Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Pada hakikatnya, manusia tidak dapat hidup sendiri melainkan
membutuhkan interaksi dengan sesama manusia dan juga interaksi dengan alam.
Setiap manusia harus mampu menyesuaikan dirinya dengan keadaan alam dan
lingkungan, oleh karenanya dibutuhkan pengetahuan tentang interaksi dengan
alam. Ekologi merupakan ilmu pengetahuan tentang hubungan antara organisme
dan lingkungannya. Oleh karena itu, setiap manusia harus memahami ekologi agar
tidak terjadi kesalahan dalam interaksi manusia dengan alam dan lingkungan.
Ekologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang sangat penting
untuk dipelajari, karena tanpa memahami ekologi maka manusia akan bertindak
semaunya terhadap alam dan lingkungan. Apabila interaksi antara manusia dan
lingkungan tidak baik, maka lingkungan akan rusak baik karena alam dan maupun
karena ulah manusia itu sendiri. Faktanya hampir seluruh kasus kerusakan
lingkungan disebabkan oleh ulah tangan manusia. Akibatnya, jika lingkungan
rusak maka manusia juga yang akan sulit untuk menjalankan kehidupan, kerana
ketidaktersediaan bahan pangan dari lingkungan. Ekologi dan ekosistem berkaitan
erat, ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan
utuh menyeluruh dan saling mengaruhi dalam bentuk keseimbangan, stabilitas,
dan produktivitas lingkungan hidup. Dan ekologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang ekosistem.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan ekologi?
2. Apa sajakah cabang ilmu ekologi?
3. Apakah yang dimaksud dengan ekosistem?
4. Apakah yang dimaksud dengan biotik dan abiotik?
5. Bagaimanakah interaksi biotik dan abiotik?
6. Apa sajakah manfaat ekosistem?
7. Apa sajakah jenis-jenis ekosistem?
C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami ekologi
2. Mengetahui cabang ilmu ekologi
3. Mengetahui dan memahami ekosistem
4. Mengetahui dan memahami biotik dan abiotik
5. Mengetahui interaksi biotik dan abiotik
6. Mengetahui manfaat ekosistem
7. Mengetahui jenis-jenis ekosistem

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ekologi
Kata ekologi atau oecologie (bahasa Jerman) ditelurkan oleh seorang
naturalis bernama Ernst Haeckel pada tahun 1866. Ia menciptakan kata itu dengan
menggabungkan oikos yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti rumah atau
rumah tangga dengan logos yang berarti ilmu1. Secara harfiah ekologi berarti ilmu
yang mempelajari rumah. Istilah tersebut tidak dapat digunakan untuk alam, tetapi
ditinjau melalui konsep Ernst Haeckel tersebut sangat berkaitan dengan alam dan
lingkungan. Rumah diartikan sebagai tempat tinggal atau tempat hidup. Ekologi
merupakan ilmu pengetahuan tentang hubungan antara organisme dan
lingkungannya. Atau ilmu yang mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap
jasad hidup. Ada juga yang mengatakan bahwa ekologi adalah suatu ilmu yang
mencoba mempelajari hubungan antara tumbuhan, binatang, dan manusia dengan
lingkungannya di mana mereka hidup, bagaimana kehidupannya, dan mengapa
berada di tempat tersebut. Berikut ini pengertian ekologi menurut beberapa ahli:
1. Andrewartha
Ekologi menurut Andrewartha adalah suatu ilmu yang membahas
penyebaran dan juga kemelimpahan organisme.
2. Miller (1975)
Ekologi merupakan suatu studi tentang hubungan timbal balik diantara
organisme serta sesamanya dan juga dengan lingkungannya.
3. Resosoedarmo
Ekologi menurut pandangan Krebsekologi adalah suatu studi yang
mempelajari mengenai interaksi timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungan.
4. Odum (1975)
Pengertian Ekologi adalah kajian tentang rumah tangga bumi termasuk
flora, fauna, mikroorganisme, dan manusia yang hidup bersama dan saling
bergantung satu sama lain.
5. Otto Soemarwoto
1
David Burnie, Bengkel Ilmu Biologi, terj Damaring Tyas Wulandari, Jakarta: Erlangga, 2005, hal.
5

3
Ekologi ialah suatu ilmu tentang hubungan timbal balik diantara makhluk
hidup dengan lingkungan sekitarnya.
Ekologi merupakan salah satu cabang Biologi yang hanya mempelajari apa
yang ada dan apa yang terjadi di alam dengan tidak melakukan percobaan. Tetapi
biasanya ekologi didevinisikan sebagi pengkajian hubungan organisme-organisme
atau kelompok-kelompok organisme terhadap lingkungannya, atau ilmu hubungan
timbal-balik antara organisme-organisme hidup dan lingkungannya. Sebab
ekologi memperhatikan terutama biologi “golongan-golongan” organisme dan
dengan proses-proses fungsional di daratan dan air adalah lebih tetap berhubungan
dengan upaya mutakhir untuk mendevinisikan ekologi sebagai pengkajian struktur
dan fungsi alam, telah dipahami bahwa manusia merupakan bagian dari pada
alam. Jelaslah bahwa ekologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup dalam
rumah tangganya atau ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik
antara makhluk hidup sesamanya dan dengan komponen di sekitarnya.
B. Cabang Ilmu Ekologi
Berikut ini merupakan cabang ilmu ekologi:
1. Ekologi Pembangunan
Salah satu cabang ekologi yang mempelajari lingkungan hidup
sebagai objek kajian dalam hubungannya dengan pembangunan adalah
ekologi pembangunan. Pembangunan adalah upaya-upaya yang diarahkan
untuk memperoleh taraf hidup yang lebih baik. Pembangunan merupakan
pilihan penting dilakukan guna terciptanya kesejahteraan penduduknya.
Upaya di bidang pertanian dilakukan secara ekstensifikasi dan intensifikasi.
Lahan diperluas dan pupuk ditingkatkan jumlah maupun mutunya melalui
sistem teknologi. Sarana-sarana infrastruktur ditingkatkan seperti jalan,
pembangunan irigasi, waduk dan transportasi. Sektor industri dibuka, bukan
saja sebagai sarana pendukung bagi pembangunan pertanian, tetapi juga
untuk mendapatkan produk manufaktur yang dibutuhkan. Industri selain
meningkatkan pendapatan, juga berperan untuk menyerap tenaga kerja.
Ekologi pembangunan adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik
antara manusia dengan segala prilakunya guna mengupayakan tingkat

4
kesejahteraan yang maksimal dengan lingkungan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari eksistensinya.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat diuraikan bahwa ekologi
pembangunan mengkaji beberapa aspek sebagai berikut:
1. Manusia sebagai bagian dari ekosistem lingkungan;
2. Manusia dan kebudayaan serta perilaku-perilakunya dalam mencapai
pertumbuhan dan kesejahteraan berupa:
 Pandangan hidup;
 Kebijakan-kebijakan penguasa (pengambil keputusan) mencapai
kesejahteraan;
 Iptek dengan prosesnya, hasilnya dan dampaknya pada kehidupan;
3. Interaksi manusia dengan lingkungannya berupa:
 Sistem pemenuhan kebutuhan dari sumber-sumber alam;
 Perilakunya mengelola lingkungan;
 Kebijakan menekan risiko lingkungan.
4. Kebijakan-kebijakan mencapai keharmonisan (harmonization) antara
pembangunan dengan lingkungan.
5. Kebijakan mencapai keberlangsungan (sustainability) antara lingkungan
dengan pembangunan.2
2. Ekologi Organismal
Ekologi organismal (organismal ecology), yang mencakup subdisiplin
ekologi fisiologi, ekologi evokasi, dan ekologi perilaku, mempelajari
bagaimana struktur, fisiologi, dan (untuk hewan) perilaku organisme
memenuhi tantangan dari lingkungan.
3. Ekologi Populasi
Populasi (population) adalah suatu kelompok individu dari spesies
yang sama, yang hidup disuatu wilayah. Ekologi populasi (population
ecology) menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi ukuran populasi
serta bagaimana dan mengapa populasi berubah seiring waktu.
4. Ekologi Komunitas

2
N. H. T. Siahaan, Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan, Jakarta: Erlangga, 2004, hlm.
18.

5
Komunitas (community) adalah suatu kelompok populasi dari
sejumlah spesies yang berbeda di suatu wilayah. Ekologi komunitas
(community ecology) mengkaji bagaimana interaksi antarspesies, seperti
predasi dan kompetisi, memengaruhi struktur dan organisasi komunitas.
5. Ekologi Ekosistem
Ekosistem (ecosystem) adalah komunitas organisme di suatu wilayah
beserta faktor-faktor fisik yang berinteraksi dengan organisme-organisme
tersebut. Ekologi ekosistem (ecology ecosystem) menekankan pada aliran
energi dan siklus kimiawi antara organisme dan lingkungan.
6. Ekologi Bentang Alam
Bentang alam (landscape atau seascape) adalah mosaik ekosistem-
ekosistem yang saling terkait. Riset dalam ekologi bentang alam (landscape
ecology) berfokus pada faktor-faktor yang mengontrol pertukaran energi,
material, dan organisme di berbagai ekosistem.
7. Ekologi Global
Biosfer (biosphere) adalah ekosistem global – total dari semua
ekosistem dan bentang alam di planet ini. Ekologi global (global ecology)
mengkaji bagaimana pertukaran regional energi dan material memengaruhi
fungsi dan distribusi organisme di seluruh biosfer.3
C. Ekosistem
Ekosistem merupakan salah satu bidang kajian yang dipelajari dalam
cabang biologi, yaitu ekologi. Ekologi (Yunani, oikos = rumah; logy =ilmu,
berasal dari kata logikos = masuk akal) adalah ilmu yang mempelajari interaksi
antara makhluk hidup dengan lingkungan fisik. Hal tersebut diungkapkan oleh
ahli zoology Jerman, Ernst Haeckel (1866). Dan dalam pengertian lain ekosistem
adalah hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungannya di mana manusia
merupakan bagian integral dari ekosistem tempat hidupnya. Adapun pengertian
ekosistem menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup, ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang

3
Campbell, Reece, Mitchell, Biologi Jilid 3, Jakarta: Erlangga, 2004, hlm. 40.

6
merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mengaruhi dalam bentuk
keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.4
Beberapa konsep ekosistem pada dasarnya mulai dirintis oleh bebrapa
pakar ekologi. Pada 1877, Karl Mobius (Jerman) menggunakan istilah
biocoenosis. Kemudian pada tahun 1877, S.A.Forbes (Amerika) menggunakan
istilah mikrokosmos. Di Rusia pada mulanya lebih banyak digunakan istilah
biocoenosis, ataupun geobiocoenosis. Istilah ekosistem mula-mula diperkenalkan
oleh seorang pakar ekologi dari inggris A.G. Tansley, pada tahun 1935. Pada
akhirnya istilah ekosistem lebih banyak digunakan dan dapat diterima luas sampai
sekarang.
D. Biotik dan Abiotik
1. Abiotik
Abiotik adalah salah satu komponen atau faktor dalam lingkungan.
Komponen abiotik adalah segala sesuatu yang tidak bernyawa seperti
tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi.
Komponen abiotik adalah komponen-komponen yang tidak hidup
atau benda mati. Yang termasuk komponen abiotik adalah tanah, batu,
iklim, hujan, suhu, kelembaban, angin, serta matahari.
Faktor-Faktor Abiotik
Faktor abiotik adalah faktor yang berasal dari alam semesta yang tidak
hidup, misalnya udara, air, cahaya, dan lain-lainnya. Fungsi-fungsi
komponen abiotik dalam pemenuhan kebutuhan manusia dan yang dapat
mempengaruhi ekosistem antara lain5 :
a. Tanah
Tanah merupakan tempat hidup makhluk hidup. Berbagai jenis
mikroorganisme hidup didalam tanah. Bahkan berbagai tumbuhan
mendapatkan unsur-unsur hara yang diperlukan dari dalam tanah.
b. Suhu atau Temperatur
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan
syarat yang diperlukan organisme untuk hidup ada jenis-jenis

4
Hartono. Geografi Jelajah Bumi dan Alam Semesta. (Bandung: CV CITRA PRAYA), hlm. 100
5
Prof. Dr. rer. nat. Binari Manurung, M.Si, dkk, Biologi Umum1 ,(Medan: FMIPA UNIMED,
2015),Hlm 183-185.

7
organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.
Temperatur lingkungan adalah ukuran dari intensitas panas dalam unit
standar dan biasanya diekspresikan dalam skala derajat celcius.
c. Sinar / Cahaya Matahari
Sinar matahari merupakan sumber energi bagi makhluk hidup.
Tumbuhan hijau membutuhkan energi matahari yang diserap klorofil
daun untuk fotosintesis. Secara tidak langsung, manusia dan hewan
memperoleh energi matahari dari tumbuhan yang dimakan. Cahaya
matahari juga mempengaruhi suhu lingkungan.
d. Air
Air merupakan zat yang diperoleh semua makhluk hidup. Kita
memerlukan air untuk minum dan kebutuhan hidup lainnya. Hewan
memerlukan air untuk minum, bahkan air merupakan habitat bagi
berbagai makhluk hidup seperti ikan dan cumi-cumi. Bagi tumbuhan,
air diperlukan, antara lain untuk berkecambahan dan pertumbuhan.
Pada ekosistem darat air memengaruhi kelembaban.
e. Udara
Udara mengandung berbagai macam gas, seperti oksigen (O2) dan
karbon dioksida (CO2). Oksigen diperlukan makhluk hidup untuk
bernafas, sedangkan karbon dioksida dibutuhkan oleh tumbuhan hijau
untuk fotosintesis. Selain berperan dalam menentukan kelembaban,
udara juga berperan sebagai penyebaran biji tumbuhan tertentu udara
diturunkan oleh pola tekanan yang luas dalam atmosfir yang
berhubugan dengan sumber panas atau daerah panas dan dingin pada
atmosfir.
f. Mineral
Mineral yang diperlukan tumbuhan misalnya belerang (S), fosfat
(P), kalium (K) kalsium (Ca), magnesium (Mg), besi (fe), dan natrium
(Na). Mineral tersebut digunakan untuk berlangsungnya metabolisme
tubuh dan untuk penyusun tubuh. Hewan dan manusia pun
memerlukan mineral atau penyusun tubuh dan reaksi-reaksi

8
metabolismenya. Selain itu mineral juga berfungsi untuk menjaga
keseimbangan asam dan mengatur fungsi fsikologi tubuh.
g. Keasaman [PH]
Keasaman juga berpegaruh terhadap makhluk hidup. Biasanya
makhluk hidup memerlukan lingkungan yang memiliki PH netral.
Makhluk hidup tidak dapat hidup di lingkungan yang terlalu asam atau
basa. Tanah yang bersifat basa dapat dinetralkan dengan diberikan
bubuk kapur. Tanah berhumus seringkali bersifat asam. Tanah
berkapur sering kali bersifat basa. Tanah bersifat basa dapat
dinetralkan dengan diberi bubuk belerang.
h. Kadar Garam (Salinitas)
Jika kadar garam tinggi, sel-sel akar tumbuhan akan mati dan
akhirnya akan mematikan tumbuhan itu. Didaerah yang berkadar
garam tinggi hanya hidup tumbuhan tertentu. Misalnya, pohon bakau
dipantai yang tahan terhadap lingkungan berkadar garam tinggi.
i. Topografi
Topografi artinya keadaan naik turunnya permukaan bumi disuatu
daerah. Topografi berkaitan dengan kelembaban, cahaya, suhu serta
keadaan tanah disuatu daerah. Interaksi berbagai faktor itu membentuk
lingkungan yang khas. Sebagai contoh keanekaragaman hayati
didaerah perbukitan berbeda dengan didaerah datar. Organisme yang
hidup di daerah berbukit berbeda dengan daerah datar. Topografi juga
mempengaruhi penyebaran makhluk hidup.
j. Garis Lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang
berbeda pula. Garis lintang secara tidak langsung menyebabkan
perbedaan distribusi organisme dipermukaan bumi. Ada organisme
yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.
2. Biotik
Lingkungan biotik adalah Salah satu komponen atau faktor dalam
lingkungan. Komponen biotik meliputi semua faktor hidup yaitu :
kelompok organisme, produsen, konsumen, dan pengurai.

9
Faktor Biotik
Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk
hidup dibumi, baik tumbuhan, hewan maupun manusia. Dalam ekosistem,
tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen,
dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer6.
Faktor biotik juga meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi
individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan
organisme makhluk hidup tersebut dalam ekosistem akan saling
berinteraksi, saling mempengaruhi membentuk suatu sistem yang
menunjukkan kesatuan. Secara lebih terperinci tingkatan organisme
makhluk hidup adalah sebagai berikut :
a. Individu
Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor tikus,
seekor kucing, sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan
seorang manusia. Dalam mempertahankan hidup setiap jenis
dihadaapkan pada masalah-masalah hidup yang kritis. Misalnya,
seekor hewan harus mendapatkan makanan, mempertahankan diri
terhadap musuh alaminya, serta memelihara anaknya. Untuk mengatasi
masalah tersebut, organisme harus memiliki struktur khusus seperti :
duri, sayap, kantung, atau tanduk. Hewan juga memperlihatkan tingkah
laku tertentu seperti membuat sarang atau melakukan migrasi yang
jauh untuk mencari makanan. Stuktur dan tingkah laku demikian
disebut adaptasi.
b. Adaptasi fisiologi
Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk
mempertahankan hidupnya
c. Adaptasi tingkah laku
Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada
tingkah laku.
d. Populasi

6
Prof. Dr. rer. nat. Binari Manurung, M.Si, dkk, Biologi Umum2 ,(Medan: FMIPA UNIMED,
2015),Hlm 66-67.

10
Kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu
tertentu disebut populas.
E. Interaksi Biotik dan Abiotik
Ekosistem dapat terjadi karena adanya aksi interaksi. Didalam aksi
interaksi terjadi aliran energy dan daur materi. Sebagai contoh, komunitas biologi
didanau dapat di susun secara kinsen menjadi rantai makanan (food chains) dan
jarring makanan (food webs). Produsen pertama (primary producers) mendukung
organisme pada tingkatan diatasnya yaitu herbivore (zooplanto), planktivora, dan
beberapa jenis karnivora (predator). Tingkatan trofik individual seperti ini dapat
disebutkan sebagai rantai makanan, namun sebenarnya terdapat banyak organisme
yang tergolong omnivora dan tidak digolongkan pada tingakatan trofik tertentu.
Dalam hal ini consumers dapat juga bertukar tempat dalam tingkatan trofik
sepanjang siklus hidupnya.7
Interaksi ataupun antar hubungan organism dengan lingkungannya dibahas
dalam salah satu cabang biologi, yakni Ekologi. Ekologi diartikan sebagai ilmu
yang mempelajari hubungan
Hubungan timbal balik ataupun antar hubungan organism dengan
lingkungannya, baik itu lingkungan tak hidup (abiotik=nir hayati) maupun dengan
lingkungan hidup (bitik=hayati).
a. Interaksi anatar komponen biotik
Intraksi antara komponen biotik dibagi menjadi tiga tipe yakni
simbiosis, saproflt dan interaksi antara mangsa dan pemangsa.
Simbiosis adalah ineraksi antar dua organism yang berbeda spesies
yang hidup bersama. Satu organism akan hidup pada atau bersama
dengan organism lain yang dinamkan inang. Simbiosis ini lebih lanjut
dikelompokkan menjadi tiga tipe, yakni: komensalisme,parasitisme
dan mutualisme.
Komensalisme adalah interaksi anatara dua organism dimana satu
organism saja yang dapat keuntungan, sedangkan organisme yang satu
lagi tidak mendapat keuntungan atau tidak mengalai kerugian.

7
Prof. Dr. rer. nat. Binari Manurung, M.Si, dkk, Biologi Umum2 ,(Medan: FMIPA UNIMED,
2015),Hlm 76.

11
Parasitisme adalah suatu interaksi anatar dua organisme dimana
satu dari padanya parasit mendapatkan keuntungan sedangkan yang
satu lagi sebagai inang dan mendapatkan kerugian.
Mutualisme adalah interaksi antara dua organisme diamana kedua
organisme terebut sama sama memperoleh keuntungan.
b. Interaksi antar komponen bitik dalam hubungannya dengan kompetisi
Kompetisi adalah ineteraksi antara dua organisme atau dua
populasi untuk memperoleh kebutuhan dasar yang umum bagi
kehidupan yang jumlahnya terbatas. Kebutuhan dasar umum itu
misalnya ruang, air, mineral,cahaya matahari, makanan, dan pasangan
kawin bagi hewan dan tumbuhan.
Organisme yang kuat akan memperoleh kebutuhan dasar itu dank
arena itu keluar sebagai pemenang. Sementara itu, organisme yang
lemah ataupun kalah akan bemigrasi ketempatlain atau menjadi mati.
Ada dua tipe kompetisi, yakni: kompetisi intraspesies, dan
interspesies. Kompetisi intrspesies adalah persaingan yang terjadi
antara anggota anggota dari spesies yang sama dari tumbuhan dan
hewan untu memeproleh kebutuhan dasarnya.
Contoh kompetisi intraspsies adalah persaingan yang terjadi
diantara tanaman jagung, paramecium Aurelia. Kompetisi intraspsies
adalah persaingan antar individu-individu dari spesies yang berbeda.
spesies akan berhasil hidup dan menang dalam persaingan tersebut.
Contoh kompetisi interspesies pada tumbuhan adalah antara tanaman
jagung dan padi.8

F. Jenis-jenis Ekosistem dan Manfaatnya


A. Ekosistem Air (Akuitik)
Ekosistem air terdiri atas :
1. Ekosistem Air Tawar
a. Danau

8
Prof. Dr. rer. nat. Binari Manurung, M.Si, dkk, Biologi Umum1 ,(Medan: FMIPA UNIMED,
2015),Hlm 185-188.

12
Ekosisem air tawar terbagi menjadi dua, yaitu lotik dan lentik.
Ekosistem air tawar lotik memiliki ciri airnya berarus. (gambar)
Organisme yang hidup pada ekosistem ini dapat menyesuaikan diri dengan
arus air, contohnya ikan belida, serangga air, dan diatom yang dapat
menempel pada batu. Produsen utama pada ekosistem ini adalah
ganggang.
Ekosistem air tawar lentik memiliki cir airnya tidak berarus. Ekosistem
air tawar lentik meliputi rawa air tawar, rawa gambut, padang rumput
rawa, kolam, dan danau. Rawa didominasi oleh vegetasi (tumbuhan)
berkayu. Rawa gambut didominasi oleh lumut lumut sphagnu. Ekosistem
danau dan kolam terdiri dari empat wilayah horizontal, yaitu litoral,
profundal
limnetik, dan . Wilayah litoral adalah tepi danau dan kolam.
Organisme lotoral antara lain, teratai, Hydrilla,hydra, capung, katak,
burung dan tikus. Vegetasi pada wilayah litoral didominasi oleh tumbuhan
yang mengapung atau tenggelam. Wilayah limnetik adalah wilayah
perairan terbuka yang masih dapat ditembus cahaya matahari. Pada
wilayah ini banyak mengandung fitoplankton dan zooplankton. Karena
banyak mengandung plankton, pada wilayah limnetik dan litoral terdapat
banyak ikan. Wilayah profundal merupakan wilayah yang dalam dan
merupakan daerah aforik danau. Cacing dan mikroba menghuni wilayah
ini. Wilayah bentik merupakan wilayahdasar danau. Di wilayah ini dapat
dijumpai organisme matin dan bentos.

b. Sungai

13
Ekosistem sungai tidak seperti danau yang relatif diam, air sungai
mengalir, sehingga tidak mendukung keberadaan komunitas plankton
untuk berdiam diri. Namun demikian, terjadi pula fotosintesis dari
ganggang yang melekat dan tanaman berakar, sehingga dapat mendukung
rantai makanan. Ekosistem sungai banyak mengalami gangguan karena
pembangunan waduk atau bendungan. Waduk dapat memutus jalan bagi
sejumlah ikan yang biasa bergerak dari hilir ke hulu untuk bertelur.
Akibatnya, sejumlah spesies ikan hilang dari aliran sungai tersebut.

2. Ekosistem Air Laut


Sebagian besar permukaan bumi merupakan lautan. Air laut memiliki
kadar garam yang tinggi dengan suhu air laut bervariasi. Di daerah tropik,
suhu air laut dapat mencapai 250 C dan antara suhu bagian permukaan
dengan bagian bawah laut berbeda cukup besar.
a. Laut
Berdasarkan kedalamnnya, ekosistem air laut dibedakan menjadi :
1. Wilayah pasang (littoral)
Wilayah pasang merupakan bagian dari laut yang dasarnya kering
ketika terjadi surut. Ikan tidak bisa hidup pada wilayah ini, tetapi
beberapa jenis dapat dijumpai pada wilayah ini.
2. Wilayah lautan dangkal (netritic)
a) Paling dalam mencapai 150 meter.
b) Sinar matahari masih menembus sampai ke dasar laut.

14
c) Paling banyak di huni oleh binatang dan tumbuhan laut.
3. Wilayah lautan dalam (bathyal)
Wilayah ini berada pada kedalaman antara 150-800 meter. Sinar
matahri tidak mampu menembus sampai ke dasar laut. Jumlah dan jenis
binatang yang hidup pada wilayah ini lebih sedikit dibanding wilayah laut
dangkal.
4. Wilayah lautan sangat dalam (abyssal)
Wilayah ini berada pada kedalaman di atas 1800 meter. Tumbuhan
tidak mampu lagi bertahan karena tidak ada sinar matahari.

b. Pantai
Organisme dominan yang hidup di pantai berbeda dilihat dari
lokasinya. Ganggang, moluska, dan remis banyak dijumpai di bagian
paling atas pantai yang hanya terendam saat pasang naik tinggi. Organisme
tersebut menjadi makanan bagi kepiting dan burung pantai. Bagian tengah
pantai banyak dijumpai ganggang,
porifera,
anemon laut, remis dan kerang, siput karnivora, kepiting, landak laut,
binatang laut dan ikan-ikan kecil.

15
c. Estuari
Ekosistem estuari terdapat pada wilayah pertemuan antara sungai dan
laut atau disebut muarau sungai. Muara sungai juga disebut juga pantai
lumpur. Estuari sering dipagari oleh lempengan intertidal yang luas atau
rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas yang tinggi dan
kaya akan nutrisi. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain
berbagai cacing, kerang, kepiting dan ikan.

d. Terumbu Karang
Terumbu karang adalah sebuah tipe ekosistem yang khas tropis.
Ekosistem ini dapat dijumpai pada laut di daerah tropis yang airnya jernih,
sehingga cahaya matahari dapat menembus air dan memungkinkan
terjadinya fotosintesis. Komunitas ini didominasi oleh karang yang
merupaka kelompuk Cnidaria. Terumbu karang juga dikenal akan

16
keragaman jenisnya, termasuk ikan hias yang bernilai ekonomi tinggi. Saat
ini kerusakan terumbu karang terus terjadi, baik sebagai bangunan maupun
sebagai barang-barang hiasan. Pengambilan ikan hias cenderung
berlebihan dan menggunakan bahan peledak, sehingga menghancurkan
terumbu karang secara keseluruhan.9

Manfaat Ekosistem Akuatik


1. Sumber bahan makanan : untuk irigasi pengairan sawah dengan
demikian para petani bisa menanam padi. Ternak serta kebun.
2. Sumber irigasi : irigasi sangat bermanfaat bagi pertanian, dengan
irigasi, sawah dapat digarap tiap tahunnya.
3. Pengendali banjir : waduk sebagai pengendali banijir, mengumpulkan
air saat terjadi hujan tinggi, dan pelahan melepaskannya seberapa
munggu atau bulan.
4. Pariwisata : rekreasi air bisa dilepaskan dari waduk untuk menciptakan
atau memeperkuar air bersih untuk olahraga kayak ataupun olahraga
lainnya.
B. Ekosistem Darat
Ekosistem darat meliputi :
a. Hutan hujan tropis
Hutan hujan tropis terdapat di wilayah khatulistiwa dengan temperatur
tinggi (rata-rata 250C) dan curah hujan yang juga tinggi (200-450 cm per

9
Diah Aryulina, Biologi. (Jakarta :PT. Gelora Aksara Pratama, 2004), hlm 275

17
tahun). Hutan hujan memiliki tropis memiliki ciri pohonnya tinggi dan
rimbun, dengan jenis tumbuhan sangat beragam termasuk tumbuhan paku
dang anggrek (gambar). Hewan pada hutan hujan tropis di indonesia antara
lain berbagai jenis serangga dan burung, monyet, orang hutan dan
harimau.

b. Sabana
Savana terdapat di wilayah khatulistiwa, dengan curah hujan lebih
rendah daripada hutan hujan tropis (sekitar 90-150 cm per tahun). Vegetasi
savana didominasi oleh rumput dengan semak dan phon yang tumbuh
terpencar (gambar). Hewan yang hidup di savana adalah herbivora dan
karnivora. Di Kenya (Afrika) terdapat savana yang di dalamnya hidup
gajah, jerapah, zebra, dan singa. Di Indonesia, savana terdapat di
Sumbawa (NTB).

18
c. Padang rumput
Padang rumput terdapat di daerah tropis hingga beriklim sedang,
misalnya di Amerika Selatan, Australia dan lain-lain. Di Indonesia padang
rumput terdapat di Nusa Tenggara. Curah hujan rata-rata 25-50 cm/tahun
(ada yang mencapai 100cm/tahun) dan hujan turun tidak teratur.

d. Gurun
Gurun merupakan padang luas yang tandus karena hujan sangat jarang
turun di daerah tersebut. Contohnya, Gurun Gobi di Asia dan Gurun
Sahara di Afrika. Ciri-cirinya :
 Curah hujan sangat rendah kurang dari 5 cm/tahun.
 Keadaan tanah sangat tandus dan tidak dapat menyimpan air.
 Kecepetan

19
e. Hutan Gugur
Hutan gugur terdapat di daerah yang mengalami empat musim
(panas, semi, dingin dan gugur). Misalnya di Amerika Serikat bagian
timur, Chili, Eropa Barat, dan Asia Timur. Pada musim dingin, air
membeku dan tidak mampu diserap tumbuhan sehingga tumbuhan tidak
dapat melakukan fotosintesis. Akhirnya daun berubah warna menjadi
merah lalu coklet, dan akhirnya gugur begitu sebaliknya. Pada musim
dingin, beberapa hewan yang hidup di ekosistem hutan gugur mengalami
hibernasi ( tidak aktif bergerak, tidak makan, hanya tidur). Misalnya
hamster dan kelelawar.

f. Taiga
Taiga (hutan boreal) terdapat di daerah antara subtropis dan kutub,
misalnya Amerika Utara, Alaska, semenanjung Skandinavia, dan Rusia.
Tumbuhan diminan berdaun jarum (konifer) yang tambpak hijau sepanjang
tahun. Misalnya juniper dan cemara. Hewan yang hidup di ekosistem
taiga, antara lain moose, beruang hitam, serigala, serangga dan burung.

20
g. Tundra
Tundra merupakan bioma yang paling dingin. Bioma tundra dibedakan
atas dua macam. Tundra arktik terdapat di daerah kutub utara. Rusia,
Kanada dan lain-lain. Tanahnya ditutupi oleh salju yang mencair di musim
panas. Tidak ada cahaya matahari masuk selama sembilan bulan, matahari
bersinar selama sekitar tiga bulan. Vegetasi yang hidup di bioma ini yaitu,
lumut Sphagnum, liken “reindeer”. Tundra ] alpin terdapat di puncak
pegunungan yang tinggi, misalnya di puncak gunung Jaya Wijaya, Papua,
Vegetasi tundra alpin didominasi oleh rumput alang-alang, perdu, lumut
daun dan liken.10

10
Irnaningtyas. Biologi. 2016, (Jakarta: Penerbit Erlangga), hlm. 23-27

21
Manfaat ekosistem darat :
1. Sebagai tempat hidup atau habitat beragam makhluk hidup : di
tempat inilah tumbuhan dan binatang tersebut menjalani kehidupan,
siklus hidup maupun rantai makanan yang mereka punyai. Karena
bioma inilah flora dan fauna tersebut dapat lestari dan menjadi
kekayaan alam.
2. Mencerminkan bahwa kehidupan darat itu ada : ekosistem ini
merupakan hubngan yang salin terkait antara satu dsam lain dari
berbagai komponen. Hal ini juga mengindikasikan bahwasanya
setiap mahluk hidup saling membutuhkan satu sama lain.
3. Sebagai sarana edukasi : bioma-bioma yang merupakan bentuk
ekosistem darat bisa dijadikan sebagai objek penelitian sehingga
manusia bisa meneliti tentang seberapa besar pengaruh lingkungan
terhadap makhluk hidup dan juga komponen mana saja yang paling
mempengaruhi bagi makhluk hidup
3. Ekosistem Buatan
Ekositem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk
memenuhi kebutuhannya. Contoh eksositem buatan misalnya bendungan,
hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus, agroekosistem berupa
sawah tadah hujan, sawah irigasi, perkebunan sawit, perkebunan kopi,
serta ekosistem permukaan seperti ekosistem kota dan desa. Manfaat dari
ekosistem buatan adalah untuk memnuhi kebutuhan manusia.

22
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang lingkungan. Ekologi
dikembangkan melalui konsep Ernst Heackel. Ekologi hanya mempelajari apa
yang ada dan apa yang terjadi di alam dengan tidak melakukan percobaan.
Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh
menyeluruh dan saling mengaruhi dalam bentuk keseimbangan, stabilitas, dan
produktivitas lingkungan hidup. Ekologi dapat juga dikatakan sebagai ilmu
tentang ekosistem. Ekosistem terbentuk dari dua unsur yaitu unsur biotik dan
unsur abiotik. Unsur biotik adalah unsur yang hidup terdiri atas produsen,
konsumen, dan pengurai. Yang bertindak sebagai produsen adalah tumbuhan,
yang bertindak sebagai konsumen adalah hewan dan manusia, dan yang bertindak
sebagai pengurai adalah mikroorganisme. Interaksi antar komponen biotik dan
abiotik terlihat dari jaring makanan. Ekosistem juga terdiri dari ekosistem akuatik
atau ekosistem air, ekosistem darat dan ekosistem buatan.
B. Saran
1. Disarankan kepada masyrakat untuk mengetahui ilmu tentang lingkungan
(ekologi) agar memilki pengetahuan tentang lingkungan dan meminimalisir
terjadinya kerusakan lingkungan
2. Kepada masyarakat khususnya dan mahasiswa umumnya disarankan untuk
melakukan penyuluhan tentang lingkungan kepada masyarakat
3. Disarankan kepada guru untuk memberikan kepada siswa pelajaran tentang
lingkungan serta aplikasinya bagi kehidupan
4. Disarankan kepada pemerintah untuk menyediakan tempat dan mempersiapkan
pekerja untuk menjaga melestarikan alam khusunya makhluk binatang dan
tumbuhan yang hampir punah

23
DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Diah. 2004. Biologi. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama

Burnie, David. 2005. Bengkel Ilmu Biologi. Jakarta: Erlangga.

Campbell, Reece, Mitchell. 2004. Biologi Jilid 3. Jakarta: Erlangga.

Hartono. 2007. Geografi Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Bandung: CV Citra
Prajaya.

Imaningtyas. 2016. Bilogi. Jakarta: Erlangga

Siahaan, N. H. T. 2004. Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan.


Jakarta:Erlangga.

Manurung, Binari. 2015. Biologi Umum 1. Medan: FMIPA UNIMED

. 2015. Biologi Umum 2. Medan: FMIPA UNIMED

24

Anda mungkin juga menyukai