Yang dibimbing oleh Dr. Drs. Fatchur Rohman, M.Si dan Dr. Vivi Novianti, M.Si
Disusun oleh :
JURUSAN BIOLOGI
Februari 2018
KATA PENGANTAR
Dengan rahmat dan puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa karena
berkat, rahmat, dan karunia-Nya makalah Ekologi mengenai materi spectrum/level organisasi
ekologi dapat diselesaikan tepat waktu.
Besar harapan penyusun dalam pembuatan makalah ini dapat membantu mahasiswa
mempelajari, memberikan wawasan dan pegetahuan tentang materi ini. Makalah ini dapat
terselesaikan tidak lepas karena bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang dengan tulus
dan sabar memberikan sumbangan baik berupa ide, materi pembahasan dan juga bantuan
lainnya yang tidak dapat dijelaskan satu persatu. Oleh karena itu penyusun ingin
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Drs. Fatchur Rohman, M.Si dan Ibu Dr. Vivi
Novianti, M.Si selaku dosen kami.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati, segala kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan penyusun demi menyempurnakan makalah ini. Semoga karya ini dapat
memberikan suatu manfaat bagi pembaca dan semua pihak yang terlibat dalam penyusunan
Makalah Ekologi ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
Ekologi berasal dari bahasa Yunani “Oikos” yang berarti rumah atau tempat hidup,
dan “logos” yang berarti ilmu. Secara harfiyah Ekologi adalah pengkajian hubungan
organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap lingkungannya. Ekologi merupakan
ilmu pengetahuan tentang hubungan antara organisme dan lingkungannya atau ilmu yang
mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap jasad hidup. Ada juga yang mengatakan
bahwa ekologi adalah suatu ilmu yang mencoba mempelajari hubungan antara tumbuhan,
binatang, dan manusia dengan lingkungannya di mana mereka hidup, bagaimana
kehidupannya, dan mengapa berada di tempat tersebut.
Ekologi merupakan salah satu cabang biologi yang hanya mempelajari apa yang ada
dan apa yang terjadi di alam dengan tidak melakukan percobaan. Tetapi biasanya ekologi
didevinisikan sebagi pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok-kelompok
organisme terhadap lingkungannya, atau ilmu hubungan timbal-balik antara organisme-
organisme hidup dan lingkungannya. Sebab ekologi memperhatikan terutama biologi
“golongan-golongan” organisme dan dengan proses-proses fungsional di daratan dan air
adalah lebih tetap berhubungan dengan upaya mutakhir untuk mendevinisikan ekologi
sebagai pengkajian struktur dan fungsi alam, telah dipahami bahwa manusia merupakan
bagian dari pada alam. Menurut Odum (1971) ekologi mutakhir adalah suatu studi yang
mempelajari struktur dan fungsi ekosistem atau alam di mana manusia adalah bagian dari
alam. Struktur di sini menunjukan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat
tertentu termasuk kerapatan atau kepadatan, biomas, penyebaran potensi unsur-unsur hara
(materi), energi, faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang mencirikan sistem tersebut.
Sedangkan fungsinya menggambarkan sebab-akibat yang terjadi dalam sistem. Jadi pokok
utama ekologi adalah mencari pengertian bagaimana fungsi organisme di alam.
Jelaslah bahwa ekologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup dalam rumah
tangganya atau ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara makhluk
hidup sesamanya dan dengan komponen di sekitarnya. Dengan demikian seorang ahli ekologi
juga menaruh minat kepada manusia, sebab manusia merupakan spesies lain (makhluk hidup)
dalam kehidupan di biosfer (tempat hidup) secara keseluruhan. Selanjutnya dengan adanya
gerakan kesadaran lingkungan di negara maju sejak tahun 1968 sedangkan di Indonesia sejak
tahun 1972, di mana setiap orang mulai memikirkan masalah pencemaran, daerah-daerah
alami, hutan, perkembangan penduduk, masalah makanan, penggunaan energi, kenaikan suhu
bumi karena efek rumah kaca atau pemanasan global, ozon berlubang dan lainnya telah
memberikan efek yang mendalam atas teori ekologi. Ekologi merupakan disiplin baru dari
Biologi yang merupakan mata rantai fisik dan proses biologi serta bentuk-bentuk yang
menjembatani antara ilmu alam dan ilmu sosial.
2.2.1 Spesies
2.2.2 Populasi
Kelompok individu-individu sejenis membentuk satuan yang disebut populasi, yang
disebut sejenis yaitu mempunyai persamaan sifat morfologi dan fisiologi yang dapat
mengadakan perkawinan secara alamiah menghasilkan keturunan yang subur (fertil), jenis-
jenis yang sama dalam bahasa latin disebut spesies. Seluruh umat manusia itu merupakan satu
spesies yang nama ilmiahnya homo sapiens. Jadi definisi populasi adalah kumpulan individu
sejenis yang menempati wilayah tertentu dalam sewaktu-waktu. Sifat-sifat dari populasi
adalah :
1. Memiliki kepadatan (densitas). Kerapatan populasi adalah besar populasi dalam
hubungannya dengan satuan ruangannya. Pengaruh populasi terhadap komunitas dan
ekosistem tergantung kepada jenis organisme itu dan kerapatan populasi organisme
tersebut. Kerapatan populasi dibagi menjadi 2 yaitu : 1. Kerapatan kotor : yaitu
jumlah per satuan areal keseluruhan, 2. Kerapatan jenis yaitu jumlah per satuan
ruangan habitat. Kerapatan ini sering dipakai untuk mengetahui apakah populasi
sedang berubah.
2. Natalitas (kelahiran) adalah kemampuan yang inhern suatu populasi untuk
bertambah.natalitas menyatakan adanya pertambahan populasi.
3. Mortalitas (kematian) merupakan kematian individu-individu pada populasi.
Mortalitas dan lingkungan beragam atau tidak sama. Perluasan populasi dapat
dilakukan dengan 3 bentuk yaitu :
a. Emigrasi yaitu gerakan keluar atau kepergian individu keluar dati batas-batas
tertentu.
b. Imigrasi adalah gerakan ke dalam tempat populasi baru sehingga populasinya
bertambah.
c. Migrasi yaitu berangkat an farang (kembali) secara periodik
4. Penyebaran umur merupakan sifat penting yang mempengaruhi natalitas dan
mortalitas.
5. Potensi biotik
6. Dispersi
7. Pertumbuhan dan perkembangan
8. Sifat genetic yang langsung berhubungan dengan ekologinya yaitu: beradaptasi,
keserasian reproduktif, dan ketahanan
Beberapa populasi organisme yang hidup bersama-sama pada suatu waktu menempati
wilayah tertentu disebut komunitas. Suatu komunitas terikat pada suatu unit oleh saling
ketergantungan anggota-anggotanya, merupakan unit fungsional dan mempunyai struktur
yang pasti. Suatu komunitas terdiri dari semua organisme yang menempati suatu daerah
tertentu yang merupakan kumpulan populasi dari spesies yang berbeda (Campbell, 2004).
Jadi beberapa macam tumbuhan dan hewan yang pada suatu waktu yang menempati tempat
sama merupakan suatu komunitas.
Setiap individu organisme menempati suatu tempat hidup dialam yang disebut habitat,
suatu organisme mungkin menjadikan organisme lain sebagai habitat tempat tinggalnya,
seperti cacing perut yang hidup diusus hewan atau manusia. Jamur tumbuh ditempat lembab
dan kurang cahaya matahari, enceng gondog tumbuh diperairan yang terkena cahaya
matahari, ular hidup disemak-semak dan sebagainya.
2.2.3 Komunitas
Komunitas adalah kelompok populasi yang berada bersama-sama dalam tempat dan
waktu tertentu. Tingkatannya tergantung pada skala yang kita tetapkan. Kita dapat
menggunakan komunitas untuk menunjukkan semua benda yang hidup di dalam suatu
ekosistem ,atau kita dapat membatasi perhatian kita hanya pada komunitas burung, atau
komunitas tanaman dan sebagainya.
Di alam terdapat bermacam-macam komunitas yang secara garis besar dapat dibagi
dalam dua bagian yaitu :
1. Komunitas akuatik, komunitas ini misalnya yang terdapat di laut, di danau, di sungai,
di parit atau di kolam.
2.2.4 Ekosistem
Ekosistem adalah semua organisme hidup ( semua populasi ),dan semua aspek yang
mendukung keberadaan mahluk hidup. Sebuah ekosistem terdiri dari faktor biotik dan
abiotik. Ekosistem dibagi menjadi 2 kelompok yaitu :
1. Ekosistem buatan
2. Ekosistem alami
Komponennya lebih lengkap, tidak memerluka CD, karena dapat memelihara dan
memenuhi sendiri.
1.2.5 Biosfer
Biosfer adalah tingkatan organisasi biologi yang mencakup semua kehidupan di bumi
dan terdapat interaksi antara lingkungan secara kesuluruhan. Biosfer meliputi atmosfer
hingga ketinggian beberapa kilometer, daratan termasuk bebatuan yang mengandung air
yang berada paling tidak 1500 meter di bawah tanah, danau dan aliran sungai, gua, dan lautan
hingga kedalaman beberapa kilometer. Penentu penting persebaran organisme dalam biosfer
meliputi iklim dan faktor abiotic. Faktor abiotic terdiri dari suhu, air, cahaya, angin, tanah,
dll.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Dalam pembuatan makalah level organisasi ekologi ini, membutuhkan referensi yang
tepat agar materi yang disampaikan melalui makalah ini dapat tersampaikan dengan
tepat. Diharapkan setelah membaca makalah ini, pembaca dapat mengetahui pengertian
ekologi serta mampu mengetahui ruang lingkup didalam ekologi.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., Reece, J.B., dan Nitchel, L.G. 2004. Biologi: Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta :
Erlangga.
Djamalirwa. 2003. Prinsip-Prinsip Ekologi dan Organisasi Ekosistem Komunitas dan
Lingkungan. Jakarta : Bumi Aksara.
Irwan, C.,D.,I. 1993. Ekosistem Komunitas dan Lingkungan. Jakata : Bumi aksara.
Odum, E. P. 1971. Fundamental of Ecology. Philadelphia, London : W. B. Sounders
Company.
Riawati, Lely. Ekologi. UB. (online), (http://leyria.lecture.ub.ac.id/files/2015/09/P1.-
Ekologi.pdf), diakses 2 Februari 2018.
Resosoedarmo, Soedjiran. 1990. Pengantar Ekologi. Jakarta : PT Remaja Rosdakarya.
Saraswanto, Aji., Dian Pertiwi., M. Ichsanudin., Nur Ihsani Rahmawati., Ota Rina Dwi Surya
S., Riana Asti Fitriani. 2015. Organisasi Kehidupan. Universitas PGRI
Yogyakarta. (online), (http://novianggrayni.files.wordpress.com/2015/03/2-
organisasi-kehidupan.pdf), diakses 2 Februari 2018.