Remaja
Ferrisaga Jetha Pranawa - 165070100111058
Azmi Aziz Nuraraga - 165070101111061
Fase
Fase Oral
Oral •• Kebutuhan,
Kebutuhan, persepsi,
persepsi, dan
dan cara
cara ekspresi
ekspresi bayi
bayi terpusat
terpusat pada
pada zona
zona oral
oral
(0
(0 –– 18
18 bulan)
bulan) (sucking,
(sucking, rooting,
rooting, makan,
makan, dan
dan minum).
minum).
•• Maturasi
Maturasi kontrol
kontrol neuromuskuler
neuromuskuler dari
dari sfingter
sfingter ani.
ani. (orang
(orang tua
tua mengajarkan
mengajarkan
Fase
Fase Anal
Anal toilet
toilet training)
training)
(1
(1 –– 3
3 tahun)
tahun) •• Mengerti
Mengerti kebutuhan
kebutuhan pribadi
pribadi untuk
untuk buang
buang air
air besar.
besar.
•• Gender
Gender identity.
identity.
Fase
Fase Phallus
Phallus •• Ketertarikan
Ketertarikan untuk
untuk meniru
meniru orang
orang tua
tua (sesuai
(sesuai gender).
gender).
(3
(3 –– 5
5 tahun)
tahun)
•• Anak
Anak menggunakan
menggunakan energi
energi fisik
fisik dan
dan psikologis
psikologis untuk
untuk mengeksplorasi
mengeksplorasi
Fase
Fase Laten
Laten pengetahuan
pengetahuan dan
dan pengalamanya
pengalamanya melalui
melalui aktivitas
aktivitas fisik
fisik maupun
maupun sosialnya.
sosialnya.
(5
(5 –– 12
12 tahun)
tahun) •• Awal
Awal fase anak
fase anak lebih
lebih menyukai
menyukai teman
teman dengan
dengan jenis
jenis kelamin
kelamin sama.
sama.
Fase
Fase Genital
Genital •• Kepuasan
Kepuasan anak
anak terhadap
terhadap lawan
lawan jenis.
jenis.
(12
(12 –– 18
18 tahun)
tahun)
Teori Perkembangan Psikososial
Erik H. Erikson
Usia Konflik Resolusi / ‘virtue’
•• Roleplay
Roleplay (maling-malingan,
(maling-malingan, dokter-pasien)dan
dokter-pasien)dan Simbolisasi
Simbolisasi (mulai
(mulai memahami
memahami bahasa,
bahasa,
Preoperational
Preoperational Thought
Thought gesture,isyarat)
gesture,isyarat)
Stage:
Stage: 2-7
2-7 tahun
tahun •• Mengerti
Mengerti waktu
waktu
•• Bersifat
Bersifat egosentris
egosentris
•• Berkembangnya
Berkembangnya logika
logika
Concrete
Concrete Operation:
Operation:
•• Kemampuan
Kemampuan untuk
untuk mengurutkan
mengurutkan sesuatu
sesuatu berdasarkan
berdasarkan urutan
urutan
7-11
7-11 tahun
tahun •• Reversibility
Reversibility
Formal
Formal Operation:
Operation: 11
11 •• Pemikiran
Pemikiran rasional
rasional (bisa
(bisa menentukan
menentukan prioritas)
prioritas)
tahun
tahun –– akhir
akhir remaja
remaja
SKDI 2012
Gangguan perkembangan
pervasif
• DSM V: Autism spectrum disorder
• PPDGJ 3: F84.0 Autisme Masa Kanak
Non Farmakoterapi:
Parenting
Behavior modification
Communication Disorder (DSM V)
• Language Disorder
• Speech Sound Disorder
• Childhood-onset Fluency Disorder (Stuttering)
• Social (Pragmatic) Communication Disorder
• Unspecified communication disorder
Language Disorder
A. Kesulitan yang menetap dalam menerima dan menggunakan bahasa
dalam berbagai modalitas (berbicara, menulis, bahasa isyarat, dll.) akibat
defisit pada komprehensi atau produksi yang termasuk di bawah ini:
1. Kosakata terbatas
2. Kemampuan menyusun kalimat terbatas (ability to put words and word
endings together to form sentences based on the rules of grammar &
morphology)
3. Impairment in discourse (ability to use vocabulary and connect
sentences to explain or describe a topic or series of events or have a
conversation)
Language Disorder
B. Kemampuan berbica secara substansial dan kuantitatif berada dibawah
usia yang seharusnya, menyebabkan keterbatasan fungsi dalam
komunikasi efektif, partisipasi sosial, akademik, atau pekerjaan
C. Onset gejala pada masa awal perkembangan
D. Kesulitan bukan berasal akibat kelainan mendengar atau sensoris lainnya,
disfungsi motoris, atau kondisi medis atau kondisi neurologis dan bukan
merupakan intellectual disability atau global developmental delay
Speech Sound Disorder
A. Kesulitan yang menetap dalam menghasilkan suara dalam berbicara yang
mengganggu kejelasan atau mencegah komunikasi verbal
B. Gangguan menyebabkan keterbatasan dalam komunikasi efektif yang
mengganggu bersosialisasi, akademic, atau pekerjaan
C. Onset gejala pada masa awal perkembangan
D. Gangguan bukan berasal dari kelainan kongenital atau dapatan seperti
cerebral palsy, bibir sumbing, bisu, atau tuli, trauma pada otak, atau
kondisi medis atau neurologis.
Childhood-onset Fluency Disorder
(Stuttering)
A. Gangguan dalam kelancaran dan pola waktu berbicara yang tidak sesuai
dengan usia dan kemampuan berbicara. menetap sepanjang waktu dan
dikarakteristikan sebagai ≥ 1 dari berikut:
1. Suara atau suku kata berulang
2. pemanjangan suara pada huruf konsonan maupun vokal
3. Broken words (berhenti didalam satu kata)
4. Audible or silent blocking (filled or unfilled pauses in speech)
5. Circumlocutions (mengganti kata yang sulit diucapkan)
6. Kata diucapkan dengan penekanan berlebih
7. mengulang kata dengan suku kata tunggal
Childhood-onset Fluency Disorder
(Stuttering)
B. Gangguan menyebabkan ketakutan berbicara atau keterbatasan dalam
komunikasi efektif yang mengganggu bersosialisasi, akademik, atau
pekerjaan.
C. Onset gejala pada masa awal perkembangan
D. Gangguan bukan berasal dari kemampuan motoris berbicara atau defisit
sensoris, atau berhubungan dengan kondisi neurologis (stroke, tumor,
trauma) atau kondisi medis laindan tidak dijelaskan oleh kondisi mental
disorder yang lain.
Social (Pragmatic)
Communication Disorder
A. Kesulitan yang menetap pada penggunaan komunikasi verbal maupun non-verbal yang
bermanifestasi sebagai berikut:
1. Deficit in using communication for special purposes, such as greeting and sharing
information, in manner that is appropriate for the social context
2. Impairment of the ability to change communication to match context or the needs of
the listener, such as speaking differently in a classroom than on a playground, talking
differently to a child than to an adult, and avoiding use of overly formal language
3. Difficulties following rules for conversation and storytelling, such as taking turns in
conversation, rephrasing when misunderstood, and knowing how to use verbal and
nonverbal signals to regulate interaction
4. Difficulties understanding what is not explicitly stated (making interfences) and
nonliteral or ambiguous meanings of language (idioms, humor, metaphor, multiple
meanings that depend on the context for interpretation)
Social (Pragmatic)
Communication Disorder
B. The deficits result in functional limitations in effective communication that interfere with
social participation, academic achievement, or occupational performance,
individually or in any combination
C. Onset of symptoms in in the early developmental period (but deficits may not become fully
manifest until social communication demands exceed limited capacities)
D. The symptoms are not attributable to another medical or neurological condition or to low
abilities in the domain of word structure and grammar, and are not better explained by
autism spectrum disorder, intellectual disability, global developmental delay, or another
mental disorder
F70-79. Retardasi Mental
“ Suatu keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau tidak lengkap, terutama
ditandai oleh terjadinya hendaya keterampilan selama masa perkembangan,
sehingga berpengaruh pada tingkat kecerdasan secara menyeluruh, misalnya
kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan sosial.
B. Adanya defisit atau gangguan dalam fungsi adaptif (yaitu kemampuan untuk
memenuhi tugas sehari-hari menurut kelompok usia dan sesuai dengan latar belakang
kulturalnya) pada sekurangnya dua aspek ketrampilan, misalnya komunikasi,
merawat diri sendiri di rumah, keterampilan sosial/interpersonal, menggunakan
sarana masyarakat, mengarahkan diri sendiri, keterampilan akademik, pekerjaan,
kesenangan, kesehatan dan menjaga diri).
Prognosis Mampu berbicara Dalam perkembangan Ketika dewasa dapat Hanya dapat dilatih untuk
untuk keperluan nya, terdapat kesulitan beradaptasi dan melakukan beberapa skill untuk
sehari-hari, bersosialisasi yang mengerjakan tugas merawat diri – sendiri dan
ketrampilan praktis bermakna dalam pengawasan mengkomunikasi kan
dan pekerjaan rumah kebutuhannya
tangga.
Keadaan Autisme Autisme Ggn motorik yang Disabiltas neurologis dan fisik
penyerta Epilepsi Epilepsi mencolok yang mempengaruhi mobilitas
Ggn.tingkah laku Disabiltas neurologis Penyimpangan Epilepsi
Disabilitas fisik dan fisik perkembangan SSP Hendaya optik dan auditorik
Autisme tidak khas
Tatalaksana
GANGGUAN PERKEMBANGAN
PSIKOLOGIS
• F80 Gangguan Perkembangan Khas Berbicara dan Berbahasa
• F81 Gangguan Perkembangan Belajar Khas
• F82 Gangguan Perkembangan Motorik Khas
• F83 Gangguan Perkembangan Khas Campuran
• F84 Gangguan Perkembangan Pervasif (F84.0 Autisme Masa Kanak)
• F88 Gangguan Perkembangan Psikologis Lainnya
• F89 Gangguan Perkembangan Psikologis YTT
F90-F98
Tidakdapatmembangunikatanyangsehatdenganorangtua,pengasuh,atauanggotakeluargalainnya.
3 kategori perilaku:
• 1. Intermittent explosive disorder : impuls agresif berupa penyerangan atau
perusakan benda.
• 2. Kleptomania: impuls mencuri benda, benda yang dicuri bukan untuk
penggunaan personal atau yang bernilai.
• 3. Piromania : muncul dorongan kuat untuk sengaja menyulut api untuk
meredakan ketegangan.