1
بسم هللا الر حمن
الرحيم
KOMPETENSI
Mampu Menjelaskan:
Struktur dan fisiologi dari agen-agen
infeksius: virus, bakteri, jamur, parasit, riketsia,
dan clamidia.
Faktor-faktor yang mempengaruhi transmisi
agen-agen infeksius
Perbedaan proses infeksi berbagai agen infeksius
Kondisi yang melemahkan pertahanan pejamu
melawan mikroorganisme Infeksi
2
PENGERTIAN BAKTERIOLOGI
Bakteriologi merupakan ilmu yang mempelajari
kehidupan dan klasifikasi bakteri, struktur anatomi
sel bakteri, cara kerja sel bakteri, interaksi antarsel
bakteri, dan juga tanggapan bakteri terhadap
perubahan pada lingkungan hidupnya.
Bakteriologi dapat dikatakan juga sebagai biologi
bakteri.
Bakterimemiliki nilai ekonomi penting dalam
kehidupan manusia dan demikian pula bakteriologi.
Pengetahuan dalam cabang ilmu ini bermanfaat
dalam pengobatan, higiene, ilmu pangan dan gizi,
pertanian, dan industri (terutama industri
fermentasi).
Membran sel
Tersusun atas lemak dan
protein, bersifat
semipermiable berfungsi
untuk mengatur keluar
masuknya zat ke dalam sel.
Sitoplasma
Merupakan tempat
berlangsungnya reaksi
metabolik.
Nucleoid (DNA)
Untuk mengontrol sintesis
protein dan pembawaan
sifat.
Flagella (Cambuk Besar)
Berfungsi utk bergerak, flagel melekat
pada membran luar di dinding sel.
Ribosom
Tersusun atas protein dan RNA, sebagai
tempat sintesis protein.
Mesosom
Terbentuk dari membran sel yg tidak
membentuk lipatan. Organel ini berfungsi
sbg tempat pemisahan dua molekul DNA dan
berperan juga dalam pembentukan dinding
sel baru antara kedua sel anak tersebut.
CLOSTRIDIUM
Pada kondisi
lingkungan yang tidak
menguntungkan, misal
kekurangan nutrisi dan
air, suhu yang sangat
panas atau sangat
dingin serta racun,
maka sel bakteri akan BACILLUS
membentuk
endospora misal pada
bakteri Clostridium dan
Basilus.
BAKTERI PROKARYOTE &
EUKARYOTE
PERBANDINGAN SEL AEUKARIOTA
DAN PROKARIOTA
UKURAN BAKTERI
Bakteri merupakan organisme mikroskopis
rata-rata berdiameter 1,25 mikrometer
(μm). (mikrometer = 1/1000000 meter).
Bakteri yang terkecil adalah Dialister
pneumosintes dengan panjang tubuh 0,15 –
0,30 μm
Sedangkan bakteri terbesar adalah
Spirillum voluntans, panjang tubuh 13 – 15
μm.
Ukuran bakteri adalah mikroskopis, artinya
dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop.
BENTUK BAKTERI
Ada 3 macam bentuk bakteri sebagai
berikut :
Stafilokokus
yaitu bakteri berbentuk
bola yang berkoloni seperti
buah anggur, misal
Stafilokokus aureus,
penyebab penyakit radang
paru-paru.
Bentuk Spirilia
Ada tiga macam bakteri
bantuk spiral yaitu:
a. Transformasi
merupakan
perpindahan
materi genetik
berupa DNA
dari sel bakteri
yang satu ke
sel bakteri
yang lain.
b. Transduksi
adalah
pemindahan
materi genetik
bakteri ke
bakteri lain
dengan
perantaraan
virus.
c. Konjugasi
adalah
bergabungnya
dua bakteri (+
dan –) dengan
membentuk
jembatan untuk
pemindahan
materi genetik.
2. Pembelahan diri secara biner
(langsung)
INVASI
Merupakan kemampuan dari bakteri untuk menyerang dan
menyebar
TOKSIGENITAS
Merupakan kemampuan dari bakteri dalam membentuk
toksin.
a. Eksotoksin
dihasilkan oleh bakteri yang masih hidup, dikeluarkan dari
tubuh bakteri ke sekelilingnya.
b. Endotoksin
- Merupakan bagian utama dinding sel bakteri Gram negatif
- Toksin dihasilkan oleh bakteri2 yg telah mengalami
lisis/setelah bakteri tsb hancur
MACAM-MACAM BAKTERI
Berdasarkan sumber oksigen yang
diperlukan dalam proses respirasi,
bakteri dikelompokan sebagai berikut:
1. Bakteri aerob
yaitu bakteri yang menggunakan oksigen
bebas dalam proses respirasinya.
Misal: Nitrosococcus, Nitrosomonas dan
Nitrobacter.
NITROSOCOCCUS
2. Bakteri anaerob
yaitu bakteri yang tidak menggunakan
oksigen bebas dalam proses
respirasinya.
Misal: Streptococcus lactis
STREPTOCOCCUS LACTIS
Berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen, bakteri
dikelompokkan menjadi:
Clostridium tetani
Escherichia coli
Berdasarkan cara
memperoleh makanannya,
bakteri dapat digolongkan
menjadi dua golongan
yaitu :
1. Bakteri heterotrof
2. Bakteri autotrof
1. Bakteri Heterotrof
Bakteri ini hidup dengan memperoleh makanan
berupa zat organik dari lingkungannya karena
tidak dapat menyusun sendiri zat organik yang
dibutuhkannya.
Escherichia coli
Keterangan:
1. Selaput lendir
2. Dinding sel
3. Ribosom
4. Daerah inti
5. Flagellum
6. Sitoplasma
b. Bakteri Heterotrof yg bersifat parasit
Bakteri ini merugikan baik pada manusia,
hewan maupun tumbuhan. Bakteri ini
menyebabkan sakit (patogen). Beberapa
contoh bakteri yang patogen di antaranya:
b. Bakteri kemoautrotof
yaitu bakteri yang menggunakan energi
kimia yang diperolehnya pada saat terjadi
perombakan zat kimia dari molekul yang
kompleks menjadi molekul yang
sederhana dengan melepaskan hidrogen.
Contoh : Nitrosomonas, Nitrosococcus,
Nitrobacter ,
Rhizobium (terdapat pd bintil-
bintil akar tanaman kacang-kacangan)
Nitrosomonas
BAKTERI PENYEBAB PENYAKIT
PADA MANUSIA
No. Bakteri Penyakit yang ditimbulkan
Bakteri TBC
Bakteri Sifilis
PATOGENESIS INFEKSI BAKTERI
1. KERUSAKAN PERMUKAAN EPITEL PENETRASI PROLIVERASI
2. LPS M.O MENGAKTIVASI KOMPLEMEN / CRP
- LISIS BAKTERI
- AKTIVASI SEL MAST
- OPSONISASI
- KEMOTAKSIS
3. DEGRANULASI SEL MAST PERM.CAP
4. AKTIVASI MOL.ADESI MARGINASI SEL INFLAMASI
5. PRODUK BAKTERI (MLP) + COMPLEMEN C5a KEMOTAKSIS
MENARIK NETROFIL
6. FAGOSIT BAKTERI YANG SUDAH DIOPSONISASI OLEH NETROFIL
7. ANTIGEN BAKTERI DIPROSES LIMFONODUS TERDEKAT
8. APC DI LIMFONODUS MENARIK DAN MENGAKTIVASI SEL Th DAN
B PRODUKSI Ab SPESIFIK (IgM)
9. IgM POTENSIAL UTK AKTIVASI COMPLEMEN DAN OPSONIN
FAGOSIT BAKTERI YANG DIOPSONISASI & LISIS OLEH
COMPLEMENT
10. RESOLUSI INFEKSI BAKTERI PROTEKSI OLEH SEL MEMORI
11. SISA BAKTERI DIELIMINASI OLEH NETROFIL DAN KOMPLEKS
IMUN OLEH ANTIBODI
KOMPETENSI
Mampu Menjelaskan:
- Struktur dan fisiologi virus, fungi, protozoa,
helminthes,
- Struktur dan replikasi viral, cara virus
menimbulkan berbagai penyakit.
- Definisi: inclusion bodies, perbedaan latent
infection, persistent infection, transformasi,
resistensi terhadap virus,
cara memerangi penyakit virus.
- Arti inclusion bodies,
40
Lanjutan: Mampu:
41
VIRUS
Ukuran terkecil dari mikroorganism lain.
Dikenal sebagai agen infeksi yang terkecil
(1/2 s/d 1/100 ukuran bakteria yang terkecil.
Struktur dan multiplikasi sangat sederhana.
42
Dasar Pengelompokkan Virus
43
Infeksi Viral
Berkisar:
- sangat ringan / tidak berbahaya
(warts common cold ISPA)
atau malah:
- ekstrim berbahaya
(rabies, AIDS, kanker tertentu)
44
Sifat Virus
Apakah benda hidup atau mati ?
Kenyataannya: Virus hanya terdiri dari koleksi
molekul ukuran besar yang mampu merepli-
kasi diri di dalam kondisi lingkungan yang
menguntungkan baginya.
Aktivitas utama:
Menginvasi sel-sel inang atau organisme
lain yang diambil sebagai bahan baku
untuk mengkopi dirinya menjadi banyak.
45
Lanjutan- Sifat Virus
46
VIRON
Partikel virus disebut Viron, tidak disebut sel.
Contoh:
1. Virus Poliomyelitis:
- ukuran 25-30 nm,
- memiliki satu core nuclei acid =
Genome-terbungkus lapisan protein =
Capsid berfungsi melindungi genome
saat transmisi di antara sel inang.
47
Lanjutan – Contoh:
48
REPLICATION
49
JUMLAH VIRUS
Jumlah berbagai virus kemungkinan >> jumlah
type semua mikroorganisme lain.
50
STRUKTUR & REPLIKASI VIRUS
Satu viron terdiri dari inner core nucleic acid
dikelilingi satu atau dua capsid yang terbentuk
dari 20–faced solid (an icosahedrons) atau
bisa juga sebagai tuba spiral.
Mengelilingi bagian luar capsid bisa ditutupi
lapisan yang disebut: amplop viral (envelope).
Lapisan ini juga terdiri dari protein, pada
beberapa kasus lapisan ini menghilang saat
virus menginvasi sel.
51
Asam nucleic pada pusat inti (core) genome
terdiri dari seuntai genes yang mengandung
kode instruksi untuk membuat kopi virusnya.
Lanjutan - 1
52
Virus tidak dapat mereproduksi diri, namun di-
replikasi oleh sel inangnya.
Lanjutan - 4
55
Sebagian virus dihasilkan di dalam sel yang
Lanjutan
lain, - 5
core asam nucleicnya dibuat di dalam satu site,
sedangkan capsomere ditransportasi siap guna
dari site lain di dalam sel yang sama.
56
Contoh
Orthomyxovirus:
57
Contoh:
Virus Polio
Terakumulasi di dalam sel inang,
membunuh dan melepaskan virus dalam
jumlah banyak dengan cara memecah dan
merusak sel inang = cytopathic effects
(CPE) hasil sebagai plagues sel rusak
dalam lapisan tunggal sel yang ditumbuhi
virus.
58
Proses Dasar Replikasi Diri Virus
Berbeda-beda. Mereka membuat kopi dirinya
segera setelah menginvasi sel inang.
Saat replikasi, asam nucleic viral, genes viral,
harus terlebih dahulu mengkode manifaktur
ensima khusus yang disebut:
- polymerase atau transcriptase untuk
membantu replika, atau
- meminjam ensim-ensim tersebut dari
inangnya.
59
Terkadang genomes virus harus:
- Menginvasi inti sel inang
dan
- Memasukkan dirinya ke dalam
kromosome sel inang,
sebelum ia mengadakan replikasi.
Lanjutan - 1
60
Lanjutan - 2
62
Bisa langsung melalui:
- selaput genitalia (seksual)
- conjunctiva mata yang terkontaminasi.
Lanjutan -1
63
Lanjutan-2
65
URUTAN CARA
MENIMBULKAN PENYAKIT
PERTAMA:
Virus akan:
menghancurkan atau mengganggu
dengan kuat aktivitas sel yang diinvasi,
bisa menimbulkan penyakit yang
serious apabila yang terkena adalah
organ vital tubuh.
66
Lanjutan - 1
KEDUA
Respon sistem imunitas tubuh terhadap
infeksi virus menimbulkan simtoma:
- febris demam,
- fatique, atau
- proses jalannya penyakit.
67
Dalam hal khusus antibodi yang dihasilkan
sistem imun tubuh inang:
- menempel ke partikel virus dan
- bersirkulasi sebagai imun komplek
di dalam aliran darah.
Lanjutan - Kedua
68
Lanjutan-2
KETIGA
69
KEEMPAT
Suatu virus bisa menimbulkan penyakit
akibat melemahnya cell-mediated arm
dari sistem imun tubuh inang, yakni:
Aktivitas sel T-limfocytes.
71
Nama struktur benda-benda tersebut disebut
menurut nama penemunya.
Contoh:
Di antaranya: -Negri bodies (Rabies),
-Guarnieri bodies (smallpox
vacina).
Penampilan inclusion bodies = bernilai
diagnostik.
Lanjutan -
72
LATENT INFECTION
73
PERSISTENT INFECTION
74
Lanjutan -
75
PRION
• Prion adalah agen typis terdiri dari self-
repicating glycoprotein atau macromolecules
dan mengakibatkan slow-virus-infection.
76
TRANFORMATION
Retrovirus
tertentu mengandung hampir
semua oncogen yang identik.
78
Dalam proses replikasi virus dapat memodifikasi
chromosome sel inang.
81
Kondisitersebut akan menghasilkan
penyembuhan dari serangan berbagai virus
dalam beberapa hari sampai beberapa minggu.
Contoh:
Rabies, terkadang juga poliomyelitis.
Lanjutan - 2
83
OPPORTUNITIS INFECTIONS
84
CARA MEMERANGI PENYAKIT VIRUS
85
Terapi Obat
Kemajuan sudah sangat mencolok,
adanya perkembangan obat antiviral,
khususnya terhadap grup virus herpes.
86
Sistem Pengkelompokan
Virus
(1) Sifat dasar asam nucleic di genome,
bisa
- RNA bisa
- DNA.
Di dalamnya mengandung:
Informasi genetik bagi
replika virusnya.
87
Lanjutan -
(2) Capsid yang simetris ditentukan oleh
mutual attraction unit capsomers yang
membentuk capsid, bisa:
- cubic simetris,
- helical simetris dan
- komplek mirip susunan bata.
Analisis hanya bisa dilakukan dengan
electron mikrografi 2 demensi hasilnya:
banyak desain belum jelas.
88
Lanjutan -
Interferon:
(1) menghambat multiplikasi virus dan
(2) meningkatkan aktivitas natural killer cell dan
(3) akan memproteksi sel yang tidak terinfeksi.
90
Pemanfaatan Interferon
91
Masih dalam investigasi dan trial untuk
mengatasi Kaposi’s sarcoma (kanker kulit
yang kerap menyerang pasien AIDS)
Lanjutan - interferon
92
Sumber artifisial
Dari hasil kultur sel manusia yang terekpose
virus spesifik atau disintesis di laboratorium dari
nucleic acids specific (dari genetic material).
Diberikan melalui: injeksi atau nasal spray.
Adverse reaction: - demam, sakit kepala
- mual, muntah
- rambut rontok
- perdarahan abnormal.
93
IMUNISASI
Di samping itu, pengobatan infeksi virus
bergantung sekali pada: alleviating symptom
pasien dan menyerahkan pada sistem imun
tubuh untuk menyembuhkan sendiri,
94
VAKSIN
95
BACTERIOPHAGES
• Ditemukan Twort, Frederick William (Inggris,
1877-1950).
• (1915) Terkenal dengan investigasi virus
ultramikroskopis.
• Ditemukan di atas media solid: suatu agen
mikroskopik yang mampu mentransmisi lysis
bacteria gambaran daerah rusak mirip
tercemar jamur, yang setelah diteliti ada
filtrate suspensi yang bacterium-free dari
kultur staphyloccoci dan dapat menimbulkan
lysis
pada kultur staphylococci lain.
96
Lanjutan -
97
BACTERIOLYSIS
98
LYSIS
• Istilah medis untuk menyebut destruksi sel hasil
kerusakan membrane bagian luar.
• Contoh: hemolysis adalah hancurnya sel eritrosit .
• Lysis juga digunakan untuk menjelaskan
gangguan yang timbul disebabkan aksi kimiawi,
di antaranya ensim (protein pengontrol reaksi
kimiawi tubuh, atau aksi fisik, karena panas atau
dingin) . (Di layanan klinis: thermolysis, untuk me-
nyebut penurunan suhu mendadak dari demam
tinggi)
99
EPIDEMIOLOGI
101
Obervasi bisa diulang sesuai interval waktu
yang ditentukan, agar dapat menghasilkan
informasi apabila ada perubahan dalam waktu
ke waktu.
Lanjutan - 1
102
• Grup populasi yang permanent tinggal di suatu
daerah akan menghasilkan informasi yang lebih
berguna ketimbang yang tempat tinggalnya
mobile.
Contoh:
Ternyata insiden kanker esophagus tinggi pada
penduduk di daerah tertentu di Cina dan Iran,
ternyata ditemukan adanya hubungan dengan
makanan tertentu.
Lanjutan -2
103
JAMUR (FUNGI)
Mikrob berukuran terbesar dan tersusun dari
Multicellular.
Dinding selnya tebal, bukan mukopeptid namun
terdiri dri Fibris chitin yang ada di dalam
matrik protein, mannan atau glucan.
Dalam dinding ada sterol- yang mengandung
membrane cytoplasmic yang akan menjadi
sasaran agen-agen antifungal
104
FUNGI PARASIT
• Bentuk sederhana, tergolong ke kelompok
- molds,
- mildews,
- yeast,
- mushrooms
- toadstools.
Ada 100.000 spesies yang berbeda.
Sebagian besar berbahaya, ada yang tidak
bagi manusia.
105
FUNGI yang Menguntungkan
107
Ragi, genus candida (penyebab sariawan,
mempunyai pseudohyphae)
Sebagian fungi dimorphic bersifat pathogen
bagi manusia, berbentuk seperti yeast saat
menyerang jaringan, berbentuk sebagai
mycelium saat hidup sebagai saphrophyte
dalam tanah atau media kultur.
Contoh: Histoplasma,
Blastomycoses.
Lanjutan- 1 Mycology
108
Yang berbentuk mycelium, di antaranya:
- Candida albicans,
- Maslassezia furfur.
Pertama:
Fungi bisa menghasilkan toksin yang
bisa berlangsung menimbulkan kondisi
keracunan setelah dimakan.
110
Lanjutan-1
Kedua:
Fungi tertentu menimbulkan pencemaran
pada crops (padi) dan menghasilkan
toksin
yang sangat berbahaya.
112
Keempat:
Sebagian fungi menginvasi dan
membentuk koloni atau myelia dalam:
- paru
- kulit, di bawah kulit
- terkadang dalam berbagai jaringan
menimbulkan: iritasi kulit sampai ke
infeksi berat yang kadang bisa fatal.
Lanjutan-3
113
FUNGICIDAL
• Contoh obat anti jamur fungicidal:
- Amphotericin B
- Ciclopirox
- Clotrimazole, Econazole
- Griseovulvin
- Ketoconazole, Miconazole,
- Nystatin, Tolnaftate
Pemberian obat melalui oral atau injeksi
bisa mengganggu fungsi ginjal dan hati.
114
PROTOZOA
(Tergolong ke Eukaryotic).
115
Mekanisme reoroduksi berbeda-beda dari
yang:
- binary fission sederhana yakni
nulear mitosis replication sampai ke
- siklus hidup komplek yang meliputi:
- fase sexual dan
- asexual dan
- pembentukan kista.
Lanjutan - Protozoa
116
MALARIA
• Disebabkan oleh:
- Plasmodium Falciparum
- Plasmodium vivax
- Plasmodium malariae
yang sebagian waktu siklus hidupnya
dilewatkan:
- di tubuh manusia dan
- sebagian waktunya di nyamuk
Anopheles.
117
Gejala Sakit Malaria
• Demam menggigil yang timbul saat sel eritrosit
yang terinfeksi oleh plasmodium pecah dan
menyebarkan banyak plasmodium ke dalam aliran
darah.
• Simtoma utama: “ague” (fever) kecuali yang
ditimbulkan Plasmodium falciparum menim-
bulkan 3 stadium:
- menggigil hebat (rigors)
- hyperhidrosis diikuti suhu menurun
- cephalgia berat, malaise, muntah-2
pasien rasa lemah, capai dan tertidur. .
118
Pl. Vivax dan Ovale: Serangan panas menggigil
Plasmodium
timbul setiap Vivax, Ovale
2 hari 1x. dan Tertiana)
(= Malaria Malariae
119
KOMPLIKASI MALARIA
Plasmodium falsiparum:
- anemia hemolytic dan
gagal ginjal,
- gagal hati,
akibat banyak sel darah yang rusak dan
bisa menyumbat saluran pembuluh darah
otak fatal.
120
Pl. Falsiparum infeksi pada semua usia
sel darah merah.
123
Terapi Malaria
124
AMOEBIASIS
125
Banyakditemui di
- Negara yang sedang berkembang
yang tingkat higienisnya rendah,
- Di tropis dan subtropis.
Nama kuman: entamoeba histolytica
127
Entamoeba Histolytica
128
Strain lain ternyata lebih ganas,
dan dapat menginvasi usus
Perdarahan serta
sekresi feces berlendir
dan
Diare ulcer usus akses ke hati,
otak dan paru (walau jarang)
Lanjutan -
129
Pencegahan
Upaya hidup bersih
Wisatawan harus selalu menjaga diri
(mengkonsumsi makanan matang)
Minum air bersih dari botol yang sudah dimasak.
Air yang hanya dipurifikasi dengan tablet-tablet
tidak efektif untuk mencegah amebiasis
Jangan makan sayur mentah (terutama lettuce)
atau buah yang tidak dikupas.
130
Terapi
Minum anti-amoeba:
- metronidazole, iodoquinol (efektif
membunuh parasit dalam satu minggu
penyembuhan total)
Pada abses hati di drain untuk mengeluar-
kan nanah
Amebicides: Iodoquinol hanya memberantas
yang di usus. Chlorouine dan metronidazole
bisa untuk mengatasi yang di usus dan hati.
131
HELMINTHES (CACING)
• 3 grup yang menimbulkan infestasi di tubuh
manusia:
(1) Trematoda (flukes)
(2) Cestoda (tapeworm, cacing pita)
Dorsolateral bentuk pipih, bilateral
simetris, berdinding 3 lapis, bukan
rongga murni, hemaphrodite
(3) Nematoda (roundwrom, cacing gilik)
Tubular, bilatral simetris, sistem digesti
sederhana, komplit (mulut-anus) beda
jenis kelamin.
132
Bentuk Dewasa Cacing
(1) Fluke (Trematoda ordo Digenea)
Hidup di usus, saluran napas, beberapa
bisa hidup di darah.
Memiliki sistem digestif sederhana
Melahirkan telur (di feces, sputum dan urin)
Siklus hidupnya komplek: inang perantara
bisa 1-2 snail (aseksual kemudian multiplikasi),
kemudian sebagai parasit pada manusia
(masuk melalui mulut dan kulit )
133
Bentuk Dewasa Fluke
134
Bentuk Dewasa
135
Lanjutan -1
136
Berbagai Tipe:
137
(3) Roundworm (Nematoda, Cacing gilik)
Ditemukan bergantung pada spesiesnya:
- di saluran cerna
- saluran limfe
- jaringan subkutan.
Ada kira-kira: 14 spesies infectious bagi
manusia.
Pada areal tertentu, sampai 80%
manusia terinfestasi cacing
nematoda.
Vektor perantara:
- insekta dan invertebrata lain.
139
BeberapaTipe Nematoda
140
FILARIASIS
Grup penyakit daerah tropis
Akibat infestasi parasit microfilaria berikut
larvenya.
Ditransmisi ke manusia oleh gigitan nyamuk.
Cacing dewasa, ukuran ¾ inci (2 cm)
sampai 20 inci (50cm).
Memproduksi beribu-ribu microfilaria (larve)
dalam aliran limfe dan darah.
GRUP NEMATODA
141
- Nyamuk tertentu, lalat dan insekta lain.
Vektor menghisap atau memakan darah
inang terinfeksi mentransmisi melalui
gigitannya ke orang lain
Filaria banyak di daerah tropis:
- Afrika,
- Indonesia, Asia Selatan,
- Arab Selatan,
- Mexico Selatan dan Guatemala
VEKTOR FILARIA
142
Site Hidup Parasit
Sebagian hidup di saluran limfe memblokade aliran
limfe sumbatan akumulasi cairan dan
pembengkakan (edem) di daerah bawah sumbatan.
Umumnya di tungkai bawah atau scrotum
(pria)
Kulit daerah terkena menjadi tebal, kasar dan nampak
banyak fissure kondisi yang disebut: Kaki gajah
(elephanthiasis)
143
LARVA
144
Diagnosis & Terapi
145
PREVENSI
Di daerah endemik filariasis:
Preventif: - diberi diethylcarbamazine
dan dibantu dengan pemanfaatan:
- insektisida
- kelambu
- net dan
- baju untuk memproteksi tubuh
dari gigitan nyamuk atau
insekta
146
Berbagai jenis Filariasis
147