Anda di halaman 1dari 34

KONSEP

DASAR
R|R

MIKROBIOLOGI

Dibuat oleh Kelompok 1 :


Dea
Npm : 201560411002
Siti Indriyani
Npm : 201560411032
pembahasan
a. Apa yang dimaksud dengan
mikrobiologi ?
b. Pengertian Mikroorganisme
c. Pertumbuhan Mikroorganism
d. Bentuk dan Sifat Karakteristik
Mikroorganisme
Mikrobiologi adalah Suatu ilmu yang mempelajari makhluk hidup yang
sangat kecil (diameter kurang dari 0,1 mm) yang tak dapat dilihat dengan
mata biasa tanpa bantuan suatu peralatan khusus.Makhluk ini merupakan
jasad renik dan mikroorganisme· Mikroorganisme meliputi berbagai
disiplin ilmu seperti bakteriologi,virologi, mikologi dan parasitologi.

Mikrobiologi berasal dari kata dalam Bahasa Yunani yaitu mikros


APA ITU artinya kecil, bios
MIKROBIOLOGI ? artinya hidup, dan logos artinya ilmu. Mikrobiologi merupakan suatu
ilmu tentang organisme hidup yang berukuran mikroskopis (diameter
kurang dari 0,1 mm). adalah bidang keilmuan yang menelaah mengenai
organisme hidup yang berukuran mikroskopis. Dunia mikroorganisme
terdiri dari lima kelompok organisme yaitu : bakteri, protozoa, virus,
algae dan cendawan mikroskopis Dalam bidang mikrobiologi kita
mempelajari berbagai segi dari mikroba atau jasad renik dalam hal
dimana keberadaannya, ciri-cirinya, kekerabatan antara sesamanya
maupun organisme yg lain, pengendaliannya, dan peranannya dalam
kesehatan dan kesejahteraan manusia.
A.Pengertian
Mikroorganisme
Kata mikroorganisme merupakan istilah yang tidak asing bagi dunia
kesehatan. Mikroorganisme atau mikroba merupakan organisme hidup
yang berukuran sangat kecil (diameter kurang dari 0,1 mm) dan hanya
dapat diamati dengan menggunakan mikroskop. Mikroorganisme ada
yang tersusun atas satu sel (uniseluler) dan ada yang tersusun beberapa sel
(multiseluler).
Organisme yang termasuk ke dalam golongan mikroorganisme adalah
bakteri, archaea, fungi, protozoa, alga mikroskopis, dan virus. Virus,
bakteri dan archaea termasuk ke dalam golongan prokariot, sedangkan
fungi, protozoa, dan alga mikroskopis termasuk golongan eukariota.
Struktur Mikroorganisme dan Ukuran Sel terdiri atas dua tipe, yaitu
sel prokariotik dan sel eukariotik. Kedua tipe sel secara kimiawi adalah
serupa, yakni sama-sama memiliki asam nukleat, protein, lipid, dan
karbohidrat. Kedua tipe sel tersebut juga menggunakan reaksi kimia yang
sama untuk memetabolisme makanan, membentuk protein, dan
menyimpan energi. Perbedaan sel prokariotik dari sel eukariotik adalah
struktur dinding sel, membran sel, serta tidak adanya organel, yaitu
struktur seluler yang terspesialisasi yang memiliki fungsi-fungsi spesifik.
a. Sel prokariotik
Sel prokariotik secara struktural lebih sederhana dan Ciri-ciri sel prokariotik adalah:
1. sitoplasma sel prokariotik bersifat difuse dan bergranular
hanya ditemukan pada organisme bersel satu dan karena adanya ribosom yang melayang di sitoplasma sel
berkoloni, yaitu bakteri dan archaea. Dapat dikatakan 2. membran plasma yang berbentuk dua lapis fosfolipid yang
sel prokariotik sebagai suatu molekul yang dikelilingi memisahkan bagian dalam sel dari lingkungannya dan berperan
oleh membran dan dinding sel karena tidak mempunyai sebagai filter dan komunikasi sel
organel sel, tetapi mempunyai sistem membran dalam 3. tidak memiliki organel yang dikelilingi membrane
4. memiliki dinding sel kecuali mycoplasma dan thermoplasma
dinding selnya. Suatu sel prokariotik terdiri atas DNA, 5. kromosom umumnya sirkuler. Sel prokariotik tidak memiliki
sitoplasma, dan suatu struktur permukaan termasuk inti sejati karena DNA tidak terselubung oleh membrane
membran plasma dan komponen dinding sel, kapsul, 6. dapat membawa elemen DNA ekstrakromosom yang disebut
dan lapisan lendir (slime layer). Ada sebagian sel plasmid, yang umumnya sirkuler (bulat). Plasmid umumnya
membawa fungsi tambahan, misalnya resistensi antibiotic
prokariotik yang mempunyai pigmen fotosintesis
7. beberapa prokariotik memiliki flagela yang berfungsi sebagai
seperti ditemukan pada Cyanobakteria. alat gerak
8. umumnya memperbanyak diri dengan pembelahan biner.
b. Sel Eukariotik
Sel eukariotik mengandung organel seperti nukleus,
mitokondria, kloroplas, retikulum endoplasma (RE),
badan golgi, lisosom, vakuola, peroksisom, dan lain-lain.
Organel dan komponen lain berada pada sitosol, yang
bersama dengan nukleus disebut protoplasma.

Ciri-ciri sel eukariotik adalah:


1. Sitoplasma sel eukariotik tidak tampak berbutir-butir
(bergranular), karena ribosom terikat pada retikulum
endoplasma
2. Memiliki sejumlah organel yang dikelilingi oleh
membran, termasuk mitokondria, retikulum endoplasma,
badan golgi, lisosom, dan kadang terdapat pula kloroplas
3. DNA eukariotik terikat oleh protein kromosomal
(histon dan non histon). Struktur kromosom bersama
protein kromosomal disebut kromosom. Seluruh DNA
Kromosom tersimpan dalam inti sel; dan
4. Sel eukariotik bergerak dengan menggunakan silia atau
flagela yang secara struktural lebih komplek dibandingkan
silia atau flagela pada sel prokariotik.
B.Pertumbuhan Mikroorganisme
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran atau subtansi atau masa zat suatu
organisme, misalnya untuk makhluk makro dikatakan tumbuh ketika bertambah tinggi,
bertambah besar atau bertambah berat.

Pada organisme bersel satu pertumbuhan lebih diartikan sebagai pertumbuhan koloni,
yaitu pertambahan jumlah koloni, ukuran koloni yang semakin besar atau subtansi atau
masssa mikroba dalam koloni tersebut semakin banyak.

Mikro memperbanyak diri melalui pembelahan sel maupun reproduksi seksual.reproduksi


seksual hanya dijumpai pada mikroba bersel banyak seperti jamur.
Pertumbuhan mikroorganisme dibagi dua yaitu secara Aseksual dan Seksual.
1. Pertumbuhan Aseksual
Pertumbuhan mikroorganisme dapat terjadi secara seksual dan aseksual yang paling banyak
terjadi adalah perkembangbiakan aseksual atau vegetatif. Reproduksi aseksual tidak melibatkan
pertukaran bahan genetik sehingga tidak terjadi variasi genetik, suatu kerugian karena organisme
tersebut menjadi terbatas kemampuannya dalam berespon dan beradaptasi terhadap tekanan
lingkungan.

Macam-macam perkembangbiakan aseksual adalah sebagai berikut :


• Pembelahan biner (binary fission)
• Pembelahan ganda (multiple fission)
• Perkuncupan (budding)
• Pembelahan tunas
• Pembentukan spora atau sporulasi
· Pembelahan biner (binary
fission)
yakni satu sel induk membelah
menjadi dua sel anak. Kemudian masing-
masing sel anak membentuk dua sel anak
lagi dan Pembelahan biner yang terjadi
pada bakteri adalah pembelahan biner
suatu proses aseksual sederhana berupa
pembelahan suatu sel bakteri menjadi dua
sel anak yang secara genetis identik.
Kecepatan pembelahan biner bergantung
pada spesies yang bersangkutan dan
keadaan lingkungan.

· Pembelahan biner (binary fission)


• Pembelahan ganda (multiple fission)

yakni satu sel induk membelah menjadi lebih


dari dua sel anak.

• Perkuncupan (budding)

yakni pembentukan kuncup dimana tiap kuncup


akan membesar seperti induknya. Kemudian tumbuh
kuncup baru dan seterusnya, sehingga akhirnya akan
membentuk semacam mata rantai.
• Pembelahan tunas 1. Multilateral, tunas muncul di sekitar ujung
sel, misal pada sel yang berbentuk silinder dan
yakni kombinasi antara pertunasan dan oval (Saccharomyces).
pembelahan. Biasanya terjadi pada 2. Pertunasan di setiap tempat pada permukaan
khamir, misalnya Saccharomyces sel yakni terjadi pada sel khamir berbentuk
cerevisiae. Sel induk akan membentuk bulat, misal Debaryomyces.
tunas. Jika ukuran tunas hampir sama 3. Pertunasan polar, dimana tunas muncul
besar dengan inangnya inti sel induk hanya pada salah satu atau kedua ujung sel
membelah menjadi dua dan terbentuk yang memanjang, misal sel berbentuk lemon
dinding penyekat. Sel anak lalu seperti Hanseniaspora dan
melepaskan diri dari induk atau menempel 4. Pertunasan triangular, yakni pertunasan yang
pada induknya dan membentuk tunas baru terjadi pada ketiga ujung sel yang memanjang
seperti Trigonopsis.
5. Pseudomiselium apabila tunas tidak lepas
dari induknya.
• Pembentukan spora atau sporulasi

adalah perkembangbiakan dengan


pembentukan spora. Spora ini terbagi
menjadi dua, yakni spora aseksual
(reproduksi vegetatif) dan spora seksual
(reproduksi generatif)
1. Pertumbuhan secara seksual

Pertumbuhan secara seksual, umumnya terjadi pada jamur dan mikro alga serta secara
terbatas terjadi pada bakteri dapat terjadi secara:
1. Oogami, bila sel betina berbentuk telur.
2. Anisogami, bila sel betina lebih besar daripada sel jantan.
3. Isogami, bila sel jantan dan betina mempunyai bentuk yang sama.
Reproduksi bakteri secara seksual atau generatif yaitu dengan pertukaran materi
genetik dengan bakteri lainnya. Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik
atau rekombinasi DNA. Rekombinasi genetik dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:

• Konjugasi adalah pemindahan materi genetik berupa plasmid secara langsung


melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan diantara dua sel
bakteri yang berdekatan. Umumnya terjadi pada bakteri gram negatif.
• Transduksi adalah pemindahan materi genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lainnnya
dengan perantaraan organisme yang lain yaitu bakteriofage (virus bakteri).
• Transformasi adalah pemindahan sedikit materi genetik, bahkan satu gen saja dari
satu sel bakteri ke sel bakteri yang lainnya.
Dimana dari satu sel bakteri dapat dihasilkan dua sel anakan yang sama besar, maka populasi
bakteri bertambah secara geometri.Waktu yang dibutuhkan bagi sel untuk membelah diri atau
untuk populasi menjadi dua kali lipat dikenal sebagai waktu generasi.

• Mayoritas bakteri memiliki waktu generasi berkisar satu sampai tiga jam
• Eshericia coli memiliki waktu generasi yang cukup singkat berkisar 15-20 menit
• sedangkan bakteri Mycobacterium tuberculosis memiliki waktu generasi sekitar 20 jam

Waktu generasi ini sangat bergantung pada cukup tidaknya nutrisi di dalam media
pertumbuhan, serta kondisi fisik pertumbuhan mikroorganisme.
Faktor-Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
mikroorganisme

• FaktorFisika : temperatur, pH, tekanan osmotik,


Oksigen, radiasi dan cahaya
• Faktor Kimia : nutrisi dan media pembiakan.
Faktor Fisika
Temperatur
Temperatur menentukan aktifitas enzim yang terlibat dalam aktifitas kimia. Peningkatan suhu
10o C mampu meningkatkan aktifitas sebesar 2 kali lipat. Pada temperatur yang sangat tinggi akan
terjadi denaturasi protein yang tidak dapat kembali (irreversible), sebaliknya pada temperatur yang
sangat rendah aktifitas enzim akan berhenti.
Bakteri dapat tumbuh pada berbagai suhu dari mendekati pembekuan sampai mendekati ke
titik didih air. Bakteri yang tumbuh paling baik di tengah kisaran ini disebut sebagai mesophiles,
yang mencakup semua patogen manusia dan oportunis. Ada tiga jenis bakteri berdasarkan tingkat
toleransinya terhadap suhu lingkungan, yaitu:
1) psikrofil, yaitu mikroorganisme yang suka hidup pada suhu dingin, dapat tumbuh paling baik
pada suhu optimum di bawah 20o C
2) mesofil, yaitu mikroorganisme yang dapat hidup secara maksimal pada suhu sedang,
mempunyai suhu optimum di antara 20-50o C
3) termofil, yaitu mikroorganisme yang tumbuh optimal atau suka pada suhu tinggi,
mikroorganisme ini sering tumbuh pada suhu di atas 40o C.

Bakteri jenis ini dapat hidup di tempat-tempat yang panas bahkan di sumber-sumber mata
air panas. Bakteri tipe ini pernah ditemukan pada tahun 1967 di yellow stone park, bakteri ini hidup
dalam sumber air panas bersuhu 93-94o C.
pH
Peningkatan dan penurunan konsentrasi ion hidrogen dapat menyebabkan ionisasi gugus
dalam protein, amino, dan karboksilat, yang dapat menyebabkan denaturasi protein yang
mengganggu pertumbuhan sel. Mikroorganisme asidofil, tumbuh pada kisaran pH optimal 1,0-
5,3, mikroorganisme neutrofil, tumbuh pada kisaran pH optimal 5,5-8,0, mikroorganisme
alkalofil, tumbuh pada kisaran pH optimal 8,5-11,5, sedangkan mikroorganisme alkalofil
eksterm tumbuh pada kisaran pH optimal > 10.

Tekanan osmosis
Osmosis merupakan perpindahan air melewati membran semipermeabel karena
ketidakseimbangan material terlarut dalam media. Dalam larutan hipotonik, air akan masuk ke
sel mikroorganisme, sedangkan dalam larutan hipertonik, air akan keluar dari dalam sel
mikroorganisme, berakibat membran plasma mengkerut dan lepas dari dinding sel
(plasmolisis), sel secara metabolik tidak aktif. Mikroorganisme yang mampu tumbuh pada
lingkungan hipertonik dengan kadar natrium tinggi dikenal dengan halofil, contohnya bakteri
dalam laut. Mikroorganisme yang mapu tumbuh pada konsentrasi garam yang sangat tinggi
( > 33% NaCl) disebut halofil ekstrem, misalnya Halobacterium halobium.
Oksigen
Berdasarkan kebutuhan oksigen, dikenal dengan mikroorganisme aerob dan
anaerob. Mikroorganisme aerob memerlukan oksigen untuk bernapas, sedangkan
mikroorganisme anaerob tidak memerlukan oksigen untuk bernapas, justru adanya
oksigen akan menghambat pertumbuhannya. Mikroorganisme anaerob fakultatif,
menggunakan oksigen sebagai pernapasan dan fermentasi sebagai alternatif tetapi
dengan laju pertumbuhan rendah. Mikroorganisme mikroaerofilik dapat tumbuh baik
dengan oksigen kurang dari 20%.

Radiasi
Sumber radiasi dibumi adalah sinar matahari yang mencakup cahaya tampak,
radiasi ultraviolet, sinar infra merah, dan gelombang radio. Radiasi yang berbahaya
bagi mikroorganisme adalah radiasi pengionisasi, yaitu radiasi dari gelombang
panjang yang sangat pendek dan berenergi yang menyebabkan atom kehilangan
elektron (ionisasi). Pada level rendah radiasi pengionisasi dapat mengakibatkan
mutasi yang mengarah ke kematian, sedangkan pada radiasi tinggi bersifat lethal.
Faktor Kimia
Nutrisi
Nutrisi merupakan substansi yang diperlukan untuk biosintesis dan pembentukan
energi. Ada dua jenis nutrisi mikroorganisme, yaitu makrolemen dan mikroelemen.
Makroelemen adalah elemen-elemen nutrisi yang diperlukan dalam jumlah banyak
(gram). Makroelemen meliputi karbon (C), oksigen(O), hidrogen (H), nitrogen (N),
sulfur (S), pospor (P), kalium (K), magnesium (Mg), kalsium (Ca), dan besi (Fe).
C, H, O, N, dan P diperlukan untuk pembentukan karbohidrat, lemak, protein, dan
asam nukleat. K diperlukan oleh sejumlah enzim untuk mensintesis protei, dan Ca+
berperan dalam resistensi endospora bakteri terhadap panas. Mikroelemen yaitu
elemenelemen nutrisi yang diperlukan dalam jumlah sedikit (dalam takaran mg
hingga ppm), meliputi mangan (Mn), zinc (Zn), kobalt (Co), Nikel (Ni), dan
tembaga (Cu). Mikroelemen kadang merupakan bagian enzim atau kofaktor yang
membantu katalisis dan membentuk protein.


Media kultur
Bahan nutrisi yang digunakan untuk pertumbuhan mikroorganisme di laboratorium
disebut media kultur. Pengetahuan tentang habitat normal mikroorganisme sangat
membantu dalam pemilihan media yang cocok untuk pertumbuhan mikroorganisme
di laboratorium. Berdasarkan konsistensinya, media kultur dikelompokkan menjadi
tiga macam, yaitu media cair (liquid media), media padat (solid media), dan
semisolid.
Fase pertumbuhan mikroorganisme
50

40

30

20

Ada empat macam fase pertumbuhan mikroorganisme, yaitu :

10

0
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5

Fase lag Fase log Fase stasioner Fase kematian


merupakan fase adaptasi yaitu merupakan fase di mana Fase stasioner adalah merupakan keadaan
fase penyesuaian mikroorganisme tumbuh dan pertumbuhan dimana jumlah sel yang
mikroorganisme pada suatu membelah pada kecepatan
mikroorganisme berhenti mati meningkat, dan faktor
lingkungan baru. Ciri fase lag maksimum, tergantung pada genetika
dan terjadi keseimbangan
adalah tidak adanya mikroorganisme, sifat media, dan penyebabnya adalah
kondisi pertumbuhan. Sel baru antara sel yang membelah
peningkatan jumlah sel, hanya ketidaktersediaan nutrisi
terbentuk dengan laju konstan dan dengan jumlah sel yang
peningkatan ukuran sel. Lama dan akumulasi produk
fase lag tergantung pada masa yang bertambah secara mati. Pada fase ini terjadi
eksponensial, oleh karena itu fase log akumulasi produk buangan buangan yang toksik
kondisi dan jumlah awal
disebut juga fase eksponensial. yang toksik. Pada sebagian
mikroorganisme dan media
pertumbuhan. besar kasus pergantian sel
terjadi pada fase stasioner.
Pengukuran pertumbuhan mikroorganisme
Pertumbuhan mikroorganisme dapat diukur berdasarkan konsentrasi sel (jumlah sel persatuan
isi kultur) ataupun densitas sel (berat kering dari sel persatuan isi kultur). Dua parameter ini tidak
selalu sama karena berat kering sel rata-rata bervariasi pada tahap berlainan dalam pertumbuhan
kultur. Pertumbuhan mikroorganisme dapat diukur dengan dua cara, yaitu secara langsung dan
tidak langsung.

Pengukuran pertumbuhan mikroorganisme secara langsung dapat dilakukan dalam 3 cara:


• Pengukuran menggunakan bilik hitung (counting chamber).
• Pengukuran menggunakan electronic counter
• Pengukuran dengan plating technique
Metode pengukuran pertumbuhan mikroorganisme secara tidak langsung, antara Lain:
1) Pengukuran kekeruhan/turbydite
2) Pengukuran berat kering
Jenis – Jenis Mikroorganisme
Berikut ini Menurut Knight dan Kotschevar (2000 : 277 ) mikroorganisme dibagi menjadi 5 bagaian :
Bakteri
Bakteri biasanya menyebabkan penyakit pada manusia. Dalam perkembangannya bakteri membutuhkan makanan, udara
yang lembab, dan pada temperatur yang tepat. Contoh : Eccerecia Coli, Staphylococcus dan Diphtheria bacillus.
Virus
Organisme hidup yang paling kecil adalah virus. Ada beberapa virus yang tidak bisa dilihat, walaupun sudah
menggunakan mikroskop. Biasanya virus ini menyebar lewat media air dan makanan. Sebagai contoh, virus hepatitis.
Sedangkan virus polio, menyebar lewat makanan atau susu.
Parasit
Sebagai contoh Endamoeba histolytica adalah parasit yang hidup di air, minyak, buah atau sayuran dan makanan yang
lain.
Jamur
Jamur di sini dimaksudkan adalah jamur dengan kategori fungi. Biasanya jamur ini tidak menyebabkan penyakit, tetapi
menyebabkan kerusakan pada makanan. Sebagai contoh, jamur yang ditemukan pada permukaan daging, bisa dibuang
bagian daging tersebut tanpa harus membuang semua daging
Ragi
Sama dengan jamur, ragi juga tidak menyebabkan penyakit, tetapi menyebabkan kerusakan pada makanan. Ragi
biasanya bereaksi jika ada karbondioksida. Ragi biasanya digunakan dalam pembuatan minuman alcohol dan pembuatan
roti.
Bentuk Dan Sifat Karakteristik Mikroorganisme

A.MORFOLOGI DAN STRUKTUR BAKTERI


1. Morfologi Bakteri
Arti kata morfologi adalah pengetahuan tentang bentuk (morphos). Morfologi dalam cabang ilmu biologi
adalah ilmu tentang bentuk organisme, terutama hewan dan tumbuhan dan mencakup bagian-bagiannya. Morfologi
bakteri dapat dibedakan menjadi dua yaitu morfologi makroskopik (morfologi koloni) dan morfologi mikroskopik
(morfologi seluler).

a. Morfologi makroskopis
Morfologi makroskopis yaitu bentuk bakteri dengan mengamati karakteristik koloninya pada lempeng agar.
Karakteristik koloni dibedakan atas dasar bentuk koloni, ukuran koloni, pinggiran (margin koloni), peninggian
(elevasi), warna koloni, permukaan koloni,konsistensi dan pigmen yang dihasilkan koloni. Populasi bakteri tumbuh
sangat cepat ketika mereka ditambahkan dan disesuaikan dengan gizi dan kondisi lingkungan yang memungkinkan
mereka untuk berkembang. Melalui pertumbuhan ini, berbagai jenis bakteri kadang memberi penampilan yang khas.
Beberapa koloni mungkin akan berwarna, ada yang berbentuk lingkaran, sementara ada yang bentuknya tidak teratur.
Menurut Pradhika (2008), koloni bakteri mempunyai ciri yang berbeda-beda tergantung jenisnya dan mediumnya.
Pigmentasi
Mikroorganisme kromogenik sering memproduksi
pigmen intraseluler, beberapa jenis lain
memproduksi pigmen ekstraseluler yang dapat
terlarut dalam media. Warna pigmen yang dihasilkan
dapat putih, kuning, merah, ungu dan sebagainya.
Pigmentasi Koloni bakteri. Beberapa bakteri memproduksi
pigmen ketika mereka tumbuh di medium

Karakteristik optik
Berdasarkan jumlah cahaya yang dapat melewati
koloni, maka koloni ada yang bersifat : opaque (tudak
dapat tembus cahaya), translucent (dapat tembus
cahaya sebagian), dan transparan (bening).

Koloni bakteri yang transparent dan yang opaque


Bentuk, Pinggiran dan Peninggian (Elevasi) koloni bakteri
Bentuk koloni bakteri ada yang sirkuler (bulat bertepi) ireguler (tidak beraturan, bertepi) dan yang
rhizoid (berbentuk seperti akar dan pertumbuhannya menyebar. Sedangkan dilihat dari tepi atau
pinggirannya, koloni bakteri ada yang memiliki tepi yang rata (entire), tepi yang berlekuk (lobate). Tepi
yang bergelombang (undulate), tepi yang bergerigi (serrate) dan tepi yang menyerupai benang(filamentous).

Bentuk-bentuk Koloni Bakteri


Morfologi Mikroskopis
Morfologi mikroskopik adalah karakteristik bakteri yang dilihat
melalui pengamatan dibawah mikroskop. Bentuk bakteri sangat
bervariasi, tetapi secara umum a bentuk bulat/kokus, bentuk batang/basil
dan bentuk spiral/sprilium.
Bentuk bulat
Bentuk kokus (coccus = sferis / tidak bulat betul) dapat di bedakan lagi menjadi beberapa formasi,
yaitu :
1. Micrococcus : berbentuk bulat, satu-satu contohnya monococcus gonorrhoe
2. Diplococcus : berbentuk bulat, bergandengan dua-dua. contohnya pneumoniae
3. Staphylococcus : berbentuk bulat, tersusun seperti untaian buah anggur. Contohnya
Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus saprofiticus.
4. Streptococccus : berbentuk bulat, berganden pembelahan sel kesatu atau dua arah dalam satu
garis. Contohnya Streptococcus faecalis, Streptococcus lactis, dan lain
5. Sarcina : berbentuk bulat, terdiri dari 8 sel yang tersusun da hasil pembelahan sel ke 3 arah.
Contohnya : Thiosarcina rosea
6. Tetracoccus / gaffkya : berbentuk bulat tersusun dari 4 sel berbentuk bujur sangkar, sebagai
hasil pembelahan sel kedua arah. Contohnya Pediococcus
Formasi Bakteri berbentuk Kokus
Streptococus sp dilihat
Di bawah mikroskop SEM

Staphylococus sp dilihat bawah mikroskop cahaya


Bentuk Batang
Bakteri bentuk batang dapat dibedakan kedalam bentuk batang panjang dan batang pendek, dengan ujung
datar atau lengkung. Bentuk batang dapat dibedakan lagi atas bentuk batang yang mempunyai garis tengah
sama atau tidak sama di seluruh bentuk panjangnya.
Bakteri bentuk batangdapat membentuk formasi :
1.Sel tunggal (monobasil), contohnya : Escherichia coli
2.Bergandengan dua-dua (diplobacil), contohnya, : Diplococus pneumonia
3.Rantai (streptobacil), atausebagai jaringan tiang (palisade), contohnya : Bacillius

Formasi bakteri berbentuk batang


Bentuk lengkung/spiral bentuk lengkung/spiral pada pokonya dapat dibagi menjadi:

1. Bentuk Koma (vibrio) jika lengkun Vibrio cholera, penyebab penyakit kolera.
2. Bentuk Spiral jika lengkungnya lebih dari setengah lingkaran, contonya spirillium minor
yang menyebabkan demam dengan perantara gigitan tikus atau hewan pengera ainnya.
3. Bentuk Spirochaeta : berupa spiral yang halus dan lentur, lebih berkelok dengan ujung
lebih runcing. Contohnya Treponema Palidum, penyebab penyakit sifilis.
Bentuk tubuh bakteri di pengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium dan usia. Oleh karena
itu, untuk membandingan bentuk serta ukuran bakteri, kondisinya harus sama. Pada
umumnya bakteri lebih muda ukurannya relatif lebih besar dari pada yang sudah tua.
kesimpulan
Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang berukuran kecil. Dakam pertumbuhannya
mikroorganisme membutuhkan nutrisi untuk kelangsungan hidupnya. Nutrisi tersebutlah yang
berguna untuk memberikan energi dan membantu mikroba untuk melaksanakan aktivitasnya.
Dengan nutrisi yang terpenuhi maka mikroba akan bereproduksi agar generasi mereka tidak punah.
Ada 4 fase pertumbuhan mikroba, yaitu: fase log, fase esfonensial, fase stasioner, dan fase
kematian.

Mikroba umumnya ada yang bersifat baik maupun yang buruk. Mikroba yang membawa
dampak buruk tersbut harus di kendalikannnya perkembanganya, sehingga tidak dapat menggangu
makhluk hidup lainnya. Pengendalian pertumbuhan mikroba dilakukan dengan beberapa cara.
Pengendalian tersebut memiliki 3 tujuan khusus, yaitu : mencegah penyebaran penyakit dan infeksi,
membasmi organisme pada inang yang terinfeksi dan mencegah pembusukan dan perusakan bahan
oleh mikroorganisme. Dengan demikian maka mikroorganisme tidak dapat menggangu
kelangsungan makhluk hidup lainnya.

Anda mungkin juga menyukai