Kehadiran ayah dan ibu memang untuk saling melengkapi. Seorang ayah membawa sifat
disiplin, tanggung jawab dan kerja keras. Sedangkan seorang ibu menggenapinya dengan kasih
sayang, rasa sensitif atau kepekaan, dan ketelatenan.
Di jaman masyarakat agraris, seorang lelaki pergi ke ladang untuk berkebun dan beternak,
dan perempuannya menjaga lumbung padi di rumah sembari mengasuh anak-anak. Dunia yang
bergeser ke budaya industri kemudian menuntut percepatan. Tenaga manusia, baik laki-laki
maupun perempuan bernilai ekonomi dan setara dengan mesin. Perempuan tidak dianggap tabu
untuk bekerja. Bahkan, pada titik tertentu, perempuan harus bekerja dianggap sebagai sebuah
solusi dari tuntutan ekonomi ketika gaji laki-laki tidak laki cukup untuk menutup tuntutan
kebutuhan. Perubahan budaya, sosial dan strategi ekonomi tersebut akhirnya membawa perubahan
pula dalam pola pengasuhan.
Teori pengasuhan yang paling baru menyebut bahwa dalam kondisi semacam itu, peran
ayah dan ibu dalam pengasuhan adalah seimbang. Artinya, ayah pun memiliki peran yang sama
untuk hadir dan terlibat dalam perkembangan anak. Alangkah indah jika ibu yang telaten
mengajarkan teori, sedangkan ayah yang pemberani memberi dorongan motivasi dan praktik
kepada anak dengan kasih sayang.
Banyak hal penting yang dapat ayah lakukan sehingga membantu perkembangan anak di
dalam pengasuhan, sebagai berikut:
Oleh:
dr. Orieza Sativa N istri dari Kapten Czi M.Abdul Gofur
Anggota Persit Kartika Chandra Kirana
Cabang XVI Yonzipur 9 Koorcab Divif 1 PG Kostrad