Suherni (1911060216)
PENDIDIKAN BIOLOGI
2020/2021
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpah dan rahmat-Nya kami
mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah
Sejarah Peradaban Islam.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar.......................................................................................ii
Daftar Isi..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian ekologi...............................................................................3
B. Pembagian ekologi..............................................................................5
C. Ruang lingkup ekologi........................................................................6
D. Pengertian ekosistem...........................................................................7
E. Ruang lingkup ekosistem....................................................................8
F. Kerusakan...........................................................................................17
G. Pengendalian.......................................................................................20
A. Kesimpulan..........................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari ekologi dan ekosistem ?
2. Apa saja ruang lingkup ekologi dan ekosistem ?
3. Bagiamana kerusakan dan penanggulangan ekologi dan ekosistem ?
1
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui pengertian dari ekologi dan ekosistem ?
2. Mengetahui ruang lingkup ekologi dan ekosistem ?
3. Mengetahui kerusakan dan penanggulangan ekologi dan ekosistem ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ekologi
Ekologi berasal dari bahasa Yunani “Oikos” yang berarti rumah atau
tempat hidup, dan “logos” yang berarti ilmu. Secara harfiyah Ekologi adalah
pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap
lingkungannya. Ekologi merupakan ilmu pengetahuan tentang hubungan antara
organisme dan lingkungannya. Atau ilmu yang mempelajari pengaruh faktor
lingkungan terhadap jasad hidup. Ada juga yang mngatakan bahwa ekologi
adalah suatu ilmu yang mencoba mempelajari hubungan antara tumbuhan,
binatang, dan manusia dengan lingkungannya di mana mereka hidup, bagaimana
kehidupannya, dan mengapa berada di tempat tersebut.
1
Sofyan Anwar Mufid, Islam dan Ekologi Manusia, Bandung, Nuansa, 2010, hlm.7
manusia terhadap penggunaan energi dan bahan baku yang tidak dapat
diperbaharui. Kondisi ini terutama terjadi di negara yang sedang berkembang di
mana tingkat ekonomi dan penguasaan teknologinya masih rendah.2
B. Pembagian Ekologi
Ekologi masa kini menjadi sangat luas cakupannya, namun dapat
digolongkan menurut bebagai pedekatan, yakni :
a. Pembagian menurut bidang kajian.
Autekologi, yaitu ekologi yang beinteraksi dengan
lingkungannya. Biasanya ditekankan diantaranya pada aspek siklus hidup,
adaptasi tehadap lingkungan, sifat parasitis atau non-parasitis. Sebagai
contoh seseorang hanya mengkaji seluk beluk ekologi orang utan (Pongo
pygmeaus) dialam asli.
Sinekologi, yaitu ekologi yang mengkaji berbagai kelompok
individu sebagai suatu kesatuan yang saling berinteraksi dalam suatu
daerah tetentu. Dalam hal ini kita temukan istilah seperti: ekologi spesies,
ekologi populasi, dan ekologi komunitas.
5
c. Pembagian menurut taksonomi
Pembagian ekologi sesuai dengan sistematika makhluk hidup,
misalnya:
1) Ekologi tumbuhan
2) Ekologi hewan dan yang lebih khusus lagi :
a) Ekologi serangga
b) Ekologi burung
c) Ekologi ikan3
1. Protoplasma adalah zat hisup dalam sel dan tediri atas senyawa organic
yang kompleks, sepeti lemamk, protein dan karbohidrat.
2. Sel adalah satuan dasar yang tediri dari suatu organism yang tediri atas
protoplasma dan inti yang tekakndung dalam membrane. Membrane
merupakan komponen yang menjadi pemisah dari satuan daasar lainnya.
3. Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama,
misalnya jaringan otot.
4. Organ atau alat tubuh merupakan bagian dari suatu organisme yang
mempunyai fungsi tertentu, misalnya kaki atau telinga pada hewan dan
daun atau akar pada tumbuhan.
5. Sistem organ adalah keja sama antara struktur dan fungsi yang harmonis,
seperti kerja sama antara mata dan telinga, antara mata dan tangan dan
antara hidung dengan tangan.
6. Organisme suatu benda hidup, jasad hidup datu makhluk hidup.
3
Susanto, EKOLOGI: konservasi sumberdaya hayati, purwokerto, UM perwokerto press,
2017, hal 6-7
7. Populasi adalah kelompok organisme yang sejenis yang hidup dan
beranak pada suatu daerah tertentu. Contohnya populais rusa dipulau
Jawa, populasi banteng di Ujung Kulon, populasi ayam kampong di Jawa
Barat.
8. Komunitas adalah semua populasi dari berbagai jrnis organisme yan
menempati suatu daerah tertentu. Didaerah tesebut setiap populasi
berinteraksi satu dengan lainnya. Misalnya populasi rusa berinteaksi
dengan populasi harimau dipopulasi rusa berinteraksi dengan populasi
harimau di Pulau Sumatra.
9. Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara
segenap unsure lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem
merupakan hubungan timbale balik yang kompleks antara makhluk hidup
dengan lingkungannya, baik yang hidup maupun tak hidup (tanah, air,
udara, atau kimia fisik) yang secara bersama-sama membentuk suatu
sistem ekologi.
10. Biosfer adalah lapisan bumi tempat ekosistem beoprasi. Lapisan biosfer
kira kira 9000m diatas permukaan bumi, beberapa ribu meter dibawah
permukaan laut.4
D. Pengertian Ekosistem
Ekosistem (ecosystem) yaitu total semua organisme yang hidup didalam
batas-batas ekosistem dan semua faktor abiotik yang beinteaksi dengan
organisme. Suatu ekosistem dapat mencakupp area yang luas, misalnya hutan,
atau mikrokosmos, sepeti ruang dibawah batang kayu yang tumbang atau
kolam kecil.5
4
Suyud Warno Utomo, Sutriyono, Reda Rizal, Pengertian, ruang lingkup ekologi dan
ekosistem, Jakarta, modul, 2012 hal 4-5
5
Neil A Campbell dan Jane b. Rece, BIOLOGI edisi 8 jilid 3, jakarta, penerbit erlangga,
2008, hal 406
Pada ekosistem, setiap organisme mempunyai suatu peranan, ada yang
berperan sebagai produsen, konsumen ataupun dekomposer.. Ekosistem
merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun yang
beragam. Ekosistem terbentuk oleh komponen hidup ,dan tidak hidup di suatu
tempat serta Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran suatu spesies dalam
ekosistem ditentukan oleh tingkat ketersediaan sumber daya serta kondisi
faktor kimiawi dan fisis yang harus berada dalam kisaran yang dapat
ditoleransi oleh spesies tersebut, inilah yang disebut dengan hukum toleransi.
Misalnya: Panda memiliki toleransi yang luas terhadap suhu, namun memiliki
toleransi yang sempit terhadap makanannya, yaitu bambu.Dengan demikian,
panda dapat hidup di ekosistem dengan kondisi apapun asalkan dalam
ekosistem tersebut terdapat bambu sebagai sumber makanannya. Berbeda
dengan makhluk hidup yang lain, manusia dapat memperlebar kisaran
toleransinya karena kemampuannya untuk berpikir, mengembangkan
teknologi dan memanipulasi alam.
1. Komponen biotik
c. Pengurai
Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan
organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai disebut juga
konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran
lebih besar. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian
tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat
digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai adalah bakteri
dan jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan
pengurai yang memakan sisa-sisa bahan organik, contohnya adalah kutu
kayu. Tipe dekomposisi ada tiga, yaitu:
1) Aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan
2) Anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima
elektron /oksidan
3) Fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga
sebagai penerima elektron. komponen tersebut berada pada suatu
tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan ekosistem yang
teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri
dari ikan sebagai komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai
komponen autotrof, plankton yang terapung di air sebagai komponen
pengurai, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air,
pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air.
Pengurai disebut juga redusen adalah jasad renik yang dapat menguraikan
makhluk lain menjadi zat hara.
Contoh : bakteri dan jamur.67
2. Komponen abiotik
Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia
yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan,
atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik
bervariasi dalam ruang dan waktunya. Komponen abiotik dapat berupa
bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang memengaruhi
distribusi organisme.
6
Netty Demak H. Sitanggang, “Peningkatan Hasil Belajar Ekosistem Melalui Penggunaan
Laboratorium Alam”, Jurnal Formatif 5(2): 156-167, ISSN: 2088-351X, 2015, hal 159
7
Neil A Campbell dan Jane b. Rece, BIOLOGI edisi 8 jilid 3, jakarta, penerbit erlangga,
2008, hal 331
b. Air, Persediaan air dipermukaan tanah akan mempengaruhi
kehidupan tumbuhan dan hewan. Hal-hal penting pada air yang
mempengaruhi kehidupan makhluk hidup adalah suhu air, kadar
mineral air, salinitas, arus air, penguapan, dan kedalaman air.
c. Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas yang
berbentuk atmosfer yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen,
karbondioksida, dan nitrogen merupakan gas yang paling penting
bagi kehidupan makhluk hidup.
d. Cahaya matahari, Cahaya matahari merupakan sumber energi
utama bagi kehidupan dibumi ini. Salah satunya sebagai faktor
utama yang diperlukan dalam proses fotosintesis.
e. Suhu atau temperature, setiap makhluk hidup memerlukan suhu
yang optimal untuk kegiatan metabolisme dan
perkembangbiakannya.
f. Salinitas, kadar garam air di lingkungan mempengaruhi
keseimbangan air organism melalui osmosis.8
Pada dasarnya di Indonesia terdapat empat kelompok ekosistem utama, yaitu (1)
ekosistem bahari, (2) ekosistem darat alami, (3) ekosistem suksesi, dan (4)
ekosistem buatan.
8
Neil A Campbell dan Jane b. Rece, BIOLOGI edisi 8 jilid 3, jakarta, penerbit erlangga,
2008, hal 332-333
Hutan hujan tropis terdapat di daerah tropik dan subtropik. Ciri-
cirinya adalah curah hujan 200-225 cm per tahun. Spesies pepohonan
relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya
tergantung letak geografisnya.
b. Hutan Magrove
Hutan rawa terbentuk karena keadaan tanah yang sangat basah. Rawa
Sfagnum merupakan rawa yang terbentuk di daerah yang beriklim sedang.
Jenis-jenis rawa yang lain terbentuk bukan karena keadaan iklim, tetapi
karena keadaan air dalam tanah yang berlebihan. Hutan-hutan rawa yang
terbesar di pantai-pantai di kepulauan Indonesia seperti Kalimantan
Selatan, Sumatra Selatan, dan delta sungai Citaduy serta rawa penting di
Jawa Tengah. Vegetasi yang dominan adalah enceng gondok, teratai,
pohon, bungur, dan dadap. Pohon-pohon yang tumbuh disini tinggi kurus
dan tidak berdaun lebat. Keanekaragaman hewan sangat rendah hanya
ditemukan babi hutan, macam-macam ulat air, ikan-ikan dan burung
pencakar ular.
d. Sabana
e. Padang Rumput
g. Hutan Gugur
h. Taiga
i. Tundra
a. Bendungan
b. Hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus
c. agroekosistem berupa sawah tadah hujan
d. sawah irigasi
e. Perkebunan sawit
f. Ekosistem pemukiman seperti kota dan desa10
1. Lingkaran Energi
Sesuai dengan azas pertama dari azas dasar ilmu lingkungan, yaitu semua
energi yang memasuki sebuah organisme hidup atau populasi atau ekosistem
dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan. Energi dapat
diubah dari suatu bentuk ke bentuk yang lainnya tetapi tidak dapat hilang,
dihancurkan, atau diciptakan.
10
Djohar maknun.ekologi populasi,komunitas,ekosistem mewujudkan kampus hijau
asri,islami dan alamiah. Cirebon. Nurjayati Press. 2017. Hal 127-130
17
Rantai makanan sisa (detritus food chain) Bahan mati mikroorganisme
(detrivora = organisme pemakan sisa) predator.
2. Rantai Makanan
F. Kerusakan
11
Djohar maknun.ekologi populasi,komunitas,ekosistem mewujudkan kampus hijau
asri,islami dan alamiah. Cirebon. Nurjayati Press. 2017. Hal 63-65
18
Kegiatan manusia dan bencana alam dapat menyebabkan
perubahan suatu ekosistem. Bencana alam, seperti letusan gunung berapi
dan gempa bumi merupakan sesuatu yang berada di luar kendali manusia.
Namun kegiatan manusia, seperti tindakan pencemaran dan eksploitasi
yang berlebihan terhadap sumber daya alam, secara langsung atau tidak
langsung akan mengakibatkan terjadinya perubahan ekosistem. Perusakan
terhadap habitat suatu komunitas akan secara langsung mengubah
ekosistem pada habitat tersebut.
a. Temperatur
b. Transpirasi
c. Turbiditas/kekeruhan
d. Arus
e. Gas terlarus dalam air
f. Oksigen terlarut (Dissolved Oksigen/DO)
g. Karbondioksida terlarut
h. Garam biogenik dalam air
i. Na dan K
j. Kalsium dan Magnesium
k. Fosfor
l. Konveksi air
Hewan dan unggas yang meminum air sungai yang tercemar tersebut mati
atau menghasikan keturunan yang cacat.
Aktivitas manusia yang kini mendominasi sebagian besar siklus unsure kimia
dibumi :
1. Pengayaan nutrient
2. Hujan asam
3. Toksin dilingkungan
4. Efek rumah kaca
5. Pemanasan global
6. Deplesi ozon di atmosfir.13
12
Djohar maknun.ekologi populasi,komunitas,ekosistem mewujudkan kampus hijau
asri,islami dan alamiah. Cirebon. Nurjayati Press. 2017. Hal 53-54
13
Neil A Campbell dan Jane b. Rece. BIOLOGI edisi 8 jilid 3. Jakarta. penerbit
erlangga.2008. hal 421-428
G. PENGENDALIAN
Pengendalian secara biologi lingkungan kimia, Organisme menyesuaikan
diri dengan lingkungan fisik (xerophyt, halophyt, dan hidrophyt), akan tetapi
organisme juga dapat membuat lingkungan geokimia menyesuaikan terhadap
kebutuhan biologisnya. Dengan kata lain, organisme dapat mempengaruhi
lingkungannya. Misalnya tumbuhan dapat mempengaruhi tanah tempat
tumbuhnya, Coelenterata dapat membentuk batu karang yang mempengaruhi
lingkungan, juga manusia dapat mengubah ligkungan demi kepentingan
dirinya.
Produksi dan dekomposisi di alam selalu terjadi proses produksi sebagai
hasil fotositesa dari organisme produsen. Sebagai gambaran dapat disebutkan
bahea hasil fotosintesa pertahun dapat mencapai 1017 gram. Disamping ada
proses produksi di alam, juga selalu terjadi proses dekomposisi. Ada tiga
tahapan tahapan proses dekomposisi, yaitu :
1. Pembentukan butiran kecil sisa-sisa oleh aksi biologi.
2. Produksi humus dan pelepasan zat organik yang larut oleh saprotroph
3. Mineralisasi humus. Dalam proses ini, bakteri penting dalam
penghancuran daging, sedangkan jamur penting dalam proses kayu jika
organisme besar mati (termasuk tanaman) akan menjadi habitat khusus
mikroorganisme dan dipecahkan oleh detrivora misalnya serangga)
menjadi detritus. Meskipun serangga tidak makan selulosa akan tetapi
membantuk penguraiannya karena:
a) . Memecah kayu menjadi kecil-kecil sehingga mudah dimakan.
b) Menghasilkan faktor tumbuh (growth faktor).
Dengan memakan, bakteri mempertahankan populasi bakteri alam
keadaan fase log, yaitu di mana perkembangan bakteri sangat
cepat. Beberapa detrivora adalah Coprophagus, yaitu pemakan
pelet kotoran setelah pelet diperkaya oleh mikroba, misalnya
popilus (sjenis kumbang) yang hidup pada kayu membusuk
mempergunakan saluran rumahnya sebagai rumah luar di mana
pelet kotoran dan kunyahan kayu yang diperkaya oleh jamur
dimakan lagi sehingga mempercepat pembusukan kayu.
Coprophagus dalam hal ini melibatkan kerja sama insekta dan
jamur dan memungkinkan kumbang (beetle) memanfaatkan energi
kayu dan mempercepat pembusukan kayu. Zat organik hasil
pebusukan mempunyai pengaruh khusus terhadap pertumbuhan
organisme lain dalam ekosistem.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1) Ekologi merupakan ilmu pengetahuan tentang hubungan antara organisme
dan lingkungannya. Atau ilmu yang mempelajari pengaruh faktor
lingkungan terhadap jasad hidup. Ada juga yang mngatakan bahwa ekologi
adalah suatu ilmu yang mencoba mempelajari hubungan antara tumbuhan,
binatang, dan manusia dengan lingkungannya di mana mereka hidup,
bagaimana kehidupannya, dan mengapa berada di tempat tersebut.