1
Bakteri ditemukan pertama kali pada tahun 1674, oleh Antony van
Leeuwenhoek (seorang ilmuan dari Belanda, penemu mikroskop lensa tunggal),
dan istilah bacteria baru diperkenalkan pada tahun 1828 oleh Ehrenberg. Ilmu
yang mempelajari bakteri disebut bakteriologi.
2. CIRI-CIRI BAKTERI
a. Ukuran sel bakteri
Umumnya ukuran sel bakteri berkisar antara0,5-5 mikrometer. Namum
ada pula yang berdiameter hingga 5mm atau lebih besar daripada sel
eukariotik (10-100 mikrometer). Contoh bakteri yang berukuran besar
adalah Thiomargarita (± 0,5 mm).
b. Bentuk sel bakteri dan koloni bakteri
Bakteri memiliki bentuk yang bervariasi. Bentuk dasar sel bakteri, antara
lain sbb :
Basil, berbentuk seperti batang (bacillus = batang). Contohnya
Bacillus cereus ( menyebabkan keracunan makanan dan infeksi
pada mata) dan Bcillus antrhacis (penyebab panyakit antraks pada
hewan ternak seperti sapi).
Kokus, berbentuk bulat seperti bola. Contohnya Nitrosococcus
(bakteri yang membantu menyuburkan tanah).
Spirilum, berbentuk bergelombang seperti spiral. Contohnya
Spirillum minor ( penyebab demam akibat gigitan tikus).
Bakteri yang memiliki bentuk perpaduan, antara lian :
Kokobasil, berbentuk bulat dan batang. Contohnya Coxiella
burneti, (menyebabkan demem Q, jika seorang menghirup spora
bakteri yang tersebar diudara atau melakukan kontak dengan
hewan ternak yang terinfeksi)
Vibrio, berbentuk seperti tanda baca koma. Contohnya, Vibrio
cholera (penyebab penyakit kolera).
2
Spiroseta, berbentuk spiral ulir seperti sekrup. Tubuhnya bias
memanjang, atau memendek saat bergerak. Contohnya Treponema
pallidum (penyebab penyakit sifilis pada alat kelamin)
Bakteri ada yang memiliki sel tunggal, dan ada pula yang membentuk
agrerat/kumpulan. Bakteri yang berbentuk vibrio dan spirilium pada umumnya
berupa sel tunggal, sedangkan bakteri yang berbentuk kokus dan basil ada yang
berupa sel tunggal maupun membentuk aagrerat.
Tetrakokus
Monokokus, yaitu bakteri berbentuk bulat tunggal. Contoh, Chlamydia
trachomatis (penyebab penyakit mata trakoma).
Diplokokus, bakteri berbentuk bulat yang bergandengan dua-dua.
Contohnya, Streptococcus pneumoniate (penyebab penyakit radang paru-
paru pneumonia).
Tetrakokus, bakteri berbentuk bulat yang berkelompok empat-empat.
Contohnya Micrococcus tetragenus.
Streptokokus, bakteri bentuk bulat yang bergandengan memanjang
membentuk rantai.
Stafilokokus, bakteri berbentuk bulat yang bergerombol seperti buah
anggur. Contohnya, Staphylococcus aureus, (menyebabkan keracunan
makanan dan infeksi kulit).
3
Bentuk agrerat bakteri basil antara lain :
4
Ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram posotif
dan negatif
b. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma
tersusun atas lapisan fosfolipid atau molekul lemak dan protein. Berfungsi
untuk mengatur keluar masuknya zat kedalam sel.
c. Sitoplasma adalah cairan sel, merupakan tempat berlangsungnya reaksi
metabolisme seperti respirasi, sintesis dan ekskresi.
d. Kromosom terletak didalam sitoplasma sehingga transkripsi dan replikasi
DNA terjadi disitoplasma karena nukleus tidak memiliki membran.
e. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma , tersusun atas
protein dan RNA.
f. Granula penyimpanan, karena bakteri ,menyimpan cadangan makanan
yang dibutuhkan.
Struktur tambahan
a. Kapsul, merupakan selaput licin yang terdiri dari polisakarida dan terletak
diluar dinding sel. Kapsul berfungsi melindungi bakteri dari suhu dan
kondisi lingkungna yag ekstrim dan sebagai tempat penimbunan nutrien.
Kapsul hanya dimiliki oleh bakteri yang bersifat pathogen (menghasilkan
racun)
b. Flagella atau bulu cambuk, merupakan alat gerak bakteri. Flagella
memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang
menguntungkan dan menghindari diri dari lingkungan yang merugikan.
Berdasarkan jumlah dan letakflagelnya bakteri dibedakan menjadi:
Atrik : yaitu bakteri yang tidak memiliki flagel.
Monotrik : yaitu bakteri yang memiliki sebuah flagel pada salah
satu ujungnya.
Lopotrik : yaitu bakteri yang pada salah satu ujungnya memiliki
lebih dari satu flagel.
Amfitrik : yaitu bakteri yang pada kedua ujungnya hanya terdapat
satu buah flagel.
5
Peritrik : yaitu bakteri yang memiliki flagel pada seluruh
permukaan tubuh.
CIRI-CIRI BAKTERI
1. Merupakan mikroorganisme yang rata-rata berukuran lebar 0,5 - 1 mikrondan
panjang hingga 10 mikron (1 mikron = 10 -3.
2. Dapat hidup diberbagai lingkungan, misalnya ditubuh organisme, tanah,
airtawar dan laut.
3. Dinding sel tersusun atas polisakarida yang berikatan dengan protein
membantuk peptidoglikan atau asam muramik
4. Dari dalam selnya mengeluarkan lendir, lendir membungkus dinding sel
sehingga membentuk kapsul. Bakteri kapsul biasanya merupakan bakrei
patogen.
5. Bakteri ada yang memiliki flagela (cambuk) dan ada yang tidak berflagela.
Flagela digunakan untuk bergerak.
6. Pada kondisi buruk bakteri dapat membentuk spora didalam sel.
Bakteri bentuk spiral
6
1. Vibrio atau bentuk komayang dianggap sebagai bentuk spiraltak
sempurna. Misalnya Vobrio cholerae.
2. Spirochaeta. Golongan bakteri berbentuk spiral yang bersifat lentur. Pada
saat bergerak tubuhnya dapat memanjang dan mengkerut.
3. Spiral. Golongan bankteri yang bentuknya seperti spiral. Misalnya
Spirillum.
7
Mesosom adalah penonjolan membran sel ke arah dalam atau ke arah
sitoplasma. Tonjolan tersebut berfungsi sebagai pabrik energi dan pusat
pembentukan dinding sel baru diantara kedua sel anak pada proses pembelahan.
6. Lembar fotosintetik.
Khusus pada bakteri yang berfotoseintesis, terdapat lipatan membran sel
kerah dalam sitoplasma. Lipatan tersebut berisi klorofil sehingga disebut lembaran
fotosintetik. Lembaran fotosintetik berfungsi untuk fotosintesis. Bakteri yang
tidak berfotosintesis tidak memiliki lipatan demikian.
7. Sitoplasma.
Sitoplasma dalah cairan yang berada di dalam sel. Sitoplasma tersusun
atas koloid yang mengandung berbagai molekul organik, seperti karbohidrat,
lemak, protein, mineral-mineral, ribosom, DNA, dan enzim-emzim. Sitoplasma
merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi metabolisme.
8. DNA.
Asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam nukleat, merupakan materi
genetik bakteri yang terdapat didalam sitoplasma. Bentuk DNA bakteri seperti
kalung yang tidak berujung pangkal (DNA sirkuler). DNA merupakan zat
pengontrol sintesis protein bakteri dan merupakan pembawa sifat atau gen.
9. Plasmid.
Plasmid adalah DNA non-kromosom berbentuk sirkuler dan letaknya di
luar DNA kromosom. Ukuran plasmid sekitar 1/1000 kali DNA kromosom.
Plasmid mengandung gen-gen tertentu, misalnya gen antibodi atau gen patogen.
Plasmid juga bisa melakukan replikasi dan membentuk kopiannya sendiri dalam
jumlah banyak.
10. Ribosom.
Ribosom merupakan organel yang berfungsi dalam sintesis protein atau
sebagai pabrik protein. Bentuknya berupa butiran-butiran kecil yang tidak
diselubungi membran. Ribosom tersusun atas protein dan RNA.
11. Endospora
8
Beberapa bakteri dapat membentuk endospora. Pembentukan endospora
merupakan cara bakteri mengatasi kondisi lingkunagn yang tidak menguntungkan.
Endospora tahan terhadap panas hingga 120 0C.
REPRODUKSI BAKTERI
1. Reproduksi Aseksual
Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan bener (pembelahan
langsung tanpa melalui tahap pembelahan miosis.
Pembelahan biner diawali proses replikasi DNA dan di ikuti pembagian
sitoplasma dan akhitanya terbentuk dinding pemisah kedua sel.
Proses pembelahan berlangsung sangat cepat. Setiap 20 menit sekali satu sel
bakteri akan membelah. Dalam satu jam satu sel bertambah 2 3 atau 8, dalam 24
jam bertambah sekitar 272.
Pembelahan pada bakteri juga memiliki batas. Misalnya kekurangan makanan,
suhu yang tidak sesuai, hasil ekskresi bakteri dapat meracuni dirinya sendiri dan
adanya organisme lain yan memangsa bakteri tersebut.
2. Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual dilakukan melalui proses konjugasi. Konjugasi terjadi
jika dua bakteri yang berdekatan memunculkan saluran konjugasi sehingga saling
berhubungan. Saluran konjugasi berfungsi untuk saluran materi genetik dari satu
sel berpindah ke sel yang lain dan di ikuti oleh sitoplasmanya.
Kita tidak bisa menentukan jenis kelamin bakteri. Namun bakteri yang
memberikan DNA dikatakan bakteri “jantan” dan yang menerima DNA dikatakan
bakteri “betina”. Setelah DNA berpindah terbentuklah rekombinasi DNA dan
selanjutnya sel bakteri penerima akan melakukan pembelahan biner.
REKOMBINASI DNA BAKTERI
Rekobinasi DNA artinya penggabungan dua DNA dari sumber yang berbeda.
Selain rekombinasi bakteri melalui konjugasi, terdapat pula rekombinasi DNA
bakteri melalui peristiwa Tranformasi dan Transduksi.
1. Tranformasi
Jika plasmid pembawa gen patogen berpindah ke bakteri lain yang tidak
patogen. Misalnya dari bakeri Pneomococcus yang ganas ke yang jinak. Maka
9
yang semula bakteri tidak patogen akan berubah menjadi baktei yang patogen.
Proses perubahan ini disebut dengan tranformasi.
2. Transduksi
Adalah perpindahan materi gentik satu sel bakteri ke sel bakteri yang lain
dengan perantara organisme lain yaitu bakteriofage.
PENGOLONGAN BAKTERI BERDASARKAN CARA MEMPEROLEH
MAKANAN
Berdasarkan cara memperoleh makanan bakteri dapat di golongkan bakteri
heterotrof dan bakteri aoutotrof
1. Bakteri Heterotrof
Bakteri heterotrof adalah bakteri yang hidup dengan meperoleh makanan berupa
zat organik dari lingkungan karena tidak dapat menyusun sendiri zat organik yang
dibutuhkan. Zat organik diperoleh dari sisa organisme lain, sampah, zat yang
terdapat dalam organisme lain.
Bakteri heterotrof dapat dibedakan menjadi dua yaitu bakteri saprofit (bakteri yang
mendapat zat organik dari sampah, kotoran, bangkai atau makanan) dan bakteri
parasit (bakteri yang mendapat zat organik dari orgenisme lain, baik manusia,
hewan dan tumbuhan).
2. Bakteri Aoutotrof
Bakteri yang dapat menyusun zat-zat organik dari zat-zat anorganik. Pengubahan
zat anorganik menjadi organik dilakukan melalui bantuan energi cahaya melalui
porses fotosintesis, serta dengan bantuan energi kimia dengan cara merombak zat
kimia dari molekulyang komplek nejadi melekul uyang sederhana.
PENGGOLONGAN BAKTERI BERDASARKAN KEBUTUHAN
OKESIGEN
Bakteri yang memerlukan oksigen bebas untuk reaksi pernafasannya digolongkan
kedalam bakteri aerobik, sedangkan bakteri yang tidak memerlukan okesigen
untuk reaksi pernafasanya digolongkan bakteri anaerobik
1. Aerob
Bakteri aerobik memerlukan oksigen untuk memecah amoniak (NH2) menjadi
nitrit (HNO2). Prosesnya sebagai berikut:
10
2NH3 + 3O2 2HNO2 + 2H2O + energi
Hasil pemecahan amoniak menjadi nitrit menghasilkan energi yang akan
dimanfaatkan oleh bakteri.
Bakteri yang hidup secara aerob dapat gula menjadi air, CO 2, dan energi.
Prosesnya sebagai berikut:
C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O + energi
2. Anaerob
Bakteri yang dapat mengubah gula mejadi asam susu. Reaksi respirasi anaerob
adalah sebagai berikut:
C6H12O6 2CH3CHOH.COOH + energi
Contoh bakteri yang melakukan resporasi anaerob adalah lactobacillus bulgarius,
Clostridium tetani.
PERANAN BAKTERI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Bakteri ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan. Bakteri yang
menguntungkan adalah bakteri yang dpat dimanfaatkan dalam industri. Bakteri
yang merugikan adalah bakteri yang dapat membusukkan atau yang hidup parasit
baik pada manusia, hewan dan tumbuhan.
Contoh bakteri yang menguntungkan:
1. Escherchia coli. Membantu membusukkan makanan didalam usus besar
dan menghasilkan vitamin K.
2. Rizobium. Mengikat nitrogen bebas diudara, menyuburkan tanah.
3. Azotobacter. Mengikat nitrogen bebas diudara, menyuburkan tanah.
4. Lactobacillus casei. Membantu fermentasi pada proses pembuatan keju.
5. Acetobacter xylinun. Membantu dama proses pembuatan Nata de coco
yang terbuatdari air kelapa.
6. Acetobacter. Membentu dalam proses fermentasi alkohol menjadi asam
cuka. Air tapai yang mengandugn gula diubah menjadi alkohol.
7. Streptomyces griceus. Penghasil antibiotik treptomisin.
8. Lactobacillus bulgaricus. Membantu proses fermentasi pembuatan susu
asam (Yoghurt).
9. Psodomonas denitrifikasi. Menghasilkan vitamin B12.
11
Bakteri yang merugikan
Contoh bakteri yang merugikan:
Mycobacterium tubercolosis. Penyabab penyakit TBC.
Mycobacterium leprae. Penyebab penyakit lepra.
Treponema pallidum. Penyebab penyakit sifilis (raja singa).
STERILISASI
Dilakukan dengan cara:
Dimasukkan ke dalam oven kemudian dipanaskan pada suhu 170-180 0C selama 2
jam.
Dimasukkan dalam uap air panas (ditanak). Alat yang disterilkan harus dibungkus
rapat. Dimasukkan dandang (pemeram air) selama satu jam pada suhu 100 0C .
Dimasukkan kedalam pensteril yang disebut Aotoklaf. Didalam aotoklaf suhu
dapat mencapai 121 0C dan tekanan 15 atm/cm2. proses ini memerlukan waktu
singkat sekitar 15 menit tanpa diulang.
PENGAWETAN MAKANAN
1. Pengawetan makanan dilakukan dengan cara:
2. Diberi garam, misalnya ikan asin.
3. Diberi gula, misalnya dodo.
4. Diberi asam, misalnya acar.
5. Dikeringkan, misalnya kerupuk.
6. Didinginkan, misalnya daging, ikan, buah dan sayuran.
7. Diberibahan pengawet, misalnya asam benzoat.
8. Selain itu terdapat pengawetan dengan pasteurisasi (pemanasan dengan suhu
700C).
ALGA HIJAU-BIRU
Alga ini disebut alga hijau-biru karena berwarna hejau kebiruan. Warna hijau-biru
iakibatkan oleh klorofil dan pikmen biru (fikosianin). Alga hijau-biru dapat
dijumpai ditempat-tempat yang lembab misalnya diatas tanah, batu, tembok
sawah, parit dan dilaut. Jika mengering koloni alga hijau-biru akan mengelupas
seperti kerak.
Ciri alga hijau-biru
12
Ciri utama adalah bersifat:
1. Prokariotik. Alga hijau-biru tidak memiliki mebran inti. bahan inti terdapat
pada suatu daerah didalam sitplasma.
2. Klorofilnya tidak dalam kloroplas alga ini memiliki klorofil a dan pigmen
biru. Klorofilnya tidak dalam klorolas melainkan pada membran tilakoid.
Struktur sel alga hijau-biru
1. Alga hijau-biru ada yang unuseluler, ada yangmembentuk koloni, dan ada pula
yang membentuk benang.
2. Sel alga hijau-biru tersusun dari dinding sel, membran sel, sitoplasma, dan
asam inti atau asam nukleat (DNA).
Reproduksi alga hijau-biru
Reporduksi dilakukan dengan:
Pembelahan sel. Alga hijau-biru bereproduksi dengan pembelahan biner.
Fragmentasi. Dilakukan oleh alga hijau-biru berbentuk benang. Fragmentasi
(pemengalan) filamen yang panjang akan terputus menjadi dua tau lebih
benang pendek yang disebut hormogonium.
Pembentukan spora.
Jika kondisi buruk, diantara sel-sel alga hijau ada yang dapat membentuk
endopsora. Dindingnya menebal dan ukurannya membesar. Bentukan ini disebut
Akinet.
Contoh alga hijau-biru
Crorococcus.
Gloeocapsa.
Polycytis.
Oscillatoria.
Nostoc.
Anabaena.
Peranan alga hijau-biru
Alga hijau-biru yang merugikan.
Alga hijau-biru yang hidup di air ada yang mengeluarkan racun, racun
tersebut dapat dapat membunuh organisme lain yang meminumnya.jika alga
13
tumbuh ditembok, maka tembok tersebut akan menjadi mudah lapuk.
Penyebab licin di lantai kamar mandi.
Alga hijau-biru yang menguntungkan.
Alga hijau-biru bermanfaat dibidang pertanian dan intustri makanan.
Gloeocapsa, Nostoc, Anabaena merupakan alga hijau-biru yang dapat mengikat
nitrogen diudara sehingga dapat menyuburkan tanah pertanian.
Ada pula alga hijau-biru yang dijadikan makanan kerena mengandung protein
yng cukup tinggi. Misalnya alga hijau-biru yan tubuhny berbentuk spiral dan
disebut Arthrospira (spirulina).
ARCHAEBAKTERIA
Archaebakteria dimasukkan dalam kelompok prokariot karena tidak memiliki
membran inti. Struktur sel dan metabolisme archaebakteria sama denga
organisme prokariotik lainnya. Archaebakteria tidak ditemukan didaerah
berkondisi ekstrem, misalnya sumber air panas dan air asin.
Perbandingan ciri bakteri dan Archaebakteria
Tidak mengandung
Dinding sel Mengandung Peptidoglikan
Peptidoglikan
Jenis-jenis Archaebakteria
Metanogen
Archaebakteria jenis metanogen hidup dilingkungan aerobik. Akanmati
jika ada oksigen. Metanogen menghasilkan gas metana (CH4) dari gas hidrogen
14
(H2) dan karbon dioksida (CO2). Contoh genus metanogen adalah Metanopyrus
dan Methanobacterium.
Halofil
Halofil hidup di lingkungan dengan kadar garam tinggi, biasanya 12-15 %,
sementara kadar garam laut sekitar 3,5%. Halofil dapat ditemui di Great salt lake
di utah, di laut mati.
Contoh archaebakteria ini antara lain: halococcus, halorubrum, haloarcula dan
halobakterium.
Termoasidofil (termofil ekstrem)
Termoasidofil hidup didaerah bersuhu tinggi dan bersifat asam, misanya
sumber air panas. Kondisi optimum untuk hidupnya 60-80 0C. Sebagian besar
termoasidofil merupakan organisme autotrof dan metabolismenya bergantung
pada silfur.
Contoh archaebakteria ini adalah Sulfolubus yang hidup dimata air panas di
yellowstone national park. Contoh lain adalah Polylobus fumarii yang hidup pada
suhu 106-113 0C.
Manfaat Archaebakteria Dalam Kehidupan
Archaebakteria memiliki peranan sebagai organisme pengurai. Metanogen dapat
menguraikan sampah dan kotoran hewan menjadi metana. Metanogen juga
bermanfaat untuk menguraikan kelebihan hidrogen dan prosuk fermentasi yang
dihasilkan oleh organisme anaerobik lainnya.
Beberapa jenis archaebakteria diambil enzimnya untuk digunakan sebagai zat
tambahan dalam detergen. Enzim yang dihasilkan tersebut juga dapat mengubah
pati jagung menjadi dekstrin (bahan pengental makanan.
15