Anda di halaman 1dari 11

A.

Pemeriksaan Fisik BBL (Bayi Baru Lahir)


Pemeriksaan Pertama Pada Bayi Baru Lahir. Pengkajian ini dilakukan di kamar
bersalin setelah bayi lahir dan setelah dilakukan pembersihan jalan nafas/resusitasi,
pembersihan badan bayi, dan perawatan tali pusat. Bayi ditempatkan di atas tempat tidur
yang hangat. Maksud pemeriksaan ini adalah untuk mengenal/menemukan kelainan yang
perlu mendapatkan tindakan segera dan kelainan yang berhubungan dengan kehamilan,
persalinan, dan kelahiran, misalnya; bayi yang lahir dari ibu dengan diabetes melitus,
eklamsia berat dan lain-lain, biasanya akan mengakibatkan kelainan bawaan pada bayi. Oleh
karena itu, pemeriksaan pertama pada bayi baru lahir ini harus segera dilakukan. Hal ini
ditujukan untuk menetapkan keadaan bayi dan untuk menetapkan apakah seorang bayi dapat
dirawat gabung atau di tempat khusus. Dengan pemeriksaan pertama ini juga bisa
menentukan pemeriksaan dan terapi selanjutnya.
Pengkajian fisik pada bayi baru lahir, dilakukan dalam dua tahap. Pertama, pengkajian
segara setelah lahir. Pengkajian ini bertujuan untuk mengkaji adaptasi bayi baru lahir dari
kehidupan dalam uterus kehidupan luar uterus, yaitu dengan penilaian APGAR , meliputi
appearance (warna kulit) pulse (denyut jantung) grimace (refleks atau respon terhadap
rangsang) activity (tonus otot) and respiratory effourt (usaha bernafas). Pengkajian sudah
dimulai sejak kepala tampak dengan diameter besar di vulva (crowning). Kedua, pengkajian
keadaan fisik. Setelah pengkajian setelah lahir, untuk memastikan bayi dalam keadaan
normal atau mengalami penyimpangan. Pengkajian yang kedua ini akan lebih lengkap apabila
disertai dengan hasil pemeriksaan diagnostik /penunjang lain dan catatan medik yang
menunjang.
Pengkajian fisik pada bayi baru lahir merupakan bagian dari prosedur perawatan bayi segera
setelah lahir (immediate care off the newborn) :
a) Mempelajari hasil anamnesis, meliputi riwayat hamil, riwayat persalinan, riwayat keluarga
b) Menilai skor APGAR
c) Melakukan resusitasi neonatus
d) Melakukan perawatan tali pusat, pemotongan jangan terlalu pendek dan harus diawasi
setiap hari
e) Memberikan identifikasi bayi dengan memberi kartu bertulisan nama ibu, diikatkan di
pergelangan tangan, atau kaki
f) Melakukan pemeriksaan fisik dan obserfasi tanda vital.
g) Meletakkan bayi dalam kamar transisi (jika keadaan umum baik), atau dalam incubator
jika ada indikasi
h) Menentukan tempat perawatan; rawat gabung, rawat khusus, atau rawat intensif
i) Melakukan prosedur rujukan bila perlu. Jika ada penyakit yang di turunkan dari ibu,
misalnya penyakit hepatitis B aktif, langsung diberikan vaksinasi (globulin) pada bayi.

B. Prosedur pemeriksaan BBL


Prosedur pemeriksaan atau pengkajian fisik pada bayi baru lahir, antara lain sebagai
berikut:
a. Menginformasikan prosedur dan minta persetujuan orang tua.
b. Mencuci tangan dan keringkan, bila perlu pakai sarung tangan.
c. Memastikan penerangan cukup dan hangat untuk bayi.
d. Memeriksa secara sistematis head to toe (kepala, muka, klavikula, lengan, tangan,
dada, abdomen, tungkai kaki, spinal dan genetalia).
e. Mengidentikikasi warna dan aktifitas bayi.
f. Mencatat miksi dan mekonium bayi
g. Mengukur lingkar kepala (LK), lingkar dada (LD), lingkar perut (LP), lingkar lengan
atas (LLA), menimbang berat badan (BB) dan mengukur panjang badan (BB) dan
mengukur panjang badan (PB) bayi.
h. Mendiskusikan hasil  pemeriksaan kepada orang tua.
i.  Mendokumentasi hasil pemeriksaan

Tabel nilai APGAR


TANDA 0 1 2
Appearance Blue Body pink, limbs All pink (seluru tubuh
(warna kulit) (seluruh tubuh blue(tubuh kemerahan)
biru atau pucat) kemerahan,ekstremita
s biru)
Pulse(denyut Absent (tidak ada) <100 >100
jantung)
Grimace (refleks) None (tidak Grimace (sedikit Cry (reaksi
bereaksi) gerakan) melawan,menangis)
Grimace Limp (tidak Some fleksion of Active movement,
( tonus otot) bereaksi) limbs( ekstremitas limbs well flexed
sedikit fleksi) (gerakan aktif,
ekstremitas fleksi
dengan baik)
Respiratory None Slow, irregular Good, strong cry
(tonus otot) (tidak ada) (lambat,tidak teratur) (menangis kuat)

            Sebelum melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir secara komplit, tenaga
kesehatan perlu melakukan beberapa pemeriksaan berikut ini:
a. Pemeriksaan cairan amnion, untuk menilai kelainan cairan amnion (volume) apakah
selama kehamilan terjadi hidramnion/oligohedramnion
b. Pemeriksaan plasenta, untuk menentukan keadaan plasenta, dan jumlah korion. Hal
ini penting untuk menentukan adanya kembar identik/tidak.
c. Pemeriksaan tali pusat, untuk menilai adanya kelainan pada vena/arteri
d. Pengukuran antropometri, minimal meliputi BB (2500-3000 gram),PB (45-50 cm),
LK (33-35), LD (30-33 cm).
Riwayat kesehatan bayi baru lahir yang penting dan harus juga di kaji, antara lain:
a) Factor genetik, meliputi kelainan/gangguan metabolic pada keluarga dan sindroma
genetik.
b) Factor maternal (ibu), meliputi adanya penyakit jantung, diabetes mellitus,penyakit
ginjal,penyakit hati, hipertensi, penyakit kelamin, riwayat penganiayaan, riwayat
abortus, RH/isoimunisasi
c) Factor antenatal, meliputi pernah ANC/tidak, ada riwayat pendarahan, preeklamsia,
infeksi, perkembangan janin  terlalu besar /terganggu,diabetes
gestasional,poli/oligohidramnion
d) Factor prenatal, meliputi premature/ postmatur, partus lama, penggunaan obat selama
persalinan, gawat janin, suhu ibu meningkat,posisi janin tidak normal, air ketuban
bercampur mekonium, amnionitis, ketuban peca dini (KPD), pendarahan dalam
persalinan, prolapsus tapi pusat, ibu hipotensi, asidosis janin, jenis persalinan

Dalam waktu 24 jam, apabila bayi tidak mengalami masalah apapun, segaralah
melakukan pemeriksaan fisik yang lebih lengkap. Pada saat melakukan pemeriksaan fisik
yang lebih lengkap. Pada saat melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir, pemeriksa
hendaknya memperhatikan beberapa hal yang penting berikut ini:
a. Periksa bayi dibawah pemancar panas dengan penerangan yang cukup, kecuali ada
tanda-tanda jelas bahwa bayi sudah kepanasan.
b. Untuk kasus bayi baru lahir rujukan, minta orang tua/keluarga bayi hadir selama
pemeriksaan dan sambil berbicara dengan keluarga bayi serta sebelum melepaskan
pakaian bayi, perhatikan warna kulit, frekuensi nafas, postur tubuh, gerakan, reaksi
terhadap rangsangan dan abnormalitas yang nyata.
c. Gunakan tempat yang hangat dan bersih untuk pemeriksaan.
d. Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan, gunakan sarung tangan
e. Bersikap lembut pada waktu memeriksa
f. Lihat, dengar dan rasakan tiap-tiap daerah pemeriksaan head to toe secara sistematis.
g. Jika ditemukan faktor resiko atau masalah, carilah bantuan lebih lanjut yang memang
diperlukan.
h. Catat setiap hasil pengamatan

C. Pemeriksaan Umum
a.    Pernafasan
Pernafasan bayi baru lahir normal 30-60 kali permenit, tanpa retraksi dada dan tanpa
suara merintih pada fase ekspirasi. Pada bayi kecil, mungkin terdapat retraksi dada ringan dan
jika bayi berhenti nafas secara periodic selama beberapa detik masih dalam batas normal.
b.    Warna kulit
Bayi baru lahir aterm kelihatan lebih pucat dibanding bayi preterm karena kulit lebih
tebal.
c.    Denyut jantung
Denyut jantung bayi baru lahir normal antara 100-160 kalipermenit, tetapi dianggap
masih normal jika diatas 160 kali permenit dalam jangka waktu pendek, bebrapa kali dalam
satu hari selama beberapa hari pertama kehidupan, terutama bila bayi mengalami disstres.
Jika ragu, ulangi perhitungan denyut jantung.
d.    Suhu Aksiler
36,5 C sampai 37,5 C.
e.    Postur dan gerakan
Postur normal bayi baru lahir dalam keadaan istirahat adalah kepalan tangan longgar,
dengan lengan, panggul dan lutut semi fleksi. Pada bayi dengan letak sungsang selama masa
kehamilan, akan mengalami fleksi penuh pada sendi panggul dan lutut atau sendi lutut
ekstensi penuh, sehingga kaki bisa dalam berbagai posisi sesuai bayi intrauterin. Jika kaki
dapat diposisikan dalam posisi normal tanpa kesulitan, maka tida dibutuhkan terapi. Gerakan
ekstremitas bayi harus secara spontan dan simetris disertai gerakan sendi penuh. Bayi normal
dapat sedikit gemetar.
f.     Tonus otot /tingkat kesadaran
Rintang normal tingkat kesadaranbayi baru lahir adalah mulai dari diam hingga sadar penuh
dan dapat di tenangkan jika rewel. Bayi dapat dibangunkan jika diam atau sedang tidur.
g.    Ekstremitas
Periksa posisi, gerakan, reaksi bayi bila ekstremitas disentuh,dan pembengkakan.
h.    Kulit
Warna kulit dan adanya verniks kaseosa, pembengkakan atau bercak hitam, tanda
lahir/tanda mongol. Selama bayi dianggap normal, beberapa kelainan kulit juga dapat
dianggap normal. Kelainan ini disebut milia, biasaanya terlihat pada hari pertama atau
selanjuutny. Kulit tubuh, punggung dan abdomen yang terkelupas pada hari pertama juga
masih dianggap normal.
i.      Tali pusat
Normal berwarna putih kebiruan pada hari pertama, mulai kering dan mengkerut
/mengecil dan akhirnya lepas setelah 7-10 hari.
j.      Berat badan
Normal 2500-4000 gram.

Pemeriksaan fisik (head to toe)


a.    Kepala
Ubun-ubun besar, ubun-ubun kecil,sutura,moulase,caput succedaneum, cephal
haematoma, hidrosefalus, rambut meliputi: jumlah,warna,dan adanya lanugo pada bahu dan
punggung.
b.    Muka
Tanda-tanda paralitis
Ukuran, bentuk, posisi, kesimetrisan letak dihubungkan dengan mata dan kepala serta adanya
gangguan pendengaran.
c.    Mata
Ukuran, bentuk, posisi,(strabismus, pelebaran epicanthus) dan 
kesimetrisan,kekeruhan kornea,katarak congenital,trauma, keluar nanah, bengkak pada
kelopak mata, pendarahan subkonjuntifa.
d.    Telinga
Jumlah, bentuk, posisi, kesimetrisan letak dihubungkan dengan mata dan kepala serta
adanya gangguan pendengaran.
e.    Hidung
Bentuk dan lebar hidung, pola pernapasan , kebersihan.
f.     Mulut
Bentuk simetris/tidak, mukosa mulit kering/basah, lidah, palatum, bercak putih pada gusi,
refleks mengisap adakah labio/palatoskisis, trush sianosis.
g.    Leher
Bentuk simetris/tidak, adakah pembengkakan dan benjolan, kelainan tidorid,hemangioma,
tanda abnormalitas, kromosom dan lain-lain.
h.    Klavikula dan lengan tangan
Adakah fraktur klavikula, gerakan, jumlah jari.
i.      Dada
Bentuk dan kelainan, bentuk dada, putting susu gangguan pernafasan, auskultasi bunyi
jantung dan pernafasan
j.      Abdomen
Penonjolan sekitar tali pusat pada saat menangis, pendarahan tali pusat, jumlah pemb ulu
darah pada tali pusat, dinding perut dan adanya benjolan, distensi, gastroskisis, omfalokel,
bentuk simetriks/tidak palpasi hati, ginjal.
k.    Genetalia
Kelamin laki-laki: panjang penis,testis sudah turun berada dalam skotum, orifisium uretrae di
ujung penis, kelainan (fimosis,hipospadia/epispadia). Kelamin perempuan : labia mayora dan
labia miyora, klitoris, orifisium fagina, orifisium uretra, secret dan lain-lain
l.      Tungkai dan kaki
Gerakan, bentuk simetriks/tidak, jumlah jari, pergerakan, pes equinofarus/per eguinofalgus.
m.  Anus
Berlubang atau tidak, posisi, fungsi springter ani, adanya dresia ani, meconium plug sicdrom,
mega colon
n.    Punggung
Bayi tengkurap, raba kurvatura,kolumna vertebralis, skoliosis, pembengkakan, spinabifi
dakoma,mielomeningokel, lesung/bercak berambut dan lain-lain
o.    Pemeriksaan kulit
Ferniks caseosa lanugo, warna, udem, bercak, tanda lahir, memar.
p.    Reflek
Berkedip, babinski, merangkak, menari/ melangkah, ekstrusi gallants, moros, enck
rhikting,palmar grasp, rethink, starcle, menghisap, toniknek
q.    Antropometri
BB, PB, LK, LD, LP, LLA
r.     Eliminasi
Kaji kepatenan fungsi ginjal dan saluran gastrointestinal bagian bawah . bayi baru lahir
normal biasanya kencing kebih dari 6 kali perhari. Bayi baru lahir normal biasanya berak cair
6-8 kali perhari. Di curigai diare bila frekuensi menibgkat, tinja hijau, atau mengandung
lendir dan darah. Pendarahan fagin pda bayi baru lahir dapat terjadi beberapa hari pada
minggu pertama kehidupan ini di anggap normal.

E.     Pemeriksaan Fisik Pada Neonatus

Pemeriksaan Fisik Pada Neonatus


·         Pemeriksaan bayi baru lahir disesuaikan dengan keadaan bayi
·         Pemeriksaan awal dilakukan sesegera mungkin
·         Pemeriksaan secara lengkap dilakukan bl keadaan bayi sudah stabil (6-24 jam)
·         Tujuan pemeriksaan adl utk menemukan kelainan dan menentukan tindakan lebih lanjut
·         Pemeriksaan dilakukan dihadapan orang tua/keluarga

Prinsip yg harus diperhatikan :


1.      Ruangan hangat,terang,dan bersih
2.      Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan
3.      Gunakan APD: celemek &sarung tanagan
4.      Yakinkan alat pemeriksaan bersih
5.      Lakukan pemeriksaan secara sistimatis head to toe :inspeksi,palpasi,perkusi auskultasi
6.      Jika ada kelainan lakukan tindakan,kolaborasi atau rujuk.
7.      Lakukan pendokumentasian

Persiapan alat :
1.Timbangan    8. Tissu
2.Metlin    9. Bengkok
3.Stetoskop bayi  10. Tali pusat
4.Termometer  11. Cairan klorin 0,5%
5.Jam
6.Tongspatel
7.Sarung tangan

I.Anamnesa
1.Faktor genetik (riwayat peny keturunan,kelainan bawaan)
2.Riwayat kehamilan : paritas,kelainan ,obat2an, psikologis,dll
3.Riwayat persalinan: tgl lahir,proses persalinan,trauma, ku, obat2an dll

II Pemeriksaan fisik
   Penilaian mencakup :tanda vital,pengukuran pertumbuhan,penilaian sistem, penilaian umur
kehamilan

1.Keadaan umum
•Nilai bayi secara keseluruhan:besar/kecil
•Ukuran tubuh proporsional/tidak
•Kondisi bayi aktif/lemah
•Tangisan lemah, keras, melengking ?
•Kesadaran ? Letargis, waspada atau sedasi ?
•Pucat/kuning /merah muda ?

2. Tanda-tanda vital
a.Pernafasan
•Hitung dg melihat gerakan abdomen/menit
•Hitung selama satu menit penuh
•Utk BBl stabil, diukur setiap 3-4 jam
•Utk BBl tdk stabil hitung setiap jam
•Frekuensi normal : 40 – 60 kali/menit
•Perhatikan apakah ada tarikan ddg dada, gerakan cuping hidung, kedalaman nafas
•Bagaimana bunyi nafas ?

Penilaian awal pernafasan saat lahi menjadi  evaluasi keberhasilan transisi bayi:
1.Pernafasannya nyaman
2.Tak ada tachypnea
3.Tak ngorok
4.Tak ada lekukan dada
5.Tak ada cyanosis/pucat

Penilaian pernafasan termasuk parameter berikut :


•Warna kulit : merah muda, kebiruan, pucat, gelap,berbintik,kuning
•Pernafasan: ringan,ngorok,cuping hidung kembang kempis, retraksi
•Suara nafas : jauh,dangkal,stridor,wheezing,melemah, seimbang/ tidak seimbang
•Dinding dada : gerakannya simetrik atau tidak
•Apnea/bradycardi: hitungan nafas terendah yg bisa diamati, warna,diukur dg oximeter dan
lama episode
•Sekresi: jumlah (sedikit,sedang, banyak)
         Warna (putih,kuning,bening,hijau,berdarah)
         Konsistensi : encer, kental atau mukoid
b. Denyut jantung
•Diukur dg cara auskultasi / 2 jari di atas jantung bayi selama satu menit penuh
•Pd BBl stabil dihitung setiap 3-4 jam
•Pd BBl tak stabil dihitung setiap jam
•Denyut jantung normal: 120-160/menit
•Bl > 160 (takikardia): tanda infeksi, hypovolemia, hyperetermia, anemia, konsumsi obat ibu
•Bl < 100  (Bradikardi): BBl cukup bulan sedang tidur, kekurangan O2

  Penialian kardiovaskuler termasuk parameter berikut :


•Prekordium : tenang atau aktif
•Bunyi jantung: jelas, dg splitting dari S2
•Ritme : Normal atau arrhytmia
•Murmur : jelaskan jika ada
•Pengisian kembali kapiler : Beberapa detik
•Denyut perifer : normal, lemah atau tidak

c. Suhu tubuh
•Diukur melalui aksila, tahan 5 menit
•Normal : 36,5 - 37C
•BBl dalam incubator diukur setiap jam
•Hipotermia :bbl sakit atau BBLR, jika berlanjut pertimbangkan sepsis (tanda vital tak stabil,
perubahan glukosa dlm darah),dehidrasi, bacteremia, epidural ibu
•Huipertermia: demam, infeksi, kurang minum

d. Tekanan darah
•Diukur pd tangan  kaki sesuai kondisi bayi
•Menggunakan mesin dinamap jk ada
•Normal 60-89/40-50
•Bisa meningkat saat menangis
•Akan turun saat tidur

e. Pengukuran 3 komponen pertumbuhan


1)Berat badan: ditimbang setiap hari
•BB < 2500 gr : prematur atau SGA
•BB > 3800 gr : LGA
•Perlu mengetahui usia kehamilan secara akurat
•Perhatikan glikemia pd BB < / >
•BBL akan kehilangan 10% pd mg pertama
•Bl kehilangan berlebihan : kurang ASI,dehidrasi
•Jk BB sangat berbeda dg kemarin : timbang 2 X
•BB akan kembali pd usia 2 minggu
•Kenaikan BB diharapkan adl 30 gr/hari
2) Panjang badan
•Diukur dr ubun2 s/d tumit, posisi telentang, sendi lutut dan panggul harus ekstensi penuh
•Normal : 45 – 53 cm
•Diukur saat masuk dan setiap minggu dan dibandingkan dengan berat badan

3) Lingkar kepala
•Diukur saat masuk dan setiap minggu
•Diukur: menghubungkan 4 titik : 2 frontal bosses dan 2 occipital protuberances
•Normal 33 – 38 cm
•Letakan pita ukur pd bagian paling menonjol di tulang oksiput dan dahi
•Pengukuran sedikitnya sekali sehari jk bbl gangguan neurologis (perdarahan
intraventricular,hydrocephalus,asfiksia)

3 Kepala
•Apakah ada benjolan, caput, haetaom ?
•Fontanel; cekung, menonjol, datar ?
•Sutura : molase ? Derajat berapa ?
•Pertumbuhan rambut ?

4. Mata
•Simetris/tidak, gerakan bersamaan / tidak
•Adanya darah pd permukaan mata (normal) kecuali pd pupil/iris à hilang
•Tanda ikterus, infeksi,
•Pupil simetris, reaksi (lambat,cepat, tidak ada ?
•Terbuka/ menutup ?

5. Telinga
•Sejajar dengan ujung mata
•Bentuk simetris/tidak,normal/tidak
•Apakah ada pengeluaran ?

6. Hidung dan mulut


•Apakah bernafas spontan/cuping hidung
•Tanda kebiruan /cyanosis
•Tanda labio-palatoskizis
•Refleks rooting dan sucking

7. Leher
•Pembesaran kelenjar tiroid, getah bening
•Tonick neck refleks ?
8. Dada
•Simetris/ tidak, gerakan nafas ? Kesulitan?
•Dengarkan suara nafas,kiri &kanan sama?
•Pembesaran kelenjar mammae
•Dengarkan denyut jantung dg fetoskop
9. Perut/abdomen
•Terlihat normal, tali pusat ?
•Apakah ada hernia umbilicalis saat bayi nangis?
•Suara perut: ada/tidak,hiperaktif, hipoaktif
•Dinding perut: merah,meregang,ada batas perut membuncit
•Palpasi: lembek, nyeri atau meregang

10. Bahu, lengan dan jari
•Simetris/tidak, jari lengkap/tidak ?
•Apakah tangan dapat digerakan secara normal,patah tulang ?
•Refleks graps, refleks moro (hilang 4 bl)
•R moro menetap > 4 bl :kerusakan otak
•Respon yg tdk simetris: fraktur calivula, cedera fleksus brakhialis

11. Genetalia
a.Laki-laki
•Scrotum tdd 2 kantung berisi testis
•Lubang penis tepat di tengah ? Panjang < 2,5 cm ?, miksi ?
b. Perempuan
•Labia mayora & minora ada ?
•Keluarnya cairan : putih,krem,pseudomenorh, akan hilang dlm 10 hari
•Miksi sdh/belum dalam 24 jam
12 Panggul
•Pegang paha dan betis bayi , gerakan lurus ke arah samping luar, dengarkan & rasakan bunyi
“klik”à kolaborasi
•Gerakan paha ke atas dan kebawah, dengarkan bunyi klik

13. Punggung dan anus


•Adakah benjolan/masa
•Ada/tdk lubang anus, mekoneum ?

14. Ektremitas bawah


•Simetris/tidak
•Jari lengkap/tidak ?
•Refleks babinski ?
•Gerakan aktif/lemah, simetris/tidak ?
•Kelainan bentuk ?
•DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Pola nafas tdk efektif berhubungan dg Obstruksi jalan nafas
2.Gangguan pertukaran gas berhub dg hipotermi (cold stress)
3.Resiko tinggi termoregulasi tdk efektif berhub dg Kehilangan panas ke lingkungan
4.Resiko tinggi infeksi berhub dg faktor lingkungan

•Hasil akhir yg diharapkan


1.Utk bayi akan :
  a. transisi dr kehidupan intrauterin ke   ekstrauterin
  b. Mempertahankan pola nafas efektif
  c. Mempertahankan termoregulasi efektif
  d. Tetap bebas dari infeksi

2. Utk orang tua:


a. Memiliki pengetahuan, keterampilan dan keyakinan ttg aktivitas perawatan bayi
b. Memahami karakteristik perilaku dan biologis bbl
c. Mendemostrasikan interaksi/perilaku yg meningkatkan fungsi keluarga sehat
d. Memiliki kesempatan utk meningkatkan hubungan dg bayi
e. Mulai mengintegrasikan bayi ke dalam keluarga

Anda mungkin juga menyukai