NIM : 1803015042
PRODI : AGROEKOTEKNOLOGI
Mikrobiologi Tanah
Mikrobiologi tanah adalah, cabang ilmu biologi yang mempelajari biota penghuni tanah
dan proses yang terjadi di dalamnya. Tanah merupakan lingkungan kompleks yang ditempati
mikroorganisme beranekaragam.
1. Alga
2. Tambahkan bahan organik ke tanah saat mati dan dengan demikian meningkatkan
jumlah karbon organik di dalam tanah.
3. Sebagian besar alga tanah (terutama BGA) bertindak sebagai penyemen agen dalam
mengikat partikel tanah dan dengan demikian mengurangi / mencegah erosi tanah.
4. Mucilage yang disekresikan oleh BGA bersifat higroskopis dan dengan demikian
membantu dalam meningkatkan kapasitas retensi air tanah untuk waktu / periode yang
lebih lama.
2. Jamur
3. Lignin yang tahan terhadap dekomposisi oleh bakteri terutama didekomposisi oleh
jamur.
4. Mereka juga berfungsi sebagai makanan untuk bakteri.
5. Jamur tertentu milik sub divisi Zygomycotina dan Deuteromycotina bersifat predator
dan menyerang protozoa dan nematoda di tanah dan dengan demikian menjaga
keseimbangan biologis di tanah.
6. Mereka juga berperan penting dalam agregasi tanah dan dalam pembentukan humus.
7. Beberapa jamur tanah bersifat parasit dan menyebabkan jumlah penyakit tanaman
seperti layu, akar membusuk, redaman dan embun pembibitan. Pythium, Phyiophlhora,
Fusarium, Verticillium dll.
8. Jumlah jamur tanah membentuk asosiasi mikoriza dengan akar tanaman yang lebih
tinggi (asosiasi simbiosis jamur dengan akar tanaman yang lebih tinggi) dan membantu
dalam mobilisasi fosfor tanah dan nitrogen misalnya. Glomus, Gigaspora, Aculospora,
(Endomycorrhiza) dan Amanita, Boletus, Entoloma, Lactarius (Ectomycorrhiza).
3. Bakteri
4. Actinomycetes
Actinomycetes hidup sebagai saprofit dan aktif mendekomposisi bahan organik, sehingga
dapat meningkatkan kesuburan tanah. Actinomycetes merupakan salah satu
mikroorganisme yang mampu mendegradasi selulosa di samping bakteri, kapang, dan
khamir. Jenis Actinomycetes tergantung pada tipe tanah, karakteristrik fisik, kadar bahan
organik, dan pH lingkungan. Pada umumnya Actinomycetes tidak toleran terhadap asam
dan jumlahnya menurun pada keadaan lingkungan dengan pH di bawah 5,0. Rentang pH
yang paling cocok untuk perkembangbiakan Actinomycetes adalah antara 6,5-8,0.
Adapun fungsi dari Actinomycetes adalah: Mendekomposisi bahan organik
Menghasilkan antibiotik yang dapat menghambat bahkan mematikan mikroba lainnya,
khususnya yang patogen Mengikat struktur tanah liat sehingga dapat memperbaiki sifat
fisik tanah Dapat menghilangkan bau, dengan zat-zat metabolik yang dikeluarkannya.
1. Protozoa
Endapan Radiolaria di dasar laut yang membentuk tanah radiolaria, dapat dijadikan
sebagai bahan penggosok.
Sedangkan peran protozoa yang merugikan yaitu :
- Entamoeba histolyca, penyebab disentri.
- Trypanosoma brucei, penyebab penyakit tidur di Africa
- Trypanosoma evansi, penyebab penyakit pada hewan ternak, misalnya pada sapi,
kambing, dan kuda
- Leishmania, penyebab penyakit kala azar
- Trichomonas vaginalis, parasit pada alat kelamin wanita dan saluran kelamin laki-
laki.
- Balantidium coli, penyebab diare
- Toxopalsma gondii, penyebab toksopalsmosis
- Plasmodium, Penyebab penyakit malaria.
2. Nematode
Nematoda adalah cacing yang sangat kecil (mikroskopik) seperti benang (nema =
benang). Yang berarti cacing tidak bersegmen bersifat parasit untuk tanaman dan hewan.
Habitatnya pada tanah bertekstur kasar dan daerah rizosfer. Nematoda dapat ditemukan
dengan mudah di setiap sampel tanah dengan jumlah individu yang banyak dan
keanekaragaman jenis yang tinggi. Kelimpahan nematoda umumnya berkisar 1-10
juta /m2 dengan biomassa berkisar 0,3 sampai 10 g/m2. Contoh nematode yaitu
omnivorous dan predaceus.
Peran nematoda dalam kesuburan tanah adalah dalam mineralisasi (N) dan pelepasan
unsur hara dalam tanah, mengatur/menstimulir populasi bakteri menjadi dekomposisi dan
agregasi tanah dan organisme pathogen, mendistribusikan mikroba, serta sebagai
indikator kualitas tanah diversitasnya tinggi dan fungsinya dalam rantai makanan tanah.
Nematoda tanah dapat dikelompokkan berdasarkan kebutuhan makanannya, pemakan
akar, pemakan rambut akar, pemakan hifa fungi, pemakan bakteri, omnivor, dan predator.