Post-natal adalah masa sesudah kelahiran atau masa dimana bayi sudah keluar dari dalam kandungan. Dalam masa post-natal (sesudah lahir) terdapat juga masa neonatus yaitu dimulai pada waktu lahir sampai akhir minggu kedua setelah bayi lahir, dan masa partunatus yaitu berlangsung sejak bayi lahir sampai di potong tali pusarnya. Faktor yang mempengaruhi perkembangan pada masa post-natal di antaranya yaitu: a. Pengetahuan Ibu Pengetahuan ibu merupakan salah satu faktor yang terpenting dan berpengaruh pada perkembangan anak. Apabila ibu mempunyai pengetahuan yang kurang tentang mengasuh anak maka bisa berdampak kurang baik bagi anaknya kelak, tetapi sebaliknya jika ibu pengetahuannya banyak atau mengerti tentang cara mengasuh anak yang sesuai dengan psikologi maka pertumbuhan dan perkembangan anaknya kelak akan baik. b. Gizi Untuk tumbuh kembangnya anak sangat memerlukan makanan yang bergizi yang banyak mengandung vitamin, zat besi, karbohidrat, protein dll. Semua itu harus di berikan dalam porsi yang cukup apabila kebutuhan gizinya kurang maka akan mengahambat tumbuh kembang si anak tersebut. c. Budaya lingkungan Dalam hal ini masyarakat juga berpengaruh dalam tumbuh kembang anak, oleh karena itu orang tua harus bener-bener memperhatikan pola hidup lingkunagn sekitar agar anak tetap berada pola hidup yang sehat. d. Status sosial ekonomi Status sosial ekonomi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, bila status ekonomi dalam keluarganya tinggi maka kebutuhan si anak bisa cukup terpenuhi tetapi apabila status ekonomi keluarganya rendah maka kebutuhan si anak belum bisa di katakana cukup. e. Lingkungan Fisik Keadaan lingkungan yang kurang baik atau kurang sehat seperti kurangnya sinar matahari, kurangnya kebersiahan, populasi udara yang terkena asap itu semua akan berdampak pada anak. f. Lingkungan pengasuhan Pada lingkungan pengasuhan anak ini interaksi ibu dengan anak sangat di butuhkan. Interaksi ibu dengan anak akan menimbulkan keakraban dan anak nantinya akan terbuka kepada kedua orang tuanya dan mudah berinteraksi juga dengan lingkungan sekitar. g. Stimulasi Perkembangan pasti memerlukan stimulasi, pada perkembangan anak stimulasi yang di berikan seperti misalnya memberikan mainan, keterlibatan ibu dan anggota keluarga yang lain terhadap kegiatan anak. Anak yang mendapatkan stimulasi terarah akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang bahkan tidak mendapatkan stimulasi. h. Olahraga atau latihan fisik Olahraga dapat memacu perkembangan anak karena dapat meningkatkan sirkulasi darah sehingga akan meningkatkan pertumbuhan otot dan sel jadi anak tidak gampang sakit
b. Periode Masa Bayi
1. Perkembangan Penting Bayi Baru Lahir : Pertumbuhan Fisik Pada tiga hari pertama setelah kelahirannya, berat badan bayi akan turun sekitar 5 – 7 persen dari berat lahir. Itu hal yang normal, sehingga Ibu tak perlu khawatir jika saat pulang dari rumah sakit berat badan buah hati lebih rendah daripada saat ia lahir. Di hari ke-4, berat badannya akan mulai naik hingga kembali ke berat lahir dalam waktu 1 – 2 minggu. Setelah itu, bayi mungkin akan mengalami growth spurt, di mana terjadi percepatan pertumbuhan sehingga ia menjadi rewel seolah meminta menyusu lebih sering. Tidak apa- apa, susui saja buah hati sampai ia puas. Hal ini juga untuk memastikan buah hati mendapatkan asupan nutrisi yang mencukupi kebutuhan tumbuh kembangnya. 2. Perkembangan Penting Bayi Baru Lahir : Pergerakan Fisik Perkembangan Bayi 0 – 3 Bulan: Bayi baru lahir belum bisa banyak melakukan gerakan, hanyalah gerakan refleks dan memasukkan benda ke dalam mulutnya Buah hati belum bisa melakukan gerakan fisik yang berarti, sehingga ia sepenuhnya bergantung pada Ibu. Meski begitu, perkembangan bayi baru lahir yang bisa Ibu amati segera adalah beberapa gerak refleks yang dimilikinya, seperti refleks rooting dengan menoleh dan mencari-cari sumber penyentuh saat disentuh pipi atau bibirnya, refleks mengisap saat ada benda yang masuk ke dalam mulutnya, serta refeks menggenggam saat Ibu menaruh jari ke dalam genggaman tangannya. Tangan dan kaki bayi baru lahir bergerak aktif secara seimbang, dengan posisi tangan yang selalu menggenggam erat. Sesekali, terutama jika lapar, ia bisa mengangkat tangan ke mulutnya dan mengisap genggaman tangannya. Tak perlu melarangnya. Cukup singkirkan dengan lembut genggaman tangannya dari mulut, dan segera susui ia untuk memuaskan rasa hausnya. 3. Perkembangan Penting Bayi Baru Lahir : Sosial dan Emosional Perkembangan Bayi 0 – 3 bulan: Si Kecil Belum bisa merespon dengan baik. Bayi hanya mampu menangis dalam berkomunikasi Sampai usia 3 atau 4 bulan, bayi tidak memiliki keterampilan untuk menenangkan dirinya sendiri. Menangis adalah cara nonverbal mereka untuk meminta bantuan. Pastikan Ibu selalu menanggapi tangisan buah hati, ya. Hal ini dapat membuatnya merasa aman dan membantu ia kelak mengembangkan rasa percaya. Dan meski buah hati belum bisa melihat jelas, ia sudah bisa mengenali suara Ibu. Saat rewel, ia akan merespons menjadi lebih tenang setiap kali digendong, dipeluk, atau mendengar suara Ibu. Tenang saja, Bun, sering menggendong bayi tidak akan membuatnya jadi ‘bau tangan’ seperti yang diyakini orang-orang dulu. Justru dengan semakin sering Ibu menggendong, bonding yang tercipta antara Ibu dan buah hati akan lebih kuat. Nah, itulah 3 perkembangan bayi baru lahir yang perlu Ibu amati di awal kehidupan buah hati. Satu hal yang harus Ibu sadari, setiap bayi berkembang dengan cara dan kecepatannya masing-masing. Tak perlu terlalu resah jika perkembangan buah hati sedikit berbeda dengan bayi lain yang sebaya dengannya. Yang penting, pastikan Ibu memberi perhatian, kasih sayang, dan nutrisi terbaik untuk buah hati di awal kehidupannya. Selain pertumbuhan fisik, pergerakan fisik, serta perkembangan sosial dan emosional, ada hal lain yang perlu Ibu tahu tentang perkembangan bayi baru lahir. Ini terkait dengan kebiasaannya di minggu awal kelahirannya, serta kondisi-kondisi tertentu yang dialami si buah hati. Ini dia: Tumbuh Kembang Bayi di Minggu Pertama Kelahirannya Bayi baru lahir tidak merespons panggilan atau senyuman Ya, itu karena bayi baru lahir umumnya mengalami rabun jauh. Jarak pandang bayi di hari-hari pertamanya sekitar 25 sampai 30 cm. Itu artinya, bayi baru bisa melihat wajah Ibu dengan jelas ketika ia sedang digendong atau disusui.Pendengaran bayi juga belum berkembang sempurna di minggu pertama kehidupannya.Dia mungkin mengenali suara Ibu yang telah didengarnya sejak di dalam kandungan. Tapi, ia belum mampu memberi respon apapun terhadap suara, kecuali suara bernada tinggi yang membuatnya terkejut. Meski begitu, jangan berhenti memanggil dan memberinya senyuman termanis Ibu, ya. Bayi baru lahir memiliki penciuman yang hebat sehingga bisa mendeteksi bau ASI jangan heran kalau si buah hati akan selalu memalingkan wajahnya ke arah payudara Ibu. Itu karena ia mencium bau ASI di sana. Ya, sementara indera lainnya belum berkembang, bayi baru lahir memiliki satu indera yang sudah berkembang sempurna, yaitu penciuman. Hal ini terkait dengan pencarian terhadap sumber makanannya. Pup bayi baru lahir mungkin akan sedikit mengejutkan Ibu Pada minggu pertamanya, bayi akan mengeluarkan mekonium, kotoran bayi yang berwarna hitam kehijauan bertekstur lengket mirip lendir. Jangan kaget, ya, Bu. Itu adalah sisa cairan ketuban, lendir, dan segala sesuatu yang tertelan bayi ketika ia masih di dalam kandungan. Sistem pencernaannya sedang bekerja untuk membersihkan diri. Bayi tidur sepanjang hari siang dan malam Ibu pasti ingin mengajak si buah hati bermain atau jalan-jalan sekadar ke luar rumah. Tapi, ia selalu terlihat tertidur dengan nyenyak. Justru matanya baru terbuka lebar di malam hari, ketika semua orang sudah terlelap. Begitulah bayi baru lahir, ia belum bisa membedakan siang dan malam, sehingga waktu tidurnya tidak teratur.Ibu harus melatihnya agar si buah hati mengenal konsep siang dan malam. Bukan hanya demi kebaikan Ibu agar tak bergadang setiap malam menemani buah hati yang terjaga. Tapi juga melatih tubuh si buah hati beradaptasi pada dunia barunya. Kulit bayi baru lahir ternyata tak sehalus sutra Ibu, salah jika menganggap bayi baru lahir memiliki kulit halus selembut sutra. Faktanya, kulit bayi baru lahir mungkin akan tampak diselimuti lemak putih yang lengket baik di tubuh maupun kepala, serta Ibu mungkin menemukan rambut di bagian wajah, telinga, dan lehernya. Jangan kaget, ini adalah hal yang normal.Bercak putih yang lengket dan mirip keju di kulit tubuh dan kepala si buah hati disebabkan oleh sisa vernix caseosa, sejenis substansi lemak yang berasal dari kelenjar minyak dan terdiri dari sel minyak serta sel kulit yang telah mengelupas. Sedangkan rambut-rambut yang tidak pada tempatnya itu merupakan sisa lanugo atau rambut janin yang nantinya akan rontok dengan sendirinya memasuki bulan keempat.Saat Ibu fokus mendampingi buah hati dalam tumbuh kembangnya, jangan lupa untuk tetap merawat kulit buah hati dengan rangkaian Cussons Baby Newborn ya. Formula yang lembut serta kandungan minyak zaitun organik, minyak chamomile alami, dan air murni pada Cussons Baby Newborn cocok menjaga kulit bayi baru lahir tetap halus, lembap, bersih, dan terawat. Selamat menikmati hal-hal baru yang akan Ibu temui pada perkembangan bayi baru lahir.