Anda di halaman 1dari 44

ASUHAN PRIMER PADA

BAYI 6 MINGGU PERTAMA

Irene Forensia Situmeang, S.ST, M.Kes


PENDAHULUAN
• BBL dalam hari-hari pertamanya merupakan
masa kehidupan yang rentan dan beresiko
tinggi mengalami berbagai komplikasi atau
gangguan kesehatan. Untuk
mengantisipasinya perlu diberikan asuhan
yang sesuai, oleh karena itu sangat penting
menentukan rencana asuhan yang
komprehensif pada bayi usia 2-6 hari.
Rencana asuhan
• Pengkajian data
- pemeriksaan fisik
- keadaan umum
- tanda2 vital
- ukuran keseluruhan tubuh bayi
1. Melakukan Pengkajian Fisik BBL
2. Mengetahui Penampilan dan Perilaku Neonatal
a. Status Tidur dan jaga
status tidur: Tidur Aktif/ringan, tidur lelap
- Selama bulan pertama Banyak
menghabiskan waktunya untuk tidur
- Hanya sekitar 15 % waktu siang harinya
digunakan dalam keadaan jaga.
Status Jaga : Menangis, Sadar, Mengantuk
b. Pengaturan Perilaku / pembentukan kebiasaan :
Setiap bayi memperlihatkan kemampuan yang unik dalam
bereaksi terhadap rangsangan dari lingkungan
Pada Minggu pertama merupakan masa pembelajaran
untuk bayi
Masing – masing bayi akan mengembangkan gaya
pribadi dan orang tua mempelajari apa yang menjadi
gaya mereka. Spt : Cara terbaik untuk menenangkan
Respon berulang pada perilaku bayi akan memperkuat
perilaku
3. Pemantauan Berat Badan
 Banyak bayi mengalami penurunan berat badan
pada minggu pertama kehidupan
 BB lahir < 2,5 kg kmd tidak mengalami kenaikan BB
pada Minggu pertama atau jika bayi terus kehilangan
BB setelah minggu pertama , anjurkan ibu untuk
merujuk bayi.
 Pemantauan pertumbuhan diukur dari panjang
badan dan berat badan untuk melihat apakah bayi
itu sehat dan cukup nutrisinya.
 BBl harus segera ditimbang BBnya dan setiap bulan
dalam satu tahun pertama kehidupannya.
4. Memberikan Imunisasi
5. Rencana Asuhan bayi usia 2-6 hari meliputi :
 Kebutuhan Minum
 BAK
 BAB
 Tidur
 Kebersihan kulit
 Keamanan
 Tanda – Tanda Bahaya
 Penyuluhan sebelum bayi pulang
KEBUTUHAN MINUM
• Membantu bayi mulai menyusui dengan pemberian ASI
eksklusif
• Prinsip umum dalam menyusui secara dini dan
eksklusif :
Bayi harus disusui segera mungkin setelah lahir
(terutama dalam 1 jam pertama) dan melanjutkan
selama 6 bulan pertama kehidupan
Kolostrum harus diberikan, tidak boleh dibuang
Bayi harus diberi ASI secara ekslusif selama 6 bulan
Bayi harus disusui kapan saja dia mau (on demand)
Jumlah rata – rata makanan seorang bayi cukup bulan
selama 2 Minggu pertama sebanyak 30-60 ml setiap
2-3 jam.
BAK/BAB
• Bayi miksi sebanyak minimal 6x sehari. Semakin
banyak cairan yang masuk maka semakin sering bayi
miksi
• Defekasi pertama berwarna hijau kehitam-hitaman
• Hari 3-5 kotoran berubah warna menjadi kuning
kecoklatan
• Bayi yang mendapat ASI kotorannya kuning dan cair
dan berbiji
• Bayi yang minum susu botol kotorannya cokelat muda
lebih padat dan berbau
• Asuhan yang perlu diberikan dalam hal ini :
– Monitor BAK/BAB bayi selama 24 jam
– Amati adanya kelainan/gangguan yang muncul
– Jelaskan pada ibu bahwa kotoran bayi yang
kuning dan agak berbiji-biji merupakan hal
yang normal
– BAB dapat menyebabkan infeksi, jadi segera
bersihkan dan buang kotoran kedalam toilet
atau dikubur.
TIDUR

• Dalam 2 Minggu pertama setelah lahir, bayi


normalnya sering tidur. Sediakan selimut
dan ruangan yang hangat dan pastikan bayi
tidak terlalu panas atau terlalu dingin
KEBERSIHAN KULIT

• Muka, pantat dan tali pusat bayi perlu


dibersihkan secara teratur. Mandi seluruh
tubuh setiap hari tidak selalu harus
dilakukan.
• Selalu mencuci tangan sebelum dan
sesudah memegang bayi.
KEAMANAN
• Pencegahan infeksi
• Pencegahan masalah pada pernafasan
• Pencegahan hipotermi
• Pencegahan perdarahan
• Pencegahan perlukaan dan trauma
TANDA-TANDA BAHAYA
• Pernafasan sulit atau lebih dari 60x permenit
• Terlalu hangat (lebih dari 38C) atau terlalu dingin
(kurang dari 36C)
• Hisapan saat menyusu lemah, rewel, sering muntah,
mengantuk berlebihan
• Tali pusat merah, bengkak, bau busuk, berdarah
• Pus atau warna kemerahan pada mata
• Icterus (kuning) dalam 24 jam pertama atau > 5 hari
dan pada bayi prematur
• Distensi Perut Bayi, muntah.
• Diare, bab > 6x , tidak bab dan bak dalam 24 jam
setelah bayi dilahirkan.
• Pembengkakan pada jaringan/bagian tubuh
• Kejang, spasme, kehilangan kesadaran
• Cyanosis
• Lethargy (lemas, tidak aktif)
• Keseluruhan kesehatan bayi
– Masalah menyusui
–Amati posisi menyusui
–Amati refleks hisap
–Kebersihan rumah
–Suasana hati ibu
–Interaksi ibu dan bayi
–Pertumbuhan
–Peningkatan BB
–Demam
–Menyusu 2-4 jam sekali
1. PERAN BIDAN PADA BAYI SEHAT

Kebutuhan bayi ( anak ) :


 Kebutuhan fisik dan biologis
seperti. Makan, cairan, udara, eliminasi, tempat
tinggal
 Kebutuhan cinta dan sayang
bayi berusaha untuk mndptkn cinta & diterima
oleh orang, yg berhubungan dg perkembangan
 Kebutuhan rasa aman
- BBL akan mengalami berbagai ancaman dalam
proses adaptasi & kehidupan
- perubahan lingk. Akan menimbulkan perasaan
tidak aman
- orangtua sebagai satu2nya sumber ketenangan
- untuk mencapai rasa aman anak perlu
kehangatan/cinta orangtua
 Kebutuhan dasar dan otoritas
- untuk dapat mempelajari tingkah laku yg
dapat diterima dan menyenangkan perlu
bimbingan orang tua
- disiplin yg baik dapat mencegah bahaya dan

mengembangkan cara berfikir mandiri dan

bertindak dalam lingkup yang aman


 Kebutuhan dependent dan independent
anak perlu diberikan kesempatan untuk belajar
berfikir dan membuat keputusan mandiri sesuai
dengan tumbang
 Kebutuhan self esteem
Self-esteem merupakan sikap jalan tengah
(middle path). Ia berada di antara dua ektrimitas
sikap “anti-sosial”: minder dan sombong.
Jadi, seorang dg self-esteem sempurna tidak akan
minder atas kekurangan yg dimiliki, tapi juga tidak
akan sombong pada kelebihan yg disandang.
PERAN BIDAN :
 Peran bidan sebagai family advocaty
bidan bekerjasama dg anggota keluarga dan
mengidentifikasi kebutuhan bayi dan
merencanaka dg tindakan yg tepat
 Peran bidan sebagai health teaching
bidan memberikan pendidikan .tahap2 tumbang
bayi dan anticipatory guidance untuk
menghindari bahaya/ kecelakaan yg mungkin
terjadi
 Peran bidan sebagai support dan konseling
- pemenuhan kebutuhan emosional
(sentuhan/rabaan, mendengarkan,kehadiran
fisik)
- konseling
 Peran bidan sebagai terapeutik
pemenuhan kebutuhan fisik dan mental,
meliputi makan/minum, istirahat, kasih sayang,
rasa aman dan sosialisasi
 Peran bidan sebagai koordinasi dn kolaborasi
adanya keterbatasan kemampuan dn wewenang
 Peran bidan sebagai health care planning
merencanakan tindakan yg berkaitan dg
perawatan
 Peran bidan sebagai prevention
Prevention primer : imunisasi, nutrisi, perwatan
gigi
prevention sekunder : skrinning TBC
prevention rehabilitatif : skrinning test
2. BOUNDING ATTACHMENT
Bounding attachment tjd pada kala IV, dimana
ada kontak antara ibu-ayah-anak dan berada
dalam ikatan kasih
Brazelton (1978),
Bounding : suatu keterikatan pertama antara
individu, mis. antara orangtua dan anak, saat
pertama kali mereka bertemu
Attachment : perasaan menyayangi yg mengikat
individu dengan individu lainnya.
Saxton dan pelikan (1996)
Bonding : suatu langkah untuk
mengungkapkan perasaan kasih sayang oleh
ibunya kepada bayi
Attachment : interaksi antara ibu dan anak
secara specifik sepanjang waktu

Maternal Neonatal Health


BA : kontak dini secara langsung antara ibu
dan bayi setelah proses persalinan.
Tahap-tahap Bounding Attachment

1. Perkenalan (acquaintance)
Ex. Kontak mata, sentuhan, berbicara
2. Bonding (keterikatan)
3. Attachment (perasaan kasih sayang)
Element-element
Bounding Attachment
ô Sentuhan
Sebagai sarana untuk mengenali bayinya
dengan mengeksplorasi tubuh bayi
ô Kontak mata
Beberapa ibu berkata begitu bayinya bisa
memandang mereka,mereka merasa lebih dekat
dengan bayinya.
ô Suara
Saling mendengarkan dan merespon suara
antara bayi dan orangtua sangatlah penting.
Bayi akan berpaling kearah orangtua saat
mereka berbicara dengan suara bernada tinggi
ô Aroma
Setiap anak memiliki aroma yang unik dan bayi
belajar dengan cepat untuk mengenali aroma
susu ibunya.
ô Entrainment (gaya bahasa)
Bayi bergerak2 sesuai dg struktur pembicaraan
orang dewasa. Ex. menggerakkan tangan,
mengangkat kepala, menendang kaki. Entrainment
terjadi saat anak mulai berbicara
ô Bioritme (irama tubuh)
anak yg belum lahir/baru lahir,dapat dikatakan
senada dengan ritme alamiah ibunya. orang tua
dapat membantu proses ini dengan memberi kasih
sayang dengan memanfaatkan waktu saat bayi
mengembangkan perilaku yg responsif.
ô Kontak dini
keuntungan fisiologis kontak dini:
- kadar oksitosin dan prolaktin meningkat
- refleks menghisap dilakukan secara dini
- pembentukan kekebalan aktif dimulai
- mempercepat proses ikatan batin
ô Body warmht (kehangatan tubuh)
ô Waktu pemberian kasih sayaang
Prinsip dan upaya meningkatkan BA

• Menit pertama jam pertama


• Sentuhan orangtua pertama kali
• Adanya ikatan yang baik
• Terlibat proses persalinan
• Kontak sedini mungkin
• Fasilitas untuk kontak lebih lama
• Perawatan maternitas (bidan)
• Libatkan keluarga lainnya
Dampak positif dr BA
• Bayi merasa dicintai, diperhatikan ,
mempercayai , menumbuhkan sikap sosial
• Bayi merasa aman , berani menandakan
eksplorasi
Hambatan BA
• Kurangnya support
• Ibu dengan resiko
• Bayi dengan resiko
• Kehadiran bayi yg tidak diinginkan
Berhasil/tidaknya proses BA, dapat dilihat
dari kondisi-kondisi :

1. Kesehatan emosional orang tua


Orang tua yang mengharapkan kehadiran si
anak dalam kehidupannya tentu akan
memberikan respon emosi yang baik. Respon
emosi yang positif dapat membantu
tercapainya proses bounding attachment ini.
2. Tingkat kemampuan, komunikasi dan
ketrampilan untuk merawat anak
Dalam berkomunikasi dan ketrampilan dalam
merawat anak, orang tua satu dengan yang lain
tentu tidak sama tergantung pada kemampuan
yang dimiliki masing-masing. Semakin cakap
orang tua dalam merawat bayinya maka akan
semakin mudah pula bounding attachment
terwujud.
3. Dukungan sosial seperti keluarga, teman dan
pasangan
Dukungan dari keluarga, teman, terutama
pasangan merupakan faktor yang juga penting
untuk diperhatikan karena dengan adanya
dukungan dari orang-orang terdekat akan
memberikan suatu semangat / dorongan positif
yang kuat bagi ibu untuk memberikan kasih
sayang yang penuh kepada bayinya.
4. Kedekatan orang tua ke anak
Dengan metode rooming ini kedekatan
antara orang tua dan anak dapat terjalin
secara langsung dan menjadikan cepatnya
ikatan batin terwujud diantara keduanya.
5. Kesesuaian antara orang tua dan anak
(keadaan anak, jenis kelamin)
Anak akan lebih mudah diterima oleh
anggota keluarga yang lain ketika keadaan
anak sehat / normal dan jenis kelamin sesuai
dengan yang diharapkan.
Peran kehadiran seorang ayah dan anggota keluarga
yang lain juga dibutuhkan dalam perkembangan
psikologis anak yang baik nantinya. Beberapa hal
yang dapat dilakukan seorang laki-laki dalam proses
perubahan peran menjadi seorang ayah, diantaranya
:
• Ketika ibu hamil, seorang suami akan merasa
bangga karena dia akan mempunyai keturunan
dan dia akan menjadi seorang ayah.
• Ketika bayi lahir, maka suami akan merasa
bahagia dan juga prihatin yang disebabkan oleh :
Cemas akan biaya persalinan dan perawatan
bayinya kelak
Kekhawatiran adanya kecacatan pada bayinya,
antara lain: kecewa, gelisah tentang bagaimana
perawatan bayi dan bagaimana nasibnya kelak,
dan lain sebagainya.
Gelisah tentang kemampuan merawat dan
mendidik anaknya (pesimis akan
keberhasilannya sebagai seorang ayah)
Harapan orang tua tidak sesuai dengan
kenyataan, khususnya maasalah jenis kelamin.
Mengkaji interaksi orang tua & bayi

HARI I – Nilai 2 Nilai 1 Nilai 0


Bertanya ttg kondisi Mendengar ttg Tdk tertarik pada bayi
bayi informasi bayi, no
comment
Menyentuh bayi Melihat, tidak tidak melihat, , tidak
menyentuh bayi menyentuh
Secara spontan bicara Bicara dg bayi bila perlu Tdk bicara pada bayi
dg bayi
Memangku bayi dg Menggendong Tdk menggendong
kontak mata bayi,tidak kontak mata bayi
Mengekspresikan Mengekspresikan Tdk Mengekspresikan
kesan positif thd kurang puas apa2
kelahiran bayi
HARI II – NILAI 2 NILAI 1 NILAI 0
Kontak dengan bayi Menerima kontak dg Menghindari kontak
bayi dg bayi
Memperhatikan Memperhatikan & Menghindari
seluruh tubuh bayi meraba,tp menyentuh
menghindari bagian2
tertentu
Bertanya ttg Tertarik pd perilaku tp Sedikit tertarik pd
interpretasi tdk bertanya perilaku byi
penampilan bayi
Menatap bayi dg Berhadapan muka tp Tdk menghadapkan pd
kontak mata kontak mata tdk ada muka bayi
Mengutarakan Memerlukan bantuan Tdk mengekspresikan
perasaan ttg respon dlm mengekspresikan perasaan ttg bayi
bayi perasaanya
HARI III – NILAI 2 NILAI 1 NILAI 0
Memangku bayi dg Memangku bayi Tdk mamp, malas
hangat ketika bayi menggendong bayi
minum
Spontan memanggil Berbicara dg bayi tp Tdk bicara dg bayi
bayi dg menyebut tdk langung bicara dg
nama bayi
Scr konsisten Posisi berhadapan tp Kontak mata tdk ada
memelihara posisi kontak mata hanya
berhadapan dg bayi sesekali
dan ada kontak mata
SCORE :
• 10-8 : Perlu Support keperawatan yang biasa
dalam Bounding attachment
• 5-7 : perlu ekstra support untuk bounding
attachment
• 0-4 : perlu support intensif untuk bounding
attachment
SELAMAT BELAJAR...

CHAIYYOOO....!!!!!

Anda mungkin juga menyukai