TINJAUAN PUSTAKA
Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan individu yang sedang
bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat
melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterin ke kehidupan ekstrauterin.
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42 minggu
dan berat badannya 2.500-4.000 (Ibrahim Kristiana S. 1984. Perawat Kebidanan
Jilid II, Bandung).
Menurut Saifuddin, (2002) Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama
satu jam pertama kelahiran.
Menurut Donna L. Wong, (2003) Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai
usia 4 minggu. Lahir biasanya dengan usia gestasi 38-42 minggu.
Pada waktu kelahiran, sejumlah adapatasi psikologik mulai terjadi pada tubuh
bayi baru lahir, karena perubahan dramatis ini, bayi memerlukan pemantauan
ketat untuk menentukan bagaimana ia membuat suatu transisi yang baik terhadap
kehidupannya diluar uterus. Bayi baru lahir juga membutuhkn perawatan yang
dapat meningkatkan kesempatan menjalani masa transisi dengan berhasil.
10. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telah sempurna.
15. Refleks rooting (mencari puting susu dengan rangsangan taktil pada pipi
dan daerah mulut) sudah terbentuk dengan baik.
16. Reflek sucking (isap dan menelan) sudah terbentuk dengan baik.
19. Genitalia.
20. Eliminasi baik yang ditandai dengan keluarnya mekonium dalam 24 jam
pertama dan berwarna hitam kecoklatan.
( Dewi, 2010 )
( Dewi, 2010 )
Sebagai akibat perubahan lingkungan dalam uterus ke luar uterus, maka bayi
menerima rangsangan yang bersifat kimiawi, mekanik dan termik seperti:
Aspek
Skor
pengamatan
bayi baru lahir 0 1 2
( Varney, 2003)
2. Data Obyektif
Data Obyektif adalah data yang berasal dari hasil pemeriksaan secara
menyeluruh.
a. Pemerikasaan Umum
1) Keadaan Umum (Baik/tidak, lemah/tidak)
Untuk mengetahui keadaan umum bayi secara keseluruhan.
Kesadaran
a) Composmentis : Baik / sempurna
b) Apathis : Perhatian berkurang
c) Samnolent : Mudah tertidur walaupun sedang di
ajak bicara
d) Supor : Dengan rangsangan yang kuat masih
memberikan respon gerakan
e) Soporocoma : Hanya tinggal reflek cornea (sentuhan
kapas pada kornea akan menutup
kelopak mata
f) Coma : Tidak memberi respon sama sekali
b. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan dilakukan pada seluruh tubuh bayi melalui teknik inspeksi,
palpasi, perkusi dan auskultasi menunjukkan bayi dalam keadaan
normal dan tidak ada tanda-tanda kelainan pada bayi.
1) Kepala
Memeriksa ubun-ubun, sutura, moulase, caput succedaneum, cephal
hematoma, ubun-ubun besar, ubun-ubun kecil (Sudarti, 2010; hal.
87).
2) Mata
Memeriksa bagian sklera pucat atau kuning dan konjungtiva apakah
merah muda atau tidak (Varney, 2007).
3) Hidung
Memeriksa lubang hidung tampak jelas, biasanya berisi cairan
mukosa (Maryunani, 2008; hal. 87).
4) Mulut dan bibir
Memeriksa reflek hisap, menelan serta batuk masih lemah atau tidak
efektif dan tangisannya melengking.
5) Telinga
Memeriksa kesimetrisan letak dihubungkan dengan mata dan kepala
(Sudarti, 2010; hal. 87).
6) Dada / sistem pernafasan
Pada bayi baru lahir normal tidak ada tarikan dinding otot dada.
7) Tali Pusat
Pada bayi baru lahir normal tali pusat berkisar 40 cm atau lebih.
8) Kulit
Pada bayi normal wama kulit biasanya merah.
9) Ekstremitas
Memeriksa posisi, gerakan, reaksi bayi bila disentuh dan
pembengkakan.
10) Genetalia
Memeriksa bgian genetalia jika perempuan labia mayora sudah
menutup labia minora, sedangkan laki-laki testis yang berada
pada skrotum dan penis yang berlubang.
11) Anus
Memeriksa terdapat lubang anus (Maryunani, 2008).
c. Pemeriksaan Reflek
1) Reflek moro
Untuk mengetahui gerakan memeluk bila dikagetkan.
2) Reflek rooting
Untuk mengetahui mencari puting susu dengan rangsangan taktil
pada pipi dan daerah mulut.
3) Reflek sucking
Untuk mengetahui reflek isap dan menelan.
4) Reflek tonik neck
Untuk mengetahui otot leher anak akan mengangkat leher dan
menoleh ke kanan dan ke kiri jika diletakkan pada posisi tengkurap.
d. Pemeriksaan Antropometri
LK (Lingkar Kepala) : normalnya 33 35 cm
LD (Lingkar Dada) : normalnya 30 38 cm
LILA : normalnya 10 11 cm
BB : normalnya 2500 4000 gram
PB : normalnya 48 52 cm
e. Data penunjang
Dilakukan dengan pemeriksaan APGAR pada menit ke-1 dan ke-5
untuk menentukan tingkat asfiksia bayi.
1) Asfiksia ringan : nilai APGAR 7-9
2) Asfiksia sedang : nilai APGAR 4-6
3) Asfiksia berat : nilai APGAR 0-3
Skor 0 1 2
DS : diperoleh dari keterangan dan keluhan dari ibu atau keluarga bayi langsung.
2.2.6 Implementasi
Melaksanakan rencana asuhan yang telah direncanakan secara menyeluruh
dengan efisien dan aman sesuai perencanaan
2.2.7 Evaluasi
Tindakan pengukuran antara keberhasilan dalam melaksanakan tindakan untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan tindakan yang dilakukan sesuai kriteria
hasil yang ditetapkan dan apakah perlu untuk melakukan asuhan lanjutan atau
tidak, di dalam pendokumentasian/ catatan asuhan dapat ditetapkan dalam bentuk
SOAP.
S : Data subjektif diperoleh dari keterangan/keluhan ibu langsung
Contoh : Bayi baru lahir fisiologi umur 2 jam dalam masa transisi.
Sarwono, 2010
Dewi, 2010
Ikatan dokter anak indonesia. 2012. Buku ajar neonatologi. Jakarta : IDAI
Suradi. 2012. Pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir dalam neonatologi. Jakarta IDAI
Marmi dan Kukuh Rahardjo. 2015. Asuhan Neonatus, Bayi , Balita dan Anak Prasekolah.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Varney, 2003
Sondakh, 2013
Wiknjosastro, 2006
Sudarti, 2010