Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

STRUKTUR DAN BENTUK BAKTERI


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok

Pada Mata Kuliah “Mikrobiologi”

Disusun oleh :

Ari Senfrilia Ardiyanti 1811E2063

Dwi Lestari 1811E2072

Eko Prasetyo 1811E2073

Empud Mahpudin 1811E2074

Moch Ramdhan 1811E2089

PROGRAM STUDI D3 ANALIS KESEHATAN


SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH
BANDUNG
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk melengkapi tugas makalah Media.
Dalam makalah ini kami membahas mengenai “Struktur dan bentuk bakteri”.

Kami menyadari akan kekurangan dalam penulisan dan penyusunan makalah.


Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Bandung, 10 November 2019

Penyusun

i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.1. Latar belakang..............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................1
1.3. Tujuan..........................................................................................................1
BAB II...........................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................2
2.1. Definisi Bakteri.............................................................................................2
2.2. Morfologi Bakteri........................................................................................3
2.3. Struktur Bakteri............................................................................................6
BAB III........................................................................................................................15
PENUTUP...................................................................................................................15
3.1. Kesimpulan....................................................................................................15
3.2. Saran..............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang

Bakteri, berasal dari kata Latin, bacterium (jamak, bacteria);


merupakan kelompok raksasa dari organisme hidup. Bakteri memiliki
ukuran yang  sangat kecil (mikroskopis) dan kebanyakan uniselular (bersel
tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus / inti sel,
sitoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Bakteri
adalah organisme yang paling berkelimpahan dari semua organisme.
Bakteri  tersebar (berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai
simbiosis dari organisme lain. Banyak bakteri yang bersifat patogen.
Bakteri  biasanya hanya berukuran 0,5-5 μm. Bakteri  umumnya memiliki
dinding sel, seperti sel hewan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat
berbeda. Banyak yang bergerak menggunakan flagella, yang berbeda
dalam strukturnya dari flagella kelompok lain.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana struktur bakteri?

2. Bagaimana bentuk-bentuk bakteri?


1.3. Tujuan

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk :

1. Untuk mngetahui struktur tubuh bakteri secara seksama.


2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk bakteri.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Bakteri

Bakteri pertama ditemukan oleh Anthony van Leeuwenhoek pada 1674


dengan menggunakan mikroskop buatannya sendiri. Istilah bacterium
diperkenalkan di kemudian hari oleh Ehrenberg pada tahun 1828, diambil dari
kata Yunani βακτηριον yang memiliki arti “small stick”.

Bakteri, berasal dari kata Latin, bacterium (jamak, bacteria); adalah


kelompok raksasa dari organisme hidup. Mereka sangatlah kecil
(mikroskopik) dan kebanyakan uniselular (bersel tunggal), dengan struktur sel
yang relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel, sitoskeleton, dan organel lain
seperti mitokondria dan kloroplas. Struktur sel mereka dijelaskan lebih lanjut
dalam artikel mengenai prokariota, karena bakteri merupakan prokariota,
untuk membedakan mereka dengan organisme yang memiliki sel lebih
kompleks, disebut eukariota. Istilah “bakteri” telah diterapkan untuk semua
prokariota atau untuk kelompok besar mereka, tergantung pada gagasan
mengenai hubungan mereka.

2
Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme.
Mereka tersebar (berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis
dari organisme lain. Banyak patogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari
mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5μm, meski ada jenis dapat
menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya
memiliki dinding sel, seperti sel hewan dan jamur, tetapi dengan komposisi
sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak yang bergerak menggunakan flagela,
yang berbeda dalam strukturnya dari flagela kelompok lain.

Bakteri termasuk dalam golongan prokariota yaitu merupakan bentuk sel


yang paling sederhana yang memiliki ukuran dengan diameter dari 1 hingga
10 µm. Ciri yang membedakan prokariotik dengan eukariotik adalah inti sel di
mana sel prokariotik tidak mempunyai membrane inti sel atau nukleus yang 
jelas. Bakteri memiliki 2 pembagian struktur yaitu :

1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)

Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan


granula penyimpanan.

2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu) 

Meliputi: kapsul, flagelum, pilus(pili), klorosom, Vakuola gas dan endospora.

2.2. Morfologi Bakteri

Secara harfiah, morfologi berarti 'pengetahuan tentang bentuk'


(morphos). Morfologi dalam cabang ilmu biologi adalah ilmu tentang bentuk

3
organisme, terutama hewan dan tumbuhan dan mencakup bagian-bagiannya.
Morfologi bakteri dapat dibedakan menjadi dua yaitu :       

1. Morfologi Makroskopik

Populasi bakteri tumbuh sangat cepat ketika mereka disertakan dengan


gizi dan kondisi lingkungan yang memungkinkan mereka untuk berkembang.
Melalui pertumbuhan ini, berbagai jenis bakteri kadang-kadang akan
menghasilkan koloni yang khas dalam penampilan. Beberapa koloni mungkin
akan berwarna, ada yang berbentuk lingkaran, sementara yang lain tidak
teratur. Karakteristik koloni (bentuk, ukuran, warna, dll) yang diistilahkan
sebagai "koloni morfologi". Morfologi koloni adalah cara para ilmuwan dapat
mengidentifikasi bakteri. Morfologi koloni dapat ditinjau dari berbagai aspek,
yaitu :

·         Shape                     : Bentuk

·         Edge                      : Tepi;pinggir

·         Elevation               : Ketinggian

·         Size                          : Ukuran

·         Surface                  : Permukaan

·         Consistency           : Kekentalan ; kepadatan

·         Odor                        : Bau

4
·         Opacity                  : Transparansi

·      Chromogenesis         : Pigmentasi

2. Morfologi Mikroskopik

Morfologi mikroskopik adalah karakteristik bakteri yang dilihat melalui


pengamatan di bawah mikroskop. Bentuk bakteri sangat bervariasi, tetapi
secara umum ada 3 tipe, yaitu :
1. Bentuk batang / basil.
2. Bentuk bulat / kokus
3. Bentuk spiral / spirilium.

Variasi bakteri atau koloni bakteri dipengaruhi oleh arah


pembelahannya, umur, dan syarat pertumbuhan tertentu misalkan makanan,
suhu, dan keadaan yang tidak menguntungkan bakteri.

1)      Bentuk basil  (batang)

5
Dibedakan atas:

1. Basil tunggal, berupa batang tunggal, contohnya Escherchia


coli dan Salmonella typi.
2. Diplobasil; berbentuk batang bergandengan dua – dua.
3. Streptobasil; berupa batang bergandengan seperti rantai,
contohnya Streptobacillus moniliformis dan Azotobacter sp.

2)      Bentuk bulat (kokus)

6
Bakteri berbentuk bulat (kokus = sferis/tidak bulat betul) dibagi mejadi
bentuk – bentuk sebagai berikut:

1.      Monokokus,berbentuk bulat, satu – satu, contohnya Monococcus gonorhoe.

2.      Diplokokus, bentuknya bulat bergandengan dua – dua, misalnya Diplococcus


pneumonia.

3.      Streptokokus, memiliki bentuk bulat bergandengan seperti rantai, sebagai


hasil pembelahan sel kesatu atau dua arah dalam satu garis.

4.      Tetrakokus, berbentuk bulat terdiri 4 sel yang tersusun dalam bentuk bujur
sangkar sebagai hasil pembelahan sel kedua arah.

5.      Sarkina, berbentuk bulat terdiri atas 8 sel yang tersusun dalam bentuk kubus
sebagai hasil pembelahan sel ketiga arah, contohnya Sarcia sp.

6.      Stafilokokus, berbentuk bulat, tersusun seperti kelompok buah anggur


sebagai hasil pembelahan sel ke segala arah.

7
7.      Mikrococcus, jika kecil dan tunggal

3)      Bentuk Spiral

Di bagi menjadi:

1.      Koma (vibrio); berbentuk lengkungan kurang dari setengah lingkaran,


contohnya Vibrio coma, penyebab penyakit kolera.

2.      Spiral; berupa lengkunagn lebih dari setengah lingkaran , contohnya


Spirillium minor yang menyebabkan demam dengan perantara gigitan tikus
atau hewan pengerat lainnya.

3.      Spiroseta; berupa spiral yang halus dan lentur, contohnya Treponema
pallidum, penyebab penyakit sifilis.

Bentuk tubuh bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium


dan usia. Oleh karena itu untuk membandingkan bentuk serta ukuran bakteri,
kondisinya harus sama. Pada umumnya bakteri yang usianya lebih muda
ukurannya relatif lebih besar daripada yang sudah tua.

8
2.3. Struktur Bakteri
2.3.1 Struktur Dasar

Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)


Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula
penyimpanan

A. Dinding sel.. Kebanyakan dari bakteri mempunyai dinding sel, dinding


sel tersebut terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran. Dinding sel ini
berfungsi sebagai pertahanan bakteri agar dapat bertahan hidup dalam

9
lingkungannya serta mempertahankan tekanan osmotik bakteri.
Tekanan osmotik di dalam bakteri berkisar antara 5-20 atmosfir.
Dinding bakteri tersebut terdiri dsari lapisan peptidoglikan yaitu
susunan yang terdiri dari polimer besar dan terbuat dari N–asetil
glukosamin dan asam N–asetil muramat yang saling berikatan silang
(cross linking) dengan ikatan kovalen. Dinding sel ditemukan pada
semua bakteri hidup bebas kecuali pada Mycoplasma. Dinding sel
berfungsi untuk melindungi kerusakan sel dari lingkungan bertekanan
osmotik rendah dan memelihara bentuk sel. Dinding sel pada bakteri
tidak mengandung selulosa tetapi hemiselulosa dan senyawa semacam
pektin yang mengandung N. dinding sel dilapisiselaput seperti gelatin.
Isis sel berupa protoplasma dan membran plasma.

Dengan adanya peptidoglikan ini, bakteri terbagi dua yaitu bakteri:


a.      Gram positip yaitu bakteri yang bila diwarnai dengan kristal ungu atau jodium
lalu dicuci dengan alcohol akan tetap mempertahankan warna ungu setelah
pewarnaan. Hal ini terjadi karena bakteri gram positip mempunyai lapisan
peptidoglikan yang lebih tebal.
b.     Gram negatip yaitu kebalikan gram positip di mana bakteri tersebut akan
kehilangan warna ungunya setelah dicuci dikarenakan peptidoglikan gram
negatip lebih tipis.

Table perbedaan dinding sel gram positif dan negatif

Property Gram-positive Gram-negative

Thickness of wall thick (20-80 nm) thin (10 nm)

Number of layers  1 2

10
Peptidoglycan (murein)
>50% 10-20%
content 

Teichoic acids in wall Present Absent

Lipid and lipoprotein


0-3% 58%
content 

Protein content  0 9%

Lipopolysaccharide content  0  13%

Sensitivity to Penicillin G  Yes no (1)

Sensitivity to lysozyme Yes no (2)

11
B. Membran plasma, adalah membran yang menyelubungi sitoplasma
tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein. Selubung sel bakteri ini
mengandung daerah transpor untuk untuk menutrisi daaerah reseptor untuk
virus bakteri dan baktreiosin., mempermudah interaksi inang-parasit,
disamping sebagai tempat reaksi komponen dan antibodi, dan sering
mengandung komponen toksik untuk inang. Membran Sel ini mempunyai
sifat yang semipermeable.

C. Sitoplasma adalah cairan sel.

Komponen-komponen Sitoplasma
a.       Materi inti

12
Materi inti suatu sitoplasma biasanya terdiri dari DNA dan RNA. Materi
inti dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Penampakan materi inti sebagai
suatu jaring DNA, tidak teratur dan sering kali merupakan kumpulan pararel
terhadap sumbu sel. Selama perbanyakan sel, DNA bakteri tetap sebagai jaring
kromatin yang tersebar dan tidak pernah berkumpul untuk membentuk sutau
kromosom yang jelas selama pembelahan sel, sifat sebaliknya dari kromosom
eukariot. DNA bakteri melekat pada septal mesosom. DNA dapat dilihat
dengan pewarnaan Fulgen sehinnga DNA dapat dilihat dengan mikroskop. Di
dalam DNA terdapat benang DNA yanmg disebut kromosom bila diekstrasi
mempunyai berat molekul 2-3 x 109  dan panjang kira-kira 1mm.

b. Ribosom

Ribosom merupakan suatu partikel sitoplasma. Kumpulan polyribosom


merupakan rantai ribosom 70S (monomer) menempel pada m RNA. Jumlah
ribosom bervariasi sesuai dengan kondisi pertumbyhan, sel tumbuh cepat
dalam medium yang sesuai, mengandung lebih banyak ribosom dibandingkan
dengan sel tumbuh lambat dalam medium yang kurang memadai. Ribosom
bakteri terletak  menyebar di sitoplasma, hal ini terjadi karena bakteri tidak
mempunyai membrane inti. Organel ini berfungsi sebagai tempat sintesis
protein.

c.       Granula Sitoplasma( Granula Penyimpanan)

Granula berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan


karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan. Sama seperti
ribosom, granula penyimpanan makanan tersebar pada sitoplasma. Granula
penyimpanan ini berfungsi untuk menyimpan makanan pada beberapa bakteri.

13
2.3.2. Struktur Tambahan
Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu). Meliputi kapsul, flagelum,
pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.

a)     Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri
tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut
lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.

b)      Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral
yang menonjol dari dinding sel. Flagela adalah struktur kompleks yang
tersusun atas bermacam-macam protein termasuk flagelin yang membuat
flagela berbentuk seperti tabung cambuk dan protein kompleks yang

14
memanjangkan dinding sel dan membran sel untuk membentuk motor yang
menyebabkan flagela berotasi. . Flagela digunakan bakteri sebagai alat gerak.
Banyak spesies bakteri yang bergerak menggunakan flagel. Hampir semua
bakteri yang berbentuk lengkung dan sebagian yang berbentuk batang
ditemukan adanya flagel. Sedangkan bakteri kokus jarang sekali memiliki
flagel. Ukuran flagel bakteri sangat kecil, tebalnya 0,02 - 0,1 mikro, dan
panjangnya melebihi panjang sel bakteri.
Berdasarkan tempat dan jumlah flagel yang dimiliki, bakteri dibagi menjadi lima
golongan, yaitu:

1.     Atrik : bakteri yang tidak mempunyai flagel / alat gerak. Contoh :


Corynebacterium diphtheriae

2.      Monotrik : bakteri yang mempunyai satu flagel / alat gerak pada salah satu
ujung tubuhnya. Contoh : Pseudomonas aeruginosa

3.      Lofotrik : bakteri yang memiliki sejumlah flagel / alat gerak pada satu ujung
tubuh bakteri. Contoh : Pseudomonas fluoroscens

4.      Amfitrik : bakteri yang mempunyai sejumlah flagel / alat gerak pada kedua
ujungnya. Contoh : Aquaspirillum serpens

5.      Peritrik : bakteri yang mempunyai flagel / alat gerak pada seluruh permukaan
tubuhnya. Contoh : Escherichia coli, Salmonella typhi

15
c)      Pili dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang
menonjol dari dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek,
kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat
pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih
pendek daripada pilus.

16
Perbedaan Pili dan Fimbria :

Pili Fimbria
Hanya ditemukan pada bakteri gram Fimbria ditemukan pada bakteri gram
negative negatif dan positif
Lebih panjang dari fimbria Lebih pendek dari pili
Pili lebih banyak dari fimbriae. Fimbriae kurang kaku dari pili
Pili bertanggung jawab untuk konjugasi fimbriae bertanggung jawab untuk sel ke
bakteri permukaan lampiran
Pembentukan pili diatur oleh gen plasmid fimbriae tidak diatur oleh gen plasmid

d)     Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan
mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis.
Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
e)      Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.
Dengan mengatur jumlah gas dalam vakuola gasnya, bakteri dapat
meningkatkan atau mengurangi kepadatan sel mereka secara keseluruhan dan
bergerak ke atas atau bawah dalam air.
f)       Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram
positif dan terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan

17
bagi kehidupan bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi
genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan
menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu
tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan
tumbuh menjadi sel bakteri baru.

18
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Bakteri termasuk dalam golongan prokariota yaitu merupakan bentuk sel
yang paling sederhana yang memiliki ukuran dengan diameter dari 1 hingga
10 µm. Ciri yang membedakan prokariotik dengan eukariotik adalah inti sel di
mana sel prokariotik tidak mempunyai membrane inti sel atau nukleus yang 
jelas. Bakteri memiliki 2 pembagian struktur yaitu :

1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)


Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA,
dan granula penyimpanan.

2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu) 


Meliputi: kapsul, flagelum, pilus(pili), klorosom, Vakuola gas dan
endospora.
Berdasarkan bentuk bakteri, terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),
dan spiral (spirilia), serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut
kokobasil.

3.2. Saran
Setelah membaca pembahasan ini, diharapkan pembaca mendapat
pencerahan mengenai struktur dan bentuk bakteri.
DAFTAR PUSTAKA

http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-akalah/mikrobiologi/morfologi-
bakteri
http://id.wikipedia.org/wiki/struktur-sel-bakteri
http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/17/bakteri-ciri-ciri-struktur-
perkembangbiakan-bentuk-dan-manfaatnya/
Staf Pengajar FKUI. 1993. Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran Edisi Revisi.
Binarupa Aksara.

Anda mungkin juga menyukai