(Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah pendidikan lingkungan )
Dosen Pengampu : Anggil Viyantini Kuswanto,M.Pd
Disusun oleh:
1. Hana Dwi Aprilia ( 2011070056)
2. Novita Sri Hardiyani (2011070173)
3. Nur Ayu Putri (2011070179)
T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan penuh kemudahan. Makalah ini disusun agar
pembaca dapat memperluas ilmu tentang “EKOLOGI DAN EKOSISTEMs” yang penulis
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Penulisan makalah ini merupakan salah
satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah”PENDIDIKAN LINGKUNGAN”.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak
yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada dosen kami yang telah
memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Wassalamu’alaikum wr.wb
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang
Rumusan masalah
Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian ekologi
Ruang lingkup ekologi
Pengertian ekosistem
Cabang ilmu ekologi
Peran ekosistem dalam kehidupan dan bagi anak
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
Pendahuluan
Latar belakang
Ekosistem merupakan sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya yang saling mempengaruhi. Hubungan ini dikatakan suatu
sistem karena memiliki komponenkomponen dengan fungsi berbeda yang terkoordinasi dengan
baik sehingga masing-masing komponen terjadi hubungan timbal balik. Komponen-komponen
dalam ekosistem, yaitu komponen biotik (komponen makhluk hidup), misalnya binatang,
tumbuhan dan mikroba, sedangkan komponen abiotik (komponen benda mati), misalnya air,
udara, tanah, dan energi (Indriyanto, 2006). Tanah adalah kumpulan dari benda alam di
permukaan bumi yang tersusun dalam horison-horison, terdiri dari campuran bahan mineral,
bahan organik, air dan udara, dan merupakan media untuk tumbuhnya tanaman. Tanah berbeda
dengan lahan, karena lahan meliputi tanah beserta faktor-faktor fisik lingkungannya, seperti
lereng, hidrologi, iklim dan sebagainya (Hardjowigeno, 2015).
Tanah merupakan sumberdaya alam yang bersama-sama dengan hutan dan air
membentuk suatu ekosistem yang sangat mempengaruhi aktivitas manusia. Pendayagunaan
sumberdaya alam melalui eksploitasi, pemanfaatan pada suatu komponen dalam ekosistem
khususnya lahan, pada hakekatnya akan menimbulkan perubahan dalam ekosistem tersebut yang
akan berimplikasi pada seluruh jaringan sistem kehidupan (Pattimahu, 2004). Sumberdaya lahan
yang sifatnya siklis atau cukup permanen (stabil) adalah vegetasi, dapat bersifat alamiah atau
artifisial sebagai hasil dari budidaya manusia.
Rumusan Masalah
Apa Pengertian ekologi
Apa itu Ruang lingkup ekologi
Apa itu ekosistem dan cabang ilmu ekologi
Bagaimana Peran ekosistem dalam kehidupan dan bagi anak
Tujuan
Untuk mengetahui Pengertian ekologi
Mengetahui Ruang lingkup ekologi
Mengetahui Pengertian ekosistem dan cabang ilmu ekologi
Mengetahui bagaimana Peran ekosistem dalam kehidupan dan bagi anak
BAB II
Pembahasan
A. PENGERTIAN EKOLOGI
Dalam kehidupan sehari-hari, terutama di daerah perdesaan, tentunya Anda sering melihat
petani sedang mencangkul lahan, membajak, menanam, mengairi sawah, memupuk, dan kegiatan
lainnya. Kegiatan petani ini sebetulnya telah dilakukan jauh beberapa abad yang lalu. Secara
tidak langsung mereka sudah mengetahui adanya hubungan antara tanaman dengan tanah,
tanaman dengan air, tanaman dengan unsur hara, dan lain sebagainya. Apa yang dilakukan
petani tersebut sebenarnya sudah mengaplikasikan tentang ekologi. Jadi aplikasi ekologi
sebenarnya telah dilakukan oleh manusia jauh sebelum istilah ekologi itu sendiri diperkenalkan
oleh para pakar ekologi. Pada pertanian masa kini, manusia sudah banyak menerapkan prinsip-
prinsip alami untuk mendukung proses-proses ekologis yang baik. Pada jaman nenek moyang
bertani dengan cara masih sangat sederhana, tetapi pada saat ini telah menerapkan prinsip-
prinsip ekologi. Misalnya penggunaan pupuk kandang, pupuk hijau, kompos, dan pupuk alam
lainnya. Pada dasarnya masyarakat petani sudah mengetahui bahwa dalam kotoran ternak,
kompos, maupun daun-daunan mengandung hara yang diperlukan tanaman, sehingga dengan apa
yang dilakukan oleh petani tersebut membantu proses-proses ekologis terutama dalam
hubungannya dengan pendauran/ siklus hara.
Ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup
dengan lingkungannya. Makhluk hidup dalam kasus pertanian adalah tanaman, sedangkan
lingkungannya dapat berupa air, tanah, unsur hara, dan lain-lain. Kata ekologi sendiri berasal
dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos artinya rumah atau tempat
tinggal, sedangkan logos artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi semula ekologi artinya “ilmu yang
mempelajari organisme di tempat tinggalnya”. Umumnya yang dimaksud dengan ekologi adalah
“ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme atau kelompok organisme
dengan lingkungannya”. Saat ini ekologi lebih dikenal sebagai ”ilmu yang mempelajari
struktur dan fungsi dari alam”. Bahkan ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari rumah
tangga makhluk hidup.
Kata ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernst Haeckel seorang ahli biologi Jerman pada
tahun 1866. Beberapa para pakar biologi pada abad ke 18 dan 19 juga telah mempelajari bidang-
bidang yang kemudian termasuk dalam ruang lingkup ekologi. Misalnya Anthony van
Leeuwenhoek, yang terkenal sebagai pioner penggunaan mikroskop, juga pioner dalam studi
mengenai rantai makanan dan regulasi populasi. Bahkan jauh sebelumnya, Hippocrates,
Aristoteles, dan para filosuf Yunani telah menulis beberapa materi yang sekarang termasuk
dalam bidang ekologi.
1. Sebagai sumber bahan makanan bagi makhluk hidup lain. Misalnya produsen menyediakan
bahan makanan bagi konsumen primer (herbivora), konsumen primer menyediakan
makanan bagi konsumen sekunder (karnivora), dan seterusnya.
2. Berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem yang dinamis. Contohnya
keberadaan harimau (karnivora) di suatu padang rumput untuk mencegah terjadinya ledakan
populasi herbivora di wilayah tersebut, agar ketersediaan rumput selalu terjaga. Kehadiran
predator dan parasitoid ikut mengontrol populasi hama agar tidak menimbulkan kerugian
yang lebih besar.
3. Menjamin tetap berlangsungnya daur ulang sampah organik di ekosistem. Contohnya jamur
dan bakteri pengurai berperan menguraikan sampah organik menjadi zat-zat anorganik yang
sangat diperlukan bagi kehidupan tumbuhan dan sekaligus dapat mengatasi masalah sampah
organik.
4. Sebagai sumber senyawa anorganik yang sangat diperlukan bagi kehidupan. Contohnya
tanah merupakan sumber air dan unsur hara penting bagi kehidupan tumbuhan dan makhluk
hidup yang lain. Udara merupakan sumber CO2 untuk fotosintesis tumbuhan, juga sebagai
sumber O2 bagi semua makhluk hidup.
5. Membantu mengatasi permasalahan polusi. Misalnya tumbuhan menyerap CO2 udara untuk
fotosintesis, menyediakan O2 bagi organisme lain.
Demikianlah beberapa peranan komponen ekosistem bagi kehidupan. Masih banyak manfaat lain
yang belum tergali dan termanfaatkan dengan baik dan optimal. Ini merupakan tantangan bagi
kita semua untuk lebih nmengoptimalkan peran dan manfaat komponen ekosistem bagi
kehidupan, disertai upaya pelestarian dan menjaga kesinambungannya agar memberi manfaat
dalam jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang
BAB III
Kesimpulan
Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos(habitat) dan logos(ilmu),yang secara umum
diartikan ilmu yang mempelajari hubungan antara makhlukhidup dengan lingkungannya. Ruang
lingkupnya meliputi organisme, populasi,komunitas, ekosistem, dan biosfer. Berdasarkan proses
terbentuknya,ekosistemdibedakan atas ekosistem alami
dan buatan. Berdasarkan lokasinya,ekosistem dibagi menjadi ekosistem darat dan ekosistem air.
Siklus biogeokimia adalah siklus unsur atau senyawa kimia yang mengalirdari komponen abiotik
ke biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik. Macam-macam siklus biogeokimia, seperti
siklus karbon, siklus oksigen, siklus nitrogen,siklus air, siklus fosfor, dan siklus sulfur. Suksesi
ekologi adalah
proses perkembanganstruktur spesies dan komunitasnya, yang terarah. Suksesimempelajari
perubahan vegetasi pada suatu habitat. Berdasarkan kondisi habitat pada awal suksesi, dapat
dibedakan menjadi suksesi primer dan sekunder
Daftar Pustaka
Begon, M., J.L. Harper & C.R. Townsend. (1986). Ecology. Individuals, Populations and
Communities. Blackwell Sci. Pub. Oxford.
Hamilton, L.S. and P.N. King. (1992). Daerah aliran sungai hutan tropika.
Penerjemah: Krisnawati Suryanata. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Kormondy, E.J. (1969). Concepts of Ecology. Prentice-Hall Inc., New Jersey. Odum, E.P.
(1971). Fundamentals of Ecology. 3rd. ed. W.B. Saunders Co.
Philadelphia.
Resosudarmo, R.S.; K. Kartawinata; A. Soegiarto. (1992). Pengantar ekologi. Penerbit
Remaja Rosdakarya. Bandung.
Smith, R.L. (1974). Ecology and Field Biology. 2nd. ed. Harper & Row, Pub.
New York.
Soemarwoto, O. (1991). Ekologi dalam pembangunan berwawasan lingkungan. Panitia
Penghormatan Purnabakti Profesor Otto Sumarwoto. Bandung.
Soemarwoto, O. (1991). Indonesia dalam kancah isu lingkungan global.
Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Thohir, K.A. (1985). Butir-butir tata lingkungan. Bina Aksara. Jakarta.