Anda di halaman 1dari 14

MATA KULIAH MIKROBIOLOGI

”MIKROORGANISME PENGURAI”

Disusun Oleh :
Kelompok 10
1. Nur Amalia Putri
2. Putri Ullyana Saragih
3. Widya Nur Anggraini

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
TAHUN 2019
1
DAFTAR ISI

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Bakteri pengurai  merupakan kelompok bakteri yang mampu


mendekomposisi organisme lain yang telah mati menjadi unsur-unsur penyusunnya yang akan
kembali ke lingkungan. Bakteri pengurai ini termasuk ke dalam organisme saprofit karena
kemampuannya untuk menguraikan senyawa organik yang adadialam. 

Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang telah mati dan sisa-sisa atau


kotoran organisme. Kelompok mikroorganisme ini menguraikan protein, karbohidrat dan
senyawa organik lain menjadi karbon dioksida (CO2), gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain
yang lebih sederhana. Sebagai contoh, beberapa jenis bakteri pengurai mampu membentuk

3
senyawa NH3 dari proses dekomposisi biomolekul protein melalui proses amonifikasi yang
kemudian akan masuk ke dalam siklus nitrogen dan selanjutnya digunakan oleh organisme lain.

Oleh karena itu, keberadaan bakteri ini berperan cukup besar dalam siklus unsur organik
dalam suatu biosfer. Proteusdan Clostridium merupakan contoh bakteri pengurai yang umum
ditemukan .Tidak hanya berperan sebagai pengurai senyawa organik, beberapa kelompok bakteri
saprofit juga merupakan patogen oportunis. Clostridium tetani pada umumnya ditemukan di
tanah sebagai pengurai senyawa organik, namun dapat masuk ke dalam tubuh manusia dan
menjadi agen penyakit tetanus.\

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja jenis jenis mikroba pengurai

2. Media apa saja yagn digunakan oleh mikroba pengurai ( organic dan anorganik ) ?

3. Jelaskan proses biologi yang terjadi dalam pengolahan limbah cair dan padat oleh
mikroorganisme !

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui jenis jenis mikroba pengurai

2. Untuk mengetahui media apa saja yang digunakan oleh mikroba pengurai ( organic dan
anorganik )

3. Untuk mengetahui proses biologi yang terjadi dalam pengolahan limbah cair dan padat
oleh mikroorganisme

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Berbagai jenis mikroorganisme pengurai

 mikoorganisme pengurai di air

Beberapa Mikroorganisme sangat berperan dalam pengelolaan lingkungan karena mampu      


menguraikan beberapa limbah yang mencemari air.

a)  Pseudomonas putida berperan menjadi mikroorganisme yang mampu mencerna minyak


bumi pada kasus pencemaran air laut oleh pengeboran minyak lepas pantai atau kecelakaan kapal
pengangkut minyak.

5
b) A s p e r g i l l u s n i g e r   dikembangkan untuk memetabolisme pestisida tertentu seperti
endosulfan dan karbofuran.

c) B a c i l l u s s u b t i l i s   dapat dikembangkan menjadi mikroorganisme yang mempunyai


kemampuan mengimobilisasi (pergerakan cepat) logam berat pada limbah.

d)Kelompok bakteri besi (misalnya Crenothrix dan Sphaerotilus) yang mampu mengoksidasi
senyawa ferro menjadi ferri. Akibat kehadirannya, air sering berubah warna kalau disimpan lama
yaitu warna kehitam-hitaman, kecoklat-coklatan, dan sebagainya.

e) Kelompok bakteri belerang (antara lain Chromatium dan Thiobacillus) yang mampu
mereduksi senyawa sulfat menjadi H2S. Akibatnya kalau air disimpan lama akan tercium bau
busuk seperti bau telur busuk.

f) Kelompok mikroalge (misalnya yang termasuk mikroalga hijau, biru dan kersik), sehingga
kalau air disimpan lama di dalamnya akan nampak jasad-jasad yang berwarna hijau, biru atau
pun kekuning-kuningan, tergantung kepada dominasi jasad-jasad tersebut serta lingkungan yang
mempengaruhinya.

 Mikroorganisme air yang menguntungkan bagi lingkungan :

a.Banyak plankton, baik fitoplankton ataupun zooplankton merupakan makanan utama ikan,
sehingga kehadirannya merupakan tanda kesuburan perairan tersebut. Jenis-jenis mikroalgae
misalnya Chlorella, Hydrodyction, Pinnularia, Scenedesmus, Tabellaria.

b. Banyak jenis bakteri atau fungi di dalam badan air berlaku sebagai jasad ”dekomposer”,
artinya jasad tersebut mempunyai kemampuan untuk mengurai atau merombak senyawa yang
berada dalam badan air. Sehingga kehadirannya dimanfaatkan dalam pengolahan buangan di
dalam air secara biologi

c.Pada umumnya mikroalgae mempunyai klorofil, sehingga dapat melakukan fotosintesis dengan
menghasilkan oksigen. Di dalam air, kegiatan fotosintesis akan menambah jumlah oksigen,

6
sehingga nilai kelarutan oksigen akan naik/ber-tambah, ini yang diperlukan oleh kehidupan di
dalam air.

d. Kehadiran senyawa hasil rombakan bakteri atau fungi dimanfaatkan oleh jasad
pemakai/konsumen. Tanpa adanya jasad pemakai kemungkinan besar akumulasi hasil uraian
tersebut dapat mengakibatkan keracunan terhadap jasad lain, khususnnya ikan.

e. Anabaena memiliki kemampuan untuk memfiksasi nitrogen dan dapat kita tersebar luas di
dalam air dan juga tanah yang lembab/basah. Spesies tertentu bersimbiosis dengan tanaman
tingkat tinggi, seperti Anabaena azollae dalam spesies Azolla (paku air). Beberapa spesies telah
berhasil digunakan dalam menyediakan oksigen pada pertanaman padi sawah.

 Mikroorganisme pungurai di tanah

Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang mati, serta sisa-sisa atau
kotoran organisme. Bakteri tersebut menguraikan protein, karbohidrat dan senyawa
organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana.

Oleh karena itu keberadaan bakteri ini sangat berperan dalam mineralisasi di alam dan dengan
cara ini bakteri membersihkan dunia dari sampah-sampah organik.

1. Bakteri nitrifikasi

Bakteri nitrifikasi adalah bakteri-bakteri tertentu yang mampu menyusun senyawa nitrat dari
amoniak yang berlangsung secara aerob di dalam tanah. Nitrifikasi terdiri atas dua tahap yaitu:

Oksidasi amoniak menjadi nitrit oleh bakteri nitrit. Proses ini dinamakan nitritasi.

Reaksi nitritasi

Oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrat. Prosesnya dinamakan nitratasi.

Reaksi nitratasi

7
Dalam bidang pertanian, nitrifikasi sangat menguntungkan karena menghasilkan senyawa yang
diperlukan oleh tanaman yaitu nitrat. Tetapi sebaliknya di dalam air yang disediakan untuk
sumber air minum, nitrat yang berlebihan tidak baik karena akan menyebabkan pertumbuhan
ganggang di permukaan air menjadi berlimpah.

2. Bakteri nitrogen

Bakteri nitrogen adalah bakteri yang mampu mengikat nitrogen bebas dari udara dan
mengubahnya menjadi suatu senyawa yang dapat diserap oleh tumbuhan. Karena
kemampuannya mengikat nitrogen di udara, bakteri-bakteri tersebut berpengaruh terhadap nilai
ekonomi tanah pertanian. Kelompok bakteri ini ada yang hidup bebas maupun simbiosis. Bakteri
nitrogen yang hidup bebas yaitu Azotobacter chroococcum, Clostridium pasteurianum,
dan Rhodospirillum rubrum. Bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan tanaman polong-
polongan yaitu Rhizobium leguminosarum, yang hidup dalam akar membentuk nodul atau bintil-
bintil akar. Tumbuhan yang bersimbiosis dengan Rhizobiumbanyak digunakan sebagai pupuk
hijau seperti Crotalaria, Tephrosia, dan Indigofera. Akar tanaman polong-polongan tersebut
menyediakan karbohidrat dan senyawa lain bagi bakteri melalui kemampuannya mengikat
nitrogen bagi akar. Jika bakteri dipisahkan dari inangnya (akar), maka tidak dapat mengikat
nitrogen sama sekali atau hanya dapat mengikat nitrogen sedikit sekali. Bintil-bintil akar
melepaskan senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat tanaman polong hidup. Dengan
demikian terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah kesuburan tanah.

2.2 Media yang di gunakan mikroorganisme pengurai

 Mikroorganisme pengurai bahan organik

Bakteri Pengurai Bahan OrganikBakteri pengurai merupakan kelompok bakteri yang mampu
mendekomposisi organisme lain yang telah mati menjadi unsur-unsur penyusunnya yang akan
kembali ke lingkungan. Bakteri pengurai ini termasuk ke dalam organisme saprofit karena
kemampuannya untuk menguraikan senyawa organik yang ada di alam. Bakteri saprofit
menguraikan tumbuhan atau hewan yang telah mati dan sisa-sisa atau kotoran organisme

8
Kelompok mikroorganisme ini menguraikan protein, karbohidrat dan senyawa organik lain
menjadi karbon dioksida (CO2), gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana.
Sebagai contoh, beberapa jenis bakteri pengurai mampu membentuk senyawa NH3 dari proses
dekomposisi biomolekul protein melalui proses amonifikasi yang kemudian akan masuk ke
dalam siklus nitrogen dan selanjutnya digunakan oleh organisme lain. Oleh karena itu,
keberadaan bakteri ini berperan cukup besar dalam siklus unsur organik dalam suatu biosfer.
Bakteri saprofit adalah bakteri yang kebutuhan makanannya diperoleh dari sissa sisa makanan
organism lain yang telah mati. Bakteri jenis ini merombak bahan organic menjadi bahan
anorganik melalui fermentasi atau respirasi tak sempurna. Proses perombakan biasanya
menghasilkan gas gas CO2, H2, CH4 (metana), N2, H2S dan NH3.

Contoh bakteri ini diantaranya adalah:

a. Escherchia coli dalam keadaaan tertentu menguraikan asam asetat (HCOOH) menjadi CO2
dan H2Oilmu
b. Methanobacterium omelanskii dan Methanobacterium ruminatum menguraikan asam cuka
(CH3COOH) menjadi metana (CH4) dan CO2.c. Thiobacillus debitrificans menguraikan
nitrat ataupun nitrit dan menghasilkan N2, sehingga menyebabkan tanah menjadi kurang
subur. Proses ini dikenal sebagai proses denitrifikasi
c. clostridium sporageusmenguraikanasamamino menjadiammonia (NH3)e. Desulfovibrio
desulfuricans membusukkan bangkai serta menguraikan sulfat ditempat becek, hasilnya
berupa hydrogen sulfide (H2S).

d Thiobacillus debitrificans menguraikan nitrat ataupun nitrit dan menghasilkan


N2,sehingga menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Proses ini dikenal sebagai
proses denitrifikasi.

e. Clostridium sporageus menguraikan asam amino menjadi ammonia (NH3)

f. Desulfovibrio desulfuricans membusukkan bangkai serta menguraikan sulfat ditempat becek,


hasilnya berupa hydrogen sulfide (H2S).

 Mikroorganisme pengurai bahan anorganik

9
2.3 Proses Biologi Pengolahan Limbah Cair dan Padat Oleh Mikroorganisme

 Limbah Cair

Proses Pengolahan Limbah Cair Organik Oleh Mikroorganisme

Proses pengolahan air limbah secara mikrobiologis aerob adalah pemanfaatan aktivitas
mikroba aerob dalam kondisi aerob untuk menguraikan zat oranik yang terdapat dalam air
limbah menjadi zat anorganik yang stabil dan tidak memberikan dampak pencemaran terhadap
lingkungan.

Mikroba aerob yang berperan dalam proses mikrobiologis aerob antara lain:

1.BAKTERI

Dalam air dan penanganan air limbah bakteri penting karena kultur bakteri dapat
digunakan untuk menghilangkan bahan organik dan mineral-mineral yang tidak diinginkan dari
air limbah. Kebanyakan bakteri adalah kemoheterotrofik yaitu menggunakan bahan organik
sebagai sumber energi dan karbon.

Bakteri kemoheterotrofik merupakan  bakteri terpenting dalam pengolahan air limbah karena
bakteri ini akan memecah bahan-bahan organik, mengoksidasi amoniak nitrogen menjadi
nitrogen nitrat terutama oleh bakteri nitrifikasi.

Jenis-jenis bakteri yang berperan penting dalam penguraian limbah organik secara aerob antara
lain: Zooglea ramigera, Escherichia coli, Alcaligenes sp, Bacillus sp, Corynebacterium sp,
Nocardia sp.

2. PROTOZOA

10
Protozoa penting dalam penanganan limbah karena organisme ini akan memakan
bakteri sehingga jumlah sel bakteri yang ada tidak berlebihan. Di samping itu, protozoa akan
mengurangi bahan organik yang tidak dimetabolisme dalam sistem penanganan dan membantu
menghasilkan efluen dengan mutu yang lebih tinggi dan jernih.

Unit lumpur aktif yang bebas dari protozoa menghasilkan efluen yang lebih keruh. Kekeruhan ini
disebabkan oleh adanya sejumlah besar bakteri yang terdispersi. Sebagai hasilnaya, BOD dan
padatan yang tidak terendapkan dari efluen tinggi. Penambahan protozoa ciliata akan
meningkatkan mutu efluen dan menurunkan jumlah bakteri

 Limbah Padat

Proses Pengolahan Limbah Padat Organik Oleh Mikroorganisme

1. Pembuatan kompos

Metode ini adalah dengan mengolah sampah organic seperti sayuran, daun-daun kering,
kotoran hewan melalui proses penguraian oleh mikroorganisme tertentu. Pembuatan kompos
adalah salah satu cara terbaik dalam penanganan sampah organic. Berdasarkan bentuknya
kompos ada yang berbentuk padat dan cair. Pembuatannya dapat dilakukan dengan
menggunakan kultur mikroorganisme, yakni menggunakan kompos yang sudah jadi dan bisa
didapatkan di pasaran seperti EMA efectif microorganism 4.EMA merupakan kultur campuran
mikroorganisme yang dapat meningkatkan degaradasi limbah atau sampah organic.

2. Biogas (metana)

Dapat terjadi dari penguraian limbah organik yang mengandung protein, lemak dan karbohidrat

• Bakteri yang berperan dalam perombakan bahan organik dalam produksi biogas ada dua
macam, yaitu bakteri pembentuk asam dan bakteri pembentuk gas metan.

• Bakteri pembentuk asam merombak bahan organik dan menghasilkan asam lemak.
Proses ini dilakukan oleh bakteri-bakteri
Pseudomonas,Flavobacterium,Alkaligenes,Escherichia, dan Aerobacter.

11
• Selanjutnya asam lemak ini akan dirombak oleh bakteri metan dan menghasilkan gas bio
(sebagian besar menghasilkan gas metan).Bakteri tersebut adalah
Methanobacterium,Methanosarchina dan Methanococcus.

• Disamping itu juga ada bakteri lain yang memanfaatkan unsur sulfur (S) dan membentuk
H2S yaitu bakteri Desulvovibrio .

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

13
Daftar Pustaka

https://www.google.com/search?
q=MIKROORGANISME+PENGURAI&oq=MIKROORGANISME+PENGURAI&aqs=chrome
..69i57j0l5.6087j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://www.google.com/search?
q=JENIS+MIKROORGANISME+PENGURAI&oq=JENIS+MIKROORGANISME+PENGUR
AI&aqs=chrome..69i57j33.9062j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://www.google.com/search?
q=MEDIA+MEDIA+MIKROORGANISME+PENGURAI&oq=MEDIA+MEDIA+MIKROOR
GANISME+PENGURAI&aqs=chrome..69i57j33.17874j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF

14

Anda mungkin juga menyukai