Anda di halaman 1dari 2

Kita dalam mengarungi bahtera kehidupan ini disertai oleh berbagai macam hal yang saling

berpasang-pasangan. Ada siang akan terlengkapi dengan adanya malam, ada anggota badan
kanan akan terlengkapi dengan hadirnya anggota badan yang berada di sisi kiri, serta masih
banyak yang lain. Apabila diantara pasangan tersebut dapat berpadu dengan syahdu, maka
keromantisanlah yang terpancar dari keduanya. Namun, apabila ada salah satu saja yang
melepaskan dari peranya, tiada lagi keselarasan yang terjadi. Hal itu juga berlaku antara laki-
laki dan perempuan dalam kehidupan. Walau keduanya berbeda, tetapi mereka saling
melengkapi dan mengisi. Ada anggapan, sifat kepribadian antara laki-laki dan perempuan
berbeda kalau dilihat sekilas, hal itu memang benar adanya. Supaya tidak ragu, marilah kita
perhatikan fakta yang ada. Ada perbedaan yang terlihat kecil pada kepribadian keduanya,
namun perbedaan itu ada secara konsisten. Laki-laki lebih aserfatif serta perempuan lebih
cenderung submisif. Hal itu terlihat saat laki-laki pergi dengan pasanganya. Seorang laki-laki
pasti selalu melemparkan kata-kata bujukan, ajakan serta secara aktif ingin mengendalikan
suasana. Berbeda dengan perempuan yang hanya terdiam dan ikut dengan suasana yang
dibuat oleh sang laki-laki. Jadi, perempuan cenderung hanya ingin tunduk dan patuh terhadap
laki-laki. Dibandingkan laiki-laki, perempuan lebih aggreebleness, extraversion dan conscien
trousness. Aksi perempuan bisa dibilang minim daripada kinerja perasaanya. Perempuan
seakan kebanyakan ikut-ikutan, serta mengalir ikut dengan irama yang ada. Tindakanya akan
sangat berhati-hati dan sangat mempertimbangkan betul kata hati. Namun. dalam hal
penyikapan terhadap keterbukaan akan sesuatu yang baru keduanya tidaka ada perbedaan. Itu
karena perbedaan kepribadian laki-laki dan perempuan cenderung ditemukan pada budaya
yang egaliter daripada yang tradisional. Perbedaan kepribadian laki-laki dan perempuan pada
budaya tradisional dipandang sebagai perbedaan peran, sedangkan budaya egaliter terkait
dengan trait to fundamental attribution errors. Masalah perhatian dengan lingkungan sekitar,
laki-laki bisa dibilang punya rasa sosial yang tinggi, karena laki-laki cenderung agentic
(menolong untuk memperoleh status, menolong dalam kelompok, pertolongan heroik). Laki-
laki seakan membuka penuh pintu-pintu penghubung dengan dunia luar. Berbeda dengan
perempuan yang cenderung komunal (perhatian terhadap individu). Agak memerlukan
pertimbangan yang keras seorang perempuan keluar dan bersentuhan langsung dengan dunia
sekitar. Perempuan akan lebih banyak menghabiskan banyak waktu menyendiri di rumah
dengan kegiatan yang berfokus pada diri mereka sendiri. Baik laki-laki dan perempuan akan
memberikan aksi pertolongan hanya saat situasinya selaras dengan peran gendernya. Jarang
ada yang memberikan pertolongan kepada orang lain yang saat situasi tidak sesuai dengan
peran gendernya. Alasan menolong antara laki-laki dan perempuan juga terdapat perbedaan.
Apabila seorang perempuan tidak menolong di saat situasi yang selaras dengan peran
gendernya, maka bagi perempuan akan merusak hubungan dengan seseorang. Bagi laki-laki
hal tersebut dapat mengancam maskulinitas. Ada anggapan yang menyatakan bahwa
perempuan dipandang lebih empatik dan penolong. Faktanya perempuan lebih empatik
terutama kalau pengukuran dilakukan dengan self-reports. Apabila dilakukan pengukuran
dengan observasi (ekspresi wajah/ observasi orang tua dan guru) perbedaanya semakin kecil.
Laki-laki dan perempuan percaya bahwa perempuan lebih empatik, sehingga sangat
dimungkinkan terjadi distorsi saat melakukan self-report. Saat dilakukan pengukuran secara
fisiologi diantara keduanya tidak ada perbedaan. Perbedaan baru akan terlihat pada target
dewasa daripada anak-anak. Empati yang ada pada laki-laki dan perempuan akan sama saat
berhadapan dengan anak-anak. Sebenarnya masih banyak fakta yang belum tersingkap dalam
tulisan kali ini. Hal itu menjadikan bukti yang nyata bahwa laki-laki dan perempuan adalah
dua insan yang saling melengkapi. Serta walau mereka berbeda tetapi mereka tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Sikap saling pengertian dan menghargailah yang menjadi dasar
untuk menciptakan sebuah keselarasan yang indah antara keduanya.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/aqiemz-aja20/fakta-tentang-perbedaan-
kepribadian-laki-laki-dan-perempuan_55284de56ea834c1408b45cd

Anda mungkin juga menyukai