Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SPEKTRUM / LEVEL ORGANISASI EKOLOGI

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekologi

Yang dibimbing oleh Dr. Drs. Fatchur Rohman, M.Si dan Dr. Vivi Novianti, M.Si

Disusun oleh :

Off C/2016 kelompok 10

Dini Febrianti S (160341606100)

Khoirotul Ainiyah (160341606076)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI

Februari 2018
KATA PENGANTAR

Dengan rahmat dan puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena
berkat, rahmat, dan karunia-Nya makalah Ekologi mengenai materi spectrum/level organisasi
ekologi dapat diselesaikan tepat waktu.

Besar harapan penyusun dalam pembuatan makalah ini dapat membantu mahasiswa
mempelajari, memberikan wawasan dan pegetahuan tentang materi ini. Makalah ini dapat
terselesaikan tidak lepas karena bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang dengan tulus
dan sabar memberikan sumbangan baik berupa ide, materi pembahasan dan juga bantuan
lainnya yang tidak dapat dijelaskan satu persatu. Oleh karena itu penyusun ingin
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Drs. Fatchur Rohman, M.Si dan Ibu Dr. Vivi
Novianti, M.Si selaku dosen kami.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati, segala kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan penyusun demi menyempurnakan makalah ini. Semoga karya ini dapat
memberikan suatu manfaat bagi pembaca dan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan
Makalah Ekologi ini.

Malang, 5 Februari 2018

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ekologi memiliki perkembangan yang berangsur-angsur sepanjang sejarah. Namun


sejarah perkembangannya kurang begitu jelas. Catatan Hipocratus, Aristoteles, dan filosof
lainnya merupakan naskah-naskah kuno yang berisi rujukan tentang masalah-masalah
ekologi. Dimulai pada abad ke- 16 dan ke- 17 yang timbul dari natural history dan kemudian
berkembang menjadi satu ilmu sistematik, analitik dan obyektif mengenai hubungan
hubungan organisme dan lingkungan yaitu ekologi.
Sejak tahun 1900, ekologi diakui sebagai ilmu dan berkembang terus dengan cepat.
Apalagi disaat dunia sangat peka dengan masalah lingkungan dalam mengadakan dan
memelihara mutu peradapan manusia. Ekologi merupakan cabang ilmu yang mendasarinya
dan selalu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
Tidak ada satu ilmu pun yang dapat mengabaikan ekologi. Hal ini dimulai sejak
timbulnya kesadaran lingkungan di seluruh dunia mulai tahun 1968, dituntutnya kesadaran
lingkungan bagi setiap orang antara lain tentang penghematan sumber daya, penghematan
energy, masalah pencemaran dan lain sebagainya. Dasar dari ekologi adalah organisasi
kehidupan yang terdapat di dalamnya. Yang termasuk dalam organisasi kehidupan adalah
individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma, dan biosfer/ekosfer (Irwan, 1992).

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa pengertian ekologi?

1.2.2 Apa saja ruang lingkup ekologi?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian ekologi.

1.3.2 Untuk mengetahui ruang lingkup ekologi.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ekologi

Ekologi berasal dari bahasa Yunani “Oikos” yang berarti rumah atau tempat hidup,
dan “logos” yang berarti ilmu. Secara harfiyah Ekologi adalah pengkajian hubungan
organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap lingkungannya. Ekologi merupakan
ilmu pengetahuan tentang hubungan antara organisme dan lingkungannya atau ilmu yang
mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap jasad hidup. Ada juga yang mengatakan
bahwa ekologi adalah suatu ilmu yang mencoba mempelajari hubungan antara tumbuhan,
binatang, dan manusia dengan lingkungannya di mana mereka hidup, bagaimana
kehidupannya, dan mengapa berada di tempat tersebut.
Ekologi merupakan salah satu cabang biologi yang hanya mempelajari apa yang ada
dan apa yang terjadi di alam dengan tidak melakukan percobaan. Tetapi biasanya ekologi
didevinisikan sebagi pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok-kelompok
organisme terhadap lingkungannya, atau ilmu hubungan timbal-balik antara organisme-
organisme hidup dan lingkungannya. Sebab ekologi memperhatikan terutama biologi
“golongan-golongan” organisme dan dengan proses-proses fungsional di daratan dan air
adalah lebih tetap berhubungan dengan upaya mutakhir untuk mendevinisikan ekologi
sebagai pengkajian struktur dan fungsi alam, telah dipahami bahwa manusia merupakan
bagian dari pada alam. Menurut Odum (1971) ekologi mutakhir adalah suatu studi yang
mempelajari struktur dan fungsi ekosistem atau alam di mana manusia adalah bagian dari
alam. Struktur di sini menunjukan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat
tertentu termasuk kerapatan atau kepadatan, biomas, penyebaran potensi unsur-unsur hara
(materi), energi, faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang mencirikan sistem tersebut.
Sedangkan fungsinya menggambarkan sebab-akibat yang terjadi dalam sistem. Jadi pokok
utama ekologi adalah mencari pengertian bagaimana fungsi organisme di alam.
Jelaslah bahwa ekologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup dalam rumah
tangganya atau ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara makhluk
hidup sesamanya dan dengan komponen di sekitarnya. Dengan demikian seorang ahli ekologi
juga menaruh minat kepada manusia, sebab manusia merupakan spesies lain (makhluk hidup)
dalam kehidupan di biosfer (tempat hidup) secara keseluruhan. Selanjutnya dengan adanya
gerakan kesadaran lingkungan di negara maju sejak tahun 1968 sedangkan di Indonesia sejak
tahun 1972, di mana setiap orang mulai memikirkan masalah pencemaran, daerah-daerah
alami, hutan, perkembangan penduduk, masalah makanan, penggunaan energi, kenaikan suhu
bumi karena efek rumah kaca atau pemanasan global, ozon berlubang dan lainnya telah
memberikan efek yang mendalam atas teori ekologi. Ekologi merupakan disiplin baru dari
Biologi yang merupakan mata rantai fisik dan proses biologi serta bentuk-bentuk yang
menjembatani antara ilmu alam dan ilmu sosial.

2.2 Ruang Lingkup Ekologi


Organisasi kehidupan sesuai dengan tinjauan ekologi dimulai dari protoplasma, sel,
jaringan, organ, sistem organ, organisme, populasi, komunitas, ekosistem, sampai
bioma/biosfer. Organisme adalah makhluk hidup yang memiliki sistem organ. Makhluk hidup
dipandang dari segi fisiologi dan tingkah laku, sedagkan organisme. Menurut Dwidjoseputro
(1994) dalam Saraswanto 2015 bila dipandang dari segi anatominya adalah individu.
Kumpulan individu sejenis yang menempati wilayah tertentu dalam sewaktu-waktu disebut
populasi.

Gambar 1 Individu-populasi-komunitas-ekosistem (sumber: https://novianggrayni.files.wordpress.com/2015/03/2-


organisasi-kehidupan.pdf)

2.2.1 Spesies

Individu merupakan organisme yang tersusun oleh kumpulan system organ.


Kumpulan sistem organ tersebut membentuk individu. Adanya berbagai sistem organ yang
memiliki fungsi berbeda, membuat suatu individu mampu melakukan fungsi hidupnya
dengan baik. Contoh organisasi kehidupan tingkat individu adalah seekor kucing, seekor
ular, dan seorang manusia. Sedangkan menurut Dwidjoseputro (1994) dalam Saraswanto
2015 individu adalah makhluk hidup dipandang dari segi fisiologi dan tingkah laku, sedagkan
organisme bila dipandang dari segi anatominya. Spesies adalah sekelompok individu yang
secara genetik terkait dan dapat berkembang biak untuk menghasilkan keturunan agar tidak
punah.
Seekor ayam adalah individu, seekor semut dan seekor belalang juga individu, begitu
juga dengan sebatang pohon mangga. Kadang-kadang sulit untuk menentukan individu dari
kelompok organisme, misalnya memisahkan individu rumput dari lapangan rumput atau
individu bambu dari serumpun bambu, tetapi kita dapat mengamati dengan jelas setiap jenis
individu dan kita dapat menghitung banyaknya individu dalam kelompoknya. Individu selalu
bersifat tunggal. Setiap individu tidak dapat hidup menyendiri, tetapi harus hidup bersama-
sama dengan individu sejenis atau yang tidak sejenis. (Saraswanto, 2015)

2.2.2 Populasi
Kelompok individu-individu sejenis membentuk satuan yang disebut populasi, yang
disebut sejenis yaitu mempunyai persamaan sifat morfologi dan fisiologi yang dapat
mengadakan perkawinan secara alamiah menghasilkan keturunan yang subur (fertil), jenis-
jenis yang sama dalam bahasa latin disebut spesies. Seluruh umat manusia itu merupakan satu
spesies yang nama ilmiahnya homo sapiens. Jadi definisi populasi adalah kumpulan individu
sejenis yang menempati wilayah tertentu dalam sewaktu-waktu. Sifat-sifat dari populasi
adalah :
1. Memiliki kepadatan (densitas). Kerapatan populasi adalah besar populasi dalam
hubungannya dengan satuan ruangannya. Pengaruh populasi terhadap komunitas dan
ekosistem tergantung kepada jenis organisme itu dan kerapatan populasi organisme
tersebut. Kerapatan populasi dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Kerapatan kotor : yaitu
jumlah per satuan areal keseluruhan, 2. Kerapatan jenis yaitu jumlah per satuan
ruangan habitat. Kerapatan ini sering dipakai untuk mengetahui apakah populasi
sedang berubah.
2. Natalitas (kelahiran) adalah kemampuan yang inhern suatu populasi untuk
bertambah.natalitas menyatakan adanya pertambahan populasi.
3. Mortalitas (kematian) merupakan kematian individu-individu pada populasi.
Mortalitas dan lingkungan beragam atau tidak sama. Perluasan populasi dapat
dilakukan dengan 3 bentuk yaitu :
a. Emigrasi yaitu gerakan keluar atau kepergian individu keluar dati batas-batas
tertentu.
b. Imigrasi adalah gerakan ke dalam tempat populasi baru sehingga populasinya
bertambah.
c. Migrasi yaitu berangkat an farang (kembali) secara periodik
4. Penyebaran umur merupakan sifat penting yang mempengaruhi natalitas dan
mortalitas.
5. Potensi biotik
6. Dispersi
7. Pertumbuhan dan perkembangan
8. Sifat genetic yang langsung berhubungan dengan ekologinya yaitu: beradaptasi,
keserasian reproduktif, dan ketahanan
Beberapa populasi organisme yang hidup bersama-sama pada suatu waktu menempati
wilayah tertentu disebut komunitas. Suatu komunitas terikat pada suatu unit oleh saling
ketergantungan anggota-anggotanya, merupakan unit fungsional dan mempunyai struktur
yang pasti. Suatu komunitas terdiri dari semua organisme yang menempati suatu daerah
tertentu yang merupakan kumpulan populasi dari spesies yang berbeda (Campbell, 2004).
Jadi beberapa macam tumbuhan dan hewan yang pada suatu waktu yang menempati tempat
sama merupakan suatu komunitas.
Setiap individu organisme menempati suatu tempat hidup dialam yang disebut habitat,
suatu organisme mungkin menjadikan organisme lain sebagai habitat tempat tinggalnya,
seperti cacing perut yang hidup diusus hewan atau manusia. Jamur tumbuh ditempat lembab
dan kurang cahaya matahari, enceng gondog tumbuh diperairan yang terkena cahaya
matahari, ular hidup disemak-semak dan sebagainya.
2.2.3 Komunitas
Komunitas adalah kelompok populasi yang berada bersama-sama dalam tempat dan
waktu tertentu. Tingkatannya tergantung pada skala yang kita tetapkan. Kita dapat
menggunakan komunitas untuk menunjukkan semua benda yang hidup di dalam suatu
ekosistem ,atau kita dapat membatasi perhatian kita hanya pada komunitas burung, atau
komunitas tanaman dan sebagainya.

Di alam terdapat bermacam-macam komunitas yang secara garis besar dapat dibagi
dalam dua bagian yaitu :

1. Komunitas akuatik, komunitas ini misalnya yang terdapat di laut, di danau, di sungai,
di parit atau di kolam.

2. Komunitas terrestrial, yaitu kelompok organisme yang terdapat di pekarangan, di


hutan, di padang rumput, di padang pasir, dll. (Djamal, 2003: 42)

2.2.4 Ekosistem

Ekosistem adalah semua organisme hidup ( semua populasi ),dan semua aspek yang
mendukung keberadaan mahluk hidup. Sebuah ekosistem terdiri dari faktor biotik dan
abiotik. Ekosistem dibagi menjadi 2 kelompok yaitu :

1. Ekosistem buatan

Komponen-komponen kurang lengkap, memerlukan subsiti energy, memerlukan


perawatan. Ekosistem buatan lebih rentan terhadap perubahan.

2. Ekosistem alami

Komponennya lebih lengkap, tidak memerluka CD, karena dapat memelihara dan
memenuhi sendiri.

Ekosistem dilihat dari struktur penyusunannya, terdiri atas 5 komponen yaitu:


1. Bahan tak hidup (faktor-faktor abiotik, yaitu komponen fisik dan kimia yang utama
misalnya suhu, air, udara, cahaya matahari, angin, batu, dan tanah).
2. Produsen, yaitu organisme autrotof, umumnya tumbuhan berklorofil yang mensistesis
makanan dari bahan an organik. Dalam sistem ini tumbuhan sebagai penghasil
makanan atau produsen.
3. Konsumen yaitu organisme heterotof, misalnya hewan pemakan tumbuhan disebut
herbivora dan hewan pemakan hewan lain disebut karnivora. Kita mengenal
konsumen tingkat pertama, konsumen tingkat kedua, konsumen tingkat ketiga, dan
konsumen tingkat keempat. Kalau kita mengambil contoh rumput sebagai produsen,
maka belalang yang memakan rumput sebagai konsumen tingkat I, Burung pemakan
belalang sebagai konsumen tingkat II, jika burung ini dimakan oleh burung elang,
maka burung elang sebagai konsumen tingkat ke III, den seterusnya.
4. Pengurai perombak, atau “decomposer” yaitu organisme heterotrof yang menguraikan
bahan organik berasal dari organisme mati. Bakteri dan jamur termasuk dalam
kelompok ini.
5. Detritus atau detritivor, heterotrof lain yang memakan partikel-partikel organik dari
remukan jaringan tumbuhan atu hewan yang melapuk, misalnya cacing tanah, siput
dan teripang. (Saraswanto, 2015)

1.2.5 Biosfer

Biosfer adalah tingkatan organisasi biologi yang mencakup semua kehidupan di bumi
dan terdapat interaksi antara lingkungan secara kesuluruhan. Biosfer meliputi atmosfer
hingga ketinggian beberapa kilometer, daratan termasuk bebatuan yang mengandung air
yang berada paling tidak 1500 meter di bawah tanah, danau dan aliran sungai, gua, dan lautan
hingga kedalaman beberapa kilometer. Penentu penting persebaran organisme dalam biosfer
meliputi iklim dan faktor abiotic. Faktor abiotic terdiri dari suhu, air, cahaya, angin, tanah,
dll.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Ekologi adalah pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme


terhadap lingkungannya. Ruang lingkup ekologi terdiri dari individu, populasi dan ekosistem,
komunitas. Individu merupakan organisme yang tersusun oleh kumpulan system organ.
Kumpulan sistem organ tersebut membentuk individu. Adanya berbagai sistem organ yang
memiliki fungsi berbeda, membuat suatu individu mampu melakukan fungsi hidupnya
dengan baik. Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang menempati wilayah tertentu
dalam sewaktu-waktu. Ekosistem terbagi menjadi dua, ekosistem alami dan ekosistem
buatan. Menurut habitatnya, komunitas terbagi menjadi dua, komunitas terrestrial dan
akuatik. Biosfer adalah tingkatan organisasi biologi yang mencakup semua kehidupan di
bumi dan terdapat interaksi antara lingkungan secara kesuluruhan.

Saran

Dalam pembuatan makalah level organisasi ekologi ini, membutuhkan referensi yang
tepat agar materi yang disampaikan melalui makalah ini dapat tersampaikan dengan
tepat. Diharapkan setelah membaca makalah ini, pembaca dapat mengetahui pengertian
ekologi serta mampu mengetahui ruang lingkup didalam ekologi.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A., Reece, J.B., dan Nitchel, L.G. 2004. Biologi: Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta :
Erlangga.
Djamalirwa. 2003. Prinsip-Prinsip Ekologi dan Organisasi Ekosistem Komunitas dan
Lingkungan. Jakarta : Bumi Aksara.

Irwan, C.,D.,I. 1993. Ekosistem Komunitas dan Lingkungan. Jakata : Bumi aksara.
Odum, E. P. 1971. Fundamental of Ecology. Philadelphia, London : W. B. Sounders
Company.
Riawati, Lely. Ekologi. UB. (online), (http://leyria.lecture.ub.ac.id/files/2015/09/P1.-
Ekologi.pdf), diakses 2 Februari 2018.
Resosoedarmo, Soedjiran. 1990. Pengantar Ekologi. Jakarta : PT Remaja Rosdakarya.
Saraswanto, Aji., Dian Pertiwi., M. Ichsanudin., Nur Ihsani Rahmawati., Ota Rina Dwi Surya
S., Riana Asti Fitriani. 2015. Organisasi Kehidupan. Universitas PGRI
Yogyakarta. (online), (http://novianggrayni.files.wordpress.com/2015/03/2-
organisasi-kehidupan.pdf), diakses 2 Februari 2018.

Anda mungkin juga menyukai