Anda di halaman 1dari 18

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................
1.3 Maksud dan tujuan...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian............................................................................................................
2.2 Ciri-ciri Bakteri...................................................................................................
2.3 Bentuk Bakteri...................................................................................................
2.4 Ukuran Bakteri..........................................................................................
2.5 Struktur Bakteri..............................................................................................
2.6 Reproduks Bakteri...................................................................................................
2.7 klasifikasi Bakteri...................................................................................................
2.7 jenis-jenis Bakteri...................................................................................................

BAB III PENUTUP


A. Simpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka tersebar (berada di mana-
mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme lain. Banyak patogen merupakan bakteri.
Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 μm, meski ada jenis dapat menjangkau
0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan
dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak yang bergerak menggunakan
flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari flagela kelompok lain.
Bakteri merupakan jasad renik yang kira-kira duapuluh kali lebih kecil dari sel-sel jamur, protozoa
atau sel daging ikan. Biasa terdapat di udara, dalam tanah maupun dalam air dan benda padat lainnya.
Sebagian besar bakteri sebenarnya tidak menyebabkan penyakit. Namun bakteri mempunyai kemampuan
memperbanyak diri sangat cepat, sehingga apabila bakteri tersebut berada dalam bagian tubuh hewan.
Bakteri ini bermacam-macam jenisnya. Yang menyerang manusia, berbeda dengan jenis yang menyerang
ikan dan tumbuh-tumbuhan. Tetapi ada pula jenis-jenis yang dapat menyerang manusia dan hewan
sekaligus.
Ikan yang terserang oleh bakteri dapat memperlihatkan gejala yang berbeda-beda. Jika bakterinya
menyerang kerusakan-kerusakan pada kulit yang terlihat seperti kena api (luka bakar), seperti kudis/borok
yang membusuk.
Infeksi bakteri biasanya timbul apabila ikan menderita stres. Kematian banyak terjadi pada ikan
yang menderita stres karena serangan bakteri yang menyebabkan infeksi. Penyakit bakteri merupakan
jenis yang terbanyak didapati pada usaha budidaya ikan di laut.
Bakteri merupakan jenis mikrooganisme yang sebagian besar bersifat parasit dan patogen bagi
semua organisme tidak terkecuali ikan. Bakteri menginfeksi organisme lain lalu menyebabkan penyakit
dan mengambil nutrisi dari inangnya. Adapun bakteri yag menyerang ikan yakni: Flexibacter
columnaris, Aeromonas hydrophila, Vibrio alginolyticus, Edwardsiella tarda, dan Mycobacterium sp.

B. Rumusan Masalah
Untuk dapat membahas lebih jauh tentang Penyakit yang disebabkan oleh bakteri pada ikan, kita
harus memberi batasan - batasan materi yang akan dibahas, agar materi yang disajikan tidak keluar dari
pembahasan. Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
a) Pengertian Bakteri
b) Ciri-ciri bakteri
c) Bentuk bakteri
d) Ukuran bakteri
e) Struktur bakteri
f) Reproduksi bakteri
g) Klasifikasi bajteri
h) Jenis-jenis bakteri
i) Peranan bakteri

C. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dari penyusunan makalah ini yaitu agar mahasiswa mengetahui dan
memahami apa itu bakteri.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bakteri

Bakteri adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas
dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan organisme
uniseluler (bersel tunggal), prokariota/prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran
mikroskopik (sangat kecil).

Bakteri berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri memiliki jumlah spesies
mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih. Mereka ada di mana-mana mulai dari di tanah, di air, di
organisme lain, dan lain-lain juga berada di lingkungan yang ramah maupun yang ekstrim.Dalam
tumbuh kembang bakteri baik melalui peningkatan jumlah maupun penambahan jumlah sel
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni seperti ph, suhu temperatur, kandungan garam,
sumber nutrisi, zat kimia dan zat sisa metabolisme.

B. Ciri-ciri bakteri

Ciri-ciri bakteri adalah sebagai berikut....

 Organisme prokariota (tidak memiliki membran inti sel) dan uniseluler (bersel satu)
 Pada umumnya bakteri berukuran sekitar 0,5 um. dan ada juga yang dapat berukuran lebih yaitu
sekitar 10-100 um. Contoh bakteri berukuran besar adalah Epulopiscium fishelsoni (kurang lebih
0,5 mm), dan Thiomargarita (kurang lebih 0.75 mm), sedangkan bakteri yang berukuran kecil
adalah Mycoplasma (kurang lebih 0.12 um).
 Pada umumnya tidak berklorofil
 Bentuk-bentuk sel bervariasi seperti basil (batang), kokus (bola), spirilum (spiral), kokobasil
(bulat dan batang), dan Vibrio (tanda baca koma)
 Pada dinding sel bakteri tersusun atas mukopolisakarida dan peptidoglikan. Peptodoglikan terdiri
dari polimer besar yang tersusun atas N-asetil glukosamin dan N-asetil muramat yang saling
berikatan kovalen.
 Sel bakteri memiliki kemampuan dengan dapat mensekresikan lendir ke permukaan dinding sel
dalam membentuk kapsul yang berfungsi sebagai perlindungan.
 Bakteri hidup dengan bebas atau parasit
 Membran sitoplasma terdiri atas 8-10% fospolipid dan protein.
 Dalam kondisi yang tidak menguntungkan, bakteri akan membentuk endospora dengan fungsi
perlindungan bakteri terhadap panas dan ganguan alam
 Bakteri ada yang bergerak dengan flagela dan ada juga yang bergerak dengan berguling (tanpa
flagela).
 Dalam dinding sel bakteri tidak mengandung peptidoglikan yang hidup pada lingkungan buruk
(ektrim) seperti air panas, kawah, gambut. Sedangkan bakteri yang mengandung peptidoglikan
adalah bakteri yang hidupnya kosmolipit.

C. Bentuk bakteri

Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat
bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
Berbagai macam bentuk bakteri di antanya yaitu :

1. Bakteri Kokus :

1.

a. Monokokus yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal


b. Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan
c. Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
d. Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus
e. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai.
f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur
2. Bakteri Basil :

a. Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal


b. Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan
c. Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai

3. Bakteri Spirilia :

a. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang


b. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup
c. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma
D. Ukuran Bakteri

Diameter rata-rata bakteri coccus adalah 0,5-2,0 µm. Bakteri berbentuk batang atau filamen,
panjangnya 1-10 µm dan diameter adalah 0,25-1 0,0 µm.

 E coli, rata-rata ukuran lebarnya sekitar 1,1-1,5 µm dan panjang 2,0-6,0 µm.
 Spirochaetes dan cyanobacteria kadang panjangnya mencapai 500 µm
 Oscillatoria berdiameter sekitar 7 µm.
 Bakteri, Epulosisciµm fishelsoni, dapat dilihat dengan mata telanjang (panjangnya sekitar 600 mm dan
berdiameter 80 mm).
 Satu kelompok bakteri, yang disebut mycoplasmas, memiliki individu dengan ukuran jauh lebih kecil dari
dimensi ini. Mereka berukuran sekitar 0,25 µm dan merupakan sel terkecil yang dikenal selama ini.
Mereka sebelµmnya dikenal sebagai organisme pleuropneµmonia.
 Mycoplasma gallicepticum, dengan ukuran sekitar 200 hingga 300 nm dianggap bakteri terkecil di dunia.
 Thiomargarita namibiensis adalah bakteri terbesar dunia, sebuah proteobacterium gram negatif yang
ditemukan dalam sedimen laut di lepas pantai Namibia. Biasanya berukuran 0,1-0,3 mm (100-300 µm),
tetapi sel yang lebih besar telah diamati hingga 0,75 mm (750 µm).

Beberapa bakteri jauh lebih besar dari rata-rata sel eukariotik (sel tumbuhan dan hewan terkecil
berdiameter sekitar 10 sampai 50 µm).

E. Struktur Bakteri

1. Struktur Bakteri Coccus

Bakteri kokus bisa eksis secara tunggal, berpasangan (sebagai diplococcus), dalam kelompok empat
(sebagai tetrad), dalam rantai (seperti streptokokus), cluster (sebagai stapylococcus), atau dalam kubus
yang terdiri dari delapan sel (sebagai sarcinae).

Coccus mungkin oval, memanjang, atau rata di satu sisi. Coccus mungkin tetap melekat setelah
pembelahan sel. Karakteristik kelompok ini sering digunakan untuk membantu mengidentifikasi coccus
tertentu.

2. Diplococcus
Coccus yang tersusun berpasangan.
Contoh: Streptococcus pneumoniae, Moraxella catarrhalis, Neisseria gonorrhoeae, dll.
3. Streptokokus
Coccus yang tersusun dalam rantai, karena sel-sel membelah ke satu arah.
Contoh: Streptococcus pyogenes, Streptococcus agalactiae
4. Tetrad
Coccus yang tersusun dalam paket empat sel, karena sel-sel membelah dalam dua arah.
Contoh: Aerococcus, Pediococcus dan Tetragenococcus
5. Sarcinae
Coccus yang tersusun secara kuboid, seperti sel-sel yang dibentuk oleh pembelahan sel di tiga arah.
Coccus yang membelah ke tiga arah dan tetap dalam kelompok kubus seperti kelompok delapan.
Contoh: Sarcina ventriculi, Sarcina ureae, dll
6. Stafilococcus
Coccus yang tersusun dalam kelompok seperti anggur dibentuk oleh pembelahan sel yang tidak teratur
dalam tiga dataran.
Contoh: Staphylococcus aureus

2. Struktur Bakteri Basil

Bakteri silinder atau berbentuk batang yang disebut ‘bacillus’ (jamak: basil).

1. Diplobacillus
Basil yang muncul sebagai batang tunggal. Diplobacillus muncul berpasangan setelah pembelahan.
Contoh Diplobacillus: Coxiella burnetii, Moraxella bovis, Klebsiella rhinoscleromatis, dll

2. Streptobacillus
Basil tersusun dalam rantai, karena sel-sel membelah ke satu arah.
Contoh: moniliformis Streptobacillus

3. Coccobacillus
Bakteri ini sangat pendek dan kekar berbentuk bulat telur. Mereka tampak seperti coccus dan basil.
Contoh: Haemophilus influenzae, Gardnerella vaginalis, dan Chlamydia trachomatis

4. Palisades
Basil yang melengkung pada titik-titik pembelahan mengikuti pembelahan sel, sehingga berbentuk
menyerupai pagar dan pola sudut yang terlihat seperti huruf Cina.
Contoh: Corynebacterium diphtheria
3. Struktur Bakteri Spiral

Spirilla (atau spirillum untuk sebuah sel tunggal) bakteri melengkung yang bisa berkisar dari
bentuk lembut melengkung hingga spiral seperti pembuka botol. Banyak spirilla yang kaku dan mampu
bergerak. Sebuah kelompok khusus spirilla dikenal sebagai spirochetes panjang, ramping, dan fleksibel.

1.Vibrio

Mereka adalah bakteri berbentuk koma dengan kurang dari satu putaran penuh dalam sel.
Contoh: Vibrio cholerae

2. Spirillum

Mereka memiliki struktur spiral yang kaku. Spirillum dapat berubah menyerupai spirochetes.
Mereka tidak memiliki selubung luar dan endoflagella, tetapi memiliki flagela khas bakteri.
Contoh: Campylobacter jejuni, Helicobacter pylori, Spirillum winogradskyi, dll

3. Spirochetes

Spirochetes memiliki bentuk heliks dan tubuh yang fleksibel. Spirochetes bergerak dengan cara
filamen aksial, yang terlihat seperti flagella yang terkandung di bawah selubung eksternal fleksibel tetapi
bukan flagella khas bakteri.
Contoh: spesies Leptospira (Leptospira interrogans), Treponema pallidum, Borrelia recurrentis, dll

4. Struktur dan Bentuk Bakteri lainnya

1. Bakteri Filamentous

Mereka adalah bakteri filamen berbentuk tipis yang sangat panjang. Beberapa dari mereka
membentuk filamen bercabang menghasilkan jaringan filamen yang disebut ‘miselium’.
Contoh: Candidatus Savagella

2. Bakteri Berbentuk bintang

Contoh: Stella

3. Bakteri Persegi

Contoh: Haloarcula sp (H. vallismortis, H. marismortui)


4. Bakteri pleomorfik

Bakteri ini tidak memiliki karakteristik bentuk seperti bakteri yang dijelaskan di atas. Mereka
dapat mengubah bentuk. Dalam sejarah, mereka dapat diamati memiliki bentuk yang berbeda.
Contoh: Mycoplasma pneumoniae, M. genitalium, dll

F. Reproduksi Bakteri

Bakteri tidak mengalami mitosis dan meiosis. Hal ini merupakan perbedaan penting antara
bakteri (prokariot) dengan sel eukariot. Reproduksi. Bakteri mengadakan pembiakan dengan dua cara,
yaitu secara aseksual dan seksual. Pembiakan secara aseksual dilakukan dengan pembelahan, sedangkan
pembiakan seksual dilakukan dengan cara transformasi, transduksi , dan konjugasi. Namun, proses
pembiakan cara seksual berbeda dengan eukariota lainnya. Sebab, dalam proses pembiakan tersebut
tidak ada penyatuan inti sel sebagaimana biasanya pada eukarion, yang terjadi hanya berupa pertukaran
materi genetika (rekombinasi genetik). Berikut ini beberapa cara pembiakan bakteri dengan cara
rekombinasi genetik dan membelah diri.

a. Rekombinasi Genetik

Adalah pemindahan secara langsung bahan genetic (DNA) di antara dua sel bakteri melalui
proses berikut:

1. Transformasi

Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri yang satu
ke sel bakteri yang lain. Pada proses transformasi tersebut ADN bebas sel bakteri donor akan
mengganti sebagian dari sel bakteri penerima, tetapi tidak terjadi melalui kontak langsung. Cara
transformasi ini hanya terjadi pada beberapa spesies saja, . Contohnya : Streptococcus
pnemoniaeu, Haemophillus, Bacillus, Neisseria, dan Pseudomonas. Diguga transformasi ini
merupakan cara bakteri menularkan sifatnya ke bakteri lain. Misalnya pada bakteri Pneumococci
yang menyebabkan Pneumonia dan pada bakteri patogen yang semula tidak kebal antibiotik dapat
berubah menjadi kebal antibiotik karena transformasi. Proses ini pertama kali ditemukan oleh
Frederick Grifith tahun 1982.

2. Transduksi

Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan perantaraan
virus. Selama transduksi, kepingan ganda ADN dipisahkan dari sel bakteri donor ke sel bakteri
penerima oleh bakteriofage (virus bakteri). Bila virus – virus baru sudah terbentuk dan akhirnya
menyebabkan lisis pada bakteri, bakteriofage yang nonvirulen (menimbulakan respon lisogen)
memindahkan ADN dan bersatu dengan ADN inangnya, Virus dapat menyambungkan materi
genetiknya ke DNA bakteri dan membentuk profag. Ketika terbentuk virus baru, di dalam DNA
virus sering terbawa sepenggal DNA bakteri yang diinfeksinya. Virus yang terbentuk memiliki
dua macam DNA yang dikenal dengan partikel transduksi (transducing particle). Proses inilah
yang dinamakan Transduksi. Cara ini dikemukakan oleh Norton Zinder dan Jashua Lederberg
pada tahun 1952.

3. Konjugasi

Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri (+ dan –) dengan membentuk jembatan


untuk pemindahan materi genetik. Artinya, terjadi transfer ADN dari sel bakteri donor ke sel
bakteri penerima melalui ujung pilus. Ujung pilus akan melekat pada sel peneima dan ADN
dipindahkan melalui pilus tersebut. Kemampuan sel donor memindahkan ADN dikontrol oleh
faktor pemindahan ( transfer faktor = faktor F )

b. Pembelahan Biner

Pada pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel induknya. Pembelahan
binermirip mitosis pada sel eukariot. Badanya, pembelahan biner pada sel bakteri tidak melibatkan
serabut spindle dan kromosom. Pembelahan Biner dapat dibagi atas tiga fase, yaitu sebagai berikut:

1. Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus.
2. Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang.
3. Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada bakteri yang segera berpisah dan terlepas
sama sekali. Sebaliknya, ada pula bakteri yang tetap bergandengan setelah pembelahan, bakteri demikian
merupakan bentuk koloni.

Pada keadaan normal bakteri dapat mengadakan pembelahan setiap 20 menit sekali. Jika
pembelahan berlangsung satu jam, maka akan dihasilkan delapan anakan sel. Tetapi pembelahan bakteri
mempunyai faktor pembatas misalnya kekurangan makanan, suhu tidak sesuai, hasil eksresi yang
meracuni bakteri, dan adanya organisme pemangsa bakteri. Jika hal ini tidak terjadi, maka bumi akan
dipenuhi bakteri.
G. Klasifikasi Bakteri

Bakteri dibagi menjadi 4 kelompok menurut bentuknya, yaitu Coccus, Bacilli, dan Spiral.

 Coccus

Coccus adalah bakteri yang mempunyai bentuk bulat atau bujur telur. Coccus berasal dari bahasa Yunani
‘kokkos’ yang berarti ‘beri’. Organisme coccus bisa hidup dengan sendiri, tetapi bisa juga hidup dalam
formasi dengan bakteri coccus lainnya. 2 coccus yang bergabung disebut diplococci, sedangkan 4 coccus
yang membentuk kotak disebut tetrad. Bakteri genus Sarcina tersusun 8 bakteri dan membentuk kubus.
Susunan yang umum dari bakteri coccus ini yaitu rantai bakteri (streptococci). Ukuran rata-rata dari
bakteri coccus ini sekitar 0,5 sampai 1 mikro meter.

 Baccilli

Baccilli atau Baccillus adalah golongan bakteri yang berbentuk batang, tetapi ada juga genus bakteri yang
bernama Bacillus. Perbedaannya terletak pada penulisan, jika Baccillus (penulisan tidak miring) merujuk
pada bentuk bakteri, sedangkan Baccillus (penulisan miring) menunjukkan genus bakteri. Kebanyakan
bakteri adalah berbentuk batang tunggal, ada juga Diplobacilli yang muncul secara berpasangan setelah
pembelahan, dan Streptobacilli muncul secara berantai. Ada juga bakteri bacilli yang pendek dan gemuk
seperti coccus (coocobacilli). (Baca: Pengertian Organisme Prokariotik)

 Spiral

Spirochetes atau spirila (spirilum untuk sel tunggal) adalah bakteri yang berbentuk melengkung. Banyak
bakteri spirilia yang kaku dan mempunyai kemampuan untuk bergerak. Ada 3 golongan bakteri spiral,
yaitu vibrio spirilla dan spirochetes. Bakteri vibrio berbentuk seperti karakter koma dengan hanya satu
lengkungan, contohnya adalah vibrio cholerae. Spirilla mempunyai struktur spiral yang kaku, contohnya
yaitu Campylobacter jejuni. Kemudian bakteri Spirochetes, bakteri ini mempunyai bentuk spiral dan
tubuh yang fleksibel, contoh bakteri ini yaitu Leptospira sp.

Klasifikasi Bakteri berdasarkan Suhu

Bakteri dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan adaptasi terhadap suhu lingkungannya,


yaitu Thermophile, Mesophile, dan Psychrophile.

 Thermophile
Thermophile adalah jenis bakteri yang tahan hidup dalam lingkungan dengan suhu tinggi, yaitu sekitar 41
– 122 derajat Celcius. Bakteri Thermophile ini biasanya ditemukan di wilayah yang hangat di bumi,
seperti hot springs, lautan dalam hidrotermal, dan juga kompos. Bakteri thermophile ini juga dibagi lagi
menjadi 3 kelompok yaitu:

1. Obligate thermophile: disebut juga ekstrem thermophile, bakteri jenis ini membutuhkan suhu tinggi untuk
perkembangannya.
2. Thermophile Fakultatif: Bakteri kelompok ini bisa tahan suhu tinggi, tetapi juga bisa tahan di suhu yang
lebih rendah, di bawah 80 derajat Celcius.
3. Hyperthermophile: Bakteri ini adalah bakteri thermophile versi ekstrem, karena suhu optimal untuk
perkembangannya adalah di atas 80 derajat Celcius.

 Mesophile

Mesophile adalah jenis bakteri yang pertumbuhan optimalnya berada pada suhu yang sedang, tidak terlalu
panas atau terlalu dingin, yaitu sekitar 20 sampai 45 derajat Celcius. Habitat untuk bakteri mesophile ini
biasanya ada di keju dan yogurt, dan karena suhu tubuh manusia yaitu sekitar 37 derajat Celcius, maka
sebagian besar patogen yang menyerang manusia adalah mesophile. (Baca: Reproduksi Bakteri)

Contoh dari bakteri mesophile ini adalah Listeria monocytogenes, Staphylococcus


aureus, dan Escherichia coli.

1. Listeria monocytogenes: bakteri ini termasuk dalam kelompok Gram-positif, berbentuk badang, fakultatif
anaerob, suhu optimalnya 20 – 25 derajat Celcius. Bakteri ini bertanggung jawab terhadap listeriosis yang
berasal dari makanan yang terkontaminasi.
2. Staphylococcus aureus: pertama kali diidentifikasi pada tahun 1880, bakteri ini menyebabkan berbagai
infeksi yang berasal dari cedera. Contoh inefksi dari S. aureus yaitu pnumonia, meningitis, dan
osteomyelitis.
3. Escherichia coli: Bakteri ini Gram-negatif, berbentuk batang dan anaerob fakultatif.. E. coli sering
ditemukan di usus organisme hidup. E. coli mempunyai banyak kemampuan seperti menjadi inang untuk
rekombinan DNA dan menjadi patogen. (Baca: Fungsi DNA dan RNA)

 Psychrophile

Psychrophile adalah jenis bakteri yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh dan reproduksi pada suhu
dingin, yaitu dari 20 sampai 10 derajat Celcius. Contoh dari bakteri ini adalah Arthrobacter sp.,
Psychrobacter sp. Pseudomonas, Hyphomonas dan lain-lain. Psychrophile dicirikan dengan membran sel
lipid yang secara kimia resistan terhadap suhu dingin yang ekstrem, dan sering membuat protein
‘antibeku’ untuk menjaga cairan internalnya dan melindungi DNA mereka, bahkan dalam suhu di bawah
titik beku. (Baca: Perbedaan DNA dan RNA)

H. Jenis jenis Bakteri

1. Jenis-Jenis Bakteri Berdasarkan Karekteristik Dinding Sel


Pengelompokan bakteri secara formal pertama kali dikembangkan oleh Hans Christian Gram yang
membagi bakteri bedasarkan karekteristik dinding selnya melalui dengan pewarnaan Gram yang dibagi
menjadi dua yaitu bakteri gram negatif dan bakteri gram positif serta bakteri tidak berdinding sel.
2. Jenis-Jenis Bakteri Berdasarkan Jumlah dan Letak Flagela
Setiap sel bakteri memiliki jumlah flagela yang berbeda. Berdasrkan jumlah dan letak flagela bakteri
dibedakan menjadi 4 yaitu :

 Bakteri monotrik adalah bakteri yang mempunyai satu flagela pada salah satu ujung selnya
 Bakteri amfitrik adalah bakteri yang kedua ujung selnya masing-masing mempunyai satu flagela
 Bakteri lofotrik adalah bakteri yang pada salah sat ujung selnya memiliki beberapa flagela
 Bakteri peritrik, adalah bakteri yang pada seluruh permukaan tubuhnya terdapat flagela

3. Jenis-Jenis Bakteri Berdasarkan Cara Hidup


Berdasarkan cara hiupnya, bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri heterotrof dan autotrof, antara lain
sebagai berikut..
a. Bakteri Heterotofrof adalah bakteri yang mendapatkan makanan berupa senyawa organik dari
organisme lainnya.

b. Bakteri Autotrof adalah bakteri yang dapat membuat makanan sendiri dari senyawa anorganik
I. Peranan Bakteri

Dalam kehidupan manusia bakteri mempunyai peranan yang menguntungkan maupun yang
merugikan. Peranan bakteri yang menguntungkan adalah sebagai berikut :

1. Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia coli)


2. Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi contohnya Acetobacter pada pembuatan asam
cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt, Acetobacter xylinum pada pembuatan nata
de coco dan Lactobacillus casei pada pembuatan keju yoghurt.
3. Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen yaitu Rhizobium
leguminosarumyang hidup bersimbiosis dengan akar tanaman kacang-kacangan dan Azotobacter
chlorococcum.
4. Penyubur tanah contohnya Nitrosococcus dan Nitrosomonas yang berperan dalam proses nitrifikasi
menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman.
5. Penghasil antibiotik contohnya adalah Bacillus polymyxa (penghasil antibiotik polimiksin B untuk
pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus subtilis penghasil antibioti untuk pengobatan
infeksi bakteri gram positif, Streptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin untuk pengobatan
bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC dan Streptomyces rimosus penghasil antibiotik
terasiklin untuk berbagai bakteri.
6. Pembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium acetobutylicum
7. Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga menghasilkan energi
alternatif metana berupa biogas. Contohnya methano bacterium
8. Penelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang, sebagai contoh dalam bidang kedokteran
dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh bakteri, misalnya enzim,
vitamin dan hormon.

Peranan bakteri yang merugikan mahluk hidup adalah sebagai berikut :

1. Pembusukan makanan contohnya Clostridium botulinu


2. Penyebab penyakit pada manusia contohnya Mycobacterium tuberculosis (penyebab penyakit
TBC), Vibrio cholerae (penyebab kolera atau muntaber ), Clostridium tetani (penyebab penyakit
tetanus) dan Mycobacterium leprae (penyebab penyakit lepra )
3. Penyebab penyakit pada hewan contohnya Bacilluc antrachis (penyebab penyakit antraks pada sapi)
4. Penyebab penyakit pada tanaman budidaya contohnya Pseudomonas solanacearum (penyebab
penyakit pada tanaman tomat, lombok, terung dan tembakau) serta Agrobacterium
tumafaciens(penyebab tumor pada tumbuhan).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas,maka dapat ditarik kesimpulan :
Bakteri merupakan organisme yang berukuran sangat kecil, dengan ukuran 0,5-5 μm, tetapi
ada bakteri tertentu yang dapat berdiameter hingga 700 μm. Bagian tubuh bakteri pada umumnya
dapat dibagi atas 3 bagian yaitu dinding sel, protoplasma dan bagian yang terdapat di luar dinding
sel.

Saran

Diharapkan bagi pembaca untuk menambahkan hal-hal yang kurang dari makalah ini
dengan mencari sumber secara online melalui situs terpercaya serta membaca beberapa buku
mengenai mikrobiologi.
DAFTAR PUSTAKA

Hasanah, Uswatun. 2015. Mikrobiologi. Unimed Press : Medan


Kusnadi,dkk. 2003. Common textbook Mikrobiologi. JICA UPI : Bandung
Malik, Amalia dan Kusmiati. 2002. Makara, Kesehatan,Vol.6, No.1.Aktivitas Bakteriosin
dari Bakteri Leuconostoc Mesenteroides Pbac1 Pada Berbagai Media. Pusat Penelitian
Bioteknologi-LIPI : Cibinong
Nurwahyuni, Isnaini.,dkk. 2015. Pemanfaatan Bakteri Kitinolitik dalam Menghambat
Pertumbuhan Curvularia Sp. Penyebab Penyakit Bercak Daun Pada Tanaman
Mentimun. Departemen Biologi USU : Medan
Salaki, Christina, dkk. 2012. Pemanfaatan Bakteri Bacillus cereus terhadap hama
Spodoptera litura Pada Tanaman Kubis .Vol. 18 No. 2. Unsrat : Manado

Anda mungkin juga menyukai