Anda di halaman 1dari 7

Tugas Individu Setiap Pertemuan

Nama : Ajeng Ambar Kusuma


NPM : 1913024056
Tanggal : 6 april 2021
Pertemuan/ Materi : 3/osmoregulasi dan thermoregulasi hewan ikan air laut

Resume Materi

1. Osmoregulasi Ikan Air Laut

adalah proses pengaturan konsentrasicairan dengan menyeimbangkan pemasukkan serta


pengeluaran cairan tubuh oleh sel atau organisme hidup,atau pengaturan tekanan osmotik
cairan tubuh yang layak bagi kehidupan sehingga proses-proses fisiologis dalamtubuh berjalan
normal. Rahardjo (1980) menyatakan bahwa osmoregulasi adalah pengaturan tekanan osmotik
cairan tubuh yang layak bagi kehidupan ikan sehingga proses- proses fisiologis tubuhnya
berjalan normal. Menurut Stickney (1979), salinitas berhubungan erat dengan proses
osmoregulasi dalam tubuh ikan yang merupakan fungsifisiologis yang membutuhkan energi.
Organ yangberperan dalam proses tersebut antara lain ginjal, insang,kulit, dan membran mulut
dengan berbagai cara. Jikasebuah sel menerima terlalu banyak air maka ia akanmeletus, begitu
pula sebaliknya, jika terlalu sedikit airmaka sel akan mengerut dan mati (Wikipedia,
2009).Osmoregulasi juga berfungsi ganda sebagai sarana untukmembuang zat-zat yang tidak
diperlukan oleh sel atau organisme hidup.

Pada ikan air laut terjadi kehilangan air dari dalam tubuh melalui kulit dan kemudian ikan akan
mendapatkan garam-garam dari air laut yang masuk lewat mulutnya. Organ dalam tubuh ikan
menyerap ion-ion garam seperti Na+, K+, dan Cl-, serta air masuk ke dalam darah
danselanjutnya disirkulasi. Selanjutnya, insang ikan akan mengeluarkan kembali ion-ion
tersebut dari darah ke lingkungan luar (Gambar 2).Sifat osmotik air berasal dari seluruh
elektrolit yanglarut dalam air tersebut di mana semakin tinggi salinitas maka konsentrasi
elektrolit makin besar sehingga tekanan osmotiknya makin tinggi (Mc Connaughey & Zottoli,
1983). Air laut mengandung elemen terbesar, yaitu Cl-Na+, Mg2+, Ca2+, K+, dan SO4 2-
(lebih dari 90% dari garam terlarut) ditambah elemen yang jumlahnya kecil (unsur mikro)
seperti Br-, Sr2+, dan B+. Ion-ion yang dominan dalam menentukan tekanan osmotik
(osmolaritas) air lautan dalah Na+(450 mM) dan Cl- (560 mM) dengan porsi 3.061 dan
55,04% dari total konsentrasi ion-ion terlarut (Mc Connaughey & Zottoli, 1983; Nybakken,
1990; Boeuf &Payan, 2001; Mananes et al., 2002).

Pada saat ikan sakit, luka atau stres, proses osmosis akan terganggu sehingga air akan lebih
banyak masuk kedalam tubuh ikan dan garam lebih banyak keluar dari tubuh. Akibatnya beban
kerja ginjal ikan untuk memompa air keluar dari dalam tubuhnya meningkat. Apabila hal
tersebut terus berlangsung dapat menyebabkan ginjalmenjadi rusak sehingga ikan mati. Pada
keadaan normal ikan mampu memompa air kurang lebih 1/3 dari bobot.total tubuhnya setiap
hari. Penambahan garam ke dalam air diharapkan dapat membantu menjaga
ketidakseimbangan ini sehingga ikan tetap bertahan hidup dan mempunyai kesempatan untuk
memulihkan dirinya dari luka atau penyakit. Tentunya dosis untuk ikan harus diatursedemikian
rupa sehingga kadar garamnya tidak lebihtinggi daripada kadar garam dalam darah ikan.
Apabila kadar garam dalam air lebih tinggi dari kadar garam darah,efek sebaliknya akan
terjadi, air akan keluar dari tubuh ikan dan garam masuk ke dalam darah, akibatnya ikan
ikan yang hidup di air laut memiliki tekanan osmotik lebih kecil dari lingkungan sehingga
garam-garam cenderung masuk ke dalam tubuh dan air akan keluar. Agar proses fisiologis
didalam tubuh berjalan normal, maka diperlukan suatu tekanan osmotik yang konstan.

2. Thermoregulasi ikan air laut

Termoregulasi adalah suatu mekanisme makhluk hidup untuk mempertahankan suhu internal
agar berada di dalam kisaran yang dapat ditolelir.Ada beberapa alasan mengapa suhu tubuh
hewan harus dipertahanan supaya tetap konstan. Pertama, perubahan suhu tubuh dapat
mempengaruhi konformasi protein dan enzim. Kedua, perubahan suhu tubuh berpengaruh
terhadap energi kinetic yang dimiliki oleh setiap molekul zat sehingga peningkatan suhu tubuh
akan memberi peluang yang lebih besar kepada berbagai partikel zat untuk saling bertumbukan.
Melalui mekanisme pengaturan fisiologi, ikan tersebut mampu meningkatkan produksi panas
metabolismenya dan sekaligus menekan kehilangan panas tubuhnya bila mereka terdedah
dengan lingkungan dingin. Sebaliknya,produksi panasnya akan ditekan dan kehilangan panas
tubuhnya akan ditingkatkan bila mereka berada dalam lingkungan yang panas.

Adaptasi Mamalia Laut Terhadap Termoregulasi Pada Lingkungan Yang Ditinggali

1. Penyeimbang Kehilangan dan Perolehan Panas Mamalia laut seperti Paus atau anjing laut
dapat memakai lemak dalam jumlah besar tetapi akibatnya, terlalu panas ketika sangat aktif,
maka dari itu paus atau anjing laut harus mampu membuang panas dan karenanya termoregulasi
menggunakan metode lain.Yakni :

a) Konveksi adalah perpindahan panas oleh pergerakan udara atau cairan melewati permukaan,
kasus konduksi khusus di mana panas yang ditransfer dari tubuh hangat dipindahkan dari area
oleh arus udara atau air.

b) Konduksi adalah transfer langsung dari gerakan termal (panas) antara molekul benda yang
bersentuhan dengan satu sama lain, seperti ketika paus yang bersentuhan langsung dengan sinar
matahari di luar air.

c) Radiasi adalah emisi gelombang elektromagnetik oleh semua benda yang lebih hangat
daripada nol absolut. Energi panas dari matahari melakukan perjalanan melalui ruang dan
menghangatkan bumi atau paus yang memancar dalam panjang gelombang inframerah.

d) Evaporasi adalah penghilangan panas dari permukaan cairan yang kehilangan sebagian
molekulnya sebagai gas. Ini adalah proses pendinginan dengan cara berkeringat.Secara biologis,
mamalia laut akan mempertahankan suhu tubuh agar tetap konstan dengan mengeluarkan panas
yang berlebih atau menahan panas agar tak hilang melalui radiasi, penguapan, konduksi, dan
konveksi. Dan itu adalah persamaan dasar biologi termoregulasi.

2. Termoregulasi Perilaku

Di pantai, baik anjing laut dan singa laut akan bergerak naik atau turun di daerah pasang surut
untuk mendinginkan atau menghangatkan tubuh mereka. Ketika terlalu panas, singa laut akan
memaksimalkan luas permukaan mereka dengan merentangkan sirip mereka, sementara jika
terlalu dingin, mereka berbaring di atas sirip mereka.
3. Osmoregulasi Hewan-Hewan Darat

Hewan darat memiliki mekanisme yng berbeda dengan hewan akuatik. Media udara
menghasilkan kemungkinan terjadi osmosis yang sangat kecil. Uptake air oleh tubuh juga
hanya bisa dilakukan melalui pengambilan langsung air dalam bentuk cair (minum), produksi
air oksidatif melalui proses metabolism,  dan pengambilan air dalam bentuk uap. Hewan darat
juga medapatkan air dari makanan. Hewan darat juga memiliki ginjal yang memiliki struktur
efektif terhadap konservasi air di dalam tubuh.

Gambar 5 menunjukkan berbagai variasi struktur ginjal pada vertebrata. Variasi yang nampak
adalah keberadaan glomerolus dan loop of henle (disebut intersegment pada ikan air tawar,
amfibi dan reptil). Variasi struktur ginjal tersebut berkaitan dengan osmoregulasi pada hewan
yang bersangkutan. Keberadaan loop of henle / daerah intersegment berkaitan dengan
kemampuan untuk membuat urin pekat/hiperosmotic. Walaupun demikian panjang loop of
henle tidak berkaitan dengan kepekatan urin yang dihasilkan. Tekanan filtrasi pada glomerolus
tidak terkait ukuran tubuh hewan sehingga ukuran glomerolus memiliki ukuran yang relative
konstan. Walaupun demikian, kebutuhan akan filtrasi akan semakin meningkat seiring dengan
peningkatan proporsi tubuh dan tingkat metabolism. Kebutuhan tersebut ditopang oleh jumlah
nefron yang terdapat pada ginjal.

4. Thermoregulasi Hewan Darat

Hewan darat dapat memelihara keseimbangann tubuh dengan mengurangi penguapan dan
kehilangan panas lewat konduksi dan memaksimalkan penambahan panas melalui radiasi dan
panas metabolik. Sianar matahari digunakan oleh serangga dan reptil sebagai sumber eksternal
tubuhnya. Untuk meningkatkan jumlah panas yang dapat diserap, hewan tergantung pada
warna tubuh dan orientasinya relatif terhadap matahari. Banyak hewan yang dapat merubah
warna kulitnya melalui penyebaran dan kontraksi sel-sel pigmen hitam paada kulitnya. Karena
hampir separuh energi matahari berada dalam cahaya tampak, kulit berwarana gelap akan
menyerap energi panas matahri daripada berwarna cerah.

5. Osmoregulasi Manusia

Osmoregulasi adalah proses mengatur konsentrasi cairan dan menyeimbangkan pemasukan


serta pengeluaran cairan tubuh oleh sel atau organisme hidup. Proses osmoregulasi diperlukan
karena adanya perbedaan konsentrasi cairan tubuh dengan lingkungan disekitarnya. Jika
sebuah sel menerima terlalu banyak air maka ia akan meletus, begitu pula sebaliknya, jika
terlalu sedikit air, maka sel akan mengerut dan mati. Osmoregulasi juga berfungsi ganda
sebagai sarana untuk membuang zat-zat yang tidak diperlukan oleh sel atau organisme hidup.
Pada manusia, proses Osmoregulasi terjadi di Ginjal. Maka ginjal disebut Osmoregulator.

6. Thermoregulasi Manusia

Termoregulasi adalah proses yang melibatkan mekanisme homeostatis yang mempertahankan


suhu tubuh dalam kisaran normal, yang dicapai dengan mempertahankan keseimbangan antara
panas yang dihasilkan dalam tubuh dan panas yang dikeluarkan. Sensor-sensor
dalam termoregulasi terkonsentrasi di wilayah otak tepatnya pada hipotalamus. Hipotalamus
mengandung sekelompok sel-sel saraf yang berfungsi sebagai thermostat, merespon suhu
tubuh diluar kisaran normal dengan mengaktivasi mekanisme-mekanisme yang mendorong
pelepasan atau perolehan panas.
Osmoregulasi Hewan Air Tawar

A. Osmoregulasi

Osmoregulasi adalah upaya yang dilakukan oleh organisme udara (ikan) untuk mengontrol
keseimbangan air dan ion antara tubuh ikan dengan lingkungannya atau suatu proses
pengaturan tekanan osmose. Prosesberlangsung karena:

(1) harusterjadi kese imbangan antara cairan tubuh dan ling. kungannya;

(2) adanya membran sel yang permeabel sebagai tempat lewatnya beberapa substansi
yang bergerak cepat;

(3) perbedaan tekanan antara cairan tubuh dan lingkungannya.

Semua organisme yang hidup dalamair tawar akan melakukan osmoregulasi akibat tekanan
osmose, sedangkan pada

ikan yang mempunyai cairan tubuh yang paling beracun, air garamlaut hanya mela kukan
sedikit upaya untuk mengontrol tekanan osmose dalamtubuhnya. Hal ini menyebabkan
perbedaan laju Metabolisme dasar karena upaya menahan garam- garaminternal dan
keluaran mineral yang lain membutuhkan oksigen yang berbeda tergantung pada larutan
konsentrasi cairanuh tubgan lingkunnya. Dalamosmoregulasi hewan udara selain
melibatkan berbagai organ tubuh, juga akan dapat diperoleh oleh sistem endokrin melalui
hormon - hormon yang dihasilkan dan sistem syaraf. Kedua sistem tersebut dapat bekerja
secara terpisah tetapi pada umumnya bekerja secara bersama - sama. Pada intinya kedua
sistem tersebut melakukan sebagian besar fungsi pengaturan tubuh hewan udara, termasuk
proses osmoregulasi.

Hormon dan syaraf pada hewan air berperan sebagai sistem integrasi atau pengaturan fan
mengkoordinasi semua prosesbiologispada tubuh ikan. Berkembangannya sistem hormon
dan syaraf dapat diambil meskipun pada beberapa hewan tingkat tinggi kedua sistem
tersebut masih bersatu. Beberapa hal mendasar yang membedakan antara hormon dan
syaraf antara lain adalah:

(1) cara kerja, hormon bekerja lebih lambat (paling cepat 1 menit setelah ada rangsang)
sedangkan syaraf sangat cepat di mana respon akan muncul set + dalam 0,00 adalah

; (2) dampak yang ditimbulkan oleh hormon relatif lebih lama hilang karena yang
disebabkan oleh syaraf.

Hormon merupakan suatu zat organik yang dihasilkan oleh sistem endokrin yang akan
berintegrasi dengan beberapa kondisi ekster nal seperti: salinitas, suhu, Metabolisme, uji,
dan Metabolisme melalui kombat organasi alapaan. Syaraf sistemnya pada tubuh ikan jauh
lebih rumit jika dibandingkan dengan sistem hormon. Sistem syaraf tersebut terbagi atas:

(1) sistem syaraf pusat (SSP) yang terdiri atasotak dan sumsum tulang belakang
(2)sistem syaraf tepi (SST) yang merupakan belang seluruh bagian yarafum dariumdari ot tak dan
subgh bagian yaraf selain dariumlaki- laki. kan antara SSPdengan organ tubuh lainnya. SSTterdiri
atassyaraf somatik yang prosesnya di bawah sadar atau biasa juga disebut syaraf sadar; dan syaraf
otonomyang prosesnya di luar kesadaran atau disebut juga syaraf tak sadar. Syaraf tak sadar (otonom)
terbagi lagi menjadi syaraf simpatik yang bekerja pada saat organisme aktif dan syaraf parasimpatik
yang bekerja pada saat organisme tidak aktif. Di ujung syaraf simpatik menghasilkan adrenalin yang
berdampak aktif (adrenalgik), sedangkan diujung syaraf parasimpatik menghasilkan Ach (Asetilkholin)
yang bekerja lambat (Riani, 2002).

OSMOREGULASI

Osmoregulasi didifinisikan sebagai prosespengaturan tekan osmotik yang berlangsung di dalam tubuh
organisme. Pada hewan prosesudara terjadi antara tekanan osmotik lingkungan cairan tubuh organisme
udara, cairan tubuh organisme air itu sendiri. Pengaturan tekanan osmotik (osmoregulasi) ini
merupakan prosesyang sangat penting dan diperlukan bagi aktivitasfisiologis organisme udara, karena:

2.Tekanan osmotik lingkungan luar sering kali berbeda dengan tekanan osmotik cairan tubuh dan
kadang - kadang perbedaan tersebut cukup ekstrem

3.Adanya bagian tubuh organisme air yang memungkinkan untuk terjadinya aliran materi atau cairan
yang masuk dan keluar dari tubuh yaitu insang dan kulit Dilihat dari mekanisme fisiologisnya dalam
menghadapi tekanan osmotik air media , Affandi & Tang ( 2002 ) mengkategorikan organisme air
menjadi dua kelompok yaitu

: 1. Osmoregulator , yaitu organisme air yang secara osmotik stabil ( mantap ) , selalu berusaha
mempertahankan cairan tu buhnya pada tekanan osmotik yang relatif konstan , tidak perlu harussama
dengan tekanan osmotik air media hidupnya

2. Osmokonformer , yaitu organisme air yang secara osmotik labil dan mengubah - ubah tekanan
osmotik cairan tubuhnya untuk menyesuaikan dengan tekanan osmotik air media hidupnya

B. Termoregulasi Hewan Air Tawar

juga dapat menyerap energi radiasi matahari Penggolongan Hewan Ditinjau dari segi kemampuannya
untuk mengatur temperatur tubuh ( termoregulasi ) , binatang dapat digolongkan ke dalam:

Binatang berdarah dingin ( cool - blooded animals) atau Binatang berdarah hangat ( warm - blooded
animals) . . ‫ ﺩ‬Penggolongan tersebut didasarkan kepada kenyataan apakah binatang tersebut terasa
dingin atau hangat badannya bila disentuh . Walaupun istilah tersebut tidak sepenuhnya memadai ,
kriteria itu masih sering digunakan orang dalam menggolongkan binatang . Jadi , vertebrata ( binatang
bertulang belakang ) berdarah dingin meliputi ikan , amfibia , dan reptilia , sedangkan vertebrata
berdarah hangat meliputi unggasdan mamalia

( binatang menyusui ) . Istilah dalamtermoregulasi pada vetebrata Binatang poikilotherm , Binatang


poikilotherm adalah binatang yang temperatur tubuhnya selalu mendekati temperatur lingkungan
tempat binatang tersebut saat itu berada . Dengan demikian , istilah poikilotherm itu pada hakikatnya
merupakan sinonim dari ektotherm . Binatang homeotherm , Binatang poikilotherm adalah binatang
yang temperatur tubuhnya selalu mendekati temperatur
Rujukan Bacaan:
lingkungan tempat binatang tersebut saat itu berada . Dengan demikian , istilah poikilotherm itu
pada hakikatnya merupakan sinonim dari ektotherm .

Binatang heterotherm. Namun , tidak semua binatang endotherm merupakan binatang


homeotherm . Beberapa binatang endothermtemperatur tubuhnya bisa berfluktuasi cukup lebar
dan temperatur tubuhnya itu tidak lagi berubah ketika telah mendekati bataskritistemperatur yang
dapat ditolerirnya . Binatang yang memiliki kemampuan termoregulasi yang demikian itu disebut
binatang heterotherm. Salah satu contoh binatang heterothermadalah unta . Unta mampu
bertahan hidup pada lingkungan gurun yang sangat panasdi siang hari dan sangat dingin di
malam hari karena memiliki kemampuan termoregulasi yang demikian itu .

INTERAKSI DENGAN LINGKUNGAN

Interaksi panashewan dengan lingkungan menguntungkan untuk mengatur suhu tubuh


meningkatkan / menurunkan pelepasan panasdari tubuh dan memperoleh panasmelaui :
KONDUKSI , KONVEKSI , RADIASI DAN EVAPORASI.

Termoregulasi pada Hewan Ekstoterm

•Hewan ekstoterm adalah hewan yang suhu tubuhnya dipengaruhi oleh suhu lingkungan
sekitarnya .

•Perolehan panastubuh tergantung pada berbagai sumber panasdi lingkungan luar Masalah yang
dihadapi tidak sama , tergantung pada jenishabitatnya

Termoregulasi pada Hewan Endoterm

•Hewan Endoterm adalah hewan yang panastubuhnya berasal dari dalamtubuh sebagai hasil dari
prosesmetabolisme sel tubuh . Suhu tubuh dipertahankan agar tetap konstan , walaupun suhu
lingkungannya selalu berubah ( contoh : burung dan mamalia ) dengan cara menyeimbangkan
perolehan dan pelepasan pana
sumber
1. https://id.scribd.com/doc/99670752/Osmoregulasi-Dan-Termoregulasi
2. jurnal ternoregulasi
3. http://ejournal- balitbang.kkp.go.id/index.php/ma/article/viewFile/2775/2279
4.https://id.scribd.com/doc/99670752/Osmoregulasi- Dan- Termoregulasi dst

Pertanyaan:
1. apakah hubungan salinitas dengan osmoregulasi?
2. apakah maksud dari Termoregulasi adalah suatu mekanisme makhluk hidup untuk
mempertahankan suhu internal agar berada di dalam kisaran yang dapat ditolelir?
3. Air laut mengandung elemen terbesar, apa sajakah elemen elemen yang terdapat dalam air
laut?
4.Mengapa osmoregulasi dan termoregulasi hanya terjadi di hewan air saja?
5.Apakah maksud dari kata Untuk terjadinya prosesfisiologisatau biosintesisdibutuhkan
tekanan osmotik tertentu ?

Anda mungkin juga menyukai