Anda di halaman 1dari 14

ARCHAEBACTERIA &

EUBACTERIA
I. Pengertian
 ARCHAEBACTERIA
Berasal dari bahasa Yunani archaio (kuno). Meliputi segala sel-sel zaman dahulu
yang memiliki kekerabatan dengan eukariotik (memiliki membran inti sel).
Archaebacteria hidup di lingkungan yang ekstrem.

 EUBACTERIA
Berasal dari bahasa Yunani eu (sejati). Meliputi sebagian besar organisme
prokariotik (tidak memiliki membran inti sel) yang dapat hidup di manapun
(kosmpolit).

 BAKTERI
Merupakan organisme uniseluler (bersel satu), tidak memiliki membran inti sel
(prokariotik), dan pada umumnya memiliki dinding sel, tetapi tidak berklorofil.
Ditemukan pertama kali oleh Antonie van Leeuwenhoek

Bakteriologi = Ilmu yang mempelajari bakteri

II. Ciri-Ciri
A. Bentuk
a. Dasar

Basil Kokus Spirilum


(bacillus = batang) (coccus = bola) (spirillum = spiral)

b. Perpaduan

Kokobasil
(bulat & batang)

Vibrio Spiroseta
(tanda baca koma) (spiral ulir)

1
c. Agrerat (kumpulan) Kokus

Monokokus Diplokokus Tetrakokus


(Bulat tunggal) (Dua) (Empat)

Sarkina Streptokokus Stafilokokus


(Kubus) (Rantai) (Anggur)

d. Agrerat (kumpulan) Basil

Monobasil Diplobasil Streptobasil


(Tunggal) (Dua) (Rantai)

B. Struktur Sel Bakteri


 Kapsul / Lapisan lendir
Lapisan terluar yang menyelimuti dinding sel. Berupa hasil sekresi bakteri yang
berbentuk lengket dan kental. Kapsul, lapisan tebal. Lapisan lendir, lapisam
tipis. Contoh bakteri berkapsul, parasit dan bersifat patogen (penyebab penyakit).
Contoh bakteri berlendir, bakteri saproba.

 Dinding Sel
Berfugsi untuk : mempertahankan bentuk sel, perlindungan fisik, tidak pecah
dalam lingkungan hipotonis (tekanan osmotik lebih rendah),
dapat mengalami plasmolisis pada lingkungan hipertonis
(tekanan osmotik lebih tinggi).

 Membran Plasma
Tersusun dari senyawa fosfolipid dan protein yang bersifat selektif permeabel
(dapat dilewati oleh zat-zat tertentu). Fungsi : membungkus sitoplasma dan
mengatur pertukaran zat

2
 Mesosom
Berfungsi untuk menghasilkan energi, membentuk dinding sel saat pembelahan
sel, dan menerima DNA pada saat konjugasi

 Sitoplasma
Cairan koloid yang mengandung molekul organik (lemak, protein, dan
karbohidrat), garam-garam mineral, DNA, klorosom (pada bakteri fotosintetik),
dan ribosom. Berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi-reaksi metabolisme sel

 Ribosom
Berfungsi dalam sintesis protein. Tersusun dari senyawa protein dan RNA
(ribonucleic acid).

 DNA
DNA Kromosom, menetukan sebagian besar sifat-sifat metabolisme bakteri.
Berupa rantai ganda
DNA nonKromosom, menentukan sifat-sifat tertentu. Berbentuk melingkar
(sirkuler)

 Granula & Vakuola Gas


Granula, berfungsi sebagai tempat penyimpan cadangan makanan
Vakuola Gas, terdapat pada bakteri fotosintetik yang hidup di air. Hal ini
memungkinkan bakteri mengapung di permukaan sehingga mendapatkan sinar
matahari untuk berfotosintesis

 Klorosom
Sebuah lipatan di bawah membran plasma yang berisi klorofil dan pigmen
fotosintetik, misalnya Chlorobium

 Flagela
Bulu cambuk yang tersusun dari senyawa protein, berfungsi sebagai alat gerak.
Flagela dimiliki oleh bakteri yang berbentuk batang (basil), koma (vibrio), dan
spiral

 Pilus/Fimbria
Berfungsi untuk membantu bakteri menempel pada media tempat hidupnya,
tempat terjadinya transfer DNA pada saat konjugasi

3
III. Bakteri Gram Positif dan Bakteri Gram Negatif
Hans Christian Gram mengembangkan teknik membedakan jenis bakteri
berdasarkan ketebalan lapisan peptidoglikan pada dinding sel dengan sistem
warna

 Bakteri Gram Positif


Menyerap warna violet dan memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal. Contoh
bakteri, Actinomyces, Lactobacillus, Propionibacterium, Eubacterium,
Bifidobacterium, Arachnia, Clostridium, Peptostreptococcus, Staphylococcus

 Bakteri Gram Negatif


Menyerap warna merah dan memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis. Contoh
bakteri, Azotobacter, Rhizobium, leguminosarum, Neisseria gonorrhoeae,
Haemophilus influenzae, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella typhi, dan
Helicobacter pylori

4
IV. Cara Hidup Bakteri
1. Cara Bakteri Mendapatkan Makanan
Klasifikasi bakteri digolongkan menjadi dua berdasarkan cara bakteri
mendapatkan makanannya yaitu bakteri heterotrof dan bakteri autotrof.

a. Bakteri Heterotrof
Bakteri heterotrof merupakan bakteri yang mendapatkan makanan dari organisme
lain. Bahan makanan berupa bahan organik yang ada di sekitarnya. Sebagian besar
bakteri heterotrof tidak mengandung klorofil, sehingga tidak bisa memproduksi
sendiri makanannya. Berdasarkan sumber makanannya, bakteri heterotrof dibagi
menjadi:

 Bakteri parasite: mendapatkan makanannya dari organisme yang


ditumpanginya. Beberapa bakteri parasit ada yang mengakibatkan
penyakit pada inangnya (bakteri patogen) dan sebagian lain tidak (bakteri
apatogen).
 Bakteri saprofit: mendapatkan makanannya dari sisa-sisa organisme yang
telah mati dengan cara mengurai dan mengubah bahan organik menjadi
bahan anorganik melalui proses fermentasi dan respirasi. Proses
penguraian ini umumnya menghasilkan gas metana, karbondioksida, asam
sulfur, nitrogen, hidrogen maupun nitrat.

5
b. Bakteri Autotrof
Bakteri autotrof dapat membuat makanannya sendiri dari senyawa anorganik
dengan melakukan proses pengubahan. Berdasarkan cara melakukan proses
pengubahan senyawa anorganik, bakteri dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

 Bakteri autotrof adalah bakteri yang membuat makanannya dengan


bantuan energi dari cahaya matahari melalui proses fotosintesis. Yang
tergolong bakteri autotrof adalah bakteri hijau, yang memiliki pigmen
hijau yang disebut bakterioklorofil dan bakteri oviridin, dan bakteri ungu,
yang memiliki pigmen kuning, merah, dan ungu, atau yang disebut bakteri
opurpurin.
 Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang membuat makanannya dengan
menggunakan energi kimia.

2. Cara Bakteri Bernapas (Respirasi)


Berdasarkan kebutuhan oksigen, bakteri dibedakan menjadi:
1. Bakteri aerob: Merupakan bakteri yang membutuhkan oksigen.
 Bakteri aerob obligat, yang hanya dapat tumbuh pada lingkungan
beroksigen.

2. Bakteri anaerob: Bakteri ini tidak membutuhkan oksigen


 Bakteri anaerob obligat, yang hanya dapat tumbuh pada lingkungan miskin
oksigen dan oksigen bersifat toksik pada bakteri tersebut.
 Bakteri anaerob aerotoleran, yang tidak mati saat terpapar oksigen.
 Bakteri anaerob fakulatif, yang dapat tumbuh baik sebagai aerob maupun
anaerob. Bakteri mikroaerofilik, yang dapat tumbuh baik hanya pada
lingkungan dengan tekanan oksigen rendah.

Sistem metabolisme pada anaerob obligat dan aerotoleran bersifat fermentatif


kuat, sedangkan pada anaerob fakulatif, metabolisme respirasi terjadi hanya jika
ada oksigen, namun tidak terjadi fermentasi. Reaksi enzimatik terjadi saat bakteri
tumbuh dalam lingkungan yang memiliki udara.

3. Bakteri Berkembang Biak (Reproduksi)


Sebagian besar bakteri berkembang biak secara vegetatif atau aseksual

4. Tempat Hidup Bakteri


Tempat hidup yang baik untuk bakteri adalah suatu medium yang mengandung
satu atau lebih nutrisi yang dibutuhkannya. Tiap jenis bakteri hanya dapat hidup
dengan medium dan nutrisi yang sesuai. Medium tempat hidup bakteri

6
dikelompokkan berdasarkan sumber medium, tujuan kultivasi, bentuk fisik
medium, dan sebagainya. Tiap jenis bakteri membutuhkan nutrisi yang berbeda
satu sama lain. Nutrisi-nutrisi tersebut di antaranya adalah:

 Sumber karbon baik berupa karbon organik (dalam proses metabolisme


karbohidrat), maupun karbon anorganik (karbondioksida)
 Sumber energi yang berasal dari senyawa kimia (kemotrof) dan energi cahaya
(fototrof)
 Sumber nitrogen dalam bentuk nitrogen organik (melalui sintesis
protein dan metabolisme asam amino) dan garam nitrogen anorganik (kalium
nitrat)
 Air

V. Pertahanan bakteri pada lingkungan yang buruk


Bakteri dapat bertahan hidup meskipun kondisi kurang menguntungkan, yaitu
dengan membentuk endospora di dalam sel. Endospora merupakan bentuk bakteri
yang tidak aktif (istirahat).

Endospora bersifat sedikit impermeabel, sehingga lebih tahan terhadap


disinfektan, kekeringan, sinar, suhu panas, dan suhu dingin. Jika kondisi membaik
endospora akan berkecambah menjadi sel vegetatif baru.

Endospora juga dapat terbentuk jika terjadi penumpukan zat-zat sisa metabolisme
hasil ekskresi bakteri yang mengganggu di sekitar sel. Bakteri yang dapat
membentuk endospora sebagian besar adalah golongan Gram Positif. Contoh
bakteri yang dapat membentuk endospora antara lain Bacillus mycoides, Bacillus
anthracis, Bacillus cereus, Bacillus thuringiensis (patogen pada serangga),
Clostridium perfringens (menyebabkan keracunan makanan), Clostridium
botulinum, Clostridium tetani

VI. Reproduksi Bakteri


Aseksual
a. Pembelahan biner:
Merupakan proses reproduksi aseksual melalui pembelahan sel. Dalam proses
pembelahan sel, material genetik dalam sel juga menduplikasi diri dengan
membelah menjadi dua (pembelahan meiosis) dan mendistribusikan dirinya
masing-masing pada dua sel baru tersebut. Pembelahan ini terjadi cukup singkat
yaitu setiap ± 20 menit sekali dalam kondisi lingkungan yang optimal.

7
Seksual
a. Konjugasi:
Merupakam proses reproduksi seksual dengan cara pertukaran bahan genetik
antara dua bakteri sebelum membelah diri, sehingga bakteri baru yang dihasilkan
memiliki gen baru. Pertukaran materi genetik ini melalui pili sex.

b. Transformasi:
Merupakan proses reproduksi dengan mengambil gen dari bakteri yang sudah
mati di sekitarnya.

c. Transduksi:
Merupakan proses reproduksi di mana virus menyisipkan gen baru ke dalam sel
tubuh bakteri. Proses transduksi ini banyak digunakan untuk menghasilkan bakteri
penghasil insulin.

8
VII. Klasifikasi Bakteri
Bakteri terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu Archaebacteria dan Eubacteria.
a. Archaebacteria
Archaebacteria merupakan bakteri primitif yang bersifat prokariotik.
Archaebacteria dikenal juga sebagai bakteri purba. Bakteri ini hidup di habitat
dengan kondisi ekstrem, misal sumber air panas dan daerah berkadar garam
tinggi.

Archaebacteria terbagi dalam tiga kelompok berikut.


1) Bakteri Metanogen
Bakteri dari kelompok ini bersifat anaerobik dan kemosintetik. Habitatnya di
rawa-rawa dan daerah yang kurang oksigen. Makanan diperoleh melalui
pembusukan sisa-sisa tumbuhan yang mati. Proses pembusukan tersebut
menghasilkan metana. Metana disebut juga biogas. Beberapa jenis bakteri
metanogen dapat hidup bersimbiosis dalam rumen herbivora yang berfungsi
memfermentasi selulosa. Beberapa jenis bakteri dari kelompok ini dapat hidup
pada suhu tinggi. Bakteri metanogen hidup sebagai pengurai. Contoh bakteri
metanogen yaitu Methanobacterium.

2) Bakteri Halofil
Bakteri halofil mampu hidup di lingkungan yang berkadar garam tinggi. Sebagian
dari bakteri halofil mampu melakukan fotosintesis karena mempunyai pigmen
berupa bakteri orhodopshin. Contoh bakteri halofil yaitu Halobacterium.

9
3) Bakteri Termoasidofil
Bakteri termoasidofil hidup di lingkungan yang bersuhu tinggi dan tingkat
keasamannya tinggi. Contoh bakteri termoasidofil yaitu Sulfolobusdan
Thermoplasma. Bakteri ini menggunakan hidrogen dan sulfur organik yang
terdapat di kawah gunung api dan mata air bersulfur sebagai sumber energi.

b. Eubacteria (Bakteri Sejati)


Ciri khusus Eubacteria sebagai berikut.
1) Dinding selnya mengandung peptidoglikan.
2) Membran plasmanya mengandung lipid berikatan ester.
3) Ribosomnya mengandung satu jenis RNA-polimerase.

Eubacteria dikenal sebagai bakteri sejati atau bakteri sesungguhnya. Menurut


Campbell, Eubacteria dibagi menjadi lima kelompok, yaitu Proteobacteria,
Bakteri gram Positif, Spirochetes, Chlamydias, dan Cyanobacteria.

1) Proteobacteria
Proteobacteria dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu bakteri ungu,
Proteobacteria

kemoautotrof, dan Proteobacteria kemoheterotrof. Bakteri ungu biasanya hidup di


endapan kolam, danau, atau lumpur. Contoh bakteri ungu yaitu Chromatium.
Proteobacteria kemoautotrof hidup bebas atau bersimbiosis dengan makhluk
hidup lain. Contoh Proteobacteria kemoautotrof yaitu Rhizobium.Proteobacteria
kemoheterotrof hidup di dalam saluran pencernaan. Contoh Proteobacteria
kemoheterotrof yaitu Escherichia coli dan Salmonella.

2) Bakteri Gram Positif


Anggota bakteri gram positif ada yang dapat berfotosintesis dan ada yang bersifat
kemoheterotrof. Bakteri ini dapat membentuk endospora ketika keadaan
lingkungan kurang menguntungkan. Contoh bakteri gram positif yaitu
Clostridium dan Bacillus.

3) Spirochetes
Spirochetes berbentuk spiral dengan panjang 5–250 µm. Spirochetes merupakan
bakteri Gram negatif dan bersifat kemoheterotrof. Spirochetes hidup bebas atau
sebagai parasit dalam tubuh manusia dan hewan. Contoh Spirochetes yaitu
Treponema pallidum yang mengakibatkan penyakit sifilis.

10
4) Chlamydias
Chlamydias merupakan kelompok bakteri yang ukurannya paling kecil (0,2–1,5
µm). Chlamydias hanya dapat hidup sebagai parasit dalam sel-sel makhluk hidup
lain. Contoh Chlamydias yaitu Chlamydias trachomatis yang dapat
mengakibatkan penyakit mata.

5) Cyanobacteria
Cyanobacteria dahulu dikenal dengan nama ganggang hijau-biru (blue green
algae).

Cyanobacteria ada yang bersel satu dan ada yang bersel banyak. Cyanobacteria
mempunyai pigmen klorofil, karoten, dan pigmen tambahan. Pigmen tambahan
berupa fikosianin (pigmen biru) dan fikoeritrin (pigmen merah). Pigmen-pigmen
tersebut mengakibatkan warna Cyanobacteria beraneka ragam. Contoh
Cyanobacteria yaitu Anabaena(mengakibatkan air sawah berwarna hijau) dan
Oscillatoria rubescen (mengakibatkan Laut Merah di Timur Tengah berwarna
merah).

VIII. Peranan Bakteri dalam Kehidupan


Bakteri ada yang berperan penting dalam kehidupan manusia, tetapi ada juga yang
merugikan

Bermanfaat
no Manfaat Jenis/Nama bakteri Fungsi
1 Menjaga Semua bakteri saproba di Menguraikan sisa-sisa
keseimbangan tanah, air tawar, dan air laut tumbuhan dan hewan
dan kelestarian
Rhizobium leguminosarum Mengikat nitrogen dari udara,
ekosistem
menyuburkan tanah, hidup
bersimbiosis pada akar
tanaman kacang-kacangan
Azotobacter croococcum Mengikat nitrogen tanah
Clostridium pasteurianum Menyuburkan tanah
Nitrosococcus Mengoksidasi amonia→nirit
Nitrosomonas Membantu menyuburkan tanah
Nitrobacter Mengoksidasi nirit menjadi
nitrat, menyuburkan tanah
Clostridium butyrium Mengolah limbah organik
Pseudomonas aeruginosa Memperbaiki kualitas tanah

11
yang tercemar logam berat
2 Membantu Escherichia coli Membusukkan makanan di
pencernaan usus besar, menghasilkan vit.K
makanan Aerobacter aerogenes Saproba di dalam usus besar
vertebrata
3 Membuat Jenis Lactobacillus bulgaricus Membuat yoghurt dari bahan
makanan dan Streptococcus susu
minuman Baru Thermophilus
Streptococcus lactis Membuat kefir dari bahan susu
Streptococcus cremoris Membuat keju dari bahan susu
Lactobacillus casei
Lactobacillus brevis Membuat asinan buah-buahan
dan sayuran
Acetobacter aceti Membuat asam cuka dari
Gluconobacter alkohol
Pediococcus cerevisiae Membuat sosis dari daging
Acetobacter xylinum Membuat nata de coco dari air
kelapa
Acetobacter pasteurianus Membuat nata de soya dari air
sisa pembuatan tahu dan tempe
Propionibacterium Menghasilkan asam leman
Shermanii (asam propionat), mengeraskan
keju (keju cheddar & swiss)
Corynbacterium Memproduksi asam amino
Glutamicum untuk membuat MSG (mono
Brevibacterium flavum sodium Glutamat)
4 Streptomyces griseus Menghasilkan antibiotik
streptomisin
Streptomyces rimosus Menghasilkan antibiotik
tetrasiklin
Streptomyces venezuela Menghasilkan antibiotik
(bakteri mirip jamur) kloramfenikol
Streptomyces aureofaciens Menghasilkan antibiotik
aureomisin (klortetrasiklin)
Bacillus polymyxa Menghasilkan antibiotik
polimyxin B (mengobati
infeksi bakteri Gram negatif)
Bacillus subtilis Menghasilkan antibiotik
basitrasin dan subtilin untuk
mengobati infeksi bakteri gram
positif
Pseudomonas denitrificans Menghasilkan vitamin B12
Propionibacterium Menghasilkan vitamin B12
Shermanii
Agrobacterium Penyebab tumor crown gall,

12
Tumefaciens tetapi dapat dimanfaatkan
sebagai vektor dalam rekayasa
gen
Clostridium Membuat aseton dan butanol
Acetobutylicum
Strain bakteri hasil Membuat enzim, vitamin,
rekayasa gen hormon (E.coli yang
menghasilkan hormon insulin
sintetis)
5 Membunuh Bacillus thuringiensis Membunuh larva (ulat)
serangga hama Bacillus popilliae, Bacillus serangga hama tanaman, untuk
sphaericus, Paenibacillus insektisida komersial
larvae, Bacillus lentimorbus
6 Penghasil biogas Methanobacterium Menghasilkan gas metana
(CH₄) dari bahan sampah dan
kotoran hewan ternak
7 Industri Logam Thiobacillus ferrooxidans Memisahkan tembaga dan
bijihnya

Merugikan
no Jenis/Nama bakteri Tempat Hidup Kerugian
1 Clostridium botulinum Tanah feses
Menyebabkan keracunan
hewan, makanan
makanan (botulisme)
kaleng
2 Clostridium tetani
Manusia Penyakit tetanus (kejang otot)
3 Bordetella pertussis Manusia Menyebabkan batuk rejan
4 Treponema pallidum Penyakit frambosia (infeksi
pertenue pada kulit lengan atau kaki
Manusia
yang biasanya diderita anak-
anak usia dibawah 15 tahun)
5 Treponema pallidum Menyebabkan penyakit
Manusia
kelamin sifilis
6 Neisseria gonorrhoeae Kencing nanah pada wanita
Manusia
dan laki-laki
7 Mycobacterium tuberculosis Menyebabkan penyakit paru-
Manusia
paru (TBC)
8 Mycobacterium leprae Manusia Menyebabkan penyakit lepra
9 Coxiella burnetii Menyebabkan demam,
Hewan ternak,
penularan melalui hewan
Manusia
ternak dan udara

13
10 Corynebacterium
diphtheriae Manusia Menyebabkan penyakit difteri

11 Vibrio parahaemolyticus Menyebabkan muntah, diare,


demam, dan kejang perut
Ikan Laut
setelah memakan ikan laut
yang terkontaminasi
12 Vibrio Cholerae Menyebabkan penyakit kolera
Manusia
(muntaber)
13 Staphylococcus aureus Makanan, Menyebabkan keracunan
Manusia makanan dan infeksi kulit
14 Chlamydia trachomatis Menyebabkan penyakit mata
Manusia
dan kebutaan
15 Francisella tularensis Menyebabkan penyakit
Manusia, Hewan
tularemia
16 Streptococcus mutans Menyintesis polisakarida
(dekstran) dari sukrosa,
Manusia
sehingga menyebabkan karies
(gigi berlubang)
17 Streptococcus pneumoniae Menyebabkan pneumonia,
Manusia sinusitis, bronkitis, dan
meningitis
18 Propionibacterium acnes Menyebabkan jerawat,
menghasilkan enzim lipase
Kulit Manusia yang menguraikan lipid pada
kulit menjadi asam lemak
bebas penyebab radang
19 Salmonella typhi, Menyebabkan demam tifoid
Salmonella paratyphi Manusia
dan pendarahan usus
20 Bacillus anthracis Menyebabkan penyakit antraks
Hewan, Manusia
pada sapi dan manusia
21 Pseudomonas solanacearum Menyebabkan penyakit pada
Tanaman tanaman tomat, terung, dan
cabai
22 Agrobacterium tumefaciens Tanaman Penyebab tumor crown gall
23 Candidatus liberibacter Penyebab penyakit tanaman
asiaticus CVPD (citrus vein phloem
Jaringan hidup degeneration) dengan gejala
tanaman jeruk tulang daun mengeras, daun
menguning dan gugur, serta
buah mengecil

14

Anda mungkin juga menyukai