Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bayi baru lahir (BBL) adalah bayi yang lahir selama satu jam pertama kelahiran bayi
sampai usia 4 minggu, bayi normal memiliki berat lahir antara 2500 – 4000 gram, cukup bulan
dan lahir langsung menangis (Donna, 2014). Bayi lahir prematur dan bayi dengan berat badan
lahir rendah punya risiko lebih besar mengalami infeksi tali pusat infeksi ini juga berperan dalam
terjadinya angka kesakitan dan angka kematian bayi baru lahir (BBL) di Indonesia (Hurlock,
2015). Resiko infeksi tali pusat bayi baru lahir (BBL) ditandai dengan kulit kemerahan dan
lembab. Penyebab infeksi tali pusat karena adanya paparan bakteri serta sistem kekebalan tubuh
yang jauh lebih rendah dari pada bayi normal (Setyo, 2015). Data World Health
Organization(WHO) tentang Angka Kematian Bayi (AKB) berdasarkan penelitian pada tahun
2013 sampai 2014 diseluruh dunia sebesar 56 per 10.000, salah satu penyebab kematian tertinggi
antara lain karena infeksi tali pusat (WHO, 2014)
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Bbl
2. Untuk mengetahui Ciri – Ciri BBL Normal
3. Untuk mengetahui Klasifikasi Bayi
4. Untuk mengetahui etiologi
5. Untuk mengetahui patofisiologi
6. Untuk mengetahuiManifestasi klinis
7. Untuk mengetahui Penanganan Bayi Segera Setelah Lahir
8. Untuk mengetahui Penatalaksanaan Bayi Baru
9. Untuk mengetahui Perawatan Bayi Baru Lahir

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Kebutuhan Dasar
1) Pengertian Bbl
BBL Normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu – 42 minggu
dengan berat badan 2500-4000 gram.
BBL Normal adalah bayi yang dikeluarkan dari hasil konsepsi melalui jalan lahir
dan dapat hidup diluar dengan berat 2,5 – 4 kg, dengan usia Kehamilan 36 – 42
minggu, menangis spontan dan bernafas spontan, teratur dan tonus otot baik.
BBL Normal adalah Adaptasi fisiologi adalah sangat berguna bagi bayi untuk
menjaga kelangsungan hidupnya diluar uterus, artinya nantinya bayi harus dapat
melakukan sendiri segala kegiatan untuk mempertahankan hidupnya,
BBL Normal adalah Bayi yang lahir dari kehamilan 2500 – 4000 gram.
2) Ciri – Ciri BBL Normal
Berat badan : 2500 – 4000 gram, Panjang badan : 48 – 52 cm, Lingkar dada : 30
– 35 cm, Lingkar kepala : 33 – 35 cm, Detak jantung menit – menit pertama kira – kira
180 x/menit, kemudian menurun 120 – 140 x/menit.Pernafasan pada menit pertama 80
x/menit, menurun kira – kira 46 x/menit, Warna kulit kemerahan dan licin, karena
jaringan subcutan terbatas dan diliputi verniks caseosa.Rambut lanugo tidak terlihat,
rambut kepala biasanya telah sempurna.Kuku agak panjang dan lemas, Pada genetalia
wanita labia mayora sudah menutup, Reflek – reflek pada bayi normal, Untuk
pengeluaran urin dan meconium akan keluar 24 jam pertama warna meconium coklat
kehitaman.
3) Klasifikasi Bayi
a. Bayi Aterm
1. Berat badan 2500-4000 gram.
2. Panjang badan lahir 48-52 cm.
3. Lingkar dada 30-38 cm.
4. Lingkar kepala 33-35 cm.
5. Bunyi jantung janin pada menit pertama 180 x/menit.
6. Pernapasan pada menit-menit pertama cepat 80x/menit kemudian lebih kecil
setelah 40x/menit.
7. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup terbentuk
dan diliputi verniks kaseosa.
8. Rambut lanugo telah terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna.
9. Kuku agak panjang dan lemas.
10. Pada bayi perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora, pada bayi
laki-laki testis sudah turun.
11. Refleks menghisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik
12. Refleks morro sudah baik apabila diletakkan suatu benda diletakkan
ditelapak tangan, bayi akan menggenggamnya.
13. Eliminasi baik urine dan mekonium akan keluar dalam waktu 24 jam pertama
14. Umur kehamilan 37-42 minggu

2
b. Bayi Prematur
a. Berat badan kurang dari 2499 gram
b. Organ-organ tubuh imatur
c. Umur kehamilan 28-36 minggu
c. Bayi Posmatur
a. Biasanya lebih berat dari bayi aterm
b. Tulang dan Sutura kepala lebih keras dari bayi aterm
c. Verniks kaseosa dibadan kurang
d. Kuku-kuku panjang
e. Kulit Rambut kepala agak tebal
f. agak pucat dengan deskuamasi epitel
g. Umur kehamilan lebih dari 42 minggu

4) Etiologi
a. His(Kontraksi otot rahim)
b. Kontraksi otot dinding perut
c. Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan.
d. Ketegangan dan kontraksi ligamentum retundum.

5) Patofisiologi
Segera setelah lahir, BBL harus beradaptasi dari keadaan yang sangat
tergantung menjadi mandiri secara fisiologis. Banyak perubahan yang akan dialami
oleh bayi yang semula berada dalam lingkungan interna (dalam kandungan Ibu)yang
hangat dan segala kebutuhannya terpenuhi (O2 dan nutrisi) ke lingkungan eksterna
(diluar kandungan ibu) yang dingin dan segala kebutuhannya memerlukan bantuan
orang lain untuk memenuhinya.Saat ini bayi tersebut harus mendapat oksigen melalui
sistem sirkulasi pernafasannya sendiri yang baru, mendapatkan nutrisi oral untuk
mempertahankan kadar gula yang cukup, mengatur suhu tubuh dan melawan setiap
penyakit.Periode adaptasi terhadap kehidupan di luar rahim disebut Periode Transisi.
Periode ini berlangsung hingga 1 bulan atau lebih setelah kelahiran untuk beberapa
sistem tubuh. Transisi yang paling nyata dan cepat terjadi adalah pada sistem
pernafasan dan sirkulasi, sistem termoregulasi, dan dalam kemampuan mengambil
menggunakan glukosa.
6) Manifestasi klinis
a. Warna kulit: seluruhnya merah
b. Denyut jantung: > 100 x/menit
c. Pernapasan : baik,menangis kuat.
d. Otot : gerak aktif,reflek baik
e. Reaksi terhadap rangsangan : menangis
7) Penanganan Bayi Segera Setelah Lahir

3
1. Secara cepat menilai pernapasannya letakkan bayi dengan handuk di atas perut ibu. Kain
bersih dan kering atau kasa lap darah atau lendir dari wajah bayi untuk mencegah jalan
udaranya terhalang. Periksa ulang pernapasan bayi.
2. Keringkan badan bayi dan cairan ketuban dengan handuk atau kain yang halus dan
lembut . Bila bayi tersebut menangis atau bernapas biarkan bayi tersebut dengan ibunya
3. Bila bayi tersebut tidak benapas 30 detik segera lakukan bantuan resusitasi. Menilai
apgar 1 menit pertama untuk menentukan ada tidaknya asfiksia.
4. Pertolongan tali pusat klem dan potong tali pusat. Klemlah tali pusat dengan dua buah
klem, pada titik kira-kira 2 dan 3 cm dari pangkal pusat bayi (tinggalkan kira- kira satu
cm di antara klem-klem tersebut). Potonglah tali pusat di antara kedua klem sambil
melindungi bayi dari gunting dengan tangan kiri anda. Pertahankan kebersihan pada saat
memotong tali pusat. Ganti sarung tangan anda bila ternyata sudah kotor. Potonglah tali
pusatnya dengan pisau atau gunting yang steril atau disinfeksi tingkat tinggi (DTT).
Periksa tali pusat setiap 15 menit. Apabila masih terjadi perdarahan, lakukan pengikatan
ulang yang lebih ketat.
5. Sambil menunggu penilaian apgar 5 menit berikut lakukan pemeriksaan ada tidaknya
cacat bawaan atau trauma lahir. Bila nilai apgar 5 menit sama atau lebih besar bayi dapat
direncanakan untuk rawat gabung. Bungkus bayi dengan kain termasuk kepalanya.

8) Penatalaksanaan Bayi Baru


Lahir Pemeriksaan Fisik
Niai Apgar :
Tanda 0 1 2
Appereance Badan Merah ,
Biru, Pucat Semua Merah
Warna Kulit Ekst. Biru
Pulse Denyut
Tidak ada < 100 > 100
Jantung
Sedikit gerakan
Grimace refleks Tidak ada Menangis kuat
mimik
Activity tonus Ada refleksi
Lemas Gerakan aktif
otot Ekstremitas
Respiration effort Lambat/ tidak
Tidak ada Baik/ menangis
usaha napas teratur

Penilaiannya :
- Asfiksia berat (nilai apgar 0 – 3)
Memerlukan resusitasi segera secara aktif, dan pemberian oksigen terkendali
- Asfiksia ringan/ sedang ( nilai apgar 4 – 6 ).
Memerlukan resusitasi dan pemberian oksigen sampai bayi dapat bernafas normal
kembali.
- Bayi normal (nilai apgar 7 – 10).

4
 Berat Lahir : 2.500 – 4.000 gram
 Kepala : - ukuran lingkar kepala 31 – 35 cm
- terdapat kaput suksedaneum
 Mata : - tertutup rapat
- bila terbuka mungkin agak juling
 Hidung : batang hidung menonjol
 Mulut : - refleks mengisap sudah baik
- memalingkan kepala jika pipi disentuh
 Leher : bayi tidak dapat mengangkat kepalanya
 Dada : - dada bergerak simetris
- Bentuk
- Putting
- bunyi nafas
- bunyi jantung
 Perut : - ukuran lingkar perut lebih besar sedikit dari lingkar dada
- perut lembek dan bundar
 Pemeriksaan Refleks :
a. Refleks morro : bila posisi bayi dirubah secara tiba-tiba atau mendengar suara
yang keras, maka bayi akan menarik kedua tangan dan kedua kaki mendekat ke
tubuhnya serta ibu jari dan telunjuk akan membentuk huruf C kemudian kembali
lagi seperti semula. Refleksinya berkurang usia 4 bulan dan menghilang pada
usia 6 bulan.
b. Refleks rooting dan sucking : bila pipi dan sudut mulut bayi disentuh dengan
ujung jari atau putting susu, bayi akan menoleh kearah sentuhan, lalu membuka
mulut dan mulai mengisap. Refleks ini berkurang pada usia 6 bulan dan hilang
pada usia 1 tahun.
c. Swallowing : beri cairan atau basahi lidah maka bayi akan menelang sambil
menghisap. Refleks ini selalu ada dan tidak hilang.
d. Stepping : bila bayi diberdirikan dengan bantuan dan telapak kakinya didatarkan
maka secara otomatis bayi akan melangkah. Refleks ini hilang pada usia 1
sampai 2 bulan.
e. Palmar Graps : diletakkan jari pada telapak tangan bayi, maka bayi akan
menggenggan dengan kuat. Refleks ini akan berkurang pada usia 4 bulan.
f. Babinski : Refleks babinski akan hilang pada usia 1 tahun.
 Alat Kelamin :
- pada bayi laki teraba buah zakar
- testis berada dalam skrotum
- penis berlubang
- pada bayi perempuan hymen sering tertutup
- uretra berlubang
- labia minor dan labia mayor
 Dubur : dubur berlubang
 Anggota Gerak : - semua anggota gerak dapat bergerak bebas

5
- gerakan normal
- jumlah jari
 Kulit : - verniks
- Warna
- pembengkakan atau bercak-bercak hitam
- tanda-tanda lahir
9) Perawatan Bayi Baru Lahir
a. Perawatan 1 jam Bayi Baru Lahir :
Memantau tanda vital bayi baru lahir dengan jantung, frekuensi pernapasan, suhu
tubuh.
- Melaksanakan rawat gabung
- Mempertahankan suhu tubuh optimal (36-370 C)
- Memberikan kolostrum dan ASI :
- Menggunakan kedua payudara (kiri dan kanan) secara bergantian
- ASI diberikan menurut kebutuhan bayi (ondemand)
- Memeperhatikan ibu tentang keadaan umum bagi bayi lahir : kesadaran bayi,
warna kulit dan tinja.
b. Perawatan setelah 24 jam
- lakukan perawatan tali pusat :
Pertahankan sisi tali pusat dalam keadaan terbuka gar terkena udara dan tutupi
dengan kain bersih secara longgar, Lipatlah popok di bawah sisa tali pusat,
Jika tali pusat terkena kotoran atau tinja, cuci dengan sabun dan air bersih, dan
keringkan betu-betul.
- Dalam waktu 24 jam dan sebelum ibu dan bayi dipulangkan ke rumah, berikan
imunisasi – BCG, polio oral, dan hepatitis B.
- Ajarkan tanda-tanda bahaya bayi pada orang tua dan beritahu orang tua agar
merujuk bayi segera untuk perawatan lebih lanjut, jika ditemui tanda-tanda
tersebut.
- Ajarkan pada orang tua cara merawat bayi mereka dan perawatan harian untuk
bayi baru lahir
- Beri ASI sesuai dengan kebutuhan setiap 2-3 jam (paling sedikit setiap 4 jam),
mulai dari hari pertama.
- Pertahankan agar bayi selalu denga ibu.
- Jaga bayi dalam keadaan bersih, hangat dan kering, dengan mengganti popok
dan selimut sesuai dengan keperluan. Pastikan bayi tidak terlalu panas dan
terlalu dingin (dapat menyebabkan dehidrasi. Ingat bahwa kemampuan
pengaturan suhu bayi masih dalam perkembangan). Apa saja yang dimasukkan
ke dalam mulut bayi harus bersih.
- Jaga tali pusat dalam keadaan bersih dan kering.
- Peganglah, sayangi dan nikmati kehidupan bersama bayi.
- Awasi masalah dan kesulitan pada bayi dan minta bantuan jika perlu.
- Jaga keamanan bayi terhadap trauma dan penyakit / infeksi.
- Ukur suhu tubuh bayi jika tampak sakit atau menyusu kurang baik.

6
- Berikan vitamin K
Untuk mencegah terjadinya perdarahan karena defisiensi vitamin K pada bayi
baru lahir, lakukan hal-hal berikut :
- semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin K peroral 1
mg/hari selam tiga hari,
- bayi resiko tinggi diberi vitamin K parenteral dengan dosis 0,5 – 1 mg I.M.
10) Pengkajian Keperawatan
Fokus utama pengkajian pada bayi baru lahir adalah transisi dari kehidupan
intrauterus ke ekstra uterus dengan mengenalkan kepada anggota keluarga sesuai
kondisi neonatus.
a. Sirkulasi
Nadi apical dapat berfluktuasi dari 110 sampai 180 kali/menit. Tekanan darah
60 mmHg sampai 80 mmHg untuk systole dan 40 mmHg sampai 45 mmHg
untuk diatole. Bunyi jantung seperti murmur biasa terjadi selama beberapa jam
pertama kehidupan. Nadi perifer mungkin lemah, nadi brakhialis dan radialis
lebih mudah dipalpasi daripada nadi femoralis.
b. Eliminasi
Pada bayi baru lahir tidak ada perbedaan. Bayi yang lahir cukup bulan tanpa ada
kelainan dapat segera berkemih secara spontan. Abdomen lunak tanpa distensi,
bising usus akan aktif dalam beberapa jam setelah kelahiran. Pengeluaran feses
mekonium dalam 24 jam sampai 48 jam setelah kelahiran.
c.Makanan/Cairan
Berat badan pada bayi baru lahir mencapai 2500 gram sampai 4000 gram
dengan panjang badan 44cm sampai 55cm.
d. Neurosensori
Tonus otot fleksi hipertonik dari semua ekstremitas. Sadar dan aktif
mendemonstrasikan reflex menghisap selama 30 menit pertama setelah kelahiran.
Kaput suksedaneum dan/molding mungkin ada selama 3 sampai 4 hari. Sutura
cranial yang bertumpang tindih mungkin terlihat, sedikit obliterasi fontanel
anterior. Mata dan kelopak mata mungkin udema, hemorargi subkonjungtiva atau
hemorargi retina mungkin terlihat, konjungtivitis selama 1 sampai 2 hari ungkin
terjadi setelah penetesan obat mata oftalmik terapeutik. Adanya reflex moro,
plantar, genggaman palmar, dan babinski’s.
e.Pernapasan
Apgar skor optimal, harus mencapai 7 sampai 10. Rentang dari 30 samapai
60/menit dengan pola periodic yang dapat terlihat. Bunyi nafas bilateral, kadang-
kadang krekels. Takipnea mungkin terlihat, diagfragmaik dan abdominal dengan
gerakan sinkron dari dada dam abdomen. Pernapasan dangkal dan cuping hidung
kadang terlihat. Krekels pernapasan dapat menetap selama beberapa jam pertama
setelah kelahiran.
f. Keamanan
Suhu terntang dari 36,5⁰C sampai 37,5⁰C. kulit berwarna merah muda dan
ada pengelupasan pada tangan dan kaki. Akrosianosis mungkin ada selama
beberapa

7
hari periode transisi. Sefalohematoma dapat tampak sehari setelah kelahiran,
peningkatan ukuran pada usia 2 sampai 3 hari kemudian direabsorpsi perlahan
selama 1 sampai 6 bulan.
K. Pemeriksaan Penunjang
1. pH tali pusat, tingkat 7,20 sampai 7,24 menunjukkan status praasidosis,
tingkat rendah menunjukkan gangguan asfiksia bermakna.
2. Hemoglobin mencapai 15 sampai 20 g. hematokrit berkisar antara 43% sampai
61%.
3. Tes Coombs langsung pada daerah tali pusat menentukan adanya kompleks
antigen- antibodi pada membran sel darah merah yang menunjukkan kondisi
hemolitik.
4. Bilirubin Total sebanyak 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan, 8 mg/dl 1
sampai 2 hari dan 12 mg/dl pada 3 sampai 5 hari.

B. Konsep Asuhan Keperawatan


1. Pengkajian
a) Riwayat Kehamilan
 ANC
 Penyakit
 Imunisasi
 Gangguan / keluhan lain
 Usia kehamilan Ibu
b) Riwayat Persalinan
 Kala I : His, Djj. Pembukaan
 Kala II : Lamamya. Kemacetan
 Indikasi Persalinan
 AS
 Maturitas Bayi
c) Pengkajian Bayi
 Pengkajian segera : AS
 Pengkajian Transisi : 24 jam I
 Pengkajian Paeriodik : setelah 24 jam
d) Pemeriksaan Fisik
 Postur : Posisi melingkar menyerupai saat berada dalam rahim.
Gerakan spontan
 Tanda – tanda vital : Denyut jantung : 120 – 130 x/menit
Suhu : 36,5 – 37,2oC
RR : 30 – 50 x/menit
 Ukuran : BB : 2500 – 4000 gram

8
o PB : 45 – 55 cm
o LK : 32 – 37 cm
o LD : 30 -33 cm
o LP : 30 – 33 cm

 Integumen : warna : merah muda


o Icteric : 0
o Edema : 0
o Dehidrasi :0
 Kepala : - Besarnya ¼ PB
 Fontanel Anterior
 Fontanel Posterior : Bentuk Segitiga
 Sutura teraba & tidak menyatu
 Mata : - Bentuk mata simetris
 Refleks mengedip 0
 Gera bola mata : acak menyentak
 Hidung :
 Telinga :
 Wajah : - Letak proporsional
 Simetris
 Expresi wajah sesuai
 Mulut : - Gerakan bibir simetris
 Gusi berwarna merah muda
 Palatum Utuh
 Lidah tidak menonjol
 Reflek rooting 0
 Leher : - Pendek, tebal, tak ada selaput
 Pergerakan bebas
 Tiroid tidak teraba
 Dada : - Gerakan simetris
 Gerak nafas dada perut sinkron
 Puting susu menonjol dan simetris
 Abdomen : - Tali pusat putih keabu – abuan
 Batas tali pusat dan kulit jelas
 Tidak berbau
 Hepar 1-2 vm teraba dibawah iga kanan
 Distensi 0
 Tak teraba massa

 Genetalia :
 Wanita  Laki - laki
 Edema 0  Prepurtium

9
 Labia mayor menutupi
menutupi glans tidak
labia minor dapat ditarik
 Orifisium kebelakang
terbuka  Testis teraba
 Ereksi
spontan
 Retraksi
testis bila
dingin
 Anus : - Jumlah 1
 Tonus spingter baik
 Reflek berkedut baik
 Extremitas :
 Bentuk flexi melengkung seperti saat berada dalam rahim
 Gerakan simetris
 Jumlah jari – jari lengkap

2. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan suhu tubuh ( hipotermi ) berhubungan dengan peningkatan
penguapan yang berlebih.
2. G3 pola nafas berhubungan dengan jalan nafas oleh cairan.
3. Resti G3 nutrisi berhubungan dengan bayi malas minum.
4. Resti infeksi berhubungan dengan pemotongan tali pusat.
3. Intervensi
Diagnosa
No. Tujuan & Kriteria Intervensi
Keperawatan
1. Perubahan suhuTujuan : 1. Observasi tanda – tanda dini
tubuh  Untuk hipotermi ( kulit dingin, pucat,
( hipotermi ) mencegah merintih, kemerahan )
berhubungan terjadinya
dengan R / mengetahui secara dini terjadinya
hipotermi hipotermi.
peningkatan
penguapan yangKriteria : 2. Berikan selimut bayi terutam a
berlebih.  Mengidentifikas bagian kepala.
i faktor – faktor R / untuk mengurangi terjadinya
resiko terhadap penguapan yang lebih banyak.
hipotermi. 3. Gantikan handuk atau selimut yang
 Mempertahanka basah.
n kehangatan / R / untuk menghindari perpindahan
mencegah panas tubuh ke benda yang basah.
kehilangan 4. Berikan lingkungan yang hangat.
panas. R / memberikan rasa aman & nyaman.
10
 Mempertahanka
n suhu tubuh
dalam bats
normal
2. G3 pola nafas Tujuan : 1. Ekstensi kepala & leher dengan
berhubungan  Agar pola nafas mengganjal bahu bayi
dengan jalan kembali efektif. menggunakan lipatan kain.
nafas oleh cairan.Kriteria :
R / untuk melonggarkan jalan nafas.
 Bayi menangis 2. Hisap lendir pada mulut dan
kuat. hidung.
 Tidak sesak, R / untuk menghindari aspirasi caiaran.
nafas teratur 3. Observasi pola nafas, suara nafas,
 Tidak cyanosis. irama.
R / agar tahu adanya tanda – tanda
aspirasi caiaran.
3. Resti G3 nutrisi
Tujuan : 1. Kaji status nutrisi / minum secarar
berhubungan  Kebutuhan kontinyu.
dengan bayi nutrisi dapat R / agar tahu jumlah minum / nutrisi
malas minum. terpenuhi yang masuk.
Kriteria : 2. Berikan minum sesuai kebutuhan :
 Bayi dapat Hari I 80 cc/kgBB/hari
minum ASI / Hari II 100 cc/kgBB/hari
Pasi dengan Hari III 120 cc/kgBB/hari
adekuat. R / agar tahu kebutuhan minum yang
 BB stabil / harus di berikan.
3. Timbang BB tiap hari.
meningkat.
R untuk memantau keefektifan aturan
terapeutik.
4. Berikan minum sedikit – sedikit
tapi sering ( ASI & PASI ).
R / untuk meningkatkan dan
memenuhi jumlah masukan.
4. Resti infeksi
Tujuan : 1. Observasi tanda – tanda infeksi
berhubungan  Agar tidak ( panas, merah, bau )
dengan terjadi infeksi R / agar tahu secara dini terjadinya
pemotongan tali nosokomial. infeksi
pusat. 2. Pertahankan lingkungan aseptik
Kriteria :
 Tidak terjadi optimal selama dalam perawatan.
infeksi R / agar terhindar dari kontaminasi.
 Tidak panas 3. Rawat tali pusat dengan teknis
 Tali pusat steril & bungkus tali pusat dengan
kering kasa steril.
R / untuk menjaga sterilisasi.
4. Cuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan tindakan.
11
4. Implentasi
Implementasi berasal dari bahasa Inggris yaitu to implement yang berarti
mengimplementasikan. Implementasi merupakan penyediaan sarana untuk melaksanakan
sesuatu yang menimbulkan dampak atau akibat terhadap sesuatu.
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan untuk mengetahui
sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai. Evaluasi ini dilakukan dengan cara
membandingkan hasil akhir yang teramati dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat
dalam rencana keperawatan.

12
icI1rk k.ayikrIrf\jar ralixa pcnjtchxu«chrrtrn ih f•iJir+idea

rooJaJ produce n+ckcasuro urire keruh

uczh* pcdWSuhu a|cuAiasxsic lingku on% in kcl Jai ciidA


Re•iko

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bayi baru lahir (neonatus) adalah suatu deadpan dimana bayi baru lahir dengan umur
kehamilan 38-40 minggu,lahir melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara spontan tanpa
gangguan, menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat badan antara 2500-4000
gram.Pada bayi lahir normal umumnya tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium, namun kadang-
kadang dengan riwayat kehamilan dan kondisi tertentu perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium
sesuai Indikasi tertentu. Obat profilaksis yang rutin diberikan pada bayi baru lahir yaitu Vitamin K
B. Saran

dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangn dan kesalahan,kami mohon maaf. Untuk
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar kami dapat membuat
makalah yang lebih baik dikemudian hari.

14
DAFTAR PUSTAKA

Lumsden, Hilary. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Yang Baru Lahir. Yogyakarta: Penerbit Pustaka
Pelajar. 2012.
Marmi, dkk. Asuhan Neonatus Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
2012
Dinkes Provinsi Jateng. 2012. Profil Kesehatan Provinsi Jateng 2012. http://dinkes.
Jatengprov.go.id (diakes tanggal 02 mei 2012)
Djitowiyono, dkk. Asuhan Keperawatan Neonatus dan Anak. Yogyakarta: Nuha Medika; 2010.

15

Anda mungkin juga menyukai