Anda di halaman 1dari 32

Mikrobiologi

STRUKTUR
FISIOLOGI DAN
PERANAN
EUBACTERIA
Kelompok 3
Dosen Pengampu: Prof. Dr. Muktiningsih Nurjayadi, M. Si.
An ge lic a Fuzi
130 762 101 4 Rahmawati
1307621025

Kelompok
3

Hana Fajriah Isfasona


1307621023 Bunga F.
1307621033
Introduction
Eubacteria merupakan mikroorganisme
prokariotik bersel Tunggal yang juga
dikenal sebagai bakteri sejati. Eubacteria
memiliki bentuk yang bervariasi, 3 bentuk
utama dari eubacteria ini yaitu coccus
(bulat), bacillus (batang) dan spiral.
Ciri-Ciri

Memiliki Flagela Kromosomnya Sel-selnya


Berkembang biak berbentuk terdiri dari lipid,
dengan Tunggal dan karbohidrat,
pembelahan melingkar protein dan
biner atau Ukuran bakteri asam nukleat
dengan tunas berkisar antara Memiliki bentuk
Beberapa 0,5 hingga 2 μm yang bervariasi
eubacteria Dinding sel terdiri
mempunyai pilli dari peptidoglikan
Tidak memiliki
inti
Reproduksi
Eubacteria dapat berkembang biak
secara generative (seksual) dan
vegetative (aseksual). Berkembang
biak secara aseksual/vegetative
dilakukan dengan cara membelah diri
(pembelahan biner).
Perkembanganbiakan seksual atau
generative terjadi dengan pertukaran
materi genetic dengan sel
pasangannya.
Struktur Tubuh
1.Dinding Sel

1.
2.
3.

1.
2.
Perbedaan
Gram Positif Gram Negatif
Dinding selnya tersusun atas petidoglikan (PG) yang menjadi Lapisan dalam adalah peptidoglikan satu lapis rangka dasar
komponen terbesar (terdiri 40 lapis rangka dasar murein, meliputi
murein (diaminopemelat, dan tidak mengandung lisin), dan
30-70 % berat kering dinding sel bakteri) sehingga dinding selnya
hanya meliputi 10% dari berat kering dinding sel.
kaku.
Lapisan luar lipopolisakarida, dan lipoprotein.
Pada bagian luar PG terdapat senyawa yang disebut asam teikhoat.
Tidak ada asam teikoat.
Lebih rentan terhadap antibiotika penisilin karena ini dapat
Lisozim melunakkan dinding sel, deterjen mengadakan
merusak PG. Akan tetapi lebih tahan terhadap kerusakan mekanis.
disorganisasi dinding itu dengan merusak lapisan lipida.
Peptidoglikan mengalami lisis oleh lisozim.
Dinding sel tipis 10-15 nm.
Dinding sel tebal, 25-30 nm.
Kurang rentan
Menyerap pewarna dasar (contoh: kristal violet) sehingga berwarna
Tidak begitu menyerap pewarna dasar, namun dengan pewarna
ungu saat diwarnai.
safranin ( merah)
Contoh ; Staphylococcus, Streptococcus.
Contoh :E. coli, Salmonella typhi.
2.Membran Sel
3.Sitoplasma

RIBOSOM GRANULA PLASMID NUKLEOID


4.Flagella
Klasifikasi Berdasarkan
Jumlah Flagella

Bakteri Atrik Bakteri Monotrik Bakteri Amfitrik Bakteri Lofotrik Bakteri Peritrik
Bakteri yang Bakteri yang hanya Bakteri yang Bakteri yang Bakteri yang memiliki
tidak memiliki memiliki satu flagel memiliki flagella memiliki banyak banyak flagella yang
flagel Contoh: pada kedua flagella pada tersebar di seluruh
Contoh: Xanthomonas ujungnya salah satu sisi permukaan dinding
Eschericia coli citri, Contoh: Contoh: sel
Psedeumonas Aquaspirillus Pseudomonas Contoh: Salmonella
aeruginosa serpens flourenscens thyposa

(Sudariah, Pratiwi,Y., Arshad. 2021)


5. Pili/Fimbria
6. Kapsul
7.Endospora

1.

2.

3.

4.
8.Mesosom
Klasifikasi Berdasarkan Bentuk
Coccus (bulat) Basil Spiral (lengkung)
Terdiri atas:
Monococcus : susun satu-satu. Contoh : (batang/silinder) Terdiri atas:
Micrococcus flavus
Diplococcus : tersusun bergandengan. Contoh : Vibrio, berbentuk melengkung
Streptococcus pneumoniae, Neisseria gonorrheae Terdiri atas: kurang dari setengah lingkaran.
Tetracoccus : tersusun empat-empat. Contoh : Monobacillus, batang tunggal. Contoh : Vibrio cholera
Pediococcus cerevisiae, Gaffkya tetragena Contoh : Eschericia coli, Spiral (Sprilla), berbentuk
Sarcinacoccus : 8 sel coccus berkelompok Salmonella typhi, Klebsiella melingkar lebih dari setengah
menyususn kubus. Contoh : Sarcina ventriculi, pneumoniae lingkaran. Contoh : Helicobacter
Sarsina lutea Diplobacillus, bacil tersusun dua- pylori dan Spirillum minor.
Staphylukokus : tersusun bergerombol seperti dua. Contoh : Renibacterium Spiroseta ( sphirochaeta),
untaian anggur. Contoh : Staphylukokus aureus. Streptobacillus, bacil tersusun berbentuk spiral halus dan lentur.
Streptococcus : tersusun membentuk rantai. begandengan membentuk rantai. Contoh : reponema pallidum.
Contoh : Streptotokokus lactis, Sterptokokus Contoh : Bacillus anthracis
pyrogenes Azetobacter
Klasifikasi Berdasarkan
Cara Mendapatkan Makanan
01 02
Bakteri heterotrof Bakteri autotrof

B akteri yang hidup dengan Merupakan bakteri yang mampu


memperoleh makanan berupa bahan membuat makanannya sendiri. Bakteri
organik dari lingkungan karena tidak ini menggunakan CO2 sebagai sumber
dapat menyusun sendiri bahan karbon dan bahan anorganik sebagai
organik yang dibutuhkannya. sumber energi untuk pertumbuhannya
Karakteristik kelompok bakteri (Sari, E. P., & Effendi, A. J. (2014).
heterotrof ialah motil, tidak berspora,
bersifat aerob dan umumnya
termasuk bakteri Gram negatif.
Sifat, Karakter Fisiologi
Eubakter
Air Pengantar semua bahan gizi yang diperlukan sel
Membuang semua zat yang tidak diperlukan keluar sel.

Garam-garam Upaya mempertahankan keadaan koloid dan tekanan osmotik di


dalam sel
organik Memelihara keseimbangan asam basa
Berfungsi sebagai bagian enzim atau sebagai aktivator reaksi enzim

Diperlukan karbon, notrogen, belerang, fosfat, aktivator enzim (Mg,


Mineral Fe, K, dan Ca)

Apriani, et al. 2023


Sifat, Karakter Fisiologi
Eubakter
CO2 Diperlukan dalam proses sintesa dengan timbulnya asimilasi CO2 di
dalam sel

O2 Anaerob obligat, hidup tanpa oksigen dan oksigen menjadi toksik


terhadap golongan bakteri jenis ini. Conton Clostridium tetani,
Clostridium botulinium, Clostridium perfringens.
Anaerob aerotolerant, tidak mati dengan adanya oksigen
Anaerob fakultatif, mampu tumbuh baik dalam suasana dengan
atau tanpa oksigen. Contoh Streptococcus, Aerobacter aerogenes,
Esherichia coli.
Aerob obligat, dapat tumbuh subur bila ada oksigen dalam jumlah
besar. Contoh Mycobacterium tuberculosis.
Mikroaerofilik, hanya tumbuh baik dalam tekanan oksigen yang
rendah.

Apriani, et al. 2023


Sifat, Karakter Fisiologi
Eubakter
Temperatur Bakteri mempunyai temperatur optimum yaitu kondisi dimana
bakteri tersebut dapat tumbuh sebaik-baiknya dan batas-batas
temperatur dimana pertumbuhan dapat terjadi.
Terdapat 3 golongan;
(1) Psikhrofilik (-5 sampai +20 °C dengan optimum 1-20 °C)
(2) Mesofilik (10-45 °C dengan optimum 20-40 °C)
(3) Termofilik (25-80 °C dengan optimum 50-60 °C)
pH Bakteri patogen sebagaian besar hidup pada pH optimum 7,2 - 7,6
Bakteri autotrof (litotrof), bakteri yang hanya memerlukan air, garam
anorganik, dan CO2 sebagai sumber C bagi pertumbuhannya, mensitesis

Sumber C sebagian besar metabolik organik CO2.


Bakteri heterotrof (organotrof), terbagi menjadi heterotrof fotosintetik
(memperoleh energi dari cahaya) dan heterotrof kemositetik
(memperoleh energi dari oksidasi senyawa organik, memerlukan C
dalam bentuk senyawa organik karbohidrat untuk pertumbuhannya

Apriani, et al. 2023


Pemanfaatan Bakteri dalam
Makanan dan Minuman
Bakteri pada Fermentasi Makanan dan Minuman
Fermentasi adalah proses yang membantu memecah molekul organik
besar melalui aksi mikroorganisme menjadi molekul yang lebih
sederhana.
Bakteri asam laktat (BAL) merupakan mikrobiota yang dominan, sebagai
bagian paling berkontribusi terhadap efek menguntungkan pada
makanan/minuman fermentasi. Contohnya seperti Enterococus
Streptococcus, Leuconostoc, Lactobacillus, dan Pediococcus.
Selama fermentasi, BAL mensintesis vitamin dan mineral, menghasilkan
peptida yang aktif dengan enzim seperti proteinasi dan peptidase, dan
menghasilkan beberapa anti nutrien.
Fermentasi oleh bakteri juga menghasilkan senyawa yang dikenal sebagai
peptida aktif biologis yang juga terkenal akan manfaat kesehatannya.

Apriani, et al. 2023


Pemanfaatan Bakteri dalam
Makanan dan Minuman
Probiotik
Probiotik adalah suplemen makanan mikroba yang ketika dalam jumlah yang
cukup, secara positif mempengaruhi kesehatan terutama dengan
meningkatkan komposisi mikrobiota usus.
Ada sejumlah besar probiotik yang saat ini digunakan dan tersedia dalam
makanan fermentasi susu, terutama dalam yogurt yaitu seperti strain
Lactobacillus, Bifidobacterium, Streptococcus, Lactococcus dan Saccharomyces .
Bakteri probiotik secara menguntungkan mempengaruhi individu dengan
meningkatkan sifat mikroflora asli dan keseimbangan mikrointestinalnya.
Bakteri probiotik memperkuat pertahanan tubuh dengan cara bersaing
dengan bakteri patogen untuk situs perlekatan vili dan nutrisi.
Bakteri asam laktat menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen
dengan memproduksi asam lemak rantai pendek seperti asetat, propionat,
butirat serta asam laktat dan format yang menurunkan pH usus.

Apriani, et al. 2023


Bakteri Pembusuk Makanan dan
Minuman
Bakteri Pembusuk
Bakteri yang menyebabkan penyakit bawaan makanan umumnya tidak berbau
dan tidak berasa, dan sebaliknya tidak terdeteksi di luar laboratorium.
Beberapa mikroorganisme patogen, misalnya Clostridium perfringens dan
Bacillus cereus, mampu menyebabkan pembusukan.

Apriani, et al. 2023


Peranan Positif
Antibiotik Pertanian
Rhizobium leguminosaru:
mengikatan nitrogen pada akar
polong-polongan

Nitrosomonas, Nitrobacter, dan


Nitrococcus: berperan dalam
proses nitrifikasi dan
menyuburkan tanah

Pseudomonas aeruginosa:
Memperbaiki kualitas tanah yang
tercemar oleh logam berat
Peranan Positif
Rekayasa Genetika Bioremidiasi
Eschericia coli: pembuatan insulin Thiobacillus ferooxidans:
pembuatan insulin
Bakteri hyperthermophilic:
penggunaan enzim untuk Mariprofundus ferrooxidans:
rekayasa genetika oksidator besi

Clostridium tetanii: pembuatan Methylococcus capsulatus:


serum tetanus pengurai plastik

Agrobacterium tumafuciens: Pasteuria penetrans dan Bacillus


penghantar gen ke tumbuhan thuringiensis: pembuatan
biopeptisida
Peranan Negatif
Pseudomonas
Patogen pada cattleya Pseudomonas
Solanacearum

Tumbuhan

Xanthomonas
campesttris
Peranan Negatif
Bacillus anthracis
Patogen pada
Hewan
Peranan Negatif
Patogen pada Manusia
Salmonella thyposa: menyebabkan tifus Mycobacterium tuberculosis: menyebabkan
atau demam timfoid penyakit TBC
>>menular melalui makanan/minuman >>menyerang paru-paru, otak, saraf pusat,
yang terkontaminasi jantung, tulang belakang.
>>menular melalui kontak langsung
Vibrio cholerae: menyebabkan penyakit
kolera Clostridium tetanii: menyebabkan penyakit
>>infeksi pada usus, diare berat tetanus
>>menular melalui air yang tercemar >>otot menjadi kaku dan tegang
>>menyerang sistem saraf >>masuk melalui luka
Treponema pallidum: menyebabkan terbuka, tusuk oleh besi, luka bakar, luka lecet
penyakit menular seksual
>>menular melalui kontak dengan luka Propionibacterium acnes: menyebabkan jerawat
yang terkontaminasi bakteri tsb. >>menyumbat folikel rambut, serta menyebabkan
peradangan
REFERENSI
Apriani, dkk. (2023). Bakteriologi untuk Mahasiswa Kesehatan. Makasar:
PT. Masagena Mandiri Medica.
Rini, C.S., Rochman, J. (2020). Bakteriologi Dasar. Sidoarjo : UMISDA
Press.
Robert, D., dkk. (2023). Bunga Rampai Mikrobiologi. Media Pustaka
Indo.
Sari, E. P., & Effendi, A. J. (2014). Dinamika Populasi Bakteri Heterotrof
Dan Autotrof Pada Pengolahan Sludge Produced Water Hasil
Eksplorasi Minyak Dan Gas Bumi Dengan Metode Aerated Static Pile
Dan Degradasi Anaerobik. Jurnal teknik lingkungan, 20(1), 68-77.
Sudariah, dkk. 2021. Mikrobiologi. Parepare: Guepedia.
https://youtu.be/k6cIJJKnRDs?si=CGs4zWEek5vqYlh8
https://youtu.be/uqEXJIP1dgg?si=krSPidm8JlK9c34e
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai