EKOLOGI HUTAN
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK I (SATU)
NAMA KELOMPOK :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.Ekosistem bisa
dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap
unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang
melibatkan nteraksi timbal balik antaraorganisme dan lingkungan fisik sehingga
aliran energi menuju kepada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus
materi antara organisme dan anorganisme.Matahari sebagai sumber dari semua
energi yang ada. Istilah ekosistem pertamakali di kenalkan oleh Tansley
1935 yang mengemukakan bahwa hubungan timbal balik antara mahluk hidup
dengan factor lingkungan alam, sebenarnya membentuk suatu system yang tidak
dapat di pisahkan.
Sedangkan ilmu yang mempelajari mengenai ekosistem adalah ekologi,
yang di kemukakan oleh seorang pakar biology jerman , yaitu Ernst Haekel
1866. Ekologi berasal dari bahasa yunani, yaitu okios = rumah dan logos = ilmu.
B. RUMUSAN MASALAH
MANFAAT
PEMBAHAAN
Ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Makhluk hidup dalam kasus pertanian
adalah tanaman, sedangkan lingkungannya dapat berupa air, tanah, unsur hara,
dan lain-lain. Kata ekologi sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani,
yaitu oikos dan logos. Oikos artinya rumah atau tempat tinggal, sedangkan logos
artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi semula ekologi artinya “ilmu yang
mempelajari organisme di tempat tinggalnya”. Umumnya yang dimaksud dengan
ekologi adalah “ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme
atau kelompok organisme dengan lingkungannya”. Saat ini ekologi lebih dikenal
sebagai ”ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi dari alam”. Bahkan ekologi
dikenal sebagai ilmu yang mempelajari rumah tangga makhluk hidup.
Kata ekologi pertama kali diperkenalkan oleh Ernst Haeckel seorang ahli
biologi Jerman pada tahun 1866. Beberapa para pakar biologi pada abad ke 18 dan
19 juga telah mempelajari bidang-bidang yang kemudian termasuk dalam ruang
lingkup ekologi. Misalnya Anthony van Leeuwenhoek, yang terkenal sebagai
pioner penggunaan mikroskop, juga pioner dalam studi mengenai rantai makanan
dan regulasi populasi. Bahkan jauh sebelumnya, Hippocrates, Aristoteles, dan para
filosuf Yunani telah menulis beberapa materi yang sekarang termasuk dalam
bidang ekologi.
Setiap ilmu memiliki batas-batas wilayah studi. Perlu dimaklumi bahwa batas
wilayah kerja suatu ilmu umumnya bertumpang tindih dengan batasbatas wilayah
kerja dari ilmu-ilmu lain. Sehubungan dengan itu maka sudah selayaknya kalau
kita ingin mengetahui juga batas wilayah kerja dari ilmu ekologi. Untuk
mempelajari gambaran yang cukup jelas tentang batas-batas wilayah kerja dari
ilmu ekologi dapat kiranya dipergunakan konsep model dari Miller. Konsep
tersebut beranggapan bahwa seluruh alam semesta merupakan suatu ekosistem
yang tersusun oleh berbagai komponen atau kesatuan. Dalam suatu ekosistem satu
atau sekelompok komponen tak dapat berdiri sendiri terlepas dari kelompok
kesatuan lain. Dalam hal ini kesatuan kelompok komponen pertama akan
merupakan satuan kelompok kedua, kesatuan kelompok komponen kedua akan
menyusun kesatuan kelompok ke tiga, demikian seterusnya. Atas dasar pemikiran
itu Miller menyusun konsep model atas ekosistem alam semesta. Konsep model
dimaksud dapat dituangkan dalam bentuk grafik. Menurut konsep tersebut bagian-
bagian atom akan membentuk satuan atom. Satuan atom akan membentuk satuan
molekul, dan satuan-satuan molekul seterusnya akan membentuk satuan
protoplasma, demikian proses pembentukan satuan lainnya.
1. Protoplasma adalah zat hidup dalam sel dan terdiri atas senyawa
organik yang kompleks, seperti lemak, protein, dan karbohidrat.
2. Sel adalah satuan dasar suatu organisme yang terdiri atas protoplasma
dan inti yang terkandung dalam membran. Membran merupakan
komponen yang menjadi pemisah dari satuan dasar lainnya
3. Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama,
misalnya jaringan otot.
4. Organ atau alat tubuh merupakan bagian dari suatu organisme yang
mempunyai fungsi tertentu, misalnya kaki atau telinga pada hewan, dan
daun atau akar pada tumbuhan.
5. Sistem organ adalah kerja sama antara struktur dan fungsi yang
harmonis, seperti kerja sama antara mata dan telinga, antara mata dan
tangan, dan antara hidung dengan tangan.
6. Organisme adalah suatu benda hidup, jasad hidup, atau makhluk hidup.
Batas-batas wilayah kerja dari ilmu ekologi dapat dilihat dari konsep model .
Karena luasnya wilayah kerja ada bagian-bagian dari ilmu ekologi yang
mengkhususkan penelitiannya pada bagian-bagian wilayah kerja tertentu. Pada
mulanya pakar-pakar ekologi tumbuhan menaruh perhatian terhadap hubungan
antartumbuhan. Misalnya bagaimana hubungan pertumbuhan padi dengan gulma
yang sama-sama tumbuh pada suatu petak sawah. Para pakar ekologi hewan
mempelajari dinamika populasi dan perilaku hewan, misalnya bagaimana populasi
badak bercula satu di Ujung Kulon, berikut penyebarannya sampai di mana,
jumlah hewan jantan dan betina, dan cara berkembang biaknya.
Pembagian Ekologi
a. Ekosfera
Ekosfera merupakan sistem alam yang sangat efektif dan mempunyai daya
dukung tinggi untuk menjamin sistem kehidupan terselenggara secara langgeng,
fungsi-fungsi ekosfera :
a. Memperlunak iklim
b. Meresiklus bahan kimia yang diperlukan makhluk hidup
c. Menimbun bahan buangan atau limbah
d. Mengontrol lebih dari 95% dari semua hama tumbuhan, penyakit pada hewa dan
manusia
e. Mengelola plasma nutfah yang luar biasa jumlahnya.
Ekosfera dibagi menjadi 3 yaitu;
1. Atmosfera
Lapisan udara yang terdiri dari campuran berbagai gas yang menyelimuti
suatu planet baik planet bumi, merkurius, mars, jupiter, uranus, saturnus, venus,
neptunus dan lain-lain. Atmosfer ada di sekeliling kita mulai dari permukaan
tanah hingga jauh di angkasa sana.
Fungsi Lapisan Atmosfer (Atmosfir) Bumi
a) Melindungi bumi dari benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi karena terkena
gaya gravitasi bumi
b) Melindungi bumi dari radiasi ultraviolet yang berbahaya bagi kehidupan
makhluk hidup dengan lapisan ozon
c) Mengandung gas-gas yang dibutuhkan manusia, hewan dan tumbuhan untuk
bernafas dan untuk keperluan lainnya seperti oksigen, nitrogen, karbon dioksida,
dan lain sebagainya
d) Media cuaca yang mempengaruhi awan, angin, salju, hujan, badai, topan, dan
lain-lain.
2. Hydrosfera
Pelapisan yang terbentuk air di muka bumi, lautan, air tanah, salju, dan es
yang menutupi kulit bumi. Wilayah perairan yang mengelilingi bumi. Hidrosfer
meliputi samudra, laut, sungai, danau, air tanah, mata air, hujan, dan air yang
berada di atmosfer. Sekitar tiga perempat dari permukaan bumi ditutupi oleh air.
3. Litosfera
Lapisan tanah dan batuan dari kerak bumi yang membentuk lapisan-lpisaan
pembentuk mantel di bawah kerak bumi dan magma.
b. Biosfer
Biosfer adalah bagian luar dari planet bumi, mencakup udara, daratan, dan air,
yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik berlangsung. Dalam pengertian
luas menurut Geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang
menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antar mereka, termasuk
interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara)
bumi. Bumi hingga sekarang adalah satu-satunya tempat yang diketahui
mendukung kehidupan. Biosfer dianggap berlangsung selama sekitar 3,5 miliar
tahun dari 4,5 miliar tahun usia bumi.
Perbedaan ekosistem yang satu dengan yang lainnya dapat ditentukan oleh:
1. Jumlah jenis organisme produsen.
2. Jumlah organisme konsumen.
3. Jumlah keanekaragaman mikroorganimse.
4. Jumlah dan macam komponen abiotik.
5. Kompleksitas interaksi antar komponen.
6. Berbagai proses yang berjalan dan ekosistem.
B. KOMPONEN PENYUSUN EKOSISTEM
d. Air
b. Di laut : fitoplankton -> zooplankton -> ikan kecil -> ikan besar
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan aspek tak hidup yang
ada dalam ekosistem. Misalnya :
a. Cahaya
Matahari merupakan sumber energi yang ada di muka
bumi ini. Cahaya matahari yang sampai ke bumi sangat
diperlukan oleh makhluk hidup.
b. Udara
Udara terdiri atas berbagai macam gas yaitu nitrogen,
oksigen, karbon dioksida, dan gas-gas lainnya. Oksigen
dibutuhkan oleh banyak makhluk hidup untuk bernafas.
Karbon dioksida dalam udara dibutuhkan oleh tumbuhan
untuk melakukan proses fotosintesis. Angin dapat
membantu proses penyerbukan dan penyebaran biji.
c. Air
Air sangat dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup baik
yang berhabitat di darat maupun perairan. Air dapat
berbentuk padat, cair, dan gas.
d. Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi beragam makhluk
hidup mulai dari yang berukuran renik, seperti bakteri
dan protozoa, hingga yang berukuran besar, seperti
gajah.
e. Suhu
Suhu lingkungan merupakan faktor penting bagi
makhluk hidup. Suhu merupakan faktor penting dalam
proses metabolisme makhluk hidup, suhu tubuh optimal
untuk metabolisme tubuh adalah 37 oC. Untuk dapat
menjaga suhu tubuh tetap stabil, manusia tidak bisa
berada di lingkungan dengan suhu ekstrim dingin atau
panas tanpa perlindungan.
f. Topograf
Topografi adalah keadaan tinggi atau rendahnya
permukaan bumi pada suatu tempat. Semakin tinggi
suatu tempat, maka suhu lingkungannya akan semakin
rendah.
b. Komensalisme
Komensalisme merupakan bentuk hubungan atau
interaksi antarorganisme dari dua spesies yang berbeda,
yang mana hanya satu organisme saja yang memperoleh
keuntungan sedangkan yang lainnya tidak terpengaruh.
Contoh : ikan remora dengan ikan hiu.
c. Alelopati
Alelopati adalah hubungan atau interaksi
antarorganisme, yang mana keberadaan satu organisme
dapat menghambat pertumbuhan atau perkembangan
organisme lainnya melalui pelepasan toksin atau racun.
Beberapa jenis fungi dapat menghasilkan toksin berupa
antibiotik yang menghambat pertumbuhan bakteri.
d. Predasi
Hubungan atau interaksi antarorganisme yang mana satu
organisme memakan organisme lainnya disebut predasi.
Organisme yang memakan disebut predator. Organisme
yang dimakan disebut mangsa. Hewan yang memangsa
sesama jenisnya disebut kanibalisme. Contoh : singa
dengan zebra, kuda dengan rumput, dan ular dengan
tikus.
e. Kompetisi
Adanya persaingan untuk mendapatkan sumber yang
terbatas menyebabkan terjadinya hubungan atau
interaksi dalam bentuk kompetisi. Kompetisi yang terjadi
antaraindividu dari spesies yang sama disebut kompetisi
intraspesifik. Kompetisi yang terjadi antarindividu dari
dua spesies yang berbeda disebut kompetisi interspesifik.
f. Parasitisme
Parasitisme adalah hubungan antarorganisme berbeda
spesies, yang mana satu jenis organisme (parasit) hidup
bersama atau menumpang dengan organisme lainnya
(inang) dan menimbulkan kerugian bagi organisme yang
ditumpanginya. Organisme parasit yang menyebabkan
sakit pada inangnya disebut patogen.
C. MACAM-MACAM EKOSISTEM
Setiap macam ekosistem mempunyai karakteristik
yang berbeda-beda. Ekosistem secara garis besar dapat
dibagi menjadi ekosistem darat dan ekosistem akuatik.
Selain itu, juga terdapat ekosistem buatan yang
diciptakan manu
1. Ekosistem Darat
Ekosistem darat dalam skala luas yang memilki tipe
vegetasi dominan disebut bioma. Bioma adalah
ekosistem darat yang khas pada wilayah tertentu dan
dicirikan oleh jenis vegetasi yang dominan pada wilayah
tersebut.
a. Hutan hujan tropis
Hutan hujan tropis memiliki ketinggian yang rendah dari
permukaan laut. Ciri lingkungannya, yaitu : intensitas
cahaya matahari tinggi, lama waktu siang kurang lebih
sama dengan malam, dan intensitas curah hujan tinggi
(220-225 cm/tahun). Memiliki ukuran dan bentuk
tumbuhan yang beragam, hewan yang beragam (gagak,
kelelawar, ular, katak, dan monyet), komposisi serangga
yang paling beragam.
b. Padang rumput
Padang rumput (stepa/prairie). Intensitas curah hujan
sedang (50-76 cm/tahun. Vegetasi padang rumput antara
lain rumput-rumputan dan semak. Hewan yang hidup
(bison, antelop, serigala, elang, burung hantu, gajah dan
badak). Tanah padang rumput umumnya sangat subur
sesuai untuk dijadikan lahan pertanian berbagai produk
pangan, seperti gandum dan jagung.
c. Gurun
Merupakan bioma yang kering dan memiliki intensitas
curah hujan yang sangat rendah (15 cm/tahun). Ciri
vegetasi gurun, yaitu tumbuh dan berkembang dengan
pesat ketika air tersedia. Contoh : kaktus, merupakan
tumbuhan xerofit dan juga tumbuhan sekulen (tumbuhan
yang mampu hidup pada lingkungan dengan sedikit air).
f. Tundra
Memiliki suhu rata-rata di bawah titik beku dengan
intensitas curah hujan yang rendah. Tundra berarti
daratan tanpa pohon. Disebut juga padang lumut karena
vegetasi utamanya lumut, lumut kerak (Lichensp) dan
rumput-rumputan.
Tundra dibagi menjadi 2 jenis, yaitu tundra artik (terletak
di kutub utara dengan kondisi lingkungan menyerupai
gurun, hewan yang ada : serigala, rubah, beruang kutub,
tupai, berbagai burung dan serangga) tundra alpine
(terletak di ketinggian gunung, hewan yang ada :
marmut, kambing gunung, domba, dan berbagai jenis
burung)
2. Ekosistem Akuatik
Kedalaman dan arus air pada ekosistem akuatik
memberikan peran penting dalam keberagaman
ekosistem akuatik. Organisme akuatik yang hidup di
perairan deras tentu akan berbeda dengan di perairan air
tenang.
Secara garis besar, ekosistem akuatik dapat dibedakan
menjadi :
a. Ekosistem air tawar
Ekosistem air tawar dapat digolongkan menjadi :
- Danau
Struktur danau umumnya mirip dengan struktur laut.
Bagian dasar danau yang dangkal disebut zona litoral,
sedangkan bagian danau yang terbuka disebut zona
limnetik. Selain dibagi secara horizontal, sturuktur danau
juga di bagi secara vertikal menjadi zona fotik (cahaya
matahari masih bisa berpenetrasi) dan zona amfotik
(cahaya matahari sudah tidak bisa berpenetrasi).
Organisme di danau antara lain tumbuhan air dan
ganggang sebagai organisme fotosintesis, dan juga
zooplankton, berbagai jenis cacing, kerang serangga, dan
ikan.
- Lahan basah
Lahan basah disebut juga wet land, adalah suatu yang
digenangi oleh air sehingga kondisinya menyokong untuk
kehidupan berbagai jenis organisme akuatik. Lahan
basah bisa dibedakan menjadi rawa (marsh), rawa
lumpur (swamp), dan tanah gambut (bog). Rawa memiliki
ciri : tidak terdapat banyak pohon, airnya mengalir
dengan kecepatan sedang, dan terhubung dengan danau
atau aliran sungai. Rawa lumpur memiliki ciri : didominasi
oleh pohon dan semak-semak. Lahan gambut memiliki
ciri : airnya hampir tidak mengalir sama sekali, pH air
asam, dan miskin O2 dan N2.
- Sungai
Sungai adalah badan air yang bergerak terus-menerus
menuju satu arah. Air sungai di bagian hilir terasa lebih
hangat dibandingkan bagian hulu sungai. Organisme
fotosintetik jarang ditemukan pada sungai di bagian hulu.
Walaupun kandungan materi organiknya rendah, kadar
oksigen di hulu sungai tinggi.
Semakin menuju ke hilir, sungai akan semakin lebar dan
arusnya semakin tenang. Kondisi air yang tenang lebih
sesuai untuk pertumbuhan ganggang dan tumbuhan air.
Namun, arus sungai yang tenang membuat kadar
oksigen menjadi rendah. Ketika sungai bertemu lautan,
maka akan terbentuk estuari. Pada estuari, air tawar
akan bercampur dengan air asin.
b. Ekosistem laut
Ekosistem laut dapat dibagi menjadi beberapa zona,
yaitu zona intertidal (zona pasang surut), zona neritik
(zona laut dangkal), dan zona pelagik (zona laut terbuka).
Berdasarkan ada atau tidak adanya penetrasi cahaya
dapat di bagi menjadi zona fotik (area permukaan laut
yang masih menerima cahaya matahari), zona bentik
(area dasar laut), dan zona afotik (area pertengahan
antara permukaan dengan dasar laut yang tidak
menerima masukan cahaya matahari)
- Zona intertidal
Area pasang dan surut air laut di sepanjang garis pantai
disebut zona intertidal. Pada saat pasang, zona intertidal
akan tertutupi air laut. Sedangkan pada saat surut, zona
ini akan kering dan terpapar oleh udara terbuka.
Kandungan nutrisi di zona intertidal cenderung tinggi
karena masukan nutrisi dari estuari dan sungai.
Zona intertidal dapat berupa pantai berpasir, berbatu
atau berlumpur. Organisme yang hidup di zona intertidal
harus mampu bertahan dari arus laut ketika periode
pasang dan kekeringan ketika periode surut. Organisme
yang ada di zona intertidal antara lain : rumput laut,
abalon, anemon, kepiting, ganggang hijau, kerang , timun
laut, dan bintang laut.
- Zona neritik
Zona neritik berada diantara zona intertidal dan zona
pelagik. Kedalaman rata-rata zona laut dangkal adalah
sekitar 200 m. Pada umumnya, suhu dan salinitas air laut
di zona neritik relatif stabil. Proses fotosintesis
berlangsung di zona neritik karena cahaya matahari bisa
menembus hingga ke dasar laut.
Di wilayah tropis, zona neritik biasanya di huni oleh
terumbu karang. Suhu air yang hangat serta adanya
cahaya matahari menjadikan wilayah tropis sebagai
habitat yang baik untuk terumbu karang. Keragaman
organisme di terumbu karang demikian tinggi. Terumbu
karang menjadi rumah bagi berbagai ikan tropis dan ikan
karang seperti : parrotfish, angelfish, dan butterflyfish.
Selain ikan, organisme yang menghuni terumbu karang
antara lain : spons, cnidaria, cacing, udang-udangan,
moluska, bintang laut, bulu babi, dan ular laut.
- Zona pelagik
Kedalaman rata-rata zona pelagik adalah 4.000 m.
Sekitar 75 % air laut berada pada zona ini. Zona pelagik
merupakan zona yang paling tidak produktif. Kandungan
nutrisi di zona pelagik juga rendah. Ketiadaan cahaya
matahari berarti tidak ada proses fotosintesis yang
menyediakan energi bagi banyak organisme. Terumbu
karang di zona pelagik di ibaratkan bioma gurun. Ikan
yang hidup di laut yang lebih dalam beradaptasi dengan
baik akan ketiadaan cahaya dan jarangnya makanan.
Ikan di laut dalam akan makan sebanyak mungkin ketika
makanan tersedia.
3. Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan merupakan ekosistem yang diciptakan
manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Ekosistem ini
tidak terbentuk secara alami, tetapi dibuat oleh manusia
untuk diambil manfaatnya. Contoh : sawah, waduk,
tambak, perkebunan kopi, dan hutan tanaman produksi
(jati dan karet).
GAMBAR KOMPONEN BIOTIK :
GAMBAR KOMPONEN ABIOTIK :
D. SATUAN MAHKLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM
a. IndividuApa itu individu? Individu adalah satu makhluk hidup yang tinggal
di dalam suatu lingkungan. Satu makhluk hidup yang dapat kita temukan dapat
disebut individu, misalnya satu batang pohon mangga, seekor ayam, atau seekor
burung.
b. Populasi
Apa itu populasi? Populasi adalah kumpulan individu sejenis pada suatu
tempat dan pada waktu tertentu. Contoh populasi antara lain; kumpulan siswa di
dalam kelas, populasi padi di sawah, dan populasi ikan di kolam. Kami yakin,
anda dapat memberikan banyak contoh populasi lainnya. Jumlah individu sejenis
dalam suatu satuan luas daerah tertentu disebut kepadatan populasi (densitas).
Populasi suatu jenis makhu hidup pada tiap-tiap habitat mempunyai kepadatan
yang tidak sama.Untuk mengetahui tingkat kepadatan suatu populasi, dapat
dihitung dengan menggunakan rumus:
d.LingkunganHidup
Makhluk hidup tidak dapat hidup sendiri. Satu makhluk hidup selalu berada di
antara makhluk hidup yang lain. Semua makhluk hidup yang hidup dilingkungan
tertentu disebut lingkungan hidup. Jadi lingkungan hidup terdiri dari makhluk
hidup disebut lingkungan hidup atau lingkungan biotik. Selain komponen-
komponen hidup, makhluk hidup juga membutuhkan komponen tak hidup.
Komponen tak hidup antaralain tanah, air, dan udara. Komponen-komponen tidak
hidup yang menunjang kelangsungan hidup makhluk hidup disebut lingkungan
tidak hidup atau lingkungan abiotik. Lingkungan abiotik dan biotik membentuk
suatukesatuanyangdisebutekosistem.
e.LingkunganDunia
Kumpulan dari berbagai ekosistem di bumi membentuk satu kesatuan yang
dinamakan ekosistem dunia (biosfer). Berdasarkan proses terbentuknya,
ekosistem dibagi menjadi dua macam, yaitu ekosistem alami dan ekosistem
buatan. Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alamiah,
misalnya danau, sungai, laut, hutan, padang rumput, dan rawa. Ekosistem buatan
adalah ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia, misalnya kolam ikan,
waduk, perkebunan, dan akuarium. Ekosistem alami dapat dibedakan lagi menjadi
beberapa jenis, yaitu ekosistem darat, ekosistem air tawar, ekosistem laut, dan
ekosistem pantai. Ekosistem darat dibedakan atas beberapa daerah habitat
(bioma), seperti gurun, padang rumput, hutan tropis, hutan gugur, taiga, dan
tundra.
Setiap organisme di dunia terhubung dengan organisme lain. Selain itu,
masing-masing organisme juga berhubungan dengan lingkungan yang terdiri dari
benda mati. Struktur hubungan ini dikenal sebagai ekosistem, yang merupakan
saling keterkaitan antara makhluk hidup dan lingkungannya.
E.
Informasi:
D = kepadatan penduduk.
n = jumlah orang tersebut.
A = luas
Contoh masalah:
Di atas lahan seluas 200 m2 ada 12.000 siput. Berapakah kepadatan penduduk
siput di lokasi?
Resolusi:
Dikenal:
n = 12.000 tujuan
A = 200 m2
Untuk pertanyaan:
D = kepadatan penduduk
Jawaban:
F.
G.
b.Perubahanpopulasi
Kepadatan populasi di ekosistem bisa berubah. Perubahan sifat penurunan
populasi dapat disebabkan oleh kematian (kematian) dan migrasi (emigrasi) ke
tempat lain. Perubahan populasi tambahan dapat dikaitkan dengan kelahiran
(natalites) dan kedatangan (imigrasi) dari tempat lain. Jika anggota populasi
meningkat, dan populasi yang dipekerjakan tetap, kepadatan penduduk akan
meningkat. Sebaliknya, jika populasi di tempat tertentu menurun, sementara
populasi yang dipekerjakan tetap ada, kepadatan penduduk akan menurun.
3.Komunitas
Di habitatnya, selain berbagai jenis makhluk hidup (masyarakat), ada pula unsur
seperti air, tanah, pasir, cahaya, matahari dan udara. Di antara anggota masyarakat
dan di antara anggota masyarakat dengan unsur-unsur ini saling terkait hubungan
yang saling mempengaruhi. Kesatuan ini membentuk sistem
ekologi,yangdisebutekosistem.
5.Biosfer
Biosfer adalah seluruh permukaan bumi, yang merupakan habitat makhluk hidup.
Cagar biosfer terdiri dari berbagai ekosistem yang ada di Bumi.
6. Habitat
Habitat adalah lingkungan tertentu tempat suatu makhluk hidup tumbuh dan
hidup secara alami. Contoh habitat cacing pita pada usus hewan mamalia,
habitat belut pada tanah persawahan dan habitat pohon bakau pada daerah
pasang surut tropis.
7. Nisia (Relung)
a. Nisia adalah dua spesies yang memiliki habitat yang sama namun
mereka memiliki fungsi ekologi yang berbeda.
Contoh :
Dipucuk tanaman hidup kutu daun dan ulat, kutu daun menghisap cairan
tumbuhan sedangkan ulat memakan daunnya. Pada habitat yang sama kedua
hewan tersebut dapat hidup berdampingan, karena masing-masing memiliki
nisia yang berbeda.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Populasi adalah sekelompok mahkluk hidup dengan spesies yang sama, yang
hidup di suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula. Anggota-
anggota populasi secara alamiah saling berinteraksi satu sama lain dan
bereproduksi di antara sesamanya.
Dari segi makanan (trophik). Memiliki dua komponen yang biasanya terpisah-
pisah dalam waktu dan ruang yaitu : komponen autotrop (member makan sendiri)
dan komponen heterotrophik (memakan yang lainnya).
Siklus materi : materi dari tanah dan air serta udara, masuk ke produsen dan
konsumen kemudian oleh pengurai dikembalikan lagi kedalam air, tanah maupun
udara dalam bentuk mineral-mineral dan gas yang diambil lagi oleh produsen.
Aliran materi seperti nutrien, air, karbon, nitrogen, dan fosfor di alam berupa
siklus yang abadi.
Aliran energi : makhluk hidup memperoleh energi dari sinar matahari, energi
ini kemudian pindah ke produsen, konsumen dan akhirnya ke pengurai, sedangkan
sebagian lain tersebar ke lingkungan, artinya energi yang sudah terlepas ke
lingkungan tidak dapat kembali lagi masuk ke dalam sistem kehidupan. Aliran
energi berupa makanan dan jaring makanan dari komponen-komponen produsen,
konsumen dan pengurai, aliran energi ini dapat berupa simbiosis antar organisme
yang saling membutuhkan.
Pola kehidupan dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu : pola kehidupan
didarat, pola kehidupan di air, dan pola kehidupan yang khas.
B. SARAN
Manusia sebagai satu bagian dari alam merupakan bagian utama dari
lingkungan yang kompleks. Manusia dengan kelebihannya yang mempunyai
akal dan pikiran dalam kemajuan teknologi ini merasa mahluk yang paling
berkuasa di alam ini. Penemuan-penemuan yang pada mulanya bertujuan
untuk kesejahteraan manusia dapat menjadi bumerang terhadap hidupnya bila
prinsip-prinsip ekologi di abaikan. Dengan demikian untuk hidup dan hidup
berkelanjutan bagi manusia harus belajar memahami lingkungannya dan
pandai mengatur pemakaian sumber-sember daya alam dengan cara-cara yang
dapat dipertanggungjawabkan demi keamanan dan pelestarian tentunya
dengan memperhatikan asas-asas atau prinsip-prinsip ekologi dan
mempertimbangkan kemungkinan adanya ancaman masalah lingkungan.
Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai tempat
tinggal. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan tempat lingkungan
terutama disekitar tempat tinggal kita.
Semoga makalah ini dapat menjadi panduan ataupun penunjang bagi pemahaman
tentang materi makhluk hidup dalam ekosistem alami dalam proses pembelajaran
baik di luar maupun di dalam lingkup pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Begon, M., J.L. Harper & C.R. Townsend. (1986). Ecology. Individuals,
Populations and Communities. Blackwell Sci. Pub. Oxford.
Hamilton, L.S. and P.N. King. (1992). Daerah aliran sungai hutan tropika.
Penerjemah: Krisnawati Suryanata. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
http://www.slideshare.net/agus_43/ekologi-sebagai-dasar-ilmu-pengetahuan-
lingkungan-9883688
http://sabenggo1.blogspot.com/2016/01/satuan-makhluk-hidup-dalam-
ekosistem.html
Kormondy, E.J. (1969). Concepts of Ecology. Prentice-Hall Inc., New Jersey
Odum, E.P. (1971). Fundamentals of Ecology. 3rd. ed. W.B. Saunders Co.
Philadelphia
Prof. Dr. Ir. Zoer’aini Djamal Irwan, M.Si., Prinsip-Prinsip Ekologi Ekosistem,
Lingkungan, dan Pelestariannya, PT. Bumi Aksara, Jakarta, Maret 2010.
Smith, R.L. (1974). Ecology and Field Biology. 2nd. ed. Harper & Row, Pub.
New York.
KATA PENGANTAR
BAB I PEDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. MANFAAT
BAB II PEMABAHASAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA