Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PSIKOLOGI PERKEMBANGAN

Dosen Pengampu

Dr. Yeyentimalla, S.Kep., Ns., M.Si.

Disusun Oleh :

Hardianty Rukmaningsih

NIM : PO.62.24.2.23.830

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDRAL TENAGA KESEHATA RI
POLITEKNIK KESEHATAN PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
2023
Men Are From Mars Women Are From Venus

Buku Men Are From Mars Women Are From Venus karya John Gray. Buku ini membantu
hubungan antara pria dan wanita dengan mengakui adanya perbedaan diantara mereka,
mengibaratkan pria dan wanita seperti makhluk yang berasal dari planet yang berbeda, pria dari
Mars dan wanita dari Venus. Kemudian mereka ke bumi dan jadi amnesia lupa kalau mereka
berasal dari planet yang berbeda dan berharap pasangannya mampu memahami diri mereka.
Sebagai seorang konselor John membantu banyak pasangan dalam menyadari betapa berbedanya
mereka, dari segi gaya komunikasi hingga kebutuhan emosional. Fakta menarik disini bahwa
tentunya psikologi yang terjadi pada perempuan akan berbeda dengan psikologi yang dialami
oleh laki-laki. Faktanya bahwa perempuan disini lebih rumit daripada laki-laki. Biasanya bisa
kita liat melalui gestur tubuh maupun dari gaya bahasanya. Saya merangkumnya menjadi tiga
poin menarik dari buku ini

Perbedaan Laki-laki dan Perempuan dalam Menangani Permasalahan

Saat perempuan memiliki masalah maka mereka akan cenderung meluapkan isi pikiran dan
perasaannya dengan cara bercerita dengan pasangan. Hal ini maksudnya adalah perempuan
hanya ingin didengarkan saja tanpa perlu diberikan solusi.

Akan tetapi yang sering terjadi adalah laki-laki mengira bahwa saat perempuan bercerita artinya
mereka membutuhkan solusi. Kemudian mereka akan memberikan sejumlah solusi yang ternyata
cenderung membuat si perempuan tidak senang karena dianggap tidak mau mendengarkan.

Sebaliknya saat laki-laki sedang menghadapi masalah mereka akan cenderung menyendiri dan
berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri. Untuk beberapa situasi hal ini menyebabkan para
lelaki menjadi terlalu sibuk dan lupa akan sekitarnya.

Pada situasi ini perempuan akan merasa aneh karena laki-laki tersebut menjadi tidak perhatian.
Padahal sebenarnya para laki-laki ini hanya perlu waktu sendiri. Melihat perbedaan keduanya,
terlihat jelas bahwa mungkin sebenarnya pemicu sejumlah masalah dalam hubungan adalah
ketidaktahuan akan kebutuhan pasangan. Kalau sudah begitu solusinya hanya komunikasi.

Baik Laki-laki dan Perempuan Mengekspresikan dengan Bahasa yang Berbeda

Perempuan untuk menunjukan ekspresi atau maksudnya kadang berbicara dengan bahasa yang
berbeda dimana hal ini sulit dipahami para laki-laki.

Contohnya saat perempuan mengatakan “Kamu kok nggak pernah kerumah sih?”.

Ketika perempuan berkata begitu artinya bukan sama sekali tidak pernah. Tetapi dia hanya
sedang rindu dan ingin bertemu. Padahal dalam benak laki-laki tersebut mengartikan sebaliknya.
Masih dalam konteks yang sama, saat laki-laki merasa sedang memiliki sejumlah masalah,
namun dia berkata “baik-baik saja” artinya mereka hanya sedang ingin menyendiri dan
menyelesaikan masalahnya.

Akan tetapi mendengar hal tersebut perempuan yang merasa ada hal aneh akan cenderung
bertanya dan meminta jawaban karena dia sadar bahwa si laki-laki ini tidak sedang baik-baik
saja.

Saat Laki-laki dan Perempuan Mengekspresikan Cinta

Ketika seorang laki-laki jatuh cinta pada perempuan, maka laki-laki akan cenderung menggebu-
gebu dan terus berusaha mendapatkan cintanya. Akan tetapi setelah keduanya memutuskan untuk
menjalin hubungan laki-laki akan kembali pada zona nyamannya lagi dengan membutuhkan
waktu sendiri.

Menurut John Gray dalam konteks ini digambarkan dengan teori karet gelangnya yang
menggambarkan siklus laki-laki dalam menghadapi cinta. Mereka akan selalu kembali ke zona
nyamannya saat merasa telah mencapai tujuannya.

Hal ini juga yang kerap kali dirasakan para perempuan yang merasa mengapa laki-laki berubah
menjadi kurang perhatian tidak seperti saat masa pendekatan. Sehingga ada kalanya perempuan
juga cenderung menjadi posesif para laki-laki dan hal tersebut hanya akan memicu pertikaian
diantara keduanya.

Di sisi lain, perempuan memiliki perlakuan yang berbeda dalam menghadapi cinta. John Gray
menggambarkan bahwa perasaan perempuan itu seperti ombak. Saat seorang perempuan sedang
sedih maka satu hal yang dia inginkan hanyalah didengarkan.

Perempuan hanya membutuhkan laki-laki sebagai tempatnya bersandar dan mendengarkan


semua curhatan perasaannya. Saat laki-laki mau mendengarkan maka perempuan akan merasa
bahwa dia sudah memberikan perhatian dan memahami si perempuan ini. Inilah yang akan
menguatkan perasaan perempuan pada seorang laki-laki.

Pada akhirnya John Gray memberikan kesimpulan bahwa penting untuk menanamkan
pemahaman bahwa laki-laki dan perempuan itu berbeda, dan oleh karena itu penting bagi
keduanya untuk memahami perbedaan. Sebab hal ini akan meminimalisir masalah yang timbul
dalam sebuah hubungan.
PERBEDAAN PEREMPUAN DAN LAKI LAKI

Perbedaan hormon seks antara perempuan dan laki laki yaitu berperan untuk
perkembangan seksual dan reproduksi. Pada perempuan, hormonnya adalah estrogen dan
progesteron, sedangkan pada laki laki adalah hormon testosteron. Pada awal 1980-an, seorang
ahli saraf, Norman Geschwind, mengatakan bahwa jumlah hormon testosteron dalam tubuh
laki-laki dapat memperlambat laju perkembangan otak. Itulah mengapa perempuan yang
memiliki hormon testosteron lebih sedikit memiliki perkembangan otak yang lebih cepat.
Teori ini mungkin bisa menjelaskan mengapa anak perempuan dapat berbicara lebih cepat
dibanding anak laki-laki, anak laki laki lebih banyak bertidak dibandingkan berbicara. in
menjelaskan perkembangan berkomunikasi yang lebih cepat pada anak perempuan, teori
Norman Geschwind juga menerangkan bagaimana kaum hawa lebih suka berbicara.
Perkembangan yang lebih cepat, membuat otak perempuan lebih banyak menyerap kata-kata
dibanding laki-laki.
Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa perempuan menggunakan sekitar 20.000
kata per hari, sementara laki-laki hanya 7.000 kata. Inilah alasan mengapa anak perempuan
terlihat lebih cerewet. Berita baiknya, mereka akan menjadi lebih terbuka karena tidak sulit
untuk mengungkapkan pikirannya. Berita buruknya adalah seiring dengan semakin
bertumbuhnya, akan berhadapan dengan banyak perdebatan dan sifat defensif. Ibu yang
memiliki anak laki-laki pasti setuju bahwa anak laki laki cenderung sangat aktif dan agresif
secara fisik. Para peneliti menyebutkan bahwa hormon testosteron dalam otak laki-laki
cenderung membuat perilaku menjadi lebih 'kasar' dan agresif. Bukan hanya lebih lama
berbicara dibandingkan perempuan, anak laki-laki pun memiliki perbendaharaan kata yang
lebih terbatas. Jadi, mereka kesulitan untuk mengekspresikan perasaan, terutama secara
verbal. Untuk mengakalinya, jangan ragu untuk bertanya secara detail kepadanya.
Dari perbedaan inilah yang membuat perbedaan pola asuh dan budaya yang berbeda
membuat perkembangan perempuan dan laki laki menjadi berbeda. Misalnya dalam suku banjar
anak laki laki memiliki kedudukan diatas anak perempuan, mendidik anak perempuan lebih
keras dibandingkan anak laki laki, di jaman sekarang pun masih banyak orang tuan yang
melarang anak perempuannya untuk bepergian jauh atau bekerja diluar kota sedangkan anak laki
laki memiliki kebebasan untuk bepergian. Dari budaya pola asuh ini lah yang membuat tumbuh
kembang anak perempuan dan laki laki berbeda dimana anak perempuan lebih betah berada
didalam rumah dananak laki laki lebih aktif beraktifitas fisik diluar rumah. Anak perempuan
mengapresiasikan perasaanya melalui komunikasi sedangkan anak laki laki dengan
perbuatannya.
Teori yang dikemukakan oleh Norman sejalan dengan buku milik John Gray yang berjudul
Men Are From Mars Women Are From Venus

Anda mungkin juga menyukai