Eubacteria diambil dari bahasa Yunani, yaitu kata eu, yang berarti sejati. Itulah mengapa
eubacteria seringkali hanya disebut bakteri (bacteria). Kira-kira siapa ya yang udah menemukan
bakteri ini? Seorang ilmuwan dan bisnisman asal Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek,
pada tahun 1674 menemukan bakteri untuk pertama kalinya. Kamu pasti udah gak asing sama
namanya tersebut ‘kan? Yap, ia juga penemu mikroskop lensa tunggal. Sedangkan, istilah bakteri
itu baru diperkenalkan pada tahun 1828 oleh Ehrenberg, seorang ilmuwan asal Jerman.
Kromosom
Kromosom pada bakteri berbentuk sirkular. Fungsi kromosom adalah untuk menyimpan materi
genetik, yaitu DNA yang dapat digunakan untuk reproduksi dan untuk hidup selnya. Kromosom
biasanya disebut dengan materi inti, tapi bukan membran inti ya, guys.
Ribosom
Ribosom adalah organel kecil yang berfungsi untuk sintesis protein.
Plasmid
Plasmid hampir sama dengan kromosom yang berisi materi genetik, namun kromosom plasmid
terpisah dari kromosom utama. Plasmid ini terletak di sitoplasma. Plasmid ini berfungsi dalam
rekayasa genetika.
Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan tidak berwarna yang ada di sel, tersusun dari air. protein, karbohidrat,
lemak, garam mineral, ribosom, asam nukleat, dan garam mineral. Fungsinya sebagai tempat
berlangsungnya sintesis protein, mencerna makanan, dan reaksi-reaksi lainnya mengenai
metabolisme sel.
Inklusi
Fungsinya untuk menyimpan hasil metabolisme.
Dinding Sel
Dinding sel eubacteria terdiri dari peptidoglikan, yaitu polisakarida yang berikatan dengan
protein. Fungsinya untuk perlindungan dan struktur bakteri. Kalau dilihat dari lapisan dinding
selnya, eubacteria dibedakan menjadi dua, yaitu bakteri gram positif dan gram negatif.
Membran Sel
Fungsi membran sel adalah sebagai perlindungan sekaligus transfer materi (mengatur keluar
masuk zat). Membran sel atau membran plasma ini bersifat semipermeabel yang terdiri dari
fosfolipid dan protein.
Kapsul
Bakteri yang memiliki kapsul adalah bakteri patogen. Hal itu berfungsi untuk
mencegah fagositosis sebagai bentuk pertahanan dirinya.
Flagel
Flagel juga sama seperti kapsul, tidak semua bakteri memiliki flagel. Biasanya, flagel ini juga
disebut sebagai rambut getar.
Klasifikasi Eubacteria
Eubacteria dibagi menjadi dua kelompok besar . Dua kelompok besar tersebut adalah bakteri
gram positif dan gram negatif.
Gram Positif
Bakteri gram positif memiliki dinding sel berupa peptidoglikan yang tebal pada lapisan
terluarnya. kalau diberi pewarnaan gram, maka akan menunjukkan hasil positif atau warna ungu
setelah proses pewarnaannya.
Gram Negatif
Sebaliknya, bakteri gram negatif memiliki dinding sel yang lebih tipis. Ketika diberi pewarnaan
gram, maka akan memberikan hasil negatif atau berwarna merah.
Selain itu, bakteri juga dibedakan berdasarkan bentuknya, yaitu basil (batang), kokus (bola), dan
spirillum (spiral).
Klasifikasi
eubacteria berdasarkan bentuknya (sumber gambar: biologydictionary.net)
Basil (Batang)
Merupakan bakteri yang berbentuk batang. Ada monobasil (batang tunggal), diplobasil (batang
berkelompok), dan juga streptobasil (batang berantai).
Kokus (Bola)
Dari namanya jelas ya kalau bakteri jenis kokus ini berbentuk seperti bola atau bulat. Ada
monokokus (tunggal), diplokokus (berkelompok dua-dua), streptokokus (rantai), dan
stafilokokus (menggerombol seperti anggur.
Spirillum (Spiral)
Terakhir, ada bakteri jenis spirillum atau berbentuk spiral, berbentuk S. Ada koma dan
spirochaeta (spiral berekor).
Bakteri Heterotrof (tidak mampu menyusun makanan sendiri), yang terdiri dari (1)
Parasit: mengambil nutrisi dari organisme yang masih hidup. Contohnya Escherichia coli;
(2) Saprofit· yang mengambil nutrisi dari organisme yang telah mati. Contohnya
Mycobacterium tuberculosis.
Bakteri Autotrof (dapat menyusun makanannya sendiri), yang terdiri dari (1) fotoautotrof
yakni menggunakan sumber energi cahaya matahari, contohnya bakteri hijau
(bakterioklorofil) dan bakteri ungu (bakteriopurpurin); (2) kemoautotrof yakni
menggunakan sumber energi kimia, contohnya Nitrobacter, Nitrosomonas, dan
Nitrosococcus.
Bakteri Aerob yakni bakteri yang membutuhkan O2 bebas, contohnya Nitrosomonas dan
Mycobacterium tuberculosis.
Bakteri Anaerob yakni bakteri yang tidak membutuhkan O2 bebas, Contohnya
Clostridium tetani dan bakteri denitrifikasi.
Transformasi, adalah pemindahan potongan materi genetik atau DNA dari luar ke sel
bakteri penerima. Dalam proses ini, tidak terjadi kontak langsung antara bakteri pemberi
DNA dan penerima. Contoh: Streptococcus pneumonia, Bacillus, Haemopphilus, Neisseria
dan P seudomonas.
Konjugasi, yaitu pertukaran materi genetik dengan cara membentuk bangunan atau
jembatan atau selubung untuk menyalurkan materi genetiknya, atau reproduksi bakteri yang
belum diketahui jenis kelaminnya.
Transduksi, adalah pemindahan DNA dari sel pemberi ke sel penerima dengan
perantaraan virus. Dalam hal ini, protein virus yang berfungsi sebagai cangkang digunakan
untuk pembungkus dan membawa DNA bakteri pemberi menuju sel penerima.
Pertama, bakteri pengikat nitrogen pada tanaman. Beberapa bakteri yang berperan untuk
mengikat nitrogen dari udara bebas, yaitu Azetobacter vinelandii, Clostridium pasteurianum,
dan Rhizobium leguminosarum yang melakukan simbiosis dengan tanaman polong –
polongan.
Kedua, bakteri nitrifikasi. Bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus dapat melakukan
proses nitrifikasi dengan cara mengubah amonia atau NH3 menjadi nitrit atau NO2.
Sedangkan, bakteri Nitrobacter dapat mengubah nitrit atau NO2 menjadi nitrat atau NO3.
Ketiga, bakteri penghasil antibiotik. Bakteri ini terdiri dari:
Bakteri Streptomyces griseus jenis antibiotik yang dihasilkan yaitu Streptomisin,
Bakteri Streptomyces rimosus, jenis antibiotik yang dihasilkan yaitu Terasiklin,
Bakteri Streptomyces venezuelae jenis antibiotik yang dihasilkan yaitu
Chloramphenicol.
Bakteri Streptomyces aureofaciens, jenis antibiotik yang dihasilkan yaitu
Aureomisin.
Bakteri Bacillus polymixa jenis antibiotik yang dihasilkan yaitu Polimiksin.
Keempat, bakteri dalam industri makanan. Bakteri ini terdiri dari:
Bakteri Lactobacillus bulgaricus, produk makanan yang dihasilkan yaitu Yoghurt.
Bakteri Acetobbacter xylinum, produk makanan yang dihasilkan yaitu Nata de
coco.
Bakteri Lactobacillus casei, produk makanan yang dihasilkan yaitu Yakult.
Bakteri Streptococcus lactis, produk makanan yang dihasilkan yaitu Mentega.
Bakteri Acetobbacter sp., produk makanan yang dihasilkan yaitu Asam cuka.
Pertama, bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia, yaitu sebagai berikut:
Bakteri Clostridium tetani yang dapat menyebabkan penyakit tetanus
Bakteri Salmonella tphosa yang dapat menyebabkan penyakit tipus.
Bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyebabkan penyakit TBC.
Bakteri Diplococcus pneumoniae yang dapat menyebabkan penyakit radang paru
– paru.
Bakteri Shigella dysentriae yang dapat menyebabkan penyakit disentri atau
pencernaan.
Kedua, bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan ternak, yaitu sebagai
berikut:
Bakteri Bacillus anthracis yang dapat menyebabkan penyakit antraks pada sapi.
Bakteri Cytophaga columnaris yang dapat menyebabkan penyakit penyakit pada
ikan
Bakteri Streptococcus agalactia yang dapat menyebabkan penyakit radang
payudara sapi.
Bakteri Actinomyces bovis yang dapat menyebabkan penyakit bengkak rahang
pada sapi.
Ketiga, bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman, yaitu sebagai berikut:
Bakteri Xanthomonas oryzae yang dapat menyebabkan penyakit menyerang
pucuk batang padi.
Bakteri Xanthomonas campestris yang dapat menyebabkan penyakit menyerang
tanaman kubis.
Bakteri Pseudomonas solenacearum yang dapat menyebabkan penyakit daun layu
pada terung – terungan.
Bakteri Erwinia amylovora yang dapat menyebabkan penyakit busuk pada buah –
buahan.
Bakteri Xanthomonas citri yang dapat menyebabkan penyakit nekrosis pada
tanaman jeruk.