DAFTAR
TES PSIKOLOGI DAN JUDUL PENELITIAN
DEPARTEMEN KESEHATAN JIWA RSCM-FKUI
Bagian Penelitian dan Pengembangan
Departemen Kesehatan Jiwa RSCM-FKUI
2016
1
DAFTAR
TES
PSIKOLOGI/INSTRUMEN
PENELITIAN
DEPARTEMEN
KESEHATAN
JIWA
RSCM-‐FKUI
(per
tanggal
1
Januari
2016)
A.
INSTRUMEN
YANG
DILAKUKAN
TRANSLASI
DAN
VALIDASI
DI
DEPARTEMEN
KESEHATAN
JIWA
RSCM-‐FKUI
DENGAN
HAK
BEBAS
ROYALTI
NON-‐EKSLUSIF
PADA
DEP
PSIKIATRI
FKUI
No Alat Tes/Instrumen Pembuat Instrumen Deskripsi Peneliti Jenis Tes Format
1 Cognistat Versi Indonesia Kierman RJ Cognistat adalah alat skrining Martina Wiwie, Wawancara dan Observer Scale, Goal
kognitif-tugas spesifik. Sub-tes Khamelia, Profitasari, Pemeriksaan Directed Interview
alat ini adalah fungsi orientasi, Tiana A (2015)
atensi, bahasa (pengertian,
pengulangan / imitasi,
penamaan), konstruksi
(visuospasial), daya ingat
(memori), kalkulasi dan
persamaan konsep serta
pertimbangan / judgment
(penalaran – abstraksi). Ada 10
ranah / domain kognitif yang
dapat digambarkan profilnya
dalam bentuk grafik oleh
Cognistat.
2
2 Berger HIV Stigma Scale Barbara E.Berger dan Carol Instrumen untuk mengukur Azhari Cahyadi, 2013 Self-administered
versi Bahasa Indonesia Estwing Ferrans College of Perceived Stigma pada Orang Questionnaire
Nursing University of Illinois Dengan HIV-AIDS (ODHA).
Terdiri dari 40 butir
menggunakan skala Likert empat
poin (sangat tidak setuju, tidak
setuju, setuju dan sangat setuju)
3 University of Rhode Island Carlo C DiClemente, PhD Tes ini mengukur 4 sub-skala Amrita Devi (2013) Self-Report Pencil and Paper self-
Change Assessment Scale Departement of Psychology Tahapan Perubahan (level administered
(URICA) University of Maryland motivasi): pra-kontemplasi,
kontemplasi, aksi dan rumatan.
Respon ditandai oleh 5-skala
Likert (1=sangat tidak setuju
sampai 5=sangat setuju).
Terdiri dari 32-item
Waktu Pengerjaan: 5-10 menit
4 Calgary Depression Scale for Professor Donald Addington Tes ini menilai tingkat depresi Yurike C (2013) Wawancara semi- Observer Scale, Goal
Schizophrenia pada skizofrenia, dapat terstruktur Directed Interview
memisahkannya dari simptom Inter-rater reliability
positif, negatif dan EPS. within 5 interviews
Terdiri dari 9 item.
5 Prince Henry Hospital Sachdev, 1994 Tes ini menilai Akathasia yang Fransiska Irma Observasi dan Objective rating
Akathisia Rating Scale diinduksi obat anti psikotik (2012) Pertanyaan
Langsung Subjective rating
3
No Alat Tes/Instrumen Pembuat Instrumen Deskripsi Peneliti Jenis Tes Format
6 Camberwell Assessment of Alat ini digunakan untuk menilai Luky Thiehunan Wawancara
Need kebutuhan pasien gangguan jiwa (2011) terstruktur
secara komprehensif (kebutuhan
klinis dan sosial). Dilakukan
selama 25 menit.
7 Confusion Assessment Sharon K. Inouye, M.D., MPH Alat ini digunakan agar klinisi Dian Vietara (2012) Observasi
Method (CAM) dapat mengidentifikasi dan Wawancara
mengenali kejadian delirium
secara cepat dan akurat. Terdiri
dari 4 fitur utama untuk
membedakan delirum dengan
gangguan kognitif lainnya
8 Visual Pattern Test Tes ini mengukur short-term Budiman (2009) Observasi
visual memory pada pasien Wawancara
gangguan jiwa
9 Zarit Burden Interview Zarit, Reever & Bach- Tes ini mengukur beban Anneke (2009) Self-report
Peterson, 1980 psikologi pada pelaku rawat
utama (caregiver).Terdiri dari 22
item.
10 Personal and Social Morosini dkk (2000) Alat ini mengukur kapasitas Dharmawan Ardi Wawancara
Performance Scale fungsi sosial dan personal pasien (2008) Terstruktur
Skzizofrenia. Terdiri dari 4 ranah
yaitu perawatan diri, aktivitas
sosial yang berguna, hubungan
personal dan sosial, perilaku
agresif dan mengganggu.
Mencakup 16 komponen terukur
dibantu 19 pertanyaan.
Dilakukan dalam 5-10 menit.
4
No Alat Tes/Instrumen Pembuat Instrumen Deskripsi Peneliti Jenis Tes Format
11 Stigma Items dari Schedule Menilai stigma yang dialami Inne Irawati (2005) Self-rating
for Clinical Assessment in keluarga yang merawat pasien
Neuropsychiatry skizofrenia
12 Uji Neurokognitif Uji neurogognitif untuk Endah Renowulan Observasi Pencil and paper-
mendeteksi gangguan fungsi (2004) based test
kognitif, terdiri dari Verbal
Fluency Test (VFT), Rey Computerized-based
Auditory Verbal Learning Test test
Immediate and Delayed (RAVLT-
I -D), Inspection Time Task Interview
(ITT), Edinburgh Handedness
Inventory (EHI), Continuous
Performance Task and Identical
Pair (CPT-IP), Continuous
Performance Test-Degraded
Stimuli (CPT-DS), Finger
Tapping Task (FTT).
13 Overt Aggression Scale Stuart
Yudofsky,
M.D.,
Alat ini digunakan untuk Lahargo Kembaren Observasi
Jonathan
Silver,
M.D.,
Wynn
mengukur skala agresi nyata (2011)
Jackson,
M.D.,
and
Jean
pada pasien skizofrenia.
Endicott,
Ph.D
5
No Alat Tes/Instrumen Pembuat Instrumen Deskripsi Peneliti Jenis Tes Format
14 Behavior Rating Inventory of Gerard A. Gioia, PhD, Peter BRIEF berfungsi untuk menilai Edduwar I.R Kuesioner untuk
Executive Function (BRIEF) K. Isquith, PhD, Steven C. fungsi eksekutif pada anak 5-8 orang tua dan
Guy, PhD, and Lauren tahun. BRIEF terdiri dari 86 guru
Kenworthy, PhD butir pernyataan untuk masing-
masing format orangtua dan
guru.
Instrumen ini secara konstruksi
terdiri dua skala validitas dan dua
indeks (meta-domain) yaitu
indeks regulasi perilaku
(behavior regulation Index) dan
indeks metakognisi
(metacognition index), yang
terbagi dalam delapan skala
klinis fungsi eksekutif.
15 The Burden Assessment R. Thara, R. Padmavati, Shuba Mengukur skala burden objektif Prianto D (2005) Wawancara
Schedule Kumar & Latha Srinivasan dan subjektif pelaku rawat utama Terstruktur
(1998) pasien gangguan mental yang
kronis. Instrumen terdiri dari 20
butir pertanyaan.
6
16 Tokyo Metropolitan Institute Y Fujiwara (2003) Intrumen untuk mengukur indeks Leonardi (2005) Self-rating
of Gerontology Index kapasitas fungsi luhur dan
fungsi-fungsi lainnya yang
mendasar terkait kompetensi
lansia. Instrumen ini mampu
mendeteksi kapasitas fungsional
yang lebih tinggi, yang tidak
terdeteksi oleh instrument ADL
dan IADL.
19 Triage Crisis Assessment Myer (2001) Instrumen untuk menilai reaksi Taufik Ashal Wawancara
krisis di 3 domain: afektif, Observasi
kognitf dan perilaku.
7
No Alat Tes/Instrumen Pembuat Instrumen Deskripsi Peneliti Jenis Tes Format
20 Pittsburgh Sleep Quality Daniel J. Buysse Kuesioner tentang kualitas tidur Ikbal Zendy Self-rating
Index (PSQI) yang berisi 16 close-ended questionnaire
questions untuk menilai kualitas
tidur secara subyektif,
21 Self Harm Behavior Gutierrez, 1998 Tes untuk mengukur pikiran dan Anastasia Forced-choice
Questionnaire perilaku menyakiti diri sendiri.
and free-response
Alat ini menilai perilaku questionnaire
menyakiti diri sendiri, ide bunuh
diri, ancaman bunuh diri dan
upaya bunuh diri sebelumnya.
8
No Alat Tes/Instrumen Pembuat Instrumen Deskripsi Peneliti Jenis Tes Format
9
No Alat Tes/Instrumen Pembuat Instrumen Deskripsi Peneliti Jenis Tes Format
10
B.
INSTRUMEN
LAINNYA
No Alat Tes/Instrumen Pembuat Instrumen Deskripsi Peneliti Jenis Tes Format
1 Montgomery and Asberg Montgomery SA, Asberg M Sebuah kuesioner diagnostik Wawancara
Depression Rating Scale terdiri dari 10 pertanyaan Terstrukur
(MADRS) yang digunakan psikiater
unutk menilai episdode
depresi pada gangguan
mood. Semakin tinggi skor
MADRS mengindikasikan
semakin beratnya gejala
depresi.
2 Young Mania Rating Scale RC Young dkk (2002) Instrumen untuk menilai
(YMRS) tingkat keparahan episode
manik, terdiri dari 11
pertanyaan.
3 Positive and Negative Stanley Kay, Lewis Opler Alat ini digunakan untuk Wawancara Pewawancara harus
Symptom of Schizophrenia and Abraham Fizsbein mengukur keparahan dilatih
(PANSS) (1987) symptom positif dan negative menggunakannya
pada orang dengan untuk standarisasi
skizofrenia. Pengukuran
dilakukan dalam 45-50 menit.
Pasien dilakukan penilaian
skor 1 sampai 7 untuk 30
simptom berbeda.
4 PANSS-Excitement Scale Stanley Kay, Lewis Opler Bagian dari PANSS untuk
and Abraham Fizsbein menilai agitasi dan agresi
(1987) pasien skizofrenia.
11
No Alat Tes/Instrumen Pembuat Instrumen Deskripsi Peneliti Jenis Tes Format
5 Symptoms-Angus GM. Simpsom, JWS. Angus SAS terdiri dari 10 item untuk
Extrapyramidal Side Effect (1970) menilai pseudo-
Scale parkinsonisme. Derajat
kepararahan diukur dengan
skala 1 sampai dengan 5.
6 The Abnormal Involuntary Munetz MR, Benjamin S AIMS terdiri dari 12 item untuk
Movement Scale (AIMS) (1999) menilai dyskinesia.
7 The Extra pyramidal Chouinard et al (1999) ESRS didesain untuk menilai Gitayanti Pemeriksaan
symptom Rating Scale frekuensi dan keparahan Fisik
(ESRS) parkinsonisme, dyskinesia, Wawancara
akathasia dan dystonia.
12
No Alat Tes/Instrumen Pembuat Instrumen Deskripsi Peneliti Jenis Tes Format
10 Barnes Akathisia Rating Thomas R.E. Barnes Tes ini digunakan untuk Observasi
Scale (1989) menilai tingkat keparahan Wawancara
akatisia yang diinduksi obat.
Skala yang diperiksa adalah
skala objektif dan subjektif
pasien.
11 Connor-Davidson Connor KM, Davidson JRT CDSR terdiri dari 25 item Self-reported
Resilience Scale-2 (2003) untuk mengukur kemampuan
(CDRS) seseorang beradaptasi
terhadap stres dan bencana.
14 Mini International Y. Lecrubier, E.Weiller, Mini Versi ICD-10 dirancang Wawancara Setelah suatu sesi
Neuropsychiatric Interview P.Amorium, T. Hergueta, sebagai suatu wawancara Terstruktur pelatihan singkat,
Version ICD-10 L.I. Bonara, J.P. Lepine terstruktur yang sangat wawancara ini dapat
singkat untuk mendiagnosis digunakan oleh para
gangguan psikiatrik utama klinisi.
dari ICD-10
13
No Alat Tes/Instrumen Pembuat Instrumen Deskripsi Peneliti Jenis Tes Format
17 Screening for PTSD Anxiety and Depression Instrumen untuk melakukan self-rating
Association of America skrining gejala gangguan questionnaire
(1994) stres paska trauma, terdiri 24
pertanyaan.
18 Symptom Check-List Derogatis and Clinical Instrumen ini digunakan untuk Self-report
(SCL-90) Assessment Division of evaluasi masalah psikologis questionnaire
Pearson Group dan simptom psikopatologi
pada individu di atas usia 13
tahun. Terdiri dari 90 item dan
dapat diselesasikan dalam
waktu 15 menit.
14
No Alat Tes/Instrumen Pembuat Instrumen Deskripsi Peneliti Jenis Tes Format
20 COPE Inventory Carver, C. S., Scheier, M. COPE adalah instrumen Wisman Dahlan – self-rating
F., Weintraub, J. K (1989) psikologis untuk mengetahui Fak Psikologi UI questionnaire
kecenderungan seseorang
menggunakan jenis coping
tertentu (aktif, menghindar,
religius dan emosi) ketika
berhadapan dengan suatu
tekanan atau sumber stres.
15
Modul
1. Pelatihan
Kesehatan,
Kesehatan
Jiwa
dan
Asuhan
Keperawatan
bagi
Pelaku
Rawat
di
Panti
Sosial
(dr
Hervita
Div.
Psi
Komunitas
2013)
2. Modul
ADAPT
(2008)
3. Modul
Pelatihan
Pembuatan
Materi
Psikoedukasi
(2012)
TATA
CARA
PEMINJAMAN
INSTRUMEN
/
ALAT
TES
PSIKOLOGIS
1. Untuk
calon
peminjam
Civitas
Academica
Departemen
Kesehatan
Jiwa
RSCM-‐FKUI
dapat
menghubungi
Bagian
Penelitian
dan
Pengembangan
dan
mengisi
formulir
peminjaman
instrumen.
Peminjam
akan
diberikan
lampiran
instrumen
dan
buku
petunjuk
penggunaan.
Selanjutnya
peminjam
wajib
mengikuti
pelatihan
penggunaan
alat
oleh
tim
validasi
instrumen
tersebut.
2. Untuk
peminjam
luar
Civitas
Academica
Departemen
Kesehatan
JIwa
RSCM-‐FKUI
mengirimkan
surat
permintaan
instrumen
kepada
Kepala
Departmen
Kesehatan
Jiwa
RSCM-‐FKUI
dengan
diketahui
oleh
Ketua
Program
Studi
(KPS)
dan
Kepala
Departemen
peminjam.
Peminjam
wajib
mengikuti
pelatihan
intrumen
oleh
tim
validasi.
Jenis
pelatihan
tergantung
kepada
kategori
instrumen
(self-‐rating,
observasi,
pemeriksaan
fisik
atau
wawancara
semi/terstruktur).
Penggunaan
instrumen
baru
dapat
dilakukan
jika
memenuhi
syarat
:
skor
inter-‐rater
90%.
3. Instrumen
dan
buku
petunjuk
penggunaan
wajib
dikembalikan
ke
Bagian
Penelitian
dan
Pengembangan
sesuai
tanggal
yang
ditetapkan
di
formulir
peminjaman.
Jumlah
penggandaan
Instrumen
sesuai
tercantum
di
formulir
peminjaman.
Dilarang
menggandakan
buku
petunjuk.
4. Keterlambatan
atau
kelalaian
yang
berujung
pada
hilang
atau
rusaknya
instrumen
menjadi
tanggung
jawab
peminjam
dan
akan
dikenakan
sanksi
material
dan
peringatan
secara
tertulis.
16
PENELITIAN
Di
DEPARTEMEN
KESEHATAN
JIWA
2003-‐2013
Skizofrenia
1. Hubungan fungsi eksekutif dengan kapasitas fungsional orang dengan skizofrenia (Nindita, 2015)
2. Gambaran Pola Peresepan dan Alasan Perubahan Terapi pada pasien skiofrenia di PJD RSM (Alvina, 2014)
3. Hubungan Ekspresi Emosi, Beban, Stigma dan Pengetahuan yang dimiliki pramurawat terhadap kekambuhan orang dengan skizofrenia (Ezra Ebenezer, 2014)
4. Defisit
fungsi
Verbal
Fluency
pada
pasien-‐pasien
Skizofrenia
dan
hal-‐hal
yang
mempengaruhinya
(Shinta
B,
2013)
5. Hubungan
antara
Beban
Perawatan
dan
Ekspresi
Emosi
pada
pramurawat
pasien
Skizofrenia
di
RSJ
Islam
Klender
(Prasila
Darwin,
2013)
6. Gambaran
dan
karakteristik
penggunaan
THP
pasien
yang
mendapat
terapi
antipsikotik
pada
poliklinik
jiwa
dewasa
RSCM
Agustus
2010-‐Juli
2011
(Rudy
Wijono,
2012)
7. Perbandingan
performa
pasien
yang
mendapatkan
terapi
tunggal
antipsikotika
dibandingkan
dengan
terapi
kombinasi
di
RSCM
(Monica
Joy
R,
2012)
8. Peningkatan
atensi
pada
pasien
skizofrenia
dengan
aktivitas
bermain
bingo
di
panti
bina
laras
sentosa
3
(Yenny
Yan,
2012)
9. Hubungan
antara
derajat
disabilitas
pasien
dengan
skizofrenia
dan
psikopatologi
caregiver
pasien
dengan
Skizofrenia
(Elly
Tania,
2011)
10. Hubungan
defisit
fungsi
memori
verbal
dengan
fungsi
personal
dan
sosial
pasien
skizofrenia
(Desmiarti,
2010)
11. Dasar
pengambilan
keputusan
pemasungan
terhadap
pasien
dengan
skizofrenia
oleh
keluarga
(Agustina
Sjenny,
2009)
12. Persepsi
keluarga
pasien
skizofrenia
yang
melakukan
pemasungan
fokus
pada
pelepasan
dan
pemasungan
di
Aceh
(Malawati,
2011)
13. Faktor-‐faktor
yang
berhubungan
dengan
terjadinya
perilaku
kekerasan
oleh
pasien
skizofrenia
di
RSMM
(Lahargo
K,
2011)
14. Hubungan
stigma
dan
kualitas
hidup
caregiver
penderita
skizofrenia
rawat
jalan
di
RS
Ernaldi
Bahar
(Lylayuveri,
2008)
15. Faktor-‐faktor
yang
berhubungan
dengan
perawatan
kembali
pasien
skizofrenia
di
RSJ
Tampan
(Andriza,
2008)
16. Hubungan
fungsi
neurokognitif
dengan
kadar
estradiol
pasien
skizofrenia
wanita
yang
dirawat
di
RSCM
(Linny
L,
2007)
17. Pengkajian
beban,
kebutuhan
dan
sumber
daya
keluarga
dalam
merawat
penderita
skizofrenia
(Feranindhya
A,
2006)
18. Efektivitas
pelatihan
cognitif
remediation
dalam
memperbaiki
fungsi
kognitif
penderita
skizofrenia
(Hervita
D,
2006)
19. Lama
mencari
pertolongan
medis
psikiatrik
pada
pasien
psikosis
episode
pertama
(Natalia
W,
2006)
20. Gambaran
gejala
episodik
psikosis
pada
pasien
epilepsi
di
poliklinik
syaraf
RSCM
(Guntara
Hari,
2006)
21. Prevalensi
disfungsi
ereksi
pada
pasien
skizofrenia
yang
mendapat
terapi
antipsikotika
(Tuty,
2005)
Bipolar
1. Hubungan antara komorbiditas gangguan psikiatri dengan kesalahan diagnosis pada gangguan bipolar di RSCM (JS. Edwin, 2015)
2. Komorbiditas fisik pada gangguan bipolar di R.S. Marzoeki Mahdi Bogor (Iriawan T, 2015)
3. Gambaran
klinis
keterlambatan
diagnosis
gangguan
bipolar
pada
pasien
unit
rawat
jalan
dan
inap
(Ayesha
D,
2009)
17
Depresi Mayor
1. Korelasi
antara
derajat
depresi,
dampak
negatif
stresor
psikososial
dan
derajat
hiperemesis
gravidarum
(Machnizar,
2010)
2. Prevalensi
gangguan
depresi
pada
tentara
yang
menderita
dispepsia
fungsional
di
RSPAD
3. Pengaruh
kemoradioterapi
terhadap
peningkatan
frekuensi
dan
derajat
gangguan
depresi
pada
pasien
(Elly
INgkriwang,
2006)
4. Hubungan
antara
kadar
hormon
estrogen
yang
rendah
dengan
depresi
pada
wanita
yang
mengalami
masa
menopause
(Mariyatul
Choriyah,
2004)
5. Hubungan
antara
lama
dan
derajat
disfungsi
ereksi
dengan
depresi
di
RSUPN
Cipto
Mangunkusumo
(Dickson
A,
2004)
NAPZA
1. Tingkat Motivasi Pecandu Narkoba (Elvina, 2016)
2. Kualitas hidup pada individu dengan ketergantungan opioid yang mendapat terapi dengan pendekatan Therapeutic Community dari Terapi Rumatan Metadon (Iman
F, 2013)
3. Pengaruh
Motivation
Enhancement
Therapy
(MET)
pada
kualitas
hidup
pasien
ketergantungan
opioid
dengan
TRM
(Subhan
Rio,
2011)
4. Psikopatologi
ibu
dan
tipe
relasi
keluarga
pada
kekambuhan
penyalahgunaan
zat
(Galianti,
2011)
5. Proporsi
gangguan
depresi
pada
penyahgunaan
zat
yang
sedang
menjalani
rehabilitasi
di
RS.
Marzuki
Mahdi
(Aswhin
K,
2004)
HIV/AIDS
1. Hubungan
Terapi
terapi kelompok suportif ekspresif dengan perubahan psikopatologi dan mekanisme koping pada pasien HIV AIDS di Pokdisus RSCM (Savitri,
2015)
2. Coping pada Caregiver HIV (Yancy)
3. Pengaruh
studi terapi suportif ekspresif terhadap kualitas hidup dan kepatuhan terapi pasien HIV/AIDS dengan Gangguan Depresi di RSCM (Lidya H, 2014)
4. Frekuensi
dan
jenis
gangguan
mental
pada
caregiver
informal
orang
dengan
aids
(Elisa
T,
2006)
5. Mekanisme
koping
wanita
yang
terinfeksi
HIV
dari
suaminya
(studi
kualitatif
di
yayasan
pelita
ilmu
Jakarta
(Srimpi
Indah,
2007)
6. Perbedaan
rerata
perceived
stress,
skor
coping
dan
psikopatologi
antara
pasien
HIV
asimptomatik
dengan
HIV
Simptomatik
(Khamelia,
2011)
18
Anak dan Remaja
1. Hubungan
kadar
rerata
Peritin
dan
Kognitif
Pasien
GPPH
Anak
(Ridwan,
2014)
2. Hubungan
antara
kadar
Seng
serum
dengan
fungsi
eksekutif
pada
anak
dengan
GPPH
(Rivo
Mario,
2015)
3. Pola
Keseimbangan
relasi
orang
tua
yang
mempunyai
anak
dengan
skizofrenia
onset
dini
(Arundati,
2012)
4. Hubungan
antara
rerata
kadar
seng
dalam
serum
dengan
gejala
klinis
GPPH
pada
anak
berdasarkan
SPPAHI
(Ririn,
2012)
5. Hubungan
kadar
rerata
Feritin
dalam
serum
dengan
GPPH
berdasarkan
Skala
Penilaian
Perilaku
Anak
Hiperaktif
Indonesia
(SPPAHI)
(Citra
Fitri,
2013)
6. Hubungan
antara
tipe
relasi
keluarga
dengan
terjadinya
gangguan
jiwa
pada
remaja
di
pemukiman
kumuh
(Astri
PA,
2008)
7. Gangguan
jiwa
pada
anak
di
“village
orphange”
serta
faktor-‐faktor
yang
diduga
mempengaruhinya
(Anita
E.
Dundu,
2008)
8. Gambaran
psikopatologi
ibu
yang
mempunyai
anak
dengan
gangguan
pemusatan
perhatian
hiperaktivitas
(Anggia
Hapsari,
2011)
9. Gambaran
fungsi
eksekutif
pada
anak
sekolah
dasar
dengan
gangguan
pemusatan
perhatian
hiperaktivitas
(Eva
Suryani,
2011)
10. Gambaran
kemampuan
fungsi
eksekutif
pada
anak
dengan
gangguan
perkembangan
pervasive
(Yuniar
P,
2010)
11. Perbedaan
proporsi
gangguan
mental
pada
remaja
yang
tinggal
di
panti
asuhan
dan
tinggal
dengan
kaum
(Suzanna
O,
2009)
12. Efektivitas
modul
pelatihan
kecakapan
hidup
dalam
mempengaruhi
kekuatan,
kesulitan
dan
citra
diri
(Fransiska
Kaligis,
2008)
13. Gangguan
jiwa
pada
anak
di
village
orphanage
serta
faktor-‐faktor
yang
diduga
mempengaruhinya
(Anita
Dundu,
2008)
14. Gambaran
gangguan
mental
pada
penderita
diabetes
melitus
tipe-‐1
anak
dan
remaja
(PU
Ginting,
2007)
15. Peran
orang
tua
terhadap
prestasi
belajar
anak
dengan
retardasi
mental
ringan
(Lenny
Gustama,
2007)
16. Gangguan
jiwa
pada
anak
di
panti
asuhan
laki-‐laki
dan
faktor
risiko
yang
diduga
berhubungan
(W.
Caroline,
2007)
17. Gambaran
gangguan
jiwa
pada
anak
didik
pemasyarakatan
di
lapas
anak
laki
(Carlamia
H,
2007)
18. Gambaran
tipe
relasi
keluarga
remaja
penderita
epilepsi
dan
faktor-‐faktor
yang
berhubungan
(Herber
S,
2007)
19. Proporsi
problem
emosi
dan
perilaku
pada
anak
dengan
asma
di
poliklinik
respirologi
(Diana
Papayungan,
2006)
20. Gambaran
gangguan
mental
pada
anak
dan
remaja
pengungsi
yang
tinggal
di
barak
selama
enam
tahun
(Ferdi
T,
2006)
CLP
Kanker
1. Psikopatologi
pada
Ca-‐
Mamae
(Dewi
Afrisanti,
2016)
2. Hubungan
antara
derajat
depresi
dan
kecemasan
dengan
tingkat
keparahan
kanker
serviks
(Sulistiana
Dewi,
2012)
3. Hubungan
antara
stadium
klinis
dan
factor
sosio-‐demografi
dengan
derajat
depresi
pada
pasien
kanker
serviks
uteri
di
RSCM
(Feri
Ikhwan,
2012)
4. Gambaran
gangguan
jiwa
pada
penderita
karsinoma
nasofaring
di
poliklinik
THT
RSCM
Jakarta
(Rudi
Indrawan,
2008)
5. Gambaran
strategi
koping
pada
anak
yang
menderita
leukimia
limfoblastik
akut
(studi
kualitatif)
(K.
Siste,
2007)
6. Gambaran
gangguan
jiwa
pada
wanita
dengan
kanker
payudara
di
Rumah
Sakit
Dr.
Cipto
Mangunkusumo
(Asmarahadi,
2005)
19
Infertilitas
Profil Psikopatologi, stressor dan meknaisme koping perempuan yang menjalani fertilisasi in vitro di RSCM Kencana (Diani Velyani, 2015)
Perbedaan derajat depresi antara suami dengan istri pada pasangan suani-‐istri dengan masalah infertilitas (Ni Wayan Ani, 2005)
Luka Bakar
Hubungan antara psikopatologi dan derajat luka bakar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di Unit Luka Bakar RSCM (Shiely Tilly)
Prevalensi gangguan stres pasca trauma pada pasien dewasa dengan luka bakar sedang dan berat (Yos Suwardi, 2004)
PJK
Pengaruh
bedah
pintas
koroner
terhadap
penurunan
fungsi
kognitif
pasien
di
RS
Jantung
Pembuluh
Darah
(Metta
D,
2006)
DM
Gambaran Gangguan Psikiatri pada Pasien DM di RS dan Faktor Psikososial yang Mempengaruhinya
Hubungan gangguan depresi dengan kualitas hidup pada pasien DM tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSCM periode September-Desember 2013 (Dian Tri Pagita)
Perbedaan rerata skor dampak negatif stresor psikososial pada pasien DM dengan gangguan depresi di klinik Endokrin RSCM (Maheswara)
Hubungan antara Temperamen pasien dan Diabetes Melitus (Maria Irene)
GGK
Gambaran psikopatologi pada pasien dengan gagal ginjal kronik stadium akhir yang menjalani hemodialisis di RSCM
KULIT KELAMIN
Psikopatologi dan kualitas hidup penderita psoriasis di poliklinik Kulit dan Kelamin RS Ciptomangunkusumo (Nina H)
Gambaran
gangguan
jiwa
pada
penderita
kusta
di
poliklinik
kulit
dan
kelamin
RSUPNCM
(Poppy
D,
2009)
STROKE
Gambaran Gangguan Mental pada pasien dengan Stroke di RSUD Ansari Saleh Banjarmasin
20
HIPERTIROID
Hubungan
antara
kadar
hormon
tiroid
dan
faktor
lain
dengan
gangguan
mental
pada
penderita
hipertiroid
(BENHARD
RS,
2006)
MYASTENIA
GRAVIS
Gambaran
psikopatologi
penderita
miastenia
gravis
di
Yayasan
Myastenia
Gravis
Indonesia
(Yolly
Dahlia,
2012)
INSTRUMEN
1. Validitas
dan reliabilitas intrumen Mother Infant Bonding (Imelda Gracia)
2. Uji validitas Instrumen Crisis Triase pada Pasien Krisis di Pusat Krisis Terpadu (Taufik A)
3. Uji validitas dan reliabilitas instrumen Pittsburgh Sleep Quality Index Versi Bahasa Indonesia (Ikbal Z)
4. Uji validitas dan reliabilitas instrumen Self Harm Behavior Questionnaire (SHBQ) versi bahasa Indonesia (Anastasia)
5. Validasi Hypomania Check-List 22 (Meidian Sari)
6. Validitas dan reliabilitas instrumen Berger HIV Stigma Scale versi Bahasa Indonesia (Azhari, 2013)
7. Validitas
dan
reliabilitas
instrument
URICA
(Amrita
D,
2013)
8. Validitas
dan
reliabilitas
Calgary
Depression
Scale
for
Schizophrenia
(Yurike
C,
2013)
9. Validitas
dan
reliabilitas
Confusion
Assessment
Methods
CAM
(Dian
Vietara,
2012)
10. Penentuan
Validitas
dan
Reliabilitas
Instrumen
Prince
Henry
Akathisia
Rating
Scale
versi
Bahasa
Indonesia
(Fransiska
Irma,
2012)
11. Penentuan
validitas
dan
realibilitas
instrumen
camber
(Luky
Thiehunan,
2011)
12. Penentuan
validitas
dan
reliabilitas
visual
patterns
test
(Budiman
J,
2009)
13. Penentuan
validitas
dan
reliabilitas
the
Zarit
Burden
Interview
(L
Anneke,
2009)
14. Penilaian
kualitas
hidup
dengan
WHOQOL-‐BREF
dan
citra
diri
fokus
pada
dimensi
self
consciousness
(Andri,
2008)
15. Penentuan validitas dan reliabilitas Personal and Social Performance Scale PSP Scale (Dharmawan Ardi, 2008)
16. Penentuan
validitas
dan
reliabilitas
Family
Questionnaire
(FQ)
dalam
menilai
ekspresi
emosi
(Ika
Sri,
2005)
17. Penentuan
validitas
dan
reliabilitas
stigma
items
dari
schedule
for
clinical
assessment
in
neuropsychiatry
(Inne
Irawati,
2005)
18. Penentuan
validitas
dan
reliabilitas
the
burden
assessment
schedule
versi
bahasa
Indonesia
(Prianto
D,
2005)
19. Penentuan
validitas
dan
reliabilitas
Tokyo
metropolitan
institute
of
gerontology
index
(Leonardi,
2005)
20. Penentuan
validitas
dan
nilai
normal
uji
neurokognitif
(Endah
Ronawulan,
2004)
21. Penentuan
validitas
WHOOQOL-‐100
dalam
menilai
kualitas
hidup
pasien
rawat
jalan
di
RSCM
(Widiyanti
D,
2004)
21
POPULASI KHUSUS
1. Hubungan
antara
psikopatologi dan mekanisme koping siswa sekolaj polisi negara Polda Metro Jaya dan Siswi Sekolah Polisi Wanita (Hening Madona)
2. Hubungan antara psikopatologi dan stres penerbang pada penerbang TNI AU (Tara A)
3. Ungkapan stres untuk gejala cemas dan depresi pada pasien di puskesmas Gambir -studi kualitatif (Chrisna M)
4. Efektivitas Model General Practitioner Kesehatan Jiwa untuk meningkatkan ketrampilan dan diagnosis depresi di wilayah Kabupaten Banjar dan Hulu Sungai
Tengah, Kalimantan Selatan (Winda O)
5. Profil petugas dan kebutuhan pelatihan di bidang keseahtan jiwa bagi petugas panti dan petugas keseahtan di panti sosial bina laras harapan sentosa 2 Cipayung
(Deasyanti)
6. Penilaian Kebutuhan Pelatihan di Bidang Kesehatan Jiwa pada Petugas Panti dan Petugas Kesehatan Primer di sekitar Panti Perawatan non-Formal (Rossalina)
7. Profil Gangguan Jiwa dan Tingkat Kemandirian Penghuni Yayasan Galuh Periode Des 2013 - Januari 2014 (Dian Pitawati)
8. Hubungan antara gejala positif pada gangguan psikotik dengan perilaku kekerasan pada warga binaan Panti Bina Laras 2 Cipayung (Siti D. Amanda)
9. Persepsi
petugas
Panti
Sosial
Bina
Laras
Cipayung
dan
Yayasan
Galuh
tentang
Pengekangan
Fisik
(Natalia
Dewi,
2012)
10. Efektivitas
Modul
ADAPT
dalam
meningkatkan
pengetahuan
dan
keterampilan
dokter
mendiagnosis
gangguan
depresi
(Sylvia
Erfan,
2012)
11. Pengembangan
instrument
untuk
menilai
pengetahuan,
sikap
dan
perilaku
dokter
puskesmas
terhadap
gangguan
jiwa
(Dian
Akmal,
2012)
12. Gambaran
masalah
kesehatan
jiwa
pada
anak
di
komunitas
urban
miskin
di
bantaran
kali
ciliwung
(Yenny
S,
2010)
13. Gambaran
masalah
kesehatan
jiwa
di
komunitas
urban
miskin
di
bantaran
kali
ciliwung
kelurahan
bukit
duri
(Tiur
S,
2010)
14. Prevalensi
gangguan
stres
pasca
trauma
pada
pasien
dewasa
yang
berobat
jalan
di
puskesmas
Aceh
(Syahrial,
2007)
15. Prevalensi
gangguan
mental
pada
pengungsi
dewasa
yang
tinggal
di
lokasi
pengungsian
di
Kota
Ambon
(Adelin
S,
2006)
16. Hubungan
antara
faktor
risiko
dengan
gangguan
mental
pada
tenaga
kerja
wanita
yang
baru
pulang
(Jap
M,
2005)
GERIATRI
1. Hubungan
antara
tingkat kemandirian pasien Geriatri dengan beratnya beban caregiver yang merawatnya di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (Yusri
H,2014)
2. Perbedaan
kualitas
hidup
caregiver
pasien
demensia
berdasarkan
derajat
beratnya
demensia
(Ria
Maria,
2008)
3. Pengaruh reminiscence group therapy terhadap depresi pada lanjut usia di sasana tresna werda (Yossy A, 2007)
4. Pengaruh
olahraga
pada
usia
lanjut
terhadap
skor
MMSE
di
Kelurahan
Manggarai
Kecamatan
Tebet
(Waskita
R,
2003)
5. Faktor-‐faktor
yang
berhubungan
dengan
insomnia
(Tjandra
Irawan,
2007)
22
Robek
di
sini
BANTUAN
INFORMASI
Kami
menyadari
bahwa
“Daftar
Tes
Psikologi/Instrumen
Penelitian” ini
masih
belum
lengkap
merekam
semua
data.
Olehnya
itu
kami
meminta
kesediaan
para
Staf
Departemen
untuk
mengisi
kolom
di
bawah
ini
untuk
alat
tes/instrumen
dan
judul
penelitian
yang
belum
tercantum
di
edisi
I
ini,
agar
dapat
kami
perbaiki
di
terbitan
berikutnya.
No
Nama
Tes/Instrumen
Peneliti
Tahun
No
Judul
Penelitian
Peneliti
Tahun
Terima
kasih
untuk
perhatian
dan
kerja
samanya.
Jakarta,
1
Januari
2016
23
Bagian
Penelitian
dan
Pengembangan
dr.
Khamelia,
SpKJ
24
Judul
Tesis
di
Perpustakaan
Departemen
Psikiatri
RSCM-‐FKUI
2010-‐2015
No
Nama
Peneliti
Judul
Tahun
Hubungan
antara
rerata
kadar
seng
dalam
serum
dengan
gejala
klinis
GPPH
2
Rininta
Mardiani
juli
2013
bersarakan
skala
perilaku
anak
hiperaktif
Indonesia
Perbedaan
rerata
kadar
seru
Feritin
terkait
Fungsi
Eksekutif
pada
Anak
denga
4
M.
Ridwan
juni
2014
GPPH
Efektivitas
terapi
kelompok
suportif
ekspresi
terhadap
peningkatan
terapi
dan
desember
6
Lidya
haryanto
kualitas
hidup
pada
pasien
HIV
di
Pokdisus
RSCM
2013
25
Gambaran
kebutuhan
hidup
orang
dengan
skizofrenia
dan
caregivernya
di
desember
7
Sulistiana
Dewi
Poliklinik
Psikiatri
RSCM
2012
Pengaruh
adanya
anak
dengan
skizofrenia
dalam
keluarga
terhadap
pola
desember
10
Arundhati
relasi
orang
tua
2012
12 Yolly Dahlia Profil Psikopatologi pasien miastenia gravis di Layanan MG Indonesia juni 2013
Gambaran
gangguan
jiwa
dan
Masalah
Psikososial
Narapidana
Wanita
di
LP
13
Imelda
Wijaya
februari
2012
Wanita
Tangerang
26
Hubungan
antara
rerata
kadar
Ferritin
dalam
Serum
dengan
gejala
klinis
14
Citra
Fitri
Agustina
Juli
2013
GPPH
berdasarkan
skala
SPAHI
Peningkatan
Atensi
pada
pasien
skizofrenia
dengan
aktivitas
bermain
Bingi
di
desember
15
Yenny
Yan
Saputra
Panti
Bina
Laras
Sentosa
3
2011
uji
Validitas
dan
Reliabilitas
Berger
HIV
Stigma
Scale
versi
Bahasa
Indonesia
18
Azhari
Cahyadi
Nurdin
2013
dalam
menilai
Perceived
Stigma
pada
orang
HIV-‐AIDS
(ODHA)
19 Nindita P Hubungan antara fungsi eksekutid dengan performa fungsi ODS di RSCM 2015
27
Penilaian
Kebutuhan
Pelatihan
di
bidang
kesehatan
jiwa
bagi
petugas
yayasan
21
Rossalina
2015
dan
petugas
kesehatan
di
layanan
primer
di
sekitar
Yayasan
galuh
Bekasi
Profil
gangguan
jiwa
dan
tingkat
kemandirian
penghuni
Yayasan
galuh
Bekasi
23
Dian
Pitawati
2014
Desember
2012-‐
Januari
2013
25 Chrisna Mayangsari Ungkapan stres untuk gejala cemas dan depresi pada pasien di PKM Gambit 2015
Hubungan
antara
kadar
seng
dalam
serum
dengan
fungsi
eksekutid
pada
anak
26
Rivo
Mario
Warouw
Juni
2015
GPPH
Gambaran
gangguan
spikaitri
pada
pasien
TB-‐MDR
dan
Stres
Psikososial
yang
27
Umie
Faizah
Feb-‐15
mempengaruhi
di
RSUP
Persahabatan
28
Uji
Validitas
dan
Reliabilitas
Instrumen
Pittsburgh
Sleep
Quality
versi
Bahasa
28
Ikbal
Zendi
Halim
Feb-‐15
Indonesia
hubungan
gangguan
depresi
degan
kualitas
hidup
pasien
DM
tipe
II
di
Poli
Desember
32
Dian
Tri
Pagita
Endokrin
RSCM
2014
33 iriawan komorbiditas fisik pada gangguan bipolar di RS MM Juni 2015
Perbedaan
rerata
skor
kualitas
hidup
pada
PPOM
dengan
gangguan
depresi
34
Mutiara
Annisa
Juni
2015
dan
tanpa
gangguan
depreis
di
klinik
Asma
RSUP
Persahatabatan
29
Prevalensi
ketaatan
minum
obat
ARV
dan
faktor-‐faktor
yang
berhubungan
di
Desember
35
Rahajeng
D
Poksidus
RSCM
2014
Gambaran
Masalah
Kesehatan
Jiwa
pada
Anak
di
Komunitas
Urban
Miskin
di
37
Yenny
S.
Sinambela
2010
bantaran
Kali
Ciliwung
Kelurahan
Bukit
Duri
Kecamatan
Tebet
Jakarta
Selatan
Perspektif
Petugas
Panti
sosial
bina
laras
harapan
sentosa
2
cipayung
dan
desember
38
Natalia
Dewi
Wardani
yayasan
galuh
terhadap
tindakan
pengekangan
fisik
2011
30
Perbedaan
rerata
perceived
scale,
strategi
coping
dan
psikopatologi
antara
42
Khamelia
Juni
2011
ODHA
asimptomatik
dengan
ODHA
simptomatik
Uji
validitas
dan
reliabilitas
instrument
mother-‐infant
bonding
scale
versi
Desember
48
Imelda
Gracia
bahasa
indonesia
2014
31
Gambaran
Masalah
Kesehatan
Jiwa
di
Komunitas
Urban
Miskin
di
bantaran
49
Tiur
Sihombing
2010
Kali
Ciliwung
Kelurahan
Bukit
Duri
Kecamatan
Tebet
Jakarta
Selatan
Hubungan
defisit
fungsi
memori
verbal
dengan
fungsi
personal
dan
sosial
53
Desmiarti
2010
pasien
skizofrenia
32
Pengaruh
motivational
enhancement
therapy
pada
kulaitas
hidup
pasien
56
Subhan
Rio
Pamungkas
juli
2011
ketergantugan
opisoid
dengan
terapi
rumatan
metadon
di
jakarta
selatan
Gambaran
psikopatologi
ibu
yang
mempunyai
anak
dengan
GPPH
di
sekolah
57
Anggia
Hapsari
Juni
2011
dasar
wilayah
DKI
Jakarta
Gambaran
fungsi
eksekutif
pada
anak
sekolah
dasar
dengan
GPPH
di
wilayah
58
Eva
Suryani
Juni
2011
Jakarta
33