Pengkajian
setelah TAHAP II ( pengkajian
kelahiran transisional)
Ballard score, perilaku bayi
terjadi dalam 3
tahapan,
A B
Manajemen Manajemen
BBL Dengan
BBL Normal
Asfiksia
1 Jaga bayi tetap hangat
2 Isap lendir dari mulut & hidung ( jika perlu)
3 Keringkan
4 Pemantauan tanda bahaya
5 Klem, potong & ikat tali pusat tanpa membubuhi
apapun, kira-kira 2 menit setelah lahir
6 Lakukan IMD
7 Beri suntikan vitamin K1 1 mg IM, di paha kiri
anterolateral setelah IMD
8 Beri selap mata antibiotika pada kedua mata
9 Pemeriksaan fisis
10. Beri imunisasi Hepatitis B 0,5 mL IM, di paha kanan
anteroleteral, 1-2 jam setelah pemberian Vit K1
EVALUASI NILAI APGAR
KU bayi dimulai 1 menit stlh lahir dgn
menggunakan nilai APGAR.
Penilaian ini bertujuan u/ mengetahui apakah
bayi menderita asfiksia/tdk
Keadaan umum bayi dinilai APGAR
- Umur 1 menit menetukan resusitasi
- Umur 5 menit prognosa
NILAI APGAR
Tanda ANGKA PENILAIAN
0 1 2
Appearance (warna kulit). Biru, Badan merah, Seluruh
Bila kulit gelap inspeksi pucat extremitas badan
mukosa mulut, konjungtiva, seluruh biru/pucat merah
bibir, telapak tangan/kaki badan
Pulse (denyut jantung) Tdk ada < 100 >100
Apex beat 30 dtk
Palpasi tali pusat 6 dtk
Grimace (observasi respon ) Tdk ada Menyeringai/ Batuk,
respon Menagis menangis
lemah kuat
Activity (tonus otot) Lemas Ektremitas Pergera-
fleksi sedikit kan aktif
Respiration (pernafasan) Tdk ada Lemah, Tdk Menangis
teratur kuat
NILAI APGAR
Asfiksia berat dengan nilai
APGAR 0-3 menunjukkan bayi
mengalami depresi serius dan
membutuhkan Resusitasi
segera sampai Ventilasi.
Asfiksia ringan sedang
dengan nilai APGAR 4-6
menunjukkan bayi mengalami
depresi sedang dan
membutuhkan tindakan
Resusitasi.
Skoring Gray
Standardisasi cara mengevaluasi interaksi
orangtua-bayi
Observasi cara ibu melihat, apa yang ia katakan,
dan apa yang ia lakukan pada periode perinatal
Dilakukan segera setelah lahir hingga 2 -3 hari
periode postpartum
Mulhariah/BBL/2009 10
Pengkajian fisik singkat
NeurologisEksternal: warna kulit, bercak
pengelupasan, patensi hidung, mekonium/amnion
pada tali pusat
Dada: denyut jantung dan pernapasan, murmur
dan ronkhi
Abdomen: Bentuk abdomen, jenis pembuluh
darah pada tali pusat
Tonus otot dan reaksi refleks, periksa fontanel
Observasi lain: malformasi struktural
11
TAHAP II
( pengkajian transisional)
Periode I (reaktivitas I) :
berlangsung selama 30
menit – 2 jam setelah bayi
lahir
a) Bayi terjaga dengan Periode II (reaktivitas II) :
mata terbuka berlangsung 2 – 5 jam
b) Memberikan respon setelah bayi lahir
Periode III
terhadap stimulus a) Bayi bangun dari (stabilisasi) :
c) Mengisap dengan tidur nyenyak berlangsung 12 – 24 jam
penuh semangat setelah bayi lahir
b) Denyut jantung
d) Menangis
e) Respiration Rate = dan Respiration a) Bayi lebih
82 x/mnt Rate meningkat mudah untuk
f) Denyut jantung = c) Reflek gag aktif tidur dan
180 x/mnt d) Mungkin bayi
g) Bising usus aktif
bangun
mengeluarkan
h) Restfulness mekoneum, urin
b) Tanda – tanda
mengikuti fase awal
dan menghisap vital stabil
reaktivitas c) Kulit berwarna
berlangsung 2 – 4 e) Periode ini berakhir
jam, suhu tubuh, ketika lendir kemerahan dan
pernafasan, denyut pernafasan telah hangat
jantung menurun. berkurang
Ballard score
Menilai usia gestasi (20-44 minggu)
Ideal : segera setelah lahir (2 – 8 jam)
Terdiri dari:
Kematangan neoromuskular
maturitas fisik
Mulhariah/BBL/2009 13
Kematangan neuromuskular
Posture
Square window
Arm recoil
Popliteal angel
Scraf sign
Heel to ear
Mulhariah/BBL/2009 14
Maturitas fisik
Skin
Lanugo
Plantar surface
Breast
Eye/ear
Genitals
Mulhariah/BBL/2009 15
TAHAP III (Pengkajian Periodik)
setelah 24 jam pertama
Pengkajian Awal
Menciptakan lingkungan yang kondusif
Mendukung perubahan
Memantau keadaan bayi selama fase dini
perubahan
Mulhariah/BBL/2009 18
Asuhan Keperawatan pada
bayi baru lahir
Data yang
berapa kali Jika selama persalinan dimasukkan adalah
pemeriksaan yang tidak terjadi
pengkajianawal
dilakukan,pemeriksaa komplikasi, tidak
terdapat cacat bawaan
yaitu nilai
n tersebut dilakukan
diman dan oleh siapa , pada bayi, berat badan APGAR,jenis
apakah telah lebih dari bats kelamin ,data
mendapatkan minimal dan umur antropometri (
imunisasi TT kehamilan ibu yang BB,PB,LK ,LD )
lengkap’kemudian cukup bulan maka keadaan air ketuban
data HPMT dan data proses tumbuh , keadaan talin
HPL ,kemudian kembang bayi dapat
pusat apakah
berapa kenaikan BB maksimal.
bernanah atau tidak
selama ibu hamil
4. PEMERIKSAAN FISIK
1. Pemeriksaan tanda-tanda vital dan antropometri
Respirasi : 30 x/menit – 60 x/menit.
Pulse : 120 x/menit – 160 x/menit.
Temperature : 36,4 – 37,2 °C.
Blood Pressure : 80/46 mmHg (USG Doppler).
Berat Badan : 2500 Gr – 4000 Gr.
Panjang badan : 48 Cm - 52 Cm.
Lingkar Kepala : 33 Cm – 35 Cm.
Lingkar Dada : 30 Cm – 38 Cm.
Kepala dan muka :
Besar kepala sesuai dengan proporsi tubuh
(Normal 25% dari total ukuran tubuh).
Moulage.
Kesimetrisan wajah.
Hipertelorisme okular, mata dengan jarak lebar > 3
Cm antara kantus bagian dalam.
Cephal hematom?
Caput succedanum?
Ubun-ubun
Mengidentifikasi ubun-ubun anterior :
Seperti berlian 3 Cm - 4 Cm x 2 Cm – 3 Cm,
menutup pada usia 18 bulan.
Mengidentifikasi ubun-ubun posterior :
Segitiga, lebih kecil dari anterior, menutup
pada usia 8 Mg – 12 Mg.
Ubun-ubun tegang/menonjol = Tekanan
intrakranial meningkat.
Ubun-ubun cekung = Dehidrasi.
Mata
Mengidentifikasi warna : Biru/abu-abu oleh
karena penipisan kornea.
Mengidentifikasi strabismus sementara atau
nistagmus sementara.
Mengidentifikasi fenomena mata boneka
(Doll’s eyes) : Kepala ditolehkan dan
gerakan mata mengikuti belakangan.
Hidung dan mulut
Mengidentifikasi kepatenan : Menutup mulut bayi dan
menekan satu lubang hidung pada waktu bersamaan.
Mengidentifikasi sekresi lendir jika berlebihan =
Fistula trakheoesofagus.
Mengidentifikasi pertumbuhan gigi lebih awal, kalus
karena menyusu (Sucking calluses), kista inkusi
(Epstein pearls) mungkin ditemukan.
Mengidentifikasi milia : Bintik putih sumbatan
kelenjar sebasea yang belum berfungsi dengan
sempurna.
Telinga dan leher :
Mengidentifikasi kelenturan dan fleksibel,
cukup bulan normal : Lembut dapat dilipat dan
bila dilekukan kedepan kembali dengan cepat.
Mengidentifikasi telinga letak rendah (Ujung
atas telinga dibawah tinggi kantus mata) =
Abnormalitas kromosom atau organ.
Mengidentifikasi pendengaran, normal
berkembang segera setelah tuba eustachii
bersih.
Mengidentifikasi ukuran leher : Pendek dan
banyak lipatan dan tebal.
DADA
Mengidentifikasi kontur dan kesimetrisan dada : bulat atau simetris
Mengidentifikasi pembesaran mamae 2hr-3 hr sebagai efek dari
hormon ibu. Bayi baru lahir baik wanita maupun laki-laki bisa
menunjukkan pembesaran mammae sementara, sebagai akibat
rangsangan estrogen. Cairan, kadang-kadang disebut susu, bisa
dikeluarkan dari puting susu neonatus.
Mengidentifikasi respirasi apakah pernafasan dangkal ,kemudian
apakah ekspansi paru kanan dan kiri simetris dan gerakan abdomen
Auskultasi bunyi nafas
Pada auskultasi bunyi nafas bila Ronkhi basah bisa di sebabkan oleh
periode transisi,atau adanya cairan paru janin atau karena adanya
atelektasis. Bila terdengar ronkhi kering berarti adanya cairan atau
lendir .
Mekonium pada bronkhus sangat mengancam jiwa dimana adanya
aspirasi meconium
ABDOMEN
Dalam mengidentifikasi abdomen pertama kita akan
meninspeksi bentuk dari abdomen apakah bulat dan menonjol
kemudian pada tali pusat apakah terlihat putih seperti gelatin
terlihat ada 2 arteri dan 1 vena
Kontur abdomen normalnya adalah bulat dan menonjol yang
disebabkan oleh otot abdomen yang lemah.
Tali pusat normalnya tampak putih dan seperti gelatin pada jam
pertama, dengan dua arteri dan satu vena ; mulai kering dalam
beberapa jam.
Penampakan skapoid yang mengecil menandakan hernia
diafragmatik
Bising usus normalnya dapat didengar bila bayi tenang. (Stright,
2004 : 220-221)
Kemudian kita lakukan auskultasi bising usus dalam
pemeriksaan ini dilakukan dimana bayi dalam keadaan tenang
GENETALIA
Pada wanita
Lakukan inspeksi pada alat genetalia,labia mayora
menutupi labia minora dan klitoris
Adanya verneks dan smegma pada lekukan dan apakah
klitorisnya menonjol,dan apakah ada pseudomentruasi
yang diakibatkab sebagai efek dari hormon ibu dan adanya
normal umbai himen ( Stright, 2004 : 221)
Pada Pria
Adanya ruggae pada skrotum ,2 testis turun ke dalam
skrotum kemudia kita lihat pakah meatus urinariusbpada
ujung glan penis ada beberapa kelaianan yang tejadi
berhubungan dengan tempat dari meatus urinarius
PUNGGUNG DAN BOKONG
Pertama inspeksi bagian spina apakah rata dan
bulat kemudian apakah lubang anus terbuka atau
tertutup
Adanya bercak mongolian, bercak mongol adalah
daerah pigmentasi biru kehitaman yang dapat terlihat
pada semua permukaan tubuh, termasuk pada
ekstremitas. Bercak ini lebih sering terlihat di
punggung dan di bokong. Bercak ini secara bertahap
akan lenyap dengan sendirinya dalam hitungan bulan
dan tahun.
EKSTERMITAS ATAS
(a) Ekstremitas bagian atas normalnya fleksi dengan
baik, dengan gerakan yang simetris.
Refleks menggenggam normalnya ada.
(c) Kelemahan otot lengan parsial dapat menandakan
trauma pada fleksus brakhialis.
(d) Nadi brakhialis normalnya ada.
Apakah ada lanugo
EKSTERMITAS BAWAH
Inspeksi tentang ukuran apakah
pendek kemudian bentuknya apakah
bengkok dan bagaimana pergerakan
apakah ada fleksi
Kemudian nadi femoralis dan nadi
pedis apakah teraba
Reflek BBL
Rooting reflek (Mencari puting).
Muncul pada saat lahir, berdurasi sampai usia 2 bulan.
Grassping reflek (Menggenggam).
Muncul pada saat lahir, berdurasi sampai usia 2 bulan.
Morro reflek (Terkejut).
Muncul pada saat lahir, hilang sekitar 2-3 bulan.
Tonick neck reflek (Tonus leher).
Muncul pada saat lahir, hilang sekitar usia 2-3 bulan.
Sucking reflek (Menghisap).
Muncul pada saat lahir, hilang sekitar usia 2-3 bulan.
Babynsky reflek (Jari-jari kaki fleksi).
Muncul pada saat lahir, hilang sampai usia 2-3 bulan.
Stapping reflek (Menapak).
Muncul pada saat lahir, hilang sampai usia 2 bulan
Pada pemeriksaan data penunjang
Hasil lab
Pada bayi lahir normal umumnya tidak dilakukan
pemeriksaan laboratorium, namun kadang kadang
dengan riwayat kehamilan dan kondisi tertentu perlu
dilakukan pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi
dan kebijakan setempat antara lain :
Gula darah sewaktu untuk mendeteksi secara dini
adanya hipoglikmia pada bayi dengan kondisi
tertentu.
Bilirubin direk dan indirek, golongan darah ABO dan
rhesus faktor, hb, ht, leko dan trombosit, untuk yang
ada indikasi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ketidak efektifan pembersihan jalan napas yang berhubungan
dengan mukus berlebih ,pengaturan posisi yang tidak memadai
Resiko terjadi perubahan suhu tubuh yang berhubungan dengan
pengendalian suhu yang imatur ,perubahan suhu lingkungan
Resiko infeksi/inflamasi yang berhubungan dengan defisiensi
pertahanan imunologis ,faktor lingkungan ,penyakit maternal
Resiko tinggi trauma berhubungan dengan ketidakberdayaan
fisik.
Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh (resiko tinggi)
berhubungan dengan imaturitas, kurangnya pengetahuan orang
tua.
Perubahan proses keluarga berhubungan dengan krisis maturasi,
kelahiran bayi cukup bulan, perubahan dalam unit keluarga.