NY A
DI RUANG ANNGREK RST dr. SOEJONO MAGELANG
Disusun oleh :
Lailatul Zumna Azzahra
20101440121036
P = “Pulse” (denyut), dengarkan denyut jantung bayi dengan stetoskop atau palpasi
denyut jantung dengan jari.
G = “Grimace” (seringai), gosok berulang-ulang dasar kedua tumit kaki bayi dengan
jari. Perhatikan reaksi pada muka, ketika lender pada mukanya dibersihkan, atau
ketika lender dari mulu dan tenggorokannya dihisap.
A = “Activity”, perhatikan cara bayi baru lahir menggerakkan kaki dan tangannya
bergerak sebagai reaksi terhadap rangsangan tersebut.
R = “Respiration” (pernafasan), perhatikan dada dan abdomen bayi atau perhatikan
upaya bernafasnya.
Nilai 0 1 2
Appearance Color Seluruh badan biru atau Warna kulit tubuh Warna kulit tubuh,
(warna kulit) pucat normal merah muda, tangan dan kaki
tetapi tangan dan normal merah muda,
kaki kebiruan tidak ada sianosis
Pulse (heart rate) Tidak ada < 100x/menit 100x/menit
atau frekuensi
jantung
Grimace (reaksi Tidak ada respon Meringis atau Meringis atau bersin
terhadap terhadap stimulasi menangis lemah atau batuk saat
rangsangan) ketika distimulus stimulasi saluran
nafas
Activity (tonus Lemah atau tidak ada Sedikit bergerak Bergerak aktif
otot)
Respiration Tidak ada Lemah atau tidak Menangis kuat,
(usaha nafas) teratur pernafasan baik dan
teratur
Kriteria penilaian APGAR adalah :
1. Jika skor APGAR 7-10 : bayi dianggap sehat dan tidak memerlukan tindakan
istimewa.
2. Jika skor APGAR 4-6 : Asfiksia neonatorum sedang, pada pemeriksaan fisik
akan terlihat frekuensi jantung lebih dari 100x/menit, tonus otot kurang baik
atau baik, sianosis, reflek iritabilitas tidak ada.
3. Jika skor APGAR 0-3 : asfiksia neonatorum berat, pada pemeriksaan fisik
ditemukan frekuensi jantung kurang dari 100x/menit, tonus otot buruk, sianosis
berat dan kadang-kadang pucat, reflek iritabilitas tidak ada.
1) PENGKAJIAN
a. Identitas
b. Pengkajian terhadap factor resiko
- Maternal : Usia, riwayat kesehatan yang lalu, perkembangan socialdan
riwayat pekerjaan
- Obsetrik : Parity, periode, kondisi kehamilan terakhir3)
- Perinatal : Antenatal, informasi prenatal maternal health (DM,jantung)
- Intra Partum event :
a) Usia gestasi : Lebih dari 34 minggu sampai dengan 42 minggu.
b) Lama dan karakteristik persalinan : Persalinan lama pada kala Idan II
KPD 24 jam.
c)Kondisi ibu : Hipo/Hiper tensi progsif perdarahan, infeksi.
d)Keadaan yang mengidentifikasi fetal disstres HR lebih dari 120x sampai
dengan 140 x / menit.
e)Penggunaan analgesic
f)Metode meahirkan : Sectio Caesaria, Forsep, Vakum
- Pengkajian fisik
1)Eksternal : Perhatikan warna, bercak warna , kuku, lipatan padatelapak
kaki, periksa potensi hidung dengan menutup sebelahlubang hidung sambil
mengobservasi pernafasan dan perubahankulit.
2)DadaPalpasi untuk mencari detak jantung yang terkencang,
auskultasiuntuk menghitung denyut jantung, perhatikan bunyi nafas
padasetiap dada.
a)Abdomen : Verifikasi adanya abdomen yang berbentuk sepertikubam
atau tidak ada anomaly, perhatikan jumlah pembuluhdarah pada tali pusat.
b) Neurologis : Periksa tonus otot dan reaksi reflex.
- Pemeriksaan Penunjange.
- Nilai APGARengkajian Fisik
Pengkajian
1)Aktivitas/Istirahat
Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama, bayi tampak
semi koma saat tidur ; meringis atau tersenyumadalah bukti tidur dengan
gerakan mata cepat, tidur sehari rata-rata 20 jam.
2)Pernapasan dan Peredaran Darah
Bayi normal mulai bernapas 30 detik sesudah lahir,untuk menilai status
kesehatan bayi dalam kaitannya dengan pernapasan dan peredaran darah
dapat digunakan metodeAPGAR Score. Namun secara praktis dapat dilihat
darifrekuensi denyut jantung dan pernapasan serta wajah,ekstremitas dan
seluruh tubuh, frekwensi denyut jantung bayinormal berkisar antara 120-
140 kali/menit (12 jam pertamasetelah kelahiran), dapat berfluktuasi dari
70-100 kali/menit(tidur) sampai 180 kali/menit (menangis).
Pernapasan bayi normal berkisar antara 30-60kali/menit warna
ekstremitas, wajah dan seluruh tubuh bayiadalah kemerahan.Tekanan
darah sistolik bayi baru lahir 78dan tekanan diastolik rata-rata 42, tekanan
darah berbeda darihari ke hari selama bulan pertama kelahiran. Tekanan
darahsistolik bayi sering menurun (sekitar 15 mmHg) selama satu jam
pertama setelah lahir. Menangis dan bergerak biasanyamenyebabkan
peningkatan tekanan darah sistolik.
3)Suhu TubuhSuhu inti tubuh bayi biasanya berkisar antara 36,50 C-370
C.Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan pada aksila atau pada rektal.
4)KulitKulit neonatus yang cukup bulan biasanya halus,lembut dan padat
dengan sedikit pengelupasan, terutama padatelapak tangan, kaki dan
selangkangan.Kulit biasanya dilapisidengan zat lemak berwarna putih
kekuningan terutama didaerah lipatan dan bahu yang disebut verniks
kaseosa.
5)Keadaan dan Kelengkapan EkstremitasDilihat apakah ada cacat bawaan
berupa kelainan bentuk, kelainan jumlah atau tidak sama sekali pada
semuaanggota tubuh dari ujung rambut sampai ujung kaki jugalubang anus
(rektal) dan jenis kelamin.
6)Tali PusatPada tali pusat terdapat dua arteri dan satu
venaumbilikalis.Keadaan tali pusat harus kering, tidak ada perdarahan,
tidak ada kemerahan di sekitarnya.
7)Refleks Beberapa refleks yang terdapat pada bayi :
a)Refleks moro (refleks terkejut). Bila diberi rangsangan
yangmengagetkan akan terjadi refleks lengan dan tanganterbuka.
b)Refleks menggenggam (palmer graps). Bila telapak
tangandirangsang akan memberi reaksi seperti menggenggam.Plantar
graps, bila telapak kaki dirangsang akan memberireaksi.
c)Refleks berjalan (stepping). Bila kakinya ditekankan pada bidang
datang atau diangkat akan bergerak seperti berjalan.
d)Refleks mencari (rooting). Bila pipi bayi disentuh akanmenoleh
kepalanya ke sisi yang disentuh itu mencari putingsusu.
e) Refleks menghisap (sucking). Bila memasukan sesuatu kedalam
mulut bayi akan membuat gerakan menghisap.
3. Rencana Keperawatana.
Intervensi
Intervensi :
3)Pantau status oksigen BBL Jika SaO < 80% mengindikasikan adanya
ketidakefektifan jalan nafas
3)Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing, merasa nyaman
Intervensi :
1)Pantau suhu paling sedikit setiap 2 jam, sesuai kebutuhan Suhu tubuh
bayi baru lahir mudah mengalami penurunan
Diagnosa 4 : Hipotermia
Tujuan: Dalam waktu 1x24 jam setelah dilakukan intervensikeperawatan
hipotermia tidak terjadi
Kriteria hasil :
1)BBL menunjukkan termoregulasi neonates (keseimbangan antara panas
yang dihasilkan, peningkatan panas, dan kehilangan panasselama periode
neonatus)
Intervensi :
1) Pantau suhu paling sedikit setiap 2 jam, sesuai kebutuhan
Suhutubuh bayi baru lahir mudah mengalami penurunan
2) Pantau suhu bayi lahir sampai stabil Suhu tubuh bayi baru
lahirmudah mengalami penurunan
3) Ajarkan indikasi hipotermia dan tindakan kedaruratan
yangdiperlukan sesuai dengan kebutuhan
4) Pemahaman tentang kondisi hipotermi dapat mencegah
terjadinyahipotermi
5) Selimuti bayi segera setelah dilahirkan
6) Mencegah kehilangan panas
7) Gunakan tutup kepala pada bayi baru lahir
8) Mencegah kehilangan panas
9) Tempatkan bayi baru lahir dalam incubator atau dibawah
penghangatsesuai kebutuhan
10) Menjaga suhu tubuh agar tetap hangat
Diagnosa 5 : Resiko infeksi berhubungan dengan adanya luka pada tali
pusatTujuan: Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24
jamresiko infeksi tidak menjadi actual
Kriteria hasil :
1) BBL bebas dari tanda dan gejala infeksi
2) Jumlah leukosit dalam batas normal
3) Status imun, gastrointestinal, genitourinaria dalam batas normal
Intervensi:
1)Pantau tanda/gejala infeksi (missal.suhu tubuh, denyut jantung,
pembuangan, penampilan luka, sekresi, penampilan urin, suhukulit, lesi
kulit, keletihan, malaise)
2)Mengetahui tanda infeksi secara dini memungkinkan pencegahan
terhadap infeksi dan mengurangi keparahan infeksi yg mungkinsudah
terjadi
3)Kaji faktor yg meningkatkan serangan infeksi (missal.usia lanjut,tanggap
imun rendah, dan malnutrisi)
4)Faktor pemberat dapat mengakibatkan infeksi berkembang lebohcepat
5)Pantau hasil laboratorium (DPL, hitung granulosit absolut, hasil-hasil yg
berbeda, protein serum, dan albumin)
6)Perubahan hasil laboratorium mengidentifikasikan adanya infeksi
7)Ajarkan keluarga BBL teknik mencuci tangan yg benar
8)Cuci tangan dengan benar dapat mencegah transmisi organism
9)Ajarkan kepada keluarga BBL tanda/gejala infeksi dan kapan harus
melaporkannya ke pusat Kesehatan
10)Perubahan hasil laboratorium dapat mengindikasikan adanya infeks
11) Berikan terapi antibiotic bila diperlukan
Kriteria hasil:
1) Penurunan BB tidak lebih dari 10% BB lahir.
2) Intake dan output makanan seimbang.
3) Tidak ada tanda-tanda hipoglikemi.
Rencana tindakan:
1) Timbang BB setiap hari.
2) Auskultasi bising usus, perhatikan adanya distensi abdomen
3) Anjurkan ibu untuk menyusui pada payudara secara bergantian 5-
10menit.
4) Lakukan pemberian makanan tambahan.
5) Observasi bayi terhadap adanya indikasi masalah dalm pemberian
makanan (tersedak, menolak makanan, produksi mukosa meningkat)