Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK

BUNGA
RAFFLESIA
DAN PERANNYA
DALAM
PENGEOLAAN
LIMBAH:
BAKTERI,JAMUR,A
LGAE,PROTOZOA
NAMA KELOMPOK
I WAYAN BAGUS ARI
035 PUDJAWAN
I MADE
037MULIARTA
PUTU PANDE
DENNIS
049 WIDYANATHA
BAKTERI,
JAMUR,
ALGAE,P
01 ROTOZO
A
JENIS
BAKTERI

Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini milik prokariota dan domain yang
sangat kecil (mikroskopik), dan memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua. kelompok
pertama yaitu heterotrof yang membutuhkan bahan organik untuk sumber karbon dan enersi dan kelompok heterotrof ini dibagi
menjadi dua sub kelompok atas dasar kebutuhan oksigennya yaitu aanerob dan anaerob.

Cara baru dalam mengurangi limbah industri, salah satunya dengan menggunakan bakteri dan katalis. Bakteri seperti
Geobacter, Marinobacter, Oceanobacter, Alcanivorax, Thalassospira Stappia, Bacillus, Novospingobium, Pseudomonas, Spingobium,
 Rhodobacter, dll, dan katalis seperti tetra-amido-macrocyclic ligand activators (TAML) menjadi solusi terbaik yang diambil untuk
penguraikan limbah.
JENIS JAMUR
Jamur dapat menguraikan beragam bahan beracun dan berbahaya. Tanah
dan perairan yang tercemar dapat dibersihkan dengan memanfaatkan enzim yang
diproduksi jamur. Jamur merupakan sahabat sekaligus musuh manusia.
Organisme itu dapat menguraikan kayu dengan sempurna. Kemampuan
menguraikan kayu, dalam hal ini unsur Lignin yang merupakan materi penguat
kayu, merupakan keunggulan beragam jamur. Lignin adalah molekul aromatik
makro yang amat kompleks, yang tergolong suilit terurai.
Beberapa jenis jamur yang telah diketahui mampu mendegradasi limbah dengan
menghasilkan enzim selulase diantaranya yaitu Ganoderma lucidum, Penicillium
nalgiovense Humicola, Pseudomonas, Cellulomonas, Actinomycetes-
Streptomyces, Actimucor dan Trichoderma reseei.
JENIS
ALGAE

Penelitian tentang penggunaan alga pada pengolahan air limbah telah diteliti
selama lebih dari setengah abad. Mikroalga memiliki peran penting dalam pengolahan
limbah domestik dimana mikroalga berperan dalam menurunkan nutrien, logam berat,
dan pathogen. Alga yang paling banyak ditemukan yaitu jenis Chlorella sp. Sel
Chlorella sp. berbentuk bulat atau bulat telur dan umumnya merupakan alga bersel
tunggal (uniseluler), meskipun kadang-kadang dijumpai berkelompok. Pengolahan
limbah perkotaan menggunakan alga jenis Chlorella minutissima dapat menurunkan
kadar BOD dan COD.
JENIS
PROTOZOA
Protozoa Kelompok ini mempunyai sistem pencernaan dan memanfaatkan
bahan organik padat sebagai makanannya. Protozoa bersifat aerob dan dalam
proses penanganan air limbah berperan dalam mencerna bakteri dan algae.x
terdapat beberapa jenis protozoa yang berfungsi sebagai pembersih (polisher).
Protozoa makan bakteri yang tak menggumpal dan tersebar dalam air,
sedangkan rotifera memakan flok biologis berukuran kecil yang tidak
mengendap. Disamping berfungsi sebagai polisher/pembersih, protozoa juga
dapat berfungsi sebagai indikator/penunjuk dalam proses lumpur aktif.. Di
dalam sistem lumpur aktif yang digunakan, ditemukan 4 tipe protozoa yaitu
Amoebae,Ciliates (free-swimming and stalked),Flagellates dan Suctoreans.
I:
BAKTERI,
JAMUR,ALG
AE,
02
PROTOZOA
KLASIFIKASI
BAKTERI
Ada banyak bakteri yang hidup di bumi. Bakteri-bakteri ini diklasifikasikan menjadi
beberapa kelompok. Berikut klasifikasi bakteri:
Kebutuhan Terhadap Oksigen
Bakteri jenis ini disebut dengan bakteri anaerob. Meski begitu, tetap ada jenis bakteri
yang membutuhkan oksigen untuk hidup atau sering disebut dengan bakteri aerob.

Karakter Dinding Sel


a.) Bakteri gram negatif Contohnya adalah bakteri bergenus Streptomyces,
Streptococcus, Mycrobacterium tuberculosis, dll.
b.) Bakteri gram positif . Contohnya adalah bakteri ungu, Enterobacteria, Vibrio, dll.

Berdasarkan Suhu
Thermophile, mampu bertahan di lingkungan bersuhu tinggi, yaitu 41-122 derajat
celsius.
Mesophile adalah jenis yang pertumbuhan optimalnya berada di suhu sedang, yaitu
20-45 derajat celsius.
Psychrophile adalah kelompok bakteri yang dapat tumbuh dan bereproduksi di suhu
dingin, dari 20-10 derajat celsius. 
KLASIFIKASI JAMUR

Jamur (Fungi) dapat diklasifikasikan dengan melihat struktur Hifa, jaringan berbentuk rambut tipis, panjang dan
 berwarna keputih-putihan yang membentuk tubuh jamur. Perbedaan struktur hifa ini merupakan dasar dalam
klasifikasi kekerabatan jamur.Jamur juga dibagi berdasarkan alat berkembang biaknya.  
Klasifikasi jamur ini adalah:
Zygomycota, bersifat aseptae atau hifa tidak bersekat dan berkembang biak dengan zygospora (spora yang dapat
bergerak dengan adanya flagella). Contohnya jamur tempe ( Rhyzopus oligosporus).  
Deuteromycota, bersifat aseptae atau hifa tidak bersekat dan berkembang biak hanya secara aseksual. Contohnya
jamur keputihan (Candida albicans)
Ascomycota, hifanya bersekat  dan berkembang biak dengan askospora yang dihasilkan oleh askus (kantong berisi
beberapaspora).  Contohnya ragi roti (Saccharomyces cerevisiae)
Basidiomycota, hifanya bersekat dan berkembang biak dengan basidiospora (4 kantong di ujung basidium yang berisi
satu spora). Contohnya jamur merang (Volvariella volvacea).
KLASIFIKASI ALGAE

Ganggang (alga/algae) adalah protista yang bersifat fotoautotrof yang dapat membuat makanannya
sendiri dengan cara fotositentis. Berdasarkan pigmen atau zat warna yang dikandungnya, alga atau
ganggang diklasifikasikan menjadi 7 Filum.
1. Chlorophyta (Alga Hijau)
Ganggang hijau (green algae) diberi nama berdasarkan kloroplasnya yang bewarna hijau.
2. Chrysophyta (Ganggang/Alga Keemasan atau Ganggang Pirang)
Chrysophyta berasal dari bahasa Yunani dari kata Chrysos yang berarti emas. 
3. Pyrrophyta (Dinoflagellata atau Ganggang Api) 
Pyrrophyta berasal dari bahasa Yunani dari kata pyrrhos yang artinya api atau ganggang api.
4. Rhodophyta (Alga Merah)
Istilah “Rhodophyta” berasal dari bahasa Yunani, rhodos yang berarti “merah”. Jadi, Rhodophyta berarti
ganggang merah (red algae). 
5. Euglenophyta
Euglenophyta atau Euglenoid berasal dari bahasa Yunani, yaitu eu yang artinya sejati dan gleen yang artinya
mata.
6. Phaeophyta (Alga Cokelat)
Ganggang coklat adalah protista mirip tumbuhan yang memiliki talus bersel banyak, sehingga dapat dilihat
secara makroskopis (kasat mata).
7. Bacillariophyta (Diatom)
Bacillariophyta atau Diatom merupakan alga uniseluler yang tersebar luas di perairan air tawar dan air laut,
maupun di tanah-tanah yang lembab.
KLASIFIKASI PROTOZOA

Protozoa diklasifikasi dengan berdasarkan alat geraknya yang


terdapat empat filum Protozoa. Macam – jenis dari Klasifikasi Protozoa
ini antara lain ialah sebagai berikut:

Ciliata(Ciliophora/Infusoria)
jenis protozoa yang bergerak dengan memfungsikan silia (rambut getar).
Contoh ialah Paramecium sp
Rhizopoda(Sarcodina)
jenis protozoa yang bergerak dengan memfungsikan pseudopodia (kaki
semu). Contoh ialah Amoeba sp
Sporozoa(Apicomplexa)
Salah satu jenis protozoa yang unik karena tidak memiliki alat gerak.
Contoh ialah Plasmodium sp.
Flagellata(Mastigophora)
jenis protozoa yang bergerak dengan memfungsikan flagela (bulu
cambuk). Contoh ialahTrypanosoma sp.
LIMBAH:
BAKTERI,JA
MUR,
ALGAE,PRO 03
TOZOA
PERAN BAKTERI
DALAM
PENGELOLAAN
Pengolahan limbah cair dalam pengolahan sawit. Dalam pengolahan limbah cair, ada istilah
LIMBAH
biodegradasi, yaitu penguraian senyawa CAIR
organik yang dibantu oleh mikroorganisme. Bakteri yang
berperan aktif dalam pengolahan sawit adalah bakteri probiotik.
Bakteri pengelola limbah cair adalah : - bakteri aerob dan anaerob
- ecobact
• Bakteri nitrifikasi, yaitu bakteri-bakteri yang mengubah amonia menjadi nitrat.
• Bakteri denitrifikasi, adalah bakteri-bakteri yang mengkonversi nitrat menjadi nitrogen bebas
(N2).
• Bakteri metanogen, yaitu bakteri-bakteri yang menghasilkan metan (CH4) dari senyawaan
asetat.
Bakteri ini dikelompokkan dalam 4 ordo yaitu: Methanobacteriales,
Methanomicrobiales, Methanococcales, dan Methanosarcinales
PERAN JAMUR
DALAM
Jamur memiliki kemampuanPENGELOLAAN
menguraikan senyawa organik pada limbah yang lebih besar daripada
bakteri. Terutama dalam menguraikan polimer dengan ikatan kompleks seperti selulosa, hemiselulosa, dan
lignin. Jamur mengandung beberapa enzim LIMBAH
ekstraseluler yang mampu menguraikan senyawa kompleks melalui
reaksi oksidasi nonspesifik. Maka dari itu, jamur dapat berfungsi sebagai pengurai senyawa organik yang ada di
air limbah dengan pH rendah. Hal ini sangat bermanfaat karena pada kondisi tersebut, pertumbuhan bakteri
terhambat sehingga proses penguraian pun terhambat. Dalam kondisi ini, jamur dapat berkembang dengan cepat
dan menggunakan nutrisi yang digunakan patogen untuk bertahan hidup, sehingga patogen hilang.

Selain itu, jamur dapat melakukan proses denitrifikasi lebih cepat dibandingkan bakteri. Proses
denitrifikasi ini berguna untuk menghilangkan senyawa nitrit dan nitrat sehingga hasil olahan air limbah
terbebas dari kedua senyawa yang dapat mengakibatkan kematian ikan dan pertumbuhan ganggang yang tak
terkendali. Atas karakteristik tersebut, sebuah penelitian dilakukan untuk menilai efektivitas jamur dalam
mengolah air limbah domestik yang mengandung bahan-bahan pembersih cair. Dalam penelitian ini, jamur yang
digunakan adalah Aspergillus niger, Aspergillus sp., dan Fusarium solani karena Aspergillus niger mendominasi
98 persen mikroorganisme pada instalasi pengolahan air limbah, sementara Aspergillus sp. dan Fusarium solani
banyak ditemukan pada endapan pengolahan air limbah.
PERAN ALGAE
DALAM
PENGELOLAAN
Mikroalga chlorella sp. dapat digunakan pada proses biosorpsi limbah sintetik
LIMBAH
CuSO4. Biosorpsi disini memanfaatkan material biologis seperti alga dalam
menghilangkan logam berat yang terdapat pada limbah industri. Pemanfaatan alga
sebagai biosorben memiliki banyak kelebihan seperti memiliki efisiensi yang
tinggi,dapat diregenerasi, tidak dihasilkan lumpur, dan hanya butuh sedikit bahan
kimia. Dengan menggunakan teknik biosorpsi, diharapkan terjadinya penurunan
jumlah berat logam berat pada industri. sehingga limbah yang dibuang
kelingkungan tidak berbahaya jika digunakan oleh manusia maupun makhluk hidup
di perairan.
PERAN PROTOZOA
DALAM
PENGELOLAAN
Protozoa. Protozoa adalah kelompok organisme yang umumnya motil, bersel
LIMBAH
tunggal dan tidak mempunyai dinding sel. Kebanyakan protozoa adalah predator,
seringkali memakan bakteri. Protozoa juga dicirikan oleh sel eukariotik, yang
mempunyai membran internal dan lebih kompleks dari sel prokariotik bakteri.
Protozoa penting dalam penanganan limbah karena organisme ini akan memakan
bakteri, sehingga jumlah sel bakteri yang ada tidak berlebihan. Di samping itu,
protozoa akan mengurangi bahan organik yang tidak dimetabolisme dalam sistem
penanganan dan membantu menghasilkan efluen dengan mutu yang lebih tinggi dan
lebih jernih.
THANK
YOU!
any question?

Anda mungkin juga menyukai