Anda di halaman 1dari 8

NAMA : NANDA NADIRA PUTRI ARWITA

NIM : 1803015042
PRODI : AGROEKOTEKNOLOGI

Mikrobiologi Tanah
Mikrobiologi tanah adalah, cabang ilmu biologi yang mempelajari biota penghuni tanah
dan proses yang terjadi di dalamnya. Tanah merupakan lingkungan kompleks yang ditempati
mikroorganisme beranekaragam.

 Ilmu mikrobiologi tanah memfokuskan pada virus tanah, bakteri,actinomycetes, jamur


dan protozoa. Namun, melibatkan juga penelitian pada hewan tanah, misalnya nematoda, tungau,
dan mikroarthropoda lainnya.
 Semua organisme tersebut adalah biota tanah yang berfungsi di ekosistem bawah tanah
di akar tumbuhan dan sampah sebagai sumber makanan. Mikrobiologi tanah modern merupakan
gabungan ilmu tanah, kimia, dan ekologi untuk memahami fungsi mikroorganisme dalam
ekosistem tanah.
                                 I.     Ekosistem Tanah
Di permukaan tanah terdapat mikroorganisme dalam jumlah dan variasi yang banyak. Hal
tersebut karena permukaan tanah mengandung banyak sumber makanan dari tumbuhan dan
hewan. Biota tanah membentuk sistem berdasarkan energi dan nutrisi yang dihasilkan dari proses
dekomposisi tumbuhan dan hewan. Dekomposer primer adalah bakteri dan jamur.
 Mikroorganisme seperti alga dan lumut kerak adalah koloni yang menghuni permukaan
batu. Kolonisasi organisme ini merupakan proses awal pembentukan tanah yang diperlukan oleh
tumbuhan tingkat tinggi.
 Dekomposer mengurai, mendaur ulang energi, karbon, dan nutrisi dalam tumbuhan dan
hewan mati menjadi bentuk yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Oleh karena itu,
mikroorganisme memegang peran penting dalam proses kehidupan di bumi. Perubahan bentuk
elemen dalam proses dekomposisi dijabarkan pada siklus elemen.
                              II.     Peran Mikroorganisme Tanah
 Pada siklus karbon, mikroorganisme mengubah sisa-sisa jasad tumbuhan dan hewan
menjadi karbon dioksida dan bahan organik tanah yang disebut humus. Humus meningkatkan
kapasitas tanah untuk menampung air, menyediakan nutrisibagi tumbuhan, dan mendukung
pembentukan tanah.
 Mikroorganisme tanah berperan dalam siklus nitrogen. Atmosfermengandung 80%
nitrogen (N2), yaitu bentuk nitrogen yang hanya dapat digunakan oleh tumbuhan jika diubah
dalam bentuk amonia (NH3).
 Perubahan bentuk menjadi amonia dilakukan oleh bakteri tanah melalui proses fiksasi
N2 atau oleh manusia (dengan menggunakan pupuk). Bakteri tanah juga terlibat dalam proses
denitrifikasi yang mengembalikan oksigen ke atmosfer dengan mengubah NO3 menjadi N2 atau
gas N2O. Mikroorganisme berperan penting dalam proses daur ulang sulfur, fosfor, besi, dan
banyak mikronutrien lainnya.
 Ada juga interaksi antara tumbuhan dan mikroba yang dapat merugikan atau
menguntungkan tumbuhan. Beberapa mikroorganisme tanah bersifat patogenik terhadap
tumbuhan dan menyebabkan penyakit pada perakaran sehingga menjadi layu dan busuk.
Banyak tumbuhan bersimbiosis dengan jamur bernama mikoriza. Mikoriza meningkatkan
kemampuan tumbuhan untuk menyerap nutrisi dan air. Interaksi antara mikroorganisme tanah
dan akar tumbuhan banyak dikaji dalam ilmu mikrobiologi tanah.
Mikroorganisme tanah juga bermanfaat bagi kehidupan manusia. Salah satunya adalah bakteri
actinomycetes yang menghasilkan antibiotik.

 Tanah adalah tempat hidup bakteri-bakteri penting. Mikroorganisme tanah dapat


menguraikan zat beracun yang berasal dari polusi. Hal ini menjadi dasar bioremediasi, yaitu
penggunaan mikroorganisme untuk mendetoksifikasi dan menguraikan zat berbahaya dalam
lingkungan.

Mikroflora tanah terdiri dari : alga, jamur, bakteri dan actinomycetes.

1. Alga

Fungsi/Manfaat/peran ganggang/Alga atau BGA:


1. Memainkan peran penting dalam pemeliharaan kesuburan tanah terutama di tanah
tropis.

2. Tambahkan bahan organik ke tanah saat mati dan dengan demikian meningkatkan
jumlah karbon organik di dalam tanah.

3. Sebagian besar alga tanah (terutama BGA) bertindak sebagai penyemen agen dalam
mengikat partikel tanah dan dengan demikian mengurangi / mencegah erosi tanah.

4. Mucilage yang disekresikan oleh BGA bersifat higroskopis dan dengan demikian
membantu dalam meningkatkan kapasitas retensi air tanah untuk waktu / periode yang
lebih lama.

5. Alga tanah melalui proses fotosintesis membebaskan sejumlah besar oksigen di


lingkungan tanah sehingga memudahkan aerasi di tanah yang terendam atau
mengoksigenasi lingkungan tanah.

6. Mereka membantu dalam memeriksa hilangnya nitrat melalui pencucian dan


pengeringan terutama di tanah yang tidak dipotong.

7. Mereka membantu dalam pelapukan batuan dan membangun struktur tanah.

2. Jamur

Fungsi / Peran Jamur:

1. Jamur berperan penting dalam tanah dan nutrisi tanaman.

2. Mereka memainkan peran penting dalam degradasi / dekomposisi selulosa, hemi


selulosa, pati, pektin, lignin dalam bahan organik yang ditambahkan ke tanah.

3. Lignin yang tahan terhadap dekomposisi oleh bakteri terutama didekomposisi oleh
jamur.
4. Mereka juga berfungsi sebagai makanan untuk bakteri.

5. Jamur tertentu milik sub divisi Zygomycotina dan Deuteromycotina bersifat predator
dan menyerang protozoa dan nematoda di tanah dan dengan demikian menjaga
keseimbangan biologis di tanah.

6. Mereka juga berperan penting dalam agregasi tanah dan dalam pembentukan humus.

7. Beberapa jamur tanah bersifat parasit dan menyebabkan jumlah penyakit tanaman
seperti layu, akar membusuk, redaman dan embun pembibitan. Pythium, Phyiophlhora,
Fusarium, Verticillium dll.

8. Jumlah jamur tanah membentuk asosiasi mikoriza dengan akar tanaman yang lebih
tinggi (asosiasi simbiosis jamur dengan akar tanaman yang lebih tinggi) dan membantu
dalam mobilisasi fosfor tanah dan nitrogen misalnya. Glomus, Gigaspora, Aculospora,
(Endomycorrhiza) dan Amanita, Boletus, Entoloma, Lactarius (Ectomycorrhiza).

3. Bakteri

Bakteri kembali diklasifikasikan dalam I) Heterotrofik misalnya. pemecah N2 symbiotik


& non-simbiosis, Ammonifier, Dekomposisi Selulosa, Denitrifiers II) Autrotrophic
misalnya. Nitrosomonas, Nitrobacter, pengoksidasi belerang, dll.

4. Actinomycetes

Actinomycetes hidup sebagai saprofit dan aktif mendekomposisi bahan organik, sehingga
dapat meningkatkan kesuburan tanah. Actinomycetes merupakan salah satu
mikroorganisme yang mampu mendegradasi selulosa di samping bakteri, kapang, dan
khamir. Jenis Actinomycetes tergantung pada tipe tanah, karakteristrik fisik, kadar bahan
organik, dan pH lingkungan. Pada umumnya Actinomycetes tidak toleran terhadap asam
dan jumlahnya menurun pada keadaan lingkungan dengan pH di bawah 5,0. Rentang pH
yang paling cocok untuk perkembangbiakan Actinomycetes adalah antara 6,5-8,0.
Adapun fungsi dari Actinomycetes adalah: Mendekomposisi bahan organik
Menghasilkan antibiotik yang dapat menghambat bahkan mematikan mikroba lainnya,
khususnya yang patogen Mengikat struktur tanah liat sehingga dapat memperbaiki sifat
fisik tanah Dapat menghilangkan bau, dengan zat-zat metabolik yang dikeluarkannya.

Mikrofauna tanah terdiri dari : Protozoa, Nematoda.

1. Protozoa

Protozoa merupakan  mikroorganisme yang  menyerupai hewan dan merupakan salah


satu filum dari Kingdom Protista. Protozoa merupakan invertebrata bersel tunggal. Walau
demikian, semua tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu sel saja tanpa mengalami
tumpang tindih. Bentuknya macam-macam ada yang seperti bola, bulat memanjang, atau
seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak menentu serta bersifat heterotrof.
Habitat dari protozoa yaitu lingkungan berair/kelembaban tinggi, paling banyak dijumpai
pada tanah dengan tekstur kasar dan kandungan liat yg tinggi. Peranan protozoa dalam
kesuburan tanah yaitu melalui sisa-sisa tubuh yang ditinggalkan, serta pensuply nitrogen
(di rizosfer) dalam tanah, mengatur/menstimulir populasi bakteri menjadi dekomposisi
dan agregasi tanah dan organisme pathogen.
Ciri-ciri umum dari protozoa adalah : Organisme uniseluler (bersel tunggal), eukariotik
(memiliki membran nukleus), hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok), hidup
bebas, saprofit atau parasit, Alat gerak berupa pseudopodia (kaki semu), silia, atau
flagella.
Berdasarkan alat geraknya, protozoa diklasifikasikan menjadi empat, yaitu ; rhizopoda,
ciliata,  flagellata, sporozoa.
  Rhizopoda
Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia)yang merupakan penjuluran protoplasma sel.
Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam
tubuh hewan atau manusia. Contohnya, adalah  Ameoba proteus merupakan Amoeba
yang hidup bebas di tanah yang berair dan banyak mengandung bahan organik,
Foraminifera, Arcella, Radiolaria. Namun jenis yang paling mudah diamati adalah
Amoeba.
  Ciliata
Kelompok ciliata ditandai dengan adanya silia (bulu getar) pada suatu fase hidupnya,
yang digunakan sebagai alat gerak serta mencari makanan. Ukuran silia lebih pendek dari
flagel. Memiliki 2 inti sel (nukleus), yaitu makronukleus (inti besar) yang mengendalikan
fungsi hidup sehari-hari dengan cara mensisntesis RNA, juga penting untuk reproduksi
aseksual, dan mikronukleus (inti kecil) yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk
proses reproduksi seksual.
Ditemukan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan air dalam
tubuhnya. Banyak ditemukan di tempat-tempat berair misalnya : sawah, rawa, tanah
berair dan banyak mengandung bahan organik.  Contoh : Paramaecium caudatum,
Stentor, Didinium, Vorticella, Balantidium coli.
  Flagellata
Bergerak dengan menggunakan flagel (bulu cambuk) yang digunakan juga sebagai alat
indera dan alat bantu untuk menangkap makanan. Hidup di perairan tawar, laut, tanah
basah atau parasit pada tubuh organisme lain.
Dibagi menjadi dua, yaitu Fitoflagellata (Flagellata yang mampu melakukan fotosintesis
karena mempunyai kromatofora) dan Zooflagellata/dinoflagellata (tidak mempunyai
klorofil). Flagellata juga memiliki alat pernapasan yang disebut stigma. Stigma ini
berfungsi sebagai alat respirasi yang dilakukan untuk pembakaran hidrogen yang
terkandung di dalam kornel.
  Sporozoa
Semua anggota filum Sporozoa tidak memiliki alat gerak dan bersifat parasit, tubuh
terbentuk bulat atau bulat panjang. Sporozoid memiliki organel-organel kompleks pada
salah satu ujung selnya yang dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan inang.
Hidupnya parasit pada manusia dan hewan. Contoh : Plasmodium falciparum,
Plasmodium malariae,Plasmodium vivax. Gregarina.

 Peran dari Protozoa Secara Umum


Protozoa dapat menguntungkan dan merugikan manusia. Peran protozoa yang
menguntungkan yaitu :
1.      Mengendalikan Populasi Bakteri
Sebagian dari protozoa memangsa bakteri sebagai makanannya, sehingga dapat
mengontrol jumlah populasi Bakteri di alam.
2.      Sumber Makanan Ikan
Di perairan sebagian protozoa berperan sebagai plankton (zooplankton)  dan benthos
yang menjadi makanan hewan air, terutama udang, kepiting, ikan, dll.
3.   Indikator Minyak Bumi
Fosil Foraminifera menjadi petunjuk sumber minyak, gas, dan mineral.

4.      Bahan Penggosok

Endapan Radiolaria di dasar laut yang membentuk tanah radiolaria, dapat dijadikan
sebagai bahan penggosok.
Sedangkan peran protozoa yang merugikan yaitu :
-          Entamoeba histolyca, penyebab disentri.
-          Trypanosoma brucei, penyebab penyakit tidur di Africa
-          Trypanosoma evansi, penyebab penyakit pada hewan ternak, misalnya pada sapi,
kambing, dan kuda
-          Leishmania, penyebab penyakit kala azar
-          Trichomonas vaginalis, parasit pada alat kelamin wanita dan saluran kelamin laki-
laki.
-          Balantidium coli, penyebab diare
-          Toxopalsma gondii, penyebab toksopalsmosis
-          Plasmodium, Penyebab penyakit malaria.

2. Nematode

Nematoda adalah cacing yang sangat kecil (mikroskopik) seperti benang (nema =
benang). Yang berarti cacing tidak bersegmen bersifat parasit untuk tanaman dan hewan.
Habitatnya pada tanah bertekstur kasar dan daerah rizosfer. Nematoda dapat ditemukan
dengan mudah di setiap sampel tanah dengan jumlah individu yang banyak dan
keanekaragaman jenis yang tinggi. Kelimpahan nematoda umumnya berkisar 1-10
juta /m2 dengan biomassa berkisar 0,3 sampai 10 g/m2. Contoh nematode yaitu
omnivorous dan predaceus.
Peran nematoda dalam kesuburan tanah adalah dalam mineralisasi (N) dan pelepasan
unsur hara dalam tanah, mengatur/menstimulir populasi bakteri menjadi dekomposisi dan
agregasi tanah dan organisme pathogen, mendistribusikan mikroba, serta sebagai 
indikator kualitas tanah diversitasnya tinggi dan fungsinya dalam rantai makanan tanah.  
Nematoda tanah dapat dikelompokkan berdasarkan kebutuhan makanannya, pemakan
akar, pemakan rambut akar, pemakan hifa fungi, pemakan bakteri, omnivor, dan predator.

Anda mungkin juga menyukai