BAKTERI
DISUSUN OLEH:
RYAN SAPUTRA (2203310037)
ANITA RIZKI (2203310006)
DOSEN PENGAMPU:
Ir. ROSTIAN NAFERY, MP. (0005095901)
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah mikrobiologi tentang “Bakteri”.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
karya ilmiah ini.Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan
manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel dan
berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di
bumi. Beberapa kelompok bakteri dapat memberikan manfaat maupun sumber
penyakit dibidang pangan. Banyak klasifikasi dari bakteri, salah satunya adalah
bakteri enterik patogen yang banyak menyebabkan penyakit saluran cerna pada
manusia Lebih dari 80% bakteri perusak pada makanan disebabkan oleh bakteri
enterik patogen (Madigan, 2009).
Bakteri berasal dari kata "bakterion" (bahasa Yunani) yang berarti tongkat
atau batang, bakteri adalah organisme prokariota uniseluler yang hanya dapat dilihat
dengan menggunakan mikroskop. Bakteri ditemukan pertama kali oleh ilmuwan
Belanda bernama Anthony van Leewenhoek. Leeuwenhoek kemudian menerbitkan
aneka ragam gambar bentuk bakteri pada tahun 1684. Sejak saat itu, ilmu yang
mempelajari bakteri mulai berkembang. Ilmu yang mempelajari bakteri disebut
bakteriologi. Bakteri adalah organisme yang paling banyak jumlahnya dan tersebar
luas dibandingkan makhluk hidup lainnya. Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang
hidup di gurun pasir, salju atau es, hingga lautan (Sri Maryati, 2007).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa itu eubacteria (bakteri)?
2. Bagaimana bakteri berkembang biak?
3. Bagaimana bentuk bakteri?
4. Bagaimana jenis-jenis bakteri?
5. Bagaimana peranan bakteri dalam kehidupan?
C. Tujuan Makalah
Sejalan dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas, laporan ini disusun
dengan tujuan :
1. Untuk mengetahui apa itu eubacteria (bakteri).
2. Untuk mengetahui bagaimana bakteri berkembang biak.
3. Untuk mengetahui bagaimana bentuk bakteri.
4. Untuk mengetahui bagaimana jenis-jenis bakteri.
5. Untuk mengetahui bagaimana peranan bakteri dalam kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
Ciri-ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
1.Organisme multiselluler
2.Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3.Umumnya tidak memiliki klorofil
4.Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki
ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5.Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6.Hidup bebas atau parasite
7.Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding
selnya tidak mengandung peptidoglikan
8.Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung
peptidoglikan.
Struktur Bakteri
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula
penyimpanan
2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)
Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
B. Pembiakan Bakteri
Bakteri tidak mengalami mitosis dan meiosis. Hal ini merupakan perbedaan penting antara
bakteri (prokariot) dengan sel eukariot. Reproduksi Bakteri mengadakan pembiakan dengan
dua cara, yaitu secara aseksual dan paraseksual. Pembiakan secara aseksual dilakukan dengan
pembelahan, sedangkan pembiakan paraseksual dilakukan dengan cara transformasi,
transduksi , dan konjugasi. Namun, proses pembiakan cara seksual berbeda dengan eukariota
lainnya. Sebab, dalam proses pembiakan tersebut tidak ada penyatuan inti sel sebagaimana
biasanya pada eukarion, yang terjadi hanya berupa pertukaran materi genetika (rekombinasi
genetik). Berikut ini beberapa cara pembiakan bakteri dengan cara rekombinasi genetik dan
membelah diri.
Ada tiga cara paraseksual bakteri yang diketahui, yaitu transformasi, konjugasi dan
transduksi
1. Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri yang
satu ke sel bakteri yang lain. Pada proses transformasi tersebut ADN bebas sel bakteri
donor akan mengganti sebagian dari sel bakteri penerima, tetapi tidak terjadi melalui
kontak langsung. Cara transformasi ini hanya terjadi pada beberapa spesies saja,
Contohnya: Streptococcus pnemoniaeu, Haemophillus, Bacillus, Neisseria, dan
Pseudomonas. Diguga transformasi ini merupakan cara bakteri menularkan sifatnya
ke bakteri lain. Misalnya pada bakteri Pneumococci yang menyebabkan Pneumonia
dan pada bakteri patogen yang semula tidak
kebal antibiotik dapat berubah menjadi kebal antibiotik karena transformasi. Proses
ini pertama kali ditemukan oleh Frederick Grifith tahun 1982.
2. Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan
perantaraan virus. Selama transduksi, kepingan ganda ADN dipisahkan dari sel
bakteri donor ke sel bakteri penerima oleh bakteriofage (virus bakteri). Bila virus –
virus baru sudah terbentuk dan akhirnya menyebabkan lisis pada bakteri, bakteriofage
yang nonvirulen (menimbulakan respon lisogen) memindahkan ADN dan bersatu
dengan ADN inangnya, Virus dapat menyambungkan materi genetiknya ke DNA
bakteri dan membentuk profag. Ketika terbentuk virus baru, di dalam DNA virus
sering terbawa sepenggal DNA bakteri yang diinfeksinya. Virus yang terbentuk
memiliki dua macam DNA yang dikenal dengan partikel transduksi (transducing
particle). Proses inilah yang dinamakan Transduksi. Cara ini dikemukakan oleh
Norton Zinder dan Jashua Lederberg pada tahun 1952.
3. Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri (+ dan –) dengan membentuk jembatan
untuk pemindahan materi genetik. Artinya, terjadi transfer ADN dari sel bakteri donor
ke sel bakteri penerima melalui ujung pilus. Ujung pilus akan melekat pada sel
peneima dan ADN dipindahkan melalui pilus tersebut. Kemampuan sel donor
memindahkan ADN dikontrol oleh faktor pemindahan ( transfer faktor = faktor F )
Pembelahan Biner, pada pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel
induknya. Pembelahan biner mirip mitosis pada sel eukariot. Badanya, pembelahan biner
pada sel bakteri tidak melibatkan serabut spindle dan kromosom. Pembelahan Biner dapat
dibagi atas tiga fase, yaitu sebagai berikut:
1. Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus.
2. Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang.
3. Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada bakteri yang
segera berpisah dan terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada pula bakteri yang
tetap bergandengan setelah pembelahan, bakteri demikian merupakan bentuk
koloni.
Pada keadaan normal bakteri dapat mengadakan pembelahan setiap 20 menit sekali. Jika
pembelahan berlangsung satu jam, maka akan dihasilkan delapan anakan sel. Tetapi
pembelahan bakteri mempunyai faktor pembatas misalnya kekurangan makanan, suhu tidak
sesuai, hasil eksresi yang meracuni bakteri, dan adanya organisme pemangsa bakteri. Jika hal
ini tidak terjadi, maka bumi akan dipenuhi bakteri.
C. Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia) serta
terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
Berbagai macam bentuk bakteri :
1. Bakteri Kokus :
2. Bakteri Basil :
3. Bakteri Spirilia
1. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang
2. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup
3. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma
D. Jenis Bakteri
Berdasarkan Jumlah dan Letak Flagel
1. Atrik, yaitu bakteri yang tidak memiliki flagel.
2. Monotrik, yaitu bakteri yang mempunyai satu flagel pada ujung tubuhnya.
3. Amfitrik, yaitu bakteri yang memiliki dua kelompok flagel yang masing-masing
terdapat di ujung tubuhnya.
4. Lofotrik, yaitu bakteri yang memiliki segerombol flagel pada salah satu ujung
tubuhnya.
5. Peritrik, yaitu bakteri yang memiliki flagel di seluruh permukaan tubuhnya.
Berdasarkan Karakteristik Dinding Sel Melalui Sistem Pewarnaan Gram
1. Bakteri gram positif, yaitu bakteri yang mempunyai dinding sel dengan lapisan
peptidoglikan yang tebal. Contohnya: Bacillus subtilis, Clostridium botulinum, Vibrio
cholerae, Neisseria gonorrhoeae, dan Treponema pallidum.
2. Bakteri gram negatif, yaitu bakteri yang mempunyai dinding sel dengan lapisan
peptidoglikan yang tipis. Contohnya: Escherichia coli, Streptococcus mutans,
Propionibacterium acnes, dan Staphylococcus aurens.
Berdasarkan Kebutuhannya Terhadap Oksigen
1.Bakeri aerob obligat, yaitu bakteri yang hidupnya mutlak memerlukan oksigen
bebas. Contohnya: Escherichia coli.
2.Bakteri anaerob obligatif, yaitu bakteri yang dapat hidup tanpa oksigen sama sekali
dan kadang bisa mati bila ada oksigen. Contohnya: Clostridium tetani, Clostridium
botulinum.
3.Bakteri anaero fakultatif, yaitu bakteri yang dapat hidup dengan atau tanpa oksigen.
Contoh: Salmonella typhosa.
Berdasarkan Kebutuhan Energi
1. Bakteri aerob, yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk memperoleh
energinya. Contoh: Nitrosomonas, Thiobacillus, Notrobacter.
2. Bakteri anaerob, yaitu bakteri yang tidak membutuhkan oksigen bebas untuk
memperoleh energinya. Contohnya: Clostridium denitrificans.
Berdasarkan Cara Memperoleh Makanan
1. Bakteri autotrof yaitu bakteri yang dapat mensintetis makananya sendiri dari senyawa
anorganik menjadi senyawa organik.
a. Bakteri fotoautotrof, yaitu bakteri yang dapat mensintesis makanannya sendiri
dengan menggunakan energi cahaya matahari melalui proses fotosintetis. Contohnya:
bakteri belerang ungu Thiocystis sp,
b. Bakteri kemoautotrof, yaitu bakteri yang dapat mensintetis makanannya sendiri
dengan menggunakan energi kimia. Contohnya: Gallionella, Nitrosomonas,
Nitrococcus, dan Nitrobacter.
2. Bakteri heterotrof, yaitu bakteri yang memperoleh makanannya (berupa snyawa
organik) dari bergantung pada organisme lain karena tidak dapat mensintetis
makanannya sendiri.
c. Bakteri saprofit, yaitu bakteri yang memperoleh makanannya berasal dari sisa-sisa
organisme yang telah mati, sampah-sampah, kotoran, dan bangkai.
Contohnya: Thiobacillus dinitrificants, Clostridium sporageus, Eschechia coli,
Lactobacillus bulgaricus, dan Methanobacterium ruminatum.
d. Bakteri parasit, yaitu yang meperoleh makanannya dari organisasi yang
ditumpanginya (inangnya). Contohnya: Borrelia novyi, Famili Treponemataceae,
Famili Spirochaetaceae, Borrelia recurrentis, dan Borrelia burgdorferi.
e. Bakteri patogen, yaitu bakteri parasit yang menyebabkan penyakit pada hospes
atau inang yang dihinggapinya. Contohnya: Neisseria gonorrhoeae (parasit pada
manusia yang menyebabkan penyakit kelamin atau kencing nanah), Bacterium
papaya (parasit pada tumbuhan yang menyebabkan penyakit pada pepaya),
dan Bacillus anthracis (parasit pada hewan yang menyebabkan penyakit antraks pada
ternak).
f. Bakteri apatogen, yaitu bakteri yang tidak menimbulkan penyakit pada hospes atau
inang. Contohnya: Streptomyces grieus dan Escherichia coli.
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas mengenai Eubacteria(Bakteri), dapat disimpulkan
bahwa Bakteri umumnya merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal),
prokariota/ prokariot, tidak mengandung klorofil, serta berukuran mikroskopik (sangat
kecil).
Bakteri mengadakan pembiakan dengan dua cara, yaitu secara aseksual dan
paraseksual. Pembiakan secara aseksual dilakukan dengan pembelahan, sedangkan
pembiakan paraseksual dilakukan dengan cara transformasi, transduksi dan konjugasi.
Berdasarkan bentuk bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang
(basil),dan spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut
kokobasil.
Jenis bakteri dibedakan berdasarkan jumlah dan letak flagel, berdasarkan,
karakteristik dinding sel melalui sistem pewarnaan gram, berdasarkan, kebutuhannya
terhadap oksigen, berdasarkan kebutuhan energi, berdasarkan cara memperoleh
makanan, berdasarkan suhu pertumbuhan.
B. Saran
Mungkin akan lebih baik lagi jika adanya saran dan kritik yang sifatnya
membangun dari semua pihak demi penyempurnaan makalah ini, namun sebagai
manusia biasa penulis hanya bisa berharap semoga bisa bermanfaat dan mudah-
mudahan memenuhi fungsi sebagaimana mestinya. Amiin...
Setelah membaca pembahasan tadi, diharapkan pembaca mendapat
pencerahan mengenai bakteri, bakteri mana yang menguntungkan dan bakteri mana
yang merugikan.
DAFTAR PUSTAKA
SUMBER : http://azizzm.blogspot.co.id/2013/10/makalah-biologi-tentang-bakteri.html
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/memahami-struktur-bakteri-dan-cara-reproduksinya
(Madigan, 2009). (Sri Maryati, 2007).