Disusun Oleh:
Kelompok 2
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021/2022
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara Makhluk hidup dan lingkungan.
Mahkluk hidup antara lain tumbuhan hijau sebagai produsen, herbivora, kernovora,
pmnivora, dan dekomposer (Susilawati, 2016). Ekosistem juga dapat dikatakan sebagai
penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi timbal balik antara
organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju struktur biotik tertentu dan
ada siklus material antara organisme dan anorganisme (Mukarohmah, 2021). Daya tahan
ekosistem yang besar menunjukkan bahwa ekosistem mampu menghadapai gangguan,
sehingga perubahan-perubahan yang terjadi akibat gangguan itu masih ditolerir bahkan
ekosistem mampu pulih kembali dan menuju kepada kondisi keseimbangan (Hutasuhut,
2020).
Jadi, selain makhluk hidup, suatu ekosistem dapat terdiri dari berbagai macam elemen
penyusunnya, seperti air, siklus energi, tanah, bebatuan, dan mineral. Di dalamnya juga
terdapat hubungan antara elemen-elemen penyusunnnya, tidak hanya terjadi pada
makhluk hidup dengan lingkungan fisiknya, melainkan juga antar spesies yang menghuni
ekosistem tersebut. Kehidupan di Bumi tergolong pada pendaurulangan unsur-unsur
kimia esensisal. Selama suatu organisme hidup, sebagian besar zat kimianya digantikan
terus menerus sejalan dengan penggabungan dan pelepasan produk buangan. Dan ketika
organisme tersebut mati, maka zat kimianya yang berupa atom-atom dan molekul akan
dikembalikan dalam bentuk senyawa yang lebih sederhana ke atmosfer. Materi yang
dipelajari dalam ekosistem juga meliputi aliran energi, daur biogeokimia, dan interaksi
yang terjadi di dalamnya.
1.3 TUJUAN
1.3.1 Memahami tentang jenis-jenis bahan kimia penyusun kehidupan melakukan
siklusnya dalam siklus biogeokimia.
1.3.2 Memahami macam-macam ketergantungan tumbuhan dalam ekosistem.
1.3.3 Memahami tentang beragam interaksi tumbuhan dalam ekosistem baik yang
menguntungkan maupun yang merugikan.
2
BAB II
PEMAPARAN KONSEP
Dalam kehidupan ekosistem hutan terdapat saling keterkaitan antara satu spesies
tumbuhan dengan spesies tumbuhan lainnya, misalnya dalam hal naungan, air, hara,
mineral, dan relung, sehingga keterkaitan atau hubungan antara satu tumbuhan dengan
tumbuhan lainnya dapat saling menguntungkan, dapat pula merugikan ataupun
mematikan. Adapun contoh bentuk hubungan (persekutuan hidup) tetumbuhan antara
lain sebagai berikut, Epifit, Parasit, Mikoriza, Nodul Akar, Tumbuhan Pencekik, Liana,
Hewan atau Satwa liar.
2.2.1 Epifit
Epifit merupakan sumua tumbuhan yang menempel pada tumbuhan lain untuk
mendapat sinar matahari dan air. Epifit mampu melakukan proses fotosintesis
untuk pertumbuhan dirinya, sehingga dia bukan parasit. Keberadaan epifit
sangat penting dalam ekosistem hutan karena kadangkala tumbuhan epifit
mampu menyediakan tempat tumbuh bagi semut-semut pohon. Contoh
tumbuhan epifit antara lain Asplenium nidus dan Asplenium africanum
merupakan spesies tumbuhan paku yang tumbuh menempel pada batang dan
cabang-cabang pohon.
karena ditaruh ditempat yang berbeda di antara yang satu dengan yang lain.
Hubungan ini tidak bersifat saling menguntungkan ataupun saling merugikan.
2.3.2 Simbiosis
Sebuah hubungan yang dekat antara dua spesies makhluk hidup yang berbeda
disebut simbiosis, yang berarti hidup bersama. Simbiosis dapat dibedakan
menjadi protokooperasi, mutualisme, komensalisme, dan parasitisme.
a. Protokoperasi
Bentuk interaksi yang dapat menghasilkan keuntungan secara bersama-
sama disebut sebagai protokooperasi, tetapi bukan merupakan keharusan
bagi kedua populasi untuk selalu saling berhubungan agar dapat hidup.
Contoh: adalah bunga dengan serangga. Memang benar bahwa dalam
proses penyerbukannya, bunga dibantu oleh serangga. Namun selain
serangga, bunga juga dibantu oleh beberapa faktor lain seperti jenis- jenis
angin, jenis- jenis air atau burung.
b. Mutualisme
Adalah bentuk interaksi yang menyebabkan kedua spesies sama-sama
mendapat keuntungan, disebut juga dengan simbiosis obligat. Contohnya
adalah Kupu-kupu dan lebah dengan bunga, dalam hubungan ini, kupu-
kupu atau lebah tidak menjadi satu-satunya pihak yang diuntungkan,
karena mendapatkan sari makanan dari bunga. Bunga juga mendapatkan
manfaat atau keuntungan serupa berkat simbiosis ini. Dalam hal ini
keberadaan kupu-kupu dan lebah membantu bunga dalam proses
penyerbukan.
c. Komensalisme
Komensalisme adalah bentuk interaksi yang menyebabkan satu individu
jenis populasi mendapatkan keuntungan, sedangkan individu jenis yang
lain tidak terpengaruh (tidak diuntungkan, maupun dirugikan). Contoh
Anggrek dengan pohon Mangga.
d. Parasitisme
Parasitisme merupakan bentuk interaksi antara dua jenis populasi dengan
satu jenis memperoleh keuntungan sedangkan jenis lain menderita
kerugian. Makhluk hidup yang memperoleh keuntungan dari interaksi ini
disebut parasit, sedangkan makhluk hidup yang dirugikan disebut inang.
Ada dua jenis parasit, yaitu endoparasit (makhluk hidup yang hidup di
dalam jaringantubuh inangnya, seperti bakteri paru-paru, cacing perut, dan
Plasmodium) dan ektoparasit (parasit yang hidup dipermukaan tubuh
inangnya, seperti kutu daun, hama wereng, benalu). Beberapa contoh
hubungan parasitisme adalah: Tali putri pada tanaman pagar tehtehan,
dimana tali putri membuat tanaman teh-tehan kering, yang selanjutnya bisa
mati.
2.3.3 Amensalisme
Amensalisme merupakan suatu bentuk interaksi biologis yang jika “On” maka
organisme yang satu akan untung (terpacu) atau dapat juga netral (+/o) dan
apabila “Off” maka kedua belah pihak akan netral. Contoh amensalisme
adalah alslokemis (alelopati khusus tumbuhan). Pada interaksi alelopati,
7
RANGKUMAN
Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi
timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju struktur
biotik tertentu dan ada siklus material antara organisme dan anorganisme. Organisme seperti
tumbuhan dapat mengalami peredaran bahan abiotik berupa zat kimia (atom-atom serta
molekul) dan lingkungan melalui komponen biotik dan kembali lagi ke lingkungan melalui
proses yang dinamakan daur biogeokimia. Dalam kehidupan ekosistem hutan juga, antara
satu tumbuhan juga mempunyai keterkitan dengan spesies tumbuhan lainnya, misalnya dalam
hal naungan, air, hara, mineral, dan relung, sehingga keterkaitan atau hubungan antara satu
tumbuhan dengan tumbuhan lainnya juga beragam interaksi yang dapat saling
menguntungkan, dapat pula merugikan ataupun mematikan.
8
LATIHAN
3. Tumbuhan ini bergantung pada bahan makanan yang berasal dan tumbuhan yang
ditempeli karena dia mendapatkan unsur hara dan mineral-mineral yang terbawa oleh
udara, air hujan, atau aliran batang dan cabang tumbuhan lain. Tumbuhan tersebut
termasuk kedalam hubungan tetumbuhan...
a. Epifit
b. Semi Parasit
c. Parasit sempurna
d. Mikoriza
e. Liana
d. Eucalyptus spp.
e. Menyediakan tempat tumbuh bagi semut-semut pohon
DAFTAR PUSTAKA
Firdaus, M. R., Wijayanti, L. A. 2019. Fitoplankton dan Siklus Karbon Global. Jurnal
Oseana. 44(2), 36-37.
Hutasuhut, M. A. 2020. Diktat Ekologi Tumbuhan. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Sumatra Utara.
Rahlawati., et al. 2017. Ekologi. Sumber Belajar Penunjang PLPG Mata Pelajaran IPA Bab
VI. Yogyakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.