Anda di halaman 1dari 146

ILMU DASAR KEPERAWATAN

1
‫بسم هللا الر حمن‬
‫الرحيم‬
KOMPETENSI

Mampu Menjelaskan:
 Struktur dan fisiologi dari agen-agen
infeksius: virus, bakteri, jamur, parasit, riketsia,
dan clamidia.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi transmisi
agen-agen infeksius
 Perbedaan proses infeksi berbagai agen infeksius
 Kondisi yang melemahkan pertahanan pejamu
melawan mikroorganisme Infeksi

2
PENGERTIAN BAKTERIOLOGI
 Bakteriologi merupakan ilmu yang mempelajari
kehidupan dan klasifikasi bakteri, struktur anatomi
sel bakteri, cara kerja sel bakteri, interaksi antarsel
bakteri, dan juga tanggapan bakteri terhadap
perubahan pada lingkungan hidupnya.
 Bakteriologi dapat dikatakan juga sebagai biologi
bakteri.
 Bakterimemiliki nilai ekonomi penting dalam
kehidupan manusia dan demikian pula bakteriologi.
Pengetahuan dalam cabang ilmu ini bermanfaat
dalam pengobatan, higiene, ilmu pangan dan gizi,
pertanian, dan industri (terutama industri
fermentasi).
 Membran sel
Tersusun atas lemak dan
protein, bersifat
semipermiable berfungsi
untuk mengatur keluar
masuknya zat ke dalam sel.

 Sitoplasma
Merupakan tempat
berlangsungnya reaksi
metabolik.

 Nucleoid (DNA)
Untuk mengontrol sintesis
protein dan pembawaan
sifat.
 Flagella (Cambuk Besar)
Berfungsi utk bergerak, flagel melekat
pada membran luar di dinding sel.
 Ribosom
Tersusun atas protein dan RNA, sebagai
tempat sintesis protein.
Mesosom
Terbentuk dari membran sel yg tidak
membentuk lipatan. Organel ini berfungsi
sbg tempat pemisahan dua molekul DNA dan
berperan juga dalam pembentukan dinding
sel baru antara kedua sel anak tersebut.
CLOSTRIDIUM
 Pada kondisi
lingkungan yang tidak
menguntungkan, misal
kekurangan nutrisi dan
air, suhu yang sangat
panas atau sangat
dingin serta racun,
maka sel bakteri akan BACILLUS
membentuk
endospora misal pada
bakteri Clostridium dan
Basilus.
BAKTERI PROKARYOTE &
EUKARYOTE
PERBANDINGAN SEL AEUKARIOTA
DAN PROKARIOTA
UKURAN BAKTERI
Bakteri merupakan organisme mikroskopis
rata-rata berdiameter 1,25 mikrometer
(μm). (mikrometer = 1/1000000 meter).
Bakteri yang terkecil adalah Dialister
pneumosintes dengan panjang tubuh 0,15 –
0,30 μm
Sedangkan bakteri terbesar adalah
Spirillum voluntans, panjang tubuh 13 – 15
μm.
Ukuran bakteri adalah mikroskopis, artinya
dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop.
BENTUK BAKTERI
Ada 3 macam bentuk bakteri sebagai
berikut :

a. Bentuk batang (basil)


b. Bentuk bulat (kokus)
c. Bentuk spiral
Bentuk2 Bakteri Basil(Batang)
Bakteri bentuk batang dikenal sebagai
basil (berasal dari kata bacillus yang
berarti batang). Bentuk ini dapat
dibedakan mjd :

 Monobasil,yaitu bakteri yang hanya


berbentuk satu batang tunggal.
Contoh: Salmonella typhosa penyebab
penyakit tipus, Escherichiacoli bakteri
yang terdapat pada usus dan
Lactobacillus.

 Diplobasil yaitu bakteri berbentuk


basil yang bergandengan dua-dua

 Streptobasil yaitu bakteri berbentuk


basil yang bergandengan memanjang
berbetuk rantai, misal Bacillus
anthracis penyebab penyakit antraks,
Streptpbacillus moniliformis,
Azotobacter, bakteri pengikat nitrogen.
Bentuk2 Bakteri Kokus (Bulat)

Bakteri bentuk bulat (bola)


atau kokus dpt dibedakan
mjd:
 Monokokus yaitu bakteri
berbentuk bola tunggal,
misal Monococcus
gonorhoe penyebab
penyakit kencing nanah.
 Diplokokus yaitu bakteri
berbentuk bola
bergandengan dua-dua,
misal Diplococcus
pneumoniae penyebab
penyakit pneumonia
(radang, paru-paru).
 Streptokokus
yaitu bakteri berbentuk
bola yang berkelompok
memanjang berbentuk
rantai, misal Streptococcus
lactis, Streptococcus
pyogenes penyebab sakit
tenggorokan dan
Streptococcus thermophilis
untuk pembuatan yoghurt
(susu asam).

 Stafilokokus
yaitu bakteri berbentuk
bola yang berkoloni seperti
buah anggur, misal
Stafilokokus aureus,
penyebab penyakit radang
paru-paru.
Bentuk Spirilia
Ada tiga macam bakteri
bantuk spiral yaitu:

 Spiral, yaitu golongan bakteri


yang bentuknya seperti spiral,
misalnya Spirillum.

 Vibrio atau bentuk koma


yang dianggap sebagai
bentuk spiral tak sempurna
misalnya Vibrio cholerae
penyebab penyakit kolera.

 Spiroseta yaitu golongan


bakteri berbentuk spiral yang
dapat bergerak misal:
Spirochaeta palida, penyebab
penyakit sifilis.
PERKEMBANGBIAKAN
BAKTERI
Bakteri berkembang biak dengan cara
rekombinasi genetik dan membelah diri.
Rekombinasi genetik adalah pemindahan
secara langsung bahan genetik (DNA) di
antara dua sel bakteri
Pembelahan diri secara biner (langsung)
Pada pembelahan ini sel bakteri
membelah menjadi dua sel anakan,
dimana sifat sel anak yang dihasilkan
sama dengan sifat sel induknya.
REKOMBINASI GENETIK

Rekombinasi genetik adalah proses


pertukaran elemen genetik yang dapat
terjadi antara untaian DNA yang berlainan
(interstrand), atau antara bagian-bagian
gen yang terletak dalam satu untaian DNA
(intrastrand).
1. Rekombinasi genetik pada Bakteri

a. Transformasi
merupakan
perpindahan
materi genetik
berupa DNA
dari sel bakteri
yang satu ke
sel bakteri
yang lain.
b. Transduksi
adalah
pemindahan
materi genetik
bakteri ke
bakteri lain
dengan
perantaraan
virus.
c. Konjugasi
adalah
bergabungnya
dua bakteri (+
dan –) dengan
membentuk
jembatan untuk
pemindahan
materi genetik.
2. Pembelahan diri secara biner
(langsung)

Pada pembelahan ini, sel bakteri


membelah menjadi dua sel anakan,
dimana sifat sel anak yang dihasilkan
sama dengan sifat sel induknya.
PERGERAKAN BAKTERI
Bakteri dapat bergerak dengan
menggunakan flagel.

Flagel merupakan bulu-bulu


cambuk yang dimiliki oleh
beberapa jenis bakteri dan
letaknya berbeda-beda
tergantung kepada spesiesnya.
Berdasarkan letak dan jumlah flagel yang
dimiliki maka bakteri dibedakan menjadi:
Monotrik:
yaitu bakteri yang
memiliki sebuah
flagel pada satu
ujungnya.
Lopotrik :
yaitu bakteri yang
pada satu ujungnya
memiliki lebih dari
satu flagel.
 Amfitrik :
yaitu bakteri yang
pada kedua
ujungnya hanya
terdapat satu
buah flagel.
 Peritrik :
yaitu bakteri yang
memiliki flagel
pada seluruh
permukaan
tubuhnya.
MEKANISME BAKTERI DALAM
MENIMBULKAN PENYAKIT

 INVASI
Merupakan kemampuan dari bakteri untuk menyerang dan
menyebar

 TOKSIGENITAS
Merupakan kemampuan dari bakteri dalam membentuk
toksin.
a. Eksotoksin
dihasilkan oleh bakteri yang masih hidup, dikeluarkan dari
tubuh bakteri ke sekelilingnya.
b. Endotoksin
- Merupakan bagian utama dinding sel bakteri Gram negatif
- Toksin dihasilkan oleh bakteri2 yg telah mengalami
lisis/setelah bakteri tsb hancur
MACAM-MACAM BAKTERI
 Berdasarkan sumber oksigen yang
diperlukan dalam proses respirasi,
bakteri dikelompokan sebagai berikut:

1. Bakteri aerob
yaitu bakteri yang menggunakan oksigen
bebas dalam proses respirasinya.
Misal: Nitrosococcus, Nitrosomonas dan
Nitrobacter.
NITROSOCOCCUS
2. Bakteri anaerob
yaitu bakteri yang tidak menggunakan
oksigen bebas dalam proses
respirasinya.
Misal: Streptococcus lactis

STREPTOCOCCUS LACTIS
 Berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen, bakteri
dikelompokkan menjadi:

1. Bakteri aerob obligat


yaitu bakteri yang hanya dapat hidup dalam
suasana mengandung oksigen.
Misal: Nitrobacter dan Hydrogenomonas.

2. Bakteri anaerob obligat


yaitu bakteri yang hanya dapat hidup dalamNitrobacter
suasana tanpa oksigen.
Misal: Clostridium tetani.

Clostridium tetani

3. Bakteri anaerob fakulatif


yaitu bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa
oksigen.
Misal: Escherichia coli, Salmonella thypose dan
Shigella.

Escherichia coli
 Berdasarkan cara
memperoleh makanannya,
bakteri dapat digolongkan
menjadi dua golongan
yaitu :
1. Bakteri heterotrof
2. Bakteri autotrof
1. Bakteri Heterotrof
 Bakteri ini hidup dengan memperoleh makanan
berupa zat organik dari lingkungannya karena
tidak dapat menyusun sendiri zat organik yang
dibutuhkannya.

a. Bakteri Heterotrof yg bersifat saprofit


 Bakteri yang mendapatkan zat organik dari
sampah, kotoran, bangkai dan juga sisa
makanan.

 Bakteri ini menguraikan zat organik dalam


makanan menjadi zat anorganik, yaitu CO2,
H2O, energi dan mineral.
 Di dalam lingkungan Lanjutan....
bekteri pembusuk ini
berfungsi sebagai
pengurai dan penyedia
nutrisi bagi tumbuhan.
 Sedangkan dalam usus
manusia terdapat juga
bakteri yang hidup secara
saprofit (menguraikan
serat-serat pada
makanan) dan
menguntungkan adalah
bakteri Escherichia coli.

Escherichia coli
Keterangan:
1. Selaput lendir
2. Dinding sel
3. Ribosom
4. Daerah inti
5. Flagellum
6. Sitoplasma
b. Bakteri Heterotrof yg bersifat parasit
Bakteri ini merugikan baik pada manusia,
hewan maupun tumbuhan. Bakteri ini
menyebabkan sakit (patogen). Beberapa
contoh bakteri yang patogen di antaranya:

No. Bakteri Penyakit yang ditimbulkan

1. Vibrio comma Penyakit kolera


2. Treponema palidum Sifilis
3. Salmonella thyposa Tifus
4. Pasteurella pestis Pes/sampar
5. Neisseria gonorhoe Kencing nanah
6. Mycobacterium tuberculose TBC
7. Bordetella pertusis Batuk rejan
8. Cytophoga colimnaris Parasit pada ikan
9. Salmonella pollurum Berak kapur pada ayam
10 Xanthomono citri Kanker pohon jeruk
2. Bakteri Autotrof

Bakteri Autotrof adalah


bakteri yang dapat
menyusun zat makanan
sendiri dari zat
anorganik yang ada.
Dari sumber energi yang
digunakannya, bakteri
autotrof (auto = sendiri,
trophein = makanan)
dibedakan menjadi dua
golongan, yaitu: bakteri
fotoautotrof dan bakteri
kemoautotrof
a. Bakteri fotoautrotof
yaitu bakteri yang memanfaatkan cahaya
sebagai energi untuk mengubah zat
anorganik menjadi zat organik melalui
proses fotosintesis. Contoh : bakteri
hijau, bakteri ungu.

b. Bakteri kemoautrotof
yaitu bakteri yang menggunakan energi
kimia yang diperolehnya pada saat terjadi
perombakan zat kimia dari molekul yang
kompleks menjadi molekul yang
sederhana dengan melepaskan hidrogen.
Contoh : Nitrosomonas, Nitrosococcus,
Nitrobacter ,
Rhizobium (terdapat pd bintil-
bintil akar tanaman kacang-kacangan)
Nitrosomonas
BAKTERI PENYEBAB PENYAKIT
PADA MANUSIA
No. Bakteri Penyakit yang ditimbulkan

1. Vibrio comma Penyakit kolera


2. Treponema palidum Sifilis
3. Salmonella thyposa Tifus
4. Pasteurella pestis Pes/sampar
5. Neisseria gonorhoe Kencing nanah
6. Mycobacterium tuberculose TBC
7. Bordetella pertusis Batuk rejan
8. Staphylococcus saprophyticus Infeksi saluran kencing pd wanita
9. Neisseria meningitidis Meningitis
10. Yersinia pestis Black Plaque (penyakit usus)
11.
Clostridium tetani Tetanus
12.
Mycobacterium leprae Lepra
13. Leptospira interrogans Leptospirosis
Gambar Beberapa Contoh
Bakteri Penyebab Penyakit pada
Manusia

Bakteri TBC
Bakteri Sifilis
PATOGENESIS INFEKSI BAKTERI
1. KERUSAKAN PERMUKAAN EPITEL  PENETRASI  PROLIVERASI
2. LPS M.O MENGAKTIVASI KOMPLEMEN / CRP 
- LISIS BAKTERI
- AKTIVASI SEL MAST
- OPSONISASI
- KEMOTAKSIS
3. DEGRANULASI SEL MAST  PERM.CAP
4. AKTIVASI MOL.ADESI  MARGINASI SEL INFLAMASI
5. PRODUK BAKTERI (MLP) + COMPLEMEN C5a  KEMOTAKSIS 
MENARIK NETROFIL
6. FAGOSIT BAKTERI YANG SUDAH DIOPSONISASI OLEH NETROFIL
7. ANTIGEN BAKTERI DIPROSES  LIMFONODUS TERDEKAT
8. APC DI LIMFONODUS MENARIK DAN MENGAKTIVASI SEL Th DAN
B PRODUKSI Ab SPESIFIK (IgM)
9. IgM POTENSIAL UTK AKTIVASI COMPLEMEN DAN OPSONIN 
FAGOSIT BAKTERI YANG DIOPSONISASI & LISIS OLEH
COMPLEMENT
10. RESOLUSI INFEKSI BAKTERI  PROTEKSI OLEH SEL MEMORI
11. SISA BAKTERI DIELIMINASI OLEH NETROFIL DAN KOMPLEKS
IMUN OLEH ANTIBODI
KOMPETENSI
Mampu Menjelaskan:
- Struktur dan fisiologi virus, fungi, protozoa,
helminthes,
- Struktur dan replikasi viral, cara virus
menimbulkan berbagai penyakit.
- Definisi: inclusion bodies, perbedaan latent
infection, persistent infection, transformasi,
resistensi terhadap virus,
cara memerangi penyakit virus.
- Arti inclusion bodies,

40
Lanjutan: Mampu:

- Cara memerangi penyakit virus, kegunaan


interferon, bacteriophages
- Arti informasi yang diperoleh dari laporan
statistik epidemiologik bagi menajemen
kesehatan.
- Penyakit-penyakit fungal, protozoal dan
cacing yang umum dijumpai di Indonesia’
- Terapi dan tindakan profilaksis filariasis.

41
VIRUS
Ukuran terkecil dari mikroorganism lain.
Dikenal sebagai agen infeksi yang terkecil
(1/2 s/d 1/100 ukuran bakteria yang terkecil.
Struktur dan multiplikasi sangat sederhana.

Tidak memiliki metabolisme sendiri


Tidak bisa memproduksi diri
*Apakah virus organisme hidup ?*

42
Dasar Pengelompokkan Virus

Atas dasar kemampuan :


(1) menyelusup ke inang,
serta
(2) mereplikasi diri,
oleh karenanya:
tidak disebut mati atau hidup

namun: aktif atau tidak aktif

43
Infeksi Viral

Berkisar:
- sangat ringan / tidak berbahaya
(warts common cold ISPA)
atau malah:
- ekstrim berbahaya
(rabies, AIDS, kanker tertentu)

44
Sifat Virus
Apakah benda hidup atau mati ?
Kenyataannya: Virus hanya terdiri dari koleksi
molekul ukuran besar yang mampu merepli-
kasi diri di dalam kondisi lingkungan yang
menguntungkan baginya.
Aktivitas utama:
Menginvasi sel-sel inang atau organisme
lain yang diambil sebagai bahan baku
untuk mengkopi dirinya menjadi banyak.

45
Lanjutan- Sifat Virus

Di luar benda hidup virus


INERT
Virus tidak berkemampuan menjalankan
aktivitas metabolisme
(pemrosesan nutrisi secara
internal dalam tubuh)
seperti lazimnya organisme hidup lain!

46
VIRON
Partikel virus disebut Viron, tidak disebut sel.
Contoh:
1. Virus Poliomyelitis:
- ukuran 25-30 nm,
- memiliki satu core nuclei acid =
Genome-terbungkus lapisan protein =
Capsid berfungsi melindungi genome
saat transmisi di antara sel inang.

47
Lanjutan – Contoh:

(2) Viron Pox-virus:


- Ukuran 200 x 300 nm,
- Strukur dan kimiawi > komplek

Asam nucleic setiap virus adalah


RNA atau DNA
tidak pernah dua hadir secara bersama
dalam tubuh virus.

48
REPLICATION

Perbanyakan diri virus dengan cara


Replikasi diri
di dalam:
- bakteri
- tumbuh-tumbuhan
- hewan
yang kemudian dikonversi menjadi
Unit Produksi virus terkait

49
JUMLAH VIRUS
Jumlah berbagai virus kemungkinan >> jumlah
type semua mikroorganisme lain.

Merupakan parasit pada semua organ hidup,


mammalia, burung, reptile, insekta, tumbuhan,
algea bahkan bakteri.

Tidaksemua menyebabkan sakit, namun lebih


banyak sebagai kausa penyakit menular!

50
STRUKTUR & REPLIKASI VIRUS
Satu viron terdiri dari inner core nucleic acid
dikelilingi satu atau dua capsid yang terbentuk
dari 20–faced solid (an icosahedrons) atau
bisa juga sebagai tuba spiral.
Mengelilingi bagian luar capsid bisa ditutupi
lapisan yang disebut: amplop viral (envelope).
Lapisan ini juga terdiri dari protein, pada
beberapa kasus lapisan ini menghilang saat
virus menginvasi sel.

51
Asam nucleic pada pusat inti (core) genome
terdiri dari seuntai genes yang mengandung
kode instruksi untuk membuat kopi virusnya.

Bergantung pada tipe virus, asam nucleic bisa


DNA (double helix) atau RNA (single strand)
maka ada DNA virus
dan RNA virus

Lanjutan - 1
52
Virus tidak dapat mereproduksi diri, namun di-
replikasi oleh sel inangnya.

Esensi proses adalah: asam nucleic virus


masuk ke sel inang dan akan memanfaatkan
mekanisme sintese asam nucleic dan
proteinnya. Ini mengubah mereka dengan
perantaraan messenger RNA virus untuk
memproduksi komponen virus.
Lanjutan - 2
53
Setelah diabsorpsi, virus telanjang akan masuki
sel inang secara penetrasi melalui proses
mirip fagositosis, virus beramplop akan
berfusi dengan membrane sel inang.

Asam nucleic akan kehilangan capsid dan lepas


ke dalam sel. Stadium ini = Eclipse, saat mana
virus infektif tidak lagi dapat ditemukan kembali
dari sel inangnya.
Lanjutan – 3
54
Pada saat bersamaan pengambilalihan terjadi
dan sel akan beraksi atas instruksi yang
diberikan oleh asam nucleic penyerang untuk
menghasilkan ensima pembuat virus baru.

Ada yang dibuat di dalam sel ada yang di dalam


cytoplasma, bergantung pada grup mana asal
virus terkait.

Lanjutan - 4
55
Sebagian virus dihasilkan di dalam sel yang
Lanjutan
lain, - 5
core asam nucleicnya dibuat di dalam satu site,
sedangkan capsomere ditransportasi siap guna
dari site lain di dalam sel yang sama.

Tingkat derajat gangguan metabolisme sel


inang berbeda begitu juga nasibnya.

56
Contoh

Orthomyxovirus:

Dilepas dari permukaan sel melalui proses


tonjolan dan memerlukan envelope saat
menonjol keluar, dan sel terus mempro-
duksi dan terus menerus melepas
mereka dalam waktu cukup lama.

57
Contoh:
Virus Polio
Terakumulasi di dalam sel inang,
membunuh dan melepaskan virus dalam
jumlah banyak dengan cara memecah dan
merusak sel inang = cytopathic effects
(CPE)  hasil sebagai plagues sel rusak
dalam lapisan tunggal sel yang ditumbuhi
virus.

58
Proses Dasar Replikasi Diri Virus
Berbeda-beda. Mereka membuat kopi dirinya
segera setelah menginvasi sel inang.
Saat replikasi, asam nucleic viral, genes viral,
harus terlebih dahulu mengkode manifaktur
ensima khusus yang disebut:
- polymerase atau transcriptase untuk
membantu replika, atau
- meminjam ensim-ensim tersebut dari
inangnya.

59
Terkadang genomes virus harus:
- Menginvasi inti sel inang
dan
- Memasukkan dirinya ke dalam
kromosome sel inang,
sebelum ia mengadakan replikasi.

Lanjutan - 1
60
Lanjutan - 2

Terkadang genome viral menginvasi inti sel


inang, bisa tidak pada saat replikasi pertama,
namun bisa mengumpat di sana, terkadang
menjadi reactive berbulan-bulan atau
bertahun-tahun.

Bisa juga mereka berinteraksi dengan


kromosome sel yang merupakan proses yang
mampu mengkonversi sel menjadi sel tumor 
menjadi kanker.
61
BERBAGAI CARA VIRUS
MENIMBULKAN PENYAKIT
Akses ke dalam tubuh inang melalui berbagai
jalan:
Bisa: - terhisap dari droplets
- tertelan bersama makanan atau cairan
- masuk lewat luka kulit
- melalui saliva infeksi, anjing, kelinci
- jarum suntik atau tatoo, ear piercing
- melalui para dokternya.

62
Bisa langsung melalui:
- selaput genitalia (seksual)
- conjunctiva mata yang terkontaminasi.

Banyak virus memulai menginvasi sel dan


bermultiplikasi di dekat site masuknya.

Lanjutan -1
63
Lanjutan-2

• Sebagian masuk melalui aliran limfe dan


meluas ke kelenjar limfe, di sini ia akan
dimakan sel keukosit.

Sebagian, di antaranya HIV, masuk tubuh


dan bermultiplikasi di dalam sel limfosit inang.

• Sebagian melewati saluran limfe ke darah


dan dalam beberapa menit bisa menyebar
ke site-site seantero tubuh.
64
Lanjutan-3

Saat invasi, bisa langsung memperbanyak diri


di organ target:
- kulit,
- otak,
- hati,
- paru, dan bisa
- berjalan sepanjang serabut
saraf
menuju organ target.

65
URUTAN CARA
MENIMBULKAN PENYAKIT

PERTAMA:
Virus akan:
menghancurkan atau mengganggu
dengan kuat aktivitas sel yang diinvasi,
 bisa menimbulkan penyakit yang
serious apabila yang terkena adalah
organ vital tubuh.

66
Lanjutan - 1

KEDUA
Respon sistem imunitas tubuh terhadap
infeksi virus menimbulkan simtoma:
- febris demam,
- fatique, atau
- proses jalannya penyakit.

67
Dalam hal khusus antibodi yang dihasilkan
sistem imun tubuh inang:
- menempel ke partikel virus dan
- bersirkulasi sebagai imun komplek
di dalam aliran darah.

Antibodi bisa kemudian dideposit di berbagai


bagian tubuh dan menimbulkan:
- Reaksi inflamasi dan
- Kerusakan berat.

Lanjutan - Kedua
68
Lanjutan-2

KETIGA

Virus akan berinteraksi dengan


kromosome
sel inang, dan
Virus bisa menjadi sebab timbulnya
kanker

69
KEEMPAT
Suatu virus bisa menimbulkan penyakit
akibat melemahnya cell-mediated arm
dari sistem imun tubuh inang, yakni:
Aktivitas sel T-limfocytes.

(Ini terjadi pada HIV  mengganggu


satu type sel T-limfosit  pertahanan
tubuh inang menjadi lemah dan hilang).
Lanjutan-3
70
INCLUSION BODIES
Ini merupakan akumulasi material virus,
terbentuk di dalam sel inang yang terinfeksi
virus terkait, diameter mencapai 30 um.

Temuan struktur ini jauh lebih dahulu


sebelum para ahli berhasil mengisolasi
virusnya.

71
Nama struktur benda-benda tersebut disebut
menurut nama penemunya.

Contoh:
Di antaranya: -Negri bodies (Rabies),
-Guarnieri bodies (smallpox
vacina).
Penampilan inclusion bodies = bernilai
diagnostik.
Lanjutan -
72
LATENT INFECTION

Satu di antara periode inisial, beberapa virus


mampu tetap latent untuk beberapa bulan-
bulan atau tahun-tahun di dalam sel inang.
Mereka membunuh sel inang, ataupun memprovokasi
serangan immunologic,
namun tetap potential untuk direaktivasi di
waktu kemudian hari sebagai jawaban
terhadap berbagai rangsangan atau
perubahan status immune inangnya.

73
PERSISTENT INFECTION

Beberapa viruses bertahan di dalam sel inang


tanpa mengakibatkan cytopathic, mereka tidak
menghancurkan sel inang, namun menggang
gu fungsi sel.
Gambaran terjadinya: ada reduksi antigen di
permukaan sel terinfeksi  mengakibatkan
virus hidup terus, bertahan di dalam
immune response yang kuat.

74
Lanjutan -

Sejumlah kecil virus infectious tetap dihasilkan


oleh sel yang persistent terinfeksi.

Di dalam aliran darah individual dengan infeksi


virus persistent juga akan mengandung
antibodi terhadap virus terkait, ini akan
menimbulkan:
Immune Complex Diseases.

75
PRION
• Prion adalah agen typis terdiri dari self-
repicating glycoprotein atau macromolecules
dan mengakibatkan slow-virus-infection.

• Mereka bukan DNA atau RNA namun tahan


hidup dalam suhu tinggi. Inkubasi lama bisa
berberapa tahun, disertai efek proses penyakit
degenerasi yang kronik

• Sebagian infeksi virus lambat, ditemukan banyak


pada susunan saraf.

76
TRANFORMATION

• Apabila asam nucleic dimasukkan ke dalam sel


inang, DNA sel akan diubah menjadi sel
malignant (kanker) yang multiplikasinya cepat,
tanpa dapat dicek atau dikontrol oleh proliferasi sel
normal.

• Riset pembuktian secara langsung peran virus


Epstein-Barr (EB) pada Burkitt’s lymphoma dan
nasofaring karsinoma, ada juga bukti hubungan
virus hepatitis B dengan hepatoma dan virus
papiloma genital dengan karsinoma serviks uteri.
77
VIRUS-VIRUS dan KANKER

Di dalam kromosom tubuh ada s/d 50 lebih


gene yang dikenal sebagai oncogenes yang
diperlukan untuk pertumbuhan dan differensiasi
sel.

Retrovirus
tertentu mengandung hampir
semua oncogen yang identik.

78
Dalam proses replikasi virus dapat memodifikasi
chromosome sel inang.

Sedikitmutasi sudah mampu memicu ketidak


selarasan oncogene, sehingga memicu sel
untuk memulai divisi yang tidak terbentang,
tumbuh tak terkendali dan  kanker.

Upaya riset masih berlanjut terus.


Lanjutan -
79
• Sampai kini telah terbukti, bahwa proses
tersebut menjadi penyebab kanker pada
hewan namun baru satu tipe yang me-
nyerang manusia.

• Virus ini similar (sejenis) dengan HIV, dan


sebagai penyebab timbulnya leukemia.

• Walau demikian virus-virus lain juga diketahui


menjadi -penyebab kanker pada manusia.
Lanjutan
80
RESISTENSI TERHADAP VIRUS
• Sistem imun tubuh bertanggungjawab secara
cepat memerangi virus.

• Masing mekanisme sistem imun tubuh akan


terlibat menantang serangan viral, termasuk sel
leukosit makrofag yang mampu menelan partikel
virus, juga limfosit yang akan memproduksi
antibodi terhadap antigen virus, atau menyerang
sel yang terinfeksi virus.

81
Kondisitersebut akan menghasilkan
penyembuhan dari serangan berbagai virus
dalam beberapa hari sampai beberapa minggu.

Selanjutnya sering terjadi bahwa sistem imun


tubuh cukup tersensitisasi oleh infeksi untuk
bisa mewujudkan infeksi kedua kali berikutnya
oleh ulah virus yang sejenis.
Contoh: measle, morbill, atau campak.
Lanjutan - 1
82
Ada beberapa virus yang kecepatan
menyerangnya begitu hebat dan secara
serius merusak atau malah fatal mematikan
inangnya sebelum sistem imun inang dapat
dengan baik melawannya

Contoh:
Rabies, terkadang juga poliomyelitis.
Lanjutan - 2
83
OPPORTUNITIS INFECTIONS

Pada kasus lain ternyata virusnya mampu


bersembunyi dari sistem imun tubuh inang
yang mengakibatkan infeksinya menjadi
kronis atau kumat-kumat
Contoh: genital herpes, shingles, hepatitis B
virus dan AIDS virus, dengan cara
melemahkan sistem imun inang,
sehingga tubuh inang mudah terserang
Opportunitis Infections

84
CARA MEMERANGI PENYAKIT VIRUS

Dengan obat lebih sulit ketimbang


memerangi bakteri.

Sulitnya mendesain obat-obat yang


bisa membunuh tanpa merusak sel
tubuh inang tempat virus terkait hidup
sebagai parasit.

85
Terapi Obat
Kemajuan sudah sangat mencolok,
adanya perkembangan obat antiviral,
khususnya terhadap grup virus herpes.

Obat bekerja membantu prevensi virus


agar tidak masuk ke sel inang dengan
menginterfensi replikanya di dalam sel
inang.

86
Sistem Pengkelompokan
Virus
(1) Sifat dasar asam nucleic di genome,
bisa
- RNA bisa
- DNA.
Di dalamnya mengandung:
Informasi genetik bagi
replika virusnya.

87
Lanjutan -
(2) Capsid yang simetris ditentukan oleh
mutual attraction unit capsomers yang
membentuk capsid, bisa:
- cubic simetris,
- helical simetris dan
- komplek mirip susunan bata.
Analisis hanya bisa dilakukan dengan
electron mikrografi 2 demensi  hasilnya:
banyak desain belum jelas.

88
Lanjutan -

(3) Sampul pembungkus; nuclei-capsid


terselubung membrane yang terdiri dari
lipid, protein dan C-H.
Sebagian komponen tersebut mirip sel
inangnya.

(4) Ukuran partikel ditentukan melalui:


- density gradient centrifugation
- specific gravity
- electrone microscopic.
89
INTERFERON

Grup substansi alamiah diproduksi sel


terinfeksi virus atau yang terstimulasi
sebab-sebab lain.

Interferon:
(1) menghambat multiplikasi virus dan
(2) meningkatkan aktivitas natural killer cell dan
(3) akan memproteksi sel yang tidak terinfeksi.

90
Pemanfaatan Interferon

Interferon saat kini sudah bisa


diproduksi
secara artifisial dan ditrail untuk terapi
beberapa infeksi virus
Di antaranya:
- Hepatitis B, C,
- Common cold,
- Leukemia (hairy cell)
◦ Apa mampu untuk menangani HIV??

91
Masih dalam investigasi dan trial untuk
mengatasi Kaposi’s sarcoma (kanker kulit
yang kerap menyerang pasien AIDS)

Juga dikaji untuk infeksi viral yang fatal,


khusus pada pasien dengan defisiensi imunitas.

Lanjutan - interferon
92
Sumber artifisial
Dari hasil kultur sel manusia yang terekpose
virus spesifik atau disintesis di laboratorium dari
nucleic acids specific (dari genetic material).
Diberikan melalui: injeksi atau nasal spray.
Adverse reaction: - demam, sakit kepala
- mual, muntah
- rambut rontok
- perdarahan abnormal.

93
IMUNISASI
Di samping itu, pengobatan infeksi virus
bergantung sekali pada: alleviating symptom
pasien dan menyerahkan pada sistem imun
tubuh untuk menyembuhkan sendiri,

Area yang sangat berhasil: immunisasi


Suatu program nasional pelayanan kesehatan
ibu dan anak telah menghasilkan bahwa
Variola bisa terhapus di dunia kita.

94
VAKSIN

Vaksin berefektif tinggi saat ini tersedia


untuk bisa mencegah DPT, MMR, dll:
- Diphtheria, Poliomyelitis dan Tetanus
(DPT)
- Measle, Mumps, Rubella (MMR)
- Hepatitis B
- Demam kuning dan Rabies

95
BACTERIOPHAGES
• Ditemukan Twort, Frederick William (Inggris,
1877-1950).
• (1915) Terkenal dengan investigasi virus
ultramikroskopis.
• Ditemukan di atas media solid: suatu agen
mikroskopik yang mampu mentransmisi lysis
bacteria  gambaran daerah rusak mirip
tercemar jamur, yang setelah diteliti  ada
filtrate suspensi yang bacterium-free dari
kultur staphyloccoci dan dapat menimbulkan
lysis
pada kultur staphylococci lain.
96
Lanjutan -

Bateriophag dikelompokkan ke keluarga


virus.
Ditemukan dalam spesies bacteria, menunjuk-
kan sifat host-spesifik yang satu phage hanya
ada di dalam bakteri tertentu saja, bahkan
hanya pada strain bakteri spesies terkait,
ditemukan di feces, buangan sampah dan air
terpolusi.
Temuan sangat berguna bagi bidang
EPIDEMIOLOGI.

97
BACTERIOLYSIS

Bisa “lysis from without” atau


“Lysis from within”
Pada lysogenic kadang DNA tidak merusak
aktivitas sintetik sel inang, namun berintegrasi
ke dalam kromosome bakterial, menjadikan
temperate phage, bentuk terintegrasi dan
non-lytic adalah prophage. Hubungan disebut:
Lysogeny. (Bakteri-inang = Lysogenic).

98
LYSIS
• Istilah medis untuk menyebut destruksi sel hasil
kerusakan membrane bagian luar.
• Contoh: hemolysis adalah hancurnya sel eritrosit .
• Lysis juga digunakan untuk menjelaskan
gangguan yang timbul disebabkan aksi kimiawi,
di antaranya ensim (protein pengontrol reaksi
kimiawi tubuh, atau aksi fisik, karena panas atau
dingin) . (Di layanan klinis: thermolysis, untuk me-
nyebut penurunan suhu mendadak dari demam
tinggi)

99
EPIDEMIOLOGI

• Studi ilmu tentang penyakit yang menyerang


luas segrup manusia.

• Mulanya meliput hanya penyakit infeksi, dan


timbulnya mendadak

• Kini ilmu diperluas untuk mempelajari penyakit


non-infeksi. Contoh di antaranya:
- kanker
- penyakit jantung.
100
Studi Komparatif Epidemiologis
Kelompok populasi yang dilibatkan
dalam penelitian dirinci dalam:
- race,
- sek, usia,
- okupasi, kelas sosial, status
pernikahan dan lain-lian.

Jumlah kasus per minggu, bulan dan tahun


berserta prevalensinya bisa ditentukan.

101
Obervasi bisa diulang sesuai interval waktu
yang ditentukan, agar dapat menghasilkan
informasi apabila ada perubahan dalam waktu
ke waktu.

Hasilrekam statistik model ini akan


sangat berguna bagi:
Program Kesehatan Masyarakat.

Lanjutan - 1
102
• Grup populasi yang permanent tinggal di suatu
daerah akan menghasilkan informasi yang lebih
berguna ketimbang yang tempat tinggalnya
mobile.

Contoh:
Ternyata insiden kanker esophagus tinggi pada
penduduk di daerah tertentu di Cina dan Iran,
ternyata ditemukan adanya hubungan dengan
makanan tertentu.

Lanjutan -2
103
JAMUR (FUNGI)
Mikrob berukuran terbesar dan tersusun dari
Multicellular.
Dinding selnya tebal, bukan mukopeptid namun
terdiri dri Fibris chitin yang ada di dalam
matrik protein, mannan atau glucan.
Dalam dinding ada sterol- yang mengandung
membrane cytoplasmic yang akan menjadi
sasaran agen-agen antifungal

104
FUNGI PARASIT
• Bentuk sederhana, tergolong ke kelompok
- molds,
- mildews,
- yeast,
- mushrooms
- toadstools.
Ada 100.000 spesies yang berbeda.
Sebagian besar berbahaya, ada yang tidak
bagi manusia.

105
FUNGI yang Menguntungkan

Yeast  sejak dahulu sampai sekarang


dimanfaatkan untuk:
- pembuatan roti
- anggur
- sebagian molds adalah sumber
antibiotika.
- menu makanan (truffles) sebagai
gastronomic (penambah nafsu makan)
Ada sejumlah bisa menimbulkan penyakit –
kadang fatal.
106
MYCOLOGI

Dalam studi mycologi (Ilmu Jamur), dikenal:


Mould atau filamentous fungi yang tumbuh
mirip tubular branching filaments yang
disebut Hyphae yang merupakan anyaman
membentuk jaringan mycelium.
Di dalam kelompok famili fungi tertentu
dinding lintang hypheanya terbelah-belah
menjadi cabang pendek yang disebut septa.

107
Ragi, genus candida (penyebab sariawan,
mempunyai pseudohyphae)
Sebagian fungi dimorphic bersifat pathogen
bagi manusia, berbentuk seperti yeast saat
menyerang jaringan, berbentuk sebagai
mycelium saat hidup sebagai saphrophyte
dalam tanah atau media kultur.
Contoh: Histoplasma,
Blastomycoses.

Lanjutan- 1 Mycology
108
Yang berbentuk mycelium, di antaranya:
- Candida albicans,
- Maslassezia furfur.

Yang dalam kedua fase berbentuk yeast-like:


- Asperigillus fumigates, dalam kedua
fase siklus hidupnya, pada kultur
jaringan terinfeksi, parasit ini nampak
berbentuk filamentous
Lanjutan – 2 Mycology
109
FUNGI DAN PENYAKIT
Menimbulkan sakit melalui 4 (empat) jalan:

Pertama:
Fungi bisa menghasilkan toksin yang
bisa berlangsung menimbulkan kondisi
keracunan setelah dimakan.

110
Lanjutan-1

Kedua:
Fungi tertentu menimbulkan pencemaran
pada crops (padi) dan menghasilkan
toksin
yang sangat berbahaya.

Contoh: Jamur tercemar rye, cereal dengan


racun ergot, jamur lain yang hidup di tanah
dan kacang-kacangan yang telah kering
menghasilkan aflatoxin yang diduga
penyebab kanker hati (Asia & Afrika)
111
Lanjutan-2
Ketiga:
Spora jamur yang terhirup bisa
menimbulkan alergi yang persisten
pada paru  alveolitis,
Farmer’s lung timbul akibat spora jamur
pada jerami.
Spora juga menimbulkan:
- asthma allergic dan
- allergic rhinitis (hay fever)

112
Keempat:
Sebagian fungi menginvasi dan
membentuk koloni atau myelia dalam:
- paru
- kulit, di bawah kulit
- terkadang dalam berbagai jaringan
menimbulkan: iritasi kulit sampai ke
infeksi berat yang kadang bisa fatal.

Lanjutan-3
113
FUNGICIDAL
• Contoh obat anti jamur fungicidal:
- Amphotericin B
- Ciclopirox
- Clotrimazole, Econazole
- Griseovulvin
- Ketoconazole, Miconazole,
- Nystatin, Tolnaftate
Pemberian obat melalui oral atau injeksi 
bisa mengganggu fungsi ginjal dan hati.

114
PROTOZOA

Kelompok hewan bersel tunggal Unicellular.

Berukuran lebih besar dari bakteria, pada


protoplasma nampak ada:
- differensiasi jelas antara nucleus dan
- sitoplasma sel.

(Tergolong ke Eukaryotic).

115
Mekanisme reoroduksi berbeda-beda dari
yang:
- binary fission sederhana yakni
nulear mitosis replication sampai ke
- siklus hidup komplek yang meliputi:
- fase sexual dan
- asexual dan
- pembentukan kista.

Lanjutan - Protozoa
116
MALARIA
• Disebabkan oleh:
- Plasmodium Falciparum
- Plasmodium vivax
- Plasmodium malariae
yang sebagian waktu siklus hidupnya
dilewatkan:
- di tubuh manusia dan
- sebagian waktunya di nyamuk
Anopheles.

117
Gejala Sakit Malaria
• Demam menggigil yang timbul saat sel eritrosit
yang terinfeksi oleh plasmodium pecah dan
menyebarkan banyak plasmodium ke dalam aliran
darah.
• Simtoma utama: “ague” (fever) kecuali yang
ditimbulkan Plasmodium falciparum  menim-
bulkan 3 stadium:
- menggigil hebat (rigors)
- hyperhidrosis diikuti suhu menurun
- cephalgia berat, malaise, muntah-2
 pasien rasa lemah, capai dan tertidur. .

118
Pl. Vivax dan Ovale: Serangan panas menggigil
Plasmodium
timbul setiap Vivax, Ovale
2 hari 1x. dan Tertiana)
(= Malaria Malariae

Pl. Malariae: Serangan panas menggigil timbul


3 hari 1x (= Malaria Quartana).
- di luar serangan pasien rasa sehat,
terkadang tidak rasa ada gangguan.

119
KOMPLIKASI MALARIA
Plasmodium falsiparum:
- anemia hemolytic dan
gagal ginjal,
- gagal hati,
akibat banyak sel darah yang rusak dan
bisa menyumbat saluran pembuluh darah
otak  fatal.

120
Pl. Falsiparum  infeksi pada semua usia
sel darah merah.

Varietas lain  hanya menyerang eitrosit


yang berusia muda, ada yang
menyerang yang usia tua.

Kasus infeksi Pl. Falsiparum bisa fatal


dalam beberapa jam.
Lanjutan-1
121
Malaria banyak terjadi pada:
- narkoba suntik
- dan tertular melalui transfusi darah
yang terkontaminasi.
Malaria prevalent di daerah tropis, menyerang
> 300.100 orang/tahun.
Merupakan satu penyakit penting yang harus
dihindari para wisatawan yang berkunjung
ke daerah beriklim panas.
Lanjutan-2
122
Diagnostik Kasus Malaria
• Atas dasar hasil pemeriksaan laboratorium:
darah apus pada 6 sampai12 jam masa
interval penyerangan sakit.

• Pada kasus positif  ditemukan parasit dengan


jelas secara mikroskopik.

• Program kontrol WHO selama 20 tahun


 Hanya menghasilkan sedikit kemajuan.

123
Terapi Malaria

Ternyata nyamuk telah resisten terhadap


insektisida, dan parasitnya resisten terhadap
obat-obat antimalaria.
Jenis obat antimalaria:
- chloroquine
- quinine
- kombinasi pyrimethamine dan
sulfadoxine
Yang serious  exchange transfusion

124
AMOEBIASIS

Infeksi akibat ulah parasit hewan entamoeba


histolytica, parasit bermukim di usus besar.
Menimbulkan diare persisten sedang sampai
berat, feces campur darah, serangan sakit
perut tidak sepadan dengan jumlah feces
yang keluar.
Sering menimbulkan abses di hati, terkadang
sampai paru dan otak  fatal.

125
Banyakditemui di
- Negara yang sedang berkembang
yang tingkat higienisnya rendah,
- Di tropis dan subtropis.
Nama kuman: entamoeba histolytica

Prevensi: meminum air yang telah dimasak,


makan makanan yang dimasak dengan higienis,
jangan makan sayur mentah.
Lanjutan-1
126
AMEBIASIS DYSENTRI
- Penyakit infeksi berprevalensi tinggi di
daerah miskin.

- Di USA (abad 20) ada lebih kurang 5.000 –


10.000/tahun dengan 20 kematian/tahun.

- Seringnya timbul pada penduduk yang telah


berwisata ke daerah Negara yang sedang
berkembang di tropis dan subtropis.

127
Entamoeba Histolytica

Parasit bersel tunggal, bermultiplikasi


dengan cara: Pembelahan sel sederhana.
Bergerak di sekitar usus.
Mengambil makanan dari bacteria.

Sebagian mengsekresi kista tanpa menunjuk-


kan simtoma penyakit bagi penderitanya
(diduga strain yang dikandung tidak berbahaya)

128
Strain lain ternyata lebih ganas,
dan dapat menginvasi usus

Perdarahan serta
sekresi feces berlendir
dan
Diare  ulcer usus  akses ke hati,
otak dan paru (walau jarang)

Lanjutan -
129
Pencegahan
Upaya hidup bersih
Wisatawan harus selalu menjaga diri
(mengkonsumsi makanan matang)
Minum air bersih dari botol yang sudah dimasak.
Air yang hanya dipurifikasi dengan tablet-tablet
tidak efektif untuk mencegah amebiasis
Jangan makan sayur mentah (terutama lettuce)
atau buah yang tidak dikupas.

130
Terapi
Minum anti-amoeba:
- metronidazole, iodoquinol (efektif
membunuh parasit dalam satu minggu
 penyembuhan total)
Pada abses hati  di drain untuk mengeluar-
kan nanah
Amebicides: Iodoquinol hanya memberantas
yang di usus. Chlorouine dan metronidazole
bisa untuk mengatasi yang di usus dan hati.

131
HELMINTHES (CACING)
• 3 grup yang menimbulkan infestasi di tubuh
manusia:
(1) Trematoda (flukes)
(2) Cestoda (tapeworm, cacing pita)
Dorsolateral bentuk pipih, bilateral
simetris, berdinding 3 lapis, bukan
rongga murni, hemaphrodite
(3) Nematoda (roundwrom, cacing gilik)
Tubular, bilatral simetris, sistem digesti
sederhana, komplit (mulut-anus) beda
jenis kelamin.
132
Bentuk Dewasa Cacing
(1) Fluke (Trematoda ordo Digenea)
Hidup di usus, saluran napas, beberapa
bisa hidup di darah.
Memiliki sistem digestif sederhana
Melahirkan telur (di feces, sputum dan urin)
Siklus hidupnya komplek: inang perantara
bisa 1-2 snail (aseksual kemudian multiplikasi),
kemudian sebagai parasit pada manusia
(masuk melalui mulut dan kulit )

133
Bentuk Dewasa Fluke

Blood fluke: Schistosoma hematobium


Schistosoma masoni
Schistosoma japonicum
Intestinal fluke: Fasciolopsis buski
Heterophyes-heterophyes
Metagonimus yokogawai
Liver fluke: Chlonorchis sinensis
Fasciola hepatica
Opishorchis fetineus

134
Bentuk Dewasa

(2) Tapeworm (Cacing pipih, pita, Cestoda)


Parasit usus, tidak memiliki sistem digesti.
Mengabsorbsi nutrisi inang melalui
permu- kaan selaput saluran cerna.
Memiliki strobila (kumpulan unit
proglotides) yang tumbuh satu persatu,
bagian ujung akhir mature lebih dahulu
secara seksual dan dilepas ke saluran
usus inang.

135
Lanjutan -1

Stadium bentuk larve ada pada


- berbagai organ tubuh dan
- jaringan vertebrata.

Manusia bisa sebagai inang dari


stadium bentuk: dewasa,
larve atau
kedua-duanya.

136
Berbagai Tipe:

- Taenia saginata (sapi)


- Taenia solium (babi)
- Diphylidium caninum (anjing)
- Diphyllobothrium latum (ikan)
- Hymenolepsis diminula (tikus)

137
(3) Roundworm (Nematoda, Cacing gilik)
Ditemukan bergantung pada spesiesnya:
- di saluran cerna
- saluran limfe
- jaringan subkutan.
Ada kira-kira: 14 spesies infectious bagi
manusia.
Pada areal tertentu, sampai 80%
manusia terinfestasi cacing
nematoda.

Lanjutan - Bentuk dewasa:


138
Bentuk Dewasa Nematoda

Dewasa bertelur  larve


Hadir di feces, limfe dan jaringan subkutan

Vektor perantara:
- insekta dan invertebrata lain.

Kehadiran di limfe bisa menimbulkan obstruksi,


Contoh: Filariasis (elephanthiasis, kaki gajah)

139
BeberapaTipe Nematoda

- Ascaris lumbricoides (cacing usus)


(pada manusia)
- Ankylostoma (cacing tambang)
- A. brazillense (anjing, kucing, manusia)
- A. caninum (anjing, kucing, jarang pada
manusia)
- A. duodenale (manusia, bisa juga
menyerang anjing, gorilla dan babi)

140
FILARIASIS
Grup penyakit daerah tropis
Akibat infestasi parasit microfilaria berikut
larvenya.
Ditransmisi ke manusia oleh gigitan nyamuk.
Cacing dewasa, ukuran ¾ inci (2 cm)
sampai 20 inci (50cm).
Memproduksi beribu-ribu microfilaria (larve) 
dalam aliran limfe dan darah.
GRUP NEMATODA
141
- Nyamuk tertentu, lalat dan insekta lain.
Vektor menghisap atau memakan darah
inang terinfeksi  mentransmisi melalui
gigitannya ke orang lain
Filaria banyak di daerah tropis:
- Afrika,
- Indonesia, Asia Selatan,
- Arab Selatan,
- Mexico Selatan dan Guatemala
VEKTOR FILARIA
142
Site Hidup Parasit
Sebagian hidup di saluran limfe  memblokade aliran
limfe  sumbatan  akumulasi cairan dan 
pembengkakan (edem) di daerah bawah sumbatan.
Umumnya di tungkai bawah atau scrotum
(pria)
Kulit daerah terkena menjadi tebal, kasar dan nampak
banyak fissure  kondisi yang disebut: Kaki gajah
(elephanthiasis)

143
LARVA

Larve cacing jenis lain bisa invasi mata


 kebutaan

Tipe lain terlihat bergerak di bawah kulit


 iritasi rasa gatal, terkadang nampak
edem dan disebut:
“Calabar swelling”

144
Diagnosis & Terapi

Ditegakkan atas dasar:


Hasil pemeriksaan mikroskopik preparat
darah dan cairan limfe  ditemukan:
microfilaria.
Post terapi diethylcarbamazine, umumnya
sembuh dalam 3 minggu.
Namun ada juga yang menimbulkan reaksi
demam tinggi, lemah, sakit persendian dan otot.

145
PREVENSI
Di daerah endemik filariasis:
Preventif: - diberi diethylcarbamazine
dan dibantu dengan pemanfaatan:
- insektisida
- kelambu
- net dan
- baju untuk memproteksi tubuh
dari gigitan nyamuk atau
insekta

146
Berbagai jenis Filariasis

- Bancroftian filariasis  elephanthiasis


(penyebab: Wucheria bancrofti)
- Filariasis karena infestasi Brugia malayi
- Filariasis karena infestasi Brugia timori
- Loiasis  Calabar swelling, eyeworm
disease (Afrika)
- Mansonelliasis  Ozzardi, perstans,
streptocerca
- Dirofilariasis.

147

Anda mungkin juga menyukai