Anda di halaman 1dari 7

Bakteri

Kompetensi Dasar

1. Mendeskripsikan ciri-ciri Archaebakteria dan Eubacteria dan peranannya bagi


kehidupan
2. Membedakan organisme prokariotik dangan organisme eukariotik
3. Menunjukkan ciri-ciri struktur dan raflikasi bakteri
4. Mengetahui contoh bakteri yang merugikan dan bakteri yang menguntungkan
5. Merencanakan dan melakukan percobaan serta melaporkan hasilnya secara tertulis
tentang pemanfaatan bakteri dalam pengolahan makanan.
Dari mana asal bakteri?
1. Aristoteles(300 SM), Makhluk kecil itu terjadi begitu
saja dari benda mati
2. Needham (1745-1750, melakukan percobaan),
abiogenesis
3. Spallanzani (1720 - 1790),Schultze 1836, Schwann
1837, H.Schroeder dan Th. Von Dusch 1854, Louis Pasteur1965
memunculkan : Omne vivium ex ovo, omne ovum ex vivo.
4. Oparin, Urey, Stanley Miller berpendapat, bahwa kehidupan
dapat terjadi dengan sendirinya menurut hukum-hukum alam
belaka.

Bakteri adalah organisme uniseluler, dalam biakan hidup berkoloni. Ukuran sel sangat kecil,
umumnya bakteri berukuran 0,5 1,0 x 2,0 5,0 . Untuk mempelajarinya harus dibuat
preparat yang diwarnai. Biasanya dipakai pewarna Gram. Atau dasar penyerapan warna dapat
dibedakan :
~ bakteri gram positif yang berwarna ungu / violet
~ bakteri gram negatif yang berwarna merah muda
Preparat dipelajari di bawah mikroskop dengan perbesaran 1000 dengan minyak imersi.
Bakteri mempunyai tiga bentuk dasar :
~ bulat sampai elips ( coccus )
~ batang ( bacillus )
~ spiral ( spirillum )

Susunan Kokus
a. diplokokus : dua - dua
b. streptokokus : berantai
c. tetrakokus : berkelompok empat
d. stafilokokus : tidak teratur
e. sarsina : kubiod
Bakteri dan alga biru tidak mempunyai inti sejati
karena tidak mempunyai membran inti.
Banyak bakteri yang termasuk Eubacteriales
mempunyai flagel (bulu cambuk ) yang berpangkal
dari sitoplasma. Flagel berguna untuk pergerakan dan
letaknya dapat beraneka ragam.

Endospora

Dua genus basil, Bacillus dan Clustridium, dapat membentuk endospora. Endospora
merupakan bentuk yang resisten yang tahan akan keadaan hidup buruk, tahan terhadap
kekeringan, temperatur tinggi, zat racun, dsb. Pada lingkungan hidup yang baik endospora
dapat berkecambah dan menghasilkan satu sel bakteri. Jadi endospora tidak semata-mata
untuk memperbanyak jumlah sel bakteri (multiplikasi). Letak endospora dapat di tengah-
tengah atau ujung sel.

Schizophyta Bakteria

I. Pseudomonadales
1. Pseudomonaceae
Pseudomonas cocovenenans : asam bongkrek, toksoflavin.
2. Spirillaceae
Vibrio cholerae : kolera
Vibrio eltor
II. Eubacteriales
1. Brucellaceae
Pasteurella pestis : pest
Hemophilus influenzae : meningitis (bukan penyebab flu)
Hemophilus pertussis : batuk rejan
2. Neisseriaceae
Neisseria gonorrhoeae : gonorrhea
Neisseria meningitidis : meningitis

3. Lactobacillaceae
Lactobacillus bulgaricus : asam laktat yoghurt
Lactobacillus casei : asam laktat
Diplococcus pnemoniae : pnemonia
4. Corynebacteriaceae
Corynebacterium diphteriae : difteri
5. Bacillaceae
Bacillus anthracis : anthrax
Bacillus subtilis : Penghasil macam - macam antibiotika
antara lain subtilin bacillomycin (Bacitracen).
Bacillus brevis : Antibotika tyrocidin (Tyrothricin)
Clostridium tetani : tetanus
Clostridium botulinum : keracunan makanan kaleng

III. Actinomycetales

1. Mycobacteriaceae
Mycobacterium tuberculosis : TBC
Mycobacterium leprae : lepra
2. Streptomycetaceae
Streptomyces aureofaciens : tetracycline
Streptomyces venezuelae : chloramphenicol
Streptomyces griseus : streptomycin, grisein
Streptomyces fradiae : neomycin, fradicin
IV. Spirochaetales
1. Treponemataceae
Treponema Pallidium : sifilis, penyakit kelamin
V. Eubacteriales

1. Azotobacteriaceae
Azotobacter : dapat mengikat N bebas dari udara tidak
dalam simbiosis
2. Nitrobacteriaceae
Nitrosomouas :Mengoksidasi NH3 (amonia) nitrit
3. Rhizobium
Rhizobium : Penambat N dalam simbiosis bintil akar
4. Pseudomonadaceae
Actobacter : bakteri asam cuka
5. Lactobacteriaceae
Lactobacillus bulgaricus : yoghurt

ARCHAEBACTERIA (ARCHAEA)
Arhaebacteria berbeda dengan bakteri karena beberapa hal, yaitu :
Komposisi kimia penyusun dinding sel tidak mengandung peptidoglikan
Lemak penyusun membran selnya terdiri dari unit isopren dan ikatan eter
Komposisi RNA-nya
RNA ribosomnya berupa metionin

Perbandingan antara Bakteri ( Eubacteria ) dan Archaebacteria

Karakteristik Archaebacteria Bakteri

Nukleus prokariota prokariota

Dinding sel Tidak mengandung mengandung


peptidoglikan peptidoglikan
Lipid membran Beberapa hidrokarbon Hidrokarbon tak
bercabang bercabang
RNA polimerase Beberapa jenis Satu jenis

Intron (bagian gen yang Ada pada beberapa gen Tidak ada
bukan untuk pengkodean)

Respons terhadap Pertumbuhan tidak Pertumbuhan terhambat


antibiotik streptomicin terhambat
dan kloramfenikol

Berdasarkan metabolisme dan ekologinya, Archaebacteria Dibagi dalam 3 kelompok, yaitu :


1. Metanogen (membentuk gas metana)
2. Halofilik (hidup ditempat berkadar garam tinggi)
3. Termo asidofilik (hidup di tempat yang asam dan bersuhu tinggi)

Peranan Archaebacteria bagi kehidupan manusia :


a. Enzim dari Archaebacteria ditambahkan ke dalam sabun cuci atau deterjen untuk
meningkatkan kemampuan sabun cuci dan deterjen pada suhu dan pH tinggi.
b. Beberapa enzim Archaebacteria juga digunakan dalam industri makanan untuk
mengubah pati jagung menjadi dekstrin (sejenis karbohidrat).
c. Beberapa jenis Archaebacteria digunakan untuk mengatasi pencemaran, mis :
tumpahan minyak

NUTRISI DAN PERTUMBUHAN


Unsur dalam nutrien
Di alam, selain mengambil unsur C, bakteri juga memerlukan unsur-unsur kimia lain.
Semua unsur yang diambil oleh sel diperlukan untuk menjalankan aktivitas hidupnya. Pada
umumnya, organisme hidup memerlukan unsur-unsur utama (makronutrien), seperti C, H, O,
N, S, P, K, Ca, Mg dan Fe serta unsur-unsur mikro (mikronutrien), seperti Mn, Mo, Zn, Cu,
Co, Ni dan Na

Jenis-jenis medium dan fungsinya

Medium Nama dagang fungsi

Umum Nutrient Agar (NA) Menumbuhkan berbagai bakteri

Selektif Brilliant Lactoze Bile Nitrogen Mengisolasi kelompok koliform


free Agar Mengisolasi bakteri pengikat
nitrogen

diferensial Eosin Methylen Blue Agar Membedakan kelompok koliform


(EMBA) Blood Agar Membedakan tipe hemolisis
Enterococcus.
Faecalis dengan Streptococcus
pyrogenes

Berdasarkan komposisi dan asal dari bahan-bahan yang digunakan maka dikenal
berbagai jenis medium sebagai berikut :
a. Medium alamiah
b. Medium sintetis
c. Medium semi sintetis

Berdasarkan pola pertumbuhannya, sel bakteri menunjukkan kurva pertumbuhan


yang khas (gambar). Kurva tersebut secara garis besar dapat dibagi atas 4 tahapan
pertumbuhan sebagai berikut :
1. Fase adaptasi (lag phase), masa bagi sel untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
Pada fase ini sel belum mulai membelah.
2. Fase pertumbuhan (log phase), ditandai dengan sel mulai membelah dan aktivitas
pembelahan semakin cepat seiring dengan aktivitas metabolisme sel. Jumlah sel
meningkat cepat.
3. Fase konstan (stationary phase), diperlihatkan dengan grafik yang datar. Jumlah sel
membelah menurun dan jumlah sel yang mati meningkat sehingga menghasilkan
jumlah yang relatif konstan.
4. Fase kematian (death phase), terjadi penurunan jumlah sel yang tajam. Hal ini
disebabkan karena nutrient telah habis atau adanya akumulasi senyawa metabolit
yang mengganggu pertumbuhan. Senyawa-senyawa asam organik yang dihasilkan
oleh sel akan menyebabkan pH medium turun. pH yang rendah akan menghambat
pertumbuhan sel itu sendiri.

BAB I
BIOLOGI SEBAGAI ILMU

Ruang Lingkup Biologi

Objek dan Permasalahan Biologi

Di sawah terdapat berbagai populasi (populasi manusia, hewan, tumbuhan, dsb.) yang saling
berinteraksi membentuk komunitas. Komunitas ini kemudian berinteraksi dengan faktor-
faktor abiotik (suhu, intensitas cahaya, pH, kelembapan, dsb.) membentuk suatu ekosistem
sawah.

Hutan hujan tropis merupakan salah satu bioma di dunia. Bioma adalah sekelompok hewan
dan tumbuhan yang tinggal di lokasi geografis tertentu.

Manfaat Biologi
Bidang pertanian
Kultur Jaringan
Bidang peternakan
Inseminasi Buatan
Bidang kesehatan
Identifikasi Virus
Bidang industri
Susu fermentasi (yoghurt)

Kerja dan Laporan Ilmiah


Menemukan gejala Biologi
Misalnya: Ketupat lebih tahan lama dibandingkan nasi
Merumuskan masalah
Misalnya: 1. Mengapa ketupat lebih tahan lama dibandingkan nasi?
2. Berapa lama ketupat bisa awet (tidak basi)?
Merumuskan hipotesis
Misalnya: Ketupat lebih awet dibandingkan nasi karena janur (daun kelapa muda) yang
membungkus ketupat mengandung zat pengawet

Membuat rencana penelitian


Misalnya: 1. Merumuskan variabel penelitian
- variabel bebas: berbagai macam bungkus untuk menanak nasi
- variabel terikat: waktu yang dibutuhkan nasi untuk membusuk
2. Menentukan perlakua
- dibungkus daun pisan
- dibungkus janur
- nasi tidak dibungkus

Kerja dan Laporan Ilmiah


Melaksanakan penelitian
Mengumpulkan data
Menganalisis data
Misalnya: pembuatan tabel, grafik atau diagram
Menyusun laporan
Laporan terdiri dari
1. Pendahuluan
2. Metode penelitian
3. Hasil penelitian
4. Kesimpulan
5. Daftar pustaka
Mempresentasikan laporan
Virus DNA adalah virus yang materi genetiknya berupa asam nukleat yang berbentuk rantai
ganda berpilin. Di dalam sel inangnya, DNA pada virus akan mengalami replikasi menjadi
beberapa DNA dan juga akan mengalami transkripsi menjadi mRNA. mRNA akan mengalami
translasi untuk menghasilkan protein selubung virus. Masih di dalam sel inang, DNA dan
protein virus mengkonstruksikan diri menjadi virus virus baru. mRNA juga akan
membentuk enzim penghancur (Lisozim) sehingga sel inang lisis (hancur) dan virus virus
keluar untuk menginfeksi sel inang lainnya.
Contoh Virus ini :
1. Papiloma
2. Poliloma
3. Parvovirus B19
4. Adenovirus
5. Herpes simpleks I (luka di sekeliling mulut)
6. Herpes simpleks II (perlukaan genital)
7. Varicella zoster (cacar air)
8. Virus Epstein-Barr
9. Cytomegalovirus
10. Vaccinia
11. Roseola
12. Cacar sapi
13. Cacar
14. Bakteriofag
15. Hepatitis B virus
16. Smallpox virus
17. Transfusion Transmitted Virus
18. JC virus (progressive multifocal leukoencephalopathy)
19. Anellovirus
20. Salterprovirus

Virus RNA adalah virus yang materi genetiknya berupa asam nukleat yang berbentuk rantai
tunggal atau ganda tidak berpilin. Di dalam sel inangnya, RNA pada virus akan mengalami
transkripsi balik menjadi Hibrid RNA-DNA dan akhirnya membentuk DNA. Selanjutnya
DNA virus akan masuk ke inti sel inangnya, menyisip ke dalam DNA inangnya. DNA virus
akan merusak DNA inangnya dan membentuk mRNA. mRNA akan mengalami translasi
untuk menghasilkan protein selubung virus untuk menbentuk virus virus baru.
Contoh Virus ini :
1. HIV AIDS
2. Influenza
3. Virus Hepatitis E
4. Poliovirus
5. Paramyxovirus Paramyxovirus
6. Virus enterik
7. Virus rubella
8. Virus demam kuning
9. Virus ensefalitis
10. Virus tumor RNA
11. DHF (demam berdarah)
12. Rabies
13. Campak
14. Rhinovirus (demam dan pilek)
15. Reovirus (diare)
16. Gondong
17. Rotavirus
18. Enterovirus
19. Hepatovirus
20. Virus ebola
BAB 2
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Carolus Linnaeus adalah Bpk. Revolusi.

Klasifikasi dibagi atas 3, yaitu:


a. Klasifikasi sistem alami
b. Klasifikasi sistem fologeni
c. Klasifikasi sistem uatan

Klasifikasi sistem alami, dibagi atas 3 bagian, yaitu:


a. Morfologi = dikelompokkan berdasarkan bentuk luar

tubuhnya.
b. anatomi = dikelompokkan berdasakan penguraian
penguraiannya (seperti : stuktur tubuh)
c. fisiologi = dikelmpokkan berdasarkan fungsi kerja
organ tubuh.

Klasifikasi sistem folegeni(urutan) adalah klasifikasi dari urutan perkembangannya dari yang
paling sederhana menjadi kompleks (evolusi).

Jenjang takson hewan:


kerajaan(kingdom/regnum) = animalia
filum(phylum) = chordata
kelas(classis) = mamalia
bangsa(ordo) = scandentia
famili/suku(familia) = tupaiidae
marga(genus) = anathana
species/jenis(species) = anathana ellioti

Anda mungkin juga menyukai