Anda di halaman 1dari 33

 

 
 

DAFTAR
TES PSIKOLOGI DAN JUDUL PENELITIAN
DEPARTEMEN KESEHATAN JIWA RSCM-FKUI
 
 
 
 
 
 
 
 
Bagian Penelitian dan Pengembangan
Departemen Kesehatan Jiwa RSCM-FKUI
2016
 

1  
 
DAFTAR  TES  PSIKOLOGI/INSTRUMEN  PENELITIAN  
DEPARTEMEN  KESEHATAN  JIWA  RSCM-­‐FKUI  
(per  tanggal  1  Januari  2016)  
 
A.  INSTRUMEN  YANG  DILAKUKAN  TRANSLASI  DAN  VALIDASI  DI  DEPARTEMEN  KESEHATAN  JIWA  RSCM-­‐FKUI  DENGAN  HAK  BEBAS  
ROYALTI  NON-­‐EKSLUSIF  PADA  DEP  PSIKIATRI  FKUI  
 
No Alat Tes/Instrumen Pembuat Instrumen Deskripsi Peneliti Jenis Tes Format

1 Cognistat Versi Indonesia Kierman RJ Cognistat adalah alat skrining Martina Wiwie, Wawancara dan Observer Scale, Goal
kognitif-tugas spesifik. Sub-tes Khamelia, Profitasari, Pemeriksaan Directed Interview
alat ini adalah fungsi orientasi, Tiana A (2015)
atensi, bahasa (pengertian,
pengulangan / imitasi,
penamaan), konstruksi
(visuospasial), daya ingat
(memori), kalkulasi dan
persamaan konsep serta
pertimbangan / judgment
(penalaran – abstraksi). Ada 10
ranah / domain kognitif yang
dapat digambarkan profilnya
dalam bentuk grafik oleh
Cognistat.

2  
2 Berger HIV Stigma Scale Barbara E.Berger dan Carol Instrumen untuk mengukur Azhari Cahyadi, 2013 Self-administered
versi Bahasa Indonesia Estwing Ferrans College of Perceived Stigma pada Orang Questionnaire
Nursing University of Illinois Dengan HIV-AIDS (ODHA).
Terdiri dari 40 butir
menggunakan skala Likert empat
poin (sangat tidak setuju, tidak
setuju, setuju dan sangat setuju)

3 University of Rhode Island Carlo C DiClemente, PhD Tes ini mengukur 4 sub-skala Amrita Devi (2013) Self-Report Pencil and Paper self-
Change Assessment Scale Departement of Psychology Tahapan Perubahan (level administered
(URICA) University of Maryland motivasi): pra-kontemplasi,
kontemplasi, aksi dan rumatan.
Respon ditandai oleh 5-skala
Likert (1=sangat tidak setuju
sampai 5=sangat setuju).
Terdiri dari 32-item
Waktu Pengerjaan: 5-10 menit

4 Calgary Depression Scale for Professor Donald Addington Tes ini menilai tingkat depresi Yurike C (2013) Wawancara semi- Observer Scale, Goal
Schizophrenia pada skizofrenia, dapat terstruktur Directed Interview
memisahkannya dari simptom Inter-rater reliability
positif, negatif dan EPS. within 5 interviews
Terdiri dari 9 item.

5 Prince Henry Hospital Sachdev, 1994 Tes ini menilai Akathasia yang Fransiska Irma Observasi dan Objective rating
Akathisia Rating Scale diinduksi obat anti psikotik (2012) Pertanyaan
Langsung Subjective rating

3  
No Alat Tes/Instrumen Pembuat Instrumen Deskripsi Peneliti Jenis Tes Format

6 Camberwell Assessment of Alat ini digunakan untuk menilai Luky Thiehunan Wawancara
Need kebutuhan pasien gangguan jiwa (2011) terstruktur
secara komprehensif (kebutuhan
klinis dan sosial). Dilakukan
selama 25 menit.

7 Confusion Assessment Sharon K. Inouye, M.D., MPH Alat ini digunakan agar klinisi Dian Vietara (2012) Observasi
Method (CAM) dapat mengidentifikasi dan Wawancara
mengenali kejadian delirium
secara cepat dan akurat. Terdiri
dari 4 fitur utama untuk
membedakan delirum dengan
gangguan kognitif lainnya

8 Visual Pattern Test Tes ini mengukur short-term Budiman (2009) Observasi
visual memory pada pasien Wawancara
gangguan jiwa

9 Zarit Burden Interview Zarit, Reever & Bach- Tes ini mengukur beban Anneke (2009) Self-report
Peterson, 1980 psikologi pada pelaku rawat
utama (caregiver).Terdiri dari 22
item.

10 Personal and Social Morosini dkk (2000) Alat ini mengukur kapasitas Dharmawan Ardi Wawancara
Performance Scale fungsi sosial dan personal pasien (2008) Terstruktur
Skzizofrenia. Terdiri dari 4 ranah
yaitu perawatan diri, aktivitas
sosial yang berguna, hubungan
personal dan sosial, perilaku
agresif dan mengganggu.
Mencakup 16 komponen terukur
dibantu 19 pertanyaan.
Dilakukan dalam 5-10 menit.

4  
No Alat Tes/Instrumen Pembuat Instrumen Deskripsi Peneliti Jenis Tes Format

11 Stigma Items dari Schedule Menilai stigma yang dialami Inne Irawati (2005) Self-rating
for Clinical Assessment in keluarga yang merawat pasien
Neuropsychiatry skizofrenia

12 Uji Neurokognitif Uji neurogognitif untuk Endah Renowulan Observasi Pencil and paper-
mendeteksi gangguan fungsi (2004) based test
kognitif, terdiri dari Verbal
Fluency Test (VFT), Rey Computerized-based
Auditory Verbal Learning Test test
Immediate and Delayed (RAVLT-
I -D), Inspection Time Task Interview
(ITT), Edinburgh Handedness
Inventory (EHI), Continuous
Performance Task and Identical
Pair (CPT-IP), Continuous
Performance Test-Degraded
Stimuli (CPT-DS), Finger
Tapping Task (FTT).

13 Overt Aggression Scale Stuart  Yudofsky,  M.D.,   Alat ini digunakan untuk Lahargo Kembaren Observasi
Jonathan  Silver,  M.D.,  Wynn   mengukur skala agresi nyata (2011)
Jackson,  M.D.,  and  Jean   pada pasien skizofrenia.
Endicott,  Ph.D    
 
 
 
 
 

5  
No Alat Tes/Instrumen Pembuat Instrumen Deskripsi Peneliti Jenis Tes Format

14 Behavior Rating Inventory of Gerard A. Gioia, PhD, Peter BRIEF berfungsi untuk menilai Edduwar I.R Kuesioner untuk
Executive Function (BRIEF) K. Isquith, PhD, Steven C. fungsi eksekutif pada anak 5-8 orang tua dan
Guy, PhD, and Lauren tahun. BRIEF terdiri dari 86 guru
Kenworthy, PhD butir pernyataan untuk masing-
masing format orangtua dan
guru.
Instrumen ini secara konstruksi
terdiri dua skala validitas dan dua
indeks (meta-domain) yaitu
indeks regulasi perilaku
(behavior regulation Index) dan
indeks metakognisi
(metacognition index), yang
terbagi dalam delapan skala
klinis fungsi eksekutif.

15 The Burden Assessment R. Thara, R. Padmavati, Shuba Mengukur skala burden objektif Prianto D (2005) Wawancara
Schedule Kumar & Latha Srinivasan dan subjektif pelaku rawat utama Terstruktur
(1998) pasien gangguan mental yang
kronis. Instrumen terdiri dari 20
butir pertanyaan.

6  
16 Tokyo Metropolitan Institute Y Fujiwara (2003) Intrumen untuk mengukur indeks Leonardi (2005) Self-rating
of Gerontology Index kapasitas fungsi luhur dan
fungsi-fungsi lainnya yang
mendasar terkait kompetensi
lansia. Instrumen ini mampu
mendeteksi kapasitas fungsional
yang lebih tinggi, yang tidak
terdeteksi oleh instrument ADL
dan IADL.

17 Child Depression Inventory Edith Humris


(CDI)

18 Mother-Infant Bonding Alat ukur Mother-Infant Imelda Gracia Self-rating atau


Bonding Scales untuk mengukur self-administered
kualitas ikatan antara ibu questionnaire
dengan bayinya. Jumlah
pertanyaan sepuluh buah dengan
masing-masing pertanyaan
terdiri dari empat butir pilihan
jawaban, yaitu 1)sangat benar,
hampir selalu; 2)sangat benar,
kadang-kadang; 3) sedikit,
kadang-kadang; 4)sama sekali
tidak.

19 Triage Crisis Assessment Myer (2001) Instrumen untuk menilai reaksi Taufik Ashal Wawancara
krisis di 3 domain: afektif, Observasi
kognitf dan perilaku.

7  
No Alat Tes/Instrumen Pembuat Instrumen Deskripsi Peneliti Jenis Tes Format

20 Pittsburgh Sleep Quality Daniel J. Buysse Kuesioner tentang kualitas tidur Ikbal Zendy Self-rating
Index (PSQI) yang berisi 16 close-ended questionnaire
questions untuk menilai kualitas
tidur secara subyektif,

21 Self Harm Behavior Gutierrez, 1998 Tes untuk mengukur pikiran dan Anastasia Forced-choice
Questionnaire perilaku menyakiti diri sendiri.
and free-response
Alat ini menilai perilaku questionnaire
menyakiti diri sendiri, ide bunuh
diri, ancaman bunuh diri dan
upaya bunuh diri sebelumnya.

22 Hypomania Check-List 32 Tes ini menilai symptom Meidian Sari Self-rating


hipomania yang dialami selama questionnaire
hidup dan skrining Bipolar II, BP
minor dan sub-threshold
hipomania. Total jumlah adalah
jawaban positif terhadap 32
pertanyaan.

23 Citra Diri Anak dan Remaja Tun K. Bastaman


Rosenberg (1982)

24 Pediatiric Symptom Check


List

8  
No Alat Tes/Instrumen Pembuat Instrumen Deskripsi Peneliti Jenis Tes Format

25 Mini KIDS R. Irawati Ismail

26 Pola Asuh R. Irawati Ismail

27 Pediatric Quality of Life


(PedSQL)

28 Child PTSD Symptom Scale

29 Aberrant Behavior Checklist


Irritability (ABC-I)

30 CHAT Kuesioner Skrining Autisme

31 Childhood Autism Rating


Scale (CARS)

32 Working Memory Rating Tjhin Wiguna (2012)


Scale (WMRS)

33 Hopkins Verbal Learning Fidiansyah


Test

34 Kuesioner Kesesuaian R. Irawati Ismail


Hubungan Suami Istri (2003)
(KHSI)

9  
No Alat Tes/Instrumen Pembuat Instrumen Deskripsi Peneliti Jenis Tes Format

35 Kuesioner Dukungan Sosial R. Irawati Ismail


(KDS) (2003)

36 Lembar Pengenalan Gejala R. Irawati Ismail


Depresi (LPGD) pada Ibu (2003)
Hamid dan Nifas
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

10  
B.  INSTRUMEN  LAINNYA  
 
No Alat Tes/Instrumen Pembuat Instrumen Deskripsi Peneliti Jenis Tes Format

1 Montgomery and Asberg Montgomery SA, Asberg M Sebuah kuesioner diagnostik Wawancara
Depression Rating Scale terdiri dari 10 pertanyaan Terstrukur
(MADRS) yang digunakan psikiater
unutk menilai episdode
depresi pada gangguan
mood. Semakin tinggi skor
MADRS mengindikasikan
semakin beratnya gejala
depresi.

2 Young Mania Rating Scale RC Young dkk (2002) Instrumen untuk menilai
(YMRS) tingkat keparahan episode
manik, terdiri dari 11
pertanyaan.

3 Positive and Negative Stanley Kay, Lewis Opler Alat ini digunakan untuk Wawancara Pewawancara harus
Symptom of Schizophrenia and Abraham Fizsbein mengukur keparahan dilatih
(PANSS) (1987) symptom positif dan negative menggunakannya
pada orang dengan untuk standarisasi
skizofrenia. Pengukuran
dilakukan dalam 45-50 menit.
Pasien dilakukan penilaian
skor 1 sampai 7 untuk 30
simptom berbeda.

4 PANSS-Excitement Scale Stanley Kay, Lewis Opler Bagian dari PANSS untuk
and Abraham Fizsbein menilai agitasi dan agresi
(1987) pasien skizofrenia.

11  
No Alat Tes/Instrumen Pembuat Instrumen Deskripsi Peneliti Jenis Tes Format

5 Symptoms-Angus GM. Simpsom, JWS. Angus SAS terdiri dari 10 item untuk
Extrapyramidal Side Effect (1970) menilai pseudo-
Scale parkinsonisme. Derajat
kepararahan diukur dengan
skala 1 sampai dengan 5.

6 The Abnormal Involuntary Munetz MR, Benjamin S AIMS terdiri dari 12 item untuk
Movement Scale (AIMS) (1999) menilai dyskinesia.

7 The Extra pyramidal Chouinard et al (1999) ESRS didesain untuk menilai Gitayanti Pemeriksaan
symptom Rating Scale frekuensi dan keparahan Fisik
(ESRS) parkinsonisme, dyskinesia, Wawancara
akathasia dan dystonia.

8 Hamilton Depression Hamilton M (1960) HAM-A adalah kuesioner Wawancara


Rating Scale (HAM-D) psikologis yang digunakan terstruktur
klinisi untuk menilai derajat
keparahan depresi. Skala
terdiri dari 17 item.

9 Hamilton-Anxiety Rating Hamilton M (1960) HAM-A adalah kuesioner Wawancara


Scale (HAM-A) psikologis yang digunakan Terstruktur
klinisi untuk menilai derajat
keparahan ansietas. Skala
terdiri dari 14 item.

12  
No Alat Tes/Instrumen Pembuat Instrumen Deskripsi Peneliti Jenis Tes Format

10 Barnes Akathisia Rating Thomas R.E. Barnes Tes ini digunakan untuk Observasi
Scale (1989) menilai tingkat keparahan Wawancara
akatisia yang diinduksi obat.
Skala yang diperiksa adalah
skala objektif dan subjektif
pasien.

11 Connor-Davidson Connor KM, Davidson JRT CDSR terdiri dari 25 item Self-reported
Resilience Scale-2 (2003) untuk mengukur kemampuan
(CDRS) seseorang beradaptasi
terhadap stres dan bencana.

12 Self-Reporting WHO Instrumen ini dapat digunakan Self-rating


Questionnaire (SRQ) untuk mendeteksi questionnaire
adanyagejala gangguan jiwa
pada seseorang dan bukan
berupa diagnosis. Terdiri dari
29 item pertanyaan.

13 Strength Difficulties Kuesioner Kekuatan dan Self rating


Questionnaire (SDQ) Kesulitan pada Anak usia 4- Bantuan Orang
10 tahun dan 11-16 tahun. Tua

14 Mini International Y. Lecrubier, E.Weiller, Mini Versi ICD-10 dirancang Wawancara Setelah suatu sesi
Neuropsychiatric Interview P.Amorium, T. Hergueta, sebagai suatu wawancara Terstruktur pelatihan singkat,
Version ICD-10 L.I. Bonara, J.P. Lepine terstruktur yang sangat wawancara ini dapat
singkat untuk mendiagnosis digunakan oleh para
gangguan psikiatrik utama klinisi.
dari ICD-10

13  
No Alat Tes/Instrumen Pembuat Instrumen Deskripsi Peneliti Jenis Tes Format

15 SPAHI Dr.dr. Dwijo Saputro, SPPAHI adalah daftar tilik


SpKJ(K). yang berisi gejala-gejala klinis
GPPH pada anak yang
berusia 6 - 13 tahun yang
dapat digunakan oleh guru,
dokter, dan orangtua. Terdiri
dari 35 butir pertanyaan.

16 Abbreviated Connors Formulir deteksi dini GPPH Observasi oleh


ADHD terdiri dari 10 pertanyaan Orang Tua dan
yang diajukan kepada orang Guru
tua atau pengasuh anak dan
guru. Aat ini digunakan untuk
anak usia 36 bulan ke atas.

17 Screening for PTSD Anxiety and Depression Instrumen untuk melakukan self-rating
Association of America skrining gejala gangguan questionnaire
(1994) stres paska trauma, terdiri 24
pertanyaan.

18 Symptom Check-List Derogatis and Clinical Instrumen ini digunakan untuk Self-report
(SCL-90) Assessment Division of evaluasi masalah psikologis questionnaire
Pearson Group dan simptom psikopatologi
pada individu di atas usia 13
tahun. Terdiri dari 90 item dan
dapat diselesasikan dalam
waktu 15 menit.

14  
No Alat Tes/Instrumen Pembuat Instrumen Deskripsi Peneliti Jenis Tes Format

19 WHO-Disability WHO (2000) Instrumen untuk mengukur wawancara


Assessment Schedule disabilitas terdiri dari 6 observasi
(WHO-DAS) domain: aktivitas sehari-hari,
pemahaman dan kpmunikasi,
mobilitas, perawatan diri,
interaksi dan partisipasi dalam
masyarakat.

20 COPE Inventory Carver, C. S., Scheier, M. COPE adalah instrumen Wisman Dahlan – self-rating
F., Weintraub, J. K (1989) psikologis untuk mengetahui Fak Psikologi UI questionnaire
kecenderungan seseorang
menggunakan jenis coping
tertentu (aktif, menghindar,
religius dan emosi) ketika
berhadapan dengan suatu
tekanan atau sumber stres.

21 Clinician Administered- Blake et al. CAPS adalah pemeriksaan Wawancara


Post Traumatic Stress National Center of baku emas untuk PTSD. Terstruktur
Disorder Scale (CAPS) Traumatic Disorder, USA Terdiri dari 30 item
(1995) wawancara terstruktur untuk
menegakkan diagnosis PTSD
dan derajat keparahan di
waktu sekarang, beberapa
minggu sebelumnya dan
sepanjang kehidupan.
Wawancara berlangsung 45-
60 menit.
 
 
 

15  
 
 
 
Modul  
1. Pelatihan  Kesehatan,  Kesehatan  Jiwa  dan  Asuhan  Keperawatan  bagi  Pelaku  Rawat  di  Panti  Sosial  (dr  Hervita  Div.  Psi  Komunitas  2013)  
2. Modul  ADAPT  (2008)  
3. Modul  Pelatihan  Pembuatan  Materi  Psikoedukasi  (2012)  
 
TATA  CARA  PEMINJAMAN  INSTRUMEN  /  ALAT  TES  PSIKOLOGIS  
 
1. Untuk  calon  peminjam  Civitas  Academica  Departemen  Kesehatan  Jiwa  RSCM-­‐FKUI  dapat  menghubungi  Bagian  Penelitian  dan  
Pengembangan  dan  mengisi  formulir  peminjaman  instrumen.  Peminjam  akan  diberikan  lampiran  instrumen  dan  buku  petunjuk  
penggunaan.  Selanjutnya  peminjam  wajib  mengikuti  pelatihan  penggunaan  alat  oleh  tim  validasi  instrumen  tersebut.    
2. Untuk  peminjam  luar  Civitas  Academica  Departemen  Kesehatan  JIwa  RSCM-­‐FKUI  mengirimkan  surat  permintaan  instrumen  
kepada  Kepala  Departmen  Kesehatan  Jiwa  RSCM-­‐FKUI  dengan  diketahui  oleh  Ketua  Program  Studi  (KPS)  dan  Kepala  
Departemen  peminjam.  Peminjam  wajib  mengikuti  pelatihan  intrumen  oleh  tim  validasi.  Jenis  pelatihan  tergantung  kepada  
kategori  instrumen  (self-­‐rating,  observasi,  pemeriksaan  fisik  atau  wawancara  semi/terstruktur).  Penggunaan  instrumen  baru  
dapat  dilakukan  jika  memenuhi  syarat  :  skor  inter-­‐rater  90%.    
3. Instrumen  dan  buku  petunjuk  penggunaan  wajib  dikembalikan  ke  Bagian  Penelitian  dan  Pengembangan  sesuai  tanggal  yang  
ditetapkan  di  formulir  peminjaman.  Jumlah  penggandaan  Instrumen  sesuai  tercantum  di  formulir  peminjaman.  Dilarang  
menggandakan  buku  petunjuk.    
4. Keterlambatan  atau  kelalaian  yang  berujung  pada  hilang  atau  rusaknya  instrumen  menjadi  tanggung  jawab  peminjam  dan  akan  
dikenakan  sanksi  material  dan  peringatan  secara  tertulis.    
 
 
 
 
 
 

16  
 
PENELITIAN  Di  DEPARTEMEN  KESEHATAN  JIWA  
2003-­‐2013  
 
Skizofrenia
1. Hubungan fungsi eksekutif dengan kapasitas fungsional orang dengan skizofrenia (Nindita, 2015)
2. Gambaran Pola Peresepan dan Alasan Perubahan Terapi pada pasien skiofrenia di PJD RSM (Alvina, 2014)
3. Hubungan Ekspresi Emosi, Beban, Stigma dan Pengetahuan yang dimiliki pramurawat terhadap kekambuhan orang dengan skizofrenia (Ezra Ebenezer, 2014)
4. Defisit  fungsi  Verbal  Fluency  pada  pasien-­‐pasien  Skizofrenia  dan  hal-­‐hal  yang  mempengaruhinya  (Shinta  B,  2013)
5. Hubungan  antara  Beban  Perawatan  dan  Ekspresi  Emosi  pada  pramurawat  pasien  Skizofrenia  di  RSJ  Islam  Klender  (Prasila  Darwin,  2013)
6. Gambaran  dan  karakteristik  penggunaan  THP  pasien  yang  mendapat  terapi  antipsikotik  pada  poliklinik  jiwa  dewasa  RSCM  Agustus  2010-­‐Juli  2011  (Rudy  Wijono,  
2012)
7. Perbandingan  performa  pasien  yang  mendapatkan  terapi  tunggal  antipsikotika  dibandingkan  dengan  terapi  kombinasi  di  RSCM  (Monica  Joy  R,  2012)  
8. Peningkatan  atensi  pada  pasien  skizofrenia  dengan  aktivitas  bermain  bingo  di  panti  bina  laras  sentosa  3  (Yenny  Yan,  2012)
9. Hubungan  antara  derajat  disabilitas  pasien  dengan  skizofrenia  dan  psikopatologi  caregiver  pasien  dengan  Skizofrenia  (Elly  Tania,  2011)  
10. Hubungan  defisit  fungsi  memori  verbal  dengan  fungsi  personal  dan  sosial  pasien  skizofrenia  (Desmiarti,  2010)
11. Dasar  pengambilan  keputusan  pemasungan  terhadap  pasien  dengan  skizofrenia  oleh  keluarga  (Agustina  Sjenny,  2009)
12. Persepsi  keluarga  pasien  skizofrenia  yang  melakukan  pemasungan  fokus  pada  pelepasan  dan  pemasungan  di  Aceh  (Malawati,  2011)
13. Faktor-­‐faktor  yang  berhubungan  dengan  terjadinya  perilaku  kekerasan  oleh  pasien  skizofrenia  di  RSMM  (Lahargo  K,  2011)  
14. Hubungan  stigma  dan  kualitas  hidup  caregiver  penderita  skizofrenia  rawat  jalan  di  RS  Ernaldi  Bahar  (Lylayuveri,  2008)  
15. Faktor-­‐faktor  yang  berhubungan  dengan  perawatan  kembali  pasien  skizofrenia  di  RSJ  Tampan  (Andriza,  2008)  
16. Hubungan  fungsi  neurokognitif  dengan  kadar  estradiol  pasien  skizofrenia  wanita  yang  dirawat  di  RSCM  (Linny  L,  2007)  
17. Pengkajian  beban,  kebutuhan  dan  sumber  daya  keluarga  dalam  merawat  penderita  skizofrenia  (Feranindhya  A,  2006)  
18. Efektivitas  pelatihan  cognitif  remediation  dalam  memperbaiki  fungsi  kognitif  penderita  skizofrenia  (Hervita  D,  2006)
19. Lama  mencari  pertolongan  medis  psikiatrik  pada  pasien  psikosis  episode  pertama  (Natalia  W,  2006)  
20. Gambaran  gejala  episodik  psikosis  pada  pasien  epilepsi  di  poliklinik  syaraf  RSCM  (Guntara  Hari,  2006)  
21. Prevalensi  disfungsi  ereksi  pada  pasien  skizofrenia  yang  mendapat  terapi  antipsikotika  (Tuty,  2005)

Bipolar
1. Hubungan antara komorbiditas gangguan psikiatri dengan kesalahan diagnosis pada gangguan bipolar di RSCM (JS. Edwin, 2015)
2. Komorbiditas fisik pada gangguan bipolar di R.S. Marzoeki Mahdi Bogor (Iriawan T, 2015)
3. Gambaran  klinis  keterlambatan  diagnosis  gangguan  bipolar  pada  pasien  unit  rawat  jalan  dan  inap  (Ayesha  D,  2009)

17  
Depresi Mayor
1. Korelasi  antara  derajat  depresi,  dampak  negatif  stresor  psikososial  dan  derajat  hiperemesis  gravidarum  (Machnizar,  2010)
2. Prevalensi  gangguan  depresi  pada  tentara  yang  menderita  dispepsia  fungsional  di  RSPAD
3. Pengaruh  kemoradioterapi  terhadap  peningkatan  frekuensi  dan  derajat  gangguan  depresi  pada  pasien  (Elly  INgkriwang,  2006)  
4. Hubungan  antara  kadar  hormon  estrogen  yang  rendah  dengan  depresi  pada  wanita  yang  mengalami  masa  menopause  (Mariyatul  Choriyah,  2004)  
5. Hubungan  antara  lama  dan  derajat  disfungsi  ereksi  dengan  depresi  di  RSUPN  Cipto  Mangunkusumo  (Dickson  A,  2004)  
 

NAPZA
1. Tingkat Motivasi Pecandu Narkoba (Elvina, 2016)
2. Kualitas hidup pada individu dengan ketergantungan opioid yang mendapat terapi dengan pendekatan Therapeutic Community dari Terapi Rumatan Metadon (Iman
F, 2013)
3. Pengaruh  Motivation  Enhancement  Therapy  (MET)  pada  kualitas  hidup  pasien  ketergantungan  opioid  dengan  TRM  (Subhan  Rio,  2011)
4. Psikopatologi  ibu  dan  tipe  relasi  keluarga  pada  kekambuhan  penyalahgunaan  zat  (Galianti,  2011)
5. Proporsi  gangguan  depresi  pada  penyahgunaan  zat  yang  sedang  menjalani  rehabilitasi  di  RS.  Marzuki  Mahdi  (Aswhin  K,  2004)  
 

HIV/AIDS
1. Hubungan  Terapi  terapi kelompok suportif ekspresif dengan perubahan psikopatologi dan mekanisme koping pada pasien HIV AIDS di Pokdisus RSCM (Savitri,
2015)
2. Coping pada Caregiver HIV (Yancy)
3. Pengaruh  studi terapi suportif ekspresif terhadap kualitas hidup dan kepatuhan terapi pasien HIV/AIDS dengan Gangguan Depresi di RSCM (Lidya H, 2014)
4. Frekuensi  dan  jenis  gangguan  mental  pada  caregiver  informal  orang  dengan  aids  (Elisa  T,  2006)
5. Mekanisme  koping  wanita  yang  terinfeksi  HIV  dari  suaminya  (studi  kualitatif  di  yayasan  pelita  ilmu  Jakarta  (Srimpi  Indah,  2007)  
6. Perbedaan  rerata  perceived  stress,  skor  coping  dan  psikopatologi  antara  pasien  HIV  asimptomatik  dengan  HIV  Simptomatik  (Khamelia,  2011)  
 
 
 

18  
Anak dan Remaja
1. Hubungan  kadar  rerata  Peritin  dan  Kognitif  Pasien  GPPH  Anak  (Ridwan,  2014)  
2. Hubungan  antara  kadar  Seng  serum  dengan  fungsi  eksekutif  pada  anak  dengan  GPPH  (Rivo  Mario,  2015)  
3. Pola  Keseimbangan  relasi  orang  tua  yang  mempunyai  anak  dengan  skizofrenia  onset  dini  (Arundati,  2012)  
4. Hubungan  antara  rerata  kadar  seng  dalam  serum  dengan  gejala  klinis  GPPH  pada  anak  berdasarkan  SPPAHI  (Ririn,  2012)  
5. Hubungan  kadar  rerata  Feritin  dalam  serum  dengan  GPPH  berdasarkan  Skala  Penilaian  Perilaku  Anak  Hiperaktif  Indonesia  (SPPAHI)  (Citra  Fitri,  2013)  
6. Hubungan  antara  tipe  relasi  keluarga  dengan  terjadinya  gangguan  jiwa  pada  remaja  di  pemukiman  kumuh  (Astri  PA,  2008)  
7. Gangguan  jiwa  pada  anak  di  “village  orphange”  serta  faktor-­‐faktor  yang  diduga  mempengaruhinya  (Anita  E.  Dundu,  2008)  
8. Gambaran  psikopatologi  ibu  yang  mempunyai  anak  dengan  gangguan  pemusatan  perhatian  hiperaktivitas  (Anggia  Hapsari,  2011)  
9. Gambaran  fungsi  eksekutif  pada  anak  sekolah  dasar  dengan  gangguan  pemusatan  perhatian  hiperaktivitas  (Eva  Suryani,  2011)  
10. Gambaran  kemampuan  fungsi  eksekutif  pada  anak  dengan  gangguan  perkembangan  pervasive  (Yuniar  P,  2010)  
11. Perbedaan  proporsi  gangguan  mental  pada  remaja  yang  tinggal  di  panti  asuhan  dan  tinggal  dengan  kaum  (Suzanna  O,  2009)  
12. Efektivitas  modul  pelatihan  kecakapan  hidup  dalam  mempengaruhi  kekuatan,  kesulitan  dan  citra  diri  (Fransiska  Kaligis,  2008)  
13. Gangguan  jiwa  pada  anak  di  village  orphanage  serta  faktor-­‐faktor  yang  diduga  mempengaruhinya  (Anita  Dundu,  2008)  
14. Gambaran  gangguan  mental  pada  penderita  diabetes  melitus  tipe-­‐1  anak  dan  remaja  (PU  Ginting,  2007)  
15. Peran  orang  tua  terhadap  prestasi  belajar  anak  dengan  retardasi  mental  ringan  (Lenny  Gustama,  2007)
16. Gangguan  jiwa  pada  anak  di  panti  asuhan  laki-­‐laki  dan  faktor  risiko  yang  diduga  berhubungan  (W.  Caroline,  2007)
17. Gambaran  gangguan  jiwa  pada  anak  didik  pemasyarakatan  di  lapas  anak  laki  (Carlamia  H,  2007)
18. Gambaran  tipe  relasi  keluarga  remaja  penderita  epilepsi  dan  faktor-­‐faktor  yang  berhubungan  (Herber  S,  2007)
19. Proporsi  problem  emosi  dan  perilaku  pada  anak  dengan  asma  di  poliklinik  respirologi  (Diana  Papayungan,  2006)
20. Gambaran  gangguan  mental  pada  anak  dan  remaja  pengungsi  yang  tinggal  di  barak  selama  enam  tahun  (Ferdi  T,  2006)

CLP
Kanker
1. Psikopatologi  pada  Ca-­‐  Mamae  (Dewi  Afrisanti,  2016)
2. Hubungan  antara  derajat  depresi  dan  kecemasan  dengan  tingkat  keparahan  kanker  serviks  (Sulistiana  Dewi,  2012)
3. Hubungan  antara  stadium  klinis  dan  factor  sosio-­‐demografi  dengan  derajat  depresi  pada  pasien  kanker  serviks  uteri  di  RSCM  (Feri  Ikhwan,  2012)
4. Gambaran  gangguan  jiwa  pada  penderita  karsinoma  nasofaring  di  poliklinik  THT  RSCM  Jakarta  (Rudi  Indrawan,  2008)
5. Gambaran  strategi  koping  pada  anak  yang  menderita  leukimia  limfoblastik  akut  (studi  kualitatif)  (K.  Siste,  2007)
6. Gambaran  gangguan  jiwa  pada  wanita  dengan  kanker  payudara  di  Rumah  Sakit  Dr.  Cipto  Mangunkusumo  (Asmarahadi,  2005)

19  
Infertilitas
Profil Psikopatologi, stressor dan meknaisme koping perempuan yang menjalani fertilisasi in vitro di RSCM Kencana (Diani Velyani, 2015)

Perbedaan  derajat  depresi  antara  suami  dengan  istri  pada  pasangan  suani-­‐istri  dengan  masalah  infertilitas  (Ni  Wayan  Ani,  2005)  

Luka Bakar
Hubungan antara psikopatologi dan derajat luka bakar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di Unit Luka Bakar RSCM (Shiely Tilly)

Prevalensi  gangguan  stres  pasca  trauma  pada  pasien  dewasa  dengan  luka  bakar  sedang  dan  berat  (Yos  Suwardi,  2004)  

PJK
Pengaruh  bedah  pintas  koroner  terhadap  penurunan  fungsi  kognitif  pasien  di  RS  Jantung  Pembuluh  Darah  (Metta  D,  2006)

DM
Gambaran Gangguan Psikiatri pada Pasien DM di RS dan Faktor Psikososial yang Mempengaruhinya
Hubungan gangguan depresi dengan kualitas hidup pada pasien DM tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSCM periode September-Desember 2013 (Dian Tri Pagita)
Perbedaan rerata skor dampak negatif stresor psikososial pada pasien DM dengan gangguan depresi di klinik Endokrin RSCM (Maheswara)
Hubungan antara Temperamen pasien dan Diabetes Melitus (Maria Irene)

ASMA DAN PPOK


Korelasi antara kualitas hidup dengan gangguan depresi pada pasien asma di RSCM (Agung W)
Kualitas hidup pasien PPOK dengan depresi dan tanpa depresi di RS Persahabatan (Mutiara Annisa)

GGK
Gambaran psikopatologi pada pasien dengan gagal ginjal kronik stadium akhir yang menjalani hemodialisis di RSCM

KULIT KELAMIN
Psikopatologi dan kualitas hidup penderita psoriasis di poliklinik Kulit dan Kelamin RS Ciptomangunkusumo (Nina H)
Gambaran  gangguan  jiwa  pada  penderita  kusta  di  poliklinik  kulit  dan  kelamin  RSUPNCM  (Poppy  D,  2009)  

STROKE
Gambaran Gangguan Mental pada pasien dengan Stroke di RSUD Ansari Saleh Banjarmasin

20  
HIPERTIROID
Hubungan  antara  kadar  hormon  tiroid  dan  faktor  lain  dengan  gangguan  mental  pada  penderita  hipertiroid  (BENHARD  RS,  2006)  
 
MYASTENIA  GRAVIS
Gambaran  psikopatologi  penderita  miastenia  gravis  di  Yayasan  Myastenia  Gravis  Indonesia  (Yolly  Dahlia,  2012)

INSTRUMEN
 
1. Validitas  dan reliabilitas intrumen Mother Infant Bonding (Imelda Gracia)  
2. Uji validitas Instrumen Crisis Triase pada Pasien Krisis di Pusat Krisis Terpadu (Taufik A)
3. Uji validitas dan reliabilitas instrumen Pittsburgh Sleep Quality Index Versi Bahasa Indonesia (Ikbal Z)
4. Uji validitas dan reliabilitas instrumen Self Harm Behavior Questionnaire (SHBQ) versi bahasa Indonesia (Anastasia)
5. Validasi Hypomania Check-List 22 (Meidian Sari)  
6. Validitas dan reliabilitas instrumen Berger HIV Stigma Scale versi Bahasa Indonesia (Azhari, 2013)  
7. Validitas  dan  reliabilitas  instrument  URICA  (Amrita  D,  2013)  
8. Validitas  dan  reliabilitas  Calgary  Depression  Scale  for  Schizophrenia  (Yurike  C,  2013)
9. Validitas  dan  reliabilitas  Confusion  Assessment  Methods  CAM  (Dian  Vietara,  2012)  
10. Penentuan  Validitas  dan  Reliabilitas  Instrumen  Prince  Henry  Akathisia  Rating  Scale  versi  Bahasa  Indonesia  (Fransiska  Irma,  2012)
11. Penentuan  validitas  dan  realibilitas  instrumen  camber  (Luky  Thiehunan,  2011)
12. Penentuan  validitas  dan  reliabilitas  visual  patterns  test  (Budiman  J,  2009)
13. Penentuan  validitas  dan  reliabilitas  the  Zarit  Burden  Interview  (L  Anneke,  2009)
14. Penilaian  kualitas  hidup  dengan  WHOQOL-­‐BREF  dan  citra  diri  fokus  pada  dimensi  self  consciousness  (Andri,  2008)  
15. Penentuan validitas dan reliabilitas Personal and Social Performance Scale PSP Scale (Dharmawan Ardi, 2008)
16. Penentuan  validitas  dan  reliabilitas  Family  Questionnaire  (FQ)  dalam  menilai  ekspresi  emosi  (Ika  Sri,  2005)  
17. Penentuan  validitas  dan  reliabilitas  stigma  items  dari  schedule  for  clinical  assessment  in  neuropsychiatry  (Inne  Irawati,  2005)  
18. Penentuan  validitas  dan  reliabilitas  the  burden  assessment  schedule  versi  bahasa  Indonesia  (Prianto  D,  2005)  
19. Penentuan  validitas  dan  reliabilitas  Tokyo  metropolitan  institute  of  gerontology  index  (Leonardi,  2005)  
20. Penentuan  validitas  dan  nilai  normal  uji  neurokognitif  (Endah  Ronawulan,  2004)  
21. Penentuan  validitas  WHOOQOL-­‐100  dalam  menilai  kualitas  hidup  pasien  rawat  jalan  di  RSCM  (Widiyanti  D,  2004)  
 

21  
POPULASI KHUSUS
1. Hubungan  antara  psikopatologi dan mekanisme koping siswa sekolaj polisi negara Polda Metro Jaya dan Siswi Sekolah Polisi Wanita (Hening Madona)
2. Hubungan antara psikopatologi dan stres penerbang pada penerbang TNI AU (Tara A)
3. Ungkapan stres untuk gejala cemas dan depresi pada pasien di puskesmas Gambir -studi kualitatif (Chrisna M)
4. Efektivitas Model General Practitioner Kesehatan Jiwa untuk meningkatkan ketrampilan dan diagnosis depresi di wilayah Kabupaten Banjar dan Hulu Sungai
Tengah, Kalimantan Selatan (Winda O)
5. Profil petugas dan kebutuhan pelatihan di bidang keseahtan jiwa bagi petugas panti dan petugas keseahtan di panti sosial bina laras harapan sentosa 2 Cipayung
(Deasyanti)
6. Penilaian Kebutuhan Pelatihan di Bidang Kesehatan Jiwa pada Petugas Panti dan Petugas Kesehatan Primer di sekitar Panti Perawatan non-Formal (Rossalina)
7. Profil Gangguan Jiwa dan Tingkat Kemandirian Penghuni Yayasan Galuh Periode Des 2013 - Januari 2014 (Dian Pitawati)
8. Hubungan antara gejala positif pada gangguan psikotik dengan perilaku kekerasan pada warga binaan Panti Bina Laras 2 Cipayung (Siti D. Amanda)
9. Persepsi  petugas  Panti  Sosial  Bina  Laras  Cipayung  dan  Yayasan  Galuh  tentang  Pengekangan  Fisik  (Natalia  Dewi,  2012)
10. Efektivitas  Modul  ADAPT  dalam  meningkatkan  pengetahuan  dan  keterampilan  dokter  mendiagnosis  gangguan  depresi  (Sylvia  Erfan,  2012)
11. Pengembangan  instrument  untuk  menilai  pengetahuan,  sikap  dan  perilaku  dokter  puskesmas  terhadap  gangguan  jiwa  (Dian  Akmal,  2012)
12. Gambaran  masalah  kesehatan  jiwa  pada  anak  di  komunitas  urban  miskin  di  bantaran  kali  ciliwung  (Yenny  S,  2010)  
13. Gambaran  masalah  kesehatan  jiwa  di  komunitas  urban  miskin  di  bantaran  kali  ciliwung  kelurahan  bukit  duri  (Tiur  S,  2010)
14. Prevalensi  gangguan  stres  pasca  trauma  pada  pasien  dewasa  yang  berobat  jalan  di  puskesmas  Aceh  (Syahrial,  2007)  
15. Prevalensi  gangguan  mental  pada  pengungsi  dewasa  yang  tinggal  di  lokasi  pengungsian  di  Kota  Ambon  (Adelin  S,  2006)  
16. Hubungan  antara  faktor  risiko  dengan  gangguan  mental  pada  tenaga  kerja  wanita  yang  baru  pulang  (Jap  M,  2005)  

GERIATRI
1. Hubungan  antara  tingkat kemandirian pasien Geriatri dengan beratnya beban caregiver yang merawatnya di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (Yusri
H,2014)  
2. Perbedaan  kualitas  hidup  caregiver  pasien  demensia  berdasarkan  derajat  beratnya  demensia  (Ria  Maria,  2008)  
3. Pengaruh reminiscence group therapy terhadap depresi pada lanjut usia di sasana tresna werda (Yossy A, 2007)
4. Pengaruh  olahraga  pada  usia  lanjut  terhadap  skor  MMSE  di  Kelurahan  Manggarai  Kecamatan  Tebet  (Waskita  R,  2003)  
5. Faktor-­‐faktor  yang  berhubungan  dengan  insomnia  (Tjandra  Irawan,  2007)

22  
Robek  di  sini  

BANTUAN  INFORMASI    
  Kami  menyadari  bahwa  “Daftar  Tes  Psikologi/Instrumen  Penelitian” ini  masih  belum  lengkap  merekam  semua  data.  Olehnya  itu  
kami  meminta  kesediaan  para  Staf  Departemen  untuk  mengisi  kolom  di  bawah  ini  untuk  alat  tes/instrumen  dan  judul  penelitian  yang  
belum  tercantum  di  edisi  I  ini,  agar  dapat  kami  perbaiki  di  terbitan  berikutnya.  
 
No   Nama  Tes/Instrumen   Peneliti   Tahun  
       
       
       
       
       
No   Judul  Penelitian   Peneliti   Tahun  
       
       
       
       
       
 
 
Terima  kasih  untuk  perhatian  dan  kerja  samanya.  
                          Jakarta,  1  Januari  2016  

23  
                          Bagian  Penelitian  dan  Pengembangan    

                   
 
                          dr.  Khamelia,  SpKJ  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

24  
 
Judul  Tesis  di  Perpustakaan  Departemen  Psikiatri  RSCM-­‐FKUI  2010-­‐2015  
 
No   Nama  Peneliti   Judul   Tahun  

Hubungan  antara  beban  perawatan  dengan  ekspresi  emosi  serta  faktor-­‐faktor  


1   Prasila  Darwin   yang  berhubungan  dengan  pramurawat  pasien  skizofrenia  di  RSJ  Islam   januari  2013  
Klender  Jakarta  Timur  

Hubungan  antara  rerata  kadar  seng  dalam  serum  dengan  gejala  klinis  GPPH  
2   Rininta  Mardiani   juli  2013  
bersarakan  skala  perilaku  anak  hiperaktif  Indonesia  

Korelasi  antara  dampak  negatif  sresssor  psikososial  dengan  strategi  koping  


3   Hening  Madonna   agustus  2014  
Taruna  Taruni  Akademi  Kepolisian  

Perbedaan  rerata  kadar  seru  Feritin  terkait  Fungsi  Eksekutif  pada  Anak  denga  
4   M.  Ridwan   juni  2014  
GPPH    

Gambaran  dan  karakteristik  penggunaan  triheksilfenidil  pada  pasien  yang  


5   Rudi  Wijono   mendapat  terapi  antipsikotik  di  PJD  RSCM  pada  bulan  Agustus  2010  -­‐  Juli   oktober  2012  
2011  

Efektivitas  terapi  kelompok  suportif  ekspresi  terhadap  peningkatan  terapi  dan   desember  
6   Lidya  haryanto  
kualitas  hidup  pada  pasien  HIV  di  Pokdisus  RSCM   2013  

25  
Gambaran  kebutuhan  hidup  orang  dengan  skizofrenia  dan  caregivernya  di   desember  
7   Sulistiana  Dewi  
Poliklinik  Psikiatri  RSCM   2012  

Uji  kesahihan  dan  keandalan  algoritma  Confusion  Assessment  Methods  


8   Dian  W  Vietara   2012  
sebagai  instrumen  penapis  delirium  lanjut  usia  di  IGD  RSCM  

Kualitas  hidup  pada  individu  dengan  ketergantungan  opioid  yang  mendapat  


9   Imam  Firmansyah   terapi  dengan  pendekatan  therapeutic  community  dan  terapi  rumatan   juli  2013  
metadon  

Pengaruh  adanya  anak  dengan  skizofrenia  dalam  keluarga  terhadap  pola   desember  
10   Arundhati  
relasi  orang  tua   2012  

Efektivitas  pelatihan  modul  ADAPT  (advance  in  Depression  and  


11   Sylvia  Erfan   Psychosomatic  Treatment)  untuk  meningkatkan  pengetahuan  dan   januari  2013  
keterampilan  dokter  mendiagnosis  gangguan  depresi  

12   Yolly  Dahlia   Profil  Psikopatologi  pasien  miastenia  gravis  di  Layanan  MG  Indonesia   juni  2013  

Gambaran  gangguan  jiwa  dan  Masalah  Psikososial  Narapidana  Wanita  di  LP  
13   Imelda  Wijaya   februari  2012  
Wanita  Tangerang  

26  
Hubungan  antara  rerata  kadar  Ferritin  dalam  Serum  dengan  gejala  klinis  
14   Citra  Fitri  Agustina   Juli  2013  
GPPH  berdasarkan  skala  SPAHI  

Peningkatan  Atensi  pada  pasien  skizofrenia  dengan  aktivitas  bermain  Bingi  di   desember  
15   Yenny  Yan  Saputra  
Panti  Bina  Laras  Sentosa  3   2011  

Penentuan  Validitas  dan  Reliabilitas  Instrumen  Prince  Henry  Hospital  


16   Fransiska  Irma   juni  2012  
Akathisia  Rating  Scale  Versi  Bahasa  Indonesia  

Faktor-­‐faktor  risiko  yang  berhubungan  dengan  defisit  verbal  fluency  pada  


17   Shinta  Brisma   2013  
pasien  skizofrenia  di  poliklinik  jiwa  dewasa  RSCM  

uji  Validitas  dan  Reliabilitas  Berger  HIV  Stigma  Scale  versi  Bahasa  Indonesia  
18   Azhari  Cahyadi  Nurdin   2013  
dalam  menilai  Perceived  Stigma  pada  orang  HIV-­‐AIDS  (ODHA)  

19   Nindita  P   Hubungan  antara  fungsi  eksekutid  dengan  performa  fungsi  ODS  di  RSCM   2015  

Uji  Validitas  dan  Reliabilitas  Instrumen  Self  Harm  Behavior  Questionnaire  


20   Anastasia  R   2015  
versi  Bahasa  Indonesia  

27  
Penilaian  Kebutuhan  Pelatihan  di  bidang  kesehatan  jiwa  bagi  petugas  yayasan  
21   Rossalina   2015  
dan  petugas  kesehatan  di  layanan  primer  di  sekitar  Yayasan  galuh  Bekasi    

Hubungan  antara  gangguan  depresi  dengan  kualitas  hidup,  stressor  


22   Agung  Wiretno  Putro   2015  
psikososial  dan  tingkat  kontrol  asma  pada  pasien  asma  di  RSCM  

Profil  gangguan  jiwa  dan  tingkat  kemandirian  penghuni  Yayasan  galuh  Bekasi  
23   Dian  Pitawati   2014  
Desember  2012-­‐  Januari  2013  

Gambaran  Psikopatologi  dan  Faktor  yang  mempengaruhi  pada  pasangan  


24   Dyani  Pitra  Velyani   2014  
infertilitas  yang  menjalani  fertisiliasi  in  vitro  di  Klinis  Yasmin  RSCM  

25   Chrisna  Mayangsari   Ungkapan  stres  untuk  gejala  cemas  dan  depresi  pada  pasien  di  PKM  Gambit     2015  

Hubungan  antara  kadar  seng  dalam  serum  dengan  fungsi  eksekutid  pada  anak  
26   Rivo  Mario  Warouw   Juni  2015  
GPPH  

Gambaran  gangguan  spikaitri  pada  pasien  TB-­‐MDR  dan  Stres  Psikososial  yang  
27   Umie  Faizah   Feb-­‐15  
mempengaruhi  di  RSUP  Persahabatan  

28  
Uji  Validitas  dan  Reliabilitas  Instrumen  Pittsburgh  Sleep  Quality  versi  Bahasa  
28   Ikbal  Zendi  Halim   Feb-­‐15  
Indonesia    

Uji  Validitas  dan  Reliabilitas  Instrumen  Triage  Assessment  System:  Crisis  


29   Taufik  Ashal   Juli  2015  
Intervention  versi  Bahasa  Indonesia  

Gambaran  psikopatologi  pada  pasiendengan  gagal  ginjal  kronik  stadium  akhir  


30   Nina  halimah   januari  2015  
yang  menjalani  hemodialisasi  di  RSCM  

Perbedaan  Rerata  Kualitas  Hidup  antara  Pasien  Psoriasi  dengan  Psikopatologi  


31   Rina  Amtarina   agustus  2015  
dan  Pasien  Psoriasis  tanpa  psikopatologi  di  Poliklniki  Kulit  Kelamin  RSCM  

hubungan  gangguan  depresi  degan  kualitas  hidup  pasien  DM  tipe  II  di  Poli   Desember  
32   Dian  Tri  Pagita  
Endokrin  RSCM   2014  

33   iriawan     komorbiditas  fisik  pada  gangguan  bipolar  di  RS  MM   Juni  2015  

Perbedaan  rerata  skor  kualitas  hidup  pada  PPOM  dengan  gangguan  depresi  
34   Mutiara  Annisa   Juni  2015  
dan  tanpa  gangguan  depreis  di  klinik  Asma  RSUP  Persahatabatan  

29  
Prevalensi  ketaatan  minum  obat  ARV  dan  faktor-­‐faktor  yang  berhubungan  di   Desember  
35   Rahajeng  D  
Poksidus  RSCM   2014  

Hubungan  antara  stres  penerbangan  dan  gejala  psikopatologi  pada  


36   Tara  Aseana   Januari  2015  
penerbang  militer  indonesia  

Gambaran  Masalah  Kesehatan  Jiwa  pada  Anak  di  Komunitas  Urban  Miskin  di  
37   Yenny  S.  Sinambela   2010  
bantaran  Kali  Ciliwung  Kelurahan  Bukit  Duri  Kecamatan  Tebet  Jakarta  Selatan  

Perspektif  Petugas  Panti  sosial  bina  laras  harapan  sentosa  2  cipayung  dan   desember  
38   Natalia  Dewi  Wardani  
yayasan  galuh  terhadap  tindakan  pengekangan  fisik   2011  

Pengembangan  instrumen  untuk  menilai  pengetahuna,  sikap  dan  perilaku  


39   Armadiani   Juni  2012  
dokter  puskesmas  terhadap  gangguan  jiwa  

Faktor-­‐faktor  yang  berhubungan  dengan  terjadinya  perilaku  kekerasan  oleh  


40   Lahargo  Kembaren   Juni  2011  
pasien  skizofrenia  di  RS  Marzoeki  Mahdi  Bogor  

Persepsi  keluarga  pasien  skizofrenia  yang  melakukan  pemasungan  kembali  di  


41   Malawawi   juli  2011  
wilayah  aceh  besar  

30  
Perbedaan  rerata  perceived  scale,  strategi  coping  dan  psikopatologi  antara  
42   Khamelia   Juni  2011  
ODHA  asimptomatik  dengan  ODHA  simptomatik  

Korelasi  antara  derajat  depresi,  dampak  negatif  stressor  psikososial  dan  


43   Machnizar  Sentari   2010  
derajat  hiperemesis  gravidarum  

Hubungan  antara  derajat  disabilitas  pasien  dengan  skizofrenia  dan  


44   Elly  Tania   2011  
psikopatologi  caregiver  pasien  dengan  skizofrenia  

Validitas  dan  reliabilitas  CANSAS  versi  bahasa  indonesia  untuk  menilai  


45   Luky  Thiehunan   juli  2011  
kebutuhan  orang  dengan  skizofrenia  

Hubungan  antra  ekspresi  emosi,  beban  perawatan,  stigma,  pengetahuan  yang  


46   Ezra  Ebenezer   oktober  2013  
dimiliki  pramurawat  terhadap  terjadinya  kekambuhan  ODS  

Penilaian  kapasitas  fungsional  dan  faktor-­‐faktor  yang  berhubungan  pada  


47   Rina  Hastuti  Lubis   Juli  2011  
pasien  demensia  

Uji  validitas  dan  reliabilitas  instrument  mother-­‐infant  bonding  scale  versi   Desember  
48   Imelda  Gracia  
bahasa  indonesia   2014  

31  
Gambaran  Masalah  Kesehatan  Jiwa  di  Komunitas  Urban  Miskin  di  bantaran  
49   Tiur  Sihombing   2010  
Kali  Ciliwung  Kelurahan  Bukit  Duri  Kecamatan  Tebet  Jakarta  Selatan  

Penentuan  validitas  dan  reliabilitas  Calgary  Depression  Scale  for  


50   Yurike  Cahyani   Juni  2013  
Schizophrenia  

Gambaran  fungsi  kognitif  pada  pasien  ketergantungan  opioid  yang  menjalani  


51   Hans  Christian  Darma   2011  
terapi  rumatan  metadon  di  jakarta  timur  

Gambran  kemampuan  fungsi  eksekutif  pada  anak  dengan  gangguan  


52   Yuniar  Pukuk  Kesuma   perkembangan  pervasif  di  beberapa  pelayanan  kesehatan  jwia  anak  dan   2010  
remja  

Hubungan  defisit  fungsi  memori  verbal  dengan  fungsi  personal  dan  sosial  
53   Desmiarti   2010  
pasien  skizofrenia  

Perbandingan  performa  fungsi  pasien  skizofrenia  yang  mendapat  terapi  


54   Monika  Joy  Reverger   juni  2012  
tunggal  dengan  terapi  kombinasi  antipsikotik  di  RSCM  

Psikopatologi  ibu  dan  tipe  relasi  kelaurga  pada  kekambuhan  penyalahguna  


55   Galianti  Prihandayani   juli  2011  
zat  

32  
Pengaruh  motivational  enhancement  therapy  pada  kulaitas  hidup  pasien  
56   Subhan  Rio  Pamungkas   juli  2011  
ketergantugan  opisoid  dengan  terapi  rumatan  metadon  di  jakarta  selatan  

Gambaran  psikopatologi  ibu  yang  mempunyai  anak  dengan  GPPH  di  sekolah  
57   Anggia  Hapsari   Juni  2011  
dasar  wilayah  DKI  Jakarta  

Gambaran  fungsi  eksekutif  pada  anak  sekolah  dasar  dengan  GPPH  di  wilayah  
58   Eva  Suryani   Juni  2011  
Jakarta  

33  

Anda mungkin juga menyukai