Anda di halaman 1dari 54

Beberapa gangguan tumbuh-kembang yang sering ditemukan :

Gangguan bicara dan bahasa.


Kemampuan berbahasa merupakan indikator seluruh perkembangan anak. Karena kemampuan
berbahasa sensitif terhadap keter1ambatan atau kerusakan pada sistem lainnya, sebab melibatkan
kemampuan kognitif, motor, psikologis, emosi dan lingkungan sekitar anak. Kurangnya stimulasi akan
dapat menyebabkan gangguan bicara dan berbahasa bahkan gangguan ini dapat menetap.
Cerebral palsy.
Merupakan suatu kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak progresif, yang disebabkan oleh karena
suatu kerusakan/gangguan pada sel-sel motorik pada susunan saraf pusat yang sedang tumbuh/belum
selesai pertumbuhannya.
Sindrom Down.
Anak dengan Sindrom Down adalah individu yang dapat dikenal dari fenotipnya dan mempunyai
kecerdasan yang terbatas, yang terjadi akibat adanya jumlah kromosom 21 yang berlebih.
Perkembangannya lebih lambat dari anak yang normal.Beberapa faktor seperti kelainan jantung
kongenital, hipotonia yang berat, masalah biologis atau lingkungan lainnya dapat menyebabkan
keter1ambatan perkembangan motorik dan keterampilan untuk menolong diri sendiri.
Perawakan Pendek.
Short stature atau Perawakan Pendek merupakan suatu terminologi mengenai tinggi badan yang
berada di bawah persentil 3 atau -2 SD pada kurva pertumbuhan yang berlaku pada populasi tersebut.
Penyebabnya dapat karena varisasi normal,gangguan gizi, kelainan kromosom, penyakit sistemik atau
karena kelainan endokrin.
Beberapa gangguan tumbuh-kembang yang sering ditemukan :

Gangguan Autisme.
Merupakan gangguan perkembangan pervasif pada anak yang
gejalanya muncul sebelum anak berumur 3 tahun. Pervasif berarti
meliputi seluruh aspek perkembangan sehingga gangguan tersebut
sangat luas dan berat, yang mempengaruhi anak secara mendalam.
Gangguan perkembangan yang ditemukan pada autisme mencakup
bidang interaksi sosial, komunikasi dan perilaku.
Retardasi Mental.
Merupakan suatu kondisi yang ditandal oleh intelegensia yang rendah
(IQ < 70) yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar
dan beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang
dianggap normal.
Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH )
Merupakan gangguan dimana anak mengalami kesulitan untuk
memusatkan perhatian yang seringkali disertai dengan hiperaktivitas.
merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak dapat diberikan oleh
orang tua/keluarga sesuai dengan pembaian kelompok umur stimulasi anak
berikut ini :
Stimulasi dini yang memadai, yaitu merangsang kemampuan dasar otak anak umur
0-6 tahun agar perkembangan kemampuan gerak, bicara, bahasa, sosialisasi dan
kemandirian anak berlangsung secara optimal sesuai usia anak.
Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan, yaitu melakukan
skrining atau mendeteksi sejak dini terhadap kemungkinan adanya penyimpangan
tumbuh kembang anak.
Intervensi dini, yaitu melakukan koreksi dengan memanfaatkan plastisitas otak anak
untuk memperbaiki bila ada penyimpangan tumbuh kembang dengan tujuan agar
pertumbuhan dan perkembangan anak kembali kejalur normal dan
penyimpangannya tidak menjadi lebih berat.
Rujukan dini, yaitu merujuk/membawa anak ke fasilitas kesehatan bila masalah
penyimpangan tumbuh kembang tidak dapat diatasi meskipun sudah dilakukan
intervensi dini.
• Timbang berat badan (BB)
• Ukur Tinggi Badan (TB) dan Lingkar kepala (LK)
• Beri tanda di grafik BB,TB,LK di KMS (Kartu menuju
sehat), Buku KIA

• BB dibawah garis merah (BGM) / diatas Garis


merah (GM)
• Naik,atau turun BB dari penimbangan yang lalu
• Dalam pita warna yang tetap / pindah ke pita warna
dibawahnya
KMS (Kartu menuju sehat) adalah kartu yang memuat kurva
pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri Berat
badan menurut umur (BB/U)

• Alat Pemantauan pertumbuhan anak


• Catatan pelayanan kesehatan anak
• Alat Edukasi
1.) Tanya perkembangan anak dengan KPSP (Kuesioner pra skrining
perkembangan) mulai umur 3 bulan
• Minimal tiap 3 bulan sampai umur 2 tahun
• Minimal tiap 6 bulan sampai umur 2-6 tahun
2.) Tanya pendengaran anak dengan TDD (Tes daya dengar) mulai umur 3
bulan
• Minimal tiap 3 bulan sampai umur 1 tahun
• Minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 tahun
3.) Tes penglihatan anak dengan TDL (Tes daya lihat) mulai umur 3 tahun,
tiap 6 bulan
4.) Tanya gangguan perilaku dengan KMME (Kuesioner masalah mental
emosional), CHAT (checklist for autisme in toddler) dan Conners untuk
gangguan pemusatan perhatian dan Hiperaktifitas.
Cara melakukan TDD (tes daya dengar ) :
•Tanyakan tanggal, bulan dan tahun anak lahir, hitung umur
anak dalam buIan.
•Pilih daftar pertanyaan TDD yang sesuai dengan umur anak.
•Pada anak umur kurang dari 24 bulan:
a.Semua pertanyaan harus dijawab oleh orang tua/pengasuh anak.
Katakan pada Ibu/pengasuh untuk tidak usah ragu-ragu atau takut
menjawab, karena tidak untuk mencari siapa yang salah.
b.Bacakan pertanyaan dengan lambat, jelas dan nyaring, satu
persatu, berurutan.
c.Tunggu jawaban dari orangtua/pengasuh anak.
d.Jawaban YA jika menurut orang tua/pengasuh, anak dapat
melakukannya dalam satu bulan terakhir.
e.Jawaban TIDAK jika menurut orang tua/pengasuh anak tidak
pernah, tidak tahu atau tak dapat melakukannya dalam satu bulan
terakhir
1.Pada waktu pemeriksaan/skrining, anak harus dibawa.
2.Tentukan umur anak dengan menanyakan tanggal bulan dan tahun anak lahir. Bila umur anak
lebih 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan. Contoh: bayi umur 3 bulan 16 hari, dibulatkan menjadi 4
bulan bila umur bayi 3 bulan 15 hari, dibulatkan menjadi 3 bulan.
3.Setelah menentukan umur anak, pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak.
4.KPSP terdiri ada 2 macam pertanyaan, yaitu :
* Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak, contoh: "Dapatkah bayi makan kue
sendiri ?" * Perintah kepada ibu/pengasuh anak atau petugas melaksanakan tugas yang tertulis
pada KPSP.Contoh: "Pada posisi bayi anda telentang, tariklah bayi pada pergelangan tangannya
secara perlahan-lahan ke posisi duduk''.
5.Jelaskan kepada orangtua agar tidak ragu-ragu atau takut menjawab, oleh karena itu pastikan
ibu/pengasuh anak mengerti apa yang ditanyakan kepadanya.
6.Tanyakan pertanyaan tersebut secara berturutan, satu persatu. Setiap pertanyaan hanya ada 1
jawaban, Ya atau Tidak. Catat jawaban tersebut pada formulir.
7.Ajukan pertanyaan yang berikutnya setelah ibu/pengasuh anak menjawab pertanyaan
terdahulu.
8.Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab.
• 9-10 Pertanyaan singkat pada orangtua/pengasuh
• Mulai umur 3 bulan, minimal tiap 3 bulan sampai umur 2
tahun, minimal tiap 6 bulan sampai umur 6 tahun
• Untuk mengetahui perkembangan anak sesuai umurnya
atau terlambat.

1. kuesioner (Daftar pertanyaan)sesuai umur anak


2. Kertas,pensil
3. Bola karet atau plastik seukuran bola tenis
4. Kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah
5. Benda-benda kecil seperti kismis/potongan biskuit kecil
berukuran 0,5-1cm
Pijat bayi atau baby massage merupakan stimulasi taktil
dan sudah menjadi tradisi kuno yang telah dikaji melalui
penelitian tentang ilmu neonatal, ahli saraf,psikologi anak,
serta beberapa ilmu kesehatan (Maternity et al., 2018).
Sentuhan dan pijatan pada bayi adalah suatu kontak fisik
lanjutan yang dibutuhkan oleh bayi demi menjaga perasaan
aman setelah proses kelahiran (Roesli, 2001). Ikatan batin
sangat penting bagi anak terlebih saat usia di bawah 2
tahun, hal ini yang akan paling menentukan perkembangan
kepribadian anak di kemudian hari. Selain bersifat bawaan
dari lahir, rangsangan atau stimulus dari luar juga berperan
dalam pertumbuhan fisik dan emosi anak (Sembiring, 2019).
diantaranya adalah memijat a. Manfaat Physical (fisik)
bayi saat bayi tersebut 1 Peningkatan berat badan pada bayi yang lahir prematur
baru saja selesai makan, 2 Peningkatan pertumbuhan dan fungsi gastrointestinal
membangunkan bayi hanya 3 Deposisi lemak tubuh yang lebih baik
untuk melakukan pemijatan, 4 Pengurangan stress pada bayi
memijat bayi saat kondisi 5 Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
bayi sedang tidak sehat, 6 Mengurangi kadar bilirubin yang berlebih pada bayi kuning
memaksa bayi untuk dipijat,
memaksakan posisi tertentu b. Manfaat Psikologis
pada bayi 1. Membangun ikatan antara orang tua dan bayi Ikatan didefinisikan
(Susanti&Rahmawati Putri, sebagai keterikatan fisik, emosional dan spiritual. Hal ini dapat
2020) berkembang di antara orang tua dan bayi.
2. Membangun kepercayaan diri seorang ibu Pijat bayi dapat
membantu ibu dalam membentuk suatu kepercayaan diri untuk
menggendong, menangani, dan merawat bayinya.
3. Meningkatkan rasa nyaman pada bayi
1. Pastikan berkeadaan tidak terganggu
selama 15 menit
2. Pastikan keadaan ruangan tidak terlalu 1. pijat bayi harus dilakukan dengan sepenuh
dingin dan tidak terlalu panas hati kepada bayi,dan menjadikan suatu
3. Urutan paling sempurna jika bayi aktivitas yang disertai dengan kasih sayang,
bertelanjang bergurau bersama bayi dan memberikan rasa
4. Pastikan minyak bayi lembut yang nyaman dan aman pada bayi
dapat mengurangi geseran ke atas 2. Berikan respon positif dan tenang terhadap
kulit, gosok kedua belah untuk bayi karna bayi akan mengikuti segala respon
memanaskan tangan sebelum yang kita berikan
menyentuh bayi 3. Berikan pijat pada bayi disaat bayi selepas
5. Mulailah dengan sentuhan lembut dan bangun tidur karna bayi perlu istirahat terlebih
tambahkan tekanan secara perlahan dahulu.
hingga yakin bayi berasa lebih rileks
pada saat sentuhan lembut dilakukan
6. Pandanglah mata bayi, disertai dengan
bernyanyi dan komunikasi kepada bayi
Senam bayi (baby gym) merupakan latihan
untuk membantu stimulasi pertumbuhan
dan perkembangan sistem syaraf dan
motorik bayi secara optimal. Melalui
baby gym, kedekatan (bonding) antara ibu
dan si kecil akan semakin kuat. Dengan
senam bayi kita juga bisa mengetahui
perkembangan yang salah pada bayi
secara dini, sehingga kita dapat melakukan
tindakan antisipasi yang tepat agar bayi
tumbuh normal.
1. Menguatkan otot-otot dan persendian. 1. Bayi berusia minimal 3 bulan.
2. Meningkatkan perkembangan motorik 2. Bayi dalam keadaan sehat.
• Meningkatkan fleksibilitas atau daya kelenturan 3. Otot kepala dan leher bayi sudah kuat.
tubuh. 4. Bayi tidak menderita kelainan bawaan,
• Meningkatkan koordinasi dan keseimbangan. demam, diare, kejang-kejang, atau
• Meningkatkan ketahanan tubuh. penyakit lain yang disarankan dokter
• Meningkatkan kemampuan dan keterampilan tidak melakukan banyak aktivitas.
fungsi tubuh 5. Bayi tidak dalam keadaan lapar.
• Meningkatkan kewaspadaan 6. Bayi sudah selesai makan satu jam
• Memperkuat interaksi antara orang tua dan bayi. lalu.
• Mempelancar peredaran darah dan menguatkan 7. Jangan memaksa bayi melakukan
jantung. posisi dan gerakan tertentu.
• Memudahkan orang tua mendeteksi secara dini, 8. Pada waktu melakukan baby gym
adanya gangguan atau sebaiknya bayi mengunakan pakaian
hambatan pertumbuhan dan perkembangan. yang nyaman / bayi sudah tidak memakai
• Meningkatkan kemampuan bayi merespon baju.
rangsang dari lingkungan.
• Memberi bayi kesempatan bereksplorasi dengan
bagian tubuhnya
sendiri
1. Pada pagi hari / malam hari menjelang tidur
2. Dilakukan satu atau dua kali dalam sehari.
3. Lama melakukan 5-10 menit

1. Sediakan atau sisihkan waktu khusus selama kurang-lebih 10 menit


untuk melakukan baby gym ini, sehingga Anda benar-benar bebas dari
segala bentuk “gangguan”.
2. Tangan Anda harus bersih, hangat dan sebaiknya berkuku pendek.
3. Lepaskan semua perhiasan yang Anda pakai pada kedua belah tangan,
seperti cincin dan gelang, untuk meminimalkan kemungkinan kulit bayi
tergores.
4. Pastikan aliran udara dalam ruangan lancar, hangat dan tidak pengap.
5. Baringkan bayi di atas tempat yang permukaannnya rata, misalnya
kasur atau busa tebal.
6. Putarlah atau perdengarkan musik berirama lembut dan
menyenangkan untuk didengar.
Posisi tengkurap
Gerakan 1:
1. Gerakan baby gym untuk bayi 3 - 5 bulan:
• Tidurkan bayi dengan posisi miring ke sisi
Posisi telentang
kanan.
Gerakan 1:
• Tekuk tungkai kanannya.
Pegang jari-jari tangan bayi.
• Luruskan lengan kanan bayi seperti
Gerakkan kedua lengannya menyilang di atas
hendak mengambil mainan di sisi kanan.
dada, lalu kembalikan ke
• Bantu dengan tangan Anda yang menekan
samping tubuhnya.
dan mendorong bokong dan punggung
Lakukan secara bergantian letak lengan yang
bayi secara perlahan-lahan.
saling menyilang.
Gerakan 2 : Gerakan 2:
• Pegang jari-jari tangan bayi. Rasakan • Baringkan bayi dengan posisi tengkurap.
genggaman tangannya pada ibu jari Anda. • Pegang kedua tungkai bawah bayi di
• Rentangkan lengan kirinya setinggi bahu daerah betis dengan ibu jari Anda pada
dan sejauh mungkin ke arah bagian depan dan keempat jari lainnya di
atas. Gerakkan kembali ke samping tubuh. bagian belakang.
• Lakukan gerakan ini secara bergantian • Angkat tungkai kanan bawah bayi ke atas
antara lengan kiri dan lengan dengan perut tetap menempel di alas.
• kanan. Masing-masing 3 - 5 ulangan. Lakukan bergantian dengan tungkai kiri.
Lanjutan Posisi tengkurap Gerakan bayi gym untuk bayi 6 - 8 bulan:
Gerakan 3: Gerakan 1:
• Baringkan bayi dengan posisi tengkurap. • Baringkan tubuh bayi dengan posisi telentang.
• Angkat kaki kanannya menyilang ke kaki • Pegang kedua tangan dan kakinya sambil ditekuk
kiri sampai telapak kakinya siku serta lututnya.
menapak. • Tarik perlahan-lahan kepalanya sampai terangkat
• Kembalikan ke posisi semula. Lakukan dari alas, sehingga posisi bayi menjadi setengah
bergantian dengan kaki kirinya. duduk.
Gerakan 4: • Turunkan kepalanya hingga kembali menyentuh
• Pertemukan kedua telapak kaki bayi alas.
sampai saling menempel. Gerakan 2:
• Buka kedua telapak kaki dengan sisi-sisi • Baringkan tubuh bayi dengan posisi telentang.
dalam kaki tetap menempel satu sama • Pegang kedua tangan dan kakinya sambil ditekuk
lain. siku serta lututnya.
• Lakukan gerakan seperti buka tutup. • Tarik perlahan-lahan kepalanya sampai terangkat
dari alas, sehingga posisi bayi menjadi setengah
duduk.
• Miringkan tubuh bayu ke sisi kanan dan kiri
secara bergantian.
Lanjutan Gerakan bayi gym untuk bayi 6 - 8 bulan:
Gerakan 3:
• Baringkan bayi dengan posisi tengkurap. Gerakan 5:
• Pegang tubuh bagian atas bayi dengan kedua tangan. • Letakkan tubuh bayi dengan
• Letakkan kedua ibu jariu di atas punggungnya, di antara posisi tengkurap.
kedua tulang belikat. • Pegang tubuh bagian atas
• Tarik perlahan-lahan kepalanya sampai terangkat dari alas, bayi dengan kedua tangan
sehingga posisi bayi menjadi setengah duduk. Anda.
• Miringkan tubuh bayi ke sisi kanan dan kiri secara bergantian. • Letakkan kedua tangan Anda
Gerakan 4 di antara dada dan perutnya.
• Letakkan tubuh bayi dengan posisi tengkurap. • Angkat seluruh tubuh bayi
• Pegang tubuh bagian atas bayi dengan kedua tangan Anda. dan biarkan dia menopang
Letakkan kedua ibu jari Anda di atas punggungnya, di antara berat tubuhnya dengan
kedua tulang belikat. kedua lengannya.
• Aturlah sedemikian rupa sehingga kedua lengan atas bayi • Gerakkan tubuhnya ke
lurus dan digunakan untuk menopang tubuh bagian atas. depan sehingga berat tubuh
• Dorong tubuhnya ke depan dengan bertumpu pada kedua bayi benar-benar ditopang
lengannya, sehingga tubuhnya membebani kedua lengannya. kedua lengannya.
Tahan 10-20 detik. Kembali ke posisi semula. Ulangi.
Gerakan Baby Gym untuk bayi 9 - 10 bulan:
Gerakan 1:
• Letakkan bayi di atas alas dengan posisi jongkok di atas Gerakan 3:
kedua kakinya. • Duduklah di lantai bersama bayi,
• Biarkan tubuhnya ditopang dengan cara bertumpu pada di atas alas. Atur sedemikian
kedua lengannya dan posisi sikunya lurus. rupa agar bayi dalam posisi
• Angkat dan turunkan bokongnya sehingga tumpuan jongkok.
tubuh berganti_x0002_ganti ke depan dan belakang. • Tekan dan dorong tubuh Anda
Gerakan 2: bagian atas ke tubuh bayi ke
• Letakkan bayi di atas alas dengan posisi duduk bersila. arah depan.
Biarkan kedua tangannya bertumpu miring ke sisi kiri. • Biarkan bayi menopang
• Pegang bayi pada kedua sisi panggulnya sambil Anda tubuhnya dengan menggunakan
dorong dan tekan tubuhnya ke arah depan. lengannya yang mengarah ke
• Lakukan gerakan yang sama dengan kedua tangannya depan.
bertumpu miring ke sisi kanan.
• Lakukan gerakan ini secara bergantian, ke sisi kiri dan
kanan.
Gerakan baby gym untuk bayi 11- 12 bulan:
Gerakan 1a:
• Duduklah di lantai dengan salah satu kaki Anda ditekuk.
• Biarkan bayi berjongkok di atas paha Anda.
• Naikkan paha Anda secara perlahan-lahan sehingga bayi menjadi
• berdiri (foto samping).
Gerakan 1 b:
• Doronglah tubuhnya dengan bagian atas tubuh Anda ke depan
dan ke belakang
• Biarkan beban tubuh bayi bertumpu pada jari-jari kakinya secara
bergantian.
Gerakan 2:
• Duduklah di lantai dengan alas. Biarkan bayi berdiri di depan Anda.
• Pegang lututnya dengan satu tangan agar tetap dalam posisi lurus.
Gerakan 3:
• Duduklah di lantai dengan salah satu kaki Anda ditekuk.
• Biarkan bayi berjongkok di atas paha Anda.
• Doronglah tubuhnya dengan bagian atas tubuh Anda ke depan
dan ke belakang.
• Biarkan beban tubuh bayi bertumpu pada jari-jari kakinya secara
bergantian
Baby swim disebut juga dengan terapi air
(hidroterapi), yaitu penggunaan air dan atau
dengan ramuan bahan alam (tumbuhan,
mineral, minyak atsiri, garam,susu, lumpur,
lulur) untuk perawatan kesehatan tubuh
dengan mengatur suhu, tekanan, arus,
kelembaban serta kandungan air. Baby
swim adalah terapi bayi dengan cara
berenang di air dengan menggunakan air
hangat. Baby swim adalah perawatan bayi
dengan cara berenang di kolam air hangat
dengan suhu 33 sampai 40 derajat atau
tergantung dari suhu tubuh bayi dengan
menggunakan pelampung
Manfaat Baby Swim :
1. Sangat baik untuk kesehatan bayi, pengembangan dan pengenalan awal
untuk menghindari takut pada air.
2. Air membantu meningkatkan koordinasi dan keseimbangan (kurangnya
gaya gravitasi berarti melatih otot-otot lebih efektif dalam air daripada di darat.
3. Bayi yang berenang memiliki perkembangan motorik yang lebih maju,
keterampilan sosial dan kecerdasan (bayi yang terlambat merangkak diajarkan
berenang, akan berjalan lebih cepat karena kontrol otot berkembang dengan
baik).
4. Manfaat secara fisik: memperkuat jantung bayi, paru-paru dan sistem
pernapasan dan membantu perkembangan otak.
5. Belajar untuk merespons perintah, dapat membuat bayi lebih tajam secara
mental dan meningkatkan pemahaman.
6. Menjalin hubungan ikatan dengan orang tua melalui kontak kulit.
7. Meningkatkan kepercayaan diri bayi dan orang tua dengan melibatkan
seluruh anggota gerak bayi dalam air.
8. Membuat bayi relaks, merangsang nafsu makan, menyebabkan pola makan
dan tidur meningkat (berenang teratur dalam air hangat)
9. Mencegah fobia air di kemudian hari (orang tua yang mempunyai fobia air
sebaiknya melakukan intervensi berenang pada bayi sejak dini)
Usia Ideal Melakukan Baby Swim
Usia ideal bayi melakukan baby swim usia 3 bulan
sampai 1,5 tahun adalah saat tepat bagi bayi untuk
mulai melakukan baby swim. Setelah usia 3 bulan Persyaratan Baby Swim
neck kontrol sudah baik sehingga kepala bayi Usia bayi yang bagus untuk
dapat tegak. Bayi juga memiliki sepasang refleks dilakukan baby swim yaitu mulai
yang dapat membuat mereka berenang dengan dari 3 bulan sampai 1,5 tahun
baik yaitu refleks menyelam (dive refleks) dan seperti yang telah dipaparkan
refleks berenang (swim refleks). Refleks menyelam,
yang disebut juga respons bradycardic,
diatas. Selain umur berat badan
menyebabkan bayi untuk menahan nafas mereka bayi merupakan prasyarat boleh
dan membuka mata mereka ketika terendam. atau tidaknya bayi mengikuti
Refleks renang bayi ada sampai bayi berumur kelas baby swim. Berat badan
sekitar 6 bulan, bayi yang ditempatkan di air akan minimal bayi yang boleh
menggerakkan lengan dan kaki dalam gerakan mengikuti baby swim yaitu 5 kg
renang.Ketika refleks berenang dan refleks
menyelam keduanya terlibat, bayi bisa terlihat
seperti perenang yang alami.
Langkah-langkah Melakukan Baby Swim
Langkah-langkah melakukan baby swim dengan menyiapkan persiapan
1. Bak mandi
Ukuran bak mandi tidak terlalu sempit sehingga anak dapat leluasa
menggerakkan tangan dan kakinya.
2. Pelampung leher (neck ring)
Neck ring yang dipergunakan adalah neck ring yang berkualitas yaitu
aman dan nyaman digunakan.
3. Popok
Gunakan popok dengan perlindungan ganda yang dapat digunakan di
dalam air.
4. Handuk
5. Baby oil
6. Mainan anak untuk di kolam Mainan yang digunakan adalah mainan
mengapung di air dan tentu saja aman untuk bayi seperti bola-bola kecil.
7. Pastikan bayi makan sudah makan setengah atau satu jam sebelum
melakukan baby swim.
8. Siapkan susu atau makanan untuk diberikan setelah baby swim.
9. Bawalah handuk sendiri untuk mengeringkan badan bayi.
Pelaksanaan Baby Swim
1. Pemanasan Sebelum memulai aktivitas berenang, bayi sebelumnya harus melakukan
pemanasan sebentar seperti menekuk kaki, tangan. Pemanasan penting karena bertujuan untuk
menyiapkan otot dan sendi tubuh. Dengan pemanasan suhu tubuh bayi akan meningkat kurang
lebih satu derajat celcius. Kenaikan suhu ini akan diikuti dengan meningkatnya denyut jantung
yang akan menyebabkan aliran darah keseluruh tubuh menjadi lebih cepat sehingga pasokan
oksigen ke dalam otot menjadi lebih banyak. Setelah pemanasan ini, diharapkan bayi akan
mampu menggerakan anggota tubuh dengan cepat, kuat, sudut gerak yang luas, dan rasa
nyaman.
2. Siapkan air hangat dalam kolam dengan suhu sekitar 33° C.
3. Masukkan bayi yang telah dibuka bajunya dan telah menggunakan popok serta neck ring ke
dalam bak mandi.
4. Pengenalan bayi dengan air mulai dari kaki, tangan dan badan.
5. Biarkan bayi berenang di dalam bak mandi selama 10-15 menit.
6. Amati gerakan kaki, tangan dan badan bayi.
7. Awasi bayi, jangan sampai air rendaman terminum.
8. Angkat bayi dari bak mandi, keringkan dengan handuk.
9. Berikan massage pada tubuh setelah diberikan baby oil terlebih dahulu. Saat posisi telentang
massage dimulai dari kaki, perut, dada, tangan dan wajah. Saat tengkurap berikan massage pada
punggung bayi.
10.Pakaian minyak telon, bedak, baju bayi/anak.
Definisi Focus Group Discussion (FGD)
Focus Group Discussion (FGD) adalah bentuk
diskusi yang didesain untuk memunculkan
informasi mengenai keinginan, kebutuhan, sudut Tujuan FGD
pandang, kepercayaan dan pengalaman yang untuk mengeksplorasi masalah yang
dikehendaki peserta. FGD adalah salah satu spesifik, yang berkaitan dengan topik
teknik dalam mengumpulkan data kualitatif; di yang dibahas. Teknik ini digunakan
mana sekelompok orang berdiskusi dengan dengan tujuan untuk menghindari
pengarahan dari seorang fasilitator atau pemaknaan yang salah dari peneliti
moderator mengenai suatu topik, FGD adalah terhadap masalah yang diteliti. FGD
salah satu teknik pengumpulan data kualitatif digunakan untuk menarik kesimpulan
yang didesain untuk memperoleh informasi terhadap makna-makna intersubjektif yang
keinginan, kebutuhan, sudut pandang, sulit diberi makna sendiri oleh peneliti
kepercayaan dan pengalaman peserta tentang karena dihalangi oleh dorongan
suatu topik, dengan pengarahan dari seorang subjektivitas peneliti
fasilitator atau moderator.
Pelaksanaan FGD
1. Waktu
Biasanya FGD dilangsungkan selama 60–120 menit dan dapat
dilakukan beberapa kali (Krueger, 1988). Frekuensi tergantung pada
kebutuhan penelitian, sumber dana, kebutuhan pembaharuan
informasi,serta seberapa mampu dan cepat pola peserta terbaca. Jika
respons yang terjadi telah jenuh, artinya tidak ada yang terbarukan, maka
jumlah sesi bisa diakhiri. Sesi yang pertama kali biasanya lebih lama jika
dibandingkan sesi berikutnya karena semua informasi masih baru.
Disarankan paling tidak harus ada dua sesi dalam satu babak FGD.
2. Tempat
Tempat harus netral, maksudnya suatu tempat yang memungkinkan
partisipan dapat mengeluarkan pendapatnya secara bebas. Contoh, FGD
tentang pelayanan Posyandu tidak tepat jika dilaksanakan di mana
pelayanan Posyandu biasanya dilakukan, karena dapat menimbulkan rasa
takut partisipan untuk mengemukakan pendapat atau penilaiannya secara
jujur.
4. Dokumentasi
Asuhan Kebidanan
NBBP
Definisi Dokumentasi
Dokumentasi menurut Tungpalan (1983) dokumentasi adalah suatu catatan
yang dapat dibuktikan/dijadikan bukti dalam persoalan hukum. Sedangkan
pendokumentasian adalah pekerjaan mencatat atau merekam peristiwa dan
objek maupun aktivitas pemberian jasa (pelayanan) yang dianggap berharga
dan penting. Dalam metode pendokumentasian asuhan kebidanan sering kita
menggunakan SOAP (Subjektif, Objektif, Analisa, Planning) untuk pelayanan
kebidanan perseorangan. Namun untuk dokumentasi pelayanan lain dapat kita
buat per hari atau per minggu dan seterusnya. Pencatatan dan pelaporan adalah
indikator keberhasilan suatu kegiatan. Tanpa ada pencatatan dan pelaporan,
kegiatan atau program apapun yang dilaksanakan tidak akan terlihat wujudnya.
Output dari pencatatan dan pelaporan ini adalah sebuah data dan informasi
yang berharga dan bernilai bila menggunakan metode yang tepat dan
benar.
Bagian Pencacatan dan Pelaporan
Pencatatan dan Pelaporan ini merupakan bagian penting dalam sistem rujukan
pelayanan kesehatan meliputi:
1. Pencatatan Pencatatan kasus rujukan menggunakan 1 (satu) Buku Register Rujukan (terlampir), di
mana setiap pasien rujukan yang diterima dan yang akan dirujuk dicatat dalam buku register.rujukan di 1
(satu) unit pelayanan. Alur Registrasi Pasien Rujukan di sarana
pelayanan kesehatan sebagai berikut:
a. Pasien umum yang masuk melalui rawat jalan (loket - Poliklinik) dan UGD dicatat pada buku register
pasien di masing-masing unit pelayanan. Apabila pasien dirawat, dicatat juga pada buku register
rawat inap.
b. Pasien datang dengan surat rujukan dari Polindes/Poskesdes/Pustu/Puskesmas dan sarana kesehatan
lainnya tetap dicatat pada buku register pasien di masing masing unit pelayanan dan selanjutnya juga
dicatat pada buku registrasi rujukan (terlampir).
c. Apabila pasien telah mendapatkan perawatan baik di UGD, rawat inap dan unit pelayanan lainnya yang
diputuskan untuk dirujuk, maka langsung dicatat pada buku register rujukan pasien (terlampir).
d. Setelah menerima surat rujukan balasan maka dicatat tanggal rujukan balik diterima pada
buku register rujukan pasien (kolom balasan rujukan).
e. Pada setiap akhir bulan, semua pasien rujukan (asal rujukan, dirujuk dan rujukan balasan) dijumlahkan
dan dicatat pada baris terakhir.
f. Format buku register rujukan pasien dan dilaporkan sesuai dengan ketentuan (format terlampir).
Kesimpulan
Dapat diambil kesimpulan sebagaimana deteksi dini untuk pertumbuhan dan
perkembangan anak sangatlah penting sehingga mengetahui lebih awal
keterlambatan yang dialami oleh anak, mempercepat penanganan yang terjadi
apabila anak mengalamai keterlambatan baik dari segi aspek kognitif, efektif,
sosial emosional, bahasa, dan kemampuan lainnya. Tidak hanya aspek
perkembangan saja yang bisa di deteksi akan tetapi aspek secara fisik juga baik
dari tinggi badan, berat bada, lingkar kepala, dan status gizi anak. Untuk
melakukan pengukuran pada aspek pertumbuhan dan perkembangan anak usia
dini dapat digunakan metode seperti pemeriksaan perkembangan anak dapat
melalui penggunaan kuesioner Pra Skrinning Perkembangan (KPSP), metode
forward chaining (metode inferensi runut maju), dan DDST II (Denver
Development Skrinning Test). Melihat kemajuan dari proses pertumbuhan dan
perkembangan yang terjadi pada anak dapat melalui dari pemenuhan kebutuhan
pendidikan anak usia dini yang bersifat holistik integratif yang merupakan
pemenuhan hak dari tumbuh kembang anak sebagai upaya peningkatan dalam
bidang kesehatan seperti gizi, perawatan, pengasuhanan, perlindungan,
kesejahteraan dan stimulasi pendidikan yang dilaksanakan secara
stimultan,sistematis, menyeluruh, terintegrasi, dan berkesinambungan.

Anda mungkin juga menyukai