• Pengkajian Awal
• Mendukung perubahan
• Pengkajian awal/segera
Apgar
Interaksi bayi –ortu (Skoring gray)
Pengkajian fisik secara singkat
• Pengkajian transisional
Usia gestasi (Ballard Score)
Perilaku Bayi
• Pengkajian lanjutan
Pengkajian fisik sistematis
Apgar Score
Tujuan :
Perlu tidaknya resusitasi di lakukan
Memantau kondisi bayi
Waktu pelaksanaan
Menit pertama & kelima
Nilai Normal 7 – 10
Apgar Score
• Penilaian:
A ppearance (warna kulit)
P ulse (denyut jantung)
G rimace (reaksi rangsangan)
A ctivity (tonus otot)
R espiratory (pernafasan)
Appearance
Baik Jelek
Baik
Berikan Peneng
Bounding Attachment
Mandikan bila suhu sudah stabil
Merawat tali pusat
Pertimbangan Khusus
• Jika bayi tidak bernapas/denyut jantung > 100 bpm
setelah kelahiran Resusitasi
• Jangan menunggu sampai 1 mnt untuk menilai Apgar
score
• Jika pasien dan orang terdekat tidak mengetahui ttg
Apgar score diskusikan bersama mereka selama awal
kelahiran
• Pastikan tim menyediakan alat resusitasi yang
dibutuhkan
• Observasi bayi yang ibunya mendapatkan sedasi
sebelum kelahiran
Klasifkasi ASFIKSIA
• Asfiksia Berat : 0 – 3
• Asfiksia sedang :4–6
• Asfiksia ringan: 7 - 10
Contoh Kasus 1
• Seorang perempuan melahirkan bayinya di
ruang persalinan pada tanggal 26 November
2021. Bayi lahir dengan ekstremitas biru, nadi
80x/mnt, menangis lemah, tangan dan kaki
fleksi, muka menyeringai. Berapa nilai APGAR
score bayi tersebut?
Contoh Kasus 2
• Seorang perempuan inpartu, baru saja
melahirkan bayi laki-laki 1 menit lalu secara
spontan. Hasil pengkajian: bayi menangis
lemah, warna kulit kemerahan tapi
ekstremitas biru dan frekuensi nadi 103
x/mnt. Pernapasan lemah dan irama napas
tidak teratur serta gerakan tonus otot lemah.
Apakah interpretasi skor APGAR pada bayi
tersebut?
INTERAKSI IBU – BAYI
SKORING GRAY
Bonding Ikatan Bathin
Daya tarik awal/dorongan untuk terjadinya ikatan batin
antara ortu dan bayinya (Bobak 2000)
Hubungan yang berawal dari saling memikat diantara orang-
orang seperti antara ortu dan anak ketika pertama kali
bertemu (Brazelton, 1978)
Langkah awal untuk saling tertarik dan berespon antara ortu
dan bayi serta merupakan dasar untuk menciptakan kasih
sayang dan menerima bayinya sebagai anggota keluarga
Bounding
Attacchement
• Bonding
Ikatan emosional yang dibentuk seseorang dengan
orang lain, sehingga menghasilkan hubungan
emosional yang khusus dan penuh toleransi.
“ Ada kebutuhan biologis yang fundmental agar
ikatan emosional ini terjalin antara bayi dan
orangtuanya.”
Bonding
Prinsip-prinsip:
Waktu : Menit/jam pertama kelahiran
Optimal pada kala IV
Respon spesifik ortu-bayi
Ada umpan balik ortu-bayi
Awal penentu perkembangan masa depan
Bonding
Sentuhan
Kontak mata
Suara
Aroma
Reaksi Bayi
• Ketidaknyamanan
dikurangi oleh ibu
• Memberikan kasih sayang
dengan perasaan puas dan
senang
• Ibu menjadi penting dan
bermakna
Proses terjadinya
• Suatu linear
• Dimulai sejak hamil, menguat pada pascapartum lalu
menjadi konstan dan konsisten
• Feed back positif Pengalaman yang memuaskan
attachment bagi ortu
Reaksi Ibu
• Di pengaruhi oleh:
Pemberian makanan
Rangsangan bayi
Pengistrahatan bayi
pemahaman
Reaksi
Interaksi dengan anak yang lain
Peran Ortu
Reaksi bayi
• Kontak mata ikuti wajah ortu
• Wajah & gerak tubuh yang menarik
• Bersuara dan menangis
• Refleks menggenggam
• Mengisap dengan baik
• Senang digendong
• Perbedaan karakteristik tangisan
• Mendekap
Pemberian ASI sedini mungkin
ASI adalah makanan alamiah dan
makanan yang terbaik yang dapat
diberikan oleh seorang ibu kepada
anaknya yang baru dilahirkan
Mengapa ASI penting?
• Posture
• Square window
• Arm recoil
• Popliteal angel
• Scraf sign
• Heel to ear
POSTURE
• Otot tubuh total tercermin
dalam sikap yang disukai
bayi saat istirahat dan
ketahanan untuk
meregangkan kelompok
otot. Saat pematangan
berlangsung, gerak otot
meningkat secara bertahap
mulai dari fleksor pasif yang
berlangsung dalam arah
sentripetal, dengan
ekstremitas bawah sedikit di
depan ekstremitas atas
Square window
(Jendela Pergelangan Tangan)
• Fleksibilitas pergelangan dan / atau
resistensi terhadap
peregangan ekstensor bertanggung
jawab untuk sudut yang dihasilkan
dari fleksi pada pergelangan tangan.
Pemeriksa meluruskan jari-jari bayi
dan berikan tekanan lembut pada
dorsum tangan, dekat jari-jari.
Sudut yang dihasilkan antara
telapak tangan dan lengan bawah
bayi diperkirakan; > 90 °, 90 °, 60 °,
45 °, 30 °, dan 0 °.
Arm recoil
(Gerakan Lengan Membalik)
• Manuver ini berfokus pada gerakan
fleksor pasif otot bisep dimana
akan diukur sudut dari ekstremitas
atas.
• Dengan bayi berbaring telentang,
pemeriksa menempatkan satu
tangan di bawah siku bayi.
Kemudian, ambil tangan bayi dan
pemeriksa membuat lengan bayi
dalm posisi fleksi, sesaat kemudian
lepaskan. Sudut mundur lengan
saat kembali dicatat, dan dipilih
pada lembar skor. Bayi yang sangat
prematur tidak akan menunjukkan
pengembalian lengan.
Popliteal angel
(Sudut Popliteal)
• Manuver ini menilai pematangan
gerakan fleksor pasif sendi lutut dengan
pengujian untuk ketahanan terhadap
perpanjangan ekstremitas bawah.
• Dengan posisi bayi berbaring telentang,
kemudian paha ditempatkan lembut
pada perut bayi dengan lutut tertekuk
penuh. Setelah bayi telah rileks dalam
posisi ini, pemeriksa menggenggam kaki
dengan satu tangan sementara
mendukung sisi paha dengan tangan
lainnya. Jangan berikan tekanan pada
paha belakang
Scraf sign
(Tanda Selendang)
• Manuver ini dilakukan dengan mengukur
gerakan pasif fleksor bahu. Bayi dalam posisi
berbaring terlentang, pemeriksa menyesuaikan
kepala bayi untuk garis tengah dan meletakan
tangan bayi di dada bagian atas dengan satu
tangan. Ibu jari tangan lain pemeriksa
ditempatkan pada siku bayi.
Pemeriksa kemudian mendorong siku ke arah
dada. Titik pada dada saat siku bergerak dengan
mudah sebelum resistensi yang signifikan,
dicatat. Batasnya adalah: leher (-1); aksila
kontralateral (0); papila mamae kontralateral
(1); prosesus xyphoid (2); papila mamae
ipsilateral (3), dan aksila ipsilateral (4).
Heel to ear
(Tumit ke Telinga)
• Manuver ini mengukur gerakan fleksor pasif panggul dengan tes fleksi pasif
atau resistensi terhadap perpanjangan otot fleksor pinggul posterior. Bayi
ditempatkan terlentang dan tekuk ekstremitas bawahnya.
Pemeriksa mendukung paha bayi lateral samping tubuh dengan satu
telapak tangan. Sisi lain digunakan untuk menangkap kaki bayi dan tarik ke
arah telinga ipsilateral.
Pemeriksa mencatat ketahanan terhadap perpanjangan fleksor panggul
posterior dan lokasi dari tumit saat resistensi yang signifikan. Batasnya
adalah: telinga (-1); hidung (0); dagu (1); papila mamae (2); daerah pusar
(3), dan lipatan femoral (4).
Maturitas fisik
• Skin
• Lanugo
• Plantar surface
• Breast
• Eye/ear
• Genitals
Skin
• Pematangan kulit janin melibatkan pengembangan struktur
intrinsiknya bersamaan dengan hilangnya lapisan pelindung
secara bertahap. Oleh karena itu, kulit akan mengering dan
menjadi kusut dan mungkin akan timbul ruam.Pada jangka
panjang, janin dapat mengalihkan mekonium ke dalam
cairan ketuban. Hal ini dapat menambahkan efek untuk
mempercepat proses pengeringan, menyebabkan kulit
mengelupas, menjadi retak seperti dehidrasi, kemudian
menjadi kasar
Lanugo
• Lanugo adalah rambut
halus menutupi tubuh
janin. Pada orang dewasa,
kulit tidak memiliki
lanugo. Hal ini mulai
muncul di sekitar minggu
24 sampai 25 dan
biasanya muncul terutama
di bahu dan punggung
atas, pada minggu 28
kehamilan
Plantar surface
(Garis Telapak Kaki)
• Bayi sangat prematur dan sangat
tidak dewasa tidak memiliki lipatan
kaki. Untuk lebih membantu
menentukan usia kehamilan,
mengukur panjang kaki atau jarak
jari dan tumit. Hal ini dilakukan
dengan menempatkan kaki bayi
pada pita pengukur metrik dan
mencatat jarak dari belakang tumit
ke ujung jari kaki yang besar. Untuk
jarak kurang dari 40 mm, skor (-2) ;
antara 40 dan 50 mm, skor (-1).
Breast
(Payudara)
• Pemeriksa catatan ukuran
areola dan ada atau tidak
adanya stippling
(perkembangan papila dari
Montgomery). Palpasi
jaringan payudara di bawah
kulit dengan memegangnya
dengan ibu jari dan telunjuk,
memperkirakan diameter
dalam milimeter, dan
memilih yang sesuai pada
lembar skor.
Eye/ear
• Perubahan pinna dari telinga janin • Pada bayi yang sangat prematur,
dapat dijadikan penilaian konfigurasi pinnae mungkin tetap terlipat ketika
dan peningkatan konten tulang rawan dilepas. Pada bayi tersebut,
sebagai kemajuan pematangan. pemeriksa mencatat keadaan
Penilaian meliputi palpasi untuk pembukaan kelopak mata sebagai
ketebalan tulang rawan, kemudian indikator tambahan pematangan
melipat pinna maju ke arah wajah janin. Pemeriksa meletakan ibu jari
dan melepaskannya. Pemeriksa dan telunjuk pada kelopak atas dan
mencatat kecepatan pinna dilipat dan bawah, dengan lembut
kembali menjauh dari wajah ketika memisahkannya. Bayi yang sangat
dilepas, kemudian memilih yang belum dewasa akan memiliki kelopak
paling dekat menggambarkan tingkat mata menyatu erat, yaitu, pemeriksa
perkembangan cartilago. tidak akan dapat memisahkan fisura
palpebra walaupun dengan traksi
lembu
Genital Laki-laki
pusat
Mempercepat terlepasnya tali pusat
Stimulasi/ Rangsangan Taktil
► Menepuk atau
menyentuh telapak
kaki bayi
► Menggosok punggung
bayi
► mengelus
IDENTIFIKASI
Pengertian :
Suatu cara dimana ibu dan bayi
mendapatkan nomor dan nama yang
sama
Tujuan :
Meyakinkan pada orangtua bayi bahwa
bayi sudah diberi tanda sesuai dengan
ibunya
Menjaga/ menghindari tertukarnya bayi
1. Pemberian Salf mata
PROFILAKSI
Tujuan : Mencegah infeksi
pd mata karena
kemasukan gonococcus
waktu bayi.
2. Pemberian Vitamin K
Tujuan : Mengendalikan
pembentukan protombin
di hepar dan mencegah/
menjaga terjadinya
perdarahan.
Contoh Soal
Seorang bayi perempuan usia 5 hari, lahir aterm spontan dengan
BB 3kg dan panjang badan 55 cm dibawa ibunya ke poli anak
dengan keluhan bayi terlihat kuning. Ibu mengatakan ASI belum
keluar dengan lancar. Hasil pengkajian diperoleh data bayi
terlihat malas menyusui, dan hasil pemeriksaan darah
menunjukkan kadar bilirubin indirek 10 mg/dl. Apakah tindakan
yang diperlukan untuk mengatasi masalah di atas?
A. Bayi dipuasakan sampai dengan kuningnya hilang
B. Beri minum yang cukup sesuai dengan kebutuhan
C. Anjurkan menjemur bayi di bawah matahari pagi
D. Berikan lampu penghangat di tempat tidur bayi
Contoh Soal 2
Seorang bayi (3 hari) dirawat di rumah sakit dengan
BBLR. Hasil pengkajian didapatkan ibu mengatakan
bayi rewel dan menangis saat disusui, ASI keluar
sedikit, nyeri pada putting, ibu merasa kelelahan,
frekuensi BAK bayi 5x per 24 jam. Apakah masalah
keperawatan yang tepat?
A.Risiko cidera pada ibu
B.Menyusui tidak efektif
C.Defisit Nutrisi
D.Nyeri Akut
perinatologi video\Inisiasi Menyusu Dini
2007.mp4
perinatologi video\Video Inisiasi Menyusu
Dini (IMD).mp4
perinatologi video\Video Teknik Pelekatan
dan Posisi yang Efektif dalam Menyusui
dari Ameda Indonesia.mp4
Thanks for your attantion…