekarang dengan tetap terpelihara potensi untuk
memenuhi kebutuhan dan aspirasi yang akan datang. Penggunaan sumber daya
alam untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam jumlah dan waktu yang lama
menyebabkan munculnya konsep konservasi. Harapannya, dengan tindakan
konservasi yang tepat dapat menjaga kesejahteraan manusia secara
berkelanjutan. Cakupan konservasi menurut International Union for Conservation
of Nature and Natural Resources (IUCN) meliputi manajemen udara, air, tanah,
mineral ke organisme hidup termasuk manusia. Tujuan utamanya yaitu tercipta
kualitas kehidupan manusia yang meningkat. Langkah-langkah termasuk dalam
kegiatan manajemen konservasi yaitu survei, penelitian, administrasi, preservasi,
pendidikan, pemanfaatan dan latihan.

Perbedaan Konservasi, Preservasi, Restorasi dan Revitalisasi Terlengkap Ruang


Lingkup Konservasi Ruang lingkup konservasi bukan hanya sebatas sumber daya
alam berupa flora dan fauna. Tapi lingkup upaya konservasi mencakup aspek-
aspek lain yaitu:

1. Konservasi Satwa Liar Kegiatan pelestarian dan perlindungan hewan dan


habitatnya untuk memastikan generasi mendatang dapat melihat dan mengetahui
keadaan alami dan spesies yang hidup di dalamnya. Dengan mempelajari dan
memahami ekosistem satwa liar, kita dapat melindungi dan menjaga habitat
mereka. Manfaatnya secara langsung dan tidak langsung berpengaruh pada
keadaan dan kualitas lingkungan dan manusia.

2. Konservasi Ekologi Konservasi ekologi adalah upaya menjaga keseimbangan


ekosistem yang dapat berubah dengan memastikan jumlah populasi spesies fauna
yang terancam, hampir punah atau berlebihan di alam dan lingkungan aslinya.
Selain itu, konservasi ekologi juga bertujuan untuk memastikan keadaan lanskap
dan flora di dalamnya tetap dalam keadaan yang baik.
3. Konservasi Sumber Daya Pemanfaatan sumber daya oleh manusia untuk
memenuhi kebutuhan tidak bisa dilakukan begitu saja, perlu adanya pembatasan
dalam penggunaan sumber daya agar mengurangi tekanan pada persediaan yang
sumber daya yang terbatas. Apabila manusia dibiarkan untuk mengonsumsi
barang dan jasa secara semena-mena, keberlangsungan dan kualitas sumber daya
yang dipakai akan berkurang atau hilang di masa depan.

4. Konservasi Warisan Budaya Konservasi tidak sebatas mengenai sesuatu yang


alam saja. Tetapi juga buatan manusia seperti warisan budaya, monumen
arkeologi, bangunan penting bersejarah, dan lanskap. Tujuan konservasi warisan
budaya untuk meningkatkan kesadaran budaya dan rasa hormat dan adanya
upaya melestarikan warisan yang dibangun untuk generasi di masa mendatang.

Secara umum, tujuan konservasi adalah sebagai berikut: Memelihara dan


melindungi tempat-tempat yang dianggap berharga agar tidak hancur, berubah
atau punah, Melindungi benda-benda cagar alam yang dilakukan secara langsung
seperti membersihkan, memelihara, dan memperbaiki secara fisik atau dari faktor
lingkungan yang dapat merusak benda-benda tersebut, Memanfaatkan kembali
bangunn atau tempat yang fungsinya sudah tidak dipergunakan dengan cara
memperbarui atau mengembalikan fungsinya seperti semula sehingga dapat
mencegah terjadinya kegiatan pembukaan baru yang bersifat mengalihkan fungsi
awalnya.

Fungsi dan kegunaan konservasi dapat dibagi menjadi 2 aspek yaitu


manfaat ekologi dan ekonomi.

1. Manfaat Konservasi Secara Ekologi yang bisa diperoleh terhadap


ekosistem, diantaranya melindungi kekayaan ekosistem alam dan
memelihara proses–proses ekologi maupun keseimbangan ekosistem
secara berkelanjutan, melindungi berbagai spesies flora dan fauna yang
langka atau hampir punah, melindungi ekosistem dari kerusakan yang
disebabkan oleh faktor alam, mikroorganisme dan lain-lain, menjaga
kualitas lingkungan supaya tetap terjaga, dan lain sebagainya, mencegah
kerugian yang diakibatkan oleh suatu sistem penyangga kehidupan.
2. Manfaat Konservasi Secara Ekonomi adalah manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya memerlukan sumber daya alam, tetapi karena
adanya keterbatasan dari kuantitas maupun kualitas diperlukan
pengelolaan sumber daya alam yang baik dan bijaksana.
2.7 Peran penting ilmu Biologi dalam pemahaman,
pemeliharaan, dan penyelesaian isu-isu lingkungan global
Pengelolaan lingkungan hidup adalah suatu yang dilakukan secara sadar
untuk memelihara dan/atau memperbaiki mutu lingkungan agar kebutuhan dasar
dapat terpenuhi dengan baik. Permasalahan lingkungan hidup yang terjadi saat ini
dapat dibedakan menjadi 3 hal yaitu permasalahan lingkungan alam,
permasalahan buatan dan permasalahan sosial.

Permasalahan lingkungan alam meliputi beberapa hal yaitu sumber daya


lahan, sumber daya air, sumber daya hutan, keanekargaman hayati, pesisir lautan
dan udara. Permasalahan lingkungan buatan berfokus pada menurunnya kualitas
lingkungan di perkotaan yang meliputi berkurangnya ruang terbuka hijau, tempat
bermain yang aman untuk anak, area untuk berolah raga, timbulnya pemukiman
kumuh, mahalnya lahan perumahan, sampah perkotaan dan pencemaran
lingkungan. Permasalahan lingkungan sosial merupakan akibat masyarakat agraris
menuju masyarakat era industri (modern) yang meliputi perubahan dari
perubahan pranata, perubahan nilai, keanekargaman kelompok dan kontrol sosial.

Peranan ilmu biologi dalam bidang pengelolaan lingkungan hidup antara lain:

1. Pengolahan kotoran hewan

Pengolahan kotoran hewan merupakan pemanfaatan kotoran hewan untuk


dijadikan sesuatu yang berguna bagi kehidupan masyarakat. Banyaknya kotoran
ternak yang terkumpul setiap hari dan tidak diolah akan menimbulkan
pencemaran lingkungan. Jika kita mau, kita dapat memulai untuk mengolahnya
menjadi produk baru yang lebih berarti. Kotoran hewan dapat dijadikan pupuk
kandang dan untuk bahan bakar dengan membuat biogas yang ramah lingkungan.

2. Pengolahan sampah daun

Pengolahan sampah daun merupakan usaha pemanfaatan daun-daun tanaman


yang telah berguguran dan mengering di lingkungan sekitar rumah. Biasanya
orang akan mencari jalan pintas dengan membakar sampah daun tersebut.

Akan tetapi hal tersebut akan menimbulkan masalah lingkungan baru yaitu
pencemaran udara. Asap dari hasil pembakaran akan mencemari lingkungan di
sekitarnya.
Untuk menghindari hal tersebut kita dapat mengolah sampah daun menjadi
kompos organik dengan metode komposting yang beragam. Misalnya dengan
sanitary landfill, ozaki atau lainnya. Metode-metode tersebut akan menghasilkan
pupuk organik yang basah dan kering yang berguna bagi tanaman.

3. Pengolahan sampah organik rumah tangga

Pengolahan sampah organik rumah tangga merupakan usaha pemanfaatan


sampah-sampah dari rumah tangga khususnya sampah organik. Sampah organik
rumah tangga berupa sisa bahan mentah sayuran persiapan masak, sisa sayuran
matang, sisa nasi atau sisa lauk. Sampah organik rumah tangga ini dapat dijadikan
pupuk organik berupa pupuk basah, pupuk cair organik. Misalnya, untuk
pembuatan pupuk cair organik dari sisa sampah organik rumah tangga, kita dapat
memasukkan sisa sampah yang berupa bahan mentah sayuran dan buah ke dalam
sebuah wadah atau ember ukuran sedang dan ditambahkan dengan air. Kemudian
disimpan dalam waktu beberapa lama (30 hari) tanpa dibuka agar proses
fermentasi berjalan dengan baik. Setelah itu airnya sudah menjadi pupuk cair
organik yang berguna untuk tanaman dan penggunaanya dapat dicairkan dengan
perbandingan tertentu, misalnya 1 : 8 atau lainnya.

4. Pengolahan sampah/limbah plastik

Pengolahan sampah plastik merupakan usaha masyarakat untuk meminimalkan


jumlah sampah/limbah plastik dari masyarakat agar tidak mencemari lingkungan
khususnya pencemaran di tanah, sungai, laut, serta berbagai tempat lainnya.
Kondisi tersebut tentu saja akan memicu terjadinya kerusakan pada lingkungan
setempat. Dunia memproduksi jutaan ton sampah plastik per tahun. Indonesia
sendiri menyumbang sampah plastik di laut terbanyak kedua di dunia (setelah
Cina), yakni sebesar 0,5 juta sampai 1,29 juta ton per tahun. Jumlah ini setara
dengan bobot sekitar 650 mobil Toyota Fortuner.

Melihat fakta mengkhawatirkan ini, para ilmuwan terdorong untuk mencari


mikroorganisme dan enzim yang dapat menghancurkan sampah plastik. Saat ini
solusinya ialah melakukan proses daur ulang sampah/limbah sehingga jauh lebih
bermanfaat. Hal ini sangat bermanfaat karena sampah/limbah plastik sulit sekali
diuraikan oleh alam. Proses daur ulang sampah/limbah plastik ini juga tidak lepas
dari cabang ilmu biologi.
Sejumlah riset menunjukkan bahwa semua mikroorganisme yang dapat
menguraikan plastik diperoleh dari tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) atau
pusat pengolahan limbah. Mikroorganisme tersebut telah teradaptasi dengan
lingkungan penuh sampah plastik. Adaptasi ini merupakan cara mereka
memperoleh nutrisi untuk bertahan hidup bahkan berkembang biak.
Mikroorganisme ini mendapatkan nutrisi dengan cara memecah rantai panjang
kimiawi atau polimer plastik menjadi senyawa monomernya yang ukurannya lebih
kecil. Proses inilah yang mendasari gagasan penelitian dan pengembangan
mikroorganisme sebagai agen bioremediasi limbah plastik.

5. Pencemaran minyak

Pencemaran minyak tidak hanya terjadi di darat namun seringkali terjadi juga di
laut. Misalnya saja tumpahnya minyak bumi hasil eksplorasi di perairan laut atau
juga akibat kapal pengangkut minyak yang tenggelam atau bocor, karamnya kapal
penumpang. Tentu saja tumpahan minyak dari bahan bakar atau muatan minyak
yang diangkut akan memicu kerusakan terhadap ekosistem di perairan. Pemulihan
perairan dari tumpahan minyak tersebut dapat memanfaatkan cabang ilmu biologi
dengan memakai bakteri pengurai minyak sehingga tumpahan minyak tersebut
dapat segera diuraikan. Atau dapat juga dengan mengembangbiakkan hewan atau
tanaman laut yang dapat menyerap/memakan tumpahan minyak dalam proses
metabolisme tubuhnya.

6. Pencemaran udara

Pencemaran udara biasanya banyak terjadi di daerah perkotaan atau daerah pusat
industri. Lingkungan perkotaan saat ini yang penuh dengan kendaraan pribadi dan
kendaraan transportasi umum masih banyak menggunakan bahan bakar yang
tidak ramah lingkungan sehingga membuat pencemaran udara daerah perkotaan
semakin tinggi dan kondisi ini sudah sangat mengkhawatirkan. Untuk mengatasi
hal ini, kita bisa menerapkan solusi pembukaan lahan hijau dengan memanfaatkan
bidang biologi meskipun lahan yang digunakan sempit. Hal ini dapat dimulai oleh
masing-masing keluarga yang membudayakan menanam tanaman di rumah untuk
menambah kandungan oksigen di udara lebih banyak. Selain itu pula dapat di
galakkan penanaman khusus tanaman yang dapat meredam polousi udara dengan
menyerap partikel-partikel polutan pencemaran udara.
7. Melakukan kegiatan reboisasi/penghijauan

Penghijauan/reboisasi merupakan salah satu kegiatan sebagai solusi yang tepat


untuk mengurangi pencemaran lingkungan agar tetap dapat menjaga kelestarian
alam. Hal ini sangat diperlukan dan mendesak karena melihat dampak pemanasan
global yang merata di seluruh belahan bumi. Untuk melakukan penghijauan, kita
wajib memperhatikan cara dan teknik yang benar agar hasilnya baik. Selain itu
juga perlu diperhatikan karakteristik jenis tanaman yang akan ditanam dengan
keadaan dan kontur ekosistem tempat kegiatan penghijauan dilakukan.

8. Konservsi SDA

Konservasi Sumber Daya Alam (SDA) adalah suatu upaya pelestarian SDA dengan
masih memperhatikan manfaat yang bisa didapatkan pada saat itu serta dengan
cara tetap mempertahankan suatu keberadaan setiap komponen-komponen
lingkungan untuk pemanfaatan di masa yang akan datang. Konservasi merupakan
salah satu cara yang baik dalam rangka ikut serta membantu melestarikan sumber
daya alam yang bisa diperbaharui.

2.8 Peran disiplin biologi dalam memahami, mengatasi,


merespons isu-isu lingkungan
Disiplin biologi memiliki peran kunci dalam memahami, mengatasi, dan
merespons isu-isu lingkungan saat ini melalui beberapa cara:

1. Pemahaman Ekosistem: Biologi memungkinkan kita untuk memahami


bagaimana organisme hidup berinteraksi dengan lingkungannya dalam ekosistem.
Ini membantu dalam menganalisis dampak perubahan lingkungan terhadap
spesies dan ekosistem tertentu.

2. Konservasi dan Perlindungan: Melalui studi biologi, kita dapat mengidentifikasi


spesies-spesies yang terancam punah dan mengembangkan strategi konservasi
untuk melindungi mereka dan habitatnya.

3. Penelitian Perubahan Iklim: Biologi membantu kita memahami dampak


perubahan iklim pada organisme dan ekosistem, serta mencari solusi untuk
mengurangi emisi gas rumah kaca.

4. Bioteknologi Lingkungan: Teknologi biologi seperti bioremediasi dapat


digunakan untuk membersihkan polusi lingkungan dengan menggunakan
mikroorganisme yang dapat mendegradasi polutan.
5. Pengembangan Tanaman dan Pertanian Berkelanjutan: Biologi molekuler
membantu dalam pengembangan tanaman yang tahan terhadap hama dan
penyakit, serta peningkatan metode pertanian berkelanjutan.

2.9 Konsep ekologi, keanekaragaman hayati, dan bioteknologi


Fungsi ekologis keanekaragaman hayati berkaitan dengan proses-proses
ekologis keanekaragaman hayati, yaitu proses pertumbuhan, perkembangbiakan,
dan evolusi. Tumbuhan menghasilkan oksigen dan menyaring polutan udara,
memberikan mutu udara yang diperukan untuk pernafasan manusia serta
makhluk hidup lainnya. Proses mikroorganisme tanah memperbaiki kondisi
kimiawi dan biologis tanah, struktur tanah serta kesuburan tanah secara umum,
serta proses-proses lainnya mendukung kehidupan manusia dalam hal
memberikan kualitas kehidupan yang lebih baik.

Keanekaragaman hayati menentukan kelestarian sumber daya ini, dan cara


masyarakat mengelolanya akan menentukan produktivitas sumber daya yang
penting ini dan kelestarian fungsi-fungsi ekologisnya. Kegiatan manusia telah
membantu terciptanya keanekaragaman jenis dan plasma nutfah, dan telah
meningkatkan komunitas hayati di dalam lingkungan yang tertentu melalui praktik
pengelolaan sumber daya dan melalui domestikasi tumbuhan dan satwa. Disisi
lain manusia juga telah menyebabkan menurunnya mutu keanekaragaman hayati
beserta fungsi-fungsi ekologis yang di hasilkannya. Menurunnya mutu
keanekaragaman hayati ini dapat dilihat dari laju kepunahan jenis dan viabilitas
jenis-jenis yang masih bertahan.

Penerapan bioteknologi di bidang lingkungan atau yang disebut grey


biotechnology, dapat dimanfaatkan untuk menangani pencemaran lingkungan
baik pencemaran yang terjadi di tanah, air, udara, ataupun sedimen. Melalui
pemilihan mikroorganisme dan metodologi yang tepat, pencemaran lingkungan
dapat diatasi. Selain ramah terhadap lingkungan, grey biotechnology juga relatif
lebih murah daripada menggunakan bahan kimia.

Manfaat keragaman hayati bagi lingkungan, antara lain:

1. Meningkatkan produktivitas ekosistem masing-masing spesies. Tidak peduli


seberapa kecil, semua memiliki peran penting dalam ekosistem tersebut.
Contohnya, banyak jumlah spesies tanaman yang memiliki potensi sebagai
obat-obatan, mengurangi dampak perubahan iklim, dan sumber makanan.
2. Keanekaragaman spesies yang besar menjamin keberlanjutan alam untuk
mendukung semua bentuk kehidupan ekosistem. Manfaat lainnya ialah
berperan menurunkan risiko berbagai bencana alam, seperti pohon bakau
dalam mencegah abrasi dan tsunami.
3. Ekosistem hutan hujan Indonesia kaya akan keragaman spesies. Hilangnya
hutan bakau akan berdampak negatif karena itu sama saja menghilangkan
manfaat hutan bakau.
4. Keragaman hayati yang baik menyediakan sejumlah layanan jasa lingkungan
alam bagi manusia. Hal ini meliputi perlindungan sumber daya air,
perlindungan tanah dari longsor dan banjir, penyimpanan nutrisi (unsur
hara).
5. Sumber daya hayati berperan menyerap zat pencemar lingkungan seperti
CO2, menjaga stabilitas iklim, menjaga keseimbangan ekosistem.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Makalah ini telah membahas pentingnya pemahaman tentang prinsip-prinsip
biologi dalam konteks isu lingkungan. Dalam perjalanan diskusi, kita menyadari
bahwa biologi memiliki peranan penting dalam memahami, menjelaskan, dan
mengatasi masalah-masalah lingkungan seperti perubahan iklim, keanekaragaman
hayati, dan polusi.

Melalui pemahaman tentang ekosistem, interaksi antar organisme, dan dampak


aktivitas manusia pada lingkungan, kita dapat mengembangkan solusi yang lebih
baik untuk melindungi planet ini. Biologi memberikan dasar bagi pemahaman kita
tentang bagaimana organisme hidup dan berinteraksi dengan lingkungannya, dan
hal ini sangat relevan dalam menghadapi tantangan lingkungan global saat ini.

Kita harus terus mendukung penelitian biologi, upaya konservasi, dan tindakan
berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan melindungi planet kita
untuk generasi mendatang. Dengan demikian, peranan biologi dalam isu
lingkungan sangatlah krusial dan harus terus dihargai serta diterapkan dalam
upaya kita untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.

3.2 Saran
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari tulisan
maupun bahasan yang kami sajikan, oleh karena itu mohon diberikan sarannya
agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi, dan semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi kita semua, dan menjadi wawasan kita dalam
memahami paragraf.

Bagi yang ingin melanjutkan atau mengambil makalah ini dengan mohon
ditambahkan daftar pustaka serta daftar penulis sebagai bentuk apresiasi.
Penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu kami sebagai
penulis terbuka untuk adanya saran maupun kritik.
DAFTAR PUSTAKA
Kesehatan manusia terkait faktor lingkungan, pencegahan menyakit zoonotik
terhadap manusia dan menjaga kesehatan ekosistem
https://departemenperkesling.fk.ugm.ac.id/seminar-rabuan-one-health-
mengeksplorasi-keterkaitan-perdagangan-satwa-liar-resistensi-antimikroba-dan-
kesehatan-manusia/

https://web.mei.edu/locs?
FilesData=Peranan+Vektor+Sebagai+Penular+Penyakit+Zoonosis.pdf&docid=R32x
530

https://www.fao.org/3/ca5749id/ca5749id.pdf

http://siakpel.bppsdmk.kemkes.go.id:8102/akreditasi_kurikulum/
modul_220124011228cc17c5c7738680c17c9503adfd1867c6.pdf

https://www.fao.org/3/CA1086ID/ca1086id.pdf

http://pojokiklim.menlhk.go.id/read/konsep-one-health-dalam-pengendalian-
penyakit

Peran penting ilmu Biologi dalam pemahaman, pemeliharaan, dan penyelesaian


isu-isu lingkungan global https://pendidikankarakter.org/peranan-biologi-dalam-
bidang-pengelolaan-lingkungan-hidup/

Konsep ekologi, keanekaragaman hayati, dan bioteknologi


http://perpustakaan.menlhk.go.id/pustaka/home/index.php?
page=ebook&code=ka&view=yes&id=1#:~:text=Fungsi%20ekologis
%20keanekaragaman%20hayati%20berkaitan,manusia%20serta%20makhlluk
%20hidup%20lainnya

https://www.itb.ac.id/news/read/57565/home/bioteknologi-untuk-solusi-
pencemaran-lingkungan-akibat-tumpahan-minyak

https://www.bola.com/ragam/read/4525528/pengertian-keanekaragaman-hayati-
tingkatan-manfaatnya-bagi-manusia-dan-lingkungan

Anda mungkin juga menyukai