Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH BIOLOGI EKOLOGI

Disusun oleh: 1. 2. 3. Yuni Pebrianty (907332408130)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGRETAHUAN JURUSAN KIMIA 2011

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang Permasalahan lingkungan hidup sering dialami beberapa negara, contohnya pertambahan populasi ,menipisnya stok pangan dll. Pertumbuhan populasi manusia menyebabkan timbulnya permasalahan lingkungan, seperti: kerusakan hutan, pencemaran, erosi, dan lain-lain, karena manusia selalu berinteraksi dengan makhluk hidup lainnya dan benda mati dalam lingkungan. Ini dilakukan manusia untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, dalam upaya mempertahankan jenis dan keturunannya. Pemenuhan kebutuhan manusia dapat terpenuhi karena adanya pemanfaatan lingkungan yang berbentuk pengelolaan lingkungan hidup. Melalui pengelolaan lingkungan hidup,terjadi hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkungan. Ini berarti sudah berkaitan dengan konsep ekologi. Konsep ekologi sama halnya dengan ekosistem,dimana mempelajari hubungan timbal balik mahluk hidup dengan lingkungan. Munculnya gerakan kesadaran lingkungan yang dilakukan oleh semua yang mulai ikut mmecahkan permasalahan lingkungan. Masalah lingkungan hideup memberiakn pengaruh yang kuat terhadap perkembangan ekologi dalam ilmu pengetahuan. Dan dilain pihak akan mengutungkan dalammenjaga kelestarian alam dan tetap menjaga daya dukung manusia lingkungan yang tersedia untuk kehidupan seluruh makhluk hidup. Tingkatan organisme yang sanagt sederhana yaitu individu. Individu-individu dari suatu spesies akan melindungi kita sebagai bangunan yang essensial untuk mengenal fenomena pada tingkatan yang lebih kompleks dari organisasi seperti populasi, komunitas, dan ekosistem. Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik dan lingkungan biotiknya, yang juga menekan pada kelompok organisme yaitu populasi. Ekologi merangkan jarring-jaring-jaring makanan terhadap faktor lingkungan siklus dan mechanism penyebaran. Fungsi ekosistem menunjukkan hubungan sebab akibat yang terjadi secara keseluruhan antar komponen dalam sistem. Ini jelas membuktikan bahwa ekologi

merupakan cabang ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya, serta dengan semua komponen yang ada di sekitarnya. Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.

B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana dinamika kehidupan dalam ekosistem? 2. Apa saja ekosistem di biosfer ? 3. Bagaimaan interaksi antar spesies di lingkungan? C. TUJUAN 1. Untuk mengetahui ekosistem mempengaruhi lingkungan 2. Untuk mengetahui interaksi antar spesies 3. Untuk mengetahui ekosistem di biosfer

BAB II PEMBAHASAN A. Kehidupan dalam biosfer Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.ekologi adalah ilmu dasar untuk mempelajari lingkungan. Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70an.[2] Akan tetapi, ekologi mempunyai pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan rantai makanan manusia dan tingkat tropic. Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan maupun hewan. Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer.

Faktor biotik juga meliputi tingkatan-tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer. Tingkatan-tingkatan organisme makhluk hidup tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi, saling mempengaruhi membentuk suatu sistemyang menunjukkan kesatuan. Secara lebih terperinci, tingkatan organisasi makhluk hidup adalah sebagai berikut. Perhatikan Gambar

. Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Oleh karena itu ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan yang saling mempengaruhi. Berdasarkan pengertian di atas, suatu sistem terdiri dari komponen-komponen yang bekerja secara teratur sebagai suatu kesatuan. Ekosistem terbentuk oleh komponen hidup (biotik) dan tak hidup (abiotik) yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Keteraturan itu terjadi karena adanya arus materi dan energi, yang terkendali oleh arus informasi antara komponen dalam ekosistem. Masing-masing komponen mempunyai fungsi (relung). Selama masing-masing komponen tetap melakukan fungsinya dan bekerjasama dengan baik, keteraturan ekosistem tetap

terjaga. Apabila kita hanya melihat fungsinya, suatu ekosistem terdiri atas dua komponen,yaitu: a) Komponen autotrofik: organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis makanannya sendiri berupa bahan organik dan bahan-bahan anorganik dengan bantuan energi matahari atau klorofil. Oleh karena itu semua organisme yang mengandung klorofil disebut organisme autotrofik. b) Komponen heterotrofik: organisme yang mampu memanfaatkan bahan bahan organik sebagai bahan makanannya. Bahan makanan itu disintesis dan disediakan oleh organisme lain. Apabila dilihat dari segi penyusunannya, maka dapat dibedakan menjadi empat komponen yaitu: a. Bahan tak hidup (abiotik, non hayati): komponen fisik dan kimia, misalnya: tanah, air, matahari, dan lain-lain.
y Tanah. Sifat-sifa fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi tekstur,kematangan, dan kemapuan menahan air.

Air. Hal-hal penting pada air yang mempengaruri kehidupan makhluk hidup adalah suhu air,kadar mineral air,salinitas,arus air,penguapan,dan kedalaman air.

Udara. Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas.Gas itu berbentuk atmosfer yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen,karbon dioksida,dan nitrogen merupakan gas yang paling pentung bagi kehidupan makhluk hidup.

Cahaya matahari Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan di bumi ini. Namun demikian,penyebara cahaya ddi bumi belum merata.Oleh karena itu, organisme harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang intensitas dan kualitas cahayanya berbeda.

Suhu atau temperatur.

Setiap makhluk hidup memerlukan suhu optimum untuk kegiatan metabolisme dan perkembangbiakannya. b. Produsen: organisme autotrofik (tumbuhan hijau) c. Konsumen: organisme heterotrofik, misalnya: manusia, hewan yang makan organisme lainnya. Berdasarkan jenis makanannya konsumen digolongkan menjadi beberapa kelompok:
a) Pemakan tumbuhan [herbivora],nisalnyakambing,kerbau,kelini dan sapi.

b) Pemakan daging [karnivora],misalnya harimau,burung elang,dan serigala, c) Pemakan tmbuhan dan daging[omnivora],misalnya ayam, itik, dan orang hutan. d. Pengurai (perombak atau dekomposer): organisme heterotrofik yang mengurai bahan organik yang berasal dari organisme mati. Habitat dan relung, dua istilah tentang kehidupan organisme. Habitat adalah tempat hidup suatu organisme. Habitat suatu organisme dapat juga disebut alamat. Relung (niche atau nicia) adalah profesi atau status suatu organism dalam suatu komunitas dan ekosistem tertentu, sebagai akibat adaptasi struktural, tanggal fisiologis serta perilaku spesifik organisme itu. Penyesuaian diri secara umum disebut adaptasi. Kemampuan adaptasi mempunyai nilai untuk kelangsungan hidup. Makin besar kemampuan adaptasi makin besar kementakan kelangsungan hidup organisme. Setiap ekosistem atau komunitas, atau bagian-bagian lain memiliki produktivitas dasar atau disebut produktivitas primer. Pengertian produktivitas primer adalah kecepatan penyimpanan energi potensial oleh organism produsen melalui proses fotosintesis dan kemosintesis (pemanfaatan hasil sintesis) dalam bentuk bahan-bahan organik dapat digunakan sebagai bahan pangan. Dalam konsep produktivitas, faktor satuan waktu sangat penting, karena sistem kehidupan adalah proses yang berjalan secara sinambung. Selain waktu,faktor ruang merupakan faktor penting yang menentukan produktivitas suatu ekosistem. Populasi dan Komunitas Populasi yang hidup pada suatu habitat dalam lingkungan, dapat memenuhi kebutuhannya karena lingkungan mempunyai kemampuan untuk mendukung kelangsungan hidupnya. Kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan populasi

disebut daya dukung (carrying capacity). Daya dukung lingkungan tersebut merupakan sumber daya alam lingkungan. Makhluk hidup dari berbagai jenis yang hidup secara alami di suatu tempat membentuk kumpulan yang di dalamnya setiap individu menemukan lingkungan yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Kelompok yang hidup secara bersama telah menyesuaikan diri dan menghuni suatu tempat alami disebut komunitas. Karakteristik komunitas pada suatu lingkungan adalah keanekaragaman. Makin beranekaragam komponen biotik (biodiversitas), maka makin tinggi keanekaragaman. Sebaliknya makin kurang beranekaragaman maka dikatakan keanekaragaman rendah. Contoh: * Keaneragaman rendah; terdapat pada komunitas dengan lingkungan ekstrim, misalnya: gurun, tanah kering, tanah tandus, pegunungan tinggi. * Keaneragaman tinggi sering disebut diversity is stability. Daerah yang mempunyai keanekaragaman tinggi adalah hutan tropika (di kawasan tropika jarang sekali terjadi komunitas alami dirajai oleh hanya satu jenis). Perubahan-perubahan yang terjadi dalam komunitas dapat diamati dan seringkali perubahan itu berupa pergantian komunitas lain. Contoh: sebuah kebun jagung yang ditinggalkan setelah panen dan tidak ditanami lagi. Di situ akan bermunculan berbagai jenis gulma yang membentuk komunitas. Apabila lahan itu dibiarkan cukup lama, maka dalam komunitas tersebut akan terjadi pergantian komposisi jenis yang mengisi lahan tersebut. Kemampuan lingkungan mempunyai batas, sehingga apabila keadaan lingkungan berubah maka daya dukung lingkungan juga berubah. Hal ini karena daya dukung lingkungan dipengaruhi oleh faktor pembatas, seperti: cuaca, iklim, pembakaran, banjir, gempa, dan kegiatan manusia. Manusia mampu memodifikasi komunitas alami dan mengubah daya dukungnya. Akibatnya nilai daya dukung naik dengan menambah komponen lingkungan yang menjadi faktor pembatas. Contoh: pemupukan lahan pertanian.

Ketergantungan Antarkomponen Ekosistem Tidak ada makhluk hidup yang mampu hidup sendiri.Di antara makhluk hidup tersebut terjadi hubungan saling membutuhkan,atau dengan kata lain terjadi ketergantungan. Ketergantungan tidak hanya terjadi antar makhluk hidup[komponen biotik], tetapi juga terjadi antara komponen abiotik dan biotik. Ketergantungan antara Produsen, Konsumen, dan Pengurai. a. Rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Ulat sebagai konsumen makanan daun padi[produsen]. Ulat menjadi sumber makanan bagi burung. Setelah burung tersebut mati,pengurai akan menguraikan hewan yang mati tersebut menjadi mineral dan humus di dalam tanah. Selanjutnya,mineral dan humus tersebut di gunakan sebagai pupuk oleh tumbuhan hijau. Dari contoh tersebut dapat di simpulkan bahwa diantara produsen,konsumen dan pengurai, terjadi ketergantungan. Rantai makanan adalah perpindahan materi dan energi dari makhluk hidup satu ke Makhluk hidup lain melalui proses makan di makan dengan urutan tertentu. Kumpulan rantai makanan yang saling berhubungan disebut jaring-jaring makanan. 1] Piramida makanan. Jika dalam suatu ekosistem di gambarkan jumlah populasi produsen sampai konsumen tertinggi, akan membentuk gambaran seperti piramida.Gambaran seperti ini disebut piramida makanan. Supaya piramida makanan tersusun dengan baik,populasi dalam suatu ekosistem harus seimbang.Oleh karena itu,populasi produsen harus lebih banyak dari pada populasi konsumen tingkat 1. Konsumen tingkat 1 harus lebih banyak dari pada konsumen tngkat 2. Dengan demikian,semakin tinggi tingkatan suatu konsumen, jumlahnya semakin sedikit. 2) Aliran energi Dalam suatu ekosistem terjadi proses makan dan di makan yang di lakukan organisme untuk memperoleh tenaga atau energi. Jadi,proses makan dan di makan dalam suatu rantai makanan dan jaring-jaring makanan dapat di katakan sebagai proses aliran energi.

B. Macam-macam ekosistem di biosfer Ada beberapa-beberapa macam ekosistem atau ekologi di biosfer yaitu 1. Trestrial bioma (biota darat) 2. Bioma akuatis 3. Air tawar 4. Tanaman 5. Serangga 1. Trestrial bioma (biota darat) Bioma darat diseruluh dunia ditandai dengan zona iklim dalam menunjukkan macam-macam bioma yang terdapat di dalamnya karena komunitas tumbuh-tumbuhan akan dikendalikan oleh iklim. Temperatur yang menunjukkan kenaikan dari atas ke bawah dan kelembapan dari arah kiri ke kanan ditunjukkan pada gamabr di bawah ini

Dingin-kering T e m p e r a Tundra Hutan konifera Gurun Rumput pendek 20 30 Rumput tinggi Hutan residu daerah sedang Hutan residu tropis

Dingin-basah

Hutan hujan sedang Hutan hujan tropis

40

50 60 70 80

90

100

110

120

130 140

Gambar. Hubungan bioma-bioma darat dengan iklim bumi Bioma teresterial Bioma adalah suatu ekosistem yang meliputi suatu aerea geofrafis yang luas. Iklim,bioata, dan substrat di suatu daerah bila berinteraksi akan menghasilkan suatu komunitas yang besar yang merupakan suatu kesatuan yang khusus yang disebut bioma Pada suatu bioma tertentu, bentuk-bentuk kehidupan vegetasi klimaks yang seragam. Misalnya bioma padang rumput yaitu rumput, meskipun jenis-jenis yang dominan akan

berbeda-beda pada daerah tertentu. Bioma adalah wilayah habitat teresterial yang ditentukan oleh keadaan iklim, curah hujan dan garis lintang sehingga nama nama biota disesuaikan dengan nama komunitasnya. Ekosistem darat dapat dibedakan menjadi bioma yaitu: Hutan merupakan tempat atau tanah tumbuhnya tumbuhan, pohonana, semak belukar yang meluas dan lebat sekali. Hutan dibagi enjadi beberapa tipe yaitu: a) Hutan hujan tropis Ciri-ciri hutan hujan tropik yaitu 1. Ketinggian tempat yang sangat rendah dari permukaan laut 2. Curah hujan antara 200-225 cm pertahun yang merata dalam setahun 3. Daun yang lebar dan selalu hijau 4. Jenis tumbuhanyang beraneka ragam dan tingginya mencapai 60 meter. Jenis tumbuhan yang dapat tunbuh yaitu liana-liana, tumbuhan epifit, Ficus sp. Contoh tumbuhan memanjat (Liana-Liana) yaitu Panila (Vaniela planifora), dan rotan (Calamus sp). Contoh tumbuhan epifit yaitu anggrek (Dendrobium hasselti), pakis sarang burung (Asplenium nidus), lumut (Polytrichum sp). Ada juga tumbuhan lain adalah tumbuhan saprofit yang mendapatkan makannya dengan menguraikan tubuh tanaman dan hewan-hewan yang sudah mati. Seperti anggrek dan jamur (Ramli: 182) 5. Jenis-jenis hewan yang hidup yaitu bunglon, biawak, tokek, ular, katak, dan burung. Jenis insekta seperti kupu-kupu, dan ngengat. Makanan utama hewan yaitu rayap dan buah-buahan. Berdasarkan atas strafikasi hutan hujan tropic umumnya terdiri dari tiga lapisan yaitu: y Lapisan yang tinggi denagn tajuk daun yang mnejulang tersebar di antara pohon-pohon yang lain. y Lapisan tajuk (canopy layer), pohon-pohon dengan tajuk yang sama rata tingginya (80-100 kaki) yang menutupi seluruh bagian hutan yang selalu hijau.

y Pohon bawah yang lebih rendah dari lapisan tajuk. Pertumbuhannya rapat terutama pada lantai hutan yang mendapat terobosan sinar matahari b) Hutan residu beriklim sedang Ciri-ciri hutan residu beriklim sedang yaitu: 1. Menempati daerah yang memiliki curah hujan yang cukup besar dan merata 75150 cm pertahun 2. Temperatur sedang dengan musim yang jelas 3. Tumbuhan yang bersifat tropit yang dapat beradaptasi dengan musim dingin yang mengugurkan daunnya dan pada saat menjelang musim panas akan bersemi kembali. Hal ini bertujuan untuk mengurangi penguapan yang terlalu besar yang terjadi pada musim panas. 4. Tumbuhannya yang tidak terlalu rapat. Jenis tumbuhan yaitu maple (Acer campestre), oak (Quercus sp) dan elm (Ulmus sp). Pada musim dingin juga terdapat pohon f=dan semak-semak yang tidak berdaun. 5. Tumbuhan yang terdapat bagian bawah hutan sangat membantu penyediaan makanan untuk herbivora vertebrata. 6. Jenis-jenis hewan seperti usa, beruang, jenis tupai, serigala, kucing dan kalkun liar. Jenis burung umumnya terdapat warbel, burung hantu dan elang. Burungburung akan bermigrasi meuju daerah iklim yang panas selama musim dingin. Beberapa serangga memasuki daerah diapauses. Kebanyakkan mamalia kurang aktif atau hibernasi di musim dingin. c) Hutan sub tropis Ciri-ciri hutan sub tropis yaitu: 1. Kelembapan udara yang tinggi 2. Perbedaan temperatur musim dingin dan musim panas yang tidak terlalu signifikan 3. Daun lebar menghijau sepanjang tahun tidak mengalami gugur dimusim dingin 4. Jenis-jenis tumbuhan anatara lain Ficus, palem, paku-pakuan, dan tumbuhan yang membelit dan memanjat. d) Padang pasir

Ciri-ciri padang pasir 1. Curah hujan yang sangat kecil atau daerah panas yang curah huajn tinggi tapi sangat jarang dan evaporasi yang sangat tinggi. Kurangnya tinggi hujan disebabkan oleh beberpa hal: y Karena tinggi tekanan di daerah sub tropis seperti gurun sahara y Letek geografis yang terlindung dari hujan y Keringgian tempat dari permukaan laut 2. Tumbuhan di derah padang pasir sangat sering ditemui adalah semak-semak yang memiliki daun yang sangat kecil dan tebal serta dikelilingi oleh daerah yang tandus. 3. Jenis hewan pada gurun seperti insekta, dan reptil, unta, dan serigala. e) Padang rumput Ciri-ciri padang rumput 1. curah hujan sedang 2. Tumbuhan yang dominan adalah rumput-rumput yang berada dalam ukuran yang tinggi. Tumbuhan berbunga merupakan komponen yang penting yang merupakan cadangan makanan bagi organisme lain 3. Jenis hewan seperti bison (pemakan rumput), serigala, burung hantu dan lainlain f) Tundra Ciri-ciri tundra 1. Temperatur yang rendah,suhu sangat dingin yang menyebabkan tanah menjadi membeku, kecuali lapisan tanah atas. 2. Tumbuhan lumut seperti lumut kerak dan lumut gambut. Tundra disebut juga dengan padang lumut 3. Jenis hewan seperti beruang kutub., rubah, walrus, dan penguin. Hewan ini berambut tebal yang berfungsi untuk melindungi tubuhnya dari suhu yang

sangat dingin, dan berwarna putih sebagai pelindung di atas salju dan mengurangi kehilangan panas dari radiasi g) chaparral Ciri-ciri chaparral 1. Daerah beriklim sedang dengan curah hujan yang tinggi 2. Tumbuhan yang tumbuh dengan daun-daun yang keras dan tetap hijau seperti pohon oak, dan perdu 3. Jenis hewan seperti kelinci, tikus, tupai, dan reptile burung-burung akan meningkat pada musim hujan dsan akan menurun pada musim kemarau h) Zona hutan pegunungan Ciri-ciri Zona hutan pegunungan 1 jenis hewan pegunungan seperti beruang hitam, kambing gunung, kucing, bacing, jenis ikan, dan jenis reptil. 2 Tumbuhan sepetti bunga matahari, bunga lili, cemara, oak dan lain-lain

Bioma akuastik

Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang. a. Laut

Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion Cl mencapai 55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu laut sekitar 25C. Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan. Gerakan air dari pantai ke tengah menyebabkan air bagian atas turun ke bawah dan sebaliknya, sehingga memungkinkan terbentuknya rantai makanan yang berlangsung baik. Habitat laut dapat dibedakan berdasarkan kedalamannya dan wilayah permukaannya secara horizontal.

1) Menurut kedalamannya, ekosistem air laut dibagi sebagai berikut, yaitu: a) Litoral: Merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan daratan. b)Neartik: Merupakan daerah yang masih bisa ditembus sinar matahari, bagian dasar dalamnya 300 m. c) Batial: Merupakan daerah yang dalamnya berkisar antara 200-2500 m. d) Abisal: Merupakan daerah yang lebih jauh dan lebih dalam dari pantai (1.50010.000m).

2) Menurut wilayah permukaannya secara horizontal berturut-turut dari tepi laut menuju ke tengah, laut dibedakan sebagai berikut: a) Epipelagik merupakan daerah antara permukaan dengan kedalaman air sekitar 200 m. b)Mesopelagik merupakan daerah di bawah epipelagik dengan kedalaman 200- 1000 m. Hewan yang hidup di daerah misalnya adalah ikan hiu. c) Batiopelagik merupakan daerah dengan kedalaman 200-2.500 m. Hewan yang hidup di daerah ini misalnya adalah gurita. d) Abisal pelagik merupakan daerah dengan kedalaman mencapai 4.000 m, di daerah ini tidak terdapat tumbuhan tetapi hewan masih ada. Sinar matahari tidak mampu menembus daerah ini.

e) Hadal pelagik merupakan bagian laut terdalam (dasar). Kedalaman lebih dari 6.000 m. Sebagai produsen di tempat ini adalah bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.

b. Pantai Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut. Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di substrat keras. Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh beberapa jenis ganggang, molusca, dan remis. Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikanikan kecil. Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut. Daerah ini dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput laut. Komunitas tumbuhan berturut-turut dari daerah pasang surut ke arah darat dibedakan sebagai berikut. 1) Komunitas pes caprae 2) Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin, tumbuhan ini menjalar dan berdaun tebal. Tumbuhan lainnya adalah Spinifex littorius (rumput angin), Vigna. Lebih ke arah darat lagi ditumbuhi Crinum asiaticum (bakung), Pandanus tectorius (pandan).

2) Formasi baringtonia: Daerah ini didominasi tumbuhan baringtonia, termasuk di dalamnya Wedelia, Thespesia, Terminalia, Guettarda, dan Erythrina. Bila tanah di daerah pasang surut berlumpur, maka kawasan ini berupa hutan bakau yang memiliki akar napas. Adapun yang termasuk tumbuhan di hutan bakau antara lain Nypa, Acathus, dan Cerbera.

c. Estuari Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Salinitas air berubah secara bertahap mulai dari daerah air tawar ke laut. Salinitas ini juga dipengaruhi oleh siklus harian dengan pasang surut airnya. Nutrien dari sungai memperkaya estuari. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan. Estuari juga merupakan tempat mencari makan bagi vertebrata semi air, yaitu unggas air.

d. Terumbu karang Terumbu karang didominasi oleh karang (koral) yang merupakan kelompok Cnidaria yang menyekresikan kalsium karbonat. Rangka dari kalsium karbonat ini bermacammacam bentuknya dan menyusun substrat tempat hidup karang lain dan ganggang. Hewan-hewan yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai invertebrata, mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang. Herbivora seperti siput, landak laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora.

Bioma Air Tawar Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya, tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam ekosistem air tawar. a. Danau Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut daerah fotik. Daerah yang tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah afotik. Di danau juga terdapat daerah perubahan temperatur yang drastis atau termoklin. Termoklin memisahkan daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin di dasar. Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan

jaraknya dari tepi. Berdasarkan hal tersebut danau dibagi menjadi 4 daerah sebagai berikut. 1) Daerah litoral Daerah ini merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan optimal. Komunitas organisme sangat beragam termasuk jenis jenis ganggang yang melekat (khususnya diatom), berbagai siput dan remis, serangga, crustacea, ikan, amfibi, reptilia air dan semi air seperti kura-kura dan ular, itik dan angsa, dan beberapa mamalia yang sering mencari makan di danau. 2) Daerah limnetik Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat ditembus sinar matahari. Daerah ini dihuni oleh berbagai organisme, di antaranya fitoplankton, termasuk ganggang dan sianobakteri, zooplankton yang sebagian besar termasuk Rotifera dan udang. 3) Daerah profundal Daerah ini merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau. Daerah ini dihuni oleh cacing dan mikroba. 4) Daerah bentik Daerah ini merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-sisa organisme mati. Danau juga dapat dikelompokkan berdasarkan produksi materi organiknya, yaitu sebagai berikut. 1) Danau oligotropik Oligotropik merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan kekurangan makanan, karena fitoplankton di daerah limnetik tidak produktif. Ciri-cirinya, airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme, dan di dasar air banyak terdapat oksigen sepanjang tahun. 2) Danau eutropik Eutropik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan kandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Ciri cirinya adalah airnya keruh, terdapat bermacam-macam organisme, dan oksigen terdapat di daerah profundal. b. Sungai

Komunitas yang berada di sungai berbeda dengan danau. Air sungai yang mengalir deras tidak mendukung keberadaan komunitas plankton untuk berdiam diri, karena akan terbawa arus. Sebagai gantinya terjadi fotosintesis dari ganggang yang melekat dan tanaman berakar, sehingga dapat mendukung rantai makanan. Komposisi komunitas hewan juga berbeda antara sungai, anak sungai, dan hilir. Di anak sungai sering dijumpai makhluk air tawar. Di hilir sering dijumpai ikan gurami. Beberapa sungai besar dihuni oleh berbagai kurakura dan ular. Khusus sungai di daerah tropis, dihuni oleh buaya dan lumbalumba. Organisme sungai dapat bertahan tidak terbawa arus karena mengalami adaptasi evolusioner. Misalnya bertubuh tipis dorsoventral dan dapat melekat pada batu. 4. Tanaman Ekologi tanaman adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara tanaman dengan lingkungannya. Tanaman membutuhkan sumberdaya kehidupan dari lingkungannya, dan mempengaruhi lingkungan begitu juga sebaliknya lingkungan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Ekologi dibagi atas dua bagian yaitu Sinekologi dan Autekologi. Pembagian ekologi, tingkatan organisasi makhluk hidup, tujuan dan perkembangan ekologi tanaman, pembagian ilmu ekologi. Pada prinsipnya ditinjau dari biologi, makhluk hidup dapat dibagi atas dua bagian besar yaitu, hewan dan tumbuhan. Kedua kelompok ini sangat tergantung kepada faktor-faktor yang ada diluar dirinya baik itu secara langsung maupun tidak langsung.

Dengan kata lain tidak ada satu makhluk hidup pun di dunia ini yang dapat berdiri sendiri tanpa bergantung dengan faktor lainnya. Faktor luar yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup ini disebut dengan lingkungan. Manusia sebagai makhluk hidup telah terlibat dan tertarik dengan masalahmasalah lingkungan sejak dahulu kala walaupun mereka tidak mengerti perkataan ekologi itu sendiri. Dalam masyarakat primitif setiap individu untuk dapat bertahan hidup memerlukan pengetahuan terhadap alam lingkungannya. Alam lingkungan (environment) ialah alam diluar organisma yang efektif mempengaruhi kehidupan organisma tersebut. Setiap tanaman menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penyesuaian ini berguna untuk mempertahankan hidupnya. Berdasarkan defenisi di atas maka yang dimaksud dengan Ekologi Tanaman adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbale balik antara tanaman (tumbuhan yang dibudidayakan) dengan lingkungannya. Lingkungan hidup tanaman dibagi atas dua kelompok yaitu lingkungan biotik dan abiotik. Dari lingkungan inilah tanaman memperoleh sumberdaya cahaya, hara mineral, dan sebagainya. Kekurangan, kelebihan atau ketidakcocokkan akan menyebabkan terjadinya cekaman (stress) pada tanaman. Berdasarkan makna ekologi di atas maka jelaslah bahwa ekologi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ilmu biologi. Oleh karenanya Ilmu Biologi sering disebut dengan biologi lingkungan. Ekologi merupakan bagian kecil dari Biologi. Yang termasuk dalam ruang lingkup biologi ialah organisma, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfir. Jika kita perhatikan bahasanbahasan dalam mempelajari ekologi ternyata masing-masing ilmu yang membahas suatu individu/grup tidak terlepas dari membahas masalah ekologi. Dari penjelasan ini dapat dilihat ternyata ekologi merupakan ilmu yang cakupannya amat luas. Pelajaran mengenai lingkungan hidup organisma sudah dipelajari sebelum kata ekologi itu sendiri diperkenalkan oleh ahlinya. Nenek moyang kita pada jaman dahulu telah berupaya untuk memelihara lingkungan, yang terbukti dari mitos mitos yang muncul seperti jangan menebang pohon yang rindang karena ada penghuninya. Ini adalah salah satu upaya mereka untuk memelihara ketersediaan air. Mitos-mitos mengenai pemeliharaan lingkungan ini relatif cukup banyak, karena masing-masing

suku yang ada di Indonesia memilikinya. Gambaran ini memperlihatkan bahwa manusia merupakan organisma yang memiliki kekekuatan penuh yang mempengaruhi lingkungan dan sebaliknya. Pengetahuan Ekologi berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban manusia itu sendiri. Tujuan utama mempelajari ekologi tanaman adalah memperoleh hasil yang optimal dari teknik budidaya yang dilakukan dan menjaga lingkungan. Lingkungan akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan tanaman dan organisme lain yang hidup di muka bumi. Oleh sebab itu pengetahuan tentang lingkungan tumbuh tanaman sangat dibutuhkan agar budidaya tanaman yang dilakukan dapat menghasilkan produksi yang optimum. Dalam agroekosistem lingkungan tumbuh tanaman menjadi bahan pertimbangan dalam rancang bangun aktivitas budidaya yang akan dilakukan. Desain lanskap dari budidaya tanaman juga sangat tergantung pada lingkungan. Lingkungan akan mempengaruhi jenis tanaman yang sesuai untuk dibudidayakan pada kawasan, penjadwalan dan teknik budidaya yang digunakan. Oleh karenanya pengetahuan tentang lingkungan sangat penting artinya bagi sektor pertanian. 5. Ekologi Serangga Ekologi serangga mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi dan kelimpahan serangga. Pengetahuan tentang ekologi serangga hama pascapanen merupakan dasar penerapan pengendalian hama terpadu (PHT). Saat ini, pemodelan dengan komputer untuk pengendalian hama pascapanen telah banyak dikembangkan. Kesemuanya berbasis pada pengetahuan ekologi serangga. Sifat struktur penyimpanan secara umum adalah kondisinya yang stabil dibandingkan lingkungan alami dan ketersediaan pangan yang melimpah. Karakter penyimpanan ini menguntungkan hama gudang, walaupun adakalanya terjadi kelangkaan sumber makanan. Serangga hama di penyimpanan, terutama hama-hama penting adalah serangga yang telah teradaptasi pada lingkungan penyimpanan dengan baik, karena:  Habitat penyimpanan merupakan reservoir alaminya  Toleransinya yang tinggi terhadap faktor fisik di penyimpanan  Keragaman perilaku makan pada berbagai bahan simpan

 Laju reproduksi yang tinggi  Kemampuan yang tinggi dalam menemukan lokasi sumber makanan  Kemampuan bertahan hidup dalam kondisi tanpa pangan  Adaptasi morfologi (ukuran kecil, bentuk pipih, gerakan cepat dll.) C. INTERAKSI SPESIES LINGKUNGAN SIMBIOSISME

Ikan badut (Amphiprion ocellaris) dengan rumah anemon (Heteractis magnifica) mereka. Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis yang berarti kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang berdampingan. Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis.Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut simbion. Ada beberapa bentuk simbiosis yakni:
y

hidup

Parasitisme adalah di mana pihak yang satu mendapat keuntungan dan merugikan pihak lainnya. Contoh:
o o

Tanaman benalu dengan inangnya Tali putri dengan inangnya,tali putri mendapatkan keuntungan dengan cara
menghisap bahan makanan dari inangnya. Sedangkan inangnya dirugikan karena makananinangnya diambil

cacing perut dan cacing tambang yang hidup di dalam usus manusia

o y

bunga raflesia dengan inangnya

Mutualisme adalah hubungan sesama mahkluk hidup yang saling menguntungkan kedua pihak. Contohnya:
o o

Ikan Remora dan Ikan Hiu Bunga dan Lebah. Lebah mendapatkan madu dari bunga. Ketika menghisap
madu tersebut, serbuk bunga melekat pada lebah. Jika lebah tersebut berpindah bunga, serbuk bunga yang telah melekat pada lebah akan melekat pada bunga yang lain. Terjadilah penyerbukan oleh lebah.

o o o

Burung Jalak dan Kerbau Jenis jamur tertentu dan jenis alga tertentu membentuk likenes Bunga dengan kupu-kupu

Komensalisme, adalah di mana pihak yang satu mendapat keuntungan tapi pihak lainnya tidak dirugikan dan tidak diuntungkan. Contoh:
o o

Ikan badut dengan anemon laut Anggrek dan tumbuhan inangnya.tanaman anggrek mendapatkan keuntugan berupa rumah tinggal,sedangkan inang tidak mendapatkan keuntungan apapun dan tidak dirugikan.

Amensalisme, yaitu saat satu pihak dirugikan dan pihak lainnya tidak diuntungkan maupun dirugikan.Contohnya adalh jamur Penicilium yang mensekresikan penisilin dengan bakteri.Penisilin mampu membunuh bakteri.Sehingga bakteri dirugikan,tetapi jamur Penicilium tidak mendapatkan keuntugan maupun kerugian.

Kompetisi, di mana kedua pihak saling merugikan, biasanya terjadi melalui kompetisi dalam memperebutkan makanan.

Netralisme, dimana kedua pihak tidak saling diuntungkan maupun dirugikan. Interaksi antar kedua spesies tidak menyebabkan keuntungan maupun kerugian bagi keduanya.

Simbiosis dapat dibedakan menjadi dua kategori berbeda.

Ektosimbiosis adalah bentuk asosiasi antara mikroba dengan organism lain, dimana mikroba hidup di bagian luar dari organisme lain

Endosimbiosis adalah bentuk asosiasi mikroba masuk dan hidup di bagian dalam organism lain

Parasitisme Parasitisme adalah jenis hubungan simbiosis antara organisme dari spesies yang berbeda di mana satu organisme, parasit, manfaat dengan mengorbankan yang lain, tuan rumah. Secara tradisional disebut organisme parasit dengan lifestages yang melampaui satu host (misalnya Taenia solium), yang sekarang disebut macroparasites (protozoa dan cacing biasanya). Parasit sekarang dapat juga merujuk kepada microparasites, yang biasanya lebih kecil, seperti virus dan bakteri dan dapat langsung ditransmisikan antara host dari satu spesies. Tidak seperti predator, parasit umumnya jauh lebih kecil dari tuan rumah mereka, meskipun keduanya adalah kasus khusus dari konsumen-sumber daya interaksi. Parasit menunjukkan tingkat tinggi spesialisasi untuk modus hidup mereka, dan bereproduksi pada tingkat yang lebih cepat dari host mereka. Contoh klasik dari parasitisme meliputi interaksi antara host vertebrata dan hewan yang beragam seperti cacing pita, cacing, spesies Plasmodium, dan kutu.Parasitisme dibedakan dari hubungan parasitoid, meskipun tidak tajam, oleh kenyataan bahwa parasitoid umumnya membunuh atau mensterilkan host mereka. Parasitoidy terjadi pada sekitar sebagai banyak kelas organisme sebagai parasit tidak. Kerugian dan keuntungan dalam interaksi parasit keprihatinan kebugaran biologis dari organisme yang terlibat. Parasit mengurangi kebugaran host dalam banyak cara, mulai dari umum atau khusus patologi (seperti kastrasi parasit), gangguan karakteristik seks sekunder, dengan modifikasi perilaku host. Parasit meningkatkan kebugaran mereka dengan memanfaatkan sumber daya host yang diperlukan untuk kelangsungan hidup parasit: (yaitu makanan, air, panas, habitat, dan penyebaran). Meskipun konsep parasitisme jelas berlaku untuk banyak kasus di alam, yang terbaik adalah dianggap sebagai bagian dari sebuah kontinum jenis interaksi antar spesies, dan bukan kategori eksklusif. Interaksi tertentu antara spesies mungkin memuaskan beberapa

tapi tidak semua bagian dari definisi. Dalam banyak kasus, sulit untuk menunjukkan bahwa host dirugikan. Di lain, mungkin tidak ada spesialisasi yang jelas pada bagian dari parasit, atau interaksi antara organisme mungkin berumur pendek. Dalam pengobatan, hanya organisme eukariotik dianggap parasit, dengan pengecualian bakteri dan virus. Beberapa cabang biologi, bagaimanapun, menganggap anggota kelompok sebagai parasit.Parasit yang hidup pada permukaan tuan rumah disebut ektoparasit (misalnya beberapa tungau), parasit makanan yang tepat dikumpulkan oleh tuan rumah. Contohnya adalah parasitisme anak-anak dipraktekkan oleh banyak spesies Cuckoo dan cowbird, yang tidak membangun sarang mereka sendiri melainkan menyimpan telur-telur mereka di sarang spesies lain dan meninggalkan mereka di sana. Tuan rumah berperilaku sebagai "pengasuh" mereka menaikkan muda sebagai mereka sendiri. Jika host menghilangkan dan mereka yang hidup di dalam host disebut endoparasites (termasuk semua cacing parasit). Endoparasites bisa eksis dalam salah satu dari dua bentuk: o interselular (mendiami ruang-ruang dalam tubuh host) atau intraseluler (menghuni sel-sel dalam tubuh host). Parasit intraseluler, seperti bakteri atau virus, cenderung mengandalkan organisme ketiga yang umumnya dikenal sebagai pembawa atau vektor. Vektor melakukan pekerjaan mengirimkan mereka untuk menjadi tuan rumah. Sebuah contoh dari interaksi ini adalah transmisi malaria, disebabkan oleh protozoa dari genus Plasmodium, kepada manusia oleh gigitan nyamuk yang anopheline. Epiparasite adalah salah satu yang memakan parasit lain. Hubungan ini juga kadang-kadang disebut sebagai hyperparasitism yang dapat dicontohkan oleh protozoa (hyperparasite yang) hidup di saluran pencernaan yang hidup kutu pada anjing.Parasit mengambil keuntungan dari interaksi antara anggota organisme sosial seperti semut atau rayap. Dalam kleptoparasitismtelur Cuckoo, beberapa cuckoos akan kembali dan menyerang sarang untuk memaksa burung host untuk tetap tunduk pada parasitisme ini parasitisme ini cowbird itu tidak selalu merugikan induk inangnya. Namun, Cuckoo dapat menghapus satu atau lebih host telur untuk menghindari deteksi, dan selanjutnya Cuckoo muda mungkin mengangkat telur host dan nestlings dari sarangnya.

Parasitisme dapat mengambil bentuk kecurangan terisolasi atau eksploitasi antara interaksi mutualistik lebih umum. Sebagai contoh, kelas luas tanaman dan jamur pertukaran karbon dan nutrisi kesamaan hubungan mutualistik mikoriza, namun beberapa spesies tanaman yang dikenal sebagai cendawan-heterotrof "menipu" dengan mengambil karbon dari jamur daripada menyumbangkan itu. Parasitoid larva adalah organisme yang terjadi di dalam pengembangan atau pada permukaan organisme lain, mengakibatkan kematian dari tuan rumah. Ini berarti bahwa interaksi antara parasitoid dan host fundamental berbeda dari parasit yang benar dan saham beberapa karakteristik predasi. Sebuah adelpho-parasit adalah parasit di mana spesies inang berkaitan erat dengan parasit, sering menjadi anggota keluarga yang sama atau genus. Sebuah contoh dari ini adalah jeruk yang blackfly parasitoid, Encarsia perplexa, betina unmated yang bisa bertelur haploid dalam larva berkembang sepenuhnya spesies mereka sendiri. Ini menyebabkan produksi keturunan laki-laki. Cacing laut Bonellia viridis memiliki strategi reproduksi yang mirip, meskipun larva adalah plankton. Kompetesi Hewan-Hewan Di Alam
Pada perilaku agonistic, suatu pertandingan yang melibatkan baik perilaku yang mengancam maupun yang patuh menentukan pesaing mana yang mendapatkan akses ke beberapa sumberdaya, seperti makanan atau pasangan kawin.Kadang-kadang pertandingan tersebut melibatkan pengujian kekuatan. Secara lebih umum, kontestan yang terlibat menunjukkan perilaku mengancam, yang membuat mereka kelihatan besar atau seram, seringkali dengan membuat postur atau suara yang dibesar-besarkan. Akhirnya satu individu berhenti mengancam dan mengakhirinya dengan menunduk atau bersikap tenang, yang pada dasarnya adalah menyerah. Banyak perilaku tersebut melibatkan ritual penggunaan aktifitas simbolik, sehingga biasanya tidak ada bahaya yang serius yang di lakukan oleh pihak-pihak yang beradu. Anjing dan serigala menunjukkan agresi dengan cara memperlihatkan giginya menaikkan telinga, ekor, dan bulunya, berdiri tegak, dan melihat secara langsung kearah lawannya yang semuanya membuat hewan itu kelihatan besar dan mengancam. Yang akhirnya kalah, sebaliknya, merebahkan bulunya, menurunkan dan menyelipkan ekornya, dan memalingkan pandangannya.

Penampakan sikap tenang ini menghambat setiap aktivitas penyerangan selanjutnya. Derajat sejauh mana perkelahian itu di ritualkan bergantung pada kelangkaan sumberdaya dan kemungkinan tersedianya itu. Sebagai contoh, tupai tanah jantan seringkali saling melukai, atau bahkan saling membunuh satu sama lain ketika berkelahi untuk mendapatkan akses terhadap betina yang reseptif secara seksual. Pada kasus ini betina yang diperebutkan oleh tupai jantan dalam perkelahian tersebut berada dalam keadaan estrus (birahi) dan mau menerima cumbuan jantan selama beberapa jam setiap tahun, dan dengan demikian keseluruhan kekuatan reproduktif seekor tupai jantan bisa bergantung pada kemampuannya untuk berkompetisi melawan jantan lainnya pada satu hari yang istimawa tersebut. Jika hewan-hewan itu melakukan tindakan yang bisa mengakibatkan cidera, seleksi alam akan lebih memilih suatu kecendrungan yang kuat untuk mengakhiri pertandingan segera setelah pemenang di tentukan, Karena perkelahian yang sengit dapat melukai pemenang sebagaimana halnya dengan yang kalah. setiap interaksi di masa depan antara kedua hewan yang sama umumnya berdamai dan di selesaikan jauh lebih cepat dengan menguntungkan pemenang.

BAB III KESIMPULAN

Berdasarkan uraian yang telah diberikan, maka dapat ditarik suatu kesimpulan yaitu: 1. Kehidupan dalam biosfer terdiri komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik yang meliputi individu, populasi, komunitas dan ekosistem

2. Ekosistem yang ada di biosfer adalah Trestrial bioma (biota darat), Bioma akuatis, Air tawar, Tanaman Serangga 3. Interaksi antar spesies di lingkungan dapat terlihat dari adanya simbiosis mutualisme, komensalisme, dan parasitisme. Interaksi antar spesies dapat dilihat dari kompetisi hewan di alam.
y Parasitisme adalah di mana pihak yang satu mendapat keuntungan dan merugikan

pihak lainnya.
y Mutualisme adalah hubungan sesama mahkluk hidup yang saling menguntungkan

kedua pihak.
y Komensalisme, adalah di mana pihak yang satu mendapat keuntungan tapi pihak

lainnya tidak dirugikan dan tidak diuntungkan. Amensalisme, yaitu saat satu pihak dirugikan dan pihak lainnya tidak diuntungkan maupun dirugikan..
y Kompetisi, di mana kedua pihak saling merugikan, biasanya terjadi melalui

kompetisi dalam memperebutkan makanan.


y Netralisme, dimana kedua pihak tidak saling diuntungkan maupun dirugikan.

Interaksi antar kedua spesies tidak menyebabkan keuntungan maupun

DAFTAR PUSTAKA Ramli.dzuki Drs. Ekologi. 1989. Jakarta: Depdikbud proyek pengembangan lembaga pendidikan tenaga pendidikan. www. Ekologi.com diakses pada tanggal 25 agustus 2011

Anda mungkin juga menyukai