Anda di halaman 1dari 19

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Biologi sel merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel.
Sel sendiri adalah kesatuan struktural dan fungsional makhluk hidup. (Anonim.
http://www.pustakasekolah.com/artikel-biologi-sel.html.2012)
Jenis sel berdasarkan keadaan inti terbagi 2, yaitu :
a. Sel prokaryotik
Sel ini merupakan suatu jenis sel dengan inti yang tidak jelas hanya
dalam sitoplasma tampak adanya bagian yang berwarna agak terang yang
mengandung bahan DNA (seperti yang terdapat dalam inti) dan
dinamakan nukleoid. Sel yang termasuk sel prokaryotik diantaranya ialah
berbagai jenis bakteri, virus, ganggang biru, ganggang hijau, dan lain-
lain.
b. Sel eukaryotik
Sel eukaryotik mempunyai inti sel yang jelas karena inti sel ini
mempunyai dinding atau membran inti. Sel eukaryotik ada yang
mempunyai bentuk tetap misalnya sel spermatozoa, sel saraf, eritrosit, sel
epitel, sel sel tanaman, dan lain lain.
(dr. Juwono dan dr. Achmad Zulfa Juniarto.2003)
Bakteri merupakan sel dan termasuk ke dalam sel prokariotik. Makna dari
bakteri itu sendiri adalah organisme prokariota uniseluler yang hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop. Bakteri hidup di sekitar kita dan juga
ddalam tubuh kita. Cabang ilmu biologi yang mempelajari bakteri yaitu
bakteriologi. (Dra. D.A. Pratiwi dkk.2007)

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
masalahnya, yaitu :
a. Apakah ciri ciri bakteri?
b. Bagaimanakah bakteri bereproduksi?
c. Bagaimanakah bentuk bakteri?
d. Apa saja jenis jenis bakteri?
e. Apa saja peranan baketri dalam kehidupan manusia?
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini, yaitu :
a. Untuk mengetahui ciri ciri dari bakteri.
b. Untuk mengetahui cara bakteri bereproduksi.
c. Untuk mengetahui seperti apa bentuk bakteri tersebut.
d. Untuk mengetahui jenis - jenis bakteri dalam berbagai
klasifikasi
e. Untuk mengetahui peranan bakteri dalam kehidupan manusia,
baik yang bermanfaat maupun merugikan.
1.4 Manfaat
Diharapkan dengan adanya makalah ini, berguna bagi:
a. Penulis
Sebagai wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai bakteri baik
dari pengertiannya, ciri cirinya, reproduksinya, bentunya,
jenis jenisnya, maupun peranannya.
b. Masyarakat
Sebagai informasimengenai bakteri baik dari pengertiannya,
ciri cirinya, reproduksinya, bentunya, jenis jenisnya,
maupun peranannya.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bakteri
Bakteri (EUBACTERIA) merupakan sel dan termasuk ke dalam sel
prokariotik. Makna dari bakteri itu sendiri adalah organisme prokariota uniseluler
yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Bakteri hidup di
sekitar kita dan juga dalam tubuh kita. Cabang ilmu biologi yang mempelajari
bakteri yaitu bakteriologi.
2.2 Ciri Ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri ciri sebagai, berikut :
a. Merupakan mikroorganisme uniseluler dan termasuk sel prokariotik. Juga
mikroorganisme yang rata- rata berukuran lebar 0,5 1 mikron dan
panjang hingga 10 mikron (1 mikron =

mm).

b. Dapat hidup di berbagai lingkungan, misalnya di tubuh suatu organisme,
tanah, air tawar, air laut, dan lain lain.


c. Dinding selnya tersusun atas polisakarida yaitu mukopolisakarida yang
berikatan dengan protein, membentuk peptidoglikan atau asam muramik.
Peptidoglikan terdiri dari polimer besar yang tersusun dari N-asetil
glukosamin dan asam N-asetil muramat, yang saling berikatan silang
dengan ikatan kovalen.

d. Sel bakteri dapat mensekresikan lendir ke permukaan dinding selnya.
Lendir yang terakumulasi di permukaan terluar dinding sel akan
membentuk kapsul. Kapsul ini berfungsi untuk perlindungan. Bakteri
berkapsul lebih sering menimbulkan penyakit (patogen) dibandingkan
dengan bakteri tidak berkapsul.

e. Memiliki membran sitoplasma yang meliputi 8 10% dari bobot kering
sel dan tersusun atas fosfolipid dan protein. Fungsi utama dari membran
sitoplasma adalah sebagai alat transport elektron dan proton yang
dilepaskan pada waktu oksidasi bahan makanan. Membran sitoplasma
juga berfungsi mengatur pengangkutan senyawa yang memasuki dan
meninggalkan sel.

f. Sitoplasma dikelilingi oleh membran sitoplasma, dan tersusun dari 80%
air, asam nukleat, protein, karbohidrat, lemak, dan ion anorganik, serta
kromatofora (pigmen yang mengandung sel sel yang menghasilkan
cahaya). Di dalam sitoplasma terdapat ribosom ribosom kecil, RNA, dan
DNA. Selain itu, terdapat pula DNA tertentu yang diselubungi protein
sehingga membentuk genofor sirkuler.

g. Pada kondisi yang tidak menguntungkan atau pada kondisi lingkungan
yang buruk, bakteri dapat membentuk endospora yang berfungsi
melindungi bakteri dari panas dan gangguan alamberkat dinding tebalnya.

h. Bakteri ada yang bergerak dengan flagela (cambuk) dan ada yang tidak.
Bakteri tanpa flagela bergerak dengan cara berguling. Lihat pada gambar
1.

Gambar 1 : Struktur sel bakteri
(leo-marinescience.08.blogspot.com.2012)
2.3 Reproduksi Bakteri
Bakteri bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner. Lihat
pada gambar 2. Pada lingukungan yang mendukung pertumbuhannya, bakteri
dapat membelah diri tiap 20 menit. Fase-fase pembelahan biner adalah sebagai
berikut:
a. Kromosom melekat pada membran sel dan terjadi penggandaan kromosom.
b. Membran, dan dinding sel memanjang. Bakteri menjadi dua kali ukuran semula.
c. Munculnya sekat diikuti oleh pertumbuhan dinding sel yang melintang.
d. Tahap terakhir terbentuk dua sel baru yang identik

Gambar 2 : Pembelahan Biner pada Bakteri
(budisma.web.id.2012)
Reproduksi seksual tidak dijumpai pada bakteri, tetapi terjadi pemindahan
materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain tanpa menghasilkan zigot.
Peristiwa ini kadang kadang disebut paraseksual. Ada tiga cara paraseksual
yang telah diketahui, yaitu:
a. Transformasi
Transformasi ialah pemindahan sedikit materi genetik (DNA) atau
bahkan hanya satu gen saja dari satu bakteri ke bakteri lain dengan proses
fisiologi yang kompleks. Transformasi ini terjadi ketika sel nonpatogenik
hidup mengambil potongan DNA yang kebetulan mengandung alel untuk
patogenisitas (gen untuk suatu lapisan sel yang melindungi bakteri dari
sistem imun inang) alel asing tersebut kemudian dimasukkan ke dalam
kromosom bakteri menggantikan alel aslinya untuk kondisi tanpa pelapis.
Proses ini merupakan rekombinasi genetik perputaran segmen DNA
dengan cara pindah silang (crossing over). Sel yang ditransformasi ini
sekarang memiliki satu kromosom yang mengandung DNA, yang berasal
dari dua sel yang berbeda. Lihat pada gambar 3. Proses ini pertama kali
dikemukakan oleh Frederick Griffith pada tahun 1982. Bakteri yang
melakukan transformasi antara lain : Streptococcus pneumonia,
Haemophilus, Bacillus, Neisseria, dan Pseudomonas.


Gambar 3 :Transformasi pada Bakteri
(biobakteri.wordpress.com.2012)

b. Konjugasi
Konjugasi adalah pemindahan secara langsung materi genetik
(DNA) di antara dua sel bakteri melalui jembatan sitoplasma. Bakteri yang
memberikan DNAnya disebut bakteri donor. Bakteri donor memiliki
tonjolan yang disebut pili seks, yang berguna untuk menempel pada
bakteri resipien yang menerima DNA. Kemudian jembatan sitoplasma
sementara akan terbentuk di antara dua sel bakteri. Lewat jembatan inilah
DNA bakteri donor akan mengalir ke bakteri resipien. Lihat pada
gambar 4.
Plasmid adalah molekul DNA kecil, sirkular dan dapat bereplikasi
sendiri, yang terpisah dari kromosom bakteri. Plasmid hanya memiliki
sedikit gen, dan gen - gen ini tidak diperlukan untuk pertahanan hidup dan
reproduksi bakteri pada kondisi normal. Walaupun demikian, gen - gen
dari plasmid ini dapat memberikan keuntungan bagi bakteri yang hidup di
lingkungan yang banyak tekanan. Contohnya, plasmid f mempermudah
rekombinasi genetik, yang mungkin akan menguntungkan bila perubahan
lingkungan tidak lagi mendukung strain yang ada di dalam populasi
bakteri. Plasmid f , terdiri dari sekitar 25 gen, sebagian besar diperlukan
untuk memproduksi piliseks.



Gambar 4 :Konjugasi pada Bakteri
(biobakteri.wordpress.com.2012)
c. Transduksi
Transduksi adalah pemindahan materi genetik dengan perantara
bakteriofag, dimana bakteriofag (faga) membawa gen bakteri dari satu sel
inang ke sel inang lainnya. Cara ini dikemukakan oleh Norton Zinder dan
Joshua Lederberg pada tahun 1952. Lihat pada gambar 5.


Gambar 5 :Transduksi pada Bakteri
(biobakteri.wordpress.com.2012)
2.4 Bentuk Bakteri
Ukuran dan bentuk bakteri dapat diketahui dengan menggunakan
mikroskop yang dilengkapi dengan lensa okuler dan objektif mikrometer. Ukuran
bakteri dinyatakan dalam satuan mikron (1 mikron =

mm). Panjang bakteri


pada umumnya berkisar antara 0,1 0,2 mikron. Bentuk bakteri sangat bervariasi,
tetapi secara umum ada tiga tipe, yaitu:
a. Bentuk batang / silinder (basil)
b. Bentuk bulat (kokus)
c. Bentuk spiral (spirilium)
Variasi bentuk bakteri atau koloni bakteri dipengaruhi oleh arah
pembelahan, umur, dan syarat pertumbuhan lainnya, misalnya makanan,
temperature, dan keadaan yang tidak menguntungkan bagi bakteri.
A. Bentuk Batang (Basil)
Bakteri berbentuk batang (basil) dibedakan sebagai berikut:
Monobasil, berbentuk batang tunggal. Lihat pada gambar 6. Contoh :
Escherichia coli, Propionibacterium acnes, dan Salmonella typhi.
Diplobasil, berbentuk batang begandengan dua dua. Lihat pada
gambar 6. Contoh: Renibacterium salmoninarum.
Streptobasil, berbentuk batang bergandengan seperti rantai. Lihat pada
gambar 6. Contoh: Streptobacillus moniliformi, Bacillus anthracis, dan
Azotobacter sp.


Gambar 6 : Bentuk Bentuk Bakteri Basil
(soerya.surabaya.go.id.2012)
B. Bentuk Bulat (Kokus)
Bakteri berbentuk bulat (kokus = sferis / oval) dibedakan sebagai berikut:
Monokokus, berbentuk bulat satu satu. Lihat pada gambar 7. Contoh:
Monococcus gonorrhoeae dan Chlamydia trachomatis.
Diplokokus, berbentuk bulat bergandengan dua dua. Lihat pada
gambar 7. Contoh: Diplococcus pneumomoniae dan Neisseria
gonorrhoeae.
Streptokokus, berbentuk bulat bergandengan sperti rantai, merupakan hasil
pembelahan sel ke satu atau dua arah dalam satu garis. Lihat pada
gambar 7. Contoh: Streptococcus salivarius, Streptococcus lactis, dan
Streptococcus pneumoniaea.
Tetrakokus, berbentuk bulat terdiri dari empat sel tersusun dalam bentuk
bujur sangkar sebagai hasil pembelahan sel ke dua arah. Lihat pada
gambar 7. Contoh: Pediococcus cerevisiae.
Sarkina, berbentuk bulat dan terdiri dari 8 sel yang tersusun dalam bentuk
kubus sebagai hasil pembelahan sel ketiga arah. Lihat pada gambar 7.
Contoh: Sacrina sp dan Thiosarcinarosea.
Stafilokus, berbentuk bulat dan tersusun seperti kelompok buah anggur
sebagai hasil pembelahan sel ke segala arah. Lihat pada gambar 7.
Contoh: Staphylococcus aures.

Gambar 7 : Bentuk Bentuk Bakteri Kokus
(ilushahab.blogspot.com.2012)

C. Bentuk spiral (Spirilium)
Bakteri berbentuk spiral dapat dibedakan sebagai berikut:
Koma (Vibrio), berbentuk lengkung kurang dari setengah lingkaran. Lihat
pada gambar 8. Contoh: Vibrio comma atau Vibriocholerae.
Spiral, berbentuk lengkung lebih dari setengah lingkaran. Lihat pada
gambar 8. Contoh: Spirillum minor dan Thiospirillopsis floridana.
Spiroseta, berbentuk spiral yang halus dan lentur. Lihat pada gambar 8.
Contoh: Treponema pallidum.

Gambar 8 : Bentuk Bentuk Bakteri Spiral
(aguskrisnoblog.wordpress.com.2012)
2.5 Jenis Jenis Bakteri
Pengelompokkan bakteri dapat dilakukan berdasarkan beberapa
karakteristik, sebagai berikut:
A. Berdasarkan Karakteristik Dinding Sel
Peneglompokkan bakteri secara formal pertama kali dikembangkan oleh
Hans Christian Gram. Ia membagikan bakteri berdasarkan dinding
selnya melalui sitem pewarnaan Gram, yaitu :

1. Bakteri Gram Negatif
- Proteobakteria, contohnya yaitu:
Bakteri ungu, bersifat fotoautotrof dan tidak menghasilkan
oksigen.
Enterobakteria, antara lain bakteri pengurai yang hidup di
tubuh manusia. Contoh: Escherichia dan Salmonella.
Vibrio, hidup di lautan sebagai bioluminesensi (cahaya
dihasilkan oleh makhluk hidup). Contoh: Vibrio cholera.
Rhizobium, hidup bersimbiosis di bintil akar tumbuhan legum
dan mampu melakukan fiksasi nitrogen. Contoh: Rhizobium
leguminosarum.
Pseudomonad, bersifat hetetrotof dan menghasilkan pigmen
nonfoto-sintetik. Bakteri ini menyebabkan penyakit pada
tumbuhan, hewan, dan manusia. Contoh: Pseudomonas
cepacia.
Azotobakteria, hidup di tanah dan mefiksasi nitrogen dalam
kondisi aerobic. Contoh:
Riketsia, bakteri kecil berbentuk batang. Beberapa spesies
bersifat pathogen pada hewan dan manusia. Contoh:
Mixobakteria, menyekresikan lender dan bergerak dengan cara
meluncur. Contoh:
- Bakteri gram negatif lainnya, yaitu:
Kalmidia, dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan.
Bakteri ini mengambil energi dari inangnya, sehingga bersifat
parasit. Contoh: Chlamydia trachomatis.
Spiroseta, bakteri berbentuk spiral dengan dinding sel yang
fleksibel. Kelompok bakteri ini bergerak dengan struktur yang
mirip dengan flagella disebut filamen aksial. Contoh:
Treponema pallidum.
Cyanobacteria, bakteri fotosintetik yang hidup di danau, kolam
renang, dan lain lain. Sebagain spesies bakteri ini juga
memfiksasi nitrogen.
2. Bakteri Gram Postif
Aktinobakteria, sifatnya agak mirip fungi. Bakteri ini memiliki
peptidoglikan pada dinding selnya dan tidak memiliki selaput inti.
Contoh: beberapa genus Streptomyces yang menghasilkan
antibiotic streptomisin.
Bakteri asam laktat, mampu memfermentasi gula dan
menghasilkan asam laktat sebagai hasil akhirnya. Bakteri ini hidup
secara alami di mulut dan vagina manusia.
Mikobakteria, mengandung senyawa lilin di dinding selnya.
Contoh: Mycobacterium tubercolosis.
Streptokokus, hidup di mulut dan saluran pencernaan manusia dan
hewan. Contoh: Streptococcus salivarius, Streptococcus lactis, dan
Streptococcus pneumoniaea.
Stafilokokus, biasanya hidup di hidung dan kulit. Bakteri ini
termasuk bakteri patogen portunistik yang menyebabkan penyakit
bila sistem kekebalan tubuh inang sedang menurun. Contoh:
Staphylococcus aures.
Klostridium, bersifat anaeorobik. Contoh: Clostridium tetani dan
Clostridium botulinum.
3. Bakteri Tidak Berdinding Sel
Mikroplasma , hidup di tanah dan saluran air, beberapa bersifat parasit
pada tumbuhan dan hewan. Beberapa spesies hidup di saluran mukus
manusia tetapi tidak menyebabkan penyakit.

B. Berdasarkan Jumlah dan Letak Flagela
Setiap sel bakteri memiliki jumlah flagela yang berbeda. Berdasarkan
jumlah dan letak flagela, bakteri dibedakan menjadi 4, yaitu:
1. Bakteri Monotrik ialah bakteri yang mempunyai satu flagela pada salah
satu ujung selnya. Lihat pada gambar 9.
2. Bakteri Amfitrik ialah bakteri yang pada kedua ujung selnya masing
masing mempunyai satu flagela. Lihat pada gambar 9.
3. Bakteri Lofotrik ialah bakteri yang salah satu ujung selnya memiliki
beberapa flagela. Lihat pada gambar 9.
4. Bakteri Peritirk ialah bakteri yang pada seluruh permukaan tubuhnya
terdapat flagela. Lihat pada gambar 9.



Gambar 9 : Jumlah dan Posisi Flagel pada Bakteri
(munawarsmanti.blogspot.com.2012)


C. Berdasarkan Cara Hidup
Berdasarkan cara hidupnya, bakteri dibagi menjadi , yaitu:
1. Bakteri Heterotrof
Pada umumnya bakteri ini tidak memiliki klorofil. Kehidupan bakteri ini
sangat tergantung pada bahan orgnaik yang ada di sekitanya, karena
bakteri tersebut tidak bias mengubah bahan anorganik menjadi bahan
organik. Bakteri heterotrof, dapat dibedakan lagi menjadi 2 bagian, antara
lain:
Bakteri parasit, bakteri ini mendapatkan zat makanan dari
organism lain yang ditumpangi (inang). Contoh: Familia
Treponemata (parasit pada vetebrata dan manusia), borrelia
novyi, Borrelia burgdorferi, dan Borrelia recurrentis yang
hidup di manusia dan hewan.
Bakteri saprofit, kebutuhan makanan bakteri ini diperoleh dari
sisa sisa organisme yang telah mati. Bakteri jenis ini dapat
merombak bahan organik menjadi bahan anorganik melalui
fermentasi atau respirasi. Proses perombakan ini biasanya
menghasilkan gas gas, sperti

, dan

. Di antara gas gas yang dihasilkan ini ada yang mudah


terbakar, yaitu

dan

. Kedua gas ini kemudian dijadikan


bahan bakar yang disebut biogas. Contoh bakteri saprofit:
Eschericia coli, Methanobacterium omelianskii,
Methanobacterium ruminatum, Thiobcillus denitrificans,
Clostridium sporageus, Desulfovibrio desulfuricans.
Bakteri patogen, bakteri parasit yang menimbulkan penyakit
pada inang yang dihinggapi (hospes). Contohnya, yaitu:
- Parasit pada manusia
a. Salmonella thyposa, menyebabkan penyakit tifus.
b. Vibrio cholera, menyebabkan penyakit kolera.
c. Clostridium tetani, menyebabkan penyakit tetanus.
d. Troponema pallidum, menyebabkan penyakit kelamin
(sifilis).
e. Neisseria meningitidis, menyebabkan penyakit radang
selaput otak.
f. Yersinia pestis, menyebabkan penyakit pes (sampar).
g. Mycobacterium tuberculocis, menyebabkan penyakit TBC.
h. Mycobacterium leprae, menyebabkan penyakit lepra
(kusta).
i. Shigella dysenteriae, menyebabkan penyakit disentri.
j. Corynebacterium diphteriae, menyebabkan penyakit dipetri
tenggorokan.

- Parasit pada tumbuhan
a. Pseudomonas cattleyae penyebab penyakit pada anggrek
b. P.solanacearum penyebab penyakit pada pisang.

- Parasit pada hewan (ternak)
a. Bacillus anthracis, penyebab penyakit antraks pada ternak.
b. Mycobacterium bovis penyebab penyakit kuku dan mulut
pada sapi.
c. M. avium penyebab penyakit pada unggas.
Bakteri apatogen, bakteri yang tidak menimbulkan penyakit
pada inangnya. Contoh: Streptomyces griseus.

2. Bakteri Autotrof
Semua jenis bakteri autotrof mampu membuat makanan sendiri dengan
cara mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik. Proses
pengubahan dapat melalui 2 cara berikut:
Fotoautotrof, pada kelompok ini cahaya digunakan sebagai
energi untuk membantu menyusun bahan organik dari bahan
anorganik. Golongan bakteri fotosintetik ini terdiri atas bakteri
hijau dimana bakteri ini memiliki pigmen hijau yang disebut
bakterioviridin atau bakterioklorofil dan bakteri ungu dimana
memiliki pigmen ungu, merah atau kuning. Pigmen ini disebut
bakteriopurpurin.
Kemoautotrof, pada kelompok ini bahan kimia digunakan
sebagai energi untuk membantu proses penyusunan bahan
organic dari bahan anorganik. Contoh: Nitrosomonas,
Nitrosocystis, Nitrospira, dan Nitrosococcus.
2.6 Peranan Bakteri dalam Kehidupan Manusia
Sebagian bakteri dapat merugikan manusia dan makhluk hidup
lainnyakarena bersifat patogen dan parasit. Akan tetapi, beberapa bakteri dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan suatu zat penting untuk melakukan suatu pro
ses industri. Lihat tabel 1.
No Nama Bakteri Menguntungkan
/ Merugikan
Peranan dalam kehidupan
1 Lactobacillus casei Menguntungkan Digunakan dalam pembuatan
keju
2 Streptococcus lactis Menguntungkan Digunakan dalam pembuatan
keju dan mentega
3 Bacillus brovis Menguntungkan Menghasilkan antibiotik
4 Bacillus subtilis Menguntungkan Menghasilkan antibiotik
basitrasin
5 Bacillus polymyxa Menguntungkan Menghasilkan poliximin
6 Nitrosomonas,
Nitrosococcus, dan
Nitrobacter
Menguntungkan Berperan dalam proses
penambahan kesuburan tanah
(membentuk humus)
7 Acetobacter Menguntungkan Untuk membuat asam cuka
dan nat de coco
8 Propionibacterium Menguntungkan Menghasilkan asam
propionat (

)
penting dalam pembuatan
keju
9 Spesies dari genus
Clostridium
Menguntungkan Menghasilkan asam butirat
(

) penting untuk
menghasilkan butyl alkohol,
aseton, dan isopropil alkohol
10 Bacillus brevis Menguntungkan Memberikan aroma pada keju
dan mentega
11 Mycobacterium
tuberculosis
Merugikan Menyebabkan penyakit TBC
12 Treponema pertenue Merugikan Menyebabkan penyakit patek
(frambusia)
13 Yersinia pestis Merugikan Menyebabkan penyakit pes
(sampar)
14 Clostridium tetani Merugikan Menyebabkan penyakit
tetanus
15 Neisseria gonorrhoeae Merugikan Menyebabkan penyakit
kencing nanah
16 Vibrio comma Merugikan Menyebabkan penyakit
kolera
17 Salmonella thyphosa Merugikan Menyebabkan penyakit tifus
18 Treponema pallidum Merugikan Menyebabkan penyakit sifilis
(kelamin)
19 Neisseria meningtidis Merugikan Menyebabkan penyakit
radang selaput otak
20 Mycobacterium leprae Merugikan Menyebabkan penyakit kusta
(lepra)
21 Shigella dysenteriae Merugikan Menyebabkan penyakit
disentri
22 Corynebacterium
diphtheriae
Merugikan Menyebabkan penyakit
dipetri tenggorokan

Tabel 1 : Peranan Bakteri dalam Kehidupan Manusia
(Dra. D.A. Pratiwi, dkk.2007)






BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
Sel adalah kesatuan struktural dan fungsional makhluk hidup. Satu
diantaranya yaitu bakteri. Makna dari bakteri itu sendiri adalah organisme
prokariota uniseluler yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop. Bakteri juga memiliki ciri ciri, yaitu merupakan
mikroorganisme uniseluler dan termasuk sel prokariotik. Juga
mikroorganisme yang rata- rata berukuran lebar 0,5 1 mikron dan
panjang hingga 10 mikron (1 mikron =

mm),dapat hidup di berbagai


lingkungan, misalnya di tubuh suatu organisme, tanah, air tawar, air laut,
dan lain lain, dinding selnya terdapat peptidoglikan, sekresi lendir selnya
dapat mebuat kapsul, memiliki flagel, dan lain lain.
Bakteri bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner.
Kadang dengan cara paraseksual yaitu, transformasi, konjugasi, dan
transduksi. Bentuk bakteri ada 3 yaitu bentuk batang (basil), bulat (kokus),
dan spiral. Bakteri dapat dikelompokkan
1. Berdasarkan karakteristik dinding sel
Bakteri Gram negatif
Bakteri Gram positif
2. Berdasarkan jumlah dan letak flagel
Bakteri monotrik
Bakteri amfitrik
Bakteri lofotrik
Bakteri peritrik
3. Berdsarkan cara hidup
Heterotrof (parasit, saprofit, patogen, dan apatogen)
Autotrof (fotoautotrof dan kemoautotrof)
Adapun peranan bakteri dalam kehidupan manusia yang
menguntungkan seperti Lactobacillus casei untuk pembuatan keju dan ada yang
merugikan seperti Mycobacterium tuberculosis menyebabkan penyakit TBC.
Diharapkan dengan adanya makalah ini pihak menjadi lebih tahu
tentang sel bakteri.
3.2 kritik
Saya menyadari dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu kritik yang membangun sangat di butuhkan.
3.3 Saran
Berharap dengan adanya makalah ini,saya serta pembaca menjadi
lebih paham dan mendapat ilmu dari makalah ini. Khususnya pengetahuan
yang lebih tentang sel bakteri.














DAFTAR PUSTAKA

Achmad Zulfa Juniarto, Juwono.2000.Biologi Sel.Jakarta: Buku Kedokteran EGC
2000.
Anonim a.2012.Artikel Biologi Sel, www.pustakasekolah.com/artikel-biologi-
sel.html.diakses pada tanggal 26 Oktober 2012.
Anonim b.2012.Bakteri.www.scribd.com/doc/43947829/Bakteri-1.diakses pada
tanggal 26 Oktober 2012.
Anonim c.2012.Pembelahan Biner pada Bakteri.anak-acsig.blospot.com
/2010/05/Pembelahan-Biner-Bakteri.html.diakses pada tanggal 26 Oktober 2012.
Anonim d.2012.Macam-Macam Reproduksi Bakteri. budisma.web.id /materi/
SMA/kelasX-Biologi/Macam-MacamReproduksiBakteri. Diakses pada tanggal 26
Oktober 2012.
Anonim e. 2012. Eubacteria dan archaebacteria. biologyfordumbs.blogspot.com/p/
bab-4-eubacteria-dan-archaebacteria_02.html.diakses pada tanggal 26 Oktober
2012.
Anonim f. 2012. Reproduksi dan pertukaran materi genetik.
biobakteri.wordpress.com /2009/06/07/4-reproduksi-dan-pertukaran-materi-
genetik/.diakses pada tanggal 26 Oktober 2012.
Anonim g.2012. Archaebacteria dan Eubacteria. www.scribd.com/doc/49186345
/kelompok-III-Archaebacteria-dan-Eubacteria. diakses pada tanggal 26 Oktober
2012.
Biggs,A.,W.C.Hagins, and friends.2004.Biology: The Dinamics of Life.New
York.McGraw-Hill Companies, Inc.
Campbell,N.A.,J.B.Reece, &L.G.Mitchell.2005.Biologi.Edisi ke-5. Jilid 1,2,dan
3.Terj. dari: Biology. 5
th
.ed. oleh Manalu, W.Jakarta.Penerbit Erlangga.
Pratiwi, D.A.2007.Biologi Untuk SMA Kelas X.Jakarta: PT Gelora Aksara
Pratama.
Solomon, E.P., L.R.Berg, & D.W.Martin.2005.Biology.7
th

ed.Southbank.Thomson & Brooks/Cole.

Anda mungkin juga menyukai