Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

BIOKIMIA

PENGGOLONGAN DAN METABOLISME KARBOHIDRAT


AMPU

DOSEN PENGAMPU

Trie Yuni Elfasyari, S.Far., M.Farm.

Kelompok 1:

1. Dyah Mustika (102421020)


2. Tiara Putri Sakinah (102421003)
3. Pricilia (102421002)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BATAM
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena

berkat rahmat dan hidayahnya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah

Mikrobiologi ini dengan judul “Bakteri” yang disusun berdasarkan bacaan

buku-buku literatur Mikrobiologi.

Di samping itu, tentu saja laporan ini tidak mungkin selesai tanpa

bantuan dan dukungan dari pihak lain. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis

ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa tugas ini jauh dari kesempurnaan,

mempunyai banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kritik dan

saran yang membangun saat penulis harapkan demi perbaikan dan

kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan

sumbangan informasi dan pikiran yang dapat membantu kita dalam

menempuh mata kuliah Mikrobiologi yang akan datang.

Batam, Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN SAMPUL............................................................................................................0
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................iii
1.1. Latar Belakang...................................................................................................iii
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................iii
1.3. Tujuan................................................................................................................iii
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................iv
2.1. Morfologi Bakteri...............................................................................................iv
2.2. Cara Perkembangbiakan Bakteri.........................................................................v
2.3. Klasifikasi Bakteri...............................................................................................vi
BAB III KESIMPULAN........................................................................................................xiii
Kesimpulan..................................................................................................................xiii
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................xiv

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bakteri pertama ditemukan oleh Anthony van Leeuwenhoek pada
1674 dengan menggunakan mikroskop buatannya sendiri. Istilah bacterium
diperkenalkan di kemudian hari oleh Ehrenberg pada tahun 1828, diambil
dari kata Yunani βακτηριον yang memiliki arti “small stick”.
Bakteri berasal dari kata Latin, bacterium (jamak, bacteria) adalah
kelompok raksasa dari organisme hidup. Bakteri adalah mikroorganisme
bersel satu yang diklasifikasikan pada tingkat domain. Bakteri digolongkan
sebagai prokariot. Bakteri merupakan salah satu bentuk kehidupan pertama
yang muncul dan saat ini menghuni sebagian besar habitat di Bumi. Bakteri
dapat hidup di tanah, air, mata air panas yang asam, limbah radioaktif,
hingga kerak Bumi. Bakteri juga menjalin hubungan simbiosis dengan
tumbuhan dan hewan. Sebagian besar bakteri belum diketahui karakternya,
dan hanya sekitar 27 persen filum bakteri yang memiliki spesies yang dapat
ditumbuhkan di laboratorium. Studi tentang bakteri disebut bakteriologi,
salah satu cabang mikrobiologi.
Hampir semua hewan bergantung pada bakteri agar mereka dapat
bertahan hidup karena hanya bakteri dan sejumlah arkea yang memiliki gen
dan enzim yang diperlukan untuk menyintesis vitamin B12. Vitamin ini
diperoleh hewan melalui rantai makanan atau dihasilkan oleh
mikroorganisme yang hidup dalam sistem pencernaan mereka. Ada sekitar
40 juta sel bakteri dalam satu gram tanah dan satu juta sel bakteri dalam satu
mililiter air tawar. Secara keseluruhan, ada sekitar 4–6 x 1030 bakteri dan
arkea di Bumi, yang membentuk biomassa yang hanya dilampaui oleh
tumbuhan. Bakteri sangat berperan dalam siklus nutrisi, misalnya dalam
proses pengikatan nitrogen dari atmosfer dan dekomposisi mayat. Pada
komunitas organisme di sekitar ventilasi hidrotermal dan ventilasi dingin,
bakteri ekstremofil menyediakan nutrisi yang dibutuhkan untuk menopang
kehidupan dengan mengubah senyawa terlarut, seperti hidrogen sulfida dan
metana, menjadi energi.

iii
1.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana morfologi dari bakteri?
2. Bagaimana cara perkembangbiakan bakteri?
3. Apa saja klasifikasi dari bakteri?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui morfologi dari bakteri.
2. Untuk mengetahui cara perkembangbiakan bakteri.
3. Untuk mengetahui apa saja klasifikasi dari bakteri.

iv
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Morfologi Bakteri
Arti kata morfologi adalah pengetahuan tentang bentuk (morphos).
Morfologi dalam cabang ilmu biologi adalah ilmu tentang bentuk
organisme, terutama hewan dan tumbuhan dan mencakup bagian-bagiannya.
Morfologi bakteri dapat dibedakan menjadi dua yaitu morfologi
makroskopik (morfologi koloni) dan morfologi mikroskopik (morfologi
seluler).
A. Morfologi makroskopis
Morfologi makroskopis yaitu bentuk bakteri dengan mengamati
karakteristik koloninya pada lempeng agar. Karakteristik koloni
dibedakan atas dasar bentuk koloni, ukuran koloni, pinggiran (margin
koloni), peninggian (elevasi), warna koloni, permukaan koloni,
konsistensi dan pigmen yang dihasilkan koloni. Populasi bakteri tumbuh
sangat cepat ketika mereka ditambahkan dan disesuaikan dengan gizi dan
kondisi lingkungan yang memungkinkan mereka untuk berkembang.
Melalui pertumbuhan ini, berbagai jenis bakteri kadang memberi
penampilan yang khas.
Beberapa koloni mungkin akan berwarna, ada yang berbentuk
lingkaran, sementara ada yang bentuknya tidak teratur. Menurut Pradhika
(2008), koloni bakteri mempunyai ciri yang berbeda-beda tergantung
jenisnya dan mediumnya.
1. Ukuran Koloni
Jika dilihat pertumbuhan di petri dish, ukuran koloni bakteri ada
yang berbentuk : titik (pinpoint/punctiform), kecil (small), sedang
(moderat) dan besar (large)

v
2. Pigmentasi
Mikroorganisme kromogenik sering memproduksi pigmen
intraseluler, beberapa jenis lain memproduksi pigmen ekstraseluler
yang dapat terlarut dalam media. Warna pigmen yang dihasilkan dapat
putih, kuning, merah, ungu dan sebagainya.

3. Karakteristik optik
Berdasarkan jumlah cahaya yang dapat melewati koloni, maka
koloni ada yang bersifat opaque (tidak dapat ditembus cahaya),
translucent (dapat ditembus cahaya Sebagian), dan transparan

(bening).

4. Bentuk, Pinggiran dan Peninggian (Elevasi) koloni bakteri


Bentuk koloni bakteri ada yang sirkuler (bulat bertepi) ireguler
(tidak beraturan, bertepi) dan yang rhizoid (berbentuk seperti akar dan
pertumbuhannya menyebar. Sedangkan dilihat dari tepi atau
pinggirannya, koloni bakteri ada yang memiliki tepi yang rata (entire),
tepi yang berlekuk (lobate). Tepi yang bergelombang (undulate), tepi
yang bergerigi (serrate) dan tepi yang menyerupai benang
(filamentous). Jika dilihat dari elevasi atau ketinggian pertumbuhan
koloni bakteri, maka bentuk koloni dapat dibedakan menjadi : Koloni
flat, jika ketinggian tidak terukur, nyaris rata dengan medium, raised :

vi
ketinggian nyata terlihat, namun rata pada seluruh permukaan,
convex, peninggian koloni berbentuk cembung seperti tetesan air dan
umbonate jika peninggian koloni berbentuk cembung dibagian tengah

lebih menonjol.

B. Morfologi Mikroskopis
Morfologi mikroskopik adalah karakteristik bakteri yang dilihat
melalui pengamatan di bawah mikroskop. Bentuk bakteri sangat
bervariasi, tetapi ada 3 tipe secara umum, yaitu: bentuk bulat/kokus,
bentuk batang/basil dan bentuk spiral/spirilium.

1. Bentuk bulat

Bentuk kokus (coccus = sferis / tidak bulat betul) dapat di bedakan


lagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

a. Micrococcus: berbentuk bulat, satu-satu. Contohnya Monococcus


gonorrhoe.

b. Diplococcus: berbentuk bulat, bergandengan dua-dua. Contohnya


Diplococcus pneumoniae

c. Staphylococcus: berbentuk bulat, tersusun seperti untaian buah


anggur. Contohnya Staphylococcus aureus, Staphylococcus
epidermidis, Staphylococcus saprofiticus.

d. Streptococccus: berbentuk bulat, bergandengan seperti rantai,


sebagai hasil pembelahan sel kesatu atau dua arah dalam satu
garis. Contohnya Streptococcus faecalis, Streptococcus lactis, dan
lain-lain.

vii
e. Sarcina: berbentuk bulat, terdiri dari 8 sel yang tersusun dalam
bentuk kubus sebagai hasil pembelahan sel ke 3 arah. Contohnya:
Thiosarcina rosea

f. Tetracoccus / gaffkya: berbentuk bulat tersusun dari 4 sel


berbentuk bujur sangkar, sebagai hasil pembelahan sel kedua arah.
Contohnya Pediococcus

2. Bentuk Batang

Bakteri bentuk batang dapat dibedakan ke dalam bentuk batang


panjang dan batang pendek, dengan ujung datar atau lengkung.
Bentuk batang dapat dibedakan lagi atas bentuk batang yang
mempunyai garis tengah sama atau tidak sama di seluruh bagian
panjangnya. Bakteri bentuk batang dapat membentuk formasi:

a. Sel tunggal (monobasil), contohnya: Escherichia coli

b. Bergandengan dua-dua (diplobacil), contohnya: Diplococcus


pneumonia

c. Rantai (streptobacil), atau sebagai jaringan tiang (palisade),


contohnya: Bacillus anthraxis

viii
3. Bentuk lengkung/spiral Bentuk lengkung /spiral pada pokoknya dapat
dibagi menjadi:
a. Bentuk Koma (vibrio) jika lengkungnya kurang dari setengah
lingkaran. Contohnya Vibrio cholera, penyebab penyakit kolera.
b. Bentuk Spiral jika lengkungnya lebih dari setengah lingkaran ,
contohnya Spirillium minor yang menyebabkan demam dengan
perantara gigitan tikus atau hewan pengerat lainnya.
c. Bentuk Spirochaeta :berupa spiral yang halus dan lentur, lebih
berkelok dengan ujung lebih runcing. Contohnya Treponema
pallidum, penyebab penyakit sifilis.

Bentuk tubuh bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan,


medium dan usia. Oleh karena itu untuk membandingkan bentuk serta
ukuran bakteri, kondisinya harus sama. Pada umumnya bakteri yang
usianya lebih muda ukurannya relatif lebih besar daripada yang sudah
tua.

C. Struktur Bakteri
Struktur morfologi bakteri terdiri dari membran plasma, ribosom,
nukleoid, dinding sel, flagel, pili, glycocaliyx dan kromosom Membran
plasma berfungsi untuk membungkus sitoplasma. Ribosom berperan
dalam sintesis protein. Nukleoid merupakan tempat sel DNA berada
(tidak tertutup oleh membran). Dinding sel merupakan struktur kaku di
luar membran plasma. Flagela merupakan organ yang digunakan untuk
bergerak. Fimbriae atau biasa disebut pili merupakan struktur yang
digunakan untuk perlekatan pada permukaan. Glycocalyx meruapakn
lapisan luar dari banyak prokariota, biasanya terdiri dari kapsul atau
lapisan lendir. Kromosom berisi material genetik bakteri.

ix
2.2. Cara Perkembangbiakan Bakteri
Bakteri berkembang biak dengan pembelahan biner. Dalam proses ini,
Bakteri berkembang biak dengan pembelahan biner. Pembelahan biner
dimulai ketika DNA bakteri membelah menjadi dua (bereplikasi).  Sel
bakteri, kemudian memanjang dan membelah menjadi dua sel anak masing-
masing dengan DNA identik dengan sel induk. Setiap sel anak adalah klon
dari sel induk. Ketika kondisi menguntungkan, seperti suhu yang tepat dan
nutrisi tersedia, maka beberapa bakteri seperti Escherichia coli dapat
membelah setiap 20 menit. Ini berarti bahwa hanya dalam 7 jam, satu
bakteri dapat menghasilkan 2.097.152 bakteri. Setelah satu jam lagi, jumlah
bakteri akan meningkat menjadi 16.777.216. Itu sebabnya kita bisa cepat
sakit ketika mikroba patogen menyerang tubuh kita.

Ada 4 cara bakteri berkembang biak yang meliputi 1 cara secara


aseksual dengan membelah diri, serta 3 cara secara paraseksual
dengan transformasi, konjugasi, dan transduksi. Reproduksi aseksual adalah
cara berkembang biak hanya dilakukan oleh satu individu dengan
menggunakan bagian tubuhnya tanpa peleburan sel jantan dan betina.
Sedangkan reproduksi paraseksual adalah cara berkembang melalui
pertukaran materi genetik dari sepasang sel. Kebanyakan anggota kelompok
monera ini bersifat uniseluler dan mikroskopis.

Bakteri dapat berkembang biak dengan sangat cepat pada kondisi


yang menguntungkan. Waktu yang dibutuhkan bakteri untuk
berkembangbiak antara 15 – 20 menit. Sehingga dalam waktu satu hari
jumlahnya menjadi jutaan. Beberapa jenis bakteri memang dapat
menyebabkan penyakit yang membahayakan manusia. Meskipun
demikian, jenis bakteri yang bermanfaat untuk kehidupan manusia lebih
banyak.

2.3. Klasifikasi Bakteri


A. Berdasarkan Cara Memperoleh Makanannya, berdasarkan cara
memperoleh makanannya, bakteri dikelompokkan menjadi dua, yaitu
bakteri autotrof dan bakteri heterotrof.
1. Bakteri Autotrof
Bakteri autotrof adalah bakteri yang dapat membuat bahan
organik dari bahan-bahan anorganik. Untuk membuat bahan
organik, diperlukan energi. Beberapa bakteri memperoleh energi
dari cahaya sehingga disebut bakteri fotoautotrof. Bakteri

x
fotoautotrof juga memiliki pigmen untuk fotosintesis. Jika pada
tumbuhan hijau kita kenal pigmen klorofil, pada bakteri pigmen
untuk fotosintesis disebut bakterioklorofil (yang bewarna hijau)
dan bakteriopurpurin (bewarna ungu atau merah).
Contoh bakteri fotoautrotof adalah Rhodobacter. Bakteri
lainnya memperoleh energi dari reaksi pemecahan senyawa kimia
dapat disebut bakteri kemoautotrof. Contoh bakteri kemoautotrof
adalah Nitrosomonas dan Nitrobacter.
2. Bakteri Heterotrof
Bakteri heterotrof tidak dapat membuat bahan organik.
Bakteri ini memperoleh makanan dari bahan-bahan organik yang
ada di sekitarnya dengan cara menguraikan sisa-sisa tubuh
organisme lain. Di dalam tanah, hasil penguraian bahan-bahan
organik adalah bahan-bahan anorganik yang berupa mineral-
mineral. Mineral-mineral tersebut diperlukan oleh tubuh sebagai
unsur hara.
Untuk menguraikan bahan-bahan organik tersebut, beberapa
bakteri heterotrof menggunakan energi yang diperoleh dari reaksi
pemecahan senyawa kimia. Bakteri tersebut dinamakan bakteri
kemoheterotrof.
Bakteri heterotrof dapat pula mengakibatkan pembusukan
pada makanan kita. Upaya mengawetkan makanan adalah dengan
cara mencegah pertumbuhan bakteri heterotrof pada bahan
makanan, contohnya pengeringan, pemanasan, pengasapan,
pembekuan, pendinginan, dan pengalengan. Bakteri heterotrof
lainnya ada yang bersifat patogen, yaitu dapat menyebabkan
penyakit baik pada manusia, hewan, maupun tumbuhan. Contohnya
adalah Bacillus anthracis penyebab penyakit antraks hewan ternak
dan manusia.

B. Berdasarkan Kebutuhan Oksigennya


Bakteri melakukan respirasi untuk menghasilkan energi. Untuk
keperluan reaksi respirasi, biasanya diperlukan senyawa oksigen.
Berdasarkan kebutuhan oksigennya, bakteri dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu bakteri aerob, bakteri anaerob, dan bakteri mikroaerofil.
1. Bakteri Aerob
Bakteri aerob adalah bakteri yang hanya tumbuh apabila ada
oksigen. Jika tidak ada oksigen, bakteri ini akan mati. Contoh
bakteri aerob adalah Thiobacillus.
2. Bakteri Anaerob
Bakteri anaerob dibedakan menjadi anaerob obligat dan
anaerob fakultatif. Bakteri anaerob obligat adalah bakteri yang

xi
tumbuh tanpa adanya oksigen bebas. Jika ada oksigen bebas,
bakteri akan mati, contohnya Clostriduium. Bakteri anaerob
fakultatif adalah bakteri yang dapat tumbuh, baik ada oksigen
maupun tanpa oksigen bebas, contoh Eschericia Coli dan
Salmonella.
3. Bakteri Mikroaerofil
Bakteri mikroaerofil adalah bakteri yang tumbuh jika ada
oksigen bebas dalam jumlah sedikit (> 0,2 atmosfer), contohnya
Spirillum minus.
C. Berdasarkan Suhu untuk Pertumbuhannya
Pertumbuhan bakteri juga sangat dipengaruhi oleh suhu. Tiap
jenis bakteri memiliki suhu pertumbuhan yang berbeda antara satu dan
lainnya. Berdasarkan suhu untuk pertumbuhannya, bakteri dibedakan
menjadi bakteri psikofil, mesofil, termofil, dan hipertermofil.
1. Bakteri Psikrofil
Bakteri Psikrofil hidup dan tumbuh pada suhu rendah, yaitu
antara 0 – 30. Bakteri ini banyak terdapat di dasar lautan, di daerah
kutub, dan juga pada bahan makanan menyebabkan kualitas bahan
makanan tersebut menurun dan menjadi busuk.
2. Bakteri Mesofil
Bakteri jenis ini hidup dan tumbuh pada suhu 25 – 40 C.
Bakteri mesofil banyak terdapat pada tanah, air, dan tubuh
vertebrata. Salah satu contoh bakteri mesofil adalah Escherichia
coli.
3. Bakteri Termofil
Bakteri yang mampu hidup dan tumbuh pada suhu 45 -75ºC
disebut bakteri termofil. Bakteri ini dapat ditemukan di tempat-
tempat yang bersuhu tinggi, misalnya tempat pembuatan kompos.
Selain itu,bakteri termofil juga ditemukan pada suhu, tanah, dan air
laut.
4. Bakteri Hipertermofil
Bakteri hipertermofil hidup dan tumbuh pada suhu di atas
75ºC, misalnya di mata air panas. Beberapa bakteri bahkan dapat
hidup pada suhu di atas 100ºC.
Bakteri-bakteri termofil dan hipertermofil sekarang banyak
dicari oleh para ahlui bioteknologi karena dapat menghasilkan
enzim-enzim penting yang digunakan dalam industri makanan dan
obat-obatan.
D. Berdasarkan Struktur Kimia Dinding Selnya
Biasanya untuk keperluan identifikasi, bakteri harus di beri
warna menggunakan suatu teknik pewarnaan Gram. Teknik ini
pertama kali di gunakan pada 1884 oleh Hans Christian Gramuntuk

xii
membedakan dua jenis bakteri, yaitu bakteri Gram positif dan bakteri
Gram negatif. Pengelompokan tersebut berdasarkan perbedaan
struktur kimia dinding selnya.
1. Bakteri Gram Positif
Bakteri Gram positif memiliki dinding sel yang tersusun atas
lapisan peptidoglikan yang relatif tebal dan mengandung asam
teikoat. Bakteri jenis ini lebih rentan terhadap antibiotik penisilin,
tetapi lebih resisten terhadap gangguan fisik. Contoh bakteri Gram
positif adalah bacillus, Clostridium, Staphylococcus, dan
Strepcoccus.
Bakteri gram positif akan mempertahankan zat warna kristal
violet dan karenanya akan tampak berwarna ungu tua di bawah
mikroskop. Adapun bakteri gram negatif akan kehilangan zat
Kristal violet setelah dicuci dengan alkohol dan sewaktu diberi zat
pewarna tandingannya yaitu dengan zat warna air tochsin atau
safranin akan tampak merah. Perbedaan warna ini disebabkan oleh
perbedaan struktur kimiawi dinding selnya.
Adapun suatu perlu diwarnai dua kali setelah zat warna yang
pertama (ungu) terserap, maka sediaan dicuci dengan alkohol,
kemudian ditumpangi dengan zat warna yang berlainan, yaitu
dengan zat warna merah. Jika sediaan itu kemudian kita cuci
dengan air lalu dengan alkohol maka dua kemungkinan dapat
terjadi. Pertama, zat tambahan terhapus, sehingga yang tampak
ialah zat warna asli (ungu). Dalam hal ini sediaan (bakteri) kita
sebut gram positif. Kedua zat warna tambahan (merah) bertahan
hingga zat warna asli tidak tampak. Dalam hal ini sediaan (bakteri)
jika kita katakana gram negatif (Dwioseputro, 1984).
a. Ciri - Ciri Bakteri Gram Positif:
1. Struktur dindingnya tebal
2. Dinding selnya mengandung lipid yang lebih normal
3. Bersifat lebih rentan terhadap senyawa penisilin
4. Pertumbuhan dihambat secara nyata oleh zat-zat warna
seperti ungu Kristal
5. Komposisi yang dibutuhkan lebih rumit
6. Lebih resisten terhadap gangguan fisik.
b. Dalam pewarnaan gram diperlukan empat reagen
1. Zat warna utama (violet kristal)
2. Mordan (larutan Iodin) yaitu senyawa yang digunakan untuk
mengintensifkan warna utama.
3. Pencuci / peluntur zat warna (alcohol / aseton) yaitu solven
organic yang digunakan uantuk melunturkan zat warna
utama.

xiii
4. Zat warna kedua / cat penutup (safranin) digunakan untuk
mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan cat utama
setelah perlakuan denga alkohol. ( Suriawieia, 2002)
c. Penyakit yang Disebabkan oleh Bakteri Gram Positif
1. Staphylococus : penyebab impetigo, keracunan makanan,
bronkitis
2. Streptococus : penyebab pneumonia, meningitis, karies gigi
3. Enterococus : penyebab enteritis
4. Listeria : penyebab listeriosis
5. Basillus :penyebab anthrax ( Basillus antharx)
6. Clostridium : penyebab tetanus ( Clostridium tetani),
botulisme
7. Mycobacterium :penyebab tuberkulosa, difteri
8. Mycoplasma : penyebab jerawat, peumonia

2. Bakteri Gram Negatif

Dinding sel bakteri Gram negatif terdiri atas dua lapisan,


yaitu lapisan luar dan lapisan dalam. Lapisan luar tersusun atas
lipopolisakarida dan protein, sedangkan lapisan dalam tersusun atas
peptidoglikan. Dinding selnya tidak mengandung asam teikoat.
Bakteri Gram negatif resistan terhadap antibiotik penisilin, tetapi
kurang resisten terhadap gangguan fisik. Salmonella, Escherichia,
Azotobacter, dan Acetobacter adalah contoh dari bakteri Gram
negatif.

Bakteri gram negatif adalah bakteri yang tidak dapat


mempertahankan zat warna metal ungu pada metode pewarnaan
gram. Bakteri gram positif akan mempertahankan zat warna metal
ungu gelap. Setelah dicuci dengan alkohol, sementara bakteri gram
negatifnya tidak. Pada uji pewarnaan gram, suatu pewarna
menimbal di tambahkan setelah metal ungu yang membuat semua
bakteri gram negatif, menjadi berwarna merah, atau merah muda.
Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipe bakteri
ini berdasarkan perbedaan struktur dinding sel mereka.

Pewarnaan negatif, metode ini bukan untuk mewarnai


bakteri, tapi mewarnai latar belakangnya menjadi hitam gelap. Pada
pewarnaan ini mikroorganisme kelihatan transparan (tembus
pandang). Teknik ini berguna untuk menentukan morfologi dan
ukuran sel.

a. Ciri-ciri gram negatif

xiv
1. Struktur dinding selnya tipis, sekitar 10-45mm, berlapis tiga
atau multi layer

2. Dinding sel mengandung lemak lebih banyak (11-22%),


peptidoglikan terdapt dalam lapisan kaku,, sebelh dalam
dengan jumlah sedikit 10% dari berat kering, tidak
mengandung asam laktat.

3. Kurang rentan terhadap senyawa penisilin.

4. Tidak resisten terhadap gangguan fisik. (Waluyo,2004)

b. Penyakit yang Disebabkan oleh Bakteri Gram Negatif


1. Salmonella: penyebab thypus (Salmonella thyposa),
salmonelosis
2. Escherichia: penyebab gastroenteritis / radang saluran cerna
( Escherichia coli)
3. Shigell: penyebab disentri
4. Pseudomonas: penyebab infeksi luka bakar
5. Hellicobacter: penyebab tukak lambung
6. Haemophilus: penyebab bronkhitis , pneumonia
(Heumophilus influenzae)
7. Bordetella: penyebab batuk rejan (Bordetella pertusis)
8. Chlamydia: penyebab pneumonia, uretritis, trakoma
E. Berdasarkan Bentuknya
1. Bentuk batang (Basil)
Bakteri bentuk batang dikenal sebagai basil (berasal dari kata
bacillus yang berarti batang). Bentuk ini dapat dibedakan.
a. Basil tunggal, bakteri yang hanya berbentuk satu batang tunggal.
Contoh: Salmonella typhosa penyebab penyakit tipus,
Escherichiacoli bakteri yang terdapat pada usus dan
Lactobacillus.
b. Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan.
c. Streptobasil yaitu bakteri berbentuk basil yang bergandengan
memanjang berbetuk rantai, misalBacillus anthracis penyebab
penyakit antraks, Streptpbacillus moniliformis, Azotobacter,
bakteri pengikat nitrogen.
2. Bentuk Bulat (Kokus)
Bakteri berbentuk bulat (bola) atau kokus dapat dibedakan.
a. Monokokus yaitu bakteri berbentuk bola tunggal, misal
Monococcus gonorhoe penyebab penyakit kencing nanah.

xv
b. Diplokokus yaitu bakteri berbentuk bola bergandengan dua-dua,
misal Diplococcus pneumoniae penyebab penyakit pneumonia
(radang, paru-paru).
c. Sarcina yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompok empat-
empat membentuk kubus, misal Sarcina luten.
d. Streptokokus yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompok
memanjang berbentuk rantai, misal Streptococcus lactis,
Streptococcus pyogenes penyebab sakit tenggorokan dan
Streptococcus thermophilis untuk pembuatan yoghurt (susu
asam).
e. Stafilokokus yaitu bakteri berbentuk bola yang berkoloni seperti
buah anggur, misal Stafilokokus aureus, penyebab penyakit
radang paru-paru.
3. Bentuk Spiral
Ada tiga macam bakteri bantuk spiral yaitu:
a. Spiral, yaitu golongan bakteri yang bentuknya seperti spiral,
misalnya Spirillum.
b. Vibrio atau bentuk koma yang dianggap sebagai bentuk spiral
tak sempurna misal Vibrio cholerae penyebab penyakit kolera.
c. Spiroseta yaitu golongan bakteri berbentuk spiral yang dapat
bergerak misal: Spirochaeta palida, penyebab penyakit sifilis.

F. Klasifikasi Bakteri Berdasarkan Kedudukan Alat Gerak


1. Atrik, Flagel, tidak mempunyai flagellum : contoh
Escherichiacoly.
2. Monotrik, berflagel satu pada salah satu ujung tubuh bakteri.
Contoh : Pseudomonas araginosa.
3. Amfitrik, flagel masing-masing satu pada kedua ujung tubuh
bakteri. Contoh : Spirillium serpen.
4. Lofotrik, berflagel banyak pada salah satu ujung tubuh bakteri.
Contoh: Pseudomonas flourencens.
5. Peritrik, berflagel banyak pada semua sisi tubuh bakteri. Contoh:
Salmonella thypii.

xvi
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Bakteri pertama ditemukan oleh Anthony van Leeuwenhoek pada

1674 dengan menggunakan mikroskop buatannya sendiri. Istilah bacterium

diperkenalkan di kemudian hari oleh Ehrenberg pada tahun 1828, diambil

dari kata Yunani βακτηριον yang memiliki arti “small stick”. . Morfologi

bakteri dapat dibedakan menjadi dua yaitu morfologi makroskopik

(morfologi koloni) dan morfologi mikroskopik (morfologi seluler).

Bakteri berkembang biak dengan pembelahan biner. Dalam proses ini,

bakteri yang merupakan sel tunggal akan membelah menjadi dua sel anak

yang identik. Pembelahan biner dimulai ketika DNA bakteri membelah

menjadi dua (bereplikasi). Bakteri dapat berkembang biak dengan sangat

cepat pada kondisi yang menguntungkan.

Berdasarkan Cara Memperoleh Makanannya, berdasarkan cara

memperoleh makanannya, bakteri dikelompokkan menjadi dua, yaitu

bakteri autotrof dan bakteri heterotrof. Bakteri melakukan respirasi untuk

menghasilkan energi. Untuk keperluan reaksi respirasi, biasanya diperlukan

senyawa oksigen. Berdasarkan kebutuhan oksigennya, bakteri

dikelompokkan menjadi tiga, yaitu bakteri aerob, bakteri anaerob, dan

xvii
bakteri mikroaerofil. Berdasarkan Suhu untuk Pertumbuhannya.

Berdasarkan Struktur Kimia Dinding Selnya. Berdasarkan Bentuknya

DAFTAR PUSTAKA

Dosen Pendidikan (2022), Bakteri – Klasifikasi, Ciri, Jenis, Struktur, dan Sejarah.
https://www.dosenpendidikan.co.id/bakteri/. Akses pada tanggal 18 Maret
2022

Hiaranya, M, dkk. 2017. Mikrobiologi cetakan 1. Kementrian Kesehatan Republik


Indonesia.

https://idschool.net/sma/cara-bakteri-berkembang-biak/

xviii

Anda mungkin juga menyukai