Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PEMBAHASAN

A. Mikrobiologi

Mikrobiologi merupakan suatu ilmu tentang organisme hidup yang


berukuran mikroskopis. Mikrobiologi merupakan ilmu aneka disiplin
karena ilmu ini mencakup beberapa bidang, pembagiannya dapat
berdasarkan tipe mikrobiologi (pendekatan taksonomis) atau berdasarkan
aktivitas fungsional. Berdasarkan pendekatan taksonomis, mikrobiologi
dibagi menjadi virologi, bakteriologi, mikologi, fikologi, dan protozoologi.

B. Struktur Mikroorganisme dan Ukuran

Sel terdiri atas dua tipe, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Kedua tipe
sel secara kimiawi adalah serupa, yakni sama-sama memiliki asam
nukleat, protein, lipid, dan karbohidrat.

1. Sel Prokariotik
Sel prokariotik secara struktural lebih sederhana dan hanya ditemukan
pada organisme bersel satu dan berkoloni, yaitu bakteri dan archaea.
Dapat dikatakan sel prokariotik sebagai suatu molekul yang dikelilingi
oleh membran dan dinding sel karena tidak mempunyai organel sel,
tetapi mempunyai sistem membran dalam dinding selnya. Suatu sel
prokariotik terdiri atas DNA, sitoplasma, dan suatu struktur permukaan
termasuk membran plasma dan komponen dinding sel, kapsul, dan
lapisan lendir. Ciri-ciri sel prokariotik adalah
a. sitoplasma sel prokariotik bersifat difuse dan bergranular karena
adanya ribosom yang melayang di sitoplasma sel
b. membran plasma yang berbentuk dua lapis fosfolipid yang
memisahkan bagian dalam sel dari lingkungannya dan berperan
sebagai filter dan komunikasi sel
c. tidak memiliki organel yang dikelilingi membran
d. memiliki dinding sel kecuali mycoplasma dan thermoplasma
e. kromosom umumnya sirkuler. Sel prokariotik tidak memiliki
inti sejati karena DNA tidak terselubung oleh membran
f. dapat membawa elemen DNA ekstrakromosom yang disebut
plasmid, yang umumnya sirkuler (bulat). Plasmid umumnya
membawa fungsi tambahan, misalnya resistensi antibiotik
g. beberapa prokariotik memiliki flagela yang berfungsi sebagai
alat gerak
h. umumnya memperbanyak diri dengan pembelahan biner.
i. Ukuran 1-10 µm
2. Sel Eukariotik
Sel eukariotik mengandung organel seperti nukleus, mitokondria,
kloroplas, retikulum endoplasma (RE), badan golgi, lisosom, vakuola,
peroksisom, dan lain-lain. Organel dan komponen lain berada pada
sitosol, yang bersama dengan nukleus disebut protoplasma. Ciri-ciri sel
eukariotik adalah:
a. Sitoplasma sel eukariotik tidak tampak berbutir-butir
(bergranular), karena ribosom terikat pada retikulum
endoplasma
b. Memiliki sejumlah organel yang dikelilingi oleh membran,
termasuk mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi,
lisosom, dan kadang terdapat pula kloroplas;
c. DNA eukariotik terikat oleh protein kromosomal (histon dan
non histon). Struktur kromosom bersama protein kromosomal
disebut kromosom. Seluruh DNA Kromosom tersimpan dalam
inti sel
d. Sel eukariotik bergerak dengan menggunakan silia atau flagela
yang secara struktural lebih komplek dibandingkan silia atau
flagela pada sel prokariotik.
e. Ukuran, 10-100 µm

C. Golongan Mikroorganisme
1. Bakteri
a. Struktur Bakteri
Bakteri merupakan mikroba uniseluler termasuk kelas
Schizomycetes. Susunan sel bakteri terdiri dari : struktur eksternal
dan struktur internal bakteri
1) Struktur Eksternal Bakteri
a) Glikokaliks (selubung gula) adalah substansi yang
mengelilingi sel atau digambarkan sebagai kapsul. Kapsul ini
merupakan struktur yang sangat terorganisasi dan tidak mudah
dihilangkan.
b) Flagela merupakan filamen yang mencuat dari sel bakteri dan
berfungsi untuk pergerakan bakteri. Flagela berbentuk panjang
dan ramping.
c) Filamen aksial (endoflagela) adalah kumpulan benang yang
muncul pada ujung sel di bawah selaput luar sel dan berpilin
membentuk spiral di sekeliling sel.
d) Fimbria, termasuk golongan protein yang disebut lektin yang
dapat mengenali dan terikat pada residu gula khusus pada
polisakarida permukaan sel.
e) Pili (tunggal pilus) secara morfologis sama dengan fimbria,
umumnya pili lebih panjang.
2) Struktur Internal sel bakteri
Struktur di dalam sel bakteri disebut struktur internal sel bakteri.
Di dalam dinding sel bakteri terdapat sitoplasma yang merupakan
substansi yang menempati ruang sel bagian dalam.
a) Membran plasma (inner membrane) adalah struktur tipis di
sebelah dalam dinding sel dan menutup sitoplasma sel.
b) Ribosom. Daerah inti (daerah nukleid) adalah daerah yang
mengandung bakteri, ribosom yang berperan pada sintesa
protein, badan inklusi yang merupakan organel penyimpan
nutrisi, dan ensdospora (resting sel) yaitu struktur dengan
dinding tebal dan lapisan tambahan pada dinding sel bakteri
yang dibentuk di sebelah dalam membran sel
b. Morfologi bakteri
Ada tiga macam bentuk dasar bakteri, yaitu: bentuk bulat (tunggal:
coccus, jamak: cocci), bentuk batang atau silinder (tunggal: baccilus,
jamak: baccili), dan spiral yaitu berbentuk batang melengkung atau
melingkar-lingkar
1) Bentuk bulat (kokus)
Bentuk kokus umumnya bulat atau oval. Bila kokus membelah
diri, sel-sel dapat tetap melekat satu sama lain. Bentuk kokus
dapat dibedakan lagi menjadi:
a) Mikrokokus (bulat satu-satu)
b) Diplokokus (bulat berpasangan dua-dua)
c) Streptokokus (cocci yang membelah namun tetap melekat
membentuk struktur menyerupai rantai)
d) Tetrakokus (cocci yang membelah tersusun empat sel dan
membentuk bujur sangkar)
e) Staphylokokus (cocci yang membelah pada banyak bidang
dan membentuk kumpulan menyerupai buah anggur)
2) Bentuk batang
Bakteri bentuk batang atau bacili membelah hanya melalui
sumbu pendeknya dan sebagian besar bacilli tampak sebagai
batang tunggal.
3) Bentuk spiral
4) Bentuk spiral bakteri memiliki satu atau lebih lekukan atau tidak
dalam bentuk lurus. Bakteri berbentuk spiral dibedakan menjadi
beberapa jenis. Bakteri yang berbentuk batang melengkung
menyerupai koma disebut vibrio. Bakteri yang berpilin kaku
disebut spirilla, sedangkan bakteri yang berpilin fleksibel disebut
spirochaeta.
c. Reproduksi Bakteri
Bakteri mengadakan pembiakan dengan dua cara, yaitu secara
aseksual dan seksual. Pembiakan secara aseksual dilakukan dengan
pembelahan, sedangkan pembiakan seksual dilakukan dengan cara
transformasi, transduksi, dan konjugasi. Berikut ini beberapa cara
pembiakan bakteri dengan cara rekombinasi genetik dan membelah
diri.

1) Rekombinasi Genetik, pemindahan secara langsung bahan


genetik (DNA/ADN) di antara dua sel bakteri melalui proses
berikut
a) Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa
DNA dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri yang lain.
Pada proses transformasi tersebut ADN bebas sel bakteri
donor akan mengganti sebagian dari sel bakteri penerima,
tetapi tidak terjadi melalui kontak langsung.
b) Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke
bakteri lain dengan perantaraan virus. Selama transduksi,
kepingan ganda ADN dipisahkan dari sel bakteri donor ke
sel bakteri penerima oleh bakteriofage (virus bakteri).
c) Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri (+ dan –)
dengan membentuk jembatan untuk pemindahan materi
genetik. Artinya, terjadi transfer ADN dari sel bakteri donor
ke sel bakteri penerima melalui ujung pilus. Ujung pilus
akan melekat pada sel peneima dan ADN dipindahkan
melalui pilus tersebut
2) Pembelahan Biner, , sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan
sifat sel induknya. Pembelahan biner dapat dibagi atas tiga fase,
yaitu sebagai berikut
Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak
lurus.
Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding
melintang.
Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada
bakteri yang segera berpisah dan terlepas sama sekali.
Sebaliknya, ada pula bakteri yang tetap bergandengan setelah
pembelahan, bakteri demikian merupakan bentuk koloni.
d. Cara Penularan Penyakit
1) Bakteri perusak makanan.
Beberapa spesies pengurai tumbuh di dalam makanan. Mereka
mengubah makanan dan mengeluarkan hasil metabolisme yang
berupa toksin (racun). Racun tersebut berbahaya bagi kesehatan
manusia. Contoh: Clostridium botulinum, menghasilkan racun
botulinin, seringkali terdapat pada makanan kalengan.
Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan asam bongkrek,
terdapat pada tempe bongkrek. Leuconostoc mesenteroides,
penyebab pelendiran makanan.
2) Bakteri patogen.
Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan
penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Kokus Gram-
positif: Streptococcus pyogenes penyebab nyeri tenggorokan
dan demam reumatik, Streptococcus agalactiae penyebab
meningitis pada neunatus dan penumonia. Kokus Gram negatif:
Neisseriae meningitidis penyebab meningitis dan septikemia, N.
Gonorrhoeae merupakan agen penyebab uretritis. Bacilus Gram
positif: Bacillus anthracis penyebab penyakit anthraks, dan
clostridia penyebab gangrene, tetanus, kolitis
pseudomembranosa dan botulismus.
2. Virus
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel
organisme biologis. Virus dibedakan dari agen infeksius yang lain,
karena ukurannya yang kecil (dapat melewati membran filter
bakteri) serta sifatnya sebagai parasit intraseluler obligat, yang
mutlak memerlukan sel inang untuk hidup, tumbuh, dan
bermultiplikasi. Virus merupakan kesatuan yang mengandung
asam nukleat DNA atau RNA dan mengandung protein selubung
(coat rotein).
Virus menginfeksi semua kelompok organisme utama, vertebrata,
invertebrata, tumbuhan, jamur, bakteri, tetapi beberapa virus
memiliki kisaran inang yang lebih luas daripada yang lain, namun
tidak dapat menembus batas eukariotik/prokariotik.
a. Struktur Virus
b. Morfologi
c. Taksonomi
d. Reproduksi Virus
e. Infeksi Virus Pada Manusia
3. Jamur
a. Sifat Umum Jamur
b. Morfologi
c. Penyakit Akibat Jamur

D. PARASITOLOGI

Parasit adalah organisme yang hidupnya menumpang (mengambil


makanan dan kebutuhan lainnya) dari makhluk hidup lain. Organisme
yang ditumpangi atau mendukung parasit disebut host atau inang

Parasitologi medis adalah ilmu yang mempelajari tentang semua


organisme parasit pada manusia. Parasit yang termasuk dalam parasitologi
medis ialah protozoa, cacing, dan beberapa arthropoda.

Anda mungkin juga menyukai